Anda di halaman 1dari 14

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/273866135

ANALISA PENGARUH KUALITAS LAYANAN TERHADAP LOYALITAS


PELANGGAN DI LAUNDRY 5ASEC SURABAYA

Article · July 2012


DOI: 10.9744/jmp.4.2.45-57

CITATIONS READS

6 415

4 authors, including:

Endo Wijaya Kartika Thomas Stefanus Kaihatu


Petra Christian University Universitas Ciputra Surabaya
13 PUBLICATIONS   43 CITATIONS    23 PUBLICATIONS   163 CITATIONS   

SEE PROFILE SEE PROFILE

All content following this page was uploaded by Thomas Stefanus Kaihatu on 20 December 2015.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


ANALISA PENGARUH KUALITAS LAYANAN TERHADAP LOYALITAS
PELANGGAN DI LAUNDRY 5ASEC SURABAYA

Ellys Cornelia S., Nancy Veronica S.


Alumni Program Manajemen Perhotelan, Fakultas Ekonomi, Universitas Kristen Petra

Endo Wijaya Kartika, Thomas S. Kaihatu


Program Manajemen Perhotelan, Fakultas Ekonomi, Universitas Kristen Petra
e-mail: endo@peter.petra.ac.id

Abstrak: Dalam dunia industri, loyalitas pelanggan merupakan ukuran keberhasilan dalam usaha pelayanan
jasa. Pelanggan akan merasa jauh lebih puas manakala dapat memenuhi kebutuhan konsumen jauh melebihi
apa yang diharapkan. Ini sangat bergantung pada kualitas layanan dari pada para staf dalam memberikan
pelayanan. Demikian halnya dengan Laundry 5Asec yang menekankan penilaian keberhasilan pemberian
pelayanan pada tamu melalui pendapat pelanggan yang diisi oleh para tamu. Loyalitas pelanggan yang
berusaha dicapai oleh Laundry 5Asec Surabaya ini dapat diukur dengan cara menyebarkan kuesioner yang
akan diisi oleh konsumen. Pertanyaan dalam kuisioner ini berhubungan erat dengan kualitas layanan
karyawan laundry 5Asec Surabaya dari sudut pandang persepsi loyalitas pelanggan. Hasil jawaban kuesioner
ini akan dihitung untuk menentukan seberapa besarkah pengaruh jualitas layanan terhadap loyalitas
pelanggan. Dengan mengetahui kualitas layanan laundry 5Asec terkait dengan loyalitas pelanggan, Laundry
5Asec Surabaya dapat mengerti secara lebih mendalam mengenai pandangan pelanggan terhadap kualitas
layanan yang diberikan karyawan 5Asec Surabaya dan menentukan strategi yang tepat untuk meningkatkan
kinerja di masa mendatang demi mencapai loyalitas pelanggan.

Kata kunci: Kualitas layanan, Loyalitas pelanggan.

Abstract: In hospitality industry, customer loyalty is the measurement of the success of service industry.
Customer will be more satisfy when we can fulfill their need more than what he expected. It’s depended to
staff’s sincerity when they give the service. Also happened at Laundry 5Asec Surabaya that point the
measurement of success of services to guests from guest comment. Customer loyalty that want to be got by
laundry 5Asec Surabaya can be measured by distributing quesionaires which are filled by the customer. All
the questions are connected with service quality of laundry 5Asec Surabaya from customer loyalty
perception. The answers will be counted to find the number of customer loyalty. By knowing the connection
of service quality and customer loyalty, laundry 5Asec Surabaya can understand the customer perception to
sevice quality better and make the precise strategies for improving the workmanship in the future to get
customer loyalty.

Keywords: Service Quality,Customer Loyalty

Jasa laundry adalah suatu badan usaha yang jasa secara terus-menerus. Pada saat yang sama,
menawarkan jasa dalam hal pencucian pakaian, pemasaran dihadapkan pada kondisi masyarakat yang
dengan metode-metode khusus. Kondisi persaingan semakin makmur, sehingga menuntut tawaran–
antar perusahaan, kemajuan teknologi, tahapan tawaran yang lebih berkualitas. Pada sisi lain,
perekonomian, dan sejarah masyarakat mendorong sebagian masyarakat telah atau sedang beralih
terjadinya pengembangan kualitas layanan (service menjadi masyarakat yang berbasis pengetahuan
quality). Pada sisi penawaran, banyak perusahaan (knowledge economy and society).
menawarkan barang atau jasa yang sama, dengan Saat ini, konsep kualitas layanan telah menjadi
sedikit sekali atau hampir tidak ada perbedaan barang faktor yang dominan terhadap keberhasilan suatu
atau jasa antar perusahaan, baik yang berasal dari organisasi. Kualitas pelayanan tidak hanya diadopsi
dalam negeri maupun luar negeri, untuk memenuhi oleh lembaga penyelenggara jasa–jasa komersial,
kebutuhan dan atau keinginan konsumen yang sama. tetapi juga telah merembes ke lembaga–lembaga
Sedangkan kemajuan teknologi telah memberikan pemerintahan, yang selama ini resisten terhadap
peluang bagi inovasi dan pengembangan barang atau tuntutan kualitas pelayanan publik yang prima

