Anda di halaman 1dari 20

Tugas M.

K: SIM Tanggal Penyerahan : 25 Juli 2011


Dosen : Prof. Dr. Ir. Kudang Boro Seminar MSc (CS) Tanggal Presentasi : _________

TUGAS SIM

PIZZA HUT
Kelompok ANGGUR

Agung Wahyu Wasisto P056100032.35E


Anita Wijayanti P056100072.35E
Indra Setia Dewi P056100222.35E
Mahesa Umbara P056090562.33E
Mohamad Taufik P056100282.35E
Nurdin Nurhayadi Kosasih P056091631.44
Taufiq Kurniawan P056100382.35E

PROGRAM PASCASARJANA MANAJEMEN DAN BISNIS

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

2011
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Peranan Sistem Informasi


Sistem informasi dapat dilakukan dengan tanpa menggunakan komputer. Namun
dengan berkembangnya teknologi, maka sistem informasi tersebut dapat diwujudkan
dengan teknologi komputersisasi. Persoalannya bukan dipakai atau tidaknya komputer
dalam sebuah sistem informasi manajemen, tetapi adalah sejauh mana berbagai proses akan
dikomputerkan. Gagasan suatu sistem informasi/keputusan berdasarkan komputer berarti
automatisasi total. Konsep sistem manusia/mesin menyiratkan bahwa sebagian tugas
sebaiknya dilaksanakan oleh manusia, dan lainnya lebih baik dilakukan oleh mesin. Dalam
sebagian terbesar persoalan, manusia dan mesin membentuk sebuah sistem gabungan
dengan hasil yang diperoleh melalui serangkaian dialog dan interaksi antara komputer dan
seorang manusia pengolah.

Kenyataan bahwa sebuah SIM adalah berdasarkan komputer berarti bahwa para
perancang harus memilih pengetahuan cukup mengenai komputer dan penggunaannya
dalam pengolahan informasi. Konsep manusia/mesin bahwa perancang sebuah sistem
informasi manajemen harus memahami kemampuan manusia sebagai pengolah informasi
dan perilaku manusia dalam mengambil keputusan.

Sampai pada tahun 1960-an, peran sistem informasi masih sederhana yakni,
memproses transaksi, menyimpan data, accounting dan aplikasi proses data elektronik
(electronic data processing) lainnya. Kemudian pada tahun 1970-an, informasi spesifikasi
awal produk yang dibuat oleh information reporting systems tidak dapat memenuhi
kebutuhan pengambilan keputusan manajemen. Oleh karena itu dibuatlah konsep decision
support systems (DSS). Peranan baru ini adalah menyediakan dukungan interaktif kepada
manajemen untuk proses pengambilan keputusan mereka.

Memasuki tahun 1980-an, perkembangan yang cepat dari tenaga proses


mikrokomputer, aplikasi perangkat lunak dan jaringan telekomunikasi menimbulkan apa
yang disebut dengan end user computing. Kemudian konsep executive information systems
(ESS) dibangun, dimana sistem informasi ini memberikan jalan yang mudah bagi manajemen
atas untuk mendapatkan informasi kritikal yang diinginkan ketika sedang dibutuhkan.
Pengembangan dan aplikasi dari teknik kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI)

Halaman | 2
memberi gebrakan baru dalam sistem informasi bisnis. Sistem pakar atau expert systems
(ES) dan sistem berbasis pengetahuan membuat peran baru bagi sistem informasi.

Sebuah peran baru yang penting lagi bagi sistem informasi muncul di tahun 1980-an
dan diharapkan terus berlanjut sampai ke tahun 1990-an. Peran tersebut adalah konsep
peran strategis (strategic role) dari sistem informasi yang disebut strategic information
systems (SIS). Pada konsep ini, sistem informasi diharapkan dapat memainkan peranan
langsung dalam mencapai tujuan atau sasaran strategis dari perusahaan. Hal ini
memberikan tanggung jawab baru bagi sistem informasi di dalam bisnis. Sehingga dewasa
ini sistem informasi mempunyai tiga tugas utama di dalam sebuah organisasi, yaitu
(a)Mendukung kegiatan- kegiatan usaha, b)Mendukung pengambilan keputusan
manajemen dan (c)Mendukung persaingan keuntungan strategis (Nuogroho, 2000).

