Anda di halaman 1dari 33

Daftar Diagnosa Keperawatan NANDA, NOC dan NIC

1. Bersihan Jalan Nafas tidak efektif (1)


2. Pola Nafas tidak efektif (2)
3. Gangguan Pertukaran gas (3)
4. Kurang Pengetahuan (4)
5. Risiko Aspirasi (4)
6. Hipertermia (5)
7. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh (6)
8. Defisit Volume Cairan (7)
9. Kelebihan Volume Cairan (8)
10. Risiko infeksi (8)
11. Intoleransi aktivitas (9)
12. Kerusakan integritas kulit (10)
13. Kecemasan (11)
14. Takut 12
15. Penurunan curah jantung 12
16. Perfusi jaringan kardiopulmonal tidak efektif 13
17. Perfusi jaringan cerebral tidak efektif 14
18. Perfusi jaringan gastrointestinal tidak efektif 15
19. Perfusi jaringan renal tidak efektif 16
20. Defisit perawatan diri 17
21. Risiko gangguan integritas kulit 17
22. Ketidakseimbangan nutrisi lebih dari kebutuhan tubuh 18
23. Nyeri akut 19
24. Nyeri Kronis 20
25. Gangguan mobilitas fisik 21
26. Risiko trauma 22
27. Risiko Injury 23
28. Mual 24
29. Diare 24
30. Konstipasi 25
31. Gangguan pola tidur 26
32. Retensi urin 27
33. Kerusakan integritas jaringan 27
34. Gangguan body image 28
35. Manejemen regimen terapeutik tidak efektif 29
36. Kelelahan 29
Created By
Sam.Ns
Diagnosa Keperawatan/ Rencana keperawatan
Masalah Kolaborasi
Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi

Bersihan Jalan Nafas tidak NOC:


efektif berhubungan dengan:  Respiratory status :  Pastikan kebutuhan oral / tracheal
- Infeksi, disfungsi Ventilation suctioning.
neuromuskular, hiperplasia  Respiratory status :  Berikan O2 ……l/mnt, metode………
dinding bronkus, alergi
Airway patency  Anjurkan pasien untuk istirahat dan napas
jalan nafas, asma, trauma
- Obstruksi jalan nafas :  Aspiration Control dalam
spasme jalan nafas, sekresi Setelah dilakukan  Posisikan pasien untuk memaksimalkan
tertahan, banyaknya tindakan keperawatan ventilasi
mukus, adanya jalan nafas selama  Lakukan fisioterapi dada jika perlu
buatan, sekresi bronkus, …………..pasien  Keluarkan sekret dengan batuk atau
adanya eksudat di alveolus, menunjukkan keefektifan suction
adanya benda asing di jalan jalan nafas dibuktikan  Auskultasi suara nafas, catat adanya suara
nafas. dengan kriteria hasil : tambahan
DS:  Mendemonstrasika n  Berikan bronkodilator :
- Dispneu batuk efektif dan - ………………………
DO: suara nafas yang bersih, - ……………………….
- Penurunan suara nafas tidak ada sianosis dan - ………………………
- Orthopneu dyspneu (mampu
 Monitor status hemodinamik
- Cyanosis mengeluarkan sputum,
 Berikan pelembab udara Kassa basah NaCl
- Kelainan suara nafas (rales, bernafas dengan
Lembab
wheezing) mudah, tidak ada pursed
- Kesulitan berbicara lips)  Berikan antibiotik :
- Batuk, tidak efekotif atau …………………….
 Menunjukkan jalan
tidak ada …………………….
nafas yang paten (klien
- Produksi sputum tidak merasa tercekik,  Atur intake untuk cairan mengoptimalkan
- Gelisah irama nafas, frekuensi keseimbangan.
- Perubahan frekuensi dan pernafasan dalam  Monitor respirasi dan status O2
irama nafas rentang normal, tidak  Pertahankan hidrasi yang adekuat untuk
ada suara nafas mengencerkan sekret
abnormal)  Jelaskan pada pasien dan keluarga tentang
 Mampu penggunaan peralatan : O2, Suction,
mengidentifikasikan dan Inhalasi.
mencegah faktor yang
penyebab.
 Saturasi O2 dalam
batas normal
 Foto thorak dalam
batas normal

Diagnosa Keperawatan/ Rencana keperawatan


Masalah Kolaborasi
Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi

Pola Nafas tidak efektif NOC: NIC:


berhubungan dengan :  Respiratory status :  Posisikan pasien untuk memaksimalkan
- Hiperventilasi Ventilation ventilasi
- Penurunan energi/kelelahan  Respiratory status :  Pasang mayo bila perlu
- Perusakan/pelemahan Airway patency  Lakukan fisioterapi dada jika perlu
muskulo-skeletal  Vital sign Status  Keluarkan sekret dengan batuk atau
- Kelelahan otot pernafasan suction
- Hipoventilasi sindrom Setelah dilakukan tindakan  Auskultasi suara nafas, catat adanya
- Nyeri keperawatan selama suara tambahan
- Kecemasan ………..pasien menunjukkan  Berikan bronkodilator :
- Disfungsi Neuromuskuler keefektifan pola nafas, -…………………..
- Obesitas dibuktikan dengan kriteria …………………….
- Injuri tulang belakang hasil:  Berikan pelembab udara Kassa basah
 Mendemonstrasikan NaCl Lembab
DS: batuk efektif dan suara
- Dyspnea  Atur intake untuk cairan mengoptimalkan
nafas yang bersih, tidak keseimbangan.
- Nafas ada sianosis dan
pendek DO:  Monitor respirasi dan status O2
dyspneu (mampu
- Penurunan tekanan  Bersihkan mulut, hidung dan secret
mengeluarkan sputum,

Panduan Penulisan Dx Kep,NOC,NIC –UAP-2011, Page 2


Created By
inspirasi/ekspirasi trakea Sam.Ns

Panduan Penulisan Dx Kep,NOC,NIC –UAP-2011, Page 3


- Penurunan mampu bernafas dg  Pertahankan jalan nafas yang paten
pertukaran udara per mudah, tidakada pursed  Observasi adanya tanda tanda
menit lips) hipoventilasi
- Menggunakan otot Menunjukkan jalan nafas  Monitor adanya kecemasan pasien
pernafasan tambahan yang paten (klien tidak terhadap oksigenasi
- Orthopnea merasa tercekik, irama  Monitor vital sign
- Pernafasan pursed-lip nafas, frekuensi  Informasikan pada pasien dan keluarga
- Tahap ekspirasi pernafasan dalam tentang tehnik relaksasi untuk
berlangsung sangat lama rentang normal, tidak memperbaiki pola nafas.
- Penurunan kapasitas vital ada suara nafas  Ajarkan bagaimana batuk efektif
- Respirasi: < 11 – 24 x /mnt abnormal)  Monitor pola nafas
 Tanda Tanda vital dalam
rentang normal (tekanan
darah, nadi, pernafasan)

Diagnosa Keperawatan/ Rencana keperawatan


Masalah Kolaborasi
Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi

Gangguan Pertukaran gas NOC: NIC :


Berhubungan dengan :  Respiratory Status : Gas  Posisikan pasien untuk memaksimalkan
è ketidakseimbangan perfusi exchange ventilasi
ventilasi  Keseimbangan asam  Pasang mayo bila perlu
è perubahan membran Basa, Elektrolit  Lakukan fisioterapi dada jika perlu
kapiler-alveolar  Respiratory Status :  Keluarkan sekret dengan batuk atau
DS: ventilation suction
è sakit kepala ketika bangun  Vital Sign Status  Auskultasi suara nafas, catat adanya
è Dyspnoe Setelah dilakukan tindakan suara tambahan
è Gangguan penglihatan keperawatan selama ….  Berikan bronkodilator ;
DO: Gangguan pertukaran -………………….
è Penurunan CO2 pasien teratasi dengan -………………….
è Takikardi kriteria hasi:  Barikan pelembab udara
è Hiperkapnia  Mendemo  Atur intake untuk cairan mengoptimalkan
è Keletihan nstrasikan peningkatan keseimbangan.
ventilasi dan oksigenasi  Monitor respirasi dan status O2
è
yang adekuat
Iritabilitas  Catat pergerakan dada,amati
 Memeliha kesimetrisan, penggunaan otot tambahan,
è Hypoxia
ra kebersihan paru paru retraksi otot supraclavicular dan
è kebingungan
dan bebas dari tanda intercostal
è sianosis tanda distress
è warna kulit abnormal  Monitor suara nafas, seperti dengkur
pernafasan
(pucat, kehitaman)  Monitor pola nafas : bradipena, takipenia,
 Mendemonstrasikan
è Hipoksemia kussmaul, hiperventilasi, cheyne stokes,
batuk efektif dan suara
è hiperkarbia biot
nafas yang bersih, tidak
è AGD abnormal  Auskultasi suara nafas, catat area
adasianosis dan
penurunan / tidak adanya ventilasi dan
è pH arteri abnormal dyspneu (mampu
suara tambahan
èfrekuensi dan kedalaman mengeluarkan sputum,
mampu bernafas dengan  Monitor TTV, AGD, elektrolit dan ststus
nafas abnormal
mudah, tidak ada pursed mental
lips)  Observasi sianosis khususnya membran
 Tanda tanda vital mukosa
dalam rentang normal  Jelaskan pada pasien dan keluarga
 AGD dalam batas tentang persiapan tindakan dan tujuan
normal penggunaan alat tambahan (O2, Suction,
Inhalasi)
 Status neurologis
dalam batas normal  Auskultasi bunyi jantung, jumlah, irama
dan denyut jantung

Rencana keperawatan
Diagnosa Keperawatan/ Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi
Masalah Kolaborasi

Kurang Pengetahuan NOC: NIC :