45
46 JURNAL MANAJEMEN PERHOTELAN, VOL. 4, NO. 2, SEPTEMBER 2008: 45-57

(Sulistyani, 2001, p. 92). Pada prinsipnya, setiap terhadap sikap pelanggan, dapat membantu pemasar
perusahaan harus mampu memuaskan dan mem- untuk dapat mempengaruhi dan mengubah sikap
pertahankan pelanggan. Hal ini adalah kunci untuk konsumen ke arah yang positif.
mempertahankan kinerja bisnis. Dengan memberikan Setiap bisnis memiliki tugas yang kuat untuk
kepada pelanggan “ No reason to switch and every menciptakan Loyalitas Pelanggan, sebab seperti yang
reason to stay “ berarti perusahaan telah mengisolasi ditulis oleh Kaset International “Another reason for
(insulat) mereka dari tekanan kompetisi (Johnson & the importance of building customer loyalty is a
Gustafsson, 2000, p.121). Para pemasar tahu bahwa statistic that says it costs five times as much to get a
“Having customer, not merely acquiring customers“ new customer as it does to keep an old one“. yang
merupakan hal terpenting bagi perusahaan diartikan, dalam membangun sebuah loyalitas
(Keaveney, 1995, p.150). Oleh karena itu tidak konsumen itu sangatlah sulit, apabila kita sudah
mengherankan jika kepuasan pelanggan total (total mendapatkan konsumen yang loyal, kita harus
customer satisfaction) menjadi tujuan utama (dominan mempertahankan dengan segala cara. Karena
goal) dari perusahaan–perusahaan yang inovatif. mempertahankan konsumen lama lima kali lebih sulit
Bahkan seringkali sebagai kegiatan bisnis (Cespedes, daripada mencari konsumen yang baru. Hasil
penilaian konsumen atas kualitas layanan akan
1995, p.243; Seybold, et.al.,2001, p.3). Maka, tidak
membentuk pola loyalitas konsumen tertentu
mengherankan apabila sejak tahun 1980–an, loyalitas
(Consumer Loyalty Pattern), yaitu dari sangat loyal
pelanggan merupakan acuan dalam dunia bisnis
sampai dengan sangat tidak loyal. (Kotler, 1994,
(Griffin,1995, p.1; Witt & Moutinho, 1994, p. 279). p.262). Konsumen dikatakan loyal bila ia mempunyai
Loyalitas pelanggan menjadi bagian integral dari pola konsumsi terhadap satu layanan pada setiap
revolusi kualitas (Peter & Waterman Jr., 1982, p.135). waktu dan tidak pernah berganti dari satu layanan ke
Barlaw dan Maul ,2000, p.24 menyatakan bahwa: layanan yang lain, tingkat ini menunjukkan loyalitas
”produksilah dengan kualitas tertinggi dan anda akan yang sangat tinggi. Pada sisi lain, konsumen disebut
mendapatkan pelanggan yang loyal” telah menjadi sangat tidak loyal bila konsumen sama sekali tidak
mantra di tahun 80–an. Sehingga dampaknya , memiliki loyalitas pada layanan tertentu. Konsumen
loyalitas pelanggan menjadi area studi terbesar dalam semacam ini setiap waktu memiliki pola konsumsi
pemasaran. Selama kurang lebih dua puluh tahun, yang berubah-ubah dari satu layanan ke layanan
lebih dari 15.000 artikel akademis maupun bisnis telah lainnya.
dipublikasikan (Hoffman&Bateson,1997, p.269). Dalam kesempatan ini, penulis akan menganalisa
Akan tetapi, di era 90–an, memuaskan pelanggan mengenai “Analisa Pengaruh Kualitas Layanan
saja tidaklah memadai. Sebab, hanya pelanggan yang terhadap Loyalitas Pelanggan Laundry 5asec
benar–benar puas saja (delight) yang akan loyal Surabaya”. Penulis membahas masalah ini
(Kotler, 2000, p.113; Burns, et.al., 2000, p.22; dikarenakan pada kenyataannya sekarang ini semakin
Schneider & Bowen, 1999, p.79; Bhote, 1996, p.87). menjamurnya laundry di kalangan masyarakat, mulai
Delight telah menjadi konstruk yang berbeda (ingin dari laundry besar seperti 5Asec, hingga laundry-
dibedakan) dengan kepuasan (Raut, 2002, p.67). Jones laundry kecil. 5asec pertama kali berdiri di Prancis,
dan Sasser Jr., 1997, p.88, menyatakan bahwa mulai tahun 1968 dan terus mengibarkan sayap
pelanggan yang puas, tapi tidak benar–benar puas kejayaannya di bidang laundry dan dry-cleaning.
ternyata juga menyatakan rasa tidak senangnya Sekarang 5asec telah berdiri di beberapa Negara, serta
terhadap beberapa aspek dari suatu produk. memiliki outlet hampir di seluruh dunia. Di Surabaya
Konsekuensinya, perilaku pindah (switching sendiri 5asec sudah berdiri di 2 Surabaya bagian, yaitu
behavior) dapat terjadi setiap saat (Reichheld, 1996, Surabaya Timur dan Surabaya Barat.
p. 331). Secara teoritis, menurut Deming dalam buku Penulis membatasi seluruh aspek yang
“ Out of the Crisis“, perpindahan tersebut dapat mempengaruhi loyalitas pelanggan di laundry 5asec,
terjadi apabila pelanggan merasa tidak rugi terlalu hingga menjadi aspek yang paling mendasar, yaitu
banyak atau bahkan mungkin mendapatkan produk kualitas layanan. 5asec selalu memperhatikan kualitas
yang lebih baik (Kennedy, 1996, p. 224). Dengan layanan dalam melayani para pelanggannya, dengan
demikian, kunci agar perusahan tetap eksis adalah cara memberikan banyak kemudahan bagi para
kemampuan perusahaan untuk mempertahankan pelanggannya.
pelanggannya. Apabila pelanggan pergi, maka
eksistensi perusahaan tidak diperlukan lagi, dan Konsep Kualitas Layanan
sebaliknya (Seybold, et.al., 2001, p. 90; Cespedes,
1995, p. 49). Oleh karena itu perusahaan perlu Menurut Hutabarat (1997), Kualitas layanan
mendeteksi sikap pelanggannya. Pemahaman pemasar adalah ”senjata ampuh dalam keunggulan perusahaan,
Cornelia, Pengaruh Kualitas Layanan Terhadap Loyalitas Pelanggan 47

terutama perusahaan jasa. Penelitian PIMS (Profit dibuat perusahaan dan iklan perusahaan, serta
Impact at Market Strategy) menunjukkan adanya kesenjangan antara jasa yang dialami dan jasa yang
korelasi kuat antara kualitas pelayanan yang diterima diharapkan dimana kesenjangan ini terjadi bila
pelanggan dengan pangsa pasar.” (p.68). Hasil pelanggan memiliki persepsi yang keliru tentang mutu
penelitian ini menunjukkan bahwa salah satu faktor jasa yang disampaikan.
yang mempengaruhi pangsa pasar adalah peningkatan Cornell (1984) merekomendasikan bahwa
kualitas layanan. Kualitas layanan menjadi pemicu "industri jasa membutuhkan pengertian yang luas
keberhasilan perusahaan pada segala lini. Kualitas tentang kualitas yang kemudian banyak digunakan
layanan merupakan kewajiban bagi perusahaan, baik untuk industri manufaktur" (p.114). Zimmerman
perusahaan manufaktur maupun (terutama) perusaha- (1985) mengambil konsep "quality control yang
an jasa. Heskett, pakar pemasaran, menyatakan, diperoleh dari industri manufaktur dan kemudian
“Whatever your business, service have something to diterapkan dalam kualitas pelayanan (service quality).
teach” (Hutabarat, 1997, p. 72). Kualitas layanan Zimmerman juga menyebutkan bahwa komponen
merupakan kunci sukses, sehingga kualitas layanan dari kualitas layanan meliputi : practicality, replikasi
harus menjadi fokus perhatian manajemen perusahaan dari kemampuan manufaktur, immediacy, ultimate
ketika menjalankan bisnisnya. “Layanan yang user satisfaction, dan standard korespondensi" (p.89).
berkualitas dan memuaskan pelanggan perlu Menurut konsep Pasuraman (1985) dan Zeithaml
dilakukan terus – menerus, meskipun pengaduan yang (1988), konsumen melihat proses pembentukan
diterima relatif rendah. Sekitar 95% konsumen yang kualitas layanan sebagai pemberdayaan atribut interior
tidak puas memilih untuk tidak melakukan dan eksterior dari kualitas produksi atau kualitas
pengaduan, tetapi sebagian besar cukup menghentikan layanan level bawah, melalui perbandingan unit – unit
pembeliannya.” (Kotler, 1997, p. 99). internal dan merupakan proses dalam membangun
Philip Kotler (2000), mengatakan ”bahwa sebuah level yang lebih tinggi dari kualitas pelayanan yang
perusahaan jasa dapat memenangkan persaingan diterima (perceived service quality).
dengan menyampaikan secara konsisten layanan yang Kualitas layanan sangat dibutuhkan terutama di
bermutu lebih tinggi dibandingkan para pesaing dan industri jasa mengingat konsumennya mempunyai
yang lebih tinggi dari pada harapan pelanggan.” keinginan yang selalu ingin dipenuhi dan dipuaskan.
Harapan–harapan itu dibentuk oleh pengalaman di Konsumen selalu mengharapkan untuk mendapatkan
masa lalu, pembicaraan dari mulut ke mulut, dan iklan pelayanan yang maksimal dari para penyedia jasa
perusahaan jasa. Setelah menerima jasa itu, pelanggan dalam hal ini mereka ingin diperlakukan secara
membandingkan jasa yang dialami dengan jasa yang profesional serta memperoleh sesuatu sesuai dengan
diharapkan. Jika jasa yang dialami berada dibawah yang mereka harapkan. Tantangan utama yang
jasa yang diharapkan, pelanggan tidak berminat lagi dihadapi oleh industri jasa dalam hal ini jasa laundry
terhadap penyedia jasa itu. Jika jasa yang dialami adalah bagaimana memadukan kualitas layanan yang
memenuhi atau melebihi harapan, mereka akan prima dengan apa yang diharapkan konsumen.
menggunakan penyedia jasa itu lagi. (p. 177) Kualitas layanan merupakan salah satu faktor yang
Pasuraman, Zeithaml, dan Berry (1990), mendukung tercapainya customer loyalty karena
”membentuk model mutu jasa yang menyoroti syarat– dengan adanya layanan yang baik akan membuat para
syarat utama dalam memberikan mutu jasa yang pelanggan merasa nyaman dan dihargai.
tinggi.” (p. 232). Dalam model ini mengidentifikasi Dalam riset awal Parasuraman, Zeithaml, dan
lima kesenjangan yang mengakibatkan kegagalan Berry (1985 : p.155) meneliti sejumlah industri jasa
penyampaian jasa, yaitu : kesenjangan antara harapan (seperti perbankan, jasa kartu kredit, reparasi, dan
konsumen dan persepsi manajemen dimana pemeliharaan, serta jasa telpon interlokal ), dan
manajemen tidak selalu memahami secara tepat apa berhasil mengidentifikasi sepuluh dimensi pokok
yang diinginkan pelanggan, kesenjangan antara kualitas layanan, yaitu : (1) Reliabilitas,(2)
persepsi manajemen dengan spesifikasi mutu jasa Responsivitas atau daya tanggap, (3) Kompetensi, (4)
dimana manajemen mungkin memahami secara tepat Akses, (5) Kesopanan (courtesy), (6) Komunikasi, (7)
keinginan pelanggan tetapi tidak menetapkan satu Kredibilitas, (8) Keamanan, (9) Kemampuan
kumpulan standar kinerja tertentu, kesenjangan antara memahami pelanggan, (10) Bukti fisik (tangibles).
spesifikasi mutu jasa dan penyampaian jasa dimana Kemudian dilakukan riset kembali pada tahun 1988,
penyedia jasa mungkin kurang terlatih, tidak mampu dan mereka menemukan adanya overlapping diantara
atau tidak memenuhi standar, kesenjangan antara beberapa dimensi diatas. Oleh sebab itu, mereka
penyampaian jasa dan komunikasi eksternal dimana menyederhanakan sepuluh dimensi diatas menjadi
harapan konsumen dipengaruhi oleh pernyataan yang lima dimensi pokok. Kompetensi, kesopanan,
48 JURNAL MANAJEMEN PERHOTELAN, VOL. 4, NO. 2, SEPTEMBER 2008: 45-57