Klasifikasi Sistem Informasi

Pada prakteknya, berbagai peranan tersebut diintegrasi menjadi suatu gabungan atau
fungsi-silang (cross-functional) sistem informasi yang menjalankan berbagai fungsi, lebih
jelasnya diperlihatkan pada gambar 1 berikut.

OPERATIONS AND MANAGEMENT CLASSIFICATIONS OF

INFORMATION SYSTEMS

Information Systems

OperationsSupport of ManagementSupport of
InformationBusiness InformationManagement
SystemsOperations SystemsDecision Making

Transaction Processing Systems


Process Control Systems
Office Automation Systems
Information Reporting Systems
Decision Support Systems
Executive Information Systems

Processing Business Transactions


Control of Physical
OfficePrespecified
Processes CommunicationsReporting andInteractive
Productivity
Decision
Information
Support for Top Management

Gambar 1. Klasifikasi sistem informasi berdasarkan tujuan utamanya


Sistem Informasi untuk Operasi Bisnis
Sebuah sistem terpadu berdasarkan pada anggapan bahwa harus ada integrasi antara
data dan pengolahan. Integrasi data dicapai melalui “data base”. Pada sebuah sistem
pengolahan informasi, “data base” terdiri dari semua data yang dapat dijangkau oleh
sistem. Pada SIM berdasarkan komputer, istilah “data base” biasanya dipakai khusus untuk data
yang dapat dijangkau secara langsung oelh komputer. Manajemen sebuah “data base”
adalah sebuah sistem perangkat lunak komputer yang disebut sebagai sebuah sistem
manajemen “data base”. Sesuatu penerapan yang mamakai sebuah item (butir) data akan
mengambil item data yang sama, yang hanya sekali disimpan dan disediakan untuk semua
penerapan. Suatu peremajaan dari sebuah item data membuatnya sesuai untuk semua
pemakaian.

Pengolahan terpadu dicapai melalui sebuah perencanaan sistem secara menyeluruh.


Biasanya sistem dirancang sebagai suatu gabungan beberapa subsistem dan bukan sebagai
sebuah sistem tunggal. Perancangan sistem ini dapat berupa sebuah komputer pusat besar,
atau dapat pula merupakan sebuah jaringan kerja beberapa komputer kecil. Gagasan
pokoknya adalah paduan terencana dari berbagai penerapan yang layak dan efektif. Sistem
Informasi Operasi memproses data yang berasal dari dan yang digunakan dalam kegiatan
usaha. Peranan sistem informasi untuk operasi bisnis adalah untuk memproses transaksi
bisnis, mengontrol proses industrial, dan mendukung komunikasi serta produktivitas kantor
secara efisien.

 Transaction Processing Systems


Transaction processing systems (TPS) berkembang dari sistem informasi manual untuk
sistem proses data dengan bantuan mesin menjadi sistem proses data elektronik ( electronic
data processing systems). TPS mencatat dan memproses data hasil dari transaksi bisnis,
seperti penjualan, pembelian, dan perubahan persediaan. TPS menghasilkan berbagai
informasi produk untuk penggunaan internal maupun eksternal. Transaction Processing
System (TPS) adalah sistem informasi yang terkomputerisasi yang dikembangkan untuk
memproses data-data dalam jumlah besar untuk transaksi bisnis rutin seperti daftar gaji dan
inventarisasi. TPS menghapus rasa bosan saat melakukan transaksi operasional sekaligus
mengurangi waktu, meskipun orang masih harus memasukkan data ke sistem komkputer
secara manual.Transaction Processing System merupakan sistem tanpa batas yang
memungkinkan organisasi berinteraksi dengan lilngkungan eksternal. Karena manajer
melihat data-data yang dihasilkan oleh TPS untuk memperbaharui informasi setiap menit
mengenai apa yang terjadi di perusahaan mereka. Dimana hal ini sangat peting bagi operasi
bisnis dari hari ke hari agar sistem-sistem ini dapat berfungsi dengan lancar dan tanpa
interupsi sama sekali.Transaction processing systems (TPS) berkembang dari sistem
informasi manual untuk sistem proses data dengan bantuan mesin menjadi sistem proses
data elektronik (electronic data processing systems).

