BARA
IZIN
N USAHA PERTAMBANGAN KOTA A
SAWAHLUNTO PROVINSI
SUMATERA BARAT
SKRIPSI
Oleh:
DEFRIAN AULIA
PR
RODI TEKNIK PERTAMBANGAN
YA
AYASAN MUHAMMAD YAMIN
SEKOL
LAH TINGGI TEKNOLOGI INDUS
STRI
(STTIND) PADANG
2018
ESTIMASSI HARGA DAN ROYALTI BATUB
BARA
IZIN
N USAHA PERTAMBANGAN KOTA A
SAWAHLUNTO PROVINSI
SUMATERA BARAT
SKRIPSI
Oleh:
DEFRIAN AULIA
NPM:1310024427024
PR
RODI TEKNIK PERTAMBANGAN
YA
AYASAN MUHAMMAD YAMIN
SEKOL
LAH TINGGI TEKNOLOGI INDUS
STRI
(STTIND) PADANG
2018
HALAMAN PERSETUJUAN SKRIPSI
ABSTRAK
Di Indonesia penggunaan batubara hampir 70% digunakan untuk
Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU), pertambangan batubara di Provinsi
Sumatera Barat khususnya Kota Sawahlunto menyuplai batubara ke PLTU
Ombilin, dari 11 izin usaha pertambangan di Kota Sawahlunto 8 IUP diantaranya
menyuplai batubara ke PLTU Ombilin, dari situasi lapangan ditentukan masalah
ketika IUP harus menjual batubara ke PLTU dengan harga di bawah HBA
sedangkan IUP harus membayar royalti dengan dasar perhitungan harga sesuai
HBA.
Tujuan penelitian ini adalah untuk menghitung harga batubara IUP Kota
Sawahlunto dengan ketetapan HBA yang telah di tetapkan kementerian ESDM
serta menghitung royalti yang harus dibayarkan perusahaan kepada Negara.
Metode yang digunakan untuk mengestimasi harga batubara IUP Kota
Sawahlunto adalah harga batubara acuan yang di tetapkan kementerian ESDM
nomor 1320 K/32/MEM/2018 dengan patokan 101,86 US$/ton sedangkan
menghitung royalti berdasarkan Peraturan Pemerintah nomor 55 Tahun 2005
dengan acuan tambang dalam 6% dari harga jual dan tambang terbuka 7% dari
harga jual.
Hasil dari estimasi harga dan royalti batubara IUP Kota Sawahlunto sebagai
salah satu contoh CV. Putri Surya Pratama dengan harga jual ke PLTU 55,714
US$/ton hasil Estimasi harga batubara CV. Putri Surya Pratama adalah
101,675US$/ton dengan kerugian 45,961 US$/ton dan royalti yang harus di bayar
177.323 US$/ton. Perhitungan HBA diolah dengan program visual basic
Name : DefrianAulia
Student ID : 1310024427024
Advisor I : Jevie Carter Eka Putra, MT
Advisor II : RiamMarlina A, ST, MT
ABSTRACT
In Indonesia, coal use of almost 70% is used for Steam Power Plants
(PLTU), coal mining in West Sumatra Province, especially Sawahlunto City
supplies coal to the Ombilin PLTU, of the 11 mining permits in Sawahlunto 8
IUPs supply coal to Ombilin PLTU, from the field situation is determined by the
problem when the IUP must sell coal to the PLTU at a price below the HBA while
the IUP must pay royalties on the basis of the calculation of prices according to
the HBA
The purpose of this study is to calculate the coal price of Sawahlunto City
IUP with the stipulation of the HBA that has been set by the Ministry of Energy
and Mineral Resources as well as calculating the royalties that must be paid by
the company to the State
The method used to estimate the coal price of the Sawahlunto City IUP is
the reference coal price set by the ESDM ministry number 1320 K / 32 / MEM /
2018 with a benchmark of 101.86 US $ / ton while calculating royalties based on
Government Regulation number 55 of 2005 with mining reference in 6% of the
selling price and the mine opens 7% of the selling price.
The results of the estimated price and coal royalties of the City of
Sawahlunto IUP as one example of CV. Putri Surya Pratama with selling price to
PLTU 55,714 US $ / ton as a result of the estimated coal price of CV. Putri Surya
Pratama is 101,675US $ / ton with a loss of 45,961 US $ / ton and royalties to be
paid 177,323 US $ / ton. Calculation of HBA is processed with visual basic
programs
Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan
Barat” ini dapat diselesaikan. Skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk
mendapat gelar Sarjana Teknik pada program studi teknik pertambangan, Sekolah
penulis telah dimotivasi dan dibantu oleh berbagai pihak, oleh karena itu dalam
kesempatan ini, penulis dengan tulus hati mengucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada:
1. Teristimewa untuk keluarga saya, ibu saya tercinta Ir. Zuelfa, ayah saya
(STTIND) Padang.
3. Bapak Dr. Murad MS, MT. selaku Ketua Prodi Teknik Pertambangan
(STTIND) Padang.
i
7. Teman-teman Mahasiswa/mahasiswi Sekolah Tinggi Teknologi Industri
kekurangan, oleh sebab itu penulis mengharapkan saran dan kritikan yang bersifat
membangun dari semua pihak. Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih dan
Defrian Aulia
ii
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK
2.1.1.Batubara ...................................................................... 6
iii
2.1.2. Harga Acuan Batubara ............................................... 19
3.5.1.Data ............................................................................. 25
iv
BAB V ANALISA HASIL PENGOLAHAN DATA .......................... 38
DAFTAR KEPUSTAKAAN
LAMPIRAN
v
DAFTAR TABEL
Halaman
ke PLT .................................................................................... 2
vi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 5 Kuesioner
vii
BAB I
PENDAHULUAN
kepentingan dalam negeri, sedangkan 75% diekspor keluar negeri. Hampir 70%
Listrik Negara (PLN) sebagai bahan bakar pembangkit listrik. Sekitar 10%
dimanfaatkan untuk industri semen. Sisanya digunakan untuk bahan bakar industri
atau metalurgi. Pada tahun 2012, Indonesia menjadi eksportir terbesar batubara
dunia dan menjadi produsen kedua terbesar batubara di dunia. (World Coal
Institute, 2013).
(reserves) sebesar 32,3 milyar ton. Potensi sumber daya dan cadangan tersebut
memiliki sumber daya 795,5 juta ton atau sebesar 0,6% dari sumber daya nasional
dan cadangan 158,43 juta ton atau sebesar 0,5% dari cadangan nasional.
hanya 8 IUP mensuply batubara kepada Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU)
1
2
Tabel 1.1
Izin Usaha Pertambangan yang Mensuply Batubara ke PLTU Ombilin
Harga jual batubara ke PLTU dilakukan sesuai dengan kontrak yang telah
di tanda tangani, hal ini menjadikan masalah ketika terjadi kenaikan harga
batubara ataupun penurunan harga batubara dari harga batubara sesuai kontrak.
yang dikeluarkan oleh kementerian Energi Sumber Daya dan Mineral (ESDM).
