Anda di halaman 1dari 5

PENGARUH PROMOSI KESEHATAN MENGGUNAKAN METODE CERAMAH

DAN METODE LEAFLET TERHADAP KEBIASAAN KELUARGA TENTANG

PENYAKIT DEMAM BERDARAH DENGUE DI KECAMATAN

KARANGBINANGUN KABUPATEN LAMONGAN

Anggreani Ayu Saraswati


Prodi Kesehatan Lingkungan
Fakultas Kesehatan Universitas Islam Lamongan

ABSTRAK
Penyakit DBD merupakan salah satu penyakit mematikan di lamongan. Jumlah kasus tercatat
tahun 2017 sebanyak 68.407 orang. Lamongan merupakan salah satu wilayah KLB di Jawa
Timur, terdapat 49 kasus pada bulan Januari 2015, jumlah kasus  terus meningkat  dan
sampai hari sabtu tanggal  31 Januari 2015  laporan ditutup dengan jumlah kasus 86 penderita
yang tersebar 19 Kecamatan. Salah satu Kecamatan di Kabupaten Lamongan adalah
Karangbinangun, tindakan promotif terhadap penyakit DBD sangat penting antara lain
dengan cara kegiatan promosi kesehatan guna meningkatkan kebiasaan keluarga yang baik.
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode promosi kesehatan ceramah dan leaflet
dan untuk mengetahui pengaruh metode tersebut. Sampel pada penelitian ini yaitu 60 pada
metode ceramah dan 60 pada metode leaflet. Penelitian dilakukan di 4 yaitu Desa Banjarejo,
Desa Watangpanjang, Desa Blawi dan Desa Kuro. Metode leaflet digunakan desa Blawi dan
Kuro sedangkan metode ceramah diberikan ke desa Banjarejo dan Watangpanjang dengan uji
analisis paired t-test dan uji Mann Whtney. Hasil dari penelitian ini nilai dari kebiasaan
keluarga pada metode ceramah yaitu memliki angka signifikansi yang sama yaitu( p=0.000)
sedangkan untuk metode leaflet, kebiasaan keluarga (p=0.062). Setelah dilakukan uji Mann
Whtney untuk menentukan mana yang lebih berpengaruh di temukan yaitu didapatkan bahwa
metode ceramah lebih berpengaruh terhadap kebiasaan keluarga tentang penyakit DBD di
Kecamatan Karangbinagun.

Kata Kunci :Demam berdarah dengue, Promosi kesehatan, kebiasaan keluarga.


ABSTRACT
Poor environmental sanitation can cause DHF. DHF is a deadly disease. The number of cases
recorded in 2017 was 68,407 people. Lamongan is one of the outbreaks in East Java, an
increase in cases doubled in the same period, from 23 cases in January 2014 to 49 cases in
January 2015, the number of cases continued to increase and until Saturday 31 January 2015
the report closed with the number of cases 86 patients spread in 19 districts. One of the
Subdistricts in Lamongan Regency is Karangbinangun, prevention measures for DHF, among
others, by means of health promotion activities to improve family habits. In this study
researchers used the health promotion method of lectures and leaflets and to find out which
method was the most effect. This research is a descriptive type of analysis, using an
experimental Quasy design using two groups pre-test-post-test design. The sample in this
study were 60 in the lecture method and 60 in the leaflet method. The study was conducted in
4 namely Banjarejo Village, Watangpanjang Village, Blawi Village and Kuro Village. The
leaflet method was used in Blawi and Kuro villages while the lecture method was given to the
villages of Banjarejo and Watang Panjang with paired t-test and Mann Whtney test. The
results of this study the value of family habits in the lecture method that has the same
significance number that is (p = 0.000) while for the leaflet ,family habits (p = 0.062). After
the Mann Whtney test to determine which is more effect found, the mean rank of family
habits in the lecture method is higher than the leaflet method, this shows that the lecture
method is more effective on family habits about DHF in the District Karangbinagun.

Keywords: Dengue hemorrhagic fever, health promotion, family habits.