Transaction processing systems mencatat dan memproses data hasil dari transaksi
bisnis, seperti penjualan, pembelian, dan perubahan persediaan/inventori. Transaction
processing systems menghasilkan berbagai informasi produk untuk penggunaan internal
maupun eksternal. Sebagai contoh, TPS membuat pernyataan konsumen, cek gaji
karyawan, kuitansi penjualan, order pembelian, formulir pajak, dan rekening keuangan.
TPS juga memperbaharui database yang digunakan perusahaan untuk diproses lebih lanjut
oleh SIM.Sebagai contoh, TPS membuat pernyataan konsumen, cek gaji karyawan,
kuitansi penjualan, order pembelian, formulir pajak dan rekening keuangan. TPS juga
memperbaharui database yang digunakan perusahaan untuk diproses lebih lanjut oleh SIM.

 Process Control Systems


Sistem informasi operasi secara rutin membuat keputusan yang mengendalikan proses
operasional, seperti keputusan pengendalian produksi. Hal ini melibatkan process control
systems (PCS) yang keputusannya mengatur proses produksi fisik yang secara otomatis
dibuat oleh komputer. Tujuan process control system adalah untuk memberikan informasi
awal secara statistik di tempat timbulnya sebab-sebab khusus (variasi yang ditimbulkan
oleh gangguan pada proses) yang mempengaruhi variasi. Konsep dasar SPC dalam suatu
bagan berikut ini :

Gambar Konsep Dasar SPC.


 Office Automation Systems
Office automation systems (OAS) mengumpulkan, memproses, menyimpan, dan mengirim
data dan informasi dalam bentuk komunikasi kantor elektronik. Contoh dari office
automation (OA) adalah word processing, surat elektronik (electronic mail),
teleconferencing, dan lain-lain.

2. Sistem Informasi untuk Pengambilan Keputusan Manajemen.


Sistem informasi manajemen atau SIM (management information system) adalah
sistem informasi yang dirancang untuk menyediakan informasi akurat, tepat waktu, dan
relevan yang dibutuhkan untuk pengambilan keputusan oleh para manajer. Konsep SIM
adalah meniadakan pengembangan yang tidak efisien dan penggunaan komputer yang tidak
efektif. Konsep SIM sangat penting untuk sistem informasi yang efektif dan efisien oleh
karena:

 Menekankan pada orientasi manajemen (management orientation) dari pemrosesan


informasi pada bisnis yang bertujuan mendukung pengambilan keputusan manajemen
(management decision making).
 Menekankan bahwa kerangka sistem (system framework) harus digunakan untuk
mengatur penggunaan sistem informasi. Penggunaan sistem informasi pada bisnis harus
dilihat sebagai suatu integrasi dan berhubungan, tidak sebagai proses yang berdiri sendiri.
Secara garis besar SIM terdiri dari 3 macam yakni:

 Information Reporting Systems


Information reporting systems (IRS) menyediakan informasi produk bagi manajerial
end users untuk membantu mereka dalam pengambilan keputusan dari hari ke hari.
Akses data IRS berisi informasi tentang operasi internal yang telah diproses
sebelumnya oleh transaction processing systems. Informasi produk memberi gambaran
dan laporan yang dapat dilengkapi (1) berdasarkan permintaan, (2) secara periodik, atau
(3) ketika terjadi situasi pengecualian. Sebagai contoh, manajer penjualan dapat
menerima laporan analisa penjualan setiap minggunya untuk mengevaluasi hasil
penjualan produk.

 Decision Support Systems


Decision support systems (DSS) merupakan kemajuan dari information reporting systems
dan transaction processing systems. DSS adalah interaktif, sistem informasi berbasis
komputer yang menggunakan model keputusan dan database khusus untuk membantu
proses pengambilan keputusan bagi manajerial end users. Sebagai contoh, program
kertas kerja elektronik memudahkan manajerial end user menerima respon secara
interaktif untuk peramalan penjualan atau keuntungan.

 Executive Information Systems


Executive information systems (EIS) adalah tipe SIM yang sesuai untuk kebutuhan
informasi strategis bagi manajemen atas. Tujuan dari sistem informasi eksekutif
berbasis komputer adalah menyediakan akses yang mudah dan cepat untuk informasi
selektif tentang faktor-faktor kunci dalam menjalankan tujuan strategis perusahaan bagi
manajemen atas. Jadi EIS harus mudah untuk dioperasikan dan dimengerti (O’brien,
2000).

