Anda di halaman 1dari 9

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Perkembangan penduduk di Indonesia saat ini dinilai sangat pesat dan akan selalu
berkembang setiap tahunnya, belum lagi di tambah dengan adanya penduduk pendatang yang
akan bertambah juga setiap tahunnya. Dan tentunya, karena hal diatas akan berpengaruh
terhadap kebutuhan tempat tinggal. Tempat tinggal merupakan salah satu kebutuhan penting
sebagai mahluk hidup. Pada umumnya manusia membutuhkan tempat tinggal sebagai tempat
berlindung dan beristirahat setelah menjalankan aktivitas sehari-hari. Karena rumah tinggal
merupakan hal yang sangat penting bagi manusia, maka manusia semaksimal mungkin untuk
memiliki tempat tinggal yang nyaman dan memenuhi kebutuhan sesuai dengan aktivitas dengan
jumlah civitas yang ada di tempat tinggal tersebut.
Seiring berjalannya waktu dan berkembangnya peradaban manusia, kini tempat tinggal tidak
memiliki fungsi hanya sekedar tempat beristirahat setelah melakukan aktivitas serta berlindung
saja. Adapun fungsi dari rumah tinggal pada umumnya adalah sebagai tempat hunia keluarga,
berlindung dari hujan, terik panas matahari, untuk menjaga keamanan dan serangan dari luar
seperti bencana alam atau kejahatan manusia.
Dizaman yang sudah serba modern ini manusia menginginkan segala hal yang serba praktis
dan nyaman, dimana saat ini manusia membangun atau lebih memilih tempat tinggal yang dapat
mendukung baik dari segi hobby sampai mendukung jalannya pekerjaan atau profesi yang
dijalani. Apartments merupakan pilihan yang tepat sebagai tempat tinggal yang serba praktis
dan nyaman dizaman yang sudah serba modern ini.
Hal diatas menunjukan bahwa betapa petingnya tempat tinggal yang mendasar sebagai
kebutuhan pokok selain sadang dan pakan. Apalagi pada masa ini kebutuhan manusia semakin
banyak sehingga membutuhkan desai rumah yang sesuai dengan kehidupan sehari – hari. Hal
ini merupakan alasan yang memperkuat saya untuk merancang hunian apartement ini agar bisa
menjadi desainer yang dapat menciptakan hunian yang nyaman dan modern serta yang paling
penting dapat mendukung kegiatan civitas setiap harinya. Konsep apartement yang diinginkan
oleh civitas adalah modern minimalis. Apalagi didukung dengan profesi civitas sebagai digital
marketer yang memerlukan rungan yang memadai untuk mendukung jalannya operasional
pekerjaan yang ditekuninya. Ditambah lagi dengan hobby civitas yaitu membuat kerajinan

1
tangan sehingga harus didukung dengan desain interior ruangan yang indah dan modern agar
memperbanyak ide dari civitas itu sendiri.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang, maka rumusan masalah yang akan dibahas dan dijelaskan pada
kajian literatur ini adalah :
1. Konsep dan tema seperti apa yang akan diizinkan oleh civitas ?
2. Ruangan apasaja yang diperlukan oleh civitas didalam membanguan apatement civitas ?
3. Bangunan berapa lantai yang akan diinginkan oleh civitas ?
4. Bangunan seperti apa yang diinginkan civitas untuk mendukung aktvitas civitas setiap
harinya ?
1.3 Batasan Desain
Batasan – batasan desain yang di terapkan dalam perancangan yaitu :
1. Luas bangunan maximal (..)
2. Ruangan apartement berupa 2 lantai.
3. Ruangan yang di butuhkan civitas dalam apartments berupa
1 kamar utama
1 kamar tamu
1 dapur & ruang makan
2 kamar mandi
1 ruang tamu
1 ruang kerja
1 balkon
1.4 Tujuan Desain
Tujuan dari dibuatnya desain ini adalah :
1. Untuk mengetahui tema dan konsep seperti apa yang diinginkan oleh civitas.
2. Untuk mengetahui ruangan apa saja yang diperlukan oleh civitas.
3. Untuk mengetahui ruangan berapa lantai yang diinginkan oleh civitas.
4. Untuk mengetahui rancangan ruangan apartement seperti apa yang diinginkan oleh
civitas agar mendukung kegiatan sehari – hari civitas.

