Anda di halaman 1dari 10

e-journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha

Jurusan Akuntansi Program S1 (Volume 8 Nomor 2 Tahun 2017)

PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN BERDASARKAN SAK


ETAP PADA KELOMPOK WANITA TANI “SARI TUNJUNG”
BANJAR DINAS WITAJATI, DESA SELAT, KECAMATAN
SUKASADA, KABUPATEN BULELENG

1I Putu Redi Suriadianto, 1Ni Kadek Sinarwati, 2I Gusti Ayu Purnamawati

Jurusan Akuntansi Program S1


Universitas Pendidikan Ganesha
Singaraja, Indonesia

e-mail: { rsuriadianto@yahoo.co.id, kadeksinar20@gmail.com,


ayupurnama07@yahoo.com }@undiksha.ac.id

Abstrak

Kelompok wanita tani “Sari Tunjung” merupakan kumpulan daripada ibu-ibu petani
yang membuat usaha simpan pinjam yang bertujuan untuk mempermudah anggota
kelompok mendapatkan modal usaha. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) laporan
keuangan yang selama ini disusun oleh kelompok wanita tani “Sari Tunjung”, (2) laporan
keuangan yang seharusnya dibuat oleh kelompok wanita tani “Sari Tunjung” berdasarkan
SAK ETAP, (3) kendala apa saja yang dialami oleh kelompok wanita tani “Sari Tunjung”
dalam menyusun laporan keuangan berdasarkan SAK ETAP. Jenis penelitian ini adalah
penelitian deskriptif kualitatif. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini berupa data
primer dan data sekunder. Metode pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini
adalah metode observasi, metode wawancara, dan metode studi dokumen.
Hasil penelitian ini menunjukkan (1) Pencatatan akuntansi yang dilakukan oleh
kelompok wanita tani “Sari Tunjung” masih sederhana dan secara manual. Kelompok ini
hanya membuat laporan operasional dan laporan neraca berdasarkan catatan jumlah
pinjaman anggota, buku pendapatan dan pengeluaran kas. (2) Penyusunan Laporan
keuangan kelompok wanita tani “Sari Tunjung” yang dilakukan peneliti telah sesuai dengan
SAK ETAP. Implikasi penerapan SAK ETAP terhadap laporan keuangan kelompok wanita
tani “Sari Tunjung” tahun 2016 menyebabkan terjadinya perubahan akun dan nominal pada
laporan laba rugi dan laporan neraca. (3) kendala yang dialami oleh kelompok wanita tani
“Sari Tunjung” dalam menyusun laporan keuangan berdasarkan SAK ETAP yaitu: tidak
mengetahui tentang pencatatan keuangan berbasis SAK ETAP, faktor kekurangan SDM
(Sumber Daya Manusia), dan faktor ketidakpahaman manfaat dan ketidaktahuan tata cara
melaksanakan pencatatan dan jumlah transaksi yang kecil.

Kata kunci: Laporan keuangan, SAK ETAP

Abstract

"Sari Tunjung" women farmer group (Kelompok Wanita Tani) is a collection of female
farmers who make savings and loan business that aims to facilitate group members get
business capital. This study aims to find out (1) financial reports that have been prepared by
"Sari Tunjung" women farmer group,(2) financial report that should be made by "Sari
Tunjung" women farmer group based on SAK ETAP, (3) any constraints that experienced by
"Sari Tunjung" women farmer group in preparing financial report based on SAK ETAP. The
type of this research is qualitative descriptive research. The type of data used in this study is
primary data and secondary data. The Methods of data collection in this research is
observation method, interview method, and document study method.
e-journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Akuntansi Program S1 (Volume 8 Nomor 2 Tahun 2017)

The results of this study indicate (1) Accounting records conducted by "Sari Tunjung"
women farmer group is still simple and manually. This group only makes operational reports
and balance sheet reports based on records of member loans, income books and cash
disbursements. (2) Preparation of financial report in "Sari Tunjung" women farmer group
conducted by researcher has been based on with SAK ETAP. Implications of the application
of SAK ETAP to the 2016 financial report of "Sari Tunjung" women farmer group causing
account and nominal changes in profit and loss report and balance sheet report. (3)
Obstacles experienced by "Sari Tunjung" women farmer group in preparing financial report
based on SAK ETAP is: not knowing about financial records based SAK ETAP, factors of
human resources (HR), and factors of incomprehension of benefits and ignorance of the
procedure of carrying out the recording and the number of small transactions.

