Anda di halaman 1dari 8

KARAKTERISTIK MATERI IPS SD

A. Karakteristik Pembelajaran IPS SD


Karateristik mata pelajaran IPS antara lain.
1. IPS merupakan gabungan dari unsur-unsur geografi, sejarah, ekonomi,
hukum dan politik, kewarganegaraan, sosiologi, bahkan juga bidang
humaniora, pendidikan dan agama (Numan Soemantri, 2001).
2. Kompetensi Dasar IPS berasal dari struktur keilmuan geografi, sejarah,
ekonomi, dan sosiologi, yang dikemas sedemikian rupa sehingga menjadi
materi atau topic (tema/sub tema) tertentu.
3. Kompetensi Dasar IPS juga menyangkut berbagai masalah sosial yang
dirumuskan dengan pendekatan interdisipliner dan multidisipliner.
4. Kompetensi Dasar dapat menyangkut peristiwa dan perubahan kehidupan
masyarakat
5. dengan prinsip sebab akibat, kewilayahan, adaptasi dan pengelolaan
lingkungan, struktur, proses dan masalah sosial serta upaya-upaya
perjuangan hidup agar survive seperti pemenuhan kebutuhan, kekuasaan,
keadilan dan jaminan keamanan.
6. Kompetensi Dasar IPS menggunakan tiga dimensi dalam mengkaji dan
memahami fenomena sosial serta kehidupan manusia secara keseluruhan.

Ketiga dimensi tersebut terlihat pada tabel berikut.

1
Karakteristik IPS juga terletak pada pengembangan materinya yang
menggunakan pendekatan Expanding Community Approach (ECA) yakni mulai
dari lingkungan masyarakat yang sangat sempit/terdekat (kontekstual) menuju
pada lingkungan masyarakat yang lebih luas. Bentuk yang bersifat expanding
meliputi beberapa jenis, yaitu:

1. Expanding Community Approach (pendekatan kemasyarakatan yang


melebar dan meluas). Dalam pendekatan ini misalnya, keluarga,
masyarakat petani, masyarakat desa, masyarakat perkotaan, dan
masyarakat lainnya yang lebih luas dan jauh.
2. Expanding Environmental Approach (pendekatan lingkungan yang
meluas). Misalnya diawali dengan lingkungan keluarga-kampung,
selanjutnya melebar dan meluas yaitu sekolah, desa, kecamatan,
kabupaten, propinsi, negara dan seterusnya.
3. Expanding Thematical Approach (pendekatan tema yang meluas dan
mendalam). Tema dimulai dari yang terdekat hingga ke tema yang lebih
luas.
B. Klasifikasi Materi Ilmu Pengetahuan Sosial.

2
Materi Ilmu Pengetahuan Sosial sebenarnya sangat banyak karena
berkaitan dengan kehidupan sosial masyarakat yang semakin lama semakin
kompleks. Untuk itu perlulah guru Ilmu Pengetahuan Sosial memilih dan memilah
materi mana yang bermanfaat bagi peserta didik.

1. Konsep

Pertama, marilah kita mengerti apa yang dilmaksudkan dalam konsep.


Kalau sekarang kita berpikir tentang konsep, di sini adalah sekelompok fakta atau
data yang banyak memiliki ciri-ciri yang sama kemudian disimpulkan maka akan
menjadi konsep. Pahlawan merupakan konsep yang berarti orang yang berjasa.
Sumber alam , pasar adalah merupakan contoh suatu konsep Karena konsep masih
berupa gambaran atau segala sesuatu yang bersifat abstrak yang mungkin terjadi
di manapun, maka konsep perlu diartikan (diberikan pengertian didefinisikan,
diidentifikasikan, diklasifikasikan dan diberikan ciri-ciri yang khas, unsurunsur
atau atribut yang dapat membentuk suatu pengertian). Oleh sebab itu siswa
diminta untuk mengemukakan suatu pengertian, definisi, klasifikasi, dan
identifikasi.

