Anda di halaman 1dari 29

MAKALAH

Pemeliharaan dan Efektivitas Sistem

Makalah ini disusun untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah Pemeliharaan

Dosen Pengampu: Dr. Anang Muftiadi,,S.E.,M.Si & Abil Nabil,S.AB.,M.AB

Disusun Oleh:

Intan Rahayu 170304190036

Sepgiyeri Fadillah 170304190044

Cening Ayu 170304190047

PRODI BISNIS LOGISTIK

UNIVERSITAS PADJADJARAN

2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas semua limpahan rahmat
dan karunianya sehingga makalah ini sanggup tersusun hingga selesai. Tidak lupa
kami mengucapkan begitu banyak terimakasih atas uluran tangan dan bantuan
berasal dari pihak yang telah bersedia berkontribusi bersama dengan
mengimbuhkan sumbangan baik anggapan maupun materi yang telah mereka
kontribusikan. Dan kita semua berharap semoga makalah ini mampu
menambah pengalaman serta ilmu bagi para pembaca. Sehingga untuk ke
depannya sanggup memperbaiki bentuk maupun isi dari makalah sehingga
menjadi makalah yang memiliki wawasan yang luas dan lebih baik lagi. Karena
keterbatasan ilmu maupun pengalaman kami, kami percaya tetap banyak
kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu, kami sangat berharap saran dan
kritik yang membangun berasal dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

.                                                                                       Jatinangor, 29 Mei 2021

.                                                                                            Penyusun

I
DAFTAR ISI
BAB 1 PENDAHULUAN 1
1.1 Latar Belakang...............................................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah..........................................................................................................1

1.3 Tujuan.............................................................................................................................2

BAB 2 PEMBAHASAN.........................................................................................3

2.1 Konsep Pemeliharaan...............................................................................................3

2.1.1 Dampak Pemeliharaan pada efektivitas system............................4

2.2 Analisis Maintability.................................................................................................5

2.3 Prediksi Teknik Pemeliharaan...............................................................................12

2.4 Manajemen Teknik Pemeliharaan.........................................................................16

BAB 3 PENUTUP.................................................................................................25

3.1 Kesimpulan..............................................................................................................25

References.............................................................................................................26

II
BAB 1PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Berdasarkan yang diungkapkan Albert Einstein (1991), bahwa segala sesuatu
yang telah dilakukan dan dipikirkan manusia berkaitan dengan pemenuhan
kebutuhan yang dirasakan. Oleh karena itu, hal tersebut merupakan suatu praktik
umum untuk menggunakan system kata sebagai istilah umum untuk semua solusi
dalam memenuhi kebutuhan manusia. Sistem merupakan suatu kumpulan
komponen yang saling berhubunngan, kemudian dipilih dan dirangkai setelah
didapatkan beberapa logika yang berbeda. Maka dari itu, system konsep menjadi
dapat dijalankan hanya jika fungsi terukur dikaitkan dengan sekumpulan
komponen. Meskipun kebutuhan yang dirasakan mencakup spectrum yang sangat
besar, system rekayasa kata biasanya digunakan untuk nama umum. Selain itu,
system teknik yang paling umum digunakan dalam kehidupan sehari hari adalah
aeronautika dan kedirgantaraan, pertanian, structural, proses dan pemrosesan
kimia, teknik sipil, listrik dan elektronnik, metalurgi, kelautan, perminyakan dan
sejenisnya. Landasan teoritis dalam merancang sistem keteknikan adalah hukum
alam, dijelaskan melalui hukum fisika, seperti hukum gerak Newton, hukum
gesekan padat Coulomb, hukum tegangan dan regangan Hooke, hukum
termodinamika, hingga sebutkan beberapa.

Proses yang disebut dengan “doing something” dikenal sebagai proses


pemeliharaan. Dapat dilihat sebagai aliran proses pemeliharaan yang dipilih serta
dilakukan oleh pengguna untuk mempertahankan atau memulihkan fungsionalitas
system selama proses operasionalnya. Oleh karena itu, penyelesaian tugas
pemeliharaan yang berhasil akan menyebabkan transisi file sistem ke SoFu.
Pengalaman mengajarkan kita bahwa selama hidup suatu sistem ada Akan ada
banyak peristiwa "kegagalan" dan "perbaikan". Oleh karena itu, dari sudut
pandang "Memuaskan kebutuhan yang dirasakan" setiap teknik selama masa
operasionalnya akan berfluktuasi antara SoFu dan SoFa sampai pensiunnya.

1.2 Rumusan Masalah


a. Bagaimana konsep pemeliharaan?

1
b. Bagaimana analisis maintability?
c. Bagimana proses serta teknik pemeliharaan?
d. Seperti apa manajemen teknik pemeliharaan?

1.3 Tujuan
Tujuan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah
Pemeliharaan dan Perawatan Barang, selain itu makalah ini bertujuan untuk :

a. Untuk mengetahui dan memahami bagaimana proses pemeliharaan.


b. Mengetahui dan memahami analisis maintability.
c. Mengetahui dan memahami teknik pemeliharaan.
d. Mengetahui dan memahami manajemen teknik pemeliharaan.

2
BAB 2 PEMBAHASAN
2.1 Konsep Pemeliharaan
Berdasarkan uraian pada bab sebelumnya, tidak sulit untuk menyimpulkan bahwa,
dari sudut pandang pengguna, bentuk profil fungsionalitas merupakan salah satu
poin yang paling penting karakteristik sistem, bahkan lebih dari proporsi waktu
selama dimana sistem yang dipertimbangkan tersedia untuk pemenuhan
kebutuhan. Misalnya, sebuah pesawat komersial menghasilkan uang hanya jika
sedang terbang, yaitu, mengangkut penumpang antara dua tujuan. Situasinya sama
dengan mobil, kompor, komputer, dll. Desainer, terutama produk kedirgantaraan
dan militer, berada di bawah pengaruh besar tekanan dari pengguna, dalam 30
tahun terakhir, untuk memberikan beberapa informasi tentang bentuk profil fungsi
yang diharapkan, bersama dengan daftar yang direkomendasikan jenis dan jumlah
sumber daya yang dibutuhkan untuk pencapaiannya. Karena sangat penting bagi
operator / pengguna untuk mengetahui fungsi, ketahanan dan karakteristik
keandalan sistem pada awal masa operasinya, sama pentingnya bagi mereka untuk
memiliki informasi mengenai masalah seperti:

• Tugas pemeliharaan apa yang harus dilakukan?

• Kapan tugas pemeliharaan harus dilakukan? Pemeliharaan dan Efektivitas


Sistem 551

• Seberapa sulit untuk melakukan tugas pemeliharaan?

• Seberapa amankah melakukan tugas pemeliharaan?

