Zez ZZZZZZZZ
Zez ZZZZZZZZ
ANND
D EE BB EE SS II
K A J I A N T E K N O L O G I L O K A L
PROFIL PANDE BESI
ALAMENG
Parang adalah senjata tajam yang terbuat dari besi biasa.
Bentuknya relatif sederhana tanpa pernak pernik. Parang Hulu : Pangulu Patabe
P. Bilah : 45.5 CM
memiliki bentuk yang unik tergantung pada lokasi , teknik Sarung : cendana
produksi, dan keguaannya serta keinginan konsumen. Pusaka Alameng / Sudang
Pamor : Maddaung Ase Rakkapeng
Untuk mendukung keguanaanya, parang dilengkapi Bahan : Meteorit
dengan gagangan sebagai tempat memegang parang
Bilah Besinya sangat sepuh, dengan
tersebut. Keberadaan dan kualitas dari gagang ini ternyata teknik tempah gareno yang halus
menentukan harga parang itu sendiri.
Hulu dan Wanua : Kemuning Hulu : Pangulu Celabai ( Perpaduan Hulu Kulu-Kulu dan Rekko).
( sampir tanduk kerbau ) Terbuat dari tanduk kerbau, dengan ukiran gamacca, simulajaji
Pamor : sambang/Gareno, Sampir : Kayu Hitam motif ukir sobbi kandawari simbolis
kuribojo, Batu lappa . Uleng- Kesejahteraan
puleng, Ure’ Tuo, Sarung / Wanua : Kayu Cendana. sepatu kayu hitam sebagai
Rakkapeng penutup.
P. Bilah : 19.9 CM P. Bilah : 25 CM
Pamor : Motif pamor langka, teknik pembuatannya tergolong
sulit dan rumit, teknik pembuatan menggunakan lipatan besi
yang dilipat berulang tidak seperti badik gamacca lainnya
BADIK LUWU KURISSI yang dipotong dan disambung, sehingga gamacca ini seperti
layaknya anyaman bambu, dan disebut simbol La Sabbara,
yang berarti penyabar. dilengkapi dengan rakkapeng /
Pamor : Kurissi Bunga
matapakkato sebagai simbol kesejahteraan. NIlai baik dan
Parenreng Tulu Dua,
derajat keindahan pamor diperkuat oleh kehadiran secara
Rakkapeng Lonjoq Gareno
kebetulan uretuo, motif pamor gamacca dipahami sebagai
Maddaung Ase Kuribojo, Ureq
sennuangeng simbol( La Sabbara ) yang berarti Penyabar
Tuo rakkapeng
dengan pamor Rakkapeng sebagai simbol kesejahteraan.
Hulu : kemuning pando,
bilah dilengkapi keistimewaan ure tuwo, pamor hidup dengan
macoppo bola
warna berkilau seperti perakdan ulengpuleng di punggung
Sarung : Cendana merah
bilah . badik gamacca di buat dari bahan meteorit.
P. Bilah : 28 CM
Menjadi senjata khas orang Sebagai alat potong/tebas • Di daerah Luwu, Parang menjadi salah satu atribut dalam tarian
Melayu di kampung- misalnya untuk memotong tradisional daerah Luwu yang disebut tarian Mangaru. Parang
kampung pada zaman daging yang dikenal dengan sebutan kalewang digunakan untuk
dahulu. Masyarakat melawan musuh dalam tarian yang dimaknai sebagai suatu
Melayu di Jawa dan alat yang dapat melukai musuh. Pesan ingin disampaikan pada
Sumatra menjadikan penggunaan parang tersbut adalah bahwa masyarakat sub
parang sebagai salah satu etnis Rongkong memiliki peralatan atau parang yang sangat
senjata pertempuran. ampuh untuk melukai atau memusnahkan musuhnya. Sebab
konon parang tersbut terbuat dari besi yang berasal dari
Kalewang, yaitu nama tempat yang memiliki besi untuk
dijadikan parang. Penggunaan kalewang juga merupakan
simbol, bahwa orang Rongkong memiliki kekayaan alam, yaitu
Produk yang dibuat di pande besi Pak Arumin ini salah satunya adalah
parang. Seperti yang terlihat pada gambar di samping, tampilan parang
tersebut hampir mirip dengan parang yang populer di kalangan
masyarakat Toraja, Produk tersebut memiliki beberapa fungsi,
diantaranya ebagai senjata, alat pemotong daging, alat pemotong
kayu dan dapat juga digunakan dalam bertani.
48cm
48cm
33cm
33cm
2,5cm
15cm
12,5cm
Perspektif
Prol pada gagangan memberi
nilai estetika pada parang
1 2 3
4 5 6
Besi dipanaskan dengan dibakar Besi yang masih panas langsung Besi dimasukkan lagi ke dalam
dalam api panas hingga ditempa sesuai dengan kebutuhan bara api hingga besi bisa
berwarna merah (sekitar 4-5 ditempa lagi
menit)
7 8 9
Besi ditempa lagi hingga Besi yang masih bengkok Besi yang telah terbentuk dimasukkan ke
mendapat bentuk dan ukuran diluruskan lagi dengan penjepit dalam wadah penyepuh agar lebih tajam
sesuai kebutuhan konsumen
10 11
1 4
5
Pengurangan luas penampang besi pada bagian
ujung untuk mengurangi beban yang akan diangkat
ssat menggunakan besi, dan lebih nyaman
digunakan
• Kualitas parang bergantung pada bahan dasar yang digunakan. Semakin bagus
besi yang digunakan maka kualitas parang pun semakin bagus, seiring dengan itu
harga yang ditawarkan pula semakain tinggi
• Selain pada kualitas besi, gagangan juga menjadi salah satu patokan dalam
menentukan parang yang bagus. Jenis kayu yang biasa digunakan dalam
membuat parang adalah kayu jati, kayu timoho, kayu cendana dan masih banyak
lagi. Di daerah Luwu sediri kayu yang paling banyak digunakan untuk gagangan
parang yaitu kayu cendana yang tegolong kayu yang kuat dan awet. Selain
kekuatan dan keawetan, pemilihhan parang biasanya dilihat dari motif ukiran yang
ada pada gagangannya, Semakin bagus motif dan ukiran serta nishing dari parang
maka harganya pula semakin tinggi karena parang bukan hanya sebagai alat
bekerja namun juga digunakan sebagai alat peraga dalam tarian misalnya, karena
semakin tinggi pula tingkat kesulitan pembuatannya. Dalam hal mengukir
memerlukan kelihaian dan kehati-hatian sehingga gagang parang tidak sebatas
bernilai manfaat namun juga harus ada nilai estetika.
Kelebihan produk:
• Material yang tebal sehingga lebih kuat dan kokoh
• Parang memiliki temabl pada ujung bawah yang tipis sehingga lebih tajam
dibandingkan parang pada umumnya
• Memiliki gagang yang tidak kalah menarik dengan prol yang memiliki nilai
estetik
• Finishing gagang parang cukup halus sehingga nyaman untuk digenggam
Kelebihan produk:
• Material yang tebal membuat parang lebih berat
• Gegang yang tidak dicat sehingga warnanya lebih kusam
• https://pusakaluwu.com/badik-luwu-kurissi-tapak-kuda/
•