Anda di halaman 1dari 2

Skenario Terburuk Dampak Corona, Ekonomi Indonesia

Tumbuh Negatif 0,4


oleh : Muhammad Almabrur - Kelas : IX. 1
Jakarta Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati, memperkirakan pertumbuhan ekonomi
Indonesia bakal berada di kisaran 2,3 persen. Bahkan skenario terburuknya bisa menyentuh negatif 0,4
persen.

Skenario terburuk itu bisa terjadi jika pandemi virus corona atau Covid-19 terus berlangsung dalam
jangka panjang. Dengan demikian secara otomatis akan menghantam pertumbuhan ekonomi Indonesia.

"Kami, Bank Indonesia, LPS, OJK memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia turun 2,3 pesen
bahkan bisa negatif 0,4 persen," kata menteri Sri Mulyani dalam video conference di Jakarta, Rabu
(1/4/2020).

Menteri Sri Mulyani mengatakan penyebaran Virus Corona yang masif di Indonesia membuat penurunan
pada kegiatan ekonomi.

Itu terjadi pada berbagai sektor lembaga keuangan di Indonesia seperti perbankan hingga konsumsi
rumah tangga yang menurun. "Konsumsi rumah tangga turun, bisa mencapai 2,60 persen, investasi juga
turun" kata dia.

Di sektor konsumsi rumah tangga terjadi ancaman kehilangan pendapatan masyarakat karena tidak
dapat bekerja untuk memenuhi kebutuhan hidup. Terutama rumah tangga miskin dan rentan serta
sektor informal.

Kemudian, penurunan lainnya juga terjadi pada UMKM. Pelaku usaha ini tidak dapat melakukan
kegiatan usahanya sehingga terganggu kemampuan memenuhi kewajiban kredit.

"Sehingga kondisi itu membuat NPL kredit perbankan untuk UMKM dapat meningkat secara signifikan.
Sehingga berpotensi semakin memperburuk kondisi perekonomian," katanya.

Bendahara negara ini menambahkan pelemahan perekonomian juga berdampak ke sektor korporasi dan
sektor keuangan lainnya.

Sektor korporasi terganggu aktivitas ekonominya yang paling rentan yakni di bidang manufaktur,
perdagangan, dan transportasi.

"Gangguan aktivitas bisnis tersebut akan menurunkan kinerja bisnis sehingga menyebabkan pemutusan
hubungan kerja dan bahkan mengalami ancaman kebangkrutan," katanya.
Selanjutnya yang terjadi di sektor perbankan dan perusahaan pembiayaan berpotensi mengalami
persoalan likuiditas. Sehingga menyebabkan depresiasi rupiah volatilitas pasar keuangan dan capital
flight.

Ekonomi Indonesia Diprediksi Baru Pulih dari Corona pada 2021

Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo mengatakan prospek pertumbuhan ekonomi nasional pada
2020 akan tertahan. Hal ini diakibatkan meluasnya penyebaran virus corona di Indonesia.

"Kami melihat prospek pertumbuhan ekonomi domestik 2020 akan tertahan akibat meluasnya COVID-
19," Perry dalam siaran pers yang diterima Merdeka.com, Senin (30/3).

Perry melanjutkan pada awalnya virus ini terjadi di Tiongkok dan kemudian menyebar ke banyak negara
termasuk Indonesia. Sehingga menjadi pandemik global.

Pemerintah, Bank Indonesia, dan otoritas terkait berkomitmen akan terus memperkuat sinergi kebijakan
untuk memonitor dinamika penyebaran COVID-19. Termasuk dampaknya terhadap perekonomian
Indonesia dari waktu ke waktu.

Berbagai langkah kebijakan akan ditempuh guna menjaga tetap kondusifnya aktivitas perekonomian
sehingga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan tetap terjaga. Serta momentum pertumbuhan
ekonomi dapat dipertahankan.

"Kami memprakirakan perekonomian Indonesia kembali meningkat pada 2021 dan menguat dalam
jangka menengah," kata Perry.

Prospek tersebut ditopang oleh tiga elemen penting yakni sinergi, transformasi, dan inovasi. Sinergi
kebijakan Bank Indonesia, Pemerintah, dan otoritas terkait akan terus diperkuat dan menjadi unsur
sangat penting untuk menjaga ketahanan dan mendorong momentum pertumbuhan ekonomi.

sumber : liputan6.com

Anda mungkin juga menyukai