kredibilitas dan keamanan dijadikan satu sub menjadi Konsep Loyalitas Konsumen
jaminan (assurance). Sedangkan akses, komunikasi,
dan kemampuan memahami pelanggan diintegrasikan Kesetiaan konsumen tidak terbentuk dalam waktu
menjadi empati (emphaty). singkat tetapi melalui proses belajar dan berdasarkan
Terdapat lima dimensi utama yang disusun sesuai hasil pengalaman dari konsumen itu sendiri dari
urutan tingkat kepentingan relatifnya sebagai berikut: pembelian konsisten sepanjang waktu. Bila yang
 Reliabilitas (reliability), berkaitan dengan didapat sudah sesuai dengan harapan, maka proses
kemampuan perusahaan untuk menyampaikan pembelian ini terus berulang. Hal ini dapat dikatakan
layanan yang dijanjikan secara akurat sejak bahwa telah timbul adanya kesetiaan konsumen. Bila
pertama kali. Sebagai contoh, sebuah pelanggan dari pengalamannya, konsumen tidak mendapatkan
barangkali memilih jasa laundry, semata-mata merek yang memuaskan maka ia tidak akan berhenti
hanya berdasarkan ketenaran nama. Apabila untuk mencoba merek-merek yang lain sampai ia
laundry tersebut mampu memberikan apa yang mendapatkan produk atau jasa yang memenuhi
dimintai oleh pelanggan, pelanggan tersebut akan kriteria mereka.
puas dan akan kembali lagi. Namun, bila jasa Loyalitas merupakan besarnya konsumsi dan
laundry tersebut tidak dapat memenuhi apa yang frekuensi pembelian dilakukan oleh seorang
diharapkan pelanggan, maka pelanggan menjadi konsumen terhadap suatu perusahaan (Wulf, Gaby
tidak puas dan tidak akan kembali lagi ke laundry dan Lacobucci ,2001). Dan mereka berhasil
tersebut. menemukan bahwa kualitas keterhubungan yang
 Daya Tanggap (responsiveness), berkenaan terdiri dari kepuasan, kepercayaan dan komitmen
dengan kesediaan dan kemampuan penyedia mempunyai hubungan yang positif dengan loyalitas.
layanan untuk membantu para pelanggan dan Pelanggan yang puas dan loyal (setia) merupakan
merespons permintaan mereka dengan segera. peluang untuk mendapatkan pelanggan baru.
Pernah menelpon layanan jasa cuci laundry ? Mempertahankan semua pelanggan yang ada
Berapa lama harus menunggu sebelum akhirnya umumnya akan lebih menguntungkan dibandingkan
ada yang menjawab telepon ? Apakah anda dengan pergantian pelanggan karena biaya untuk
dilayani mesin penjawab ? Apakah anda diping- menarik pelanggan baru bisa lima kali lipat dari biaya
pong ke sana ke mari sebelum akhirnya dibantu ? mempertahankan seorang pelanggan yang sudah ada
 Jaminan (assurance), berkenaan dengan (Kotler et al, 2000 : p. 60). Jadi mempertahankan
pengetahuan dan kesopanan karyawan serta pelanggan sama dengan mempertahankan
kemampuan mereka dalam menumbuhkan rasa kelangsungan hidup perusahaan sehingga akan dapat
percaya (trust) dan keyakinan pelanggan meningkatkan loyalitas.
(confidence). Bila anda ingin menggunakan jasa Menurut Kotler, Bowen dan Makens definisi dari
cuci laundry, Anda tentu saja ingin mendapat customer loyalty “ How likely customer are to return
jaminan bahwa perusahaan laundry yang melayani and their willingmess to perform partnershipping
anda benar-benar kompeten. activities for the organization” (1999, p.351). Yang
 Empati (emphaty), berarti bahwa perusahaan artinya sebagaimana pembeli supaya dapat kembali
memahami masalah para pelanggannya dan dan ada kemauan untuk menjadi bagian dari
bertindak demi kepentingan pelanggan, serta organisasi itu. Adapun juga definisi customer loyalty
memberikan perhatian personal kepada para menurut Johnson (1997, p.41) yaitu “Customer loyalty
pelanggan dan memiliki jam operasi yang is a predisposition toward purchasing and or using a
nyaman. particular product, manufacturer or service provider
 Bukti fisik (tangibles), berkenaan dengan again.” Yang artinya dapat dikatakan bahwa loyalitas
penampilan fisik fasilitas layanan, peralatan/ konsumen adalah suatu kecenderungan untuk
perlengkapan, sumber daya manusia, dan materi membeli dan atau menggunakan lagi suatu produk
komunikasi perusahaan. Perusahaan laundry yang atau jasa. Hal terpenting yang harus dilakukan untuk
berfokus melayani pelanggan elit bakal memenangkan persaingan adalah memuaskan
berinvestasi pada dekorasi dan pencahayaan konsumen.
laundry serta mempekerjakan karyawan yang Perusahaan yang berhasil menjaga agar
berpenampilan menarik dan rapi. Meskipun konsumennya selalu puas akan lebih mudah untuk
penampilan menarik dan rapi tidak berpengaruh mempertahankan bahkan mengembangkan usahanya
terhadap layanan yang diberikan ; klien bisa saja karena konsumennya lebih setia, sehingga konsumen
meyakini bahwa laundryannya pasti akan ditata tersebut kerap kali melakukan pembelian ulang dan
rapi oleh para karyawannya. rela membayar lebih. (Johnson, 1997, p.41). Menurut
Cornelia, Pengaruh Kualitas Layanan Terhadap Loyalitas Pelanggan 49

Kotler dan Armstrong (1996 : 554) bahwa ”loyalitas - Loyalitas Tindakan


berasal dari pemenuhan harapan konsumen, Menghubungkan penambahan yang baik untuk
sedangkan ekspektasi berasal dari pengalaman tindakan serta keinginan untuk mengatasi
pembelian terdahulu oleh konsumen, opini dari teman kesulitan seperti pada tindakan kesetiaan.
dan kerabat dan janji atau informasi dari pemasar atau
pesaing”. Menurut Kapferer & Laurent (1993), dikutip Hubungan Antar Konsep
dalam Odin, et al. 2001), ”loyalitas pelanggan
didefinisikan perilaku pembelian ulang ( repeat Hampir keseluruhan pengusaha bisnis laundry,
purchasing behavior) merupakan konsep melakukan segala cara untuk menarik minat dari
multidimensional yang kompleks”. konsumennya, semula dari konsumen yang biasa saja
Dalam mengukur loyalitas, Zeithaml et al hingga menjadi konsumen yang loyal terhadap
(1996:38) menyatakan dengan beberapa atribut yaitu: laundry tersebut. Pengusaha bisnis laundry selalu
1) mengatakan hal yang positif tentang perusahaan memberikan yang terbaik, yaitu menjaga dan
kepada orang lain; meningkatkan selalu kualitas layanan.
2) merekomendasikan perusahaan kepada orang lain Dalam hal ini penulis menganalisa hubungan
yang meminta saran; antara kualitas layanan dengan pengaruhnya terhadap
3) mempertimbangkan bahwa perusahaan customer loyalty. Adapun analisa tersebut secara
merupakan pilihan pertama dalam melakukan model penelitian seperti pada Gambar 1.
pembelian jasa; Adapun analisa tersebut secara model penelitian adalah sebagai berikut:

4) melakukan lebih banyak bisnis atau pembelian Customer Loyalty

dengan perusahaan beberapa tahun mendatang.