Sistem Informasi untuk Keuntungan Strategis


Sistem informasi dapat memainkan peran yang besar dalam mendukung tujuan
strategis dari sebuah perusahaan. Sebuah perusahaan dapat bertahan dan sukses dalam
waktu lama jika perusahaan itu sukses membangun strategi untuk melawan kekuatan
persaingan yang berupa (1) persaingan dari para pesaing yang berada di industri yang sama, (2)
ancaman dari perusahaan baru, (3) ancaman dari produk pengganti, (4) kekuatan tawar-
menawar dari konsumen, dan (5) kekuatan tawar-menawar dari pemasok. Kelima faktor
tersebut merupakan hal-hal yang harus diperhatikan dalam membangun upaya peamsaran
yang mengarah kepada competitive advantage strategies. Hubungan kelima faktor tersebut
dapat digambarkan seperti pada gambar 2 berikut.
Ancaman dari
pendatang baru

Kekuatan tawar- menawar dari pemasok


Persaingan dari pesaing yang telah ada tawar- menawar dari konsumen
Kekuatan

Ancaman dari
produk pengganti

Gambar Lingkungan Persaingan Dari Sebuah Industri


Beberapa strategi bersaing yang dapat dibangun untuk memenangkan persaingan
adalah:

 Cost leadership (keunggulan biaya) – menjadi produsen produk atau jasa dengan biaya
rendah.
 Product differentiation (perbedaan produk) – mengembangkan cara untuk
menghasilkan produk atau jasa yang berbeda dengan pesaing.
 Innovation – menemukan cara baru untuk menjalankan usaha, termasuk di dalamnya
pengembangan produk baru dan cara baru dalam memproduksi atau mendistribusi produk
dan jasa.

Peran Strategis Untuk Sistem Informasi


Sistem informasi manajemen (SIM) dapat menolong perusahaan untuk (1)
meningkatkan efisiensi operasional, (2) memperkenalkan inovasi dalam bisnis, dan (3)
membangun sumber-sumber informasi strategis.

1. Meningkatkan efisiensi operasional


Investasi di dalam teknologi sistem informasi dapat menolong operasi perusahaan
menjadi lebih efisien. Efisiensi operasional membuat perusahaan dapat menjalankan
strategi keunggulan biaya (low-cost leadership).

Dengan menanamkan investasi pada teknologi sistem informasi, perusahaan juga dapat
menanamkan rintangan untuk memasuki industri tersebut (barriers to entry) dengan
jalan meningkatkan besarnya investasi atau kerumitan teknologi yang diperlukan untuk
memasuki persaingan pasar. Selain itu, cara lain yang dapat ditempuh adalah mengikat
(lock in) konsumen dan pemasok dengan cara membangun hubungan baru yang lebih
bernilai dengan mereka.

2. Memperkenalkan inovasi dalam bisnis


Penggunaan ATM (automated teller machine) dalam perbankan merupakan contoh
yang baik dari inovasi teknologi sistem informasi. Dengan adanya ATM, bank-bank
besar dapat memperoleh keuntungan strategis melebihi pesaing mereka yang
berlangsung beberapa tahun.
Penekanan utama dalam sistem informasi strategis adalah membangun biaya pertukaran
(switching costs) ke dalam hubungan antara perusahaan dengan konsumen atau
pemasoknya. Sebuah contoh yang bagus dari hal ini adalah sistem reservasi
penerbangan terkomputerisasi yang ditawarkan kepada agen perjalanan oleh
perusahaan penerbangan besar. Bila sebuah agen perjalanan telah menjalankan sistem
reservasi terkomputerisasi tersebut, maka mereka akan segan utnuk menggunakan sistem
reservasi dari penerbangan lain.

3. Membangun sumber-sumber informasi strategis


Teknologi sistem informasi memampukan perusahaan untuk membangun sumber
informasi strategis sehingga mendapat kesempatan dalam keuntungan strategis. Hal ini
berarti memperoleh perangkat keras dan perangkat lunak, mengembangkan jaringan
telekomunikasi, menyewa spesialis sistem informasi, dan melatih end users. Sistem
informasi memungkinkan perusahaan untuk membuat basis informasi strategis
(strategic information base) yang dapat menyediakan informasi untuk mendukung strategi
bersaing perusahaan. Informasi ini merupakan aset yang sangat berharga dalam
meningkatkan operasi yang efisien dan manajemen yang efektif dari perusahaan.
Sebagai contoh, banyak usaha yang menggunakan informasi berbasis komputer tentang
konsumen mereka untuk membantu merancang kampanye pemasaran untuk menjual
produk baru kepada konsumen.