Dari data lapangan, harga batubara acuan pada bulan maret adalah 101,86
US$/ton, sementara harga batubara kontrak dengan PLTU adalah sekitar 55,714
harga yang tinggi atau keuntungan yang besar. Selain itu dampak kontrak ini
adalah perusahaan harus membayar royalti yang besar juga karena perusahaan
menjual sesuai harga batubara acuan, sementara penjualan harus sesuai kontrak
Harga dan Royalti Batubara Izin Usaha Pertambangan Kota Sawahlunto Provinsi
Sumatera Barat”
menggunakan HBA.
Tenaga Uap (PLTU) Ombilin sesuai dengan kontrak kerja sama penjualan.
lapangan.
3. Harga batubara free on truck sesuai dengan harga yang dikeluarkan oleh
kementrian ESDM.
1. Berapakah harga jual batubara yang sesuai dengan objek penelitian kepada
1. Bagi Perusahaan
2. Bagi Penulis
TINJAUAN PUSTAKA
Secara umum pengertian harga adalah satuan nilai yang diberikan pada
suatu komiditi sebagai informasi dari produsen atau pemilik komoditi. Sebagai
penentuan harga batubara dalam kontrak jual beli menjadi semakin tidak mudah.
Solusi untuk masalah ini adalah dengan menggunakan Indonesian Coal Price
Reference (ICPR; HBA). Penetapan Harga Batubara Acuan (HBA) telah diatur
Index, New Castle Export Index dan New Castle Global Coal Index. Nilai HBA
menjadi acuan harga batubara pada kesetaraan nilai kalor batubara 6322 kkal/kg
Gross As Received (GAR), kandungan air (total moisture) 8%, kandungan sulphur
5
6
2.1.1 Batubara
Batubara adalah substansi heterogen yang dapat terbakar dan bentuk dari
banyak komponen yang mempunyai sifat yang saling berbeda. Batubara dapat di
tanaman selama kira-kira 300 juta tahun. Dekomposisi tanaman ini terjadi karena
proses biologi dengan mikroba dimana banyak oksigen dalam selulosa di ubah
menjadi karbondioksida (CO2) dan air (H2O). Perubahan yang terjadi pada
kemudian membentuk lapisan tebal sebagai akibat pengaruh panas bumi dalam
jangka waktu berjuta-juta tahun, sehingga lapisan tersebut akhirnya memadat dan
Batubara berasal dari tumbuhan yang telah mati dan tertimbun dalam
cekungan yang berisi air dalam waktu yang cukup lama, mencapai jutaan tahun.
Inilah yang membedakan batubara dengan minyak bumi, karena minyak bumi
berasal dari sumber hewani. Dalam proses pembentukan batubara, banyak faktor
cekungan anaerob, yaitu tidak ada oksigen yang terlibat dalam prosesnya.
7
ilmiah dari sisa tumbuh-tumbuhan dan bisa terbakar. Sejalan dengan pendapat
Sukandarrumidi tahun 1995 batubara adalah batuan sedimen (padatan) yang dapat
terbakar, berasal dari tumbuhan, serta berwarna coklat sampai hitam, yang sejak
karbonnya kaya.
untuk membuat bahan bakar cair atau dihidrogenasikan untuk membuat gas
metana. Gas sintesis atau bahan bakar berupa gas bisa di produksi sebagai produk
utama dengan jalan gasifikasi batubara menggunakan oksigen dan uap atau udara
dan uap.
rawa dengan sistem penirisan (drainage system) yang buruk dan selalu tergenang
air beberapa ini dari dari permukaan air rawa. Material tumbuhan yang busuk
tersebut melepaskan unsur H, N, O, dan C dalam bentuk senyawa CO2, H20 dan
NH3 untuk menjadi humus. Selanjutnya oleh bakteri anaerob dan fungsi, material
tumbuhan itu diubah menjadi gambut (Stach, 1982, Opcit Susilawati 1992).
8
Tahapan ini berawal dari tumbuhan yang tua lama kelamaan mati dan
menumpuk serta tertimbun di daerah rawa. Timbunan ini makin lama makin tebal,
dan seiring laju pertambahan timbunan tumbuhan, terdapat pula laju penurunan
dasar rawa. Hal ini menyebabkan terakumulasinya timbunan tumbuhan mati yang
kondisi anaerob menjadi karbon dioksida, air, dan asam humin. Proses ini
1995).
temperatur dan tekanan sebagai gabungan proses biokimia, kimia fisika yang
waktu geologi. Pada tahap tersebut, persentasi karbon akan meningkat, sedangkan
dalam berbagai tingkat maturitas material organiknya (Fischer, 1927, opcit, dalam
Susilawati 1992).
proses biokimia, fisik, serta kimia yang disebabkan pembebanan sedimen dalam
kurun waktu lama. Pada tahap ini terjadi peningkatan kandungan karbon dan
penurunan kandungan oksigen serta air. Gambut akan berubah menjadi lignit atau
sering disebut dengan brown coal. Dengan adanya peningkatan temperatur dan
9
Batubara akan terus mengalami perubahan fisika dan kimia sehingga memiliki
warna yang lebih hitam dan bertambah keras menjadi bituminus, lalu bisa
tertinggi.
(overburden). Makin lama terpendam, batubara itu akan mendapatkan tekanan dan
temperatur tinggi yang makin lama. Efeknya, batubara akan menjadi makin
matang seiring semakin lamanya pemendaman. Selain itu, tekanan juga bisa
diakibatkan oleh aktivitas tektonik berupa shear atau gaya geser. Dalam proses
Pada dasarnya terdapat dua jenis material yang membentuk batubara, yaitu:
oleh oksigen. Material tersebut umumnya terdiri dari karbon padat (fixed
senyawa anorganik (SiO2, Al2O3, Fe2O3,TiO2, Mn3O4, CaO, MgO, Na2O, K2O
dan senyawa logam lainnya dalam jumlah kecil) yang akan membentuk abu
10
2. Komposisi Batubara
Secara umum, batubara terdiri dari unsur karbon (C), oksigen (O), dan
hydrogen (H). Selain itu, pada batubara juga ditentukan unsur belerang (S),
nitrogen (N), dan beberapa unsur logam pengotor yang terjebak saat pembentukan
batubara. Secara kimia, batubara terdiri dari bahan penyusun batubara dan non-
bahan batubara.
Di batubara dikenal istilah air atau moisture. Secara fisik, air yang
moisture bisa dibagi menjadi inherent moisture dan surface moisture. Inherent
moisture berasal dari pori batubara yang terisi air secara alami, sedangkan surface
moisture merupakan kandungan air yang berada dalam permukaan batubara saat
ditambang dan diproses. Dalam analisis terhadap batubara, ada beberapa jenis
moisture yang ditentukan berdasarkan standar yang disusun secara umum, seperti
American Society For Testing and Materials (ATSM) dan International For
Standardization (ISO).