Keyword: Financial report, SAK ETAP

PENDAHULUAN aktivitas dibidang pertanian yang tumbuh


Pertanian di Indonesia perlu adanya berdasarkan keakraban, keserasian, serta
dukungan dari berbagai pihak seperti kesamaan kepentingan dalam
pemerintah sebagai pendana bagi kegiatan memanfaatkan sumberdaya pertanian untuk
pertanian, masyarakat sebagai penyampai bekerjasama meningkatkan produktivitas
informasi yang tepat dalam pengeloaan usaha tani dan kesejahteraan anggotanya.
lahan, serta partisipasi para petani dalam Adapun tujuan dibentuknya Kelompok
penerimaan dan penerapan informasi serta Wanita Tani (KWT) adalah untuk lebih
ilmu-ilmu pertanian yang telah didapat meningkatkan dan mengembangkan
dalam kegiatan pertanian (Nurmayasari, kemampuan petani dan keluarganya
2014). Bentuk dukungan dari pemerintah sebagai subjek pembangunan pertanian
sebagai pendana bagi kegiatan pertanian melalui pendekatan kelompok agar lebih
adalah dengan menciptakan program berperan dalam pembangunan.
pemberdayaan masyarakat, salah satunya Keberadaan dan perkembangan
dengan mengeluarkan Program Nasional Kelompok Wanita Tani cukup menarik
Pemberdayaan Masyarakat Mandiri perhatian karena telah menunjukkan
Pedesaan (PNPM MP), yang diatur perkembangan kinerja yang baik dan dapat
berdasarkan Kepmen Koordinator Bidang memandirikan perempuan-perempuan yang
Kesejahteraan rakyat ada di Indonesia. Nurmayasari (2014)
No.25/kep/Menko/Kesra/VII/2007 tentang dalam penelitiannya menyatakan peran
Pedoman Umum Program Nasional anggota KWT dalam proses kegiatan
Pemberdayaan Masyarakat Mandiri. (ekonomi) telah mampu meningkatkan
Program Nasional Pemberdayaan kesejahteraan keluarga bagi wanita dan
Masyarakat-Mandiri Pedesaan (PNPM-MP) rumah tangga yang belum mampu,
telah mengucurkan dana untuk usaha partisipasinya secara nyata memberikan
keluarga melalui kelompok yang dibentuk sumbangan untuk kelangsungan rumah
perempuan yang berupa kegiatan Simpan tangganya. Adanya Kelompok Wanita Tani
Pinjam Khusus Perempuan (SPP) yang dapat membantu pemerintah dalam hal
secara langsung menyentuh kepentingan mengurangi pengangguran, peningkatan
masyarakat khususnya kaum perempuan pendidikan perempuan dan membangun
perdesaan dimana program ini memberikan kesejahteraan keluarga berdasarkan
bantuan langsung dalam aspek finansial perspektif gender.
(permodalan) yang digunakan sebagai Saat ini setiap kelompok usaha dalam
akses modal kerja maupun untuk kegiatan mendapatkan pinjaman modal kerja sangat
produksi usaha (Kartika, 2014). memerlukan adanya suatu kepastian
Salah satu kelompok perempuan sebuah jaminan. Usaha yang dibentuk itu
yang bisa dibentuk di pedesaan adalah sudah memiliki sebuah laporan keuangan.
kelompok wanita tani (KWT). Kelompok Laporan keuangan yang dibuat itu sudah
wanita tani adalah kumpulan ibu-ibu istri sesuai standar yang telah ditentukan baik
petani atau para wanita yang mempunyai itu standar akuntansi keuangan untuk
e-journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Akuntansi Program S1 (Volume 8 Nomor 2 Tahun 2017)

perusahaan yang besar ataupun standar simpanan pokok dan simpanan wajib.
akuntansi keuangan entitas tanpa Jumlah simpanan pokok anggota yaitu
akuntabilitas publik yang diperuntukkan sebesar Rp 500.000/orang sedangkan
bagi usaha mikro kecil dan menengah jumlah simpanan wajib sebesar Rp5.000
(Artawan, 2015). SAK-ETAP diberlakukan /orang yang dibayar rutin setiap bulan pada
pada tanggal 1 Januari 2011 dan telah rapat bulanan anggota, sehingga modal
disosialisasikan kepada masyarakat. SAK- awal kelompok wanita tani ”Sari Tunjung “
ETAP merupakan Standar Akuntansi terdiri atas modal KWT dan modal pinjaman
Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas dari SPP.
Publik. SAK-ETAP (2009) menjelaskan Dengan dana tersebut, kelompok
entitas yang dimaksudkan ini adalah entitas wanita tani ini membentuk sebuah usaha
yang tidak memiliki akuntabilitas publik, dan simpan pinjam kepada para anggotanya.
entitas yang menerbitkan laporan keuangan Usaha simpan pinjam ini bertujuan untuk
untuk tujuan umum bagi pengguna membantu anggota KWT untuk
eksternal. SAK-ETAP disusun dan memperoleh modal yang akan digunakan
diterbitkan oleh IAI dengan tujuan untuk mengembangakan usaha masing-masing
menjadi pedoman bagi UMKM dalam anggota dan sekaligus untuk meningkatkan
menyusun laporan keuangan (Darmayanti, modal KWT yang diperoleh dari bantuan
2017). SPP. Setiap anggota memperoleh pinjaman
Salah satu penerima program Simpan dengan plafon maksimal sebesar Rp
Pinjam Khusus Perempuan (SPP) adalah 5.000.000, jumlah tersebut diberikan
kelompok wanita tani “Sari Tunjung” yang tergantung dari jenis usaha yang
berada di Banjar Dinas Witajati, Desa Selat, dikembangkan oleh anggota. Bunga yang
Kecamatan Sukasada, Kabupaten dikenakan kepada masing-masing anggota
Buleleng. Alasan peneliti melakukan KWT adalah sebesar 2% menetap.
penelitian di kelompok wanita tani ini karena Pembayaran pokok dan bunga pinjaman
kelompok wanita tani “Sari Tunjung” dilakukan setiap 6 bulan sekali atau
merupakan kelompok yang paling aktif musiman. Setelah semua anggota
diantara kelompok wanita tani yang ada di membayar pokok dan bunga pinjaman,
Desa Selat. Selain itu, kelompok wanita tani dana tersebut langsung dipinjamkan
”Sari Tunjung” pernah mendapatkan juara I kembali ke anggota, apabila masih ada sisa
(pertama) dalam lomba kelompok Simpan dana yang tidak dipinjam maka ibu-ibu non
Pinjam Perempuan (SPP) pelestarian dan KWT di perbolehkan meminjam dana
pengembangan program nasional tersebut dengan catatan ikut dalam
perberdayaan masyarakat mandiri organisasi PKK Banjar Dinas Witajati.
perdesaan tingkat Kabupaten Buleleng Berdasarkan hasil observasi awal
tahun 2015. peneliti, kelompok wanita tani “Sari
Kelompok wanita tani ini Tunjung” dalam pengelolaan dana bantuan
mendapatkan modal pinjaman sebesar Rp SPP telah melaksanakan suatu proses
150.000.000 dari Program Simpan Pinjam akuntansi dimana telah memiliki usaha
Khusus Perempuan (SPP) dari pemerintah. simpan pinjam, maka sudah seharusnya
Anggota kelompok ini sebagian besar membuat laporan keuangan sesuai dengan
jenjang pendidikannya tingkat SD dan SMP standar sebagai salah satu laporan
sehingga dana bantuan yang diterima dari pertanggungjawaban kepada anggota dan
program SPP masih sulit dalam mengelola sebagai administrasi kelompok yang baik
keuangan. Kelompok wanita tani ini untuk menunjang semua kegiatan yang
didirikan pada tanggal 2 Nopember 2008 dilakukan. Kelompok wanita tani “Sari
dengan jumlah anggota sampai saat ini Tunjung” sebenarnya sudah membuat
sebanyak 30 orang. Kegiatan anggota laporan keuangan namun laporan
kelompok wanita tani “Sari Tunjung” keuangan yang dibuat masih sangat
bergerak dibidang pertanian, peternakan sederhana. Laporan keuangan yang
dan jual beli hasil pertanian. Mulai dari awal dihasilkan Kelompok Wanita Tani “Sari
berdirinya kelompok wanita tani (KWT) ini Tunjung” periode 31 Desember 2016 hanya
setiap anggota diwajibkan membayar membuat catatan nama piutang, laporan
e-journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Akuntansi Program S1 (Volume 8 Nomor 2 Tahun 2017)

