penting, yang dianggap dapat dipakai sebagai alat untuk menjerat dan
mendatangkan efek jera kepada pelaku salah satunya yaitu pidana mati. Namun,
kebijakan formulasi ini tidak diikuti oleh kebijakan aplikasi. Hakim tindak pidana
korupsi enggan untuk menerapkan ancaman pidana mati terhadap pelaku tindak
Pada kasus korupsi yang baru-baru ini terjadi, terkait Kasus Korupsi Dana
menyeret nama Menteri Sosial, Juliari Batubara. Banyak pihak yang kemudian
dijatuhkan kepada tersangka kasus korupsi tersebut. Karena banyak orang yang
hampir tidak ada Hakim yang menjatuhkan pidana mati karena dikaitkan dengan
jauh lebih dominan dilihat dari batas hukuman tertinggi, pendidikan, dan lain-
1
Elsa R. M. Toule, “Eksistensi Ancaman Pidana Mati dalam Undang-Undang Tindak Pidana Korupsi”,
Jurnal Hukum PRIORIS, Vol. 3, No. 3, Tahun 2013, hlm. 105-106.
lain.2 Hingga saat ini, banyak perangkat hukum yang tidak bermuara pada
keadilan dan tidak melindungi rakyat. Secara sadar, hukum dibuat tidak berdaya
untuk menyentuh pejabat tinggi yang korup, mereka malah mendapat dan
dalam Pasal 2 ayat (1) dan (2) Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 Tentang
Tahun 2020 tentang Penetapan Bencana Non Alam Penyebaran Corona Virus
2
Monang Siahaan yang dikutip oleh Oksidelfa Yanto, “Penjatuhan Pidana Mati Pelaku Tindak Pidana
Korupsi Dalam Keadaan Tertentu (Death Penalty To Corruptors In A Certain Condition)”, Jurnal Legislasi
Indonesia, Vol. 14, No. 1, Tahun 2017, hlm. 53.
3
Evi Hartanti, 2012. Tindak Pidana Korupsi. Jakarta: Sinar Grafika, hlm. 3.
4
Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi
5
Anisa Mufida, “Polemik Pemberian Hukuman Mati Pelaku Korupsi di Tengah Pandemi Covid 19”,
‘Adalah: Buletin Hukum dan Keadilan, Vol. 4, No. 1, Tahun 2020, hlm. 226.
Disease 2019 (Covid-19) Sebagai Bencana Nasional. Maka, jika menurut isi
pasal 2 ayat (2) tersebut, seharusnya para tersangka korupsi dana bansos
“dilakukan dalam keadaan tertentu” dalam hal ini maksudnya kasus korupsi
yang oleh Keppres Nomor 12 Tahun 2020 telah ditetapkan sebagai Bencana
Nasional Non-Alam.
hukuman pidana yang tercantum dalam pasal 2 ayat (1), karena kejahatan
bencana nasional, dan memenuhi unsur “keadaan tertentu” yang termuat dalam
pasal 2 ayat (2) maka hukuman pidana mati dapat pula dijatuhkan.