Berhubungan dengan :  Kowlwdge :  Kaji tingkat pengetahuan pasien dan
keterbatasan kognitif, disease process keluarga
interpretasi terhadap  Kowledge :  Jelaskan patofisiologi dari penyakit dan
informasi yang salah, health Behavior bagaimana hal ini berhubungan dengan
kurangnya keinginan untuk Setelah dilakukan tindakan anatomi dan fisiologi, dengan cara yang
mencari informasi, tidak keperawatan selama …. tepat.
mengetahui sumber-sumber pasien menunjukkan  Gambarkan tanda dan gejala yang biasa
informasi. pengetahuan tentang muncul pada penyakit, dengan cara
proses penyakit dengan yang tepat
kriteria hasil:  Gambarkan proses penyakit, dengan
DS: Menyatakan secara verbal  Pasien dan keluarga cara yang tepat
adanya masalah menyatakan  Identifikasi kemungkinan penyebab,
DO: ketidakakuratan pemahaman tentang dengan cara yang tepat
mengikuti instruksi, penyakit, kondisi,  Sediakan informasi pada pasien tentang
perilaku tidak sesuai prognosis dan program kondisi, dengan cara yang tepat
pengobatan  Sediakan bagi keluarga informasi
 Pasien dan keluarga tentang kemajuan pasien dengan cara
mampu melaksanakan yang tepat
prosedur yang  Diskusikan pilihan terapi atau
dijelaskan secara penanganan
benar
 Dukung pasien untuk mengeksplorasi
 Pasien dan keluarga atau mendapatkan second opinion
mampu menjelaskan dengan cara yang tepat atau
kembali apa yang diindikasikan
dijelaskan
 Eksplorasi kemungkinan sumber atau
perawat/tim
dukungan, dengan cara yang tepat
kesehatan lainnya

Diagnosa Keperawatan/ Rencana keperawatan


Masalah Kolaborasi
Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi

Risiko Aspirasi NOC : NIC:


DO:  Respiratory Status :  Monitor tingkat kesadaran, reflek batuk
- Peningkatan tekanan Ventilation dan kemampuan menelan
dalam lambung  Aspiration control  Monitor status paru
- elevasi tubuh bagian atas  Swallowing Status  Pelihara jalan nafas
- penurunan tingkat Setelah dilakukan  Lakukan suction jika diperlukan
kesadaran tindakan keperawatan  Cek nasogastrik sebelum makan
- peningkatan residu selama…. pasien tidak  Hindari makan kalau residu masih
lambung mengalami aspirasi banyak
- menurunnya fungsi dengan kriteria:  Potong makanan kecil kecil
sfingter esofagus
 Klien  Haluskan obat sebelumpemberian
- gangguan menelan
dapat bernafas dengan  Naikkan kepala 30-45 derajat setelah
- NGT
mudah, tidak irama, makan
- Penekanan reflek batuk
frekuensi pernafasan
dan gangguan reflek
normal
- Penurunan motilitas
gastrointestinal  Pasien
mampu menelan,
mengunyah tanpa
terjadi aspirasi, dan
mampumelakukan oral
hygiene
 Jalan
nafas paten, mudah
bernafas, tidak merasa
tercekik dan tidak ada
suara nafas abnormal

Diagnosa Keperawatan/ Rencana keperawatan


Masalah Kolaborasi
Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi

Hipertermia NOC: NIC :


Berhubungan dengan : Thermoregulasi  Monitor suhu sesering mungkin
- penyakit/ trauma  Monitor warna dan suhu kulit
- peningkatan Setelah dilakukan tindakan  Monitor tekanan darah, nadi dan RR
metabolisme keperawatan  Monitor penurunan tingkat kesadaran
- aktivitas yang selama………..pasien
 Monitor WBC, Hb, dan Hct
berlebih menunjukkan :
 Monitor intake dan output
- dehidrasi Suhu tubuh dalam batas
normal dengan kreiteria  Berikan anti piretik:
DO/DS: hasil:  Kelola Antibiotik:………………………..
 kenaikan suhu  Suhu 36  Selimuti pasien
tubuh diatas rentang – 37C  Berikan cairan intravena
normal  Nadi dan  Kompres pasien pada lipat paha dan
 serangan RR dalam rentang aksila
atau konvulsi normal  Tingkatkan sirkulasi udara
(kejang)  Tidak ada  Tingkatkan intake cairan dan nutrisi
 kulit kemerahan perubahan warna kulit  Monitor TD, nadi, suhu, dan RR
 pertambahan RR dan tidak ada pusing,  Catat adanya fluktuasi tekanan
 takikardi merasa nyaman darah
 Kulit teraba  Monitor hidrasi seperti turgor kulit,
panas/ hangat kelembaban membran mukosa)

Diagnosa Keperawatan/ Rencana keperawatan


Masalah Kolaborasi
Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi
Ketidakseimbangan nutrisi NOC:  Kaji adanya alergi makanan
kurang dari kebutuhan a. Nutritional status:  Kolaborasi dengan ahli gizi untuk
tubuh Adequacy of nutrient menentukan jumlah kalori dan nutrisi yang
Berhubungan dengan : b. Nutritional Status : food dibutuhkan pasien
Ketidakmampuan untuk and Fluid Intake  Yakinkan diet yang dimakan mengandung
memasukkan atau mencerna c. Weight Control tinggi serat untuk mencegah konstipasi
nutrisi oleh karena faktor Setelah dilakukan tindakan  Ajarkan pasien bagaimana membuat
biologis, psikologis atau keperawatan catatan makanan harian.
ekonomi. selama….nutrisi kurang
 Monitor adanya penurunan BB dan gula
DS: teratasi dengan indikator:
darah
- Nyeri abdomen  Albumin serum
 Monitor lingkungan selama makan
- Muntah  Pre albumin serum
- Kejang perut  Jadwalkan pengobatan dan tindakan tidak
 Hematokrit selama jam makan
- Rasa penuh tiba-tiba  Hemoglobin
setelah makan  Monitor turgor kulit
 Total iron binding  Monitor kekeringan, rambut kusam, total
DO: capacity
- Diare protein, Hb dan kadar Ht
 Jumlah limfosit  Monitor mual dan muntah
- Rontok rambut yang
berlebih  Monitor pucat, kemerahan, dan kekeringan
- Kurang nafsu makan jaringan konjungtiva
- Bising usus berlebih  Monitor intake nuntrisi
- Konjungtiva pucat  Informasikan pada klien dan keluarga
- Denyut nadi lemah tentang manfaat nutrisi
 Kolaborasi dengan dokter tentang
kebutuhan suplemen makanan seperti
NGT/ TPN sehingga intake cairan yang
adekuat dapat dipertahankan.
 Atur posisi semi fowler atau fowler tinggi
selama makan
 Kelola pemberan anti emetik:.....
 Anjurkan banyak minum
 Pertahankan terapi IV line
 Catat adanya edema, hiperemik, hipertonik
papila lidah dan cavitas oval

Diagnosa Keperawatan/ Rencana keperawatan


Masalah Kolaborasi
Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi

Defisit Volume Cairan NOC: NIC :


 Fluid balance  Pertahankan catatan intake dan
Berhubungan dengan:
 Hydration output yang akurat
- Kehilangan volume cairan
secara aktif  Nutritional Status : Food  Monitor status hidrasi ( kelembaban
- Kegagalan mekanisme and Fluid Intake membran mukosa, nadi adekuat,
pengaturan Setelah dilakukan tindakan tekanan darah ortostatik ), jika
keperawatan selama….. diperlukan
DS : defisit volume cairan  Monitor hasil lab yang sesuai
- Haus teratasi dengan kriteria dengan retensi cairan (BUN , Hmt ,
DO: hasil: osmolalitas urin, albumin, total
- Penurunan turgor  Mempertahankan urine protein )
kulit/lidah output sesuai dengan  Monitor vital sign setiap 15menit – 1
- Membran mukosa/kulit usia dan BB, BJ urine jam
kering normal,  Kolaborasi pemberian cairan IV
- Peningkatan denyut nadi,  Tekanan darah, nadi,  Monitor status nutrisi
penurunan tekanan darah, suhu tubuh dalam batas  Berikan cairan oral
penurunan normal  Berikan penggantian nasogatrik
volume/tekanan nadi  Tidak ada tanda tanda sesuai output (50 – 100cc/jam)
- Pengisian vena menurun dehidrasi, Elastisitas  Dorong keluarga untuk membantu
- Perubahan status mental turgor kulit baik, pasien makan
- Konsentrasi urine membran mukosa  Kolaborasi dokter jika tanda cairan
meningkat lembab, tidak ada rasa berlebih muncul meburuk
- Temperatur tubuh haus yang berlebihan  Atur kemungkinan tranfusi
meningkat  Orientasi terhadap
- Kehilangan berat waktu dan tempat baik
badan secara tiba-tiba  Jumlah dan irama
- Penurunan urine output pernapasan dalam  Persiapan untuk tranfusi
- HMT meningkat batas normal  Pasang kateter jika perlu
- Kelemahan  Elektrolit, Hb, Hmt  Monitor intake dan urin output
dalam batas normal setiap 8 jam
 pH urin dalam batas
normal
 Intake oral dan
intravena adekuat

Diagnosa Keperawatan/ Rencana keperawatan


Masalah Kolaborasi
Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi

Kelebihan Volume Cairan NOC : NIC :