operasional dan laporan neraca, sedangkan diterapkannya pencatatan keuangan


laporan keuangan yang lengkap menurut berbasis SAK ETAP.
SAK ETAP (2009) harus ada laporan Peneliti tertarik untuk mengadakan
neraca, laporan laba rugi, laporan suatu penelitian pada Kelompok Wanita
perubahan ekuitas, laporan arus kas dan Tani “Sari Tunjung” mengenai Penyusunan
catatan atas laporan keuangan. Laporan Keuangan Berdasarkan SAK
Permasalahan yang terjadi adalah ETAP Pada Kelompok Wanita Tani “Sari
mengapa kelompok wanita tani ini tidak Tunjung” Banjar Dinas Witajati, Desa Selat,
membuat laporan keuangan sesuai dengan Kecamatan Sukasada, Kabupaten
SAK ETAP padalah jumlah aset yang Buleleng.
dimiliki oleh kelompok wanita tani ini cukup Berdasarkan latar belakang di atas,
besar yaitu sebesar Rp 213.918.204. Dana maka yang menjadi pokok permasalahan
tersebut berasal dari simpanan anggota dalam penelitian ini adalah belum membuat
dan bantuan dari pemerintah menyebabkan laporan keuangan sesuai dengan SAK
adanya tuntutan pengelolaan dana yang ETAP. Sehingga dari hal tersebut maka
baik dan transparan. Dengan menerapkan peneliti merumuskan masalah yaitu sebagai
SAK ETAP akan menghasilkan laporan berikut: (1) Apa sajakah laporan keuangan
keuangan yang baik dan sesuai dengan yang selama ini disusun oleh Kelompok
standar yang telah ditetapkan sehingga Wanita Tani “Sari Tunjung” ? (2)
transparansi dan relevansi laporan Bagaimanakah laporan keuangan yang
keuangan dapat diwujudkan. seharusnya dibuat oleh Kelompok Wanita
Penelitian yang meneliti mengenai Tani “Sari Tunjung” berdasarkan SAK
penyusunan laporan keuangan ETAP ? (3) Apa saja kendala yang dialami
berdasarkan SAK-ETAP telah banyak di oleh Kelompok Wanita Tani “Sari Tunjung”
lakukan, namun masing-masing penelitian dalam menyusun laporan keuangan
yang sudah dilakukan memiliki keunikan berdasarkan SAK ETAP ?
dan permasalahan tersendiri sehingga Sinarwati (2013 : 11)
menghasilkan penelitian yang berbeda. mengemukakan bahwa laporan keuangan
Perbedaan penelitian ini dengan penelitian merupakan sarana utama melalui mana
sebelumnya terletak pada objek penelitian informasi keuangan dikomunikasikan
dimana penelitian yang akan dilakukan kepada pihak di luar perusahaan. Laporan
mengambil objek pada kelompok wanita ini memberikan suatu sejarah yang
tani “Sari Tunjung”. Walaupun SAK ETAP berkesinambungan yang dikuantifikasikan
sudah diberlakukan sejak tahun 2011 dalam satuan uang berkenaan dengan
namun pada kenyataannya masih banyak sumberdaya ekonomi dan kewajiban dari
UMKM yang belum menerapkan pencatatan suatu perusahaan bisnis dan aktivitas
keuangan berbasis SAK ETAP. Sinarwati ekonomi yang mengubah sumberdaya dan
(2015) menyatakan bahwa, faktor-faktor kewajiban ini.
yang mempengaruhi belum diterapkannya Sinarwati (2013 : 11) menyatakan
pencatatan keuangan berbasis Standar bahwa laporan keuangan yang paling
Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa sering disajikan adalah: (1) neraca, (2)
Akuntabilitas Publik (SAK ETAP) pada perhitungan laba rugi, (3) laporan
Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) perubahan ekuitas, dan (4) laporan arus
di kabupaten Buleleng adalah (a) faktor kas. Selain itu, pengungkapan dalam
ketidaksiapan infrastruktur, kekurangan catatan merupakan bagian yang terpadu
SDM dan ketidak disiplinan yang dari masing-masing keempat laporan
mempengaruhi belum diterapkannya keuangan dasar. Menurut Kasmir (2008 :
pencatatan keuangan berbasis SAK ETAP, 28) dalam praktiknya, secara umum ada 5
(b) faktor kurangnya pengawasan dari macam jenis laporan keuangan yang biasa
Ditjen Pajak dan Pengawasan dari Bank, (c) disusun, yaitu neraca, laporan laba rugi,
Faktor ketidakpahaman manfaat dan laporan perubahan modal, laporan arus
ketidaktahuan tata cara melaksanakan kas, laporan catatan atas laporan
pencatatan mempengaruhi belum keuangan.
e-journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Akuntansi Program S1 (Volume 8 Nomor 2 Tahun 2017)