Pada tahap ini teori pembentukan batubara ada 2 teori yaitu in-situ dan
teori drift.
11
Batubara terbentuk dari tumbuhan atau pohon yang berasal dari hutan
dimana batubara tersebut. Batubara yang terbentuk biasanya terjadi di hutan basah
dan berawa, sehingga pohon-pohon di hutan tersebut pada saat mati dan roboh,
langsung tenggelam kedalam rawa dan sisa tumbuhan tersebut tidak mengalami
Batubara terbentuk dari tumbuhan atau pohon yang berasal dari hutan
yang bukan di tempat dimna batubara tersebut. Batubara yang terbentuk biasanya
cenderung tinggi).
kimia alam, selulosa (C49H7O44) yang berasal dan tanaman akan mengalami
dengan waktu yang cukup lama atau dengan bantuan pemanasan, maka unsur
senyawa karbon padat yang terbentuk akan bertambah sehingga grade batubara
akan menjadi lebih tinggi. Pada fase ini unsur hidrogen yang terikat pada molekul
air yang terbentuk akan menjadi semakin sedikit. Bukti bahwa batubara berasal
macam polimer organik yang berasal dari antara lain karbohidrat, lignin, dan lain-
1). Alga dari zaman pre-kambiun hingga ordovisium dan bersel tunggal. Sangat
2). Silofita, dari Zaman silur hingga Devon Tengah, merupakan turunan dari alga,
3). Ptetidofita, umur Devon Atas hingga Karbon Atas. Materi utama pembentuk
bunga dan biji, berkembang baik dengan spora dan tumbuh di iklim hangat.
4). Gimnospermae, kurun waktu mulai dari Zaman Permian hingga Kapur
5. Angiospermae, dari zaman kapur atas hingga kini. Jenis tumbuhan modern,
buah yang menutupi bijih, jantan dan betina dalam satu bunga, kurang bergetah
(Badawi, 2012).
13
5. Rank Batubara
1). Gambut
2). Lignit
coklat tua, berserak-serakan dan terdiri dari material tumbuhan yang telah mati
Batubara lignit adalah batubara yang sangat lunak yang mengandung air
35-75% dari beratnya. Lignit berasal dari kata lignam dari bahasa latin, yang
artinya kayu, dinamakan kayu karena warnanya yang coklat. Batubara ini
memiliki nilai kalori yang rendah yang menghasilkan gross batubara sekitar 1.500
Batubara lignit sering disebut sebagai batubara kelas rendah (low rank
3). Sub-bituminus
hitam tetapi belum begitu keras. Porositas lebih baik dari pada lignit, namun tidak
sekompak bituminous.
4). Bituminus
Warnanya hitam dan keras, karenanya disebut hard coal, dapat berupa
steam coal dan coking coal. Tubuh batubara ini berpenampilan hitam dengan pita-
cleavage-nya.
5). Antrasit
menjadi blok-blok kecil yang mengkilat. Antrasit terdapat dalam jumlah yang
intrusi yang berdampak pada variasi perlapisan batubara di tempat yang di intrusi.
Sebagai contoh pada intrusi vertikal (dyke), batubara yang dekat dengan terobosan
15
dyke akan memiliki tingkat kematangan paling tinggi, dikenal sebagai antrasit.
Pada posisi paling jauh dari intrusi, batubara bisa hanya terdiri dari lignit atau
Pada umumnya rank batubara terdiri dari lignit dengan rank terendah
hingga antrasit untuk rank tertinggi, berdasarkan nilai kalori (heating value)
berkisar kurang dari 7.000 Btu/lb pada lignit hingga lebih dari 15.000 Btu/lb pada
kalori yang setara dengan batubara low-volatile bituminus pada jumlah yang sama
membakar dua kali lebih banyak lignit dari jumlah tersebut. Rank batubara tidak
saat memberikan perlakuan panas terhadap batubara, cara ini bisa disebut analisa
(air dalam batubara) kadar moisture ini mencangkup pula nilai free moisture serta
total moisture, ash (debu), volatile matters (zat terbang), dan fixed carbon (karbon
tertambat) Moisture ialah kandungan air yang terdapat dalam batubara sedangkan
abu (ash) merupakan kandungan residu non- combustible yang umumnya terdiri
16
temperatur tinggi tanpa keadaan oksigen (misalnya CxHy, H2, Sox dan
sebagainya). Fixed carbon ialah kadar karbon tetap yang terdapat dalam batubara
setelah volatile matters dipisahkan dari batubara. Kadar fixed carbon ini berada
dengan kadar karbon (C) hasil analisis ultimat karena karbon berikatan
a. Lengas (moisture)
1). Lengas permukaan (free moisture) merupakan lengas yang berada pada
batubara.
3). Lengas total (total moisture) merupakan banyaknya air yang terkandung dalam
batubara sesuai dengan kondisi diterima, baik yang terikat secara kimiawi
maupun akibat pengaruh kondisi luar seperti iklim, ukuran butiran, maupun
proses penambangan.
persentasi jumlah zat-zat terbang yang terkandung di dalam batubara, seperti H2,
CO metana dan uap-uap yang mengembun seperti gas CO2 dan H2O. Volatile
17
matter sangat erat kaitannya dengan rank batubara, makin tinggi kandungan
volatile matter tinggi akan mempercepat pembakaran karbon fixed carbon (karbon
Volatile matter merupakan salah satu parameter yang sangat penting dalam
klasifikasi batubara.
c. Abu (Ash)
Abu di dalam batubara atau bisa disebut mineral matter, terjadi di dalam
batubara dapat sebagai inherent mineral matter atau extraneus mineral matter.
Inherent mineral matter ini tidak dapat dihilangkan atau dicuci dari batubara.
Extraneus mineral matter berasal dari tanah penutup atau lapisan-lapisan yang
terdapat diantara lapisan batubara. Mineral matter ini tidak dapat dikurangi pada
dibakar, kandungan abu dapat dihasilkan dari pengotoran bawaan dalam proses
Kandungan abu terutama sodium oksida (Na2O) sangat berpengaruh terhadap titik
leleh abu dan dapat menimbulkan pengotoran atau kerak pada peralatan
pembakaran batubara.
zat terbang. Dengan adanya pengeluaran zat terbang dan kandungan air, maka
karbon tertambat secara otomatis akan naik sehingga makin tinggi kandungan
18
unsur kimia nitrogen, belerang, hidrogen dan oksigen atau terikat secara kimiawi.
Pada dasarnya karbon padat inilah yang dapat terbakar dan menghasilkan panas.