PENDAHULUAN
Demam Berdarah Dengue (DBD) Menurut Dinas Komunikasi dan
atau yang biasa disebut dalam dunia Informatika Jawa Timur pada tahun
medis Dengue Hemorrhagic Fever 2018, terdapat 7 kota di Jawa Timur yang
(DHF) adalah salah satu penyakit yang termasuk dalam kota KLB DBD. Daerah
memiki keterkaitan dengan sanitasi itu antara lain Kab. Kediri, Kab.
lingkungan yang tidak baik disebabkan Sumenep, Kab. Jember, Kab. Lamongan,
oleh virus dengue dan dibawa oleh Kab. Mojokerto, Kota Madiun, dan Kab.
nyamuk Aedes aegypti sebagai agen Pamekasan. Lamongan merupakan salah
penularan. Demam berdarah di Indonesia satu wilayah KLB di Jawa Timur,
pertama kali ditemukan di kota Surabaya tanggal  31 Januari 2015, jumlah kasus
pada tahun 1968, dimana sebanyak 58 86 penderita DBD tersebar 19
orang diantaranya meninggal dunia Kecamatan.
dengan (angka kematian (AK): 41,3 %). Salah satu faktor penting
Sejak saat itu, penyakit ini menyebar luas yang menyebabkan tingginya
ke seluruh Indonesia (Achmadi, 2010). angka masyarakat yag terjangkit
Jumlah kematian akibat DBD tahun 2017 DBD adalah perilaku masyarakat
sebanyak 493 orang dengan total dalam menjaga kebersihan
penderita yang dilaporkan sebanyak lingkungan yang kurang . Peran
68.407 orang. Nilai incidence rate (IR) di aktif dari masyarakat diperlukan
Indonesia tahun 2017 sebesar 26.12 per untuk mencegah penularan
100.000 penduduk. Jumlah kasus tercatat penyakit DBD seperti kegiatan
tahun 2017 sebanyak 68.407 orang. masyarakat gotong royong dalam
membersihkan lingkungan atau 3M antara kelompok yang diberi
Plus (menutup, menguras, pendidikan kesehatan
mengubur, pegunaan lotion dan menggunakan metode ceramah dan
obat anti nyamuk, kelambu, yang diberi pendidikan kesehatan
pemasangan kasa pada ventilasi menggunakan metode leaflet.
maupun fogging (Pantouw, 2017). Pendidikan kesehatan
Karangbinangun menggunakan metode leaflet lebih
merupakan salah satu kecamatan di efektif meningkatkan pengetahuan
lamongan, merupakan daerah masyarakat tentang pencegahan
bonorowo yang dikelilingi oleh 2 demam berdarah dibandingkan
sungai besar, Kondisi geografis ini dengan metode ceramah.
menjadikan peluang terjadinya Metode tersebut merupakan
kejadian luar biasa pada kasus media komunikasi kesehatan yang
DBD dimana keberadaan Sungai perlu dikaji dan diterapkan dengan
Bengawan dan faktor perilaku efektif untuk mengenali dan
yang kurang seperti kebiasaan mencegah gejala DBD di
membuang sampah tidak pada Kecamatan Karangbinangun. Hal
tempatnya, terdapat banyak ini menjadi masalah yang
genangan air, tidak tertutupnya melatarbelakangi penulis untuk
tempat menyimpan air, serta melakukan penelitian dengan judul
tempat air minum hewan “Pengaruh Promosi Kesehatan
merupakan tempat yang menggunakan metode ceramah dan
mendukung kehidupan nyamuk metode leaflet terhadap kebiasaan
untuk berkembangbiak. keluarga tentang Penyakit Demam
Salah satu tindakan Berdarah Dengue di Kecamatan
pencegahan penyakit DBD adalah Karangbinangun Kabupaten
promosi kesehatan memberikan Lamongan”.
pendidikan yang tepat mengenai Penelitian ini bertujuan untuk Untuk
kualitas dan sanitasi yang layak mengetahui pengaruh media promosi
untuk penekanan jumlah penyakit kesehatan terhadap peningkatan kebiasaan
DBD. Berdasarkan penelitian keluarga tentang penyakit DBD. Adapun
Effendi (2018), upaya manfaat dari penelitian ini Dapat
penanggulangan DBD tidak hanya menambah pengetahuan responden terkait
pada aspek kuratif dan rehabilitatif dengan penyebaran nyamuk Aedes aegypti
saja, melainkan dari aspek sehingga dapat menanggulangi vektor
promotif dan preventif juga penyebarannya di masyarakat dan
menjadi penting. Program-program menekan jumlah penderita DBD.
kesehatan perlu selalu
disosialisasikan secara terus-
menerus. Berkenaan dengan hal METODE
