Anda di halaman 1dari 1

RESUME KULIAH 05 OKTOBER 2021

Bangunan tidak semata-mata berdiri sendiri dalam satu kawasan, namun ada juga
konteks sekitar bangunan yang perlu diperhatikan sebagai acuan dalam mendesain
dalam kawasan perkotaan sehingga pengetahuan tentang perancangan perkotaan
sangat diperlukan. Perancangan kota sebagai bagian dari urban planning bertujuan
untuk menangani aspek estetika dan yang menetapkan bagaimana tatanan dan
bentuk kota. Urban design merupakan kelanjutan urban planning dimana ini proses
perencanaan yang berhubungan dengan kualitas lingkungan fisik kota. Urban
Design merupakan perwujudan proses ruang kota yang berkualitas tinggi dilihat dari
kemampuan ruang tersebut di dalam membentuk pola hidup masyarakat urban yang
sehat.Konteks Urban design itu luas, tidak hanya memperhatikan satu klien. Urban
Design memiliki jangkauan klien yang lebih banyak bahkan hingga bidang yang
berwenang dalam infrastruktur kota. Dalam pelaksanaan Urban Design, terdapat
empat proses yang dilakukan menurut Hamid Shirvani yaitu:
1. General Idea ( menyangkut konteks terkait urban design seperti landscape
architecture, law, psychology urban planning)
2. Method ( desain perkotaan perlu memperhatikan budaya, filosofi, sosial dan
sebagainya)
3. Checklist ( terkait environmental, human dimension, dan Physical element)
4. Conclusion
Terdapat unsur-unsur arsitektur kota yang berpengaruh terhadap (proses)
pembentukan ruang yang dikenal dengan istilah elemen rancang kota. Berikut
elemen rancang kota:
1. Pola penggunaan lahan (pengaturan penggunaan lahan untuk fungsi tertentu,
seperti retail, residential, park, dan fungsi lainnya untuk pengembangan
sekaligus pengendalian investasi pembangunan).
2. Bentuk dan massa bangunan (berkaitan dengan besaran selubung bangunan,
KDB dan KLB, ketinggian bangunan, sempadan bangunan, ragam arsitektur,
skala, material, warna dan sebagainya).
3. Sirkulasi dan parkir( terkait manajemen transportasi untuk mengatasi masalah
ketidakseimbangan pengaturan sirkulasi dengan jumlah kendaraan yang
mengakses kawasan.
4. Ruang terbuka kota (merupakan elemen softscape, terkait street furniture
berupa lampu, tempat sampah, papan nama, bangku taman dan sebagainya)
5. Jalur pejalan kaki (menciptakan area bebas hambatan dan penuh atraksi
untuk pejalan kaki, untuk mengurangi penggunaan kendaraan sehingga
berkurangnya polusi udara kawasan
6. Pendukung aktivitas (semua fungsi bangunan dan kegiatan-kegiatan yang
mendukung ruang publik suatu kawasan kota.)
7. Elemen penanda (standing map, map fasilitas publik, garis lantai sebagai
petunjuk arah untuk mempermudah pengguna mencapai tujuan)
8. Preservasi (melakukan upaya perlindungan aset kawasan agar informasi dan
sejarahnya tidak menghilang, seperti renovasi tanpa menghilangkan elemen
struktur aslinya sehingga bangunan lebih hidup.

Anda mungkin juga menyukai