Kata-kata untuk konsep antara lain: definisikan, klasifikasikan,


identifikasikan, ciri-ciri dan lain sebagainya. Contoh:

a. Apakaih candi itu ?


b. Apakah nilai itu ?
c. Apakah pasar itu ?
d. Apakah pengertian sumberdaya alam itu?

Bentuk materi yang berupa konsep:

a. Candi adalah bangunan suci umat Hindu/Budha yang berfungsi


sebagai makam atau tempat pemujaan, yang terbagi atas atap candi,
badan candi, dan kaki candi.

3
b. Nilai adalah standar penuntun perilaku seseorang dalam menentukan
apa yang baik dan buruk, berharga dan berguna atau tidakrrya sesuatu.
c. Unsur kebudaayan asli Indonesia meliputi pertanian, wayang, batik,
bahasa, mata uang, pengecoran logam, pelayaran, astronomi dan
susunan masyarakat.
d. Sumberdaya alam adalah segala macam potensi yang terkandung di
dalam maupun di luar bumi yang dapat memberi daya dukung terhadap
manusia penghuni bumi.

Contoh konsep yang dikemukakan di atas berasal dari berbagai disiplin


ilmu social. : Konsep candi berasal dari ilmu arkeologi, konsep rilai berasal dari
filsafat etika, konsep kebudayaan berasal dari antropologi konsep sumber daya
alam berasal dari geografi. Demikian juga dengan konsep-konsep yang lain seperti
kepercayaan, norma, kelangkaan, distribusi, globe, cuaca, wilayah, wewenang,
pemerintahan, rakyat, hukum, dan penduduk.

2. Fakta.

Fakta berasal dari kata factum yang berarti kejadian adalah tingkat paling
rendah dari suatu abstraksi. Suatu fakta adalah dalam keadaan faktual (yang
sesungguhnya) dan dapat diterima sebagaimana adanya dan nyata yang sekarang
ada atau berdasarkan jejak-jejak/bukti yang pernah ada, merupakan obyek,
peristiwa atau kejadian. Fakta tidak memiliki konotasi nilai. Kalau siswa diminta
untuk menyebutkan, nama, simbol, atau peristiwa maka materi pelajaran tersebut
termasuk fakta. Fakta adalah suatu penerapan konsep dengan menunjukkan suatu
contoh, nama obyek atau peristiwa. Kata-kata untuk fakta antara lainmenyebutkan
nama, kapan peristiwa terjadi berapa jumlah, dimana dan lain-lain. Ada beberapa
contoh fakta :

a. Siapa nama Presiden RI pertama ?


b. Kapan Indonesia merdeka?
c. Apa nama mata uang negara Republik Indonesia?
d. Di mana letak Gunung Agung ?

4
Adapun bentuk materi yang berupa fakta :

a. Soekarno presiden RI pertama


b. Proklamasi Kemerdekaan RI tanggal 17 Agustus 1945
c. Rupiah nama mata uang RI
d. Gunung Agung terletak di Pulau Bali

3. Prosedur

Prosedur adalah tahapan atau langkah langkah suatu kegiatan dalam


rangka mengerjakan atau memecahkan masalah. Jika siswa diminta untuk
menjelaskan langkahlangkah, memecahkan masalah, atau mengerjakan sesuatu
menurut urutanurutan tertentu maka materi tersebut termasuk dalam kategori
prosedur. Kata-kata untuk prosedur antara lain: langkah-langkah, cara
menghitung, cara memecahkan masalah, cara menggunakan rumus, cara
menggunakan dalil, dan urutan peristiwa. Contoh materi yang berupa prosedur.
Prosedur menabung di bank: calon penabung datang di bank dengan membawa
identitas, bisa KTP, SIM. Mengisi formulir yang telah disediakan, dan
menyerahkan fotocopy identitas, kemudian menyetorkan sejumlah uang. Setelah
itu kita akan mendapatkan buku tabungan yang sudah ditandatangani nasabah di
depan petugas.