Adapun pendapat dari Oliver (1999:53) yang
mendefinisikan ”loyalitas konsumen dengan suatu
Reliability Tangibles
keadaan dimana terdapat komitmen yang kuat Assurance

dalam pembelian ulang dan penggunaan kembali Responsiveness


Emphaty
barang dan jasa perusahaan”.
Gambar 1.Hubungan Antar Konsep
Untuk itu terdapat konsep loyalitas yang Gambar 1. Hubungan Antar Konsep
ditawarkan Oliver (1999:35-37) mengenai tingkat
loyalitas konsumen terdiri dari empat tahap yakni: Hubungan Reliability terhadap loyalitas pelanggan
- Loyalitas Kognitif
Tahap dimana pengetahuan langsung maupun Menurut Parasuraman dalam Tjiptono, (2008, p.
tidak langsung konsumen akan merek, dan 95) bahwa “indikator dari reliability terdiri dari
manfaatnya, dan dilanjutkan ke pembelian konsistensi kerja (performance) dan sifat terpercaya
berdasarkan pada keyakinan akan superioritas (dependability) yang positif berpengaruh langsung
yang ditawarkan. Pada tahap ini dasar kesetiaan dengan dimensi loyalitas pelanggan yaitu menyatakan
adalah informasi tentang produk atau jasa yang hal yang positif (say positive things), memberikan
rekomendasi kepada orang lain (recommend friend)
tersedia bagi konsumen.
dan melakukan pembelian terus menerus (continue
- Loyalitas Afektif
purchasing)”.
Sikap favorable konsumen terhadap merek yang
merupakan hasil dari konfirmasi yang berulang Hubungan Responsiveness terhadap loyalitas
dari harapannya selama tahap cognitively loyalty pelanggan
berlangsung. Pada tahap ini dasar kesetiaannya
adalah pada sikap dan komitmen konsumen Menurut Parasuraman dalam Tjiptono, (2008,
terhadap produk dan jasa sehingga pada tahap ini p.95) bahwa “responsiveness yaitu kesediaan dan
telah terbentuk suatu hubungan yang lebih kesigapan para karyawan untuk membantu dan
mendalam antara konsumen dengan penyedia melayani pelanggan dengan segera berpengaruh
produk atau jasa dibandingkan pada tahap secara langsung secara positif terhadap loyalitas
sebelumnya. pelanggan. Karena memberikan nilai plus berupa
- Loyalitas Konatif motivasi khusus bagi para pelanggan untuk menjalin
Intensi membeli ulang sangat kuat dan memiliki ikatan relasi saling menguntungkan dalam jangka
keterlibatan tinggi yang merupakan dorongan panjang dengan perusahaan. Ikatan inilah yang akan
motivasi. membuat pelanggan menjadi loyal”.
50 JURNAL MANAJEMEN PERHOTELAN, VOL. 4, NO. 2, SEPTEMBER 2008: 45-57

Hubungan Assurance terhadap loyalitas pelang- secara serempak dan signifikan terhadap loyalitas
gan pelanggan laundry 5asec di Surabaya.
- H2 : Diduga variabel resposiveness berpengaruh
Menurut Parasuraman dalam Tjiptono, (2008, p.
paling dominan terhadap loyalitas pelanggan
95) “assurance berkenaan dengan pengetahuan dan
laundry 5asec di Surabaya.
personality karyawan, serta kemampuan mereka
dalam menumbuhkan rasa percaya (trust) dan
keyakinan pelanggan (confidence), memberikan METODOLOGI PENELITIAN
kontribusi positif terhadap terwujudnya loyalitas
Jenis Penelitian, Populasi, dan Sampel
pelanggan. Karena dengan beberapa hal tadi,
pelanggan merasa dimengerti dan akhirnya merasa Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian
nyaman, sehingga membuat pelanggan tersebut kuantitatif kausal. Penelitian kuantitatif kausal adalah
menjadi loyal”. penelitian pendekatan ilmiah terhadap pengambilan
keputusan manajerial dan ekonomi yang bertujuan
Hubungan Emphaty terhadap loyalitas pelanggan untuk mendaptkan bukti hubungan sebab-akibat atau
pengaruh dari variabel-variabel penelitian. Peneliti
Menurut Parasuraman dalam Tjiptono, (2008, p. melakukan pengamatan terhadap konsekuensi-
95) “emphaty berarti perusahaan memahami masalah konsekuensi yang timbul dan menelusuri kembali
pelanggannya dan bertindak demi kepentingan fakta yang secara masuk akal sebagai faktor-faktor
pelanggan, berpengaruh secara positif dimensi penyebabnya. Peneliti dapat mengidentifikasi fakta
loyalitas pelanggan yaitu tetap memilih merek atau peristiwa tersebut sebagai variabel yang
tersebut, merekomendasikannya kepada orang lain dipengaruhi (variable dependen) yaitu customer
dan melakukan pembelian ulang”. loyalty. Dan melakukan penyelidikan terhadap
variabel-variabel yang mempengaruhi (variable
Hubungan Tangibles terhadap loyalitas pelanggan indipenden) yaitu kualitas layanan.
Dalam penelitian ini penulis menggunakan
Menurut Parasuraman dalam Tjiptono, (2008, p. metode kuanitatif karena pengumpulan data,
95) “tangibles berkenaan dengan penampilan fisik penafsiran data, dan penarikan kesimpulan dari
fasilitas layanan, peralatan/perlengkapan, sumber daya penelitian ini berupa angka. Dalam penelitian ini
manusia, dan materi komunikasi perusahaan, penulis melakukan perhitungan mean dan distribusi
berkaitan secara langsung dengan indicator-indikator frekuensi untuk memberikan gambaran dari data yang
loyalitas pelanggan”. akan diperoleh.
”Populasi adalah keseluruhan obyek atau item
Kerangka Pemikiran yang dibatasi oleh kriteria tertentu” (Abdul
Customer Loyalty:
Hakim, 1997, p.18). Populasi yang ditetapkan
 Pembelian ulang
 Tetap memilih merek tersebut
dalam penelitian ini adalah seluruh pengunjung
 Merekomendasikan merek tersebut
Menurut:(Tjiptono ( 2001 : 85 ))
5Asec. ”Sampel adalah kumpulan sebagian
anggota populasi yang terbentuk karena
sampling” (Abdul Hakim, 1997, p.18).
Batasan dalam pengambilan sampel adalah:
1. Orang-orang yang pernah berkunjung dan
Reliability: Responsiveness: Assurance: Emphaty: Tangibles: menggunakan jasa laundry 5Asec, sebanyak
 Ketepatan  Kecepatan  Informasi  Mambantu  Tata letak / minimal 2 kali, selama 6 bulan terakhir.
Waktu karyawan sesuai dengan tulus ruang gedung
 Tanggung  Kesediaan  Pengetahuan  Komunikasi  Tampilan 2. Batas lingkupnya hanya jasa cuci 5Asec di Kota
Jawab menawarkan luas yang baik ruangan
Menurut: bantuan  Personality  Mengerti akan  Kelengkapan Surabaya.
(Tjiptono (2001:  Penanganan karyawan keinginan peralatan
85 )) keluhan  Kepercayaan pelanggan  Penampilan
Menurut:
(Tjiptono (2001:
pelanggan
Menurut:
Menurut:
(Tjiptono (2001:
karyawan
Menurut:
Populasi dan sampel dalam penelitian ini
85 )) (Tjiptono (2001: 85 )) (Tjiptono (2001: merupakan sumber data, artinya sifat-sifat atau
85 )) 85 ))
karakteristik dari sekelompok subyek, gejala, dan

obyek. Sifat dan jaringan tersebut dijaring melalui
Gambar 2. Kerangka Pemikiran instrument yang telah dipilih dan dipersiapkan oleh
peneliti. Populasi tidak terbatas luasnya, bahkan ada
HIPOTESA yang tidak dapat dihitung jumlah dan besarannya
sehingga tidak mungkin diteliti. Kalaupun akan
Adapun hipotesa dalam penelitian ini ialah: diteliti, akan memerlukan biaya yang relatif cukup
- H1 : Diduga variabel reliability, responsiveness, banyak, tenaga yang besar, waktu yang lama, dan
assurance, emphaty, dan tangibles berpengaruh sangat tidak praktis.
Cornelia, Pengaruh Kualitas Layanan Terhadap Loyalitas Pelanggan 51