Menurut Sinarwati (2013 : 18) tujuan Witajati, Desa Selat, Kecamatan Sukasada,
laporan keuangan adalah menyediakan Kabupaten Buleleng.
informasi yang menyangkut posisi Data yang digunakan dalam penelitian
keuangan (neraca), kinerja ini adalah data kuantitatif dan kualitatif.
perusahaan(daftar laba-rugi), serta Data kuantitatif adalah data yang
perubahan posisi keuangan suatu dinyatakan dalam bentuk angka
perusahaa yang bermanfaat bagi sejumlah (numerical). Data kuantitatif yang digunakan
besar pemakai dalam pengambilan dalam penelitian ini adalah laporan
keputusan ekonomi. keuangan kelompok wanita tani “Sari
SAK ETAP (2009) dalam IAI Tunjung”. Data kualitatif merupakan data
menjelaskan bahwa laporan keuangan yang dinyatakan dalam bentuk kata, kalimat
suatu entitas terdiri dari: neraca, laporan maupun gambar. Data kualitatif yang
laba rugi, laporan perubahan ekuitas, digunakan dalam penelitian ini adalah
laporan arus kas, dan catatan atas laporan kendala-kendala dalam penyusunan
keuangan laporan keuangan berdasarkan SAK ETAP.
Adapan tujuan penelitian ini adalah Menurut Sugiyono (2009) analisis
untuk mengetahui laporan keuangan yang data adalah proses mencari dan menyusun
selama ini disusun oleh kelompok wanita data yang diperoleh dari hasil wawancara,
tani “Sari Tunjung”, setelah itu menyusun catatan lapangan, dan bahan-bahan lain
laporan keuangan kelompok wanita tani secara sistematis sehingga mudah
“Sari Tunjung” berdasarkan SAK ETAP, dan dipahami dan temuannya dapat
untuk mengetahui kendala apa saja yang diinformasikan kepada orang lain. Dalam
dialami oleh kelompok wanita tani “Sari menganalisis data dilakukan beberapa
Tunjung” dalam menyusun laporan tahapan, sebagai berikut: 1) reduksi data, 2)
keuangan berdasarkan SAK ETAP. penyajian data, dan 3) penarikan
kesimpulan.
METODE
Metode dalam penelitian ini adalah HASIL DAN PEMBAHASAN
deskriptif kualitatif yaitu mengolah data HASIL
yang lebih banyak mengumpulkan data dan Kelompok wanita tani “Sari Tunjung”
menguraikannya secara menyeluruh dan beralamat di Banjar Dinas Witajati, Desa
sesuai dengan permasalahan yang sedang Selat, Kecamatan Sukasada, Kabupaten
diteliti, sehingga akan diperoleh suatu hasil Buleleng. Kelompok wanita tani “Sari
dari pengolahan data yang disebut hasil Tunjung” dibentuk pada tanggal 2
penelitian. Jenis data yang digunakan Nopember 2008 yang kemudian
dalam penelitian ini berupa data primer dan dikukuhkan oleh Perbekel Desa Selat pada
data sekunder. Metode pengumpulan data tanggal 21 April 2010. Pada tahun 2014
yang dilakukan dalam penelitian ini adalah kelompok wanita tani ini memperoleh dana
metode observasi, metode wawancara, dan Simpan Pinjam Perempuan (SPP) dari UPK
metode studi dokumen. yang ke 3 kalinya sebesar Rp 150.000.000.
Lokasi penelitian merupakan tempat Dana tersebut merupakan dana pinjaman
dimana peneliti akan melakukan penelitian. dari pemerintah untuk mengembangkan
Lokasi penelitian pada penelitian ini berada kelompok wanita tani dalam hal untuk
di Br. Dinas Wiajati, Desa Selat, Kec. modal usaha anggotanya. Dana tersebut
Sukasada Kab. Buleleng. tidak diberikan secara cuma-cuma,
Subjek dalam penelitian ini adalah melainkan harus di kelola denga baik oleh
Kelompok Wanita Tani “Sari Tunjung” Br. kelompok dan harus dikembalikan pada
Dinas Witajati, Desa Selat, Kecamatan pemerintah dalam kurun waktu 3 tahun
Sukasada, Kabupaten Buleleng. dengan bunga 1% menetap perbulan.
Sedangkan objek penelitian adalah Dengan demikian kelompok wanita tani
penyusunan laporan keuangan “Sari Tunjung” harus bisa mengelola dan
berdasarkan SAK ETAP pada Kelompok mempertanggungjawabkan penggunaan
Wanita Tani “Sari Tunjung” Br. Dinas dana tersebut. Meskipun pengelolaan
keuangan kelompok wanita tani “Sari
e-journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Akuntansi Program S1 (Volume 8 Nomor 2 Tahun 2017)