4. Generalisasi

Schuneke (1988:16) mengemukakan bahwa generalisasi merupakan


abstraksi dan sangat terikat konsep. Generalisasi menghubungkan beberapa
konsep sedemikian rupa sehingga terbentuk suatu pola hubungan yang bermakna
dan menggambarkan hal yang lebih luas. Artinya, dalam pikiran kita terbentuk
pola-pola hubungan bermakna yang lebih luas (Djodjo Suradisastra
1991/1992:39). Menurut Nursid Sumaatmadja (1980:83), generalisasi adalah
hubungan dua konsep atau lebih dalam bentuk kalimat lengkap, yang merupakan
pernyataan deklaratif dan dapat dijadikan suatu prinsip atau ketentuan dalam IPS.

5
Jadi dapat disimpulkan bahwa seseorang dikatakan menyusun generalisasi,
apabila orang itu menarik dua konsep atau lebih dengan sedemikian rupa sehingga
saling berhubungan satu dengan Iainnya. Untuk lebih jelasnya kita ambil contoh
berikut. Ada ungkapan : “Makin primitif suatu masyarakat, lingkungan hidupnya
akan makin mempengaruhi cara hidup masyarakat itu” kita menemukan paling
sedikit tiga konsep, yaitu: (1) Masyarakat primitif; (2) Lingkungan hidup; (3) Cara
hidup.

Generalisasi yang baik adalah generalisasi yang tidak menyebut orang,


tempat atau benda. Alasannya, apabila kita menyebutkannya berarti generalisasj
yang kita buat memiliki tingkat abstraksi yang rendah, tingkat keberlakuannya
juga sempit atau rendah. Generalisasi harus ditulis sedemikian rupa sehingga
siswa dapat mengaplikasikannya dalam berbagai situasi yang bagaimanapun juga.
Pengertian generalisasi dalam sejarah berbeda dengan generalisasi dalam disiplin
ilmu sosial lainnya. Generalisasi dalam sejarah merupakan contradiction in
terminis karena sifatnya yang unik yang menunjukkan bahwa peristiwa sejarah
itu tidak terulang lagi. Namun di dalam sejarah ada juga kemungkinan perulangan,
dalam arti bahwa yang berulang itu adalah hal-hal yang berkaitan dengan pola
perilaku manusia yang berorientasi nilai, sistem sosial, kebutuhan ekonomi,
kecenderungan psikologis, dan selanjutnya, menurut Rochiati dalam Jarotimec
(1986:29).

Rochiati dalam Jarotimec (1986:29)mengungkapkan adanya empat jenis


generalisasi yang diperlukan dalam kajian sejarah dalam IPS, yaitu:

a. Generalisasi deskriptif. Contoh: Pada umumnya pusat-pusat kerajaan


terletak di tepi sungai.
b. Generalisasi sebab akibat. Contoh: Di dalam revolusi, apabila
golongan ekstrem berhasil merebut kekuasaan maka akan berlangsung
pementahan teror.
c. Generalisasi acuan nilai. Contoh: Raja adil raja disembah, raja lalim
raja disanggah.

6
d. Generalisasi prinsip universal. Contoh: Kapasitas sebuah bangsa untuk
memodelisasikan diri tergantung pada potensi sumber daya alamnya,
kualitas manusianya dan orientasi nilai para pelaku sejarahnya.

Generalisasi sejarah dalam konteks IPS bukan untuk dihafalkan melainkan


untuk dipahami dan diaplikasikan kepada situasi baru yang dihadapi. Untuk
meningkatkan kemampuan uitu diperkenalkan gagasan-gagasan dan pemikiran-
pemikiran yang sesuai dengan kemampuan berpikir siswa sehingga mereka dapat
menghadapi permasalahan yang berkaitan dengan sejarah.

7
DAFTAR PUSTAKA

https://www.usd.ac.id/fakultas/pendidikan/f1l3/PLPG2017/Download/
materi/SD/ILMU-PENGETAHUAN-SOSIAL.pdf

https://sumsel.kemenag.go.id/files/sumsel/file/file/TULISAN/skbh133
1628681.pdf

Anda mungkin juga menyukai