• Berapa banyak orang yang dibutuhkan untuk melakukan tugas pemeliharaan?

• Berapa biaya restorasi?

• Berapa lama sistem akan mengalami kegagalan?

• Peralatan apa yang dibutuhkan? dan

• Keterampilan pekerja apa yang dibutuhkan untuk melakukan aktivitas yang


ditentukan?

3
2.1.1 Dampak Pemeliharaan pada efektivitas system
Mayoritas pengguna menyatakan bahwa mereka “sangat membutuhkan fungsi
peralatan karena mereka membutuhkan keamanan, karena mereka tidak dapat
mentolerir keluarnya peralatan operasi". Ada beberapa cara bagi desainer untuk
mengontrolnya. Salah satunya adalah membangun item / sistem yang sangat
andal, dan akibatnya, mahal. Yang kedua adalah untuk menyediakan sistem yang,
jika gagal, mudah dipulihkan. Jadi, jika semuanya dibuat sangat andal dan
semuanya mudah diperbaiki, produsen sudah sangat sistem yang efisien yang
tidak dapat dibeli oleh siapa pun. Akibatnya, pertanyaannya adalah bagaimana
berapa banyak kegunaan sistem yang dibutuhkan, dan berapa banyak yang
bersedia membayar untuk itu?

Karenanya, rawatan menjadi salah satu faktor utama dalam mencapai tujuan yang
tinggi tingkat efektivitas operasional, yang pada gilirannya meningkatkan
pengguna atau pelanggan kepuasan. Saat pesawat ini dibuat, mereka dirancang
untuk siklus hidup tertentu, bukan untuk perpanjangan layanan yang dikenakan
mereka. Seiring bertambahnya jam terbang sebuah pesawat, maka kemungkinan
terjadinya korosi dan kelelahan struktural meningkat. Salah satu tujuan rawatan
adalah pengembangan sistem untuk mendeteksi dan mengidentifikasi kegagalan
sebelumnya membuat keselamatan pesawat menjadi penting. Salah satu persepsi
umum adalah bahwa kemampuan memelihara hanyalah kemampuan untuk
mencapai komponen untuk mengubahnya. Namun, itu hanyalah aspek kecil.
Maintainability sebenarnya hanyalah salah satu dimensi dari desain sistem dan
sistem kebijakan manajemen pemeliharaan.

2.1.2 Dampak Pemeliharaan pada Keselamatan

Pada akhirnya, kinerja dari setiap tugas pemeliharaan terkait dengan resiko, baik
dalam hal tugas pemeliharaan spesifik yang dilakukan dengan tidak benar dan
konsekuensi dari melakukan tugas pada item lain dari system yaitu kemungkinan
menyebabkan kegagalan pada system saat melakukan perawatan. Misalnya pada
kasus pesawat yang tergelincir saat lepas landas. Setelah diselidiki ternyata
kecelakaan tersebut diakibatkan bukan karena kerusakan mekanis melainkan

4
kesalahan pada kru pemeliharaan dan kedua pilotnya. Ternyata perawatan dan
pemeliharaan tidak dilaksanakan sesuai manual perawatan. Selain itu, pada kasus
ini pilot gagal memperhatikan selama pemeriksaan funsdional control independen
penerbangan yang memberitahukan dua hingga 5 di sayap kanan tidak
menanggapi respon perintah putar kanan. AAIB membuat 14 keamanan
merekomendasi kepada Otoritas Penerbangan Sipil secara resmi mengingatkan
teknisi dari tanggung jawab mereka untuk memastikan semua pekerjaan dilakukan
sesuai dengan manual perawatan dan tidak ada pekerjaan lain yang harus
disertifikasi. Analisis kecelakaan penerbangan sipil utama akibat kesalahan yang
dilakukan selama pelaksanaan tugas pemeliharaan menunjukkan bahwa antara
tahun 1981 dan 1985 terdapat 19 pemeliharaan terkait kegagalan yang secara total
merenggut 923 nyawa.

2.2 Analisis Maintability


Maintability merupakan sebuah aktivitas suatu proses yang bertujuan untuk
melakukan pemeliharaan suatu sistem yang kemungkinan mengalami sebuah
kerusakan agar sistem dapat kembali berfungsi dengan baik seperti standard yang
sudah di tentukan, maintability berasal dari kata maintain (pemeliharaan) dan
ability (kemampuan) . Biasanya waktu yang di gunakan untuk melakukan proses
pemeliharaan ini tidak tertentu mulai dari 5 menit hingga bahhkan bisa Sampai
berhari hari.karena itu keputusan desainer dan konstruktor diambil selama tahap
awal desain terkait kompleksitas tugas pemeliharaan yang di terapkan melalui:

- Aksesibilitas item
- Keamanan restorasi
- Prosedur pemecahan masalah
- Jumlah testability bawaan
- Lokasi fisik barang dan
- Persyaratan untuk sumber daya pendukung pemeliharaan seperti material ,
fasilitas,suku cadang , peralatan, perlengkapan, personel terlatih dan
sejenisnya.

5
Hal tersebut merupakan poin terpenting dalam karakteristik perawatan. Dengan
demikian daya rawat dapat digambarkan menggunakan panjangnya waktu berlalu
DMT ,selama tugas pemeliharaan tertentu dilakukan dengan item yang sudah
dipertimbangkan dan sumber daya dukungan khusus yang digunakan. Lalu apa itu
DMT ? Dalam dunia pemeliharaan DMT dapat diartikan sebagai perwakilan
waktu yang di butuhkan untuk menyelesaikan tugas pemeliharaan. Kemudian
karena sistem yang di pertimbangkan secara fisik hanya tersedia melalui salinan
yang di buat,lalu tugas pemeliharaan terdiri dari aktivitas yang di tentukan dan
dilakukan dalam urutan yang sudah di tentukan juga , waktu yang di butuhkan
untuk eksekusi semuanya mungkin berbeda dari percobaan ke percobaan.
Kemudian mengapa panjang sebuah waktu berlalu yang di perlukan untuk
pelaksanaan tugas pemeliharaan yang sama?lalu muncullah beberapa faktor yang
dianggap bertanggung jawab dalam hal tersebut diantaranya adalah :

- Faktor pribadi

Mewakili pengaruh keterampilan, motivasi, pengalaman,sikap, kemampuan


fisik , penglihatan, disiplin diri,pelatihan ,tanggung jawab dan lainnya yang
berkaitan dengan personel yang terlibat.

- Faktor kondisional

Mewakili pengaruh pengoperasian lingkungan dan konsukuensi kegagalan


kondisi fisik geometri dan bentuk benda yang sedang direstorasi

- Lingkungan

yang merepresentasikan seluruh pengaruh faktor-faktor seperti suhu,


kelembaban, kebisingan, pencahayaan, getaran, waktu hari, waktu tahun,
angin, kebisingan, dan sejenisnya dengan personel pemeliharaan selama
restorasi.