Tujung” masih sangat sederhana, namun ini sederhana berdasarkan daftar pinjaman
sangat menarik untuk diteliti, karena tidak anggota per 31 Desember 2016.
ada peraturan yang mengikat kelompok Berdasarkan laporan perhitungan laba
wanita tani untuk membuat laporan rugi, jumlah SHU Kelompok Wanita Tani
keuangan sesuai dengan Standar “Sari Tunjung” tahun 2016 sebesar Rp
Akuntansi Keuangan (SAK). 32.619.774 yang diperoleh dari jumlah
Kelompok wanita tani “Sari Tunjung” pendapatan selama tahun 2016 sebesar Rp
pada awal berdiri di ketuai oleh ibu Komang 50.925.274 di kurangi dengan jumlah
Sri Mayoni. Selaku ketua yang terpilih beban-beban yang dikeluarkan selama
diberikan kewenangan untuk memilih tahun 2016 sebesar Rp 18.305.500.
anggota yang bisa membantu dalam Berdasarkan laporan neraca singkat,
kepengurusan. Kemudian dipilihlah ibu jumlah Aktiva Kelompok Wanita Tani “Sari
Kadek Asreni sebagai sekretaris dan ibu Tunjung” tahun 2016 sebesar Rp
Komang Budi Astiti sebagai bendahara. 200.972.719 yang diperoleh dari jumlah
Kelompok wanita tani “Sari Tunjung” pada aktiva lancar dan aktiva tetap. Sedangkan
awal berdiri memiliki anggota sebanyak 25 jumlah Passiva Kelompok Wanita Tani “Sari
orang yang terdiri atas ibu-ibu PKK Banjar Tunjung” tahun 2016 sebesar Rp
Dinas Witajati, Desa Selat. Sampai saat ini 200.972.719 yang diperoleh dari jumlah
jumlah anggota kelompok wanita tani sudah modal.
bertambah menjadi 30 orang. Kelompok ini
sudah mulai berkembang dan sudah Penyusunan Laporan Keuangan
pernah mengikuti berbagai lomba antar Kelompok Wanita Tani Sari Tunjung
kelompok wanita tani Tingkat Kabupaten Berdasarkan SAK ETAP Tahun 2016
Buleleng. Dalam SAK ETAP ada beberapa
Anggota adalah bagian dari orang- ketentuan yang dapat dipergunakan
orang yang tergabung dalam suatu sebagai pedoman untuk menyusun laporan
kelompok yang memiliki tujuan yang sama keuangan kelompok wanita tani “Sari
dalam sebuah organisasi (Artawan, 2015). Tunjung”. Adanya pemisahan aset kedalam
Organisasi yang terbentuk harus memiliki aset lancar dan aset tetap dan kewajiban
anggota baik anggota yang aktif maupun jangka pendek dan kewajiban jangka
yang non aktif. Anggota kelompok wanita panjang dalam neraca, pegakuan biaya
tani “Sari Tunjung” terdiri dari ibu-ibu petani yang merupakan akibat langsung dari
di wilayah Banjar Dinas Witajati yang mau pengakuan aset dan kewajiban dalam
dan dengan kesadaran berusaha untuk laporan laba rugi. Tahap awal dalam
meningkatkan keterampilan dan penyusunan laporan keuangan
pendapatan keluarga. bersadarkan SAK ETAP pada kelompok
Berdasarkan hasil wawancara peneliti wanita tani “Sari Tunjung” adalah
dengan pengurus kelompok wanita tani mengumpukan seluruh data-data / bukti
“Sari Tunjung” yang mengatakan bahwa transaksi yang ada selama periode 1
sumber modal kelompok wanita tani Januari sampai dengan 31 Desember 2016.
bersumber dari simpanan anggota, dana Setelah data bukti transaksi terkumpul,
pinjaman dari Simpan Pinjam Perempuan langkah selanjutnya adalah sebagai berikut:
(SPP) dan Sisa Hasil Usaha (SHU) 1. Pembuatan Jurnal Umum
kelompok wanita tani. Pembuatan jurnal umum sebagai
pencatatan awal untuk menyusun
laporan keuangan akuntansi. Proses
PEMBAHASAN penjurnalan ini dilakukan untuk
Penyajian Laporan Keuangan Kelompok menuliskan seluruh trasaksi keuangan
Wanita Tani Sari Tunjung Tahun 2016 yang terjadi di kelompok wanita tani
Berdasarkan hasil penelitian, laporan “Sari Tunjung” berdasarkan bukti
keuangan yang sudah dibuat oleh transaksi yang ada. Adapun data yang
kelompok wanita tani “Sari Tunjung” terdiri digunakan untuk pembuatan jurnal
atas laporan perhitungan Laba Rugi dan umum yaitu:
Neraca singkat yang dibuat secara
e-journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Akuntansi Program S1 (Volume 8 Nomor 2 Tahun 2017)