Berhubungan dengan :  Electrolit  Pertahankan catatan intake dan
- Mekanisme and acid base output yang akurat
pengaturan melemah balance  Pasang urin kateter jika diperlukan
- Asupan  Fluid  Monitor hasil lab yang sesuai
cairan balance dengan retensi cairan (BUN , Hmt ,
berlebihan  Hydration osmolalitas urin )
DO/DS : Setelah dilakukan tindakan  Monitor vital sign
Berat badan keperawatan selama ….  Monitor indikasi retensi / kelebihan
meningkat pada waktu yang Kelebihan volume cairan cairan (cracles, CVP , edema, distensi
singkat teratasi dengan kriteria: vena leher, asites)
Asupan berlebihan  Terbebas  Kaji lokasi dan luas edema
dibanding output dari edema, efusi,  Monitor masukan makanan / cairan
Distensi vena jugularis anaskara  Monitor status nutrisi
Perubahan pada pola  Bunyi nafas  Berikan diuretik sesuai interuksi
nafas, dyspnoe/sesak nafas, bersih, tidak ada
orthopnoe, suara nafas  Kolaborasi pemberian obat:
dyspneu/ortopneu
abnormal (Rales atau crakles), ....................................
 Terbebas  Monitor berat badan
, pleural effusion
dari distensi vena
Oliguria, azotemia  Monitor elektrolit
jugularis,
Perubahan status  Monitor tanda dan gejala dari
mental, kegelisahan,  Memelihara
odema
kecemasan tekanan vena sentral,
tekanan kapiler paru,
output jantung dan
vital sign DBN
 Terbebas
dari kelelahan,
kecemasan atau
bingung

Diagnosa Keperawatan/ Rencana keperawatan


Masalah Kolaborasi
Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi
Risiko infeksi NOC : NIC :
 Immune Status  Pertahankan teknik aseptif
Faktor-faktor risiko :  Knowledge : Infection  Batasi pengunjung bila perlu
- Prosedur Infasif control  Cuci tangan setiap sebelum dan sesudah
- Kerusakan jaringan dan  Risk control tindakan keperawatan
peningkatan paparan Setelah dilakukan tindakan  Gunakan baju, sarung tangan sebagai
lingkungan keperawatan selama…… alat pelindung
- Malnutrisi pasien tidak mengalami  Ganti letak IV perifer dan dressing sesuai
- Peningkatan infeksi dengan kriteria dengan petunjuk umum
paparan lingkungan hasil:  Gunakan kateter intermiten untuk
patogen  Klien bebas dari tanda menurunkan infeksi kandung kencing
- Imonusupresi dan gejala infeksi  Tingkatkan intake nutrisi
- Tidak adekuat  Menunjukkan
pertahanan sekunder  Berikan terapi
kemampuan untuk antibiotik:.................................
(penurunan Hb, mencegah timbulnya
Leukopenia, penekanan  Monitor tanda dan gejala infeksi sistemik
infeksi dan lokal
respon inflamasi)
 Jumlah leukosit dalam  Pertahankan teknik isolasi k/p
- Penyakit kronik
batas normal
- Imunosupresi  Inspeksi kulit dan membran mukosa
 Menunjukkan perilaku terhadap kemerahan, panas, drainase
- Malnutrisi
hidup sehat
- Pertahan primer tidak  Monitor adanya luka
adekuat (kerusakan kulit,  Status imun,
 Dorong masukan cairan
trauma jaringan, gangguan gastrointestinal,
genitourinaria dalam  Dorong istirahat
peristaltik)  Ajarkan pasien dan keluarga tanda dan
batas normal
gejala infeksi
 Kaji suhu badan pada pasien neutropenia
setiap 4 jam

Diagnosa Keperawatan/ Rencana keperawatan


Masalah Kolaborasi
Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi

Intoleransi aktivitas NOC : NIC :


Berhubungan dengan :  Self Care :  Observasi adanya pembatasan
 Tirah Baring ADLs klien dalam melakukan aktivitas
atau imobilisasi  Toleransi  Kaji adanya faktor yang
aktivitas menyebabkan kelelahan
 Kelemahan
menyeluruh  Konservasi  Monitor nutrisi dan sumber
eneergi energi yang adekuat
 Ketidakseimb Setelah dilakukan tindakan  Monitor pasien akan adanya
angan antara suplei keperawatan selama …. kelelahan fisik dan emosi secara
oksigen dengan Pasien bertoleransi terhadap berlebihan
kebutuhan aktivitas dengan Kriteria  Monitor respon kardivaskuler
Gaya hidup yang Hasil : terhadap aktivitas (takikardi, disritmia,
dipertahankan.  Berpartisipa sesak nafas, diaporesis, pucat,
si dalam aktivitas fisik perubahan hemodinamik)
DS: tanpa disertai  Monitor pola tidur dan lamanya
 Melaporkan secara peningkatan tekanan tidur/istirahat pasien
verbal adanya darah, nadi dan RR  Kolaborasikan dengan Tenaga
kelelahan atau  Mampu Rehabilitasi Medik dalam
kelemahan. melakukan aktivitas merencanakan progran terapi yang
 Adanya dyspneu sehari hari (ADLs) secara tepat.
atau ketidaknyamanan
saat beraktivitas.
DO : mandiri  Bantu klien untuk
 Keseimbang mengidentifikasi aktivitas yang mampu
 Respon abnormal an aktivitas dan dilakukan
dari tekanan darah atau istirahat  Bantu untuk memilih aktivitas
nadi terhadap aktifitas konsisten yang sesuai dengan
 Perubahan ECG : kemampuan fisik, psikologi dan sosial
aritmia, iskemia  Bantu untuk mengidentifikasi dan
mendapatkan sumber yang diperlukan
untuk aktivitas yang diinginkan
 Bantu untuk mendpatkan alat
bantuan aktivitas seperti kursi roda,
krek
 Bantu untuk mengidentifikasi
aktivitas yang disukai
 Bantu klien untuk membuat
jadwal latihan diwaktu luang
 Bantu pasien/keluarga untuk
mengidentifikasi kekurangan dalam
beraktivitas
 Sediakan penguatan positif bagi
yang aktif beraktivitas
 Bantu pasien untuk
mengembangkan motivasi diri dan
penguatan
 Monitor respon fisik, emosi, sosial
dan spiritual

Diagnosa Keperawatan/ Rencana keperawatan


Masalah Kolaborasi
Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi

Kerusakan integritas kulit NOC : NIC : Pressure Management


berhubungan dengan : Tissue Integrity : Skin and  Anjurkanpasien untuk
Eksternal : Mucous Membranes menggunakan pakaian yang
- Hipertermia atau Wound Healing : primer dan longgar
hipotermia sekunder  Hindari kerutan pada tempat tidur
- Substansi kimia Setelah dilakukan tindakan  Jaga kebersihan kulit agar tetap
- Kelembaban keperawatan selama….. bersih dan kering
- Faktor mekanik (misalnya : kerusakan integritas kulit  Mobilisasi pasien (ubah posisi pasien)
alat yang dapat pasien teratasi dengan setiap dua jam sekali
menimbulkan luka, kriteria hasil:
 Monitor kulit akan adanya kemerahan
tekanan, restraint)  Integritas  Oleskan lotion atau minyak/baby oil
- Immobilitas fisik kulit yang baik bisa pada derah yang tertekan
- Radiasi dipertahankan
 Monitor aktivitas dan mobilisasi pasien
- Usia yang ekstrim (sensasi, elastisitas,
- Kelembaban kulit temperatur, hidrasi,  Monitor status nutrisi pasien
- Obat-obatan pigmentasi)  Memandikan pasien dengan sabun
Internal :  Tidak ada dan air hangat
- Perubahan status luka/lesi pada kulit  Kaji lingkungan dan
metabolik  Perfusi peralatan yang menyebabkan
- Tonjolan tulang jaringan baik tekanan
- Defisit imunologi  Menunjukka  Observasi luka : lokasi, dimensi,
- Berhubungan dengan n pemahaman dalam kedalaman luka, karakteristik,warna
dengan proses perbaikan kulit cairan, granulasi, jaringan nekrotik, tanda-
perkembangan dan mencegah tanda infeksi lokal, formasi traktus
- Perubahan sensasi terjadinya sedera  Ajarkan pada keluarga tentang luka
- Perubahan status nutrisi berulang dan perawatan luka
(obesitas, kekurusan)  Mampu  Kolaburasi ahli gizi pemberian diae
- Perubahan status cairan melindungi kulit dan TKTP, vitamin
- Perubahan pigmentasi mempertahankan  Cegah kontaminasi feses dan urin
- Perubahan sirkulasi kelembaban kulit dan  Lakukan tehnik perawatan luka
- Perubahan turgor perawatan alami dengan steril
(elastisitas kulit)  Berikan posisi yang mengurangi
 Menunjukka n
terjadinya proses tekanan pada luka
DO:
- Gangguan pada bagian
tubuh penyembuhan luka
- Kerusakan lapisa kulit
(dermis)
- Gangguan permukaan kulit
(epidermis)

Diagnosa Keperawatan/ Rencana keperawatan


Masalah Kolaborasi
Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi

Kecemasan berhubungan NOC : NIC :


dengan - Kontrol kecemasan Anxiety Reduction (penurunan
Faktor keturunan, Krisis - Koping kecemasan)
situasional, Stress, perubahan Setelah dilakukan asuhan  Gunakan pendekatan yang
status kesehatan, ancaman selama ……………klien menenangkan
kematian, perubahan konsep kecemasan teratasi dgn  Nyatakan dengan jelas harapan
diri, kurang pengetahuan dan kriteria hasil: terhadap pelaku pasien
hospitalisasi  Jelaskan semua prosedur dan apa
 Klien mampu
mengidentifikasi dan yang dirasakan selama prosedur
DO/DS:  Temani pasien untuk memberikan
mengungkapkan gejala
- Insomnia keamanan dan mengurangi takut
cemas
- Kontak mata kurang  Berikan informasi faktual mengenai
 Mengidentifikasi,
- Kurang istirahat diagnosis, tindakan prognosis
mengungkapkan dan
- Berfokus pada diri sendiri
menunjukkan tehnik  Libatkan keluarga untuk
- Iritabilitas
untuk mengontol mendampingi klien
- Takut
cemas  Instruksikan pada pasien untuk
- Nyeri perut
- Penurunan TD dan  Vital sign dalam batas menggunakan tehnik relaksasi
denyut nadi normal  Dengarkan dengan penuh perhatian
- Diare, mual, kelelahan  Postur tubuh, ekspresi  Identifikasi tingkat kecemasan
- Gangguan tidur wajah, bahasa tubuh  Bantu pasien mengenal situasi yang
- Gemetar dan tingkat aktivitas menimbulkan kecemasan
- Anoreksia, mulut kering menunjukkan  Dorong pasien untuk
- Peningkatan TD, denyut berkurangnya mengungkapkan perasaan, ketakutan,
nadi, RR kecemasan persepsi
- Kesulitan bernafas  Kelola pemberian obat anti
- Bingung cemas:........
- Bloking dalam pembicaraan
- Sulit berkonsentrasi