ini, maka diperlukan media Penelitian ini dilakukan di
promosi kesehatan yang efektif Kecamatan Karangbinangun
sesuai kebutuhan masyarakat. Penelitian dilaksanakan pada bulan
Kegiatan promosi kesehatan bisa Maret hingga April 2020 dan
dilakukan melalui beberapa media menggunakan cluster sampling di
seperti media cetak, media karenakan sampel diambil
elektronik, media luar ruang dan berdasarkan secara acak pada
media lain. Pada penelitian daerah tertentu. Jenis metode
sebelumnya, Pramiputra (2014) penelitian yang digunakan adalah
menyatakan ada perbedaan rerata deskriptif analisis dan desain
penelitian ini adalah Quasy kebiasaan tentang DBD setelah
exsperimental dengan mengunakan dilakukanya promosi kesehatan
two groups pre-test post-test dengan metode ceramah dan Sig.
design, Penelitian ini bertujuan (2-tailed)= 0.000 yang
untuk mengetahui perbedaan menunjukkan bahwa adanya
pengaruh pada kedua kelompok pengaruh yang signifikan antara
yaitu kelompok perlakuan yang pre-test dan post-test dengan
diberikan media promosi ceramah menggunakan promosi kesehatan
dan kelompok diberikan media media ceramah terhadap kebiasaan
promosi leaflet. Kedua kelompok tentang DBD responden. Kebiasaan
diawali dengan pre-test dan setelah keluarga dengan metode leaflet
pemberian perlakuan dilakukan didapatkan hasil uji t paired yakni
post-test, Penelitian ini dilakukan mean dari pre-test kebiasaan
dengan mengetahui pengaruh 5.0500 dan untuk post-test
media promosi ceramah dan mempunyai mean 5.4333 dan
metode leaflet terhadap kebiasaan selisih mean 0.3833 artinya terjadi
masyarakat tentang DBD. perubahan peningkatan nilai dari
Instrumen yang digunakan kebiasaan atau adanya pengaruh
dalam penelitian ini yaitu kuisioner perubahan kebiasaan tentang DBD
dan lembar observasi. Dari 21 desa setelah dilakukanya promosi
yang ada di Kecamatan kesehatan dengan metode leaflet
Karangbinangun dipilih empat desa dan Sig. (2-tailed) 0.062
yaitu Desa Banjarrejo (Desa A), kesimpulan dari hasil diatas bahwa
Desa Watangpanjang (Desa B), antara pre-test dan post-test
Desa Blawi (Desa C), Desa Kuro terdapat perbedan perubahan nilai
(Desa D) alasannya mewakili setelah diberi perlakuan promosi
kategori kasus DBD dari mulai kesehatan metode leaflet tetapi
kasus tertinggi, sedang dan rendah. tidak signifikan secara statistik
Pembagian kelompok intervensi tehadap kebiasaan tentang DBD
dipilih berdasarkan pertimbangan yang di beri promosi kesehatan
sesuai dengan tujuan penelitian. dengan metode leaflet.
Desa A dan Desa B dipilih sebagai
kelompok ceramah perwakilan dari b) Metode yang paling berpengaruh
kategori kasus DBD tertinggi dan antara Promosi Kesehatan dengan
sedang. Kelompok leaflet dipilih Metode Ceramah dan Leaflet
Desa C dan Desa D perwakilan
kategori kasus tinggi dan rendah. Uji Mann whitney Kebiasaan Keluarga
HASIL DAN PEMBAHASAN Dari hasil uji mann whitney
a) Hasil Evaluasi Kebiasaan untuk kebiasaan keluarga dapat
KeluargaResponden. dikatan terdapat perdaan mean
kebiasaan keluarga antara promosi
Evaluasi Kebiasaan Keluarga kesehatan metode ceramah dengan
Didapatkan hasil uji t leaflet yaitu mean dari ceramah
paired yaitu Mean dari pre-test 77.35 dan mean dari leaflet 43.65.
kebiasaan metode ceramah 4.8167 Signifikansi dapat dilihat dari
dan untuk post-test mempunyai Asymp. Sig. (2-tailed) dengan hasil
Mean 6.9667 dan selisih mean 0.000 < 0.005 yaitu signifikan.
2.1500 artinya terjadi perubahan Terdapat perbedaan pengaruh
peningkatan nilai dari kebiasaan promosi kesehatan pada kebiasaan
atau adanya pengaruh perubahan keluarga tentang DBD
menggunakan metode ceramah
dengan metode leaflet yang
signifikan dan untuk metode paling
berpengaruh adalah metode
ceramah karena dari mean rank
metode ceramah lebih tinggi dari
pada leaflet.

Anda mungkin juga menyukai