a. Buku pinjaman kepada anggota, sebesar Rp 45.565.259 yang diperoleh


buku pendapatan dan pengeluaran dari jumlah pendapatan selama tahun
yang terjadi pada periode 1 Januari 2016 sebesar Rp 64.400.259 di kurangi
sampai dengan 31 Desember 2016. dengan jumlah beban-beban yang
b. Hasil wawancara dengan pengurus dikeluarkan selama tahun 2016
kelompok wanita tani “Sari Tunjung” sebesar Rp 18.835.500.
mengenai modal. b. Laporan Perubahan Ekuitas
2. Memposting ke Buku Besar Laporan perubahan ekuitas menyajikan
Buku besar disusun untuk laba atau rugi ekuitas untuk suatu
mempermudah melihat transaksi periode, pos-pos pendapatan dan
secara rinci untuk masing-masing akun beban yang diakui secara langsung
sesuai dengan penjurnalan yang dalam ekuitas untuk periode tersebut,
dilakukan. Pencatatan buku besar ini pengaruh perubahan kebijakan
merujuk dari jurnal umum yang telah akuntansi dan koreksi kesalahan yang
dibuat untuk periode yang diakui dalam periode tersebut, dan
bersangkutan. Data-data yang jumlah investasi oleh, dan dividen dan
diperlukan dalam penyusunan buku distribusi lain ke pemilik ekuitas selama
besar ini yaitu jurnal umum yang sudah periode tersebut. Adapun modal akhir
dibuat sebelumnya. kelompok wanita tani “Sari Tunjung”
3. Necara Saldo per 31 Desember 2016 sebesar Rp
Setelah semua jurnal sudah diposting 120.168.204 yang diperoleh dari modal
ke buku besar, maka setiap akun awal 1 Januari 2016 sebesar Rp
dalam buku besar dapat diketahui 74.602.945 ditambah SHU untuk tahun
saldonya. berjalan sebesar Rp 45.565.259.
4. Menyusun Jurnal Penyesuaian c. Neraca
Terdapat beberapa informasi untuk Neraca menyajikan aset, kewajiban
jurnal penyesuaian atas necara saldo dan ekuitas pada suatu tanggal tertentu
kelompok wanita tani “Sari Tunjung” sampai akhir periode pelaporan.
yaitu penyusutan inventaris kantor Berdasarkan laporan neraca, jumlah
sebesar Rp 100.000. Aktiva Kelompok Wanita Tani “Sari
5. Menyusun Neraca Lajur Tunjung” tahun 2016 sebesar Rp
Langkah selanjutnya adalah menyusun 213.918.204 yang diperoleh dari jumlah
neraca lajur kelompok wanita tani “Sari aktiva lancar dan aktiva tetap.
Tunjung”. Hal ini bertujuan untuk Sedangkan jumlah Passiva Kelompok
mempermudah dalam proses Wanita Tani “Sari Tunjung” tahun 2016
penyusunan laporan keuangan. sebesar Rp 213.918.204 yang
Manfaat dari neraca lajur yaitu diperoleh dari jumlah utang SPP dan
memudahkan dalam menyusun laporan modal.
keuanga dan memudahkan dalam d. Laporan Arus Kas
menentukan kesalahan yang mungkin Laporan arus kas menyajikan
terjadi ketika melakukan kesalahan. informasi perubahan historis atau kas
6. Penyusunan Laporan Keuangan dan setara kas entitas, yang
a. Laporan Sisa Hasil Usaha menunjukan secara terpisah perubahan
Laporan Sisa Hasil Usaha yang terjadi selama satu periode dari
memasukkan semua pos pendapatan aktivitas operasi, investasi dan
dan biaya yang diakui dalam suatu pendanaan. Peneliti tidak menyajikan
periode. Adapun data yang dibutuhkan laporan arus kas sesuai dengan SAK
dalam pembuatan laporan Sisa Hasil ETAP pada kelompok wanita tani “Sari
Usaha (SHU) ini antara lain: data daftar Tunjung”, karena kelompok wanita tani
pinjaman, data buku pendapatan dan “Sari Tunjung” hanya memilki usaha
data buku pemasukan dan pengeluaran simpan pinjam sebagai bentuk
kas. Berdasarkan laporan perhitungan perputaran modal usaha
laba rugi, jumlah SHU Kelompok diorganisasinya dan tidak adanya
Wanita Tani “Sari Tunjung” tahun 2016 transaksi rutin dari kegiatan
e-journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Akuntansi Program S1 (Volume 8 Nomor 2 Tahun 2017)