Diagnosa Keperawatan/ Rencana keperawatan


Masalah Kolaborasi
Tujuan dan Kriteria Intervensi
Hasil

Takut berhubungan dengan NOC :Anxiety control NIC:


efek terhadap gaya hidup, Fear control Coping Enhancement
kebutuhan injeksi secara Setelah dilakukan Jelaskan pada pasien tentang proses
mandiri, komplikasi DM, ditandai tindakan keperawatan penyakit
dengan selama......takut klien Jelaskan semua tes dan pengobatan pada
DS : Peningkatan teratasi dengan kriteria pasien dan keluarga
ketegangan,panik, penurunan hasil : Sediakan reninforcement positif ketika
kepercayaan diri, cemas pasien melakukan perilaku untuk
- Memiliki informasi
DO : mengurangi takut
untuk mengurangi
Penurunan produktivitas, Sediakan perawatan yang
kemampuan belajar, takut berkesinambungan
kemampuan menyelesaikan - Menggunakan Kurangi stimulasi lingkungan yang dapat
masalah, mengidentifikasi obyek tehnik relaksasi menyebabkan misinterprestasi
ketakutan, peningkatan - Mempertahankan Dorong mengungkapkan secara verbal
kewaspadaan, anoreksia, mulut hubungan sosial dan perasaan, persepsi dan rasa takutnya
kering, diare, mual, pucat, fungsi peran Perkenalkan dengan orang yang mengalami
- Mengontrol
muntah, perubahan tanda-tanda respon takut penyakit yang sama
vital Dorong klien untuk mempraktekan tehnik
relaksasi

Diagnosa Keperawatan/ Rencana keperawatan


Masalah Kolaborasi
Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi

Penurunan curah jantung NOC : NIC :


b/d gangguan irama  Cardiac Pump  Evaluasi adanya nyeri dada
jantung, stroke volume, pre effectiveness  Catat adanya disritmia jantung
load dan afterload,  Circulation Status  Catat adanya tanda dan gejala
kontraktilitas jantung.  Vital Sign Status penurunan cardiac putput
 Tissue perfusion: perifer  Monitor status pernafasan yang
DO/DS: Setelah dilakukan asuhan menandakan gagal jantung
- Aritmia, selama………penurunan  Monitor balance cairan
takikardia, kardiak output klien  Monitor respon pasien terhadap efek
bradikardia teratasi dengan kriteria pengobatan antiaritmia
- Palpitasi, oedem hasil:  Atur periode latihan dan istirahat untuk
- Kelelahan  Tanda Vital dalam menghindari kelelahan
- Peningkatan/penurunan JVP rentang normal
- Distensi vena jugularis  Monitor toleransi aktivitas pasien
(Tekanan darah,  Monitor adanya dyspneu, fatigue,
- Kulit dingin dan lembab Nadi, respirasi)
- Penurunan denyut nadi tekipneu dan ortopneu
 Dapat  Anjurkan untuk menurunkan stress
perifer
mentoleransi
- Oliguria, kaplari refill  Monitor TD, nadi, suhu, dan RR
aktivitas, tidak ada
lambat  Monitor VS saat pasien berbaring, duduk,
kelelahan
- Nafas pendek/ sesak nafas atau berdiri
 Tidak ada edema
- Perubahan warna kulit  Auskultasi TD pada kedua lengan dan
paru, perifer, dan tidak
- Batuk, bunyi jantung S3/S4 bandingkan
ada asites
- Kecemasan  Monitor TD, nadi, RR, sebelum, selama,
 Tidak ada
dan setelah aktivitas
penurunan
kesadaran  Monitor jumlah, bunyi dan irama jantung
 AGD dalam  Monitor frekuensi dan irama pernapasan
batas normal  Monitor pola pernapasan abnormal
 Tidak ada distensi  Monitor suhu, warna, dan kelembaban
vena leher kulit
 Warna kulit normal  Monitor sianosis perifer
 Monitor adanya cushing triad (tekanan
nadi yang melebar, bradikardi,
peningkatan sistolik)
 Identifikasi penyebab dari perubahan
vital sign
 Jelaskan pada pasien tujuan dari
pemberian oksigen
 Sediakan informasi untuk mengurangi
stress
 Kelola pemberian obat anti aritmia,
inotropik, nitrogliserin dan vasodilator
untuk mempertahankan kontraktilitas
jantung
 Kelola pemberian antikoagulan untuk
mencegah trombus perifer
 Minimalkan stress lingkungan

Diagnosa Keperawatan/ Rencana keperawatan


Masalah Kolaborasi
Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi

Perfusi jaringan NOC : NIC :


kardiopulmonal tidak  Cardiac pump  Monitor nyeri dada (durasi,
efektif b/d gangguan afinitas Effectiveness intensitas dan faktor-faktor presipitasi)
Hb oksigen, penurunan  Circulation status  Observasi perubahan ECG
konsentrasi Hb, Hipervolemia,  Tissue Prefusion :  Auskultasi suara jantung dan paru
Hipoventilasi, gangguan cardiac, periferal  Monitor irama dan jumlah denyut
transport O2, gangguan aliran  Vital Sign Statusl jantung
arteri dan vena Setelah dilakukan asuhan  Monitor angka PT, PTT dan AT
selama………  Monitor elektrolit (potassium dan
DS: ketidakefektifan perfusi magnesium)
- Nyeri dada jaringan kardiopulmonal
- Sesak nafas  Monitor status cairan
teratasi dengan kriteria  Evaluasi oedem perifer dan denyut
DO hasil:
- AGD abnormal nadi
 Tekana  Monitor peningkatan kelelahan dan
- Aritmia n systole dan diastole kecemasan
- Bronko spasme dalam rentang yang  Instruksikan pada pasien untuk
- Kapilare refill > 3 dtk diharapkan
- Retraksi dada tidak mengejan selama BAB
 CVP  Jelaskan pembatasan intake kafein,
- Penggunaan otot-otot
dalam batas normal sodium, kolesterol dan lemak
tambahan
 Nadi  Kelola pemberian obat-obat:
perifer kuat dan analgesik, anti koagulan, nitrogliserin,
simetris vasodilator dan diuretik.
 Tidak  Tingkatkan istirahat (batasi
ada oedem perifer dan pengunjung, kontrol stimulasi
asites lingkungan)
 Denyut
jantung, AGD, ejeksi
fraksi dalam batas
normal
 Bunyi
jantung abnormal
tidak ada
 Nyeri
dada tidak ada
 Kelelah
an yang ekstrim tidak
ada
 Tidak
ada
ortostatikhipertensi
Diagnosa Keperawatan/ Rencana keperawatan
Masalah Kolaborasi
Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi

Perfusi jaringan cerebral NOC : NIC :


tidak efektif b/d gangguan  Circulation status  Monitor TTV
afinitas Hb oksigen,  Neurologic status
penurunan konsentrasi Hb,
 Monitor AGD, ukuran pupil,
 Tissue Prefusion : ketajaman, kesimetrisan dan reaksi
Hipervolemia, Hipoventilasi, cerebral
gangguan transport O2, Setelah dilakukan asuhan  Monitor adanya diplopia, pandangan
gangguan aliran arteri dan selama……… kabur, nyeri kepala
vena ketidakefektifan perfusi  Monitor level kebingungan dan
jaringan cerebral teratasi orientasi
DO dengan kriteria hasil:  Monitor tonus otot pergerakan
- Gangguan status mental  Tekana
- Perubahan perilaku  Monitor tekanan intrkranial dan
n systole dan diastole
- Perubahan respon motorik respon nerologis
dalam rentang yang
- Perubahan reaksi pupil diharapkan  Catat perubahan pasien dalam
- Kesulitan menelan merespon stimulus
 Tidak
- Kelemahan atau paralisis  Monitor status cairan
ada
ekstrermitas ortostatikhipertensi  Pertahankan parameter
- Abnormalitas bicara
 Komuni hemodinamik
kasi jelas
 Tinggikan kepala 0-45o tergantung
 Menunj pada konsisi pasien dan order medis
ukkan konsentrasi dan
orientasi
 Pupil
seimbang dan reaktif
 Bebas
dari aktivitas kejang
 Tidak
mengalami nyeri
kepala

Diagnosa Keperawatan/ Rencana keperawatan


Masalah Kolaborasi
Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi

Perfusi jaringan NOC : NIC :


gastrointestinal tidak  Bowl Elimination  Monitor TTV
efektif b/d gangguan afinitas  Circulation status  Monitor elektrolit
Hb oksigen, penurunan  Electrolite and Acid  Monitor irama jantung
konsentrasi Hb, Hipervolemia, Base Balance  Catat intake dan output secara
Hipoventilasi, gangguan  Fluid Balance akurat
transport O2, gangguan aliran  Kaji tanda-tanda gangguan
 Hidration
arteri dan vena keseimbangan cairan dan elektrolit
 Tissue perfusion
:abdominal organs (membran mukosa kering, sianosis,
DS: jaundice)
Setelah dilakukan asuhan
- Nyeri
selama………  Kelola pemberian suplemen
- perut
ketidakefektifan perfusi elektrolit sesuai order
- Mual
jaringan gastrointestinal  Kolaborasi dengan ahli gizi jumlah
DO
teratasi dengan kriteria kalori dan jumlah zat gizi yang
- Distensi abdominal
hasil: dibutuhkan
- Bising usus turun/ tidak ada
 Jumlah,  Pasang NGT jika perlu
warna, konsistensi dan  Monitor output gaster
bau feses dalam batas
normal
 Tidak
ada nyeri perut
 Bising
usus normal
 Tekana
n systole dan diastole
dalam rentang normal
 Distensi
vena leher tidak ada
 Ganggu
an mental, orientasi
pengetahuan dan
kekuatan otot normal
 Na, K,
Cl, Ca, Mg dan Biknat
dalam batas normal
 Tidak
ada bunyi nafas
tambahan
 Intake
output seimbang
 Tidak
ada oedem perifer dan
asites
 Tdak
ada rasa haus yang
abnormal
 Membra
n mukosa lembab
 Hemato
krit dalam batas
normal

