Anda di halaman 1dari 21

BAB V

ANALISA DATA
5.1 Tema dan Konsep

Tema dan konsep merupakan sesuatu yang sangat penting dalam


perancangan interior. Untuk menentukan hasil output sebuah perancangan, tema
dan konsep sangat dibutuhkan, karena dengan adanya tema dan konsep
perancangan interior akan lebih tertata dan pasti.

5.1.1 Definisi

Tema dan konsep adalah suatu kesatuan yang angan penting dalam
perancangan interior. Tema adalah suatu pola atau gagasan spesifik yang berulang
di seluruh desain pada proyek perancangan, sedangkan konsep adalah gagasan-
gagasan memadukan berbagai unsur ke dalam suatu keseluruhan. Tema bersifat
lebih luas dan tidak dapat dilihat secara langsung, sedangkan konsep bersifat
megikat dan hasilnya dapat dilihat secara jelas. Tema dan konsep dalam desain
interior seringkali berhubungan dan berkolerasi dengan psikologi sang
penghuninya.

5.1.2 Tema dan Konsep Peracangan

Pada sub bab ini akan di bahas mengenai pendekatan dalam memilih tema
dan konsep, penentuan dan penjelasan tema konsep, serta pengaplikasian tema
dan konsep perancangan pada rumah tinggal.

1. Pendekatan Tema dan Konsep

Dasar pertimbangan dari perancangan rumah tinggal adalah

: a.) Pendekatan Fungsional

Pendekatan fungsional yaitu dimana suatu perancangan akan dipertimbangkan


melalui fungsi dari bangunan yang akan kita rancang. Fungsi dari rumah tinggal
adalah sebagai tempat hunian, dimana biasanya dilakukan kegiatan-kegiatan
seperti berisirahat, makan, berkumpul bersama keluarga, melakukan
tugas/pekerjaan, bersosialisasi dengan kerabat dan lain-lain.
b.) Pendekatan Civitas

Pendekatan civias yaitu dimana suatu perancangan akan dipertimbangkan


melalui melalui civitas yang akan menggunakan bangunan yang akan kita
rancang. Civitas yang akan menggunakan rumah yang akan kita rancang adalah
satu orang ayah yang berprofesi sebagai PNS, satu orang ibu yang berprofesi
sebagai perawat,satu anak laki laki yang duduk di bangku SMA, dan satu anak
perempuan yang duduk di bangku SD.

c.) Pendekatan Aktivitas

Pendekatan aktivitas yaitu dimana suatu perancangan akan dipertimbangkan


melalui melalui aktvitas apa saja yang akan dilakukan oleh civitas di dalam rumah
yan akan dirancang. Aktivitas itu meliputi tidur, makan, memasak, bersantai,
mengerjakan tugas, menerima tamu, dan lain-lain.

2. Penentuan dan Penjelasan Tema dan Konsep

Sesuai dengan pendekatan tema dan konsep yang sudah dilakukan maka tema
dan konsep yang dipilih adalah Modern Minimalis

a.) Penjelasan Tema

Berdasarkan pendekatan yang dilakukan, civitas menyukai tanaman dan


menyukai susasana yang tenang dan nyaman. Lokasi yang akan digunakan
termasuk daerah yang tidak terlalu rindang, sehingga tema yang akan digunakan
adalah tema minimalis yang dikombinasikan dengan tema tropical. Tema
minimalis adalah arsitektur atau desain bangunan hanya menggunakan kebutuhan
yang paling mendasar, minimalis dalam arsitektur menekankan pada hal-hal yang
bersifat esensial dan fungsional. Sedangkan, tema tropical dalam desain interior
adalah rancangan ruang dimana seorang desainer membawa kesan tropis kedalam
rancanganya. Rumah dengan tema tropical memiliki kelebihan yaitu memberi
udara yang sejuk dari pada rumah biasa. Tema tropical akan memberi kehangatan
dan kesejukan nuansa alami. Pada desain dengan tema tropical biasanya memiliki
sirkulasi udara yang baik dan disertai degan tumbuhan-tumbuhan penghasil
oksigen yang memberi kesan lebih alami dan sejuk. Sehingga sangat cocok
dikombinasikan dengan tema minimalis yang sangat bersifat esensial dan
fungsional
Dengan tema tropical maka akan dihaslikan ruangan dengan sirkulasi
terbuka sehingga ruangan akan memiliki suasana yang nyaman. dengan membawa
suasana tropis kedalam rumah maka akan menciptakan suasana rumah yang
menenangkan dan menyehatkan pikiran. Penggunaan tema ini akan membantu
penghuni rumah dalam menyehatkan jiwa dan pikiran.

b.) Penjelasan Konsep

Konsep yang akan digunakan adalah konsep modern. Konsep modern


merupakan gaya yang kekinian dan tentunya mengikuti jaman.
Berikut adalah ciri – ciri konsep modern :
1. Karakteristik ruangan yang tidak banyak menggunakan dekorasi untuk
menghiasi ruangan
2. Terlihat simple, rapih dan bersih.
3. Mengikuto jaman dan pastinya tetap dengan konsep yang sangat
simple dan rapi
4. Gaya transparan dimana ruang-ruang saling terhubung biasanya hanya
menggunakan partisi untuk menjadi perantara antar ruang itu juga
tidak menyeluruh
5. Menggunakan bahan bangunan berupa stainless steel finishing
polished, aluminum, kaca lebar, dan bahan alami yang di olah hingga
finishing
Aplikasi Tema dan Konsep

a.) Aplikasi tema dan konsep pada landscape

Landscape atau pemandangan adalah sesuatu yang sangat penting pada suatu
bangunan. Perancangan view yang indah akan memberi kesan nyaman.
Perancangan landscape dengan pengaplikasian tema tropical yang akan diterapkan
pada halaman adalah peletakan tanaman hijau.

Gambar 5.1 Referensi aplikasi tema konsep pada landscape


Sumber : https//:pinterest.com

b.) Aplikasi tema dan konsep pada pagar

Pada pagar akan diterapkan konsep geometri dimana akan menggunakan


pagar dengan motif geometri abstrak atau geometri garis.

Gambar 5.2 Referensi aplikasi tema konsep pada pagar


Sumber : https//:pinterest.com
c.) Aplikasi tema dan konsep pada lantai, dinding, dan plafond

Pengaplikasian tema dan konsep pada lantai, dinding, dan plafond juga sangat
penting. Pada lantai akan di aplikasikan lantai granit, pada dinding akan
diaplikasikan cat dengan warna natural dengan akan diletakan lukisan-likusian
bunga dan juga foto keluarga, sedangkan pada plafond akan menggunakan

Gambar 5.3 Referensi aplikasi tema konsep pada elemen pembentuk


Sumber : https//:pinterest.com
d.) Aplikasi tema dan konsep pada ruangan

Dalam perancangan rumah tinggal yang menggunakan tema minimalis pada


umumnya penataan ruang lebih simple tetapi tetap terlihat bagus dan modern.
Tetapi tidak menghilangkan kesan tropical yang dikombinasikan dengan tema
minimalis. Pada perancangan rumah tinggal ini akan dibuat akses masuk untuk
cahaya dan udara yang cukup agar lebih mendukung kesan tropical yang ada

Gambar 5.4 Referensi aplikasi tema konsep pada ruang tamu


Sumber : https//:pinterest.com
e.) Aplikasi tema dan konsep pada furniture

Pengaplikasian konsep modern pada furniture pada perancangan rumah


tinggal ini adalah pada betuk furniture. Furniture akan dibuat tidak monoton
sehingga akan diaplikasikan konsep modern berupa bangun ruang yang tidak
selalu berbentuk simetris.

Gambar 5.5 Referensi aplikasi tema konsep pada furniture


Sumber : https//:pinterest.com

f.) Aplikasi tema dan konsep pada warna

Warna merupakan salah satu elemen penting dalam perancangan rumah


tinggal. Pemilihan warna sangat mempengarui suasana pada rumah tinggal.
Warna yang akan digunakan dalam perancagan ini adalah warna warna natural.
Palet warna yang akan digunakan adalah natural dimana warna yang digunakan
adalah putih atau krem.

Gambar 5.6 Referensi aplikasi tema konsep pada warna


Sumber : https//:pinterest.com
5.2 Analisa Programing

5.2.1 Program Fungsional

Pada sub bab program fungsional akan di bahas tentang pelaku kegiatan,
jenis kegiatan yang dilakukan, alur kegiatan, sifat dan tuntutan kegiatan, dan
kapasitas.

1. Identifikasi Pelaku Kegiatan

Secara umum pelaku kegiatan (civitas) yang akan memanfaatkan atau memakai
rumah tinggal tersebut terbagi menjadi 3, yaitu :

a. Civitas permanen

Civitas permanen adalah pemilik rumah atau penghuni yang menetap pada
rumah tinggal. Civitas permanen biasanya terdiri dari ayah, ibu, dan anak.

b. Civitas Semi-Permanen

Civitas semi-permanen contohnya adalah asisten rumah tangga. Civitas semi-


permanen biasanya tinggal pada suatu rumah tinggal tidak dalam jangka
waktu yang panjang. Civitas ini tinggal dengan memiliki tujuan atau urusan
yang jika sudah selesai maka civitas ini akan meninggalkan rumah.

c. Civitas Tidak permanen

Civitas tidak permanen biasanya akan tinggal dalam waktu yang relative
singkat atau bahkan tidak lebih dari sehari. Contohnya tamu seperti keluarga
atau teman yang berkunjung.
2. Identifikasi Kegiatan

Mandi
Sarapa Berdoa bersama
n

Bangun Tidur Berangkat


Kerja/sekolah

Pulang Kerja/Sekolah

Tidur Mandi

Belajar/Kerja Waktu keluarga Makan Malam

Gambar 5.7 Bagan identifikasi Kegiatan


Sumber: Dokumen Pribadi
3. Kebutuhan Ruang
a) Kamar tidur utama
Ruangan yang berfungsi sebagai tempat tidur/beristirahat untuk ayah dan ibu.
b) Kamar tidur anak
Ruangan yang berfungsi sebagai tempat tidur/beristirahat untuk anak.
c) Kamar tidur tamu
Ruangan yang berfungsi sebagai tempat tidur/beristirahat untuk tamu.
d) Kamar mandi
Ruangan yang berfungsi sebagai tempat mandi, buang air kecil, buang air besar,
dan bersih diri lainya.
e) Dapur
Ruangan yang berfungsi sebagai tempat memasak dan menyiapkan makanan.
f) Ruang makan
Ruangan yang berfungsi sebagai tempat makan bersama keluarga.
g) Ruang keluarga
Ruangan yang berfungsi sebagai tempat bersantai dan berkumpul bersama
keluarga.
h) Ruang tamu
Ruangan yang berfungsi sebagai tempat menerima tamu.
i) Tempat Suci
Ruangan yang berfungsi sebagai tempat melaksanakan kegiatan beribadah.
j) Ruang cuci
Ruangan yang berfungsi sebagai tempat mencuci dan mengeringkan pakaian.
k) Teras
Sebagai tempat bersantai atau menerima tamu.
l) Garasi
Sebagai tempat memarkir kendaraan.
m) Gudang
Sebagai tempat penyimpanan barang atau alat yang sudah tidak terpakai

4. Pengelompokan Jenis Ruang

Adapun kebutuhan ruang pada rumah tinggal ini merupakan hasil peninjauan
dari civitas, jenis dan proses kegiatannya. Jenis ruangan pada rumah tinggal
dibagi menjadi dua kelompok yaitu kelompok ruang utama dan ruang penunjang.

Ruang Utama Ruang Penunjang

Kamar Tidur Utama Teras


Kamar Tidur Anak Ruang cuci
Kamar Mandi Kamar Tidur Tamu
Dapur Kamar mandi tamu
Ruang Makan Garasi
Ruang Suci Gudang
Ruang Tamu
Ruang Keluarga

Tabel 5.1 Pengelompokan jenis ruang


Sumber : Dokumen pribadi
5. Studi Kapasitas Pelaku Kegiatan

Rumah ini dirancang untuk 4 civitas permanen yang terdiri dari ayah, ibu dan
dua orang anak, sehingga di rancang memiliki satu kamar utama dan dua kamar
anak dan satu kamar tamu.

5.2.2 Program Preformasi


Tabel 5.2 Program Preformasi
No Nama Sifat Kebisingan Persyaratan
Penghawaan Pencahayaan
Ruang Ruang

Alami Buatan Alami Buatan

1. Kamar Private Tenang Kamar tidur


Tidur harus berada di
tempat yang
jauh dari
kebisingan agar
memiliki
suasana yang
tenang. Kamar
tidur harus
✓ ✓ ✓ ✓ memiliki ruang
yang luas agar
penghuni
memiliki
keleluasaan
beraktivitas.
Selain itu kamar
tidur harus
nyaman dan
bersih.

2. Kamar Private Semi- Kamar mandi


Mandi bising yang baik harus
bersih dan
wangi. Selain itu
kamar mandi
✓ - ✓ ✓
harus memiliki
aliran air bersih
dan
pembuangan air
kotor yang baik.
3. Dapur Semi Semi- Harus memiliki
Public bising ruang yang luas
agar kegiatan
dilakukan tidak
terhambat.
Selain itu dapur
✓ - ✓ ✓
harus memiliki
sirkulasi udara
yang baik agar
bau dari
masakan tidak
menyebar.

4. Ruang Semi- Semi- Ruang makan


Makan Public bising harus memiliki
luas yang cukup
untuk civitas
yang tinggal di
dalam rumah.
Ruang makan
juga harus
✓ - ✓ ✓
bersih dan jauh
dari tempat
pembuangan.
Harus tersedia
kursi, meja dan
peralatan makan
yang terjaga
dengan baik.

5. Ruang Semi- Semi- Ruang keluarga


Keluarg Public bising harus luas dan
a nyaman karena
berfungsi
sebagai tempat
berkmpul
keluarga. Ruang
✓ ✓ ✓ ✓ keluarga harus
memiliki
furniture yang
ditata dengan
baik agar terlihat
indah dan
memiliki
sirkulasi yang
baik agar terasa
nyaman dan
sejuk.

6. Tempat Semi- Tenang Tempat suci


suci / Public harus bersih
merajan nyaman dan
berada di tempat
yang tenang
agar kegiatan
✓ - ✓ ✓ beribadah tidak
terganggu.

7. Ruang Public Semi- Ruang tamu


Tamu bising harus wangi dan
bersih sehingga
tamu merasa
nyaman saat
✓ - ✓ ✓
bertamu. Selain
itu penataan
ruang tamu juga
harus ancer n
indah.

8. Ruang Semi- Semi- Ruang cuci tidak


Cuci Public bising ✓ - ✓ ✓ memerlukan
ruang yang luas,
namun sangat
memerlukan
aliran air yang
ancer,
pencahayaan
serta
penghawaan
yang cukup.

9. Garasi Public Bising Ruang untuk


garase harus
luas dan lapang
✓ - ✓ ✓
agar kendaraan
dapat terparkir
dengan baik.

10. Teras Public Bising Teras harus


✓ - ✓ ✓ nyaman dan
bersih

11. Gudang Semi Semi bising Pada


Public ✓ - - ✓ ruangan
gudang
cahaya
harus tetap
tersedia dan
juga harus
tetap bersih
dan rapi
Sumber : Dokumen pribadi
5.3 Studi Luas Lapangn

NAMA
FASILITAS DIMENSI LUAS RUANG
RUANG

2 m x 1,8 m = Jumlah : 14,74


1 king size bed
3,6 m2 m2
2 m x 4 m = 8,0
1. Kamar Utama Walk in closet
m2 Sirkulasi : 4,422
2 x (0,5 m x 0,4 m2
2 Nakas
m) = 0,4 m2

0,4 m x 2 m = 0,8
1 meja tv
m2
1,8 m x 0,9 m = Luas ruang :
1 sofa 2 seat
1.62 m2 19,162 m2

2 x (0,4 m x 0,4
2 vas besar
m) = 0,32 m2

Kamar tidur 2,0 m x 1,6 m =


2 1 double size bed
anak pertama 3,2 m2 Jumlah : 13,04
2 m x 4 m = 8,0 m2
Walk in closet
m2
0,45 m x 0,40 m Sirkulasi : 3,912
1 Nakas
= 0,18 m2 m2
0,6 m x 0,6 m =
1 Kursi
0,36 m2

0,6 m x 1,2 m =
1 meja belajar
0,72 m2 Luas ruang :
Dinding kayu 0,1 m x 1,8 m = 16,952 m2
untuk tv 0,18 m2

1 m x 0,4 m =
1 Rak
0,4 m2
Kamar tidur 2,0 m x 1,2 m = Jumalh : 12.94
3 1 Single size bed
anak kedua 2,4 m2 m2
2 m x 4 m = 8,0 Sirkulasi : 3.882
Walk in closet
2
m m2
0,45 m x 0,40 m
1 nakas
=0,18 m2

1,2 m x 0,40 m = Luas ruang :


1 Rak
0,48 m2 16.822 m2

0,4 m x 2 m = 0,8
1 Meja tv
m2
0,6 m x 0,6 m =
1 Kursi
0,36 m2

0,6 m x 1,2 m =
1 meja belajar
0,72 m2

Kamar Mandi 0,6 m x 0,45 m =


4 1 Closet 2 Jumlah : 1,47 m2
Tamu lt. 1 0,27 m

1mx1m=1 Sirkulasi : 0,44


shower
m2 m2
0,5 m x 0,4 m = Luas ruang :
wastafel
0,2 m2 1,91 m2

Kamar Mandi 0,6 m x 0,45 m =


5 1 Closet Jumlah : 3,47 m2
lt. 2 0,27 m2

1,5 m x 2 m = 3 Sirkulasi : 1,04


shower
m2 m2
0,5 m x 0,4 m = Luas ruang :
wastafel
0,2 m2 4,51 m2

0,6 m x 3 m +
6 Dapur Kitchen set 0,6 m x 1,5 m = Jumlah : 4,32 m2
2,7 m2
0,3 m x 0,3 m = Sirkulasi : 1,29
1 Dispenser
0,9 m2 m2
0,8 m x 0,9 m = Luas ruang :
1 Kulkas
0,72 m2 5,61 m2

0,8 m x 2 m =
7 Ruang makan 1 Meja Jumlah : 3,76 m2
1,6 m2

6 x (0,6 m x 0,6 Sirkulasi : 1,12


6 Kursi
m) = 2,16 m2 m2
Luas ruang :
4,88 m2

Ruang 2,2 m x 1,1 m =


9 1 Long lounge Jumlah : 2,66 m2
Keluarga 2,42 m2

1,2 m x 0,20 m = Sirkulasi : 0,79


1 Buffet
0,24 m2 m2
Luas ruang :
3,45 m2

3 x 1,7m x 0,88
10 Ruang Tamu 3 sofa Jumlah : 6,27 m2
m = 4,47 m2

0,9 m x 1 m = Sirkulasi : 1,88


1 meja
0,9 m2 m2
1,5 m x 0,40 m = Luas ruang :
1 konsol
0,6 m2 8,15 m2 m2

2,0 m x 1,6 m =
11 Kamar tamu 1 double size bed Jumlah : 4,34 m2
3,2 m2

0,45 m x 0,40 m Sirkulasi : 1,30


1 Nakas
= 0,18 m2 m2
0,6 m x 0,6 m =
1 Kursi
0,36 m2 Luas ruang :
0,6 m x 1 m = 5,64 m2
1 Meja Rias
0,6 m2

0,60 m x 0,60 m Jumlah : 0,75


12 Tempat Suci 1 Penunggun
= 0,36 m m2
karang
0,60 m x 0,60 m Sirkulasi : 0,22
1 Padmasana
= 0,36 m m2

Luas ruangan
: 0,97 m2

0,85 m x 0,9 m =
13 Ruang Cuci 1 Mesin cuci Jumlah : 0,76 m2
0,76 m2

Sirkulasi : 0,22
m2
Luas ruang :
0,98 m2

4,50 m x 4 m
14 Garasi 1 mobil Jumlah : 9,62
=

2 x (2 m x 0,9 Sirkulasi : 2,88


2 sepeda motor
m) = 3,6 m2 m2
Luas ruang :
12,5 m2

- -
15 Gudang -

- -

- -
Tabel 5.3 Luasan ruangan
Sumber : Dokumen pribadi
5.3 Hubungan Ruang

Dibawah ini merupakan gambaran dari hubungan antar ruang pada rumah
tinggal

Gambar 5.8 Hubungan Ruang


Sumber : Dokumen pribadi

5.4 Zoning

Dibawah ini merupakan gambaran zoning pada lantai satu dan lantai dua
rumah tinggal.

Lantai 1 Lantai 2

Gambar 5.9 Zoning


Sumber : Dokumen pribadi
5.5 Sirkulasi

Dibawah ini merupakan gambaran sirkulasi akses keluar dan masuk


ruang.

Lantai 1 Lantai 2

Civtas Masuk

Civitas Keluar

Lantai 1
Gambar 5.10 Sirkulasi penghuni
Sumber : Dokumen pribadi

Anda mungkin juga menyukai