2
1.5 Manfaat Desain :
Dalam desain atau perancangan ada manfaat-manfaat yang akan kita dapatkan.
Manfaat desain dibagi menjadi dua yaitu :

1. Manfaat Akademis
Manfaat akademis adalah manfaat yang berguna untuk ilmu pengetahuan,
manfaat ini menambah pemahaman atau wawasan mengenai standar-standar
perancangan sebuah rumah tinggal yang sesuai dengan fungsi dari masing-
masing ruangan. Kita juga dapat memahami bagaimana desain interior yang
tema dan konsepnya sesuai, sehingga menimbulkan kesan yang rapi, nyaman,
dan unik dalam ruangan tersebut. Selain itu desain juga dapat dijadikan acuan
atau referensi bagi mahasiswa lain yang tengah mengkaji masalah serupa
sehingga mereka memperoleh wawasan tambahan.

2. Manfaat Praktis
Manfaat praktis adalah manfaat yang dapat berguna di masyarakat
sehingga orang awam juga dapat menerapkan ilmu-ilmu yang terkandung
tanpa harus mengerti dengan detil tentang arsitektur atau desain interior.

3
BAB II

KAJIAN LITERATUR

2.1 Desainer Grafis


Desain grafis atau rancang grafis adalah proses komunikasi menggunakan elemen visual,
seperti tipografi, fotografi, serta ilustrasi yang dimaksudkan untuk menciptakan persepsi akan
suatu pesan yang disampaikan. Bidang ini melibatkan proses komunikasi visual dan desain
komunikasi. Desainer grafis membuat dan mengkombinasikan simbol, gambar, dan teks untuk
membentuk representasi gagasan dan pesan secara visual. Desainer grafis menggunakan teknik
tipografi, seni rupa, dan tata letak halaman untuk membuat komposisi visual. Penggunaan
umum dari desain grafis adalah seperti desain perusahaan (logo dan merek), desain editorial
(majalah, surat kabar, dan buku), desain lingkungan, periklanan, desain web, desain
komunikasi, dan kemasan produk.
 Kisaran Pendapatan
Pendapatan seorang desainer grafis belum dapat dipastikan namun secara umum berkisar
mulai dari Rp 4.000.000,00 - 6.000.000,00/bulan atau lebih sesuai dengan kemampuan,
ketenaran, pengalaman serta SOP dari perusahan tempat bekerja.
 Instansi Pekerjaan
1. Hotel
2. Software house
3. Café
4. Branding Consultant
5. Advertising, dst

4
 Proses Kerja
Seorang desainer grafis memiliki tanggung jawab mewujudkan komunikasi verbal menjadi
komunikasi visual agar semua pesan dapat dengan mudah diterima oleh konsumen. Mereka
bertugas untuk memahami dan melaksanakan kebutuhan klien dalam hal desain.

Rumusan kerja desain grafis berorientasi pada pengumpulan data kemudian diolah sebagai
bentuk rancangan dengan mendayagunakan elemen-elemen desain seperti garis, warna, bentuk
dan sebagainya. Dengan berpegang pada kaidah dan prinsip desain seperti
komposisi, harmony, balance, dan unity.

Bisa dibilang bahwa tugas utama dari seorang desainer grafis ialah menjadi pemecah
masalah (problem solver) untuk kebutuhan komunikasi dalam bentuk visual. Mereka harus
mampu membuat sebuah desain yang bisa memberikan dan menyampaikan informasi maupun
pesan secara tepat sasaran, singkat padat dan jelas namun lebih menarik perhatian audiens.

Lalu  untuk menghasilkan sebuah desain grafis yang baik, seorang desainer grafis harus
memahami konsep dan strategi promosi dalam proses perancangan karya desain grafis. Konsep
perancangan grafis meliputi 4W dan 2H, antara lain:

 What (positioning), apa yang ditawarkan dari produk atau pesan yang diiklankan, atau
dijual sebagai apa.
 Who (segmen konsumen), siapa yang cocok di jadikan sasaran atau target pasar.
 How (kreativitas), bagaimana membujuk calon pembeli agar tertarik, menyukai, dan
loyal.
 Where (media dan kegiatan), dimana saja daerah atau pasar yang perlu digarap, serta
media dan kegiatan apa yang cocok untuk daerah pasar tersebut.
 When (penjadwalan), kapan kegiatan tersebut dilaksanakan dan akan memerlukan waktu
berapa lama.
 How Much (anggaran), seberapa jauh intensitas kampanye atau berapa banyak dana yang
tersedia untuk membiayai periklanan tersebut.