Lalu Dengan demikian, uji coba tugas pemeliharaan dianggap merupakan hasil
dari pengaruh kombinasi dari faktor-faktor yang disebutkan di atas.

6
AkibatnyaAkibatnya, sifat parameter DMT untuk tugas pemeliharaan juga
bergantung pada variabilitas parameter tersebut.

1. Ukuran maintainbility

Biasanya ukuran maintainbility dapat di ukur dari Karakteristik DMT yang paling
sering digunakan adalah (Knezevic, 1993):

- Fungsi Pemeliharaan;

Fungsi ini dilambangkan dengan M(t) yang artinya bahwa tugas pemeliharaan
pastinya akan selesai sebelum atau pada saat yang sudah di tentukan. M(t)
merupakan fungsi kepadatan rawatan DMT .

- Persentase Durasi Tugas Pemeliharaan;

Ukuran pemeliharaan ini dilambangkan dengan DMTp, yang dimana artinya


sebagai durasi tugas pemeliharaan dimana persentase tertentu dari tugas
pemeliharaan telah dianggap selesai

- Durasi Tugas Pemeliharaan yang Diharapkan / Rata-rata.

Ukuran pemeliharaan ini, dilambangkan sebagai EDMT (juga dikenal sebagai


Mean Durasi Tugas Pemeliharaan), mewakili ekspektasi variabel acak. DMT
dapat digunakan untuk menghitung karakteristik proses pemeliharaan ini.

2. Faktor-faktor jam kerja pada aktivitas pemeliharaan

Dalam melakukan proses pemeliharaan harus ada Langkah-langkah pemeliharaan,


yang dibahas sejauh ini terkait dengan pemeliharaan yang telah berlalu kali.
Meskipun waktu yang berlalu sangat penting dalam performa proses
pemeliharaan, seseorang juga harus mempertimbangkan jam kerja pemeliharaan
yang dihabiskan di proses. Waktu yang berlalu dapat dikurangi, dalam beberapa
kasus dengan menerapkan tambahan sumber daya manusia dalam menyelesaikan
tugas-tugas tertentu. Namun, ini mungkin berubah keluar menjadi trade-off yang
mahal, terutama ketika tingkat keterampilan tinggi diperlukan melakukan tugas
yang menghasilkan waktu jam keseluruhan yang lebih sedikit. Dengan kata lain,

7
rawatan berkaitan dengan kemudahan dan ekonomi dalam kinerja pemeliharaan.
Lalu ada beberapa hal yang dijadikan sebagai pengukuran dalam proses
pemeliharaan :

- Jam kerja pemeliharaan per jam operasi sistem (MLH / OH)

- Pemeliharaan jam kerja per siklus operasi sistem (MLH / siklus)

- Jam kerja pemeliharaan per bulan (MLH / bulan)

- Jam kerja pemeliharaan per tugas pemeliharaan (MLH / MT).

Faktor ini dapat ditentukan melalui nilai rata rata Selain itu, nilai untuk jam kerja
pemeliharaan preventif rata-rata dan berarti total jam kerja pemeliharaan
(termasuk pencegahan dan korektif pemeliharaan) dapat dihitung dengan dasar
yang sama. Nilai-nilai ini bisa diprediksi untuk setiap eselon atau tingkat
pemeliharaan dan digunakan untuk menentukan secara spesifik persyaratan
dukungan dan biaya terkait.

3. Faktor frekuensi pemeliharaan

Berdasarkan pembahasan sejauh ini, terlihat jelas bahwa keandalan dan


keterjagaan sangat erat kaitannya. Faktor reliabilitas, MTBF dan λ, adalah
basisnya menentukan frekuensi pemeliharaan korektif.Selain aspek pemeliharaan
korektif dari dukungan sistem, rawatan juga berkaitan dengan karakteristik desain
yang meminimalkan (jika tidak menghilangkan) persyaratan pemeliharaan
preventif untuk sistem itu. Terkadang, persyaratan pemeliharaan preventif
ditambahkan dengan tujuan untuk meningkatkan keandalan sistem (misalnya,
mengurangi kegagalan dengan menentukan komponen yang dipilih penggantian
pada waktu yang ditentukan). Namun, pengenalan pencegahan pemeliharaan bisa
menjadi sangat mahal jika tidak dikontrol dengan hati-hati. Selanjutnya,
pencapaian pemeliharaan preventif yang terlalu banyak (terutama untuk yang
kompleks sistem / produk) sering memiliki efek yang merendahkan keandalan
sistem seperti halnya kegagalan sering diinduksi dalam proses. Oleh karena itu,
tujuan pemeliharaan adalah untuk memberikan keseimbangan yang tepat antara

8
pemeliharaan korektif dan pencegahan pemeliharaan setidaknya biaya
keseluruhan. Waktu rata-rata antar penggantian (MTBR). MTBR, salah satu
faktor MTBM, mengacu padawaktu rata-rata antara penggantian item dan
merupakan parameter utama dalam menentukan persyaratan suku cadang. Dalam
banyak kesempatan, korektif dan preventif.

4. Faktor biaya perawatan

Untuk banyak sistem / produk, biaya pemeliharaan merupakan segmen utama dari
total biaya siklus hidup. Lebih lanjut, pengalaman telah menunjukkan bahwa
biaya perawatan adalah dipengaruhi secara signifikan oleh keputusan desain yang
dibuat di seluruh tahap awal pengembangan sistem. Dengan demikian, penting
untuk mempertimbangkan biaya siklus-hidup total parameter desain utama
dimulai dengan definisi persyaratan sistem. SaatSaat mempertimbangkan biaya
perawatan, menurut Blanchard dan Lowery (1969), indeks terkait biaya berikut
mungkin sesuai pada kriteria dalam sistem rancangan:

- Biaya per tindakan pemeliharaan ($ / bulan)

- Biaya pemeliharaan per jam operasi sistem ($ / OH)

- Biaya pemeliharaan per bulan ($ / bulan)

- Biaya pemeliharaan per misi atau segmen misi ($ /aktivitas)

- Rasio biaya pemeliharaan terhadap total biaya siklus hidup.

5. Faktor perawatan yang terkait

- Ketanggapan pasokan atau kemungkinan memiliki suku cadang tersedia


saat dibutuhkan, menyediakan waktu tunggu untuk barang tertentu, tingkat
persediaan, dan sebagainya
- Menguji dan menunjang efektivitas peralatan, yaitu keandalan dan
ketersediaan alat uji, pemanfaatan alat uji, uji sistem ketelitian, dan
sebagainya
- Ketersediaan dan pemanfaatan fasilitas pemeliharaan

9
- Waktu transportasi antar fasilitas pemeliharaan
- Menjaga efektivitas organisasi dan efisiensi personel.