Semakin tinggi kandungan karbon padat maka semakin besar energi yang
dihasilkan. Perbandingan antara karbon padat dengan zat terbang disebut fuel
e. Nilai Kalor
a). Nilai kalor bersih (net calorfic value) yang merupakan nikali kalor
gas.
b). Nilai kalor kotor (groos calorific value) yang merupakan nilai kalor
cair.
hidrogen (H), oksigen (O), nitrogen (N) dan sulfur (S) dalam batubara. Seiring
dilakukan dengan cepat dan mudah. Analisa ultimat ini sepenuhnya dilakukan
oleh alat yang sudah terhubung dengan computer. Prosedur analisa ini cukup
19
ringkas, cukup dengan memasukkan sampel batubara ke dalam alat dan hasil
HBA Price Marker (i) = (HBA *K(i)* A(i) – (B (i) + U(i)) ................................ (2.1)
(Sumber: Kepmen 1320/32/MEM/2018)
Keterangan:
Untuk Harga Batubara Acuan (HBA) Bulan Maret 2018 dapat dilihat pada tabel
2.1
20
Tabel 2.1
Harga Batubara Acuan Bulan Maret 2018
Komoditas Satuan Nilai Keterangan
Batubara USD/ton 101,86 HBA adalah harga yang diperoleh
dari rata-rata indeks Indonesia Coal
Index (ICI), Newcstle Expord Index
(NEX), Globalcoal Newcastle Index
(GCNC), dan Platt’s 5900 pada bulan
sebelumnya, dengan kualitas yang di
setarakan pada kalori 6322 kcal/kg
GAR, total moisture 8%, total
sulphur 0,8% dan ash 15%
Tahun 2005 (Tentang Dana Perimbangan) adalah iuran produksi pemegang kuasa
sedangkan pengertian lain dari iuran Eksplorasi dan iuran Eksploitasi (royalti)
menurut Direktorat Jenderal Mineral Batubara dan Panas Bumi (DJMBP) adalah
pungutan yang merupakan hak negara atas bahan tambang yang di ambil dari
seperti hak paten, lisensi, merek dagang/pola/model, cara pengerjaan, hak cipta,
dengan produk industri lain, karena komoditi mineral tersebut bukan menjadi
milik perusahaan tetapi merupakan komponen produksi suatu komoditi yang akan
dihasilkan dari sumber daya mineral, dan apabila dijual pemerintah mempunyai
hak untuk mendapat bagian sesuai dengan besaran dari pemilikan terhadap
mineral yang telah diproses menjadi komoditi mineral adalah setelah komoditi
sistem yang ditentukan seperti sistem Free On Board (FOB). Pelepasan hak
hak harus untuk tujuan kemakmuran atau untuk kepentingan ekonomi rakyat
banyak.
Untuk melihat tarif royalti pada tambang terbuka dan tambang bawah tanah Kota
Tabel 2.2
Tarif Acuan Royalti
Jenis izin Satuan Tarif
satu terhadap konsep yang lainnya dari masalah yang ingin diteliti. Kerangka
konsep ini gunanya untuk menghubungkan atau menjelaskan secara panjang lebar
METODOLOGI PENELITIAN
dalam meneliti status kelompok manusia, suatu, objek, suatu set kondisi suatu
sistem pemikiran ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang. Ciri metode
deskriptif penelitian ini untuk membuat gambaran mengenai situasi atau kejadian,
(IUP) yang berada di daerah kota Sawahlunto Provinsi Sumatera Barat. Daerah
kota Sawahlunto dapat ditempuh lewat perjalanan darat dari kota Padang
menggunakan roda empat atau roda dua dengan waktu tempuh ± 3 setengah jam.
diteliti yang mempunyai variasi satu dan yang lain dalam kelompok tersebut.
24
25
yang diobservasi atau diamati. Vriabel bebas pada penelitian ini adalah
faktor yang muncul, atau tidak muncul, atau berubah sesuai dengan yang
3.5.1. Data
1. Data primer:
Data primer adalah data yang di peroleh penulis langsung dari lapangan
1) Kualitas batubara
26
2) Produksi batubara
2. Data sekunder
c. Royalti batubara
2). Data kualitas batubara izin usaha pertambangan yang menjual batubara
3). Data kualitas batubara sesuai dengan kontrak di peroleh dengan cara
batubara ke PLTU.
27
pemecahan masalah
Pada teknik pengolahan data ini dilakukan beberapa tahapan pada proses
tinjauan pustaka.
pustaka.
Setelah melalui tahap dalam pengumpulan data dan pengolahan data maka
dilakukan analisis data dari pengolahan data yang didapat. Pada analisis data ini
dapat menentukan hasil akhir dari penelitian yang dilakukan, yaitu harga jual
batubara pada PLTU Ombilin dan royalti batubara sesuai dengan tarif yang sudah
ditentukan.
28
gambar berikut:
IDENTIFIKASI MASALAH
1. Harga batubara ditetapkan berdasarkan Harga Batubara Acuan (HBA) yang
dikeluarkan oleh Menteri Energi Sumber Daya dan Mineral (ESDM)
2. Harga jual batubara ke PLTU berdasarkan kontrak penjualan batubara dengan PLTU
yang harga lebih murah dari HBA.
3. Keuntungan yang sedikit akibat dari pembayaran royalti yang perhitungan
menggunakan HBA.
TUJUAN
1. Memghitung harga jual batubara objek penelitian kepada PLTU Ombilin dan HBA dari
kementrian ESDM
2. Menghitung royalti yang harus dibayarkan objek penelitian
ANALISA DATA
Analisa data ini menggunakan Harga Batubara Acuan yang di keluarkan Bulan Maret 2018
dengan harga 101,86 US$ serta di olah dengan Program Visual Basic untuk mengestimasi
harga HBA.
HASIL
Estimasi harga dan royalti batubara kota Sawahlunto
Pada bab ini berisikan data yang diperlukan dalam penelitian estimasi
harga dan royalti batubara izin usaha pertambangan Kota Sawahlunto Provinsi
terlebih dahulu. Adapun data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah data
Data primer yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah data yang
Sawahlunto
yang disebarkan langsung oleh peneliti kepada pihak perusahaan yang melakukan
yaitu tentang produksi, harga jual ke PLTU, royalti, kualitas batubara Izin Usaha
mulai dari nilai kalori, kadar air, kadar abu dan kandungan belerang seperti pada
tabel 4.1.
29
30
Tabel 4.1.
Data Perusahaan Dan Kualitas Batubara Izin Usaha Pertambangan Kota
Sawahlunto
No Nama CV CV TM TS Ash
kuesioner yang disebar langsung kepada pihak perusahaan, Data kuesioner yang
dibuat diantaranya, produksi, harga jual ke PLTU, royalti, kualitas batubara Izin
batubara ke PLTU mulai dari nilai kalori, kadat air, kadar abu dan kandungan
Tabel 4.2
Kualitas Batubara Sesuai Kontrak Ke Pembangkit Listrik Tenaga Uap
Ombilin
No Nama CV CV TM TS Ash
menentukan jumlah biaya yang didapatkan perusahaan mulai dari biaya hasil
batubara sesuai HBA dari kementerian Energi dan Sumberdaya Mineral, data
produksi juga bertujuan untuk menentukan berapa tarif royalti harus dibayar
perusahaan per ton, untuk data produksi dapat dilihat pada tabel 4.3 di bawah ini.