Sistem Informasi Pada Restoran Cepat Saji

PIZZA HUT

Pizza Hut merupakan salah satu perusahaan waralaba yang


berdiri pada tahun 1958, dan dinobatkan sebagai “The Best Company to
Work For” di Dallas by D magazine (Januari 2000) serta merupakan
perusahaan nomor satu dalam rantai distribusi pizza di Amerika menurut
Restaurant &
Institutions “2001 Choice in Chains” survey. Pizza Hut dikenal seagai pemimpin pasar
dengan penjualan $25 milyar pizza category semenjak tahun 1971. Pizza Hut adalah
restoran berantai dan waralaba makanan internasional yang mengkhususkan dalam pizza.
Perusahaan ini didirikan oleh dua mahasiswa, Dan dan Frank Carney di Wichita, Kansas.
Dia dibeli oleh PepsiCo, Inc. pada 1977. Pizza Hut sekarang ini merupakan restoran pizza
berantai terbesar
di dunia, dengan hampir 12.000 restoran, kios pengantaran-ambil ke luar di lebih dari 86
negara. Pizza Hut hadir di Indonesia untuk pertama kalinya pada tahun 1984, dan
merupakan restoran pizza pertama di Indonesia. Saat ini, Pizza Hut sudah dapat ditemui
mudah di kota- kota besar di seluruh Indonesia.

Di Pizza Hut mempunyai banyak fasilitas yang berbeda di setiap cabangnya yaitu
banyaknya meja makan, ukuran tempat atau gedung Pizza Hut tetapi dalam penyajian itu
mengutamakan kesamaan rasa dan ke lezatan yang sama dari pusatnya maka ada standar
taste. Fasilitas yang utama pada saat ini yaitu sistem order atau pesan makanan melalui
hotline khsusus dan akan diantar ke rumah.

Sebagai tempat makan yang besar atau dapat juga disebut restorant besar maka
Pizza Hut banyak sekali costumer yang datang untuk makan disini, apabila semua tempat
penuh maka costumer harus mengisi waiting list dan ini sangat membuang - buang waktu
costumer sehingga harus menunggu tempat yang kosong dan harus menahan lapar dengan
posisi berdiri. Dalam rangka menghadapi kondisi pasar dan persaingan yang selalu
dinamis, Pizza Hut menerapkan informasi sistem yang dapat menunjang daya saing,
diantaranya berinvestasi pada sistem Point of Sale dan operasi toko secara otomatis serta
membuka toko secara on line (www.pizzahut.com) di jaringan internet. Sistem informasi ini
dapat digunakan sebagai senjata untuk menjangkau konsumen dimana saja berada, sesuai
dengan slogannya yaitu “to be wherever our customer are”, yang pada nantinya tentu saja
dapat meningkatkan penerimaan perusahaan.

Lebih jelasnya peranan sistem informasi yang digunakan oleh Pizza Hut untuk menunjang
keseluruhan kegiatan perusahaan dapat dilihat pada gambar 3 berikut.
SISTEM INFORMASI

Penjelasan mengenai sistem informasi yang digunakan oleh Pizza hut dapat dijelaskan
pada uraian berikut.

Tipe sistem informasi yang digunakan oleh Pizza Hut adalah:

1. Operating Support System

Merupakan suatu sistem yang menghasilkan berbagai produk informasi untuk keperluan
internal dan eksternal yang menunjang kegiatan operasi.

a. Transaction Processing System (TPS)

TPS yang digunakan oleh Pizza Hut adalah Point of Sale (POS) System, yaitu suatu
sistem yang menggunakan terminal elektronik cash register untuk menyimpan dan
mengirim data entry penjualan pada semua jaringan yang langsung terhubungi dengan
komputer pusat dan dapat diproses untuk keperluan cepat atau periodik. Point of
Sale adalah bagian yang palng vital dalam proses operasional, transaksi dengan
konsumen yang melibatkan interaksi langsung dengan pelanggan dan data base
perusahaan secara simultan, kemampuan hardware dan software yang dapat
diandalkan merupakan faktor kunci kelangsungan operasional.

Pada prinsipnya sistem operasional Pizza Hut merupakan aliran kerja yang
diterjemahkan secara baku ke dalam proses otomatisasi. Pesanan pelanggan
diterima oleh sistem point of sale (order station) yang akan dicatat oleh makaline
station sebagai pengumpul data kolektif dari beberapa order station. Kemudian
pesanan pelanggan akan diproses langsung oleh kitchen dengan hardcopy document
transaksi sebagai perintah kerja. Semua data transaksi akan tersimpan didalam file
server, sedangkan driver routing diperlukan sebagai pengawas kegiatan operasional
yang akan dipantau langsung oleh headquater melalui jaringan WAN.

b. Enterprise Collaboration System (ECS)


ECS merupakan sistem yang digunakan baik oleh komponen eksternal perusahaan
dalam hal ini konsumen untuk berhubungan dengan perusahaan. Sistem ini juga
digunakan untuk keperluan koordinasi dan pertukaran informasi di internal
perusahaan, misalkan antar outlet KFC atau Pizza Hut akan dihubungkan ke dalam
satu jaringan sehingga koordinasi dan pertukaran informasi dapat mudah dilakukan.
Pizza Hut menerapkan online order terhadap kosumennya. Layanan online order ini
terbagi atas tiga menu, menu pertama adalah log in account untuk para konsumen
baik itu konsumen yang reguler ataupun konsumen baru dengan memasukkan kode
pin untuk mengetahui jaringan Pizza Hut terdekat. Menu yang kedua adalah
demonstrasi pembelian, layanan ini disediakan bagi para pelanggan untuk mencoa
melakukan pemesanan online sebelum melanjutkan kedalam transaksi sebenarnya.
Dan yang ketiga adalah help features yakni cara perusahaan untuk berkomunkasi
dengan pelanggan melalui email dan telepon bebas pulsa. Dengan adanya hal ini
maka secara tidak langsung Pizza Hut telah melakukan pendekatan terhadap
konsumennya, karena bukan tidak mungkin dengan customer relation management
yang dilakukan Pizza Hut akan menciptakan loyalitas tersendiri bagi para
konsumennya.

2. Management Support System

Merupakan sistem yang dapat menyediakan manager end-user akan suatu produk
informasi yang menunjang pengambilan keputusan setiap saat.

a. Management Information System (MIS)


MIS yang digunakan pada Pizza Hut adalah Pizza Hut’s Field Management System
yang menyediakan aplikasi yang dapat membantu store manager dalam business
forecasting, inventory management dan human resources management. Aplikasi ini
akan berupa suatu bentuk pelaporan yang selanjutnya digunakan oleh perusahaan
dalam penentuan atau pengambilan keputusan pada sistem penunjang keputusan.

b. Decision Support Sistem (DSS)


DSS menyediakan informasi yang dibutuhkan bagi manager end-user secara interaktif
dengan menggunakan berbagai model analisis, simulasi dan lain sebagainya. Bagi
Pizza Hut sendiri penggunaan DSS terlihat ketika setiap store manager dapat
memonitor performance sistem secara langsung dan interaktif, juga dilengkapi dengan
management tool analysis dalam menganalisa business forecasting dan manajemen
persediaan.

Penggunaan sistem informasi berbasis komputer (Computer-Based Information


System) yang digunakan oleh Pizza Hut untuk mendukung keseluruhan kegiatan
perusahaan terlihat pada masing-masing bidang yakni:
Menunjang operasi bisnis dalam hal:

 Melayani transaksi penjualan


 Membantu dalam me-record pembelian pelanggan
 Melacak persediaan
 Membayar gaji karyawan
 Pembelian bahan baku
 Mengevaluasi trend penjualan atau sales performance lainnya
Menunjang Pembuatan Keputusan Manajerial (managerial decision making).

Dengan adanya aplikasi-aplikasi yang dapat digunakan dalam peramalan bisnis,


manajemen persediaan dan juga manajemen sumber daya manusia, maka hal-hal tersebut
dapat membantu manajer dalam membuat keputusan manajerial yang lebih baik serta
memiliki strategic competitive advantage. Misalnya suatu pengambilan keputusan dalam
hal pembelian bahan baku, apakah harus ditambah atau tidak dilanjutkan pembeliannya,
dimana hal ini nantinya akan terkait dengan pengaturan persediaan sehingga pemborosan
biaya tidak terjadi. Selain itu dengan adanya peramalan bisnis maka pihak manajerial dapat
mengambil keputusan investasi apa yang memang dibutuhkan saat ini dan di masa yang akan
datang.