Oleh karena itu, sebagian saja asal memiliki sifat- o Kemauan karyawan 5asec dalam membantu
sifat yang sama dengan populasi. Proses menarik pelanggan.
sebagian subyek, gejala,atau obyek yang ada pada o Komunikasi karyawan dengan pelanggan
populasi tersebut disebut sampel atau penyampelan. 5asec
Dengan demikian penelitian dilakukan terhadap o Kemampuan karyawan 5asec memahami
sampel, tetapi hasilnya dapat menafsirkan populasi kemauan pelanggan.
(sifat-sifat dan karakteristiknya). Mengingat luasnya 5. Tangible (X5)
populasi, peneliti bisa membatasi populasi sehingga o Tata letak / ruang di 5asec.
mudah dalam menarik sampel. Pembatasan populasi o Tampilan luar dan dalam 5asec.
dilakukan dengan membedakan populasi sasaran o Tersediannya perlengkapan / peralatan laundry
(target population) dan populasi terjangkau 5asec.
(accessible population). Sampel ditarik dari populasi o Penampilan karyawan 5asec.
terjangkau. Dalam penelitian ini, penulis mengguna-
kan Non-Probability Sampling, karena jumlah Variabel tertanggung (dependent variabel)
populasi tidak diketahui kepastiannya. Variabel tergantung yang diteliti adalah:
Definisi Operasional Variabel 1. Loyalitas Konsumen (Y)
Adalah merupakan dorongan dan perilaku untuk
Variabel yang digunakan dalam penelitian ini melakukan pembelian secara berulang-ulang dan
terdiri dari 2 variabel yaitu variabel bebas untuk membangun kesetiaan pelanggan terhadap
(independent variable) dan variabel terikat (dependent sesuatu jasa yang dihasilkan oleh badan usaha
variable). Yang dimaksud variabel bebas ialah membutuhkan waktu yang lama melalui suatu
variabel yang menjadi sebab timbulnya atau proses pembelian berulang-ulang tersebut.
berubahnya variabel terikat. Jadi variabel bebas adalah Menurut Parasuraman, et all (1998) dalam buku
variabel yang mempengaruhi. Variabel terikat 10 prinsip Kepuasan Pelanggan (2008:57-73),
merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang indicator empiriknya, ialah:
menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Dalam  Pembelian ulang pelanggan 5asec.
Penelitian ini variabel bebas yaitu kualitas layanan,  Pelanggan tetap memilih laundry 5asec.
yang dilambangkan dengan symbol “X” dan kesetiaan  Merekomendasikan laundry 5asec kepada
pelanggan atau loyalitas pelanggan sebagai variabel orang lain.
terikat dilambangkan dengan symbol “Y”. Berikut
akan dijabarkan variabel bebas dan terikat melalui Teknik Analisis Data
definisi operasional adalah sebagai berikut:
Untuk perhitungan kuantitatif dalam penelitian
ini, teknik analisa data yang digunakan adalah Analisa
Variabel bebas (independent variabel) Regresi Berganda, Koefisien Korelasi Berganda (R),
Uji F, dan Uji t.
Variabel bebas yang diteliti terdiri dari variable:
1. Reliabilty (X1) HASIL DAN PEMBAHASAN
o Ketepatan waktu pengerjaan karyawan 5asec.
o Adanya tanggung Jawab yang dimiliki oleh Deskripsi Profil Responden
karyawan 5asec
2. Responsiveness (X2) Berikut adalah deskripsi profil responden yang
o Kecepatan karyawan 5asec dalam merespon meliputi jenis kelamin, usia, status, pekerjaan,
permintaan pelanggan. pendapatan per bulan, serta frekuensi menggunakan
o Kesediaan karyawan 5asec dalam menawarkan jasa Laundry 5Asec dalam 6 bulan terakhir.
bantuan kepada pelanggan.
o Penangan keluhan pelanggan oleh karyawan Jenis Kelamin
5asec.
3. Assurance (X3) Tabel 1. Profil Responden Berdasarkan Jenis
o Informasi yang diberikan para karyawan 5asec. Kelamin
o Kualitas pengetahuan karyawan 5asec terhadap Jenis Kelamin Frekuensi Prosentase
produk. Perempuan 56 56.0
o Personality (kesopanan, keramah-tamahan, dan Laki-Laki 44 44.0
perhatian) para karyawan 5asec. Total 100 100.0
o Kepercayaan yang ditanamkan para karyawan Sumber: Lampiran 5
5asec dibenak setiap pelanggan.
4. Emphaty (X4)
52 JURNAL MANAJEMEN PERHOTELAN, VOL. 4, NO. 2, SEPTEMBER 2008: 45-57

Berdasarkan Tabel 1 dapat dilihat bahwa mayoritas Berdasarkan Tabel 4 dapat dilihat bahwa
responden adalah perempuan yaitu sebanyak 56 mayoritas responden berprofesi sebagai wiraswasta
responden atau 56%, sedangkan responden laki-laki yaitu sebanyak 29 responden atau 29%. Sebanyak 26
sebanyak 44 responden atau 44%. responden atau 26% berprofesi sebagai pelajar/
mahasiswa, sebanyak 16 responden atau 16%
Usia berprofesi sebagai pegawai negeri, sebanyak 10
responden atau 10% berprofesi sebagai pegawai
Tabel 2. Profil Responden Berdasarkan Usia swasta, dan sebanyak 5 responden atau 5% berprofesi
sebagai tenaga professional, sedangkan responden
Usia Frekuensi Prosentase
< 20 tahun 1 1.0 yang mempunyai pekerjaan lainnya sebanyak 14
21 – 30 tahun 44 44.0 orang atau 14%.
31 – 40 tahun 34 34.0
41 – 50 tahun 20 20.0 Pendapatan Per Bulan
> 50 tahun 1 1.0
Total 100 100.0 Tabel 5. Profil Responden Berdasarkan Penda-
Sumber: Lampiran 5 patan Per Bulan
Pendapatan Per Bulan Frekuensi Prosentase
Berdasarkan Tabel 2 dapat dilihat bahwa
Rp. 1.000.000 - Rp. 4.999.999 49 49.0
mayoritas responden berusia antara 21 hingga 30 Rp. 5.000.000 - Rp. 9.999.999 17 17.0
tahun yaitu sebanyak 44 responden atau 44%. >= Rp. 10.000.000 34 34.0
Sebanyak 34 responden atau 34% berusia antara 31 Total 100 100.0
hingga 40 tahun, dan sebanyak 20 responden atau Sumber: Lampiran 5
20% berusia antara 41 hingga 50 tahun, sedangkan
responden yang berusia kurang dari 20 tahun hanya 1 Berdasarkan Tabel 5 dapat dilihat bahwa
orang atau 1% dan terdapat 1 orang atau 1% yang mayoritas responden mempunyai pendapatan per
berusia di atas 50 tahun. bulan antara Rp. 1.000.000 hingga Rp. 4.999.999
yaitu sebanyak 49 responden atau 49%. Sebanyak 17
Status responden atau 17% mempunyai pendapatan per
bulan antara Rp. 5.000.000 hingga Rp. 9.999.999, dan
Tabel 3. Profil Responden Berdasarkan Status sebanyak 34 responden atau 34% mempunyai
Status Frekuensi Prosentase pendapatan per bulan Rp. 10.000.000 ke atas,
Belum Menikah 36 36.0 sedangkan responden yang mempunyai pendapatan
Sudah Menikah 64 64.0 per bulan kurag dari Rp. 1.000.000 tidak ada.
Total 100 100.0
Sumber: Lampiran 5 Frekuensi Menggunakan Jasa Laundry 5Asec Dalam
6 Bulan Terakhir
Berdasarkan Tabel 3 dapat dilihat bahwa mayoritas
responden mempunyai status sudah menikah yaitu Tabel 6. Profil Responden Berdasarkan Frekuensi
sebanyak 64 responden atau 64%, sedangkan Menggunakan Jasa Laundry 5Asec
responden yang mempunyai status belum menikah Dalam 6 Bulan Terakhir
sebanyak 36 responden atau 36%.
Frekuensi Frekuensi Prosentase
<= 5 kali 54 54.0
Pekerjaan 6 - 10 kali 24 24.0
11 - 15 kali 13 13.0
Tabel 4. Profil Responden Berdasarkan Usia >= 16 kali 9 9.0
Pekerjaan Frekuensi Prosentase Total 100 100.0
Pelajar/Mahasiswa 26 26.0 Sumber: Lampiran 5
Wiraswasta 29 29.0
Pegawai Negeri 16 16.0 Berdasarkan Tabel 6 dapat dilihat bahwa
Pegawai Swasta 10 10.0 mayoritas responden dalam 6 bulan terakhir
Professional 5 5.0 menggunakan jasa Laundry 5Asec sebanyak 5 kali
Lainnya 14 14.0 atau kurang dari 5 kali yaitu 54 responden atau 54%.
Total 100 100.0 Sebanyak 24 responden atau 24% dalam 6 bulan
Sumber: Lampiran 5 terakhir menggunakan jasa Laundry 5Asec antara 6
Cornelia, Pengaruh Kualitas Layanan Terhadap Loyalitas Pelanggan 53