32
Tabel 4.3
Produksi batubara kota Sawahlunto perbulan pada 8 (delapan) IUP
7 PT. BA 997,10
Pengolah data pada penelitian ini mengacu pada Harga Acuan Batubara
(KESDM), adapun ketetapan yang akan dibahas pada penelitian ini yaitu harga
batubara dan royalti batubara setiap perusahaan tambang batubara yang menjual
Tabel 4.4.
Hasil Estimasi Harga Batubara Kota Sawahunto
menurut harga batubara acuan yang telah di tetapkan oleh Kementerian Energi
dan Sumber Daya Mineral (KESDM), adapun harga penjualan ke PLTU dapat
Tabel 4.5
Harga Kontrak Penjualan Batubara Ke PLTU
Tabel 4.6
Hasil Perhitungan Royalti Batubara
Dari hasil kalori GAR 6300, kadar air 8,66%, total sulpur 0,64%, abu 13%
maka dapat dihitung harga batubara acuan US$ 94,57 perton seperti terlihat
maka dapat dihituung harga batubara acuan US$ 86,43 pertonn seperti terlihat
Dari hasil kalori GAR 6979, kadar air 7,44%, total sulpur
s 0,6%, abu
12,02% maka dappat dihitung harga batubara acuan US$ 106,558 perton seperti
Dari hasil kaalori GAR 6300, kadar air 7,3%, total sullpur 0,62%, abu
12,1% maka dapaat dihitung harga batubara acuan US$ 96,444 perton seperti
maka dapat dihituung harga batubara acuan US$ 87,89 pertonn seperti terlihat
9,84% maka dapaat dihitung harga batubara acuan US$ 101,886 perton seperti
Dari hasil kkalori GAR 6500, kadar air 10%, total sulpuur 0,5%, abu 5%
maka dapat dihituung harga batubara acuan US$ 98,84 pertonn seperti terlihat
Dari hasil kalori GAR 7800, kadar air 6,71%, total suulpur 0,23%, abu
parameter yaitu:
Tabel 5.1
Tabel Hasil Perhitungan Estimasi Harga Batubara
estimasi yang telah ditetapkan oleh Kementerian Energi dan Sumber daya Mineral
38
39
sepakati jauh lebih rendah harganya dibandingkan dengan harga batubara acuan.
Tabel 5.2
Tabel Hasil Perhitungan Royalti Batubara
Dari tabel di atas maka dapat terlihat jumlah perhitungan royalti batubara
Sawahlunto yang dimana CV. Tahiti Coal merupakan perusahaan yang membayar
royalti paling besar dengan jumlah 369.627 US$ perbulan kepada Negara
40
dikarenakan jumlah produksi dan harga jual batubara yang tinggi sedangkan PT.
Bukit Asam UPO adalah perusahaan yang membayar royalti paling sedikit dengan
nominal 6.898,45 US$ perbulan kepada Negara dikarenakan total produksi yang
6.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil dan pembahasan dari pengolahan data yang didapatkan dari
penjualan kontrak, CV. Putri Surya Pratama 55, 714 US$/ton, PT. Dasrat
55,714 US$/ton, PT. Allied Indo Coal Jaya 55,714 US$/ton, CV. Air Mata
Emas 55,714 US$/ton, CV, Tahiti Coal 55,714 US$/ton, CV, Cahaya Bumi
Perdana 55,714 US$/ton, PT. Bukit Aam UPO 55,714 US$/ton, CV. Miyor
Energi dan Sumber Daya Mineral (KESDM) adalah, CV. Putri Surya Pratama
101,675 US$/ton, PT. Dasrat Sarana Arang Sejati 96,437 US$/ton, PT. Allied
Indo Coal Jaya 94,571 US$/ton, CV. Air Mata Emas 86,434 US$/ton, CV.
Tahiti Coal 123,209 US$/ton, CV. Cahaya Bumi Perdana 106,585 US$/ton,
PT. Bukit Asam UPO 98,836 US$/ton, CV. Miyor Parambahan 87,894
perusahaan mendapat kerugian per ton karena kontrak sebesar, CV. Putri
Surya Pratama 45,961 US$/ton, PT. Dasrat Sarana Arang Sejati 40,723
US$/ton, PT. Allied Indo Coal Jaya 38,857 US$/ton, CV. Air Mata Emas
30,723 US$/ton, CV. Tahiti Coal 67,495 US$/ton, CV. Cahaya Bumi Perdana
50,871 US$/ton, PT. Bukit Asam UPO 43,122 US$/ton, CV. Miyor
41
42
maka didapatkan, CV. Surya Pratama 177.323 US$/ton, PT. Dasrat Sarana
Arang Sejati 243.029 US$/ton, PT. Allied Indo Coal Jaya 198.599 US$/ton,
CV. Air Mata Emas 23.311 US$/ton, CV. Cahaya Bumi Perdana 313.359
US$/ton, PT. Bukit Asam UPO 6.898,45 US$/ton, CV. Miyor Parambahan
237.313 US$/ton.
6.2 Saran
Kota Sawahlunto dengan mengacu pada harga batubara acuan yang telah di
dalam pengadaan kontrak jual beli batubara agar tidak mendapatkan kerugian.
DAFTAR KEPUSTAKAAN
Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 1320 K/32/MEM/,
Tentang Harga Mineral Logam Acuan dan Harga Batubara Acuan
Bulan Maret, 2018
Riko Ervil, dkk, ”Buku Panduan Penulisan dan Ujian Skripsi STTIND
Padang”, Sekolah Tinggi Teknologi Industri Padang, 2016
LEMBAR KONSULTASI
Pembimbing I
LEMBAR KONSULTASI
Pembimbing I
LEMBAR KONSULTASI
1
12-12-2017 1. Perbaikan latar belakang
2. Masuan dari jurnal yang relevan
3. Perbaiki identifikasi masalah
4. Perbaikan rumusan masalah
5. Perbaiki tujuan penelitian masalah
2.
19-12-2017 1. Penyempurnaan latar belakang
dengan jurnal dan data baru
3
22-12-2017 1. Perbaiki Latar belakaang
2. Perbaiki identifikasi masalah
3. Perbaiki batasan masalah
4. lengkapi landasan teori
5. Perbaiki kerangka konseptual
Pembimbing II
Lampiran 1
Perhitungan Haraga Batubara Acuan
Data ini menggunakan rumus Harga Batubara Acuan Bulan Maret 2018
dengan harga yang di tetapkan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral sebesar
101,86 US$.