21.4 Data Empiris Dan Ukuran Pemeliharaan

Selama fase desain, akuisisi, dan operasional dari banyak sistem teknik sejumlah
besar tes dan prediksi pemeliharaan dilakukan oleh insinyur dan manajer
perawatan untuk mengumpulkan data relatif terhadap lamanya waktu yang
dibutuhkan untuk berhasil menyelesaikan tugas pemeliharaan dipertimbangkan.
Jadi, produk akhir dari upaya ini adalah sekumpulan angka, dilambangkan sebagai
dmt di mana i = 1,…, n, masing-masing mewakili lamanya waktu yang
dibutuhkan untuk berhasil menyelesaikan tugas yang dianalisis, jika dilakukan
seperti yang ditentukan.

1. Pendekatan yang dipakai untuk analisis data

Dalam pendekatan ini ada 2 pendekatan yang di pakai untuk menganalisis data
diantaranya adalah :

- Parametrik, yang terutama berkaitan dengan inferensi tentang tertentu


ringkasan ukuran distribusi (mean, varians dan sejenisnya). Ini Pendekatan
ini didasarkan pada asumsi eksplisit tentang normalitas distribusi dan
parameter populasi.
- DistribusiDistribusi, yang berkaitan dengan inferensi tentang keseluruhan
probabilitas distribusi, bebas dari asumsi tentang parameter populasi
sampel.

Kemudian Kedua pendekatan ini akan diperiksa di sini dan ditangani dari
pemeliharaan- sudut pandang teknik.

2. Pendekatan parametrik Untuk data Maintainbility

parametrik, yaitu didasarkan pada teorema batas pusat, dalam rekayasa


pemeliharaan saat ini latihan, nilai numerik dari Durasi Rata-rata Tugas
Pemeliharaan dari ukuran sampel tertentu n, dihitung menurut ekspresi, yang telah
dipilih secara acak, maka perlu ditentukan interval di dalamnya yang berarti dari

10
seluruh populasi. Jadi, jika seseorang siap menerima kemungkinan salah,
katakanlah 10% dari waktu, yang sesuai dengan 90% batas kepercayaan untuk
distribusi normal berdasarkan tingkat kepercayaan yang diinginkan. Ini praktis
artinya, katakanlah 28,1 = z, ada kemungkinan 90% bahwa MDMT dari
keseluruhan populasi kurang dari nilai yang diperoleh MDMT.

3. Pendekatan distribusi untuk data pemeliharaan

Biasanya data empiris yang tersedia menangkap lebih banyak informasi daripada
dijelaskan pendekatan parametrik mampu mengungkapkan. Untuk memanfaatkan
sepenuhnya informasi yang terkandung dalam data rawatan yang ada aplikasi
pendekatan distribusi untuk analisis mereka harus diterapkan. Menurut
pendekatan ini langkah-langkah pemeliharaannya adalah diiekspresikan melalui
distribusi probabilitas durasi tugas pemeliharaan, DMT, yang diperlakukan
sebagai variabel acak bebas distribusi. Penelitian dilakukan menunjukkan bahwa
jenis distribusi dan parameternya mempunyai pengaruh yang signifikan pada
tindakan pemeliharaan. Metode ini menunjukkan peningkatan besar dalam
efektivitas informasi yang diekstraksi dari data empiris yang ada.
MenurutMenurut pendekatan distribusi, data rawatan yang ada adalah digunakan
sebagai dasar pemilihan salah satu distribusi probabilitas teoretis seperti Weibull,
normal, eksponensial, lognormal dan sejenisnya, untuk memodelkan file tugas
pemeliharaan dianggap lebih akurat. Dalam pendekatan ini ada beberapa metode
yang di terapkan diantaranya adalah :

- Grafik
- Grapho analical
- Analitis

Dari metode yang digunakan, hasil akhirnya adalah pemilihan keluarga yang
paling sesuai distribusi probabilitas teoritis yang ada untuk pemodelan
pemeliharaan tugas dipertimbangkan, dan penentuan parameter yang sesuai
sepenuhnya untuk menententukan anggota keluarga tertentu.

 Pendekatan parametrik

11
Informasi yang dihitung dari data empiris yang ada hampir semuanya dapat
diekstraksi dari data ini. beberapa batasan dari pendekatan ini dibahas di bawah
ini:

- Karena kedua alternatif desain memiliki nilai yang identik untuk MDMT
*, menurut untuk ukuran pemeliharaan ini, salah satu alternatif dapat
direkomendasikan untuk diadopsi.
- Dengan asumsi bahwa persyaratan kontrak adalah bahwa MDMT ≤
katakanlah 50 menit dengan tingkat kepercayaan yang dipilih 85%,
berdasarkan perhitungan nilai untuk MDMT tidak ada pemenang yang
jelas di antara yang berkompetisi dalam alternatif, yang secara praktis
berarti bahwa kedua desain memiliki hukum yang sama benar.
- Informasi yang diperoleh tidak cukup untuk menentukan dan
merencanakan fungsi rawatan untuk salah satu alternatif.
 Pendekatan distribusi

pendekatan ini merupakan data empiris yang tersedia digunakan untuk penentuan
distribusi probabilitas teoretis yang paling sesuai ) untuk mewakili tugas
pemeliharaan yang dianalisis. Itu hasil yang diperoleh, dengan menggunakan
perangkat lunak "PROBCHAR" . metode distribusi mampu mengekstrak lebih
banyak informasi dari empiris data, daripada metode parametrik. Salah satu dari
banyak keuntungannya adalah bahwa itu mungkin untuk menentukan lamanya
waktu restorasi sampai dengan 10, 50, 90, atau lainnya persentase tugas
pemeliharaan yang dicoba akan berhasil diselesaikan, terlepas dari distribusi
teoritis yang mendasarinya. terkait manajemen pemeliharaan dan logistik masalah
dukungan. Juga beberapa tindakan pemeliharaan tambahan yang bisa dilakukan
diekstrak dari data, seperti keberhasilan restorasi, memberikan cahaya baru studi
pemeliharaan.