Diagnosa Keperawatan/ Rencana keperawatan


Masalah Kolaborasi
Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi

Perfusi jaringan renal NOC : NIC :


tidak efektif b/d gangguan  Circulation status  Observasi status hidrasi
afinitas Hb oksigen,  Electrolite and Acid (kelembaban membran mukosa, TD
penurunan konsentrasi Hb, Base Balance ortostatik, dan keadekuatan dinding
Hipervolemia, Hipoventilasi,  Fluid Balance nadi)
gangguan transport O2,  Hidration  Monitor HMT, Ureum, albumin, total
gangguan aliran arteri dan protein, serum osmolalitas dan urin
 Tissue Prefusion : renal
vena  Observasi tanda-tanda cairan
 Urinari elimination
Setelah dilakukan asuhan berlebih/ retensi (CVP menigkat,
DO oedem, distensi vena leher dan asites)
selama………
- Penigkatan rasio ureum  Pertahankan intake dan output
ketidakefektifan perfusi
kreatinin secara akurat
jaringan renal teratasi
- Hematuria  Monitor TTV
dengan kriteria hasil:
- Oliguria/ anuria Pasien Hemodialisis:
- Warna kulit pucat  Tekana
n systole dan diastole  Observasi terhadap dehidrasi, kram
- Pulsasi arterial tidak teraba
dalam batas normal otot dan aktivitas kejang
 Tidak  Observasi reaksi tranfusi
ada gangguan mental,  Monitor TD
orientasi kognitif dan  Monitor BUN, Creat, HMT dan
kekuatan otot elektrolit
 Na, K,  Timbang BB sebelum dan sesudah
Cl, Ca, Mg, BUN, Creat prosedur
dan Biknat dalam  Kaji status mental
batas normal  Monitor CT
 Tidak Pasien Peritoneal Dialisis:
ada distensi vena  Kaji temperatur, TD, denyut perifer,
leher RR dan BB
 Tidak  Kaji BUN, Creat pH, HMT, elektrolit
ada bunyi paru selama prosedur
tambahan  Monitor adanya respiratory distress
 Intake  Monitor banyaknya dan
output seimbang
 Tidak penampakan cairan
ada oedem perifer dan  Monitor tanda-tanda infeksi
asites
 Tdak
ada rasa haus yang
abnormal
 Membra
n mukosa lembab
 Hemato
krit dbn
 Warna
dan bau urin dalam
batas normal

Diagnosa Keperawatan/ Rencana keperawatan


Masalah Kolaborasi
Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi

Defisit perawatan diri NOC : NIC :


Berhubungan dengan :  Self care : Activity of Self Care assistane : ADLs
penurunan atau kurangnya Daily Living (ADLs)  Monitor kemempuan klien untuk
motivasi, hambatan Setelah dilakukan tindakan perawatan diri yang mandiri.
lingkungan, kerusakan keperawatan selama ….  Monitor kebutuhan klien untuk alat-
muskuloskeletal, kerusakan Defisit perawatan diri alat bantu untuk kebersihan diri,
neuromuskular, nyeri, teratas dengan kriteria berpakaian, berhias, toileting dan
kerusakan persepsi/ kognitif, hasil: makan.
kecemasan, kelemahan dan  Klien terbebas dari bau  Sediakan bantuan sampai klien
kelelahan. badan mampu secara utuh untuk melakukan
 Menyatakan self-care.
DO : kenyamanan terhadap  Dorong klien untuk melakukan
ketidakmampuan untuk kemampuan untuk aktivitas sehari-hari yang normal sesuai
mandi, ketidakmampuan melakukan ADLs kemampuan yang dimiliki.
untuk berpakaian,  Dapat melakukan ADLS  Dorong untuk melakukan secara
ketidakmampuan untuk dengan bantuan mandiri, tapi beri bantuan ketika klien
makan, ketidakmampuan tidak mampu melakukannya.
untuk toileting
 Ajarkan klien/ keluarga untuk
mendorong kemandirian, untuk
memberikan bantuan hanya jika pasien
tidak mampu untuk melakukannya.
 Berikan aktivitas rutin sehari- hari
sesuai kemampuan.
 Pertimbangkan usia klien jika
mendorong pelaksanaan aktivitas
sehari-hari.

Rencana keperawatan
Diagnosa Keperawatan/ Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi
Masalah Kolaborasi

Risiko gangguan integritas NOC : NIC : Pressure Management


kulit - Tissue Integrity : Skin and  Anjurkan pasien untuk menggunakan
Mucous Membranes pakaian yang longgar
Faktor-faktor risiko: - Status Nutrisi  Hindari kerutan padaa tempat tidur
Eksternal : - Tissue Perfusion:perifer  Jaga kebersihan kulit agar tetap bersih
- Hipertermia atau - Dialiysis Access Integrity dan kering
hipotermia  Mobilisasi pasien (ubah posisi pasien)
- Substansi kimia Setelah dilakukan tindakan setiap dua jam sekali
- Kelembaban udara keperawatan selama….  Monitor kulit akan adanya kemerahan
- Faktor mekanik Gangguan integritas kulit
 Oleskan lotion atau minyak/baby oil pada
(misalnya : alat yang tidak terjadi dengan kriteria
derah yang tertekan
dapat menimbulkan luka, hasil:
tekanan, restraint)  Monitor aktivitas dan mobilisasi pasien
 Integritas kulit yang
- Immobilitas fisik baik bisa dipertahankan  Monitor status nutrisi pasien
- Radiasi  Melaporkan adanya  Memandikan pasien dengan sabun dan air
- Usia yang ekstrim gangguan sensasi atau hangat
- Kelembaban kulit nyeri pada daerah kulit  Gunakan pengkajian risiko untuk
- Obat-obatan yang mengalami memonitor faktor risiko pasien (Braden
- Ekskresi dan sekresi gangguan Scale, Skala Norton)
Internal :  Menunjukkan  Inspeksi kulit terutama pada tulang-tulang
- Perubahan status pemahaman dalam yang menonjol dan titik-titik tekanan
metabolik proses perbaikan kulit ketika merubah posisi pasien.
- Tulang menonjol dan mencegah  Jaga kebersihan alat tenun
- Defisit imunologi terjadinya sedera  Kolaborasi dengan ahli gizi untuk
- Berhubungan dengan berulang pemberian tinggi protein, mineral dan
dengan perkembangan  Mampu melindungi kulit vitamin
- Perubahan sensasi dan mempertahankan  Monitor serum albumin dan transferin
- Perubahan status kelembaban kulit dan
nutrisi (obesitas, perawatan alami
kekurusan)  Status nutrisi adekuat
- Perubahan pigmentasi
 Sensasi dan warna kulit
- Perubahan sirkulasi
normal
- Perubahan turgor
(elastisitas kulit)
- Psikogenik

Diagnosa Keperawatan/ Rencana keperawatan


Masalah Kolaborasi
Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi

Ketidakseimbangan NOC : NIC :


nutrisi lebih dari  Nutritiona Weight Management
kebutuhan tubuh l Status : food and  Diskusikan bersama pasien mengenai
Berhubungan dengan : Fluid Intake hubungan antara intake makanan,
Intake yang berlebihan  Nutritiona latihan, peningkatan BB dan penurunan
terhadap kebutuhan l Status : nutrient BB
metabolisme tubuh Intake  Diskusikan bersama pasien mengani
 Weight kondisi medis yang dapat mempengaruhi
DS : control BB
- Laporan adanya sedikit Setelah dilakukan tindakan  Diskusikan bersama pasien mengenai
aktivitas atau tidak ada keperawatan selama …. kebiasaan, gaya hidup dan factor
aktivitas Ketidak seimbangan nutrisi herediter yang dapat mempengaruhi BB
DO: lebih teratasi dengan  Diskusikan bersama pasien mengenai
- Lipatan kulit tricep > 25 kriteria hasil: risiko yang berhubungan dengan BB
mm untuk wanita dan >  Mengerti berlebih dan penurunan BB
15 mm untuk pria factor yang  Dorong pasien untuk merubah kebiasaan
- BB 20 % di atas ideal meningkatkan berat makan
untuk tinggi dan badan  Perkirakan BB badan ideal pasien
kerangka tubuh ideal  Mengiden
- Makan dengan respon tfifikasi tingkah laku Nutrition Management
eksternal (misalnya : dibawah kontrol klien  Kaji adanya alergi makanan
situasi sosial, sepanjang  Memodifi  Kolaborasi dengan ahli gizi untuk
hari) kasi diet dalam menentukan jumlah kalori dan nutrisi
- Dilaporkan atau waktu yang lama yang dibutuhkan pasien.
diobservasi adanya untuk mengontrol  Anjurkan pasien untuk meningkatkan
disfungsi pola makan berat badan intake Fe
(misal :  Penuruna  Anjurkan pasien untuk meningkatkan
memasangkan n berat badan 1-2 protein dan vitamin C
makanan dengan pounds/mgg  Berikan substansi gula
aktivitas yang lain)  Menggun  Yakinkan diet yang dimakan
- Konsentrasi intake akan energy untuk mengandung tinggi serat untuk
makanan pada aktivitas sehari hari mencegah konstipasi
menjelang malam
 Berikan makanan yang terpilih ( sudah
dikonsultasikan dengan ahli gizi)
 Ajarkan pasien bagaimana membuat
catatan makanan harian.
 Monitor jumlah nutrisi dan kandungan
kalori
 Berikan informasi tentang kebutuhan
nutrisi
 Kaji kemampuan pasien untuk
mendapatkan nutrisi yang dibutuhkan