hingga 10 kali, dan sebanyak 13 responden atau 13% dengan cepat dan tepat. Diketahui nilai rata-rata
dalam 6 bulan terakhir menggunakan jasa Laundry tanggapan responden mengenai responsiveness adalah
5Asec antara 11 hingga 15 kali, sedangkan responden 3.564 dengan standart deviasi sebesar 0.768 yang
yang dalam 6 bulan terakhir menggunakan jasa menunjukkan bahwa faktor responsiveness di
Laundry 5Asec 16 kali atau lebih hanya 9 orang atau Laundry 5Asec tergolong baik.
9%.
Tabel 8. Tanggapan Responden Mengenai Respon-
Deskripsi Tanggapan Responden siveness
Skor Jawaban
Berikut adalah deskripsi tanggapan responden Indikator 1 2 3 4 5 Total
mengenai variable bebas penelitian yaitu reliability, STJ TS KS S SS
responsiveness, assurance, emphaty dan tangibles, Kecepatan karyawan 5Asec
serta mengenai loyalitas pelanggan sebagai variabel dalam merespon permintaan 0 14 29 36 21 100
pelanggan
terikat. Karyawan 5Asec selalu
menawarkan bantuan kepada 2 15 24 43 16 100
Reliability (X1) setiap pelanggan
Karyawan 5Asec dapat
Tabel 7. Tanggapan Responden Mengenai Reliability menangani setiap keluhan 4 16 29 29 22 100
dengan cepat dan tepat
Skor Jawaban Mean = 3.564
Indikator 1 2 3 4 5 Total Standart Deviasi = 0.768
STJ TS KS S SS Sumber: Lampiran 5 dan 6
Karyawan 5Asec selalu tepat
3 6 23 44 24 100
waktu Assurance (X3)
Karyawan 5Asec selalu
bertanggung jawab terhadap 0 9 26 27 38 100
pekerjaan
Berdasarkan Tabel 9 diketahui bahwa sebagian
Mean = 3.870 besar responden memberikan penilaian positif
Standart Deviasi = 0.869 mengenai faktor assurance di Laundry 5Asec. Hal ini
Sumber: Lampiran 5 dan 6 dapat ditunjukkan dengan banyaknya responden yang
menyatakan setuju san sangat setuju bahwa informasi
Berdasarkan Tabel 7 diketahui bahwa sebagian yang diberikan para karyawanan 5Asec selalu tepat
besar responden memberikan penilaian positif dan up to date, pengetahuan karyawan 5Asec luas
mengenai faktor reliability di Laundry 5Asec. Hal ini dan tepat, personality karyawan 5Asec sangat
dapat ditunjukkan dengan banyaknya responden yang memadai dan kinerja karyawan 5Asec meyakinkan.
menyatakan setuju dan sangat setuju bahwa karyawan Diketahui nilai rata-rata tanggapan responden
5Asec selalu tepat waktu dan karyawan 5Asec selalu mengenai assurance adalah 3.693 dengan standart
bertanggung jawab terhadap pekerjaan. Diketahui deviasi sebesar 0.594 yang menunjukkan bahwa
nilai rata-rata tanggapan responden mengenai faktor assurance di Laundry 5Asec tergolong baik.
reliability adalah 3.870 dengan standart deviasi
sebesar 0.869 yang menunjukkan bahwa faktor Tabel 9. Tanggapan Responden Mengenai Assurance
reliability di Laundry 5Asec tergolong baik. Skor Jawaban
Indikator 1 2 3 4 5 Total
Responsiveness (X2) STJ TS KS S SS
Informasi yang diberikan para
Berdasarkan Tabel 8 diketahui bahwa sebagian karyawanan selalu tepat dan up 0 3 31 37 29 100
to date
besar responden memberikan penilaian positif Pengetahuan karyawan luas dan
mengenai faktor responsiveness di Laundry 5Asec. 0 9 31 46 14 100
tepat
Hal ini dapat ditunjukkan dengan banyaknya Personality karyawan 5Asec
0 12 33 39 16 100
responden yang menyatakan setuju dan sangat setuju sangat memadai
Kinerja karyawan 5Asec
bahwa karyawan 5Asec cepat dalam merespon meyakinkan
0 12 34 35 19 100
permintaan pelanggan, karyawan 5Asec selalu Mean = 3.693
menawarkan bantuan kepada setiap pelanggan dan Standart Deviasi = 0.594
karyawan 5 Asec dapat menangani setiap keluhan Sumber: Lampiran 5 dan 6
54 JURNAL MANAJEMEN PERHOTELAN, VOL. 4, NO. 2, SEPTEMBER 2008: 45-57

Emphaty (X4) standart deviasi sebesar 0.678 yang menunjukkan


bahwa faktor tangibles di Laundry 5Asec tergolong
Tabel 10. Tanggapan Responden Mengenai Emphaty baik.
Skor Jawaban
Indikator 1 2 3 4 5 Total Loyalitas Pelanggan (Y)
STJ TS KS S SS
Karyawan 5Asec selalu Tabel 12. Tanggapan Responden Mengenai Loyalitas
0 13 29 32 26 100
membantu dengan tulus Pelanggan
Karyawan 5Asec selalu
0 12 30 36 22 100
berkomunikasi dengan baik Skor Jawaban
Karyawan 5Asec selalu tau Indikator 1 2 3 4 5 Total
1 13 26 30 30 100
keinginan pelanggan STJ TS KS S SS
Mean = 3.714 Akan kembali menggunakan
2 13 23 28 34 100
Standart Deviasi = 0.757 jasa 5Asec
Sumber: Lampiran 5 dan 6 Akan tetap memilih 5Asec
7 19 12 21 41 100
sebagai jasa laundry
Akan merekomendasikan
Berdasarkan Tabel 10 diketahui bahwa sebagian 13 4 19 39 25 100
5Asec kepada teman-teman
besar responden memberikan penilaian positif Mean = 3.694
mengenai faktor emphaty di Laundry 5Asec. Hal ini Standart Deviasi = 1.124
dapat ditunjukkan dengan banyaknya responden yang Sumber: Lampiran 5 dan 6
menyatakan setuju dan sangat setuju bahwa karyawan
5Asec selalu membantu dengan tulus, karyawan Berdasarkan Tabel 12 diketahui bahwa sebagian
5Asec selalu berkomunikasi dengan baik dan besar responden memberikan penilaian positif
karyawan 5Asec selalu tahu keinginan pelanggan. mengenai loyalitas pelanggan Laundry 5Asec. Hal ini
Diketahui nilai rata-rata tanggapan responden dapat ditunjukkan dengan banyaknya responden yang
mengenai emphaty adalah 3.714 dengan standart menyatakan setuju dan sangat setuju bahwa mereka
deviasi sebesar 0.757 yang menunjukkan bahwa akan kembali menggunakan jasa 5Asec, mereka akan
faktor emphaty di Laundry 5Asec tergolong baik. tetap memilih 5Asec sebagai jasa laundry, dan mereka
akan merekomendasikan 5Asec kepada teman-teman
Tangibles (X5) mereka. Diketahui nilai rata-rata tanggapan responden
mengenai loyalitas pelanggan adalah 3.694 dengan
Tabel 11. Tanggapan Responden Mengenai Tangibles standart deviasi sebesar 1.124 yang menunjukkan
Skor Jawaban bahwa loyalitas pelanggan Laundry 5Asec tergolong
Indikator 1 2 3 4 5 Total tinggi.
STJ TS KS S SS
Tata letak / ruang di 5Asec rapi Pembahasan
1 13 38 31 17 100
dan nyaman
Tampilan luar dan dalam 5Asec
0 9 28 42 21 100 Berdasarkan pada hasil analisis regresi linier
menarik
Peralatan laundry 5Asec berganda dengan menggunakan uji F, diketahui
3 11 31 37 18 100
lengkap bahwa secara simultan (serentak) reliability,
Penampilan karyawan 5Asec responsiveness, assurance, emphaty dan tangibles
4 23 29 26 18 100
rapi dan menarik
Mean = 3.530
berpengaruh secara serempak dan signifikan terhadap
Standart Deviasi = 0.678 loyalitas pelanggan Laundry 5asec di Surabaya.
Sumber: Lampiran 5 dan 6 Dimana reliability, responsiveness, assurance,
emphaty dan tangibles memberikan kontribusi
Berdasarkan Tabel 11 diketahui bahwa sebagian terhadap loyalitas pelanggan 5asec Surabaya sebesar
besar responden memberikan penilaian positif 65.6%, sedangkan sisanya sebesar 34.4% merupakan
mengenai faktor tangibles di Laundry 5Asec. Hal ini kontribusi dari faktor lainnya misalnya price,
dapat ditunjukkan dengan banyaknya responden yang promotion dan product.
menyatakan setuju dan sangat setuju bahwa tata Berdasarkan hasil uji t dapat diketahui bahwa
letak/ruang di 5Asec rapi dan nyaman, tampilan luar variabel reliability merupakan variabel yang
dan dalam 5Asec menarik, peralatan laundry 5Asec berpengaruh paling signifikan terhadap loyalitas
lengkap, dan penampilan karyawan 5Asec rapi dan pelanggan 5asec Surabaya, dimana pengaruh yang
menarik. Diketahui nilai rata-rata tanggapan dihasilkan adalah positif. Hal ini mengindikasikan
responden mengenai tangibles adalah 3.530 dengan apabila strategi reliability 5asec Surabaya semakin
Cornelia, Pengaruh Kualitas Layanan Terhadap Loyalitas Pelanggan 55

baik, maka loyalitas pelanggan 5asec Surabaya yakin untuk menggunakan jasa suatu perusahaan.
semakin meningkat, dengan kata lain pelanggan 5asec Oleh karena itu 5asec selalu mengadakan training bagi
Surabaya akan semakin loyal, karena dengan adanya para karyawannya agar dapat menambah wawasan,
variabel reliability yang baik membuat pelanggan dan pengetahuan masing-masing karyawan, sehingga
merasa nyaman karena diberikan kepercayaan yang dapat memberikan informasi yang tepat kepada setiap
pasti oleh pihak karyawanan 5asec. Hal ini merupakan pelanggan
faktor terpenting bagi pelanggan untuk menjadi loyal. Variabel Emphaty merupakan salah satu variabel
Sepeti dikatakan oleh Parasuraman dalam Tjiptono, yang mendukung dalam pengaruh kualitas layanan
(2008, p. 95) bahwa indikator dari reliability yang bagi loyalitas pelanggan, walaupun memiliki
mencakup tentang konsistensi kerja (performance) kontribusi prosentase terkecil dalam prosentase
dan sifat terpercaya (dependability) yang bersifat pengaruh kualitas layanan terhadap loyalitas
positif berpengaruh secara langsung dengan dimensi pelanggan, tetapi variabel emphaty juga mendukung
loyalitas pelanggan yaitu menyatakan tetap memilih terciptanya loyalitas pelanggan. Menurut
merek tersebut (always consume), memberikan (Parasuraman dalam Tjiptono, 2008, p.95):Emphaty
rekomendasi kepada orang lain (recommend friend) berarti perusahaan memahami masalah pelanggannya
dan melakukan pembelian terus menerus (continue dan bertindak demi kepentingan pelanggan,
purchasing). Menurut Tjiptono (2001:85) menyatakan berpengaruh secara positif dimensi loyalitas
bahwa salah satu faktor yang mendukung terciptanya pelanggan yaitu tetap memilih merek tersebut,
loyalitas pelanggan adalah faktor kepercayaan, merekomendasikannya kepada orang lain dan
dimana rasa kepercayaan yang diberikan oleh pihak melakukan pembelian ulang.
perusahaan memberikan pengaruh efek pada perilaku Yang terakhir ialah variabel Tangibles merupakan
salah satu faktor dominan yang berpengaruh kuat
konsumen yang salah satunya adalah kepuasan
terhadap loyalitas pelanggan. Seperti dikatakan oleh
konsumen.
(Parasuraman dalam Tjiptono, 2008, p. 95): tangibles
Variabel Responsiveness merupakan salah satu
berkenaan dengan penampilan fisik, fasilitas layanan,
aspek distribusi yang sangat penting bagi perusahaan peralatan/perlengkapan, sumber daya manusia, dan
yang bergerak di bidang hospitality seperti restoran, materi komunikasi perusahaan, berkaitan secara
kafe, dan jasa laundry dimana konsumen akan datang langsung dengan indicator-indikator loyalitas
pada mereka. Kesediaan karyawan untuk mambantu pelanggan. Dimana penampilan fisik juga sangat
merupakan salah satu faktor yang mendukung mendukung pelanggan untuk menjadi loyal. 5asec
tersiptanya loyalitas pelanggan. Seperti dikatakan selalu menjaga desain interor dan exterior, serta selalu
(Parasuraman dalam Tjiptono,2008, p. 95): bahwa membentuk atmosphere yang nyaman, sehingga dapat
responsiveness yaitu kesediaan dan kesigapan para membuat pelanggan menjadi santai berada di laundry
karyawan untuk membantu dan melayani pelanggan 5asec tersebut.
dengan segera berpengaruh langsung secara positif Variabel reliability merupakan variabel dalam
terhadap loyalitas pelanggan. Karena memberikan kualitas layanan yang berpengaruh paling dominan
nilai plus berupa motivasi khusus bagi para pelanggan dalam loyalitas pelanggan di Laundry 5asec di
untuk menjalin ikatan relasi saling menguntungkan Surabaya. Hal ini berarti hipotesis kedua penelitian
dalam jangka panjang dengan perusahaan. Ikatan yang menduga bahwa responsiveness berpengaruh
inilah yang akan membuat pelanggan menjadi sangat paling dominan terhadap loyalitas pelanggan laundry
loyal. 5Asec di Surabaya, tidak terbukti kebenarannya.
Variabel Assurance merupakan salah satu Menurut hasil kuisioner dari para responden bahwa
variabel yang penting dalam pengaruh kualitas variabel reliability adalah merupakan variable yang
layanan dalam hal loyalitas pelanggan. Seperti berpengaruh paling dominan, dikarenakan dengan
menurut (Parasuraman dalam Tjiptono,2008, p.95) adanya rasa percaya yang dimiliki oleh pelanggan
assurance berkenaan dengan pengetahuan dan akan suatu perusahaan maka pelanggan akan menjadi
personality karyawan, serta kemampuan mereka aman dan nyaman yang berujung dengan melakukan
dalam menumbuhkan rasa percaya (trust) dan pembelian ulang, sehingga menjadi pelanggan yang
keyakinan pelanggan (confidence), memberikan loyal. Seperti dikatakan Tjiptono (2001:85) menyata-
kontribusi positif terhadap terwujudnya loyalitas kan bahwa salah faktor yang sangat mendukung
pelanggan. Karena dengan beberapa hal tadi, terciptanya loyalitas pelanggan adalah faktor
pelanggan merasa dimengerti dan akhirnya merasa kepercayaan, dimana rasa kepercayaan yang diberikan
nyaman, sehingga membuat pelanggan tersebut oleh pihak perusahaan memberikan pengaruh efek
menjadi loyal. Dengan adanya kualitas pengetahuan pada perilaku konsumen, yaitu membuat pelanggan
karyawan yang tepat, maka pelanggan akan merasa menjadi loyal.
56 JURNAL MANAJEMEN PERHOTELAN, VOL. 4, NO. 2, SEPTEMBER 2008: 45-57