12
2.3 Prediksi Teknik Pemeliharaan
Tantangan terbesar bagi teknisi perawatan adalah untuk memprediksi dengan
cepat dan akurat ukuran pemeliharaan dari tugas pemeliharaan di masa mendatang
pada tahap awal desain. Disini kita akan membahas metodologi untuk prediksi
teknik yang cepat dan akurat dari pemeliharaan tindakan yang dapat digunakan
pada tahap awal proses desain untuk tugas pemeliharaan sistem masa depan
berdasarkan tindakan yang sesuai terkait dengan terdiri dari kegiatan
pemeliharaan. Tantangan terbesar yang dihadapi para insinyur perawatan adalah
untuk memprediksi tindakan pemeliharaan terkait dengan tugas pemeliharaan:

• Sistem rekayasa masa depan pada tahap awal desain;

• Manfaat modifikasi pada sistem rekayasa yang ada.

metodologi baru untuk prediksi yang cepat dan akurat dari tindakan pemeliharaan
dan identifikasi sumber daya yang dibutuhkan untuk berhasil menyelesaikan tugas
pemeliharaan yang dipertimbangkan disajikan. Usulan metode ini didasarkan pada
tindakan pemeliharaan yang terkait dengan pembandingan kegiatan pemeliharaan,
dan diagram blok kegiatan pemeliharaan berlaku untuk tugas pemeliharaan yang
terdiri dari aktivitas yang dilakukan: secara bersamaan, berurutan, dan
digabungkan. Metode yang disajikan bisa jadi berhasil digunakan pada tahap awal
desain ketika sebagian besar informasi tersedia didasarkan pada pengalaman
sebelumnya, serta pada tahap saat desain selesai dan pengujian dilakukan untuk
menghasilkan data pemeliharaan untuk konfigurasi sistem yang diadopsi.

2.3.1 Konsep Diagram Blok Maintainability

Menurut metodologi ini, setiap tugas pemeliharaan dianggap sebagai satu set

terdiri dari kegiatan pemeliharaan. Untuk menganalisis rawatan karakteristik tugas


pemeliharaan yang sedang dipertimbangkan, konsep Diagram Blok
Maintainability, MBD diperkenalkan (Knezevic, 1994). Ini adalah sebuah
representasi diagram dari tugas pemeliharaan dimana masing-masing terdiri
kegiatan pemeliharaan diwakili oleh sebuah kotak. Hubungan antar kotak adalah
ditentukan oleh urutan eksekusi masing-masing. Struktur

13
MBD untuk tugas pemeliharaan tertentu terutama diwarisi dari desain,

meskipun dalam beberapa kasus dapat diubah dengan kebijakan pemeliharaan


yang diadopsi. Itu waktu yang dibutuhkan untuk penyelesaian setiap kegiatan
tidak relevan dengan ukuran kotak. Berdasarkan urutan kegiatan pemeliharaan
dilakukan, menurut Knezevic (1996), semua tugas pemeliharaan dapat
diklasifikasikan dan didefinisikan sebagai:

1. Tugas Pemeliharaan Simultan merupakan sekumpulan tugas yang saling


independen kegiatan pemeliharaan, yang semuanya dilakukan secara bersamaan;

2. Sequential Maintenance Task merepresentasikan sekumpulan yang saling


bergantung kegiatan pemeliharaan, yang kesemuanya dilakukan di tempat yang
telah ditentukan sebelumnya memesan; dan

3. Tugas Pemeliharaan Gabungan mewakili serangkaian aktivitas pemeliharaan,


beberapa di antaranya dilakukan secara berurutan dan beberapa lainnya secara
bersamaan.

2.3.1.1 Tugas Pemeliharaan Bersamaan

“Tugas pemeliharaan simultan mewakili satu set yang saling independen

aktivitas pemeliharaan yang semuanya dilakukan secara bersamaan "

(Knezevic, 1996). Definisi ini menjelaskan secara lengkap hubungan antara


pemeliharaan kegiatan dan dengan jelas menyatakan bahwa semua kegiatan
dimulai pada contoh yang sama waktu dan mereka dilakukan secara bersamaan
dan independen satu sama lain. Itu

tugas pemeliharaan selesai saat itu, dan hanya setelah itu, ketika semua aktivitas
individu telah berhasil diselesaikan.

2.3.1.2 Tugas Pemeliharaan Berurutan

“Tugas pemeliharaan berurutan mewakili satu set yang saling bergantung

14
kegiatan pemeliharaan yang kesemuanya dilakukan di tempat yang telah
ditentukan sebelumnya memesan." (Knezevic, 1996).

Definisi di atas menjelaskan secara lengkap hubungan antara pemeliharaan

kegiatan dan dengan jelas menyatakan bahwa setiap kegiatan berikutnya dimulai
setelah berhasil penyelesaian yang sebelumnya. Dengan demikian, tidak ada
aktivitas berikutnya yang dapat dilakukan berasal dan dilakukan sebelum
selesainya yang sebelumnya. Itu tugas pemeliharaan selesai saat itu, dan hanya
setelah itu, saat pemeliharaan terakhir aktivitas telah berhasil diselesaikan.

2.3.1.3 Tugas Perawatan Gabungan

“Tugas pemeliharaan gabungan mewakili serangkaian aktivitas pemeliharaan

beberapa di antaranya dilakukan secara berurutan dan beberapa lainnya secara


bersamaan. " (Knezevic, 1996)

Definisi di atas menjelaskan secara lengkap hubungan antara pemeliharaan

kegiatan dalam satu tugas, dan dengan jelas menyatakan bahwa kegiatan
dilakukan di urutan gabungan. Sebagian besar tugas pemeliharaan termasuk dalam
ini kategori, terutama saat ini ketika sistem teknik menjadi lebih kompleks dan
akibatnya tugas pemeliharaan membutuhkan tingkat spesialisasi yang lebih tinggi.

2.3.2 Penurunan Ekspresi untuk Fungsi Maintainability

Setelah mengklasifikasikan semua tugas pemeliharaan ke dalam tiga kategori


berkenaan dengan waktu pelaksanaan kegiatan yang terdiri dari mereka, sekarang
perlu untuk mempresentasikan metode untuk prediksi mereka, pada tahap awal
proses desain, ketika tidak ada model up ada. Definisi tugas serentak dengan jelas
menyatakan bahwa semua kegiatan dimulai pada saat yang sama dan mereka
dilakukan secara bersamaan tetapi independen satu sama lain. Tugas pemeliharaan
selesai ketika semua kegiatan yang terdiri telah selesai. Ukuran pemeliharaan
tugas yang terdiri dari aktivitas yang dilakukansecara bersamaan dapat diturunkan
dari ukuran yang sesuai terdiri kegiatan. Dengan demikian, fungsi pemeliharaan

15
dari tugas pemeliharaan mewakili probabilitas bahwa tugas yang dipertimbangkan
akan berhasil diselesaikan dengan pasti.