Weight reduction Assistance


 Fasilitasi keinginan pasien untuk
menurunkan BB
 Perkirakan bersama pasien mengenai
penurunan BB
 Tentukan tujuan penurunan BB
 Beri pujian/reward saat pasien berhasil
mencapai tujuan
 Ajarkan pemilihan makanan

Diagnosa Keperawatan/ Rencana keperawatan


Masalah Kolaborasi
Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi

Nyeri akut NOC : NIC :


berhubungan dengan:  Pain Level,  Lakukan pengkajian nyeri secara
Agen injuri (biologi, kimia,  pain control, komprehensif termasuk lokasi,
fisik, psikologis), kerusakan  comfort level karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas
jaringan Setelah dilakukan tinfakan dan faktor presipitasi
keperawatan selama ….  Observasi reaksi nonverbal dari
DS: Pasien tidak mengalami ketidaknyamanan
- Laporan secara nyeri, dengan kriteria hasil:  Bantu pasien dan keluarga untuk mencari
verbal DO:  Mampu mengontrol nyeri dan menemukan dukungan
- Posisi untuk menahan nyeri (tahu penyebab nyeri,  Kontrol lingkungan yang dapat
- Tingkah laku berhati-hati mampu menggunakan mempengaruhi nyeri seperti suhu ruangan,
- Gangguan tidur (mata sayu, tehnik nonfarmakologi pencahayaan dan kebisingan
tampak capek, sulit atau untuk mengurangi nyeri,  Kurangi faktor presipitasi nyeri
gerakan kacau, mencari bantuan)  Kaji tipe dan sumber nyeri untuk
menyeringai)  Melaporkan bahwa nyeri menentukan intervensi
- Terfokus pada diri sendiri berkurang dengan  Ajarkan tentang teknik non farmakologi:
- Fokus menyempit menggunakan napas dala, relaksasi, distraksi, kompres
(penurunan persepsi waktu, manajemen nyeri hangat/ dingin
kerusakan proses berpikir,
 Mampu mengenali nyeri  Berikan analgetik untuk mengurangi nyeri:
penurunan interaksi dengan
(skala, intensitas, ……...
orang dan lingkungan)
frekuensi dan tanda nyeri)  Tingkatkan istirahat
- Tingkah laku distraksi,
 Menyatakan rasa nyaman  Berikan informasi tentang nyeri seperti
contoh : jalan-jalan,
setelah nyeri berkurang penyebab nyeri, berapa lama nyeri akan
menemui orang lain
dan/atau aktivitas, aktivitas  Tanda vital dalam rentang berkurang dan antisipasi ketidaknyamanan
berulang-ulang) normal dari prosedur
- Respon autonom  Tidak mengalami  Monitor vital sign sebelum dan sesudah
(seperti diaphoresis, gangguan tidur pemberian analgesik pertama kali
perubahan
tekanan darah, perubahan
nafas, nadi dan dilatasi
pupil)
- Perubahan autonomic
dalam tonus otot (mungkin
dalam rentang dari lemah
ke kaku)
- Tingkah laku ekspresif
(contoh : gelisah, merintih,
menangis, waspada,
iritabel, nafas
panjang/berkeluh kesah)
- Perubahan dalam nafsu
makan dan minum

Diagnosa Keperawatan/ Rencana keperawatan


Masalah Kolaborasi
Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi

Nyeri Kronis berhubungan NOC: NIC :


dengan ketidakmampuan  Comfort level Pain Manajemen
fisik-psikososial kronis  Pain control - Monitor kepuasan pasien terhadap
(metastase kanker, injuri  Pain level manajemen nyeri
neurologis, artritis) Setelah dilakukan tindakan - Tingkatkan istirahat dan tidur yang
keperawatan selama …. adekuat
DS: nyeri kronis pasien - Kelola anti analgetik ...........
- Kelelahan berkurang dengan kriteria - Jelaskan pada pasien penyebab nyeri
- Takut untuk injuri ulang hasil: - Lakukan tehnik nonfarmakologis
DO:  Tidak ada (relaksasi, masase punggung)
- Atropi otot gangguan tidur
- Gangguan aktifitas  Tidak ada
- Anoreksia gangguan
- Perubahan pola tidur konsentrasi
- Respon simpatis (suhu
 Tidak ada gangguan
dingin, perubahan posisi
hubungan
tubuh , hipersensitif,
interpersonal
perubahan berat badan)
 Tidak ada ekspresi
menahan nyeri dan
ungkapan secara
verbal
 Tidak ada tegangan otot

Diagnosa Keperawatan/ Rencana keperawatan


Masalah Kolaborasi
Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi

Gangguan mobilitas fisik NOC : NIC :


Berhubungan dengan :  Joint Movement : Exercise therapy : ambulation
- Gangguan metabolisme sel Active  Monitoring vital sign
- Keterlembatan  Mobility Level sebelm/sesudah latihan dan lihat
perkembangan  Self care : ADLs respon pasien saat latihan
- Pengobatan  Transfer  Konsultasikan dengan terapi fisik
- Kurang support lingkungan performance tentang rencana ambulasi sesuai
- Keterbatasan Setelah dilakukan tindakan dengan kebutuhan
ketahan keperawatan  Bantu klien untuk menggunakan
kardiovaskuler selama….gangguan tongkat saat berjalan dan cegah
- Kehilangan mobilitas fisik teratasi terhadap cedera
integritas struktur dengan kriteria hasil:  Ajarkan pasien atau tenaga
tulang  Klien meningkat dalam kesehatan lain tentang teknik ambulasi
- Terapi pembatasan gerak aktivitas fisik  Kaji kemampuan pasien dalam
- Kurang  Mengerti tujuan dari mobilisasi
pengetahuan peningkatan mobilitas  Latih pasien dalam pemenuhan
tentang kegunaan
pergerakan fisik
- Indeks massa tubuh
diatas 75 tahun percentil
sesuai
dengan usia  Memverbalisasikan kebutuhan ADLs secara mandiri sesuai
- Kerusakan persepsi sensori perasaan dalam kemampuan
- Tidak nyaman, nyeri meningkatkan  Dampingi dan Bantu pasien saat
- Kerusakan muskuloskeletal kekuatan dan mobilisasi dan bantu penuhi kebutuhan
dan neuromuskuler kemampuan berpindah ADLs ps.
- Intoleransi  Memperagakan  Berikan alat Bantu jika klien
aktivitas/penurunan
penggunaan alat Bantu memerlukan.
kekuatan dan stamina
untuk mobilisasi  Ajarkan pasien bagaimana merubah
- Depresi mood atau cemas
- Kerusakan kognitif (walker) posisi dan berikan bantuan jika
- Penurunan kekuatan otot, diperlukan
kontrol dan atau masa
- Keengganan untuk memulai
gerak
- Gaya hidup yang menetap,
tidak digunakan,
deconditioning
- Malnutrisi selektif atau
umum
DO:
- Penurunan waktu reaksi
- Kesulitan merubah posisi
- Perubahan gerakan
(penurunan untuk berjalan,
kecepatan, kesulitan
memulai langkah pendek)
- Keterbatasan motorik kasar
dan halus
- Keterbatasan ROM
- Gerakan disertai nafas
pendek atau tremor
- Ketidak stabilan posisi
selama melakukan ADL
- Gerakan sangat lambat dan
tidak terkoordinasi

Diagnosa Keperawatan/ Rencana keperawatan


Masalah Kolaborasi
Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi

Risiko trauma NOC : NIC :


 Knowledge : Personal Environmental Management safety
Faktor-faktor risiko Safety  Sediakan lingkungan yang aman untuk
Internal:  Safety Behavior : Fall pasien
Kelemahan, penglihatan Prevention  Identifikasi kebutuhan keamanan pasien,
menurun, penurunan sensasi  Safety Behavior : Fall sesuai dengan kondisi fisik dan fungsi
taktil, penurunan koordinasi occurance kognitif pasien dan riwayat penyakit
otot, tangan-mata, kurangnya  Safety Behavior : terdahulu pasien
edukasi keamanan, Physical Injury  Menghindarkan lingkungan yang
keterbelakangan mental berbahaya (misalnya memindahkan
 Tissue Integrity: Skin
and Mucous Membran perabotan)
Eksternal:  Memasang side rail tempat tidur
Setelah dilakukan tindakan
Lingkungan keperawatan  Menyediakan tempat tidur yang nyaman
selama….klien tidak dan bersih
mengalami trauma dengan  Menempatkan saklar lampu ditempat
kriteria hasil: yang mudah dijangkau pasien.
- pasien terbebas dari  Membatasi pengunjung
trauma fisik  Memberikan penerangan yang cukup
 Menganjurkan keluarga untuk menemani
pasien.
 Mengontrol lingkungan dari kebisingan
 Memindahkan barang-barang yang dapat
membahayakan
 Berikan penjelasan pada pasien dan
keluarga atau pengunjung adanya
perubahan status kesehatan dan
penyebab penyakit.

