Anda di halaman 1dari 2

RESUME PERKULIAHAN 02

Pada penampang lapisan bumi, kita dapat memiliki lapisannya dengan kedalam
tertentu dan permukaannya memiliki karakter yang berbeda yang mempengaruhi
keberagaman karakter setiap wilayah. Permukaan bumi yang awalnya masih natural
sudah mengalami intervensi yang dilakukan manusia untuk membentuk ruang hidup.
Pembentukkan ruang-ruang tersebut dilakukan agar manusia tetap bisa hidup di
alam dan bisa melakukan aktivitas. Prinsip pengelolaan ruang dalam satu wilayah
meliputi keamanan, produktif, nyaman dan berkelanjutan. Pembentukan ruang-ruang
tersebut yang membuat munculnya perkotaan.
Pertumbuhan kota diakibatkan oleh pertumbuhan absolut penduduk perkotaan,
terutama kota-kota di negara berkembang. Proses yang mengarah ke proporsi yang
lebih tinggi dari total populasi suatu daerah untuk tinggal di kota-kota inilah yang
disebut urbanisasi. Pertumbuhan kota secara cepat dipengaruhi oleh migrasi masuk
yang cepat di samping peningkatan penduduk secara alami. Namun pada
kenyataannya banyak “urbanisasi palsu” dimana orang yang tinggal di kota namun
tidak memiliki pekerjaan yang memuaskan, karena sebenarnya “urbanisasi benar”
itu terjadi ketika ada perluasan kegiatan non-pertanian secara bersamaan. Dalam
sebuah perkotaan, area inti kota dikenal dengan Kawasan Pusat Bisnis yang
menjadi pusat kegiatan kota. Namun sekarang ini, banyak pemukiman yang
dibangun di area pinggiran sehingga area resapan air berkurang. Hal inilah yang
menyebabkan sering terjadinya bencana alam yang bukan hanya merusak
lingkungan sekitar dan menimbulkan kerugian, namun banyak pengguna yang
menjadi korban karena bencana yang ditimbulkan dari permukiman liar tersebut.
Struktur Perkotaan memiliki tipe-tipe yang berbeda yang dipengaruhi oleh banyak
faktor yang dapat dilihat dari tatanan pemukiman, tatanan area pemerintahan,
tatanan industrial dan masih banyak lagi.
Dalam sebuah perkotaan, banyak ditemukan tantangan yang menjadi permasalahan
utama pada setiap kota. Perkembangan kota yang tidak terkendali, infrastruktur
yang tidak memadai, kondisi hidup yang buruk, fasilitas sosial yang tidak memadai,
masalah transportasi, koordinasi yang tidak memadai antara organisasi terkait,
masuknya populasi, hingga tingginya permintaan akan perumahan berpenghasilan
menengah ke bawah sangat berpengaruh pada pertumbuhan tersebut. Oleh karena
itu, populasi penduduk yang diakibatkan urbanisasi bukan menjadi penentu sebuah
wilayah itu disebut perkotaan, namun lebih pada pekerjaan penduduknya. Pedesaan
mencirikan adanya pekerjaan yang bersumber dari alam, sedangkan pekerjaan
daerah perkotaan melibatkan pekerjaan yang tidak berhubungan dengan sumber
daya alam. Penduduk perkotaan sendiri memiliki keanekaragaman penduduk dalam
hal ras, suku, agama, dan status sosial ekonomi dengan populasi yang lebih muda
dari daerah pedesaan setempat. Dalam perkembangannya tren urbanisasi
meningkat pesat terutama di negara berkembang, sehingga tak heran bahwa 10
kota terbesar di dunia ada di negara berkembang pula. Dalam aglomerasi
perkotaan, kota atau kabupaten telah diperpanjang yang terdiri dari pusat kota yang
padat (umumnya kotamadya) dan kabupaten terhubung oleh daerah perkotaan
yang berkesinambungan. Selain geografis, aglomerasi terhubung dalam satu
kawasan pertumbuhan strategis. Dalam aglomerasi, wilayah inti urbanisasi yang
terdiri dari beberapa kota tambahan atau kota besar dan pinggiran kota berkembang
di sekitarnya. Perkotaan sebagai suatu ekosistem memiliki empat variabel (POET)
yang saling bergantung satu sama lain dan berinteraksi seperti bagian dari
ekosistem alami. Pada zaman sekarang ini, kawasan kota yang baik adalah
kawasan kota yang berkelanjutan. Kota berkelanjutan harus memenuhi syarat yang
dapat mengurangi kerusakan alam dengan mempertimbangkan berbagai aspek
seperti penggunaan energi, polusi,area terbuka hijau dan sebagainya. Oleh karena
itu, pembangunan perkotaan perlu dilakukan secara kompak dengan membuat kota
yang menjadi pusat kegiatan manusia yang tidak merusak alam dan mampu survive
dengan alam.

Anda mungkin juga menyukai