Hasil analisis di atas menunjukkan bahwa reliability, rerposiveness, assurance, emphaty, dan
variabel reliability, responsiveness, assurance, assurance agar loyalitas pelanggan semakin
emphaty, tangible 5asec Surabaya berpengaruh meningkat, hal tersebut bisa dilakukan dengan
positif dan signifikan terhadap kepuasan pelanggan. cara menambah jadwal training karyawan, serta
Dengan demikian apabila kualitas layanan di meningkatkan konsistensi kinerja karyawan.
laundry5asec-Surabaya semakin baik, dengan 2. Hendaknya pihak manajemen 5asec semakin
semakin meningkatkan dimensi daripada variabek- meningkatkan konsisten kinerjanya, serta harus
variabel kualitas layanan, seperti misalnya selalu menepati janji yang yang pernah dibuatnya,
peningkatan performance dari para karyawan, apabila terpenuhi dapat membuat pelanggan
semakin memberikan layanan yang yang lebih kepada menjadi puas dan akhirnya loyal, sehingga akan
menggunakan jasa laundry 5asec secara terus-
setiap pelanggan, memberikan inovasi berbeda dari
menerus.
segi kualitas layanan, dan semakin konsisten kinerja
3. Variabel reliability merupakan salah satu variabel
karyawan, maka pelanggan akan menjadi semakin yang sangat dominan bagi terbentuknya loyalitas
loyal terhadap laundry. Oleh karena itu, pihak pelanggan, oleh karena itu, hendaklah perusahaan
manajemen 5asec-Surabaya Surabaya harus selalu memperhatikan, serta terus meningkatkan faktor
memperhatikan dan meningkatkan strategi kualitas tersebut. Karena walaupun variabel reliability
layanan laundry 5asec Surabaya agar pelanggan akan kelihatannya tidak terlalu penting, tetapi pada
menjadi semakin loyal. Hal ini berkaitan dengan kenyataanya variabel reliabilitylah yang ternyata
manfaat dari adanya loyalitas pelanggan yang antara berpengaruh paling dominan.
lain adalah membuat hubungan antara perusahaan dan
pelanggannya menjadi harmonis, memberikan dasar DAFTAR PUSTAKA
yang baik bagi pembelian ulang, dapat mendorong
terciptanya loyalitas pelanggan, membentuk suatu Essinger, James & Wylie, Helen,(2003). Customer
rekomendasi dari mulut ke mulut (word-of-mouth) loyalty: Devising successful strategies in food
yang menguntungkan bagi perusahaan, reputasi and drink.
perusahaan menjadi baik di mata konsumen, serta laba Gordon, Ian H and Evans. (1992). Competitor
yang diperoleh dapat meningkat (Tjiptono, 1994, p. targeting: Winning the battle for market and
9). customer share. Canada: National Liberary
Gronroos, C., (2000). Services management and
KESIMPULAN DAN SARAN marketing: a customer relatonship manage-
ment approach. (2nd) ed. Chichester: John
Kesimpulan Wiley & Sons, Ltd.
Hakim, Abdul dan Kumadji, Srikandi, (1997).
Pengantar statistika, Surabaya: CV. Citra
Berdasarkan hasil analisa dan pembahasan yang
Media.
sudah dijelaskan pada bab IV, maka kesimpulan dari
Johnson, D.M., (1997). Customer orientation and
penelitian ini adalah sebagai berikut: market action. Englewood Cliffs, New Jersey:
1. Diketahui variabel reliability, responsiveness, Prentice hall international inc.
assurance, emphaty, dan tangibles berpengaruh Kotler, Philip, (1994). Marketing management:
secara serentak dan signifikan terhadap loyalitas analysis, planing, implementation and control,
pelanggan laundry 5Asec di Surabaya. (8nd)ed, International Edition, Englewood
2. Diketahui ternyata variabel reliability merupakan Cliffs, New Jersey: Prentice Hall Inc.
variabel yang berpengaruh paling dominan Kotler, Philip, and Amstrong Gary, (1996). Principles
terhadap loyalitas pelanggan laundry 5Asec di of marketing, (9nd) ed, Englewood Cliffs, New
Surabaya. Jersey: Prentice Hall Int, Inc.
Kotler, P., Bowen, J. & Makens, J. (1999). Marketing
Saran for hospitality anf tourism, (International ed),
Prentise Hall. New Jersey: Prentice Hall Int,
Berdasarkan kesimpulan yang diperoleh, dapat Inc.
dikembangkan beberapa saran bagi pihak–pihak yang Kotler, Phillip, (2000) Marketing management, (The
berkepentingan dalam penelitian ini. Adapun saran– Millenium Edition). New Jersey: Prentice-
saran yang dikemukakan adalah sebagai berikut: Hall.
1. Hendaknya pihak manajemen 5asec Surabaya Kotler, Philip, (2000). Manajemen pemasaran-analisis,
selalu berusaha meningkatkan kualitas layanan perencanaan, implementasi dan pengendalian,
mencakup 5 (lima) variabel yaitu variabel Jakarta: Erlangga.
Cornelia, Pengaruh Kualitas Layanan Terhadap Loyalitas Pelanggan 57

Kotler, P., (2002) Manajemen pemasaran Jilid 1, (5nd) Tjiptono, Fandy, (2001). Manajemen jasa, Yogyakarta:
ed. Jakarta: PT. Prehallindo. Penerbit Andi.
Kotler, Philip and Gary Amstrong, (2003). Dasar- Tjiptono, Fandy, (2004). Strategi pemasaran. Edisi
dasar pemasaran., (9nd) ed, Jilid I. Jakarta: Kedua. Yogyakarta: Penerbit Andi.
Indeks Kelompok Gramedia. Tjiptono, Fandy, (2008). Service management: me-
Lovelock, C., and Wright, L., (2002). Principle of
services marketing and management. New wujudkan layanan prima. Yogyakarta: Penerbit
Jersy: Pearson Education, Inc. Andi.
Minor, M., & Mowen, J. (2002). Perilaku konsumen, Umar, Husein, (2001). Riset pemasaran & perilaku
(5nd) ed, Jilid pertama. Jakarta: Erlangga. konsumen, Jakarta: PT. Gramedia Pustaka.
Malhotra, N. K., (2004). Marketing reserch: annaplied Zeithaml, Valerie, Parasuraman A.A. & Leonard,
orientation, 4th ed, New Jersy Prentice Hall. Berry L., (1990). Delivering quality service:
Prawitra, Teddy, dan Sutrisna, (2001). Kepuasan balancing customer perseption & expectation.
pelanggan sebagai keunggulan daya saing: Ney York.
Konsep. Jakarta: Indeks Kelompok Gramedia. Zeithaml, V.A., and Bitner, M.J., (2003). Services
Simamora, Henry. (2002), Manajemen sumber daya
marketing: integrating customer focus across
manusia, Yogyakarta: STIE YKPN.
Sihite, Richard, (1996). Laundry and dry cleaning. the firm, (International Edition), New York:
Cetakan keempat, SIC, Surabaya: Bumi Pelindo. The McGraw-Hill Companies. Inc.

View publication stats

Anda mungkin juga menyukai