Secara struktural, proses pembuatan keputusan manajerial terbagi atas beberapa tahap
yaitu:

- Identify problems and opportunities


Dalam hal ini Pizza Hut menangkap kesempatan untuk melayani pangsa pasar baru
yaiutu internet user karena perubahan perilaku konsumen dari offline ke online.

- Help generate and evaluate decision alternative


Aktivitas operasional diterjemahkan ke dalam sistem otomatis, seperti yang dapat
dilihat didalam website, pelanggan dapat memilih jenis topping yang disukai.
Dengan mengetahui jenis topping yang digemari konsumen saat itu, maka hal ini
dapat dijadikan sebagai salah satu cara yang efektif dalam menganalisa keunggulan
superior dari suatu produk.

- Select course of action and monitor its implementation


Setelah mengetahui dan menganalisa hal-hal startegis yang mampu menciptakan
keunggulan bersaing, maka tahap yang ketiga yaitu menerapkannya pada perusahaan.
Menunjang Keunggulan Strategis (strategic advantage), diantaranya:

 Sistem informasi yang digunakan dapat mendukung misi perusahaan dalam hal 100%
customer satisfaction.
 Melalui website-nya (www.pizzahut.com) konsumen dapat mengorder secara online
atau mencari restoran Pizza Hut terdekat (dengan fasilitas layanan store finder) dan
juga bisa mendapatkan kupon potongan harga secara gratis melalui situs tersebut. Hal-
hal seperti ini dapat menarik pelanggan-pelanggan baru dan menjauhi pelanggan
dari restoran kompetitor.
 Melalui sistem informasi, Pizza Hut dapat senantiasa melakukan diferensiasi produk
melalui competitive recipes, sehingga dapat selalu melakukan perubahan rasa sesuai
dengan perubahan selera pelanggan dan selalu memberikan terobosan baru terhadap
terhadap produk-produk Pizza Hut.
 Melalui sistem informasi yang digunakan, maka dapat mempercepat delivery order
dalam keadaan panas (fresh from the oven) dengan harga yang wajar (value priced
application). Sehingga konsumen dapat langsung merasakan kenikmatan asli dari
produk-produk yang ditawarkan oleh Pizza Hut dalam waktu yang relatif tidak
terlalu lama dengan harga yang cukup terjangkau.
 Sistem informasi POS sangat mudah digunakan untuk mendukung kelancaran
kegiatan operasional perusahaan (user friendly).
Oleh karena itu sistem informasi yang digunakan oleh Pizza Hut sangat bermanfaat
terhadap keuntungan strategis perusahaan, secara ringkas hal tersebut dapat dilihat pada tabel
1 dibawah ini.
Tabel 1. Potensi Strategi dari Sistem Informasi Pizza Hut

Peran Strategis Hasil potensial dari penggunaan strategi sistem informasi


sistem informasi

Meningkatkan Meningkatkan Meningkatkan Meningkatkan


efisiensi produktivitas dan kualitas dan fitur proses operasional
operasional menurunkan biaya produk serta jasa. dan lingkungan
operasi. kerja.

Produk atau jasa


Memperkenalka Pasar dan usaha
baru.
n inovasi bisnis baru, pengaturan Produksi, distribusi
usaha. atau proses lain
yang baru.

Informasi strategis Sumber teknologi


Membangun
database. informasi strategis
sumber
dan kapabilitas.
informasi
strategis

Untuk meningkatkan pelayanan terhadap pelanggan, Pizza Hut melakukan


perancangan aplikasi system pemesanan yaitu dengan menggunakan pesan melalui
teknologi WAP dan harus registrasi terlebih dahulu menjadi member. karena ini baru prototype
nya saja maka pemesanan tempat makan ini dirancang hanya dikhususkan untuk member
saja apabila nanti system sudah berjalan dan direspon baik oleh banyak msayarakat maka
aplikasi ini dapat dikembangkan sehingga dapat diakses oleh semua orang.