2.3.3 Karakteristik Pemeliharaan untuk Berbagai Pilihan Desain

Untuk mendemonstrasikan penerapan metode yang diusulkan sebuah contoh


terkait dengan tugas perawatan mengganti roda pada mobil penumpang kecil akan
digunakan. Menurut pengalaman yang didapat dari model mobil dibawah
sebelumnya pertimbangan, dan tata letak desain saat ini, nilai prediksi untuk
waktu rata-rata untuk menyelesaikan masing-masing. Pada tahap perancangan
jenis distribusi probabilitas yang tepat bisa digunakan untuk mewakili setiap
aktivitas yang tidak diketahui. Karenanya, ini bukannya tidak masuk akal untuk
mengasumsikan bahwa semua aktivitas pemeliharaan dapat dimodelkan dengan
normal distribusi. Nilai numerik untuk deviasi standar, SDDMA saya untuk setiap
tugas, mencerminkan penyebaran data di antara semua pengguna potensial, baik
fisik maupun perbedaan mental, serta pengaruh iklim, radiasi matahari, hujan,
matahari, dan banyak faktor lain yang mungkin berdampak padanya. Nilai-nilai
berbasis pengalaman, yang mempertimbangkan variabilitas faktor yang
menentukan lingkungan tempat tugas.

2.4 Manajemen Teknik Pemeliharaan


Pentingnya proses pemeliharaan untuk operasi maskapai penerbangan untuk
meningkatnya laju dan kemajuan teknologi, dengan begitu semakin banyak
perusahaan individu dan seluruh industri sedang dipaksa untuk tidak merasa puas
dan melihat ke masa depan. Tindakan dalam kasus seperti itu biasanya dimulai
dengan peningkatan penekanan pada: penelitian, pengembangan, dan desain.

Pentingnya fungsi manajemen teknik perawatan MEMF dalam proses desain di


sebuah perusahaan berbanding lurus dengan pentingnya fungsi desain. Fungsi
desain yang kuat dan kompeten sangat penting di bidang kemajuan teknologi yang
pesat seperti sistem kedirgantaraan dan persenjataan. Fungsi desain juga sangat
penting bagi produsen barang konsumsi (seperti kendaraan bermotor, peralatan
kantor, dan peralatan rumah tangga), hingga mesin- produsen alat, dan di banyak

16
bidang serupa lainnya. Organisasi desain biasanya organisasi staff yang kuat di
perusahaan yang memproduksi sistem. Meskipun kurang penting dalam
perusahaan, tapi mereka memproduksi sistem sederhana atau sistem stabil.

Fungsi desain juga penting di semua industri produksi. Fungsi desain dalam suatu
perusahaan memiliki tanggung jawab tertentu terhadap manajemen organisasi.
Bekerja di area sistem yang ditetapkan, juga menciptakan desain yang fungsional,
andal, dapat dipelihara, dapat diproduksi, tepat waktu dan kompetitif. Jika
memungkinkan, para desainer diharapkan menggunakan teknik desain yang telah
terbukti baik. Saat menggunakan metode desain yang telah terbukti dan familiar
tidak dapat memenuhi tujuan desain, para desainer diharapkan menyesuaikan
metode mereka, memperkenalkan praktik desain dari industri lain, atau
menggunakan beberapa bahan dan proses mutakhir yang tersedia. Karena desainer
biasanya, berdasarkan disposisi, kreatif, sering kali sulit bagi mereka untuk
menolak mencoba sesuatu yang baru, meskipun tekniknya sudah terbukti tersedia.
Desainer dapat bekerja dengan baik karena daya terima mereka terhadap upaya
suku cadang dan teknisi penjualan pemasok paket, yang menjual kelebihan yang
luar biasa sistem baru mereka.

Tanggung jawab utama dari manajemen desain adalah pembentukan sistem yang
sangat memudahkan desainer untuk menggunakannya desain yang sudah terbukti
daripada menggunakan desain yang belum terbukti. Karena seringkali tidak
mungkin untuk memenuhi semua tujuan desain secara maksimal sejauh yang
diinginkan, desainer sering diminta untuk melakukan trade off di antara mereka.
Oleh karena itu membutuhkan toleransi ketat yang tidak biasa atau dengan
menentukan bahan eksotik, mereka mungkin meningkatkan keandalan dengan
mengorbankan daya rawat. Dengan tidak sepenuhnya menguji kemampuan dari
desain untuk berfungsi di bawah kombinasi terburuk dari lingkungan operasional,
para desainer mungkin mengambil kesempatan untuk memperburuk perawatan
sehingga desain pengungkapan dapat dirilis sesuai jadwal. Beberapa dari
kompromi dan pertukaran ini tidak dapat dihindari, dan fungsi desainlah yang
memiliki informasi dan tanggung jawab untuk membuat keputusan yang

17
diperlukan dalam kasus ini. Jadi, faktanya trade-off harus terjadi membuat
interaksi antara semua peserta di dalamnya fungsi desain penting, yang secara
praktis berarti bahwa keputusan akhir harus tidak dibuat tanpa dukungan penuh
yang diperoleh oleh teknisi perawatan, sebagai bagian dari tim yang terintegrasi.

2.4.1 Peran Fungsi Manajemen Teknik Pemeliharaan

Agar desain memberikan pemeliharaan yang melekat yang dapat diterima,


ketentuannya harus dibuat dalam konsep desain dan harus terus berlanjut
pengembangan sampai selesai. Namun, saat melakukan analisis pemeliharaan dari
desain yang diusulkan, personel rawatan mungkin menemukan dan memerlukan
koreksi fitur desain, kesalahan, atau kelalaian yang mempengaruhi kelayakan.
Namun, ini bukanlah tujuan utama dari analisis pemeliharaan. Pemeliharaan
berkaitan dengan semua masalah desain itu dapat memastikan bahwa fungsi dari
desain yang layak dapat dilakukan dengan mudah, aman dan dipelihara secara
ekonomis selama operasi di bawah lingkungan yang ditentukan dan kondisi
operasi lainnya.

Fungsi manajemen teknik perawatan bekerja dengan desain berfungsi dalam


beberapa cara untuk mencapai tujuannya. Daya rawatan bertindak di berbagai kali
sebagai penolong, dan sebagai hati nurani tim desain, tetapi sangat jarang harus
bertindak sebagai inspektur (meskipun masih dipraktikkan di banyak organisasi).
Sebagai bagian dari tim desain terintegrasi, teknisi perawatan bekerja
menganalisis statistik tertentu. Ini termasuk umpan balik data tentang
pengembangan perangkat keras / lunak. Secara umum, MEMF membantu tim
desain dalam memprediksi dan mengukur kemampuan perawatan yang melekat
selama berbagai tahapan desain. Maintainability berfungsi sebagai hati nurani
untuk fungsi desain dengan erat berpartisipasi dalam kemajuan desain, secara
bersamaan, menuju yang ditentukan tujuan pemeliharaan. Selain itu, semua trade-
off yang mempengaruhi rawatan sangat diperiksa dengan cermat. Tak pelak,
Kementerian ESDM menilai keluaran desain untuk memverifikasi usulan solusi
sebelum upaya desain dapat berkembang. Beberapa pos pemeriksaan untuk itu
penegakan persyaratan rawatan adalah persetujuan rawatan solusi yang diusulkan

18
oleh para desainer, persetujuan pemeliharaan penggunaan aktual dari sumber daya
pemeliharaan yang disetujui, persetujuan pemeliharaan tinjauan desain dan,
akhirnya, persetujuan tanda tangan pemeliharaan dari dokumen pengungkapan
desain (gambar, spesifikasi, dan prosedur).