U = 9,84 15 X 0,3
6688 100 8,78
= 101,86 US$ x x - 0,46 0,8 x 3 + 9,84 15 x0,3
6322 100 8 / 9,77
= 101,675 US$
2. PT. Dasrat Sarana Arang Sejati
HBA = 101,86 US$
5
6300
K =
6322
100 7,30
A =
100 8 / 8,16
B = 0,62 0,8 X 3
U = 12,1 15 X 0,3
6300 100 7,30
= 101,86 US$ x x - 0,62 0,8 x 3 + 12,1 15 x0,3
6322 100 8 / 8,16
= 96,437 US$
3. PT. Allied Indo Coal Jaya
HBA = 101,86 US$
6300
K =
6322
100 8,66
A =
100 8 / 9,64
B = 0,64 0,8 X 3
U = 13 15 X 0,3
6300 100 8,66
= 101,86 US$ x x - 0,64 0,8 x 3 + 13 15 x 0,3
6322 100 8 / 9,64
= 94,571 US$
4. CV. Air Mata Emas
HBA = 101,86 US$
6000
K =
6322
100 10
A =
100 8 / 11,14
B = 1,2 0,8 X 3
U = 15 15 X 0,3
6
U = 5 15 X 0,3
7800 100 6,71
= 101,86 US$ x x - 0,23 0,8 x 3 + 5 15 x 0,3
6322 100 8 / 7,53
= 123,209 US$
6. PT. Cahaya Bumi Perdana
HBA = 101,86 US$
6979
K =
6322
100 7,44
A =
100 8 / 8,31
B = 0,60 0,8 X 3
U = 12,02 15 X 0,3
6979 100 7,44
= 101,86 US$ x x - 0,60 0,8 x 3 + 12.02 15 x0,3
6322 100 8 / 8,31
= 106,585 US$
7. PT. Bukit Asam UPO
HBA = 101,86 US$
6500
K =
6322
7
100 10
A =
100 8 / 11,14
B = 0,5 0,8 X 3
U = 5 15 X 0,3
6500 100 10
= 101,86 US$ x x - 0,5 0,8 x 3 + 5 15 x 0,3
6322 100 8 / 11,44
= 98,836 US$
8. PT. Miyor Pratama Coal
HBA = 101,86 US$
6100
K =
6322
100 10
A =
100 8 / 11,14
B = 1,2 0,8 X 3
U = 15 15 X 0,3
6100 100 10
= 101,86 US$ x x - 1,2 0,8 x 3 + 15 15 x 0,3
6322 100 8 / 11,44
= 87,894 US$
8
LAMPIRAN 2
PERHITUNGAN ESTIMASI HARGA BATUBARA ACUAN DENGAN
PROGRAM VISUAL BASIC
Dari hasil kalori GAR 6000, kadar air 10%, total sulpur 12%, abu 15% maka
dapat dihitung harga batubara acuan US$ 86,43 perton
9
Dari hasil kalori GAR 6979, kadar air 7,44%, total sulpur 0,6%, abu 12,02%
maka dapat dihitung harga batubara acuan US$ 106,58 perton
Dari hasil kalori GAR 6100, kadar air 10%, total sulpur 12%, abu 15% maka
dapat dihitung harga batubara acuan US$ 87,89 perton
10
Dari hasil kalori GAR 6688, kadar air 8,78%, total sulpur 0,46%, abu 9,84%
maka dapat dihitung harga batubara acuan US$ 101,86 perton
11
Dari hasil kalori GAR 6500, kadar air 10%, total sulpur 0,5%, abu 5% maka
dapat dihitung harga batubara acuan US$ 98,84 perton
Dari hasil kalori GAR 7800, kadar air 6,71%, total sulpur 0,23%, abu 5%
maka dapat dihitung harga batubara acuan US$ 123,21 perton
12
Lampiran 3
Perhitungan Royalti Batubara
1. CV. Putri Surya Pratama Natural
29.067 ton x 6% x 101,675 US$ = 177.323 US$
2. PT. Dasrat Sarana Arang Sejati
50.000 ton x 7% x 96,437 US$ = 243.029 US$
3. PT. Allied Indo Coal Jaya
35.000 ton x 6% x 94,571 US$ = 198.599 US$
4. CV. Air Mata Emas
4.495,64 ton x 6% x 86,434 US$ = 23.311 US$
5. CV. Tahiti Coal
50.000 x 6% x 123,209US$ = 369.627 US$
6. CV. Cahaya Bumi Perdana
42.000 ton x 7% x 106,585 US$ = 313.359 US$
7. PT. Bukit Asam UPO
997,10 ton x 7% x 98,836 US$ = 6.898,45 US$
8. CV. Miyor Parambahan
45.000 x 6% x 87.894 US$ = 237.313 US$
14
LAMPIRAN 4
BAHASA PROGRAM VISUAL BASIC
Imports MySql.Data.MySqlClient
Sub buattombol()
'tambahkan button edit
Dim cedit As New DataGridViewButtonColumn
cedit.Name = "cedit"
cedit.HeaderText = ""
cedit.FlatStyle = FlatStyle.Popup
cedit.DefaultCellStyle.ForeColor = Color.DarkGreen
cedit.Text = "Edit"
cedit.Width = 50
cedit.UseColumnTextForButtonValue = True
DataGridView1.Columns.Add(cedit)
'tambahkan button edit
Dim chapus As New DataGridViewButtonColumn
chapus.Name = "chapus"
chapus.HeaderText = ""
chapus.FlatStyle = FlatStyle.Popup
chapus.DefaultCellStyle.ForeColor = Color.DarkGreen
chapus.Text = "Hapus"
chapus.UseColumnTextForButtonValue = True
DataGridView1.Columns.Add(chapus)
End Sub
mda.Fill(ds, "data")
DataGridView1.DataSource = (ds.Tables("data"))
'setdg()
kon.Close()
End Sub
Sub setdg()
DataGridView1.Columns(0).HeaderText = "No"
DataGridView1.Columns(1).HeaderText = "Merk Dagang"
DataGridView1.Columns(2).HeaderText = "CV (Kcal/kg ADB)"
DataGridView1.Columns(3).HeaderText = "CV (Kcal/kg GAR)"
DataGridView1.Columns(4).HeaderText = "TM (% ar)"
DataGridView1.Columns(5).HeaderText = "TS (%)"
DataGridView1.Columns(6).HeaderText = "HBA (%)"
DataGridView1.Columns(7).HeaderText = "Ash (%)"
DataGridView1.Columns(8).HeaderText = "Harga (US$/Ton)"
DataGridView1.Columns(0).Width = 90
DataGridView1.Columns(1).Width = 120
DataGridView1.Columns(2).Width = 90
DataGridView1.Columns(3).Width = 90
DataGridView1.Columns(4).Width = 83
DataGridView1.Columns(5).Width = 70
DataGridView1.Columns(6).Width = 70
DataGridView1.Columns(7).Width = 70
DataGridView1.Columns(8).Width = 100
End Sub
Sub proses(ByVal sql As String)
kon.Close()
kon.Open()
perintah.Connection = kon
perintah.CommandType = CommandType.Text