Diagnosa Keperawatan/ Rencana keperawatan


Masalah Kolaborasi
Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi

Risiko Injury NOC : NIC : Environment Management


Risk Kontrol (Manajemen lingkungan)
Faktor-faktor risiko : Immune status  Sediakan lingkungan yang aman untuk
Eksternal Safety Behavior pasien
- Fisik (contoh : rancangan Setelah dilakukan tindakan  Identifikasi kebutuhan keamanan pasien,
struktur dan arahan keperawatan selama…. sesuai dengan kondisi fisik dan fungsi
masyarakat, bangunan dan Klien tidak mengalami kognitif pasien dan riwayat penyakit
atau perlengkapan; mode injury dengan kriterian terdahulu pasien
transpor atau cara hasil:  Menghindarkan lingkungan yang
perpindahan; Manusia atau  Klien terbebas dari berbahaya (misalnya memindahkan
penyedia pelayanan) cedera perabotan)
- Biologikal ( contoh : tingkat  Klien mampu  Memasang side rail tempat tidur
imunisasi dalam menjelaskan cara/metode  Menyediakan tempat tidur yang nyaman
masyarakat, untukmencegah dan bersih
mikroorganisme) injury/cedera  Menempatkan saklar lampu ditempat
- Kimia (obat-obatan:agen  Klien mampu yang mudah dijangkau pasien.
farmasi, alkohol, kafein, menjelaskan factor risiko
nikotin, bahan pengawet,  Membatasi pengunjung
dari lingkungan/perilaku
kosmetik; nutrien: vitamin,  Memberikan penerangan yang cukup
personal
jenis makanan; racun;  Menganjurkan keluarga untuk menemani
 Mampumemodifikasi
polutan) pasien.
gaya hidup
Internal  Mengontrol lingkungan dari kebisingan
untukmencegah injury
- Psikolgik (orientasi afektif)  Memindahkan barang-barang yang dapat
 Menggunakan fasilitas
- Mal nutrisi membahayakan
kesehatan yang ada
- Bentuk darah abnormal,  Berikan penjelasan pada pasien dan
 Mampu mengenali
contoh : keluarga atau pengunjung adanya
perubahan status
leukositosis/leukopenia perubahan status kesehatan dan
kesehatan
- Perubahan faktor penyebab penyakit.
pembekuan,
- Trombositopeni
- Sickle cell
- Thalassemia,
- Penurunan Hb,
- Imun-autoimum
tidak berfungsi.
- Biokimia, fungsi regulasi
(contoh : tidak berfungsinya
sensoris)
- Disfugsi gabungan
- Disfungsi efektor
- Hipoksia jaringan
- Perkembangan usia
(fisiologik, psikososial)
- Fisik (contoh :
kerusakan kulit/tidak
utuh,
berhubungan dengan
mobilitas)

Diagnosa Keperawatan/ Rencana keperawatan


Masalah Kolaborasi
Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi

Mual berhubungan dengan: NOC: NIC :


- Pengobatan: iritasi gaster,  Comfort level Fluid Management
distensi gaster, obat  Hidrasil - Pencatatan intake output secara
kemoterapi, toksin  Nutritional Status akurat
- Biofisika: gangguan Setelah dilakukan - Monitor status nutrisi
biokimia (KAD, Uremia), tindakan keperawatan - Monitor status hidrasi (Kelembaban
nyeri jantung, tumor intra selama …. mual pasien membran mukosa, vital sign adekuat)
abdominal, penyakit teratasi dengan kriteria - Anjurkan untuk makan pelan-pelan
oesofagus / pankreas. hasil: - Jelaskan untuk menggunakan napas
- Situasional: faktor  Melaporkan bebas dalam untuk menekan reflek mual
psikologis seperti nyeri, dari mual - Batasi minum 1 jam sebelum, 1 jam
takut, cemas.  Mengidentifikasi hal-hal sesudah dan selama makan
yang mengurangi mual - Instruksikan untuk menghindari bau
DS: makanan yang menyengat
 Nutrisi adekuat
- Hipersalivasi - Berikan terapi IV kalau perlu
 Status hidrasi: hidrasi
- Penigkatan reflek - Kelola pemberian anti emetik........
kulit membran mukosa
menelan
baik, tidak ada rasa
- Menyatakan mual /
haus yang abnormal,
sakit perut
panas, urin output
normal, TD, HCT normal

Diagnosa Keperawatan/ Rencana keperawatan


Masalah Kolaborasi
Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi

Diare berhubungan dengan NOC: NIC :


- psikologis: stress dan Bowl Elimination Diare Management
cemas tinggi  Fluid Balance - Kelola pemeriksaan kultur sensitivitas
- Situasional: efek dari feses
medikasi,  Hidration - Evaluasi pengobatan yang berefek
kontaminasi,  Electrolit and Acid Base samping gastrointestinal
penyalah gunaan Balance - Evaluasi jenis intake makanan
laksatif, penyalah Setelah dilakukan tindakan - Monitor kulit sekitar perianal terhadap
gunaan alkohol, keperawatan selama …. adanya iritasi dan ulserasi
radiasi, toksin, diare pasien teratasi - Ajarkan pada keluarga penggunaan
makanan per NGT dengan kriteria hasil: obat anti diare
- Fisiologis: proses  Tidak ada diare - Instruksikan pada pasien dan keluarga
infeksi, inflamasi, untuk mencatat warna, volume,
iritasi, malabsorbsi,
 Feses tidak ada darah frekuensi dan konsistensi feses
parasit dan mukus - Ajarkan pada pasien tehnik
 Nyeri perut tidak ada pengurangan stress jika perlu
DS:  Pola BAB normal - Kolaburasi jika tanda dan gejala diare
- Nyeri perut menetap
 Elektrolit normal
- Urgensi - Monitor hasil Lab (elektrolit dan
- Kejang perut  Asam basa normal leukosit)
DO:  Hidrasi baik (membran - Monitor turgor kulit, mukosa oral
- Lebih dari 3 x BAB perhari mukosa lembab, tidak sebagai indikator dehidrasi
- Bising usus hiperaktif panas, vital sign - Konsultasi dengan ahli gizi untuk diet
normal, hematokrit dan yang tepat
urin output dalam
batas normaL
Diagnosa Keperawatan/ Rencana keperawatan
Masalah Kolaborasi
Tujuan dan Kriteria Intervensi
Hasil

Konstipasi berhubungan NOC: NIC :


dengan Bowl Elimination Manajemen konstipasi
o Fungsi:kelemahan otot  Hidration - Identifikasi faktor-faktor yang
abdominal, Aktivitas fisik Setelah dilakukan menyebabkan konstipasi
tidak mencukupi tindakan keperawatan - Monitor tanda-tanda ruptur
o Perilaku defekasi tidak teratur selama …. konstipasi bowel/peritonitis
o Perubahan lingkungan pasien teratasi dengan - Jelaskan penyebab dan rasionalisasi
o Toileting tidak adekuat: posisi kriteria hasil: tindakan pada pasien
defekasi, privasi  Pola BAB dalam - Konsultasikan dengan dokter tentang
o Psikologis: depresi, batas normal peningkatan dan penurunan bising
stress emosi, gangguan  Feses lunak usus
mental  Cairan dan serat - Kolaburasi jika ada tanda dan gejala
o Farmakologi: antasid, adekuat konstipasi yang menetap
antikolinergis, - Jelaskan pada pasien manfaat diet
 Aktivitas adekuat
antikonvulsan, antidepresan, (cairan dan serat) terhadap eliminasi
 Hidrasi adekuat
kalsium karbonat,diuretik, - Jelaskan pada klien konsekuensi
besi, overdosis laksatif, menggunakan laxative dalam waktu
NSAID, opiat, sedatif. yang lama
o Mekanis: ketidakseimbangan - Kolaburasi dengan ahli gizi diet tinggi
elektrolit, hemoroid, serat dan cairan
gangguan neurologis, - Dorong peningkatan aktivitas yang
obesitas, obstruksi pasca optimal
bedah, abses rektum, tumor - Sediakan privacy dan keamanan
o Fisiologis: perubahan pola selama BAB
makan dan jenis makanan,
penurunan motilitas
gastrointestnal, dehidrasi,
intake serat dan cairan
kurang, perilaku makan yang
buruk
DS:
- Nyeri perut
- Ketegangan perut
- Anoreksia
- Perasaan tekanan pada
rektum
- Nyeri kepala
- Peningkatan tekanan
abdominal
- Mual
- Defekasi dengan nyeri
DO:
- Feses dengan darah segar
- Perubahan pola BAB
- Feses berwarna gelap
- Penurunan frekuensi BAB
- Penurunan volume feses
- Distensi abdomen
- Feses keras
- Bising usus hipo/hiperaktif
- Teraba massa abdomen
atau rektal
- Perkusi tumpul
- Sering flatus
- Muntah

Rencana keperawatan
Diagnosa Keperawatan/ Tujuan dan Kriteria Intervensi
Masalah Kolaborasi Hasil

Gangguan pola tidur NOC: NIC :


berhubungan dengan:  Anxiety Control Sleep Enhancement
- Psikologis : usia tua,  Comfort Level - Determinasi efek-efek medikasi
kecemasan, agen biokimia,  Pain Level terhadap pola tidur
suhu tubuh, pola aktivitas,  Rest : Extent and - Jelaskan pentingnya tidur yang
depresi, kelelahan, takut, Pattern adekuat
kesendirian. - Fasilitasi untuk mempertahankan
 Sleep : Extent ang
- Lingkungan : kelembaban, aktivitas sebelum tidur (membaca)
Pattern
kurangnya privacy/kontrol Setelah dilakukan - Ciptakan lingkungan yang nyaman
tidur, pencahayaan, medikasi tindakan keperawatan - Kolaburasi pemberian obat tidur
(depresan, selama …. gangguan
stimulan),kebisingan. pola tidur pasien teratasi
Fisiologis : Demam, mual, posisi, dengan kriteria hasil:
urgensi urin.
 Jumlah jam tidur
DS:
dalam batas normal
- Bangun lebih awal/lebih
 Pola tidur,kualitas
lambat
dalam batas normal
- Secara verbal
menyatakan tidak fresh  Perasaan fresh
sesudah tidur sesudah
DO : tidur/istirahat
- Penurunan kemempuan  Mampu
fungsi mengidentifikasi hal-
- Penurunan proporsi tidur hal yang
REM meningkatkan tidur
- Penurunan proporsi pada
tahap 3 dan 4 tidur.
- Peningkatan proporsi
pada tahap 1 tidur
- Jumlah tidur kurang dari
normal sesuai usia