Fungsi manajemen teknik pemeliharaan juga dapat mencakup koordinasi program


uji desain, arah pemeliharaan independen program pengujian dan pelaksanaan
semua pengujian, identifikasi dan penetapan sistem kontrol untuk bagian-bagian
desain yang memiliki batasan khusus, persiapan spesifikasi daya rawat yang
berlaku untuk pemasok, dan pengenaan persyaratan pemeliharaan pada pemasok
melalui peninjauan dan persetujuan dokumen pengadaan.

2.4.2 Peluang MEMF

Secara umum, semakin sulit penugasan desain, semakin besar file upaya
pemeliharaan diperlukan di satu sisi, tetapi dampak yang lebih besar pada desain
bisa jadi dibuat di sisi lain.
Masalah desain yang dihadapi di pesawat terbang, sistem senjata utama, atau
jaringan komunikasi global yang kompleks membutuhkan desain yang substansial
dan upaya pemeliharaan. Pada saat yang sama jika desainnya sesuai dengan yang
ada teknologi, sederhana, dan memiliki cukup ruang, bobot, dan kelonggaran
waktu desain upaya pemeliharaan yang relatif kecil mungkin sudah cukup.Dengan
demikian, upaya pemeliharaan yang besar (utama dalam arti menjadi substansial
sebagian kecil dari upaya desain) diperlukan dalam keadaan berikut:

1. Dalam desain sistem yang sangat kompleks; dan

2. Dalam desain sistem dengan persyaratan pemeliharaan yang sangat tinggi,


terutama ketika desainer bekerja dalam ruang yang parah dan batasan berat (kapal
selam, pesawat ruang angkasa, mobil balap dan lain sebagainya).

2.4.3 Hambatan MEMF

19
Sangat sedikit tim desain terintegrasi yang sengaja berhemat pada ketentuan untuk
mencapai persyaratan pemeliharaan penuh dalam kreasi mereka. Namun,
beberapa di antaranya bahaya berikut selalu ada:

 Oversight

Jenis kendala ini terjadi jika tim desain gagal menanganinya dari detail yang tak
terhitung banyaknya yang membentuk desain yang telah selesai. Misalnya, tim
desain sangat menyadari bahwa diperlukan pengikat khusus untuk item tertentu
tetapi gagal menunjukkannya pada gambar mereka. Jadi, jika pengawasan ini
dilakukan tidak tertangkap, penundaan substansial dalam penyelesaian tugas
pemeliharaan terkait mungkin terjadi.

Selanjutnya, sangat mudah untuk gagal memperhatikan bahwa pelaksanaan tugas


pemeliharaan akan, kadang-kadang, diminta untuk dilakukan dalam kondisi non-
tipikal seperti suhu rendah / tinggi, kontaminasi bahan kimia, dan sejenisnya saat
penyelesaian tugasnya jauh lebih sulit dan seringkali tidak mungkin.

 Lack of specific knowledge

Dapat dikatakan bahwa anggota tim desain tidak dapat mengetahui semua hal
yang perlu diketahui tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan setiap
desain, mereka juga tidak punya waktu untuk memverifikasi setiap detail.
Akibatnya, semua tim desain melakukan apa yang mereka bisa untuk memeriksa
di mana mereka percaya itu perlu, dan memanggil para ahli di bidang tertentu
yang sangat terspesialisasi seperti itu seperti penggunaan sumber daya perawatan
khusus, ergonomi, masalah keselamatan dan sejenisnya.

Misalnya, tim desain dapat menentukan penggunaan peralatan uji khusus atau alat
yang terbaik yang tersedia untuk tujuan terakhir kali ketika ada membutuhkannya.
Namun, teknologi baru yang berfungsi lebih baik dan berfungsi sebagai jauh
melebihi persyaratan desain mungkin telah tersedia.

 Rationalisation

20
Tim desain biasanya tidak punya banyak waktu; maka dalam banyak kesempatan
ada a keyakinan jujur bahwa desain yang diusulkan akan memenuhi semua
persyaratan desain termasuk persyaratan pemeliharaan, tetapi serangkaian
pengujian tambahan harusdijalankan untuk benar-benar yakin. Menunggu hasil tes
akan menempatkan desain terlambat dari jadwal. Mudah bagi tim desain untuk
menyusun dirinya sendiri ke dalam kerangka Ingatlah bahwa tes tidak terlalu
diperlukan. Praktik rasionalisasi yang sama ini termasuk menjelaskan kegagalan
pengujian dengan komentar seperti "Itu adalah pengujian error "atau" Itu adalah
desain awal "atau" Lingkungan nyata tidak akan pernah hampir seketat itu. "
Ketika konsekuensi tidak mencapai persyaratan pemeliharaan sangat berbahaya,
mahal dalam hal pendapatan, atau membahayakan keselamatan, reputasi, atau
keamanan nasional, maka pertimbangan pemeliharaan menjadi sangat ekstrim
penting.

2.4..4 Metode Desain untuk Mencapai Pemeliharaan

Tim desain praktik khusus tersebut dapat mengikuti untuk mencapai


pemeliharaan, yang mana belum tentu diikuti jika perhatian utamanya hanya
mendapatkan desain berfungsi, yaitu :

• Accessibility

• Modularity

• Simplicity

• Standardisation

• Fool-proofing

• Inspectability.

2.4.5 Langkah-langkah pada organisasi

• Dokumentasi: adalah salah untuk mengabaikan aspek penting dari pemeliharaan;


dokumentasi, yang merupakan prasyarat penting untuk organisasi pemeliharaan.
Jika dokumen pendukung, gambar, teknis deskripsi, diagram dan manual

21
fungsional tidak diedarkan sebelumnya pengiriman rolling stock, peralatan tidak
akan bisa dipelihara dan tidak dapat digunakan tanpa menimbulkan risiko. Di
SNCF masuk umum dan khususnya untuk kereta api TGV, sebagian besar dari ini
informasi tersedia jauh sebelum lead time.