perintah.CommandText = sql
perintah.ExecuteNonQuery()
kon.Close()
End Sub
Sub cekkode()
kon.Close()
kon.Open()
perintah.Connection = kon
perintah.CommandType = CommandType.Text
perintah.CommandText = "select*from batubara where
barangid='" & nomor.Text & "'"
cek = perintah.ExecuteReader
cek.Read()
If cek.HasRows Then
merk.Text = cek.Item("merkdagang")
adb.Text = cek.Item("kcal_kg_adb")
gar.Text = cek.Item("nilaikalor")
ar.Text = cek.Item("kandunganair")
16
ts.Text = cek.Item("kand_belerang")
hba.Text = cek.Item("abh")
ash.Text = cek.Item("abu")
harga.Text = Format(totharga, "US$ ###,###.##")
End If
kon.Close()
End Sub
Sub buatkode()
Dim kode, kodebaru, tgl As String
Dim no As Integer
kon.Open()
perintah.Connection = kon
perintah.CommandType = CommandType.Text
perintah.CommandText = "select*from batubara order by
barangid desc limit 1"
cek = perintah.ExecuteReader()
cek.Read()
If cek.HasRows Then
kode = cek.Item("barangid")
no = Val(Microsoft.VisualBasic.Right(kode, 3))
no = no + 1
nomor.Text = kodebaru
Else
nomor.Text = "BRG-" + tgl + "-" + "001"
End If
kon.Close()
End Sub
Sub bersih()
nomor.Text = ""
merk.Text = ""
adb.Text = ""
gar.Text = ""
ar.Text = ""
ts.Text = ""
hba.Text = ""
ash.Text = ""
harga.Text = "=========="
End Sub
End Sub
17
End Sub
End Sub
End Sub
End Sub
End If
End If
End Sub
simpan.Text = "Simpan"
Call bersih()
End If
End Sub
End Sub
End Sub
'FrmCetak.MdiParent = FrmMenuUtama
Cetak.Show()
Cetak.WindowState = FormWindowState.Maximized
End Sub
SURAT PERNYATAAN
NPM : 1310024427024
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang saya susun dengan judul:
Adalah benar-benar karya saya sendiri dan bukan merupakan dari skripsi
orang lain. Apabila kemudian dari pernyataan saya ini tidak benar, maka saya
bersedia menerima sanki akademis yang berlaku (dicabut predikat kelulusan gelar
kesarjanaannya).
Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya, untuk dapat
Defrian Aulia
1310024427024
22
BIODATA WISUDAWAN
No. Urut :
Nama : Defrian Aulia
Jenis Kelamin : Laki-laki
Tempat/Tgl Lahir : Padang, 29 April 1993
NPM : 1310024427024
Program Studi : Teknik Pertambangan
Tanggal Lulus : 17 Januari 2019
IPK : 2,91
Predikat Lulus : Memuaskan
Judul Skripsi : Estimasi Harga dan Royalti
Batubara Izin Usaha Pertambangan
Kota Sawahlunto Provinsi
Sumatera Barat
Dosen Pembimbing : 1. Jevie Carter Eka Putra, MT
2. Riam Marlina A, ST, MT
Asal Sekolah : SMK Teknologi Plus Padang
Nama Orang Tua : Andi Pribowo
Alamat/No. HP : Komp. TNI-AU Lanud Sutan
Sjahrir Padang RT 02 RW 09 No
31/081275099663
Email kodetwalker@gmail.com
23
ABSTRAK
Di Indonesia penggunaan batubara hampir 70% digunakan untuk Pembangkit
Listrik Tenaga Uap (PLTU), pertambangan batubara di Provinsi Sumatera Barat
khususnya Kota Sawahlunto menyuplai batubara ke PLTU Ombilin, dari 11 izin
usaha pertambangan di Kota Sawahlunto 8 IUP diantaranya menyuplai batubara ke
PLTU Ombilin, dari situasi lapangan ditentukan masalah ketika IUP harus menjual
batubara ke PLTU dengan harga di bawah HBA sedangkan IUP harus membayar
royalti dengan dasar perhitungan harga sesuai HBA.
Tujuan penelitian ini adalah untuk menghitung harga batubara IUP Kota Sawahlunto
dengan ketetapan HBA yang telah di tetapkan kementerian ESDM serta menghitung royalti
yang harus dibayarkan perusahaan kepada Negara..
Metode yang digunakan untuk mengestimasi batubara IUP Kota Sawahlunto adalah
harga batubara acuan yang di tetapkan kementerian ESDM nomor 1320 K/32/MEM/2018
dengan patokan 101,86 US$/ton sedangkan menghitung royalti berdasarkan Peraturan
Pemerintah nomor 55 Tahun 2005 dengan acuan tambang dalam 6% dari harga jual dan
tambang terbuka 7% dari harga jual.
Hasil dari estimasi harga dan royalti batubara IUP Kota Sawahlunto sebagai salah satu
contoh CV. Putri Surya Pratama dengan harga jual ke PLTU 55,714 US$ hasil Estimasi harga
batubara CV. Putri Surya Pratama adalah 101,675US$ dengan kerugian 45,961 US$ dan
royalti yang harus di bayar 177.323 US$/ton. Perhitungan HBA diolah dengan program
visual basic
Kata Kunci: , kontrak , HBA, visualbasic, royalti
pembangkit listrik. Sekitar 10%
LATAR BELAKANG dimanfaatkan untuk industri semen.
Dari total produksi batubara Sisanya digunakan untuk bahan bakar
Indonesia sekitar 25% digunakan industri atau metalurgi. Pada tahun
untuk kepentingan dalam negeri, 2012, Indonesia menjadi eksportir
sedangkan 75% diekspor keluar negeri. terbesar batubara dunia dan menjadi
Hampir 70% produksi batubara produsen kedua terbesar batubara di
Indonesia untuk dalam negeri dunia. (World Coal Institute, 2013).