5
Menjadi seorang desainer grafis memang tidak mudah, karena tugas-tugas yang menyertai
cenderung kompleks. Tuntutan desainer grafis yang paling utama adalah memiliki
kemampuan mengidentifikasi, merancang, hingga akhirnya memilih simbol atau tanda yang
sesuai dengan konteksnya. Karya desain grafis bukan karya bebas, dalam artian pada proses
kelahirannya terjadi semacam dialog yang bermuara pada eksekusi desain grafis sesuai
kebutuhan antara satu pihak dengan pihak lain sebagai usulan pemecahan masalah atau ide.

 Proses Kerja Desainer Grafis :


1. Mengidentifikasi kasus
2. Pegumpulan data
3. Pengumpulan ide dan gagasan
4. Perecanaan desain
5. Pendayaguaan elemen desain dan layout
6. Proses tehnik
7. Hingga pada akhirnya, tercipta desain grafis yang sesuai dengan kebutuha yang
diharapkan
 Peralatan Yang Digunakan :
1. Laptop
2. Drawing Pen
3. Buku Gambar
4. Scanner

6
Tabel Peralatan Desainer Grafis

NO NAMA ALAT GAMBAR KETERANGAN


1 LAPTOP Laptop yang memiliki
kemampuan mumpuni untuk
digunakan sebagai perangkat
desain. Sehingga, laptop
digunakan sebagai penuangan
final ide dan gagasan desain
2 DRAWING PEN Drawing pan digunakan untuk
melakukan aktivitas
menggambar di dalam
software desain tanpa
menggunakan mouse. Jadi
hasilnya akan lebih detail dan
sesuai dengan kemampuan
Anda dalam menggambar.

7
3 BUKU GAMBAR Buku gambar digunakan
untuk membuat draft atau atau
konsep

4 SCANNER Untuk memproduksi hasil dari


gambar Anda di buku gambar
bisa diproduksi dalam bentuk
digital dengan bantuan
scanner.

Sumber : https://toffeedev.com/5-alat-desain-grafis-yang-wajib-dimiliki-desainer-grafis/

8
2.2 Tinjauan Desain Interior
2.2.1 Zonasi dan Sifat – Sifat Ruang
a. Zonasi sama saja artinya dengan rencana. Namun rencana saja tidak cukup untuk
membuat orang-orang yang berhak atas bidang tanah untuk melakukan hal-hal sesuai
dengan rencana yang dilakukan dalam zonasi. Karena itu dibutuhkan suatu aturan yang
secara tegas dan rinci.
Zonasi merupakan  salah satu perangkat pengendalian pemanfaatan ruang agar tidak
terjadi benturan antara ruangan dengan penghuni. Zonasi adalah pembagian atau
pemecahan suatu area menjadi beberapa bagian, sesuai dengan fungsi dan tujuan
pengelolaan. Dalam Interior penentuan zona ruang merupakan tahap yang sangat penting
dalam memulai perancangan blok plan bangunan.

Dalam desain interior ada beberapa zonasi berdasarkan tingkatan privasi, zoning ruang
dibagi menjadi 3 bagian, yaitu :
1) Zona Publik
Zona Publik adalah zona yang bersifat umum, dimana semua orang dapat
mengakses ruangan tersebut tanpa ada batasan. Zona Publik ini nantinya akan dipakai
sebagai tempat pemasaran.
2) Zona Semi Publik
Zona Semi Publik adalah zona yang bersifat setengah umum, dimana semua orang
dapat mengaksesnya, tetapi ada kondisi-kondisi tertentu dimana terdapat batasan
untuk menggunakannya. Zona ini nantinya akan digunakan sebagai tempat
pengelolaan.
2) Zona Privat
Zona Privat adalah zona yang bersifat sangat tertutup dimana tidak sembarang
orang dapat mengaksesnya tanpa adanya izin pemiliknya. Zona ini nantinya akan
digunakan sebagai tempat finishing sekaligus tempat penyimpanan.

Anda mungkin juga menyukai