pengeluaran dan pemasukkan uang Selisih laba yang diperoleh sebelum


kas. Dengan demikian, peneliti tidak dan sesudah penerapan SAK ETAP pada
menyajikan laporan arus kas. laporan Sisa Hasil Usaha kelompok wanita
e. Catatan Atas Laporan Keuangan tani “Sari Tunjung” adalah sebesar Rp
Catatan atas laporan keuangan 12.945.485 yang diperoleh dari Rp
berisi informasi sebagai tambahan 45.565.259 – Rp 32.619.774. selisih ini
informasi yang disajikan dalam laporan jumlahnya sangat besar dan bisa
keuangan. Catatan atas laporan berdampak terhadap proses
keuangan memberikan penjelasan pertanggungjawaban laporan keuangan
naratif atau rincian jumlah yang pada anggota dan pemberi pinjaman.
disajikan dalam laporan keuangan dan Laporan Neraca kelompok wanita tani
informasi pos-pos yang tidak “Sari Tunjung” terdapat perubahan pada
memenuhi kriteria pengakuan dalam beberapa akun. Perubahan tersebut berada
laporan keuangan. pada akun Kas, Piutang Musiman Anggota,
Catatan laporan keuangan pada Inventaris Kantor, Akumulasi Penyusutan
kelompok wanita tani untuk periode Inventaris Kantor, Utang SPP dan SHU
berakhir 31 Desember 2016 yaitu: tahun berjalan. Perubahan tersebut terjadi
1. Untuk menghitung biaya karena adanya beberapa transaksi yang
penyusutan inventaris kantor tidak dicatat dan diakui dari bulan Januari
digunakan metode garis lurus sampai dengan april. Pada laporan neraca
dengan perhitungan sebagai yang dibuat oleh kelompok wanita tani “Sari
berikut: Tunjung” tidak terdapat akumulasi
Harga Perolehan - Nilai Sisa penyusutan inventaris kantor dan akun
Umur Ekonomis Utang SPP dimasukkan dalam akun Modal
UPK.
(Rp 1.178.100 – Rp 178.100) /
10 = Rp 100.000 Kendala yang Dialami Kelompok Wanita
Tani Sari Tunjung dalam Menyusun
Implikasi Penerapan SAK ETAP Laporan Keuangan Berdasarkan SAK
Terhadap Laporan Keuangan Kelompok ETAP
Wanita Tani Sari Tunjung Tahun 2016 Standar akuntansi keuangan dibuat
Laporan keuangan yang sesuai dengan tujuan untuk memudahkan dalam
dengan SAK ETAP menyebabkan adanya menyusun laporan keuangan, namun dalam
perubahan pada laporan Sisa Hasil Usaha penerapannya masih banyak kendala yang
dan laporan Neraca kelompok wanita tani menghambat dalam menyusun laporan
“Sari Tunjung”. keuangan. Sinarwati (2015) menyatakan
Laporan Sisa Hasil Usaha Kelompok bahwa, faktor-faktor yang mempengaruhi
Wanita Tani “Sari Tunjung” terdapat belum diterapkannya pencatatan keuangan
perubahan yang cukup besar pada berbasis Standar Akuntansi Keuangan
beberapa akun. Perubahan tersebut berada Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK
pada akun Pendapatan Bunga, Pendapatan ETAP) pada Usaha Mikro Kecil dan
Administrasi, Biaya Adm dan Umum, Biaya Menengah (UMKM) di kabupaten Buleleng
Lain-lain dan Biaya Penyusutan Inventaris adalah (a) faktor ketidaksiapan infrastruktur,
Kantor. Perubahan pada akun-akun kekurangan SDM dan ketidak disiplinan
tersebut karena tidak dicatatnya dan yang mempengaruhi belum diterapkannya
diakuinya pendapatan bunga dan pencatatan keuangan berbasis SAK ETAP,
pendapatan administrasi dari bulan Januari (b) faktor kurangnya pengawasan dari
sampai dengan bulan April. Selain itu, Ditjen Pajak dan Pengawasan dari Bank, (c)
laporan SHU yang dibuat oleh kelompok Faktor ketidakpahaman manfaat dan
wanita tani “Sari Tunjung” tidak ada biaya ketidaktahuan tata cara melaksanakan
penyusutan inventaris kantor dan tidak ada pencatatan mempengaruhi belum
pemisahan antara biaya administrasi dan diterapkannya pencatatan keuangan
umum dengan biaya lain-lain. berbasis SAK ETAP.
e-journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Akuntansi Program S1 (Volume 8 Nomor 2 Tahun 2017)

Hal yang sama juga dialami oleh melaksanakan pencatatan laporan


kelompok wanita tani “Sari Tunjung” dalam keuangan menjadi salah satu faktor
menyusun laporan keuangan berbasis SAK yang menyebabkan belum
ETAP. Berdasarkan hasil wawancara, diterapkannya pencatatan keuangan
kendala yang dihadapi oleh kelompok berbasis SAK ETAP. Selain itu, jumlah
wanita tani “Sari Tunjung” dalam menyusun transaksi yang kecil dan tidak rutin
laporan keuangan sesuai dengan SAK menyebabkan pengurus lebih memilih
ETAP yaitu pencatatan laporan keuangan secara
a. Tidak mengetahui tentang pencatatan sederhana. Ini sesuai dengan
keuangan berbasis SAK ETAP pernyataan dari bendahara KWT ibu
Berdasarkan hasil observasi dan Ketut Sekarsini :
wawancara, bahwa pengurus kelompok “Kendalanya, jumlah transaksi
wanita tani “Sari Tunjung” tidak kecil tidak seperti LPD atau
mengetahui tentang pencatatan Bumdes dan pembayarannya
laporan keuangan berbasis SAK ETAP dilakukan tiap bulan sehingga
sehingga beliau tidak menerapkan transaksinya sangat sedikit,
pencatatan laporan keuangan selain itu kami juga tidak
berdasarkan SAK ETAP. Walaupun memahami mengenai standar
salah satu pengurus pernah mengikuti tersebut, yang penting anggota
pelatihan pencatatan laporan keuangan mengerti tentang laporan yang
dari dinas koperasi namun pengurus sudah dibuat seperti labanya
hanya membuat laporan operasional berapa dan jumlah SHU yang
dan laporan neraca saja. Pada intinya diterima.”
pengurus hanya membuat laporan
keuangan secara sederhana dan bisa
dimengerti oleh anggota kelompok. SIMPULAN DAN SARAN
b. Faktor kekurangan SDM (Sumber Daya Simpulan
Manusia) Berdasarkan hasil penelitian, maka
Kurangnya SDM yang dimiliki oleh dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
kelompok wanita tani “Sari Tunjung” (1) Pencatatan akuntansi yang dilakukan
menyebabkan belum diterapkannya oleh kelompok wanita tani “Sari Tunjung”
pencatatan keuangan berbasis SAK masih sederhana dan secara manual.
ETAP. Sesuai dengan hasil Kelompok ini hanya membuat laporan
wawancara, kelompok wanita tani ini operasional dan laporan neraca
terdiri atas ibu-ibu rumah tangga yang berdasarkan catatan jumlah pinjaman
kesehariannya sebagai petani anggota, buku pendapatan dan
menyebabkan kurangnya pengetahuan pengeluaran kas. (2) Penyusunan Laporan
tentang laporan keuangan. Ini sesuai keuangan kelompok wanita tani “Sari
dengan pernyataan dari ketua KWT ibu Tunjung” yang dilakukan peneliti telah
Luh Putu Sri Yeningsih yang sesuai dengan SAK ETAP. Implikasi
mengatakan bahwa: penerapan SAK ETAP terhadap laporan
“Disini kami membuat laporan keuangan kelompok wanita tani “Sari
secara sederhana dan mudah Tunjung” tahun 2016 menyebabkan
dimengerti karena kami dari terjadinya perubahan akun dan nominal
pengurus juga terdiri dari ibu-ibu pada laporan laba rugi dan laporan neraca.
rumah tangga yang belum fasih (3) kendala yang dialami oleh kelompok
dengan pembukuan.” wanita tani “Sari Tunjung” dalam menyusun
laporan keuangan berdasarkan SAK ETAP
c. Faktor ketidakpahaman manfaat dan yaitu: Tidak mengetahui tentang pencatatan
ketidaktahuan tata cara melaksanakan keuangan berbasis SAK ETAP, Faktor
pencatatan dan jumlah transaksi yang kekurangan SDM (Sumber Daya Manusia),
kecil. dan Faktor ketidakpahaman manfaat dan
Kurangnya pengetahuan pengurus ketidaktahuan tata cara melaksanakan
akan manfaat dan tata cara pencatatan dan jumlah transaksi yang kecil.
e-journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Akuntansi Program S1 (Volume 8 Nomor 2 Tahun 2017)