dimanfaatkan oleh Perusahaan Listrik
Negara (PLN) sebagai bahan bakar
Menurut Kementerian Energi Sumber bulannya. Untuk menghitung harga
Daya Mineral jumlah sumber daya batubara di gunakan formula sebagai
(resources) batubara Indonesia berikut:
mencapai 126,6 milyar ton dan Menghitung HBA Batubara Price
cadangan (reserves) sebesar 32,3 Marker dengan formula:
milyar ton. Potensi sumber daya dan HBA Price Marker (i)
cadangan tersebut tersebar di 22 = (HBA *K(i)* A(i) – (B (i) + U(i))
propinsi. Data tersebut (Sumber:Kepmen1320/32/MEM/2018)
memperlihatkan Provinsi Sumatera Keterangan:
Barat memiliki sumber daya 795,5 HBA Price Marker = HBA dari 8
juta ton atau sebesar 0,6% dari sumber Batubara price marker
daya nasional dan cadangan 158,43
juta ton atau sebesar 0,5% dari K (i) = Nilai Kalor Batubara (i) /6322
cadangan nasional. (Handbook of
Energy & Economic Statistics of FKA(i) = {[(100 – 8) / (100 –
Indonesia, 2016). Kandungan Air Batubara(i)
Dari 11 izin usaha pertambangan )]* Kandungan Air
operasi produksi di Kota Sawahlunto, Batubara(i) } +(100 – 8)) / 10
hanya 8 IUP mensupply batubara A (i) = (100- Kandungan Air
kepada Pembangkit Listrik Tenaga Batubara (i) ) / (100-8)
Uap (PLTU) Ombilin. B (i) = (Kandungan Belerang
Tabel 8 Izin usaha Pertambangan Batubara (i) – 0,8) * 3
Kota Sawahlunto U(i) = (Kandungan Abu Batubara
(i) – 15) * 0,3
(i) = price marker 1 -8
Untuk Harga Batubara Acuan (HBA)
Bulan Maret 2018.
Tabel 2.1 Harga Acuan Batubara
Bulan Maret 2018
PENGUMPULAN DATA
Sebelum melakukan
estimasi harga dan royalti batubara izin
usaha pertambangan di Kota
Sawahlunto, maka di perlukan
pengumpulan data-data terlebih dahulu.
Adapun data yang diperlukan dalam PENGOLAHAN DATA
penelitian ini adalah data primer dan Pengolah data pada penelitian ini
data sekunder. mengacu pada Harga Acuan Batubara
(HBA) yang telah ditetapkan
Kementerian Energi dan Sumberdaya KESIMPULAN
Mineral (KESDM), adapun ketetapan Berdasarkan hasil dan
yang akan dibahas pada penelitian ini pembahasan dari pengolahan data yang
yaitu harga batubara dan royalti didapatkan dari perhitungan estimasi
batubara setiap perusahaan tambang harga dan royalti batubara dapat
batubara yang menjual batubaranya ke disimpulkan bahwa:
PLTU Ombilin 1. Dari penjualan batubara 8 IUP di
HARGA ESTIMASI BATUBARA Kota Sawahlunto maka
Untuk menentukan harga didapatkan hasil penjualan
batubara acuan ini digunakan rumus: kontrak, CV. Putri Surya Pratama
PriceMarker = (HBA * K(i) ) A(i) ) – ( 55, 714 US$/ton, PT. Dasrat
B(i) + U(i) ) 55,714 US$/ton, PT. Allied Indo
Hasil perhitungan estimasi harga Coal Jaya 55,714 US$/ton, CV.
batubara 8 (IUP) di Kota Air Mata Emas 55,714 US$/ton,
Sawahlunto dapat dilihat pada tabel 4.2 CV, Tahiti Coal 55,714 US$/ton,
Tabel 4.2 Hasil Estimasi Harga CV, Cahaya Bumi Perdana 55,714
Batubara IUP Kota Sawahlunto US$/ton, PT. Bukit Aam UPO
55,714 US$/ton, CV. Miyor
Parambahan 55,714 US$/ton dan
penjualan hasil estimasi sesuai
Kementerian Energi dan Sumber
Daya Mineral (KESDM) adalah,
CV. Putri Surya Pratama 101,675
US$/ton, PT. Dasrat Sarana Arang
Sejati 96,437 US$/ton, PT. Allied
Indo Coal Jaya 94,571 US$/ton,
CV. Air Mata Emas 86,434
US$/ton, CV. Tahiti Coal 123,209
Tabel 4.3 Hasil Perhitungan Royalti US$/ton, CV. Cahaya Bumi
Batubara IUP Kota Sawahlunto Perdana 106,585 US$/ton, PT.
Bukit Asam UPO 98,836 US$/ton,
CV. Miyor Parambahan 87,894
US$/ton dari penjualan yang
rendah kepada PLTU Ombilin
maka 8 perusahaan mendapat
kerugian per ton karena kontrak
sebesar, CV. Putri Surya Pratama
45,961 US$/ton, PT. Dasrat
Sarana Arang Sejati 40,723
US$/ton, PT. Allied Indo Coal
Jaya 38,857 US$/ton, CV. Air
Mata Emas 30,723 US$/ton, CV.
Tahiti Coal 67,495 US$/ton, CV.
Cahaya Bumi Perdana 50,871 dan Cadangan Batubara Indonesia.
US$/ton, PT. Bukit Asam UPO 2016
43,122 US$/ton, CV. Miyor
Parambahan 32,18 US$/ton. Keputusan Menteri Energi dan Sumber
2. Untuk perhitungan royalti dari 8 Daya Mineral Nomor 1320
(delapan) IUP batubara Kota K/32/MEM/, Tentang Harga Mineral
Sawahlunto maka didapatkan, Logam Acuan dan Harga Batubara
CV. Surya Pratama 177.323 Acuan Bulan Maret, 2018
US$/ton, PT. Dasrat Sarana Arang
Sejati 243.029 US$/ton, PT. Peraturan Pemerintah Nomor 9,
Allied Indo Coal Jaya 198.599 ”Tentang Dana Perimbangan”, 2012
US$/ton, CV. Air Mata Emas
23.311 US$/ton, CV. Cahaya Peraturan Pemerintah Nomor 55,
Bumi Perdana 313.359 US$/ton, Tentang Tarif Royalti, 2005
PT. Bukit Asam UPO 6.898,45
Menteri Energi Sumber Daya dan
US$/ton, CV. Miyor Parambahan
Mineral Nomor 1320K/32/MEM,
237.313 US$/ton.
Harga Batubara Acuan. 2018
DAFTAR PUSTAKA
Anggayana, Komang, Rank Batubara. Mutasim, Definisi Pembentukan
2005 Batubara. 2010
Badawi, Pembentukan Batubara Dari Riko Ervil, dkk, ”Buku Panduan
Tumbuhan Angiospermae, 2012 Penulisan dan Ujian Skripsi STTIND
Padang”, Sekolah Tinggi Teknologi
Diesel, Materi Pembentukan Industri Padang, 2016
Batubara.1981
Stach, Opcit Susilawati, Pengertian
Direktur Jendral Mineral dan Batubara Tahap Penggambutan. 1982- 1992
Nomor 515/.K/32/DJB, Tentang
Penetapan Harga Btubara Acuan, 2011 Sukandarrumidi, Pengertian Tahap
Penggambutan. 1995
Fischer,opcit, Susilawati, Pengertian
Tahap Pembetubaraan.1927-1992 Undang-Undang Nomor 4, Tentang
Mineral dan Batubara, 2009
Handbook of Energy & Economic
Statistic of Indonesia, Sumber Daya World of coal Institute, Produksi
Batubara Dunia. 2013