Pada organisasi sektor publik, perencanaan dilakukan bersama dengan perencanaan strategik, sementara pengendaliannya dilakukan kepada pengendali tugas atau task control. Untuk menjalankan kedua fungsi tersebut yaitu pengendalian dan perencanaan, akuntansi manajemen memiliki peranan yang besar. Oleh karena itu, peran akuntansi manajemen dalam sektor publik merupakan hal yang penting. Adapun peran akuntansi manajemen sektor publik dalam organisasi ada 6 (enam), yaitu. 1. Perencanaan Strategis Pada tahap perencanaan strategis, manajer membuat perencanaan dan alternatif-alternatif program untuk mendukung strategi organisasi agar berjalan dengan efektif. Akuntansi manajemen memberikan peran dalam menyediakan data dan informasi, seperti cost of activity dan cost program. Perencanaan dimulai dari perencanaan strategis sampai pengendalian berupa task control. 2. Memberikan Informasi Biaya Peran kedua dari akuntansi manajemen sektor publik adalah memberikan informasi biaya. Adapun biaya yang dimaksud adalah biaya input, biaya proses, dan biaya output. Biaya (cost) dalam konteks organisasi sektor publik dapat dikategorikan menjadi tiga kelompok, yaitu: 1. Biaya input, yaitu sumber daya yang dikorbankan untuk memberikan pelayanan. Bisa berupa biaya tenaga kerja dan biaya bahan baku. 2. Biaya output, yaitu biaya yang dikeluarkan untukmengantarkan produk hingga sampai ke tangan pelanggan. 3. Biaya proses, dapat dipisahkan berdasarkan fungsi organisasi. Biaya ini sendiri diukur dengan mempertimbangkan fungsi organisasi. Informasi biaya tersebut wajib diberikan karena berhubungan dengan transparansi dana. Sehingga manajemen dapat mengevaluasi biaya apakah berlebih dan kurang. Oleh karena itu, sebaiknya informasi yang diberikan rinci dan detail. Proses penentuan biaya meliputi lima aktivitas, yaitu : 1. Cost Finding, pemerintah mengakumulasi data mengenai biaