Pengujian Pengendalian
Pengujian pengendalian merupakan suatu prosedur pengauditan yang dilakukan untuk menetapkan efektivitas
perancangan dan atau pengoperasian kebijakan serta prosedur struktur pengendalian. Dalam pengujian
pengendalian terdapat tiga pertannyaan yang harus dijawab. Pertanyaan tersebut meliputi bagaimana penerapan
pengendalian yang sesungguhnya, apakah penerapan pengendalian dilakukan secara konsisten dan siapa yang
melaksanakan pengendalian. Pengujian pengendalian dibagi menjadi dua bagian, yaitu :
1. Pengujian pengendalian bersama (Concurrent Tests of Controls)
Pegujian pengendalian bersama merupakan pengujian pegendalian yang dilakukan oleh auditor
bersamaan dengan prosedur untuk memperoleh pemahaman mengenai struktur pengendalia internal klien.
Pegujian ini dilakukan oleh auditor, baik dalam pendekatan substatif maupun pendekatan risiko
pengedalia rendah. Pengujian pengendalian bersamaan terdiri dari prosedur untuk mendapatkan
pemahaman sekaligus bukti efisiensi atas pegendalian internal. Bukti yang diperoleh dari hasil pengujia
bersamaan umumnya hanya mengailkan taksiran tingkat risiko pengendalian sedikit dibawah tingkat
maksimum sampai ke tingkat yang tinggi. Hal ini disebabkan karena uji ini dilakukan pada tahap
perencanaan audit, sehingga auditor tidak dapat menguji konsistensi penerapan kebijakan dan prosedur
pengendalian.
2. Pengujian pengendalian tambahan atau pengujian pengendalian yang direncanakan
Pengujian pengendalian ini dilaksanakan oleh auditor dalam pekerjaan lapangan. Pengujian pengendalian
ini adalah untuk memberikan bukti mengenai penerapan kebijakan dan prosedur pengendalian secara
konsisten sepanjang tahun yang diaudit. Dalam pengujian ini, apabila hasil pengujian pengendalian
bersamaan memperlihatkan pengendalian internal yang efektif, auditor akan mengubah strategi auditnya
dari pendekatan substantif menjadi pendekatan resiko pengendalian rendah. Dalam kondisi ini, pengujian
pengendalian ini disebut pengujia pengendalian tambahan (additional test of controls). Pengujian
pengendalian tambahan ini hanya dilaksanakan apabila terdapat tambahan bukti mengenai efektivitas
pengendalian internal. Apabila ada tambahan, auditor akan mendapatkan taksiran awal tingkat resiko
pengendalian yang rendah dan biaya untuk membuktikan bahwa bukti tersebut efisien.
Apabila pengujian pengendalian ini dilaksanakan dalam strategi dengan tujuan untuk mendapatkan
taksiran awal tingkat resiko pengendalian rendah, maka pengujian pengendalian ini disebut dengan
pengujian pengendalian yang direncanakan (planned test of control). Pengujian ini dilaksanakan untuk
menentukan taksiran awal resiko pengendalian moderat atau rendah sesuai dengan tingkat pengujian
substantif yang direncanakan.