Diagnosa Keperawatan/ Rencana keperawatan


Masalah Kolaborasi
Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi

Retensi urin berhubungan NOC: NIC :


dengan:  Urinary elimination Urinary Retention Care
Tekanan uretra  Urinary Contiunence - Monitor intake dan output
tinggi,blockage, hambatan Setelah dilakukan - Monitor penggunaan obat
reflek, spingter kuat tindakan keperawatan antikolinergik
DS: selama …. retensi urin - Monitor derajat distensi bladder
- Disuria pasien teratasi dengan - Instruksikan pada pasien dan keluarga
- Bladder terasa penuh kriteria hasil: untuk mencatat output urine
DO :  Kandung kemih kosong - Sediakan privacy untuk eliminasi
- Distensi bladder secarapenuh - Stimulasi reflek bladder dengan
- Terdapat urine residu  Tidak ada residu urine kompres dingin pada abdomen.
- Inkontinensia tipe >100-200 cc - Kateterisaai jika perlu
luapan  Intake cairan - Monitor tanda dan gejala ISK (panas,
- Urin output dalam rentang hematuria, perubahan bau dan
sedikit/tidak ada normal konsistensi urine)
 Bebas dari ISK
 Tidak ada spasme
bladder
 Balance
cairan
seimbang

Diagnosa Keperawatan/ Rencana keperawatan


Masalah Kolaborasi
Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi
Kerusakan integritas NOC: NIC :
jaringan  Tissue integrity : skin Pressure ulcer prevention
berhubungan dengan: and mucous Wound care
Gangguan sirkulasi, iritasi membranes - Anjurkan pasien untuk menggunakan
kimia (ekskresi dan sekresi  Wound healing : pakaian yang longgar
tubuh, medikasi), defisit primary and secondary - Jaga kulit agar tetap bersih dan kering
cairan, kerusakan mobilitas intention - Mobilisasi pasien (ubah posisi pasien)
fisik, keterbatasan Setelah dilakukan tindakan setiap dua jam sekali
pengetahuan, faktor mekanik keperawatan selama …. - Monitor kulit akan adanya kemerahan
(tekanan, gesekan),kurangnya kerusakan integritas - Oleskan lotion atau minyak/baby oil
nutrisi, radiasi, faktor suhu jaringan pada daerah yang tertekan
(suhu yang ekstrim) pasien teratasi dengan - Monitor aktivitas dan mobilisasi pasien
DO : kriteria hasil: - Monitor status nutrisi pasien
- Kerusakan jaringan  Perfusi jaringan normal - Memandikan pasien dengan sabun dan
(membran mukosa,  Tidak ada tanda- air hangat
integumen, subkutan) tanda infeksi - Kaji lingkungan dan peralatan yang
 Ketebalan dan menyebabkan tekanan
tekstur jaringan - Observasi luka : lokasi, dimensi,
normal kedalaman luka, karakteristik,warna
cairan, granulasi, jaringan nekrotik,
 Menunjuk
tanda-tanda infeksi lokal, formasi traktus
kan pemahaman dalam
- Ajarkan pada keluarga tentang luka dan
proses perbaikan kulit dan
perawatan luka
mencegah terjadinya
- Kolaborasi ahli gizi pemberian diet TKTP,
cidera berulang
vitamin
 Menunjuk
- Cegah kontaminasi feses dan urin
kan terjadinya proses
- Lakukan tehnik perawatan luka dengan
penyembuhan luka
steril
- Berikan posisi yang mengurangi tekanan
pada luka
- Hindari kerutan pada tempat tidur

Diagnosa Keperawatan/ Rencana keperawatan


Masalah Kolaborasi
Tujuan dan Kriteria Intervensi
Hasil

Gangguan body image NOC: NIC :


berhubungan dengan:  Body image Body image enhancement
Biofisika (penyakit kronis),  Self esteem - Kaji secara verbal dan nonverbal
kognitif/persepsi (nyeri kronis), Setelah dilakukan respon klien terhadap tubuhnya
kultural/spiritual, penyakit, krisis tindakan - Monitor frekuensi mengkritik dirinya
situasional, trauma/injury, keperawatan selama - Jelaskan tentang pengobatan,
pengobatan (pembedahan, …. gangguan body perawatan, kemajuan dan prognosis
kemoterapi, radiasi) image penyakit
DS: pasien teratasi dengan - Dorong klien mengungkapkan
- Depersonalisasi bagian kriteria hasil: perasaannya
tubuh  Body image positif - Identifikasi arti pengurangan melalui
- Perasaan negatif tentang  Mampu pemakaian alat bantu
tubuh mengidentifikasi - Fasilitasi kontak dengan individu lain
- Secara verbal kekuatan personal dalam kelompok kecil
menyatakan perubahan  Mendiskripsikan
gaya hidup secara faktual
DO : perubahan fungsi
- Perubahan aktual tubuh
struktur dan fungsi tubuh
 Mempertahankan
- Kehilangan bagian tubuh
interaksi sosial
- Bagian tubuh tidak
berfungsi

Rencana keperawatan
Diagnosa Keperawatan/ Tujuan dan Kriteria Intervensi
Masalah Kolaborasi Hasil

Manejemen regimen NOC: NIC :


terapeutik tidak efektif  Complience Behavior Self Modification assistance
berhubungan dengan:  Knowledge : - Kaji pengetahuan pasien tentang
Konflik dalam memutuskan treatment regimen penyakit, komplikasi dan pengobatan
terapi, konflik keluarga, Setelah dilakukan - Interview pasien dan keluarga untuk
keterbatasan pengetahuan, tindakan keperawatan mendeterminasi masalah yang
kehilangan kekuatan, defisit selama …. manejemen berhubungan dengan regimen
support sosial regimen terapeutik tidak pengobatan tehadap gaya hidup
DS: efektif pasien teratasi - Hargai alasan pasien
- Pilihan tidak efektif dengan kriteria hasil: - Hargai pengetahuhan pasien
terhadap tujuan  Mengembangkan dan - Hargai lingkungan fisik dan sosial
pengobatan/program mengikuti regimen pasien
pencegahan terapeutik - Sediakan informasi tentang penyakit,
- Pernyataan keluarga dan  Mampu komplikasi dan pengobatan yang
pasien tidak mendukung mencegah direkomendasikan
regimen perilaku yang - Dukung motivasi pasien untuk
pengobatan/perawatan, berisiko melanjutkan pengobatan yang
- Pernyataan keluarga dan  Menyadari dan berkesinambungan
pasien tidak mendukung/ mencatat tanda-
tidak mengurangi faktor tanda
risiko perkembangan perubahan
penyakit atau skuelle status kesehatan
DO :
- Percepatan gejala-gejala
penyakit

Diagnosa Keperawatan/ Rencana keperawatan


Masalah Kolaborasi
Tujuan dan Kriteria Intervensi
Hasil

Kelelahan berhubungan dengan NOC: NIC :


- psikologis: kecemasan,  Activity Tollerance Energy Management
gaya hidup yang  Energy - Monitor respon kardiorespirasi terhadap
membosankan, Conservation aktivitas (takikardi, disritmia, dispneu,
depresi, stress  Nutritional Status: diaphoresis, pucat, tekanan
- Lingkungan: Energy hemodinamik dan jumlah respirasi)
kelembaban, Setelah dilakukan - Monitor dan catat pola dan jumlah tidur
cahaya, kebisingan, tindakan keperawatan pasien
suhu selama …. kelelahan - Monitor lokasi ketidaknyamanan atau
- Situasi: Kejadian hidup pasien teratasi dengan nyeri selama bergerak dan aktivitas
yang negatif, kriteria hasil: - Monitor intake nutrisi
- Psikologis: Anemia,  Kemampuan aktivitas - Monitor pemberian dan efek samping
status penyakit, adekuat obat depresi
malnutrisi, kondisi fisik  Mempertahankan - Instruksikan pada pasien untuk mencatat
yang buruk, gangguan nutrisi adekuat tanda-tanda dan gejala kelelahan
tidur. - Ajarkan tehnik dan manajemen aktivitas
 Keseimbangan
DS: untuk mencegah kelelahan
aktivitas dan istirahat
- Gangguan konsentrasi - Jelaskan pada pasien hubungan
 Menggunakan
- Tidak tertarik pada kelelahan dengan proses penyakit
tehnik energi
lingkungan - Kolaborasi dengan ahli gizi tentang cara
konservasi
- Meningkatnya komplain meningkatkan intake makanan tinggi
fisik  Mempertahankan energi
- Kelelahan interaksi sosial - Dorong pasien dan keluarga
- Secara verbal  Mengidentifikasi
menyatakan kurang energi faktor-faktor fisik dan mengekspresikan perasaannya
DO: psikologis yang - Catat aktivitas yang dapat meningkatkan
- Penurunan kemampuan menyebabkan kelelahan
- Ketidakmampuan kelelahan - Anjurkan pasien melakukan yang
mempertahankan rutinitas  Mempertahankan meningkatkan relaksasi (membaca,
- Ketidakmampuan kemampuan untuk mendengarkan musik)
mendapatkan energi sesudah konsentrasi - Tingkatkan pembatasan bedrest dan
tidur aktivitas
- Kurang energi - Batasi stimulasi lingkungan untuk
- Ketidakmampuan untuk memfasilitasi relaksasi
mempertahankan
aktivitas fisik

Anda mungkin juga menyukai