• Peraturan pemeliharaan: dokumen-dokumen ini digunakan sebagai persiapan


pemeriksaan tugas pemeliharaan awal dan pemeliharaan yang diharapkan interval;
spesialis pemeliharaan juga menggunakannya untuk membuat sendiri manual
perawatan. Inovasi rolling stock seperti TGV dirancang menggunakan komponen
yang telah dicoba dan diuji secara ekstensif untuk ketahanan dan jenis kegagalan
yang mungkin terjadi diketahui. Oleh karena itu, memang demikian memang
relevan untuk tim insinyur dan teknisi berpengalaman

memperkirakan di mana kegagalan dapat terjadi dan menyiapkan pemeliharaan


awal peraturan. Tentu saja, pada periode awal setelah commissioning, ini
peraturan menjadi lebih parah secara sukarela, tetapi peraturan tersebut diadaptasi
dengan sangat cepat ke situasi dalam praktik dan menjadi hemat biaya dalam
waktu singkat waktu.

• Instruksi dan pelatihan: persiapan teknis dua tahap ini dokumentasi yang
menentukan praktik pemeliharaan digunakan di masa mendatang tim manajemen
sudah ditunjuk untuk bertanggung jawab atas pengorganisasian pelatihan
tambahan untuk staf yang dipilih untuk depot kereta api asal. Ini diikuti oleh
periode di mana tugas pemeliharaan disimulasikan dan kemudian dengan
pelatihan sistematis untuk melakukan tugas-tugas ini di sub-majelis dan pada
beberapa kereta pertama yang dikirimkan. Meski sudah dipastikan keandalan
sistem dan ketahanan komponennya memainkan peran kunci dalam kualitas
layanan dan ekonomi TGV jaringan, penting untuk menunjukkan bahwa semua
teknis dan langkah-langkah organisasi untuk pemeliharaan trainet telah berperan
penting dalam memastikan pemeliharaan sederhana dan berbiaya rendah dan
untuk tingkat yang wajar tidak tersedia. Pelatihan tentang jenis teknologi baru
yang digunakan telah diatur sebelumnya dan staf pemeliharaan beradaptasi
dengan lancar dengan masalah yang dihadapi dan pada perubahan kualifikasi.

22
• Pemeliharaan alat perawatan telah berkontribusi pada kemudahan

pekerjaan pemeliharaan, elemen kenyamanan yang sangat penting untuk


perawatan dan profesionalisme diperlukan untuk pekerjaan ini. Pemeliharaan dan
semua tindakan yang terkait dengannya membentuk yang baru pendekatan yang
membutuhkan hubungan terbuka dan aktif di antara para mitra terlibat dan
mewakili tantangan dalam hal kualifikasi, organisasi dan skala waktu industri
kereta api Prancis dan SNCF Rolling Departemen Stok telah berhasil bertemu
untuk rolling stock TGV.

Mengenai tugas pemeliharaan preventif, berikut aspek-aspeknya :

• Peralatan pemantauan otomatis dirancang untuk memenuhi kebutuhan


pemeriksaan dan memeriksa rolling stock secara teratur. Peralatan pengujian dan
deteksi kesalahan dirancang untuk memenuhi kebutuhan untuk membangun
kembali redundansi segera ketika terjadi kegagalan sementara.

• Lokasi barang yang nyaman untuk kemudahan akses.

• Item yang digunakan untuk teknologi tertentu dikelompokkan secara fungsional


unit yang sesuai dengan spesialisasi teknis yang sama;

• Keausan telah dikurangi beberapa waktu dengan melumasi mesin bergerak item
(roda gigi, bantalan rol), dan dalam beberapa kasus dengan mengganti bergerak
item dengan teknologi solid-state. Misalnya elektro-mekanis fungsi switching dan
kontak telah diganti secara menguntungkan oleh elektronik daya konverter statis
bebas aus dan bebas perawatan.

• Kemudahan pembersihan dan kemungkinan pembersihan mekanis juga diambil


dalam desain stok penumpang karena alasan kebersihan, kenyamanan dan
estetika. Mengenai tugas pemeliharaan korektif, beberapa pertimbangan dibuat di
tahap desain dibahas di bawah ini:

• Ketentuan dibuat untuk testability, yang secara praktis berarti kemungkinan


mengukur urutan besarnya parameter fisik yang penting untuk deteksi kesalahan,
meskipun itu tidak berfungsi perlu. Karenanya, banyak fungsi kompleks yang

23
tergabung dalam TGV termasuk fasilitas pengujian terintegrasi atau sistem deteksi
kesalahan jarak jauh; ini sistem dapat berfungsi sebagai sistem analisis kesalahan
dan mencakup fasilitas untuk mengirimkan data ke pusat perbaikan.

• Untuk tugas pemeliharaan yang melibatkan penggantian item yang gagal, setiap
ketentuan dibuat untuk memastikan keamanan dan penggantian yang cepat (snap-
on pemasangan, slot terpolarisasi, roda gigi pengangkat dan penanganan dan
sejenisnya);

• Kapasitas perbaikan dan pembaruan struktur telah dipertimbangkan, yaitu,


kemampuan las, kemampuan diturunkan dari item dan bagian yang rentan
terhadap benturan, keausan dan penuaan.

• Pemilihan bahan dan rumah dengan tujuan untuk menghilangkan masalah seperti
pembakaran, oksidasi dan penuaan, yang terwakili selama beberapa dekade bagian
utama dari pekerjaan perbaikan dan pembaruan untuk perlengkapan kereta api.

• Perlu dicatat bahwa sebagian besar kegagalan sistem belum terjadi disebabkan
oleh kerusakan beberapa perangkat eksotis yang desainnya menekan state-of-the-
art. Sebaliknya, suku cadang tidak dibuat dengan benar (palsu).

24
BAB 3PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Tujuan utaama dari keberadaan item/system buatan manusia adalah ketersediaan
utilitas dengan melakukan fungsi yang diperlukan dengan kinerja serta atribut
yang diharapkan. Oleh karena itu, seteleh fungsionalitas tersedia maka perhatian
utama pengguna adalah mencapai fungsionalitas dan keamanan setinggi mungkin
setidaknya investasi dalam sumber daya tersebut. Kemudian setiap kinerja tugas
pemeliharaan terkait dengan biaya asosiasi, baik dalam hal biaya sumber daya
pemeliharaan maupun biaya konsekuensi dari tdak tersedianya system operasi.
Maka dari itu, departemen pemeliharaan merupakan salah satu pusat biaya utama
yang menghabiskan biaya industry miliaran pound tiap tahunnya dank arena itu
mereka menjadi factor kritis dalam persamaan profitabilitas banyak perusahaan.
dengan demikian, karena tindakan pemeliharaan menjadi semakin mahal, teknik
pemeliharaan mendapatkan pengakuan dari hari ke hari. Jelas, dari analisis singkat
tentang peran dan pentingnya pemeliharaan yang diberikan di atas, pemeliharaan
merupakan salah satu pendorong utama dalam pencapaian tujuan pengguna terkait
fungsi, keandalan, biaya kepemilikan, reputasi, dan tujuan serupa.

25
References
Ahmed e.haroun, Handbook maintenance management and engineering.

26

Anda mungkin juga menyukai