Saran Ikatan Akuntan Indonesia. 2009. Standar


Adapun saran-saran yang dapat Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa
diberikan terkait penyusunan laporan Akuntabilitas Publik. Jakarta:
keuangan berdasarkan SAK ETAP pada Salemba Empat.
kelompok wanita tani “Sari Tunjung” tahun
2016 adalah sebagai berikut: (1) Untuk Kartika, Ni Putu Yuni. 2014. Analisis
mengatasi kendala-kendala dalam Pendapatan Kaum Perempuan
penyusunan laporan keuangan sesuai Sebelum dan Setelah Mengikuti
dengan SAK ETAP maka peneliti Kegiatan Simpan Pinjam Khusus
menyarankan yaitu: (a) mengadakan Perempuan (SPP) Di Desa Penebel.
pendidikan dan pelatihan kepada pengurus E-jurnal Jurusan Pendidikan
kelompok wanita tani “Sari Tunjung” dalam Ekonomi Undiksha, Vol.4, No:1
hal menyusun laporan keuangan Tahun 2014
mengunakan SAK ETAP, (b) pemberian
bimbingan oleh orang yang sudah mampu Kasmir. 2008. Analisis Laporan Keuangan.
dan ahli dibidang akuntansi, dan (c) Jakarta: Raja Grafindo Persada
memilih pengurus yang mau dan mampu
untuk belajar mengenai penyusunan Kementrian Koordinasi Bidang
laporan keuangan sesuai standar Kesejahteraan Masyarakat. 2007.
akuntansi. (2) Bagi peneliti selanjutnya Pedoman umum Program Nasional
yang berkeinginan meneliti mengenai Pemberdayaan Masyarakat (PNPM)
penyusunan laporan keuangan Mandiri. Jakarta
berdasarkan SAK ETAP diharapkan dapat
melakukan pada subjek lain yang memiliki Nurmayasari, Destia. 2014. Peran Anggota
transaksi yang lebih beragam, sehingga Kelompok Wanita Tani (KWT) “Laras
lebih mudah untuk menerapkan SAK ETAP Asri” pada Peningkatan
secara penuh. Kesejahteraan Keluarga (Studi
Deskriptif Di Dusun Daleman Desa
Kadirejo Kecamatan Pabelan
DAFTAR PUSTAKA Kabupaten Semarang). Skripsi.
Artawan, Kadek Widi. 2015. Penyusunan Jurusan Pendidikan Luar Sekolah,
Laporan Keuangan Sesuai SAK- Fakultas Ilmu Pendidikan,
ETAP pada Gapoktan Amerta Sari Universitas Negeri Semarang.
Desa Sudaji Kecamatan Sawan
Kabupaten Buleleng Provinsi Bali. Sinarwati, Ni Kadek, Nyoman Trisna
Skripsi (tidak diterbitkan). Jurusan Herawati, dan Nyoman Ari Surya
Akuntansi Program S1, Fakultas Dharmawan. 2013. Akuntansi
Ekonomi dan Bisnis Universitas Keuangan I. Edisi 1. Singaraja:
Pendidikan Ganesha. Universitas Pendidikan Ganesha

Sinarwati, Ni Kadek. 2015. Analisis Faktor-


Darmayanti, Ni Putu Octavia Anggraini, Ni faktor yang mempengaruhi belum
Nyoman Trisna Herawati dan I Gusti diterapkannya pencatatan keuangan
Ayu Purnamawati. 2017. berbasis SAK ETAP di UMKM (studi
Implementasi Penyusunan Laporan Kasus UMKM di Kabupaten
Keuangan Berdasarkan Sak-Etap Buleleng). Jurnal Ilmiah Akuntansi
Dan Penilaian Kinerja Pada Umkm dan Humanika Vol. 4, No. 2, Hal:
Pengrajin Endek Mastuli “Ayu 1503-1524.
Lestari” Di Desa Kalianget
Kecamatan Buleleng. e-Journal Sugiyono. 2009. Metodologi Penelitian
Jurusan Akuntansi Program S1,Vol.: Bisnis. Bandung: Alfabeta
7, No.1 Tahun 2017 Universitas
Pendidikan Ganesha

Anda mungkin juga menyukai