Member yaitu orang yang sudah bergabung dengan perusahaan dan mendapatkan
fasilitas yang lebih dibandingkan pelanggan biasa. Member dapat memesan tempat di pizza
hut agar tidak mengantri sedangkan pelanggan biasa harus registrasi member terlebih
dahulu jika ingin dapat memesan tempat makan. Rancangan pemesanan dengan
menggunakan teknologi WAP yang dibatasi
hanya untuk member saja dan mempunyai alur sebagai berikut :

1. Seorang member yang akan makan dapat melakukan pemesanan tempat dengan
menggunakan teknologi WAP melalui handphone atau telepon seluler kapan dan
dimanapun.
2. Costumer yang bukan member hanya dapat mengakses menu - menu Profile,
informasi layanan, syarat - syarat dan bantuan user saja. Costumer tersebut tidak
dapat melakukan pemesanan tempat dan makanan
Prosedur Rancangan Sistem Pesan Tempat makan

Sistem aplikasi yang penulis buat ini tentunya memiliki beberapa prosedur

agar berjalan dengan baik tanpa adanya kesalahan. Prosedurnya sebagai berikut :

 Prosedur Pendaftaran
Dalam prosedur pendaftaran costumer dapat mendaftar atau registrasi dengan dua cara
yaitu dengan cara registrasi online dan registrasi langsung ke Pizza Hutnya.

 Prosedur Pemesanan
Untuk prosedur pemesanan, yang di khususkan untuk sekarang hanya member saja,
karena nanti pada saat membuka aplikasi Pesan Tempat WAP ini si pengguna wajib
login apabila ingin melakukan pemesanan dan harus mengisi kolom user name dan
password. User name dan password itu hanya dimiliki oleh member saja. Untuk
menjadi member, costumer bisa langsung registrasi online ataupun datang langsung
ke pizza hut nya. Setelah dapat login sebagai member maka proses pesan tempat dapat
dilakukan dan pada hasil akhirnya member akan mendapatkan sebuah kode pesan
yang nantinya bisa untuk mencocokan pada saat datang ke pizza hut nya.

 Prosedur Pembatalan
Dalam prosedur pembatalan secara otomatis apabila si member yang telah memesan
tempat makan tidak datang 10 menit setelah jam pesan maka dianggap
membatalkan pesan dan meja yang telah dipesan bisa aktif kembali statusnya
sehingga bisa dipesan kembali oleh member yang lainnya.

 Prosedur Pembayaran
Untuk pembayaran member dapat langsung membayar pada saat datang atau sudah
selesai menggunakan tempat makan tersebut (selesai makan).
 Prosedur Laporan
Untuk prosedur laporan maka petugas wajib melaporkan data - data transaksi itu
kepada pemilik restoran dalam jangka tertentu dan secara rutinitas, agar pemilik
restoran ini mengetahui transaksi - transaksi apa saja yang sudah terjadi.

Data Flow Diagram

Yang dimaksud dengan Data Flow Diagram (DFD) atau Diagram Alir Data

adalah suatu cara yang digunakan untuk menjelaskan aliran informasi dan transformasi
data yang bergerak dari pemasukan data hingga ke keluaran.

Dibawah ini adalah pihak-pihak yang terlibat pada system ini:

1. Costumer

2. Member

3. Petugas (admin) dan

4. Pemilik usaha

a. Diagram Konteks

Diagram konteks adalah diagram yang terdiri dari suatu proses dan menggambarkan ruang
lingkup suatu sistem. Diagram konteks merupakan level tertinggi dari DFD yang
menggambarkan seluruh input ke sistem atau output dari sistem. Ia akan memberi
gambaran tentang keseluruhan sistem. Sistem dibatasi oleh boundary (dapat digambarkan
dengan garis putus). Dalam diagram konteks hanya ada satu proses. Tidak boleh ada store
dalam diagram konteks.
DAFTAR PUSTAKA

Nugroho, A. I. 2000. http://indo-cyber.net/a1.php . Diakses tanggal 27 November 2006.

O’Brien, James. 2000 Management Information System:Managing Information Technology


in the Internetworked Enterprise, Fourth Edition. McGraw-Hill.

Render, Barry, Jay Heizer, 2001, Prinsip-prinsip Manajemen Operasi, Jakarta: Salemba
Empat

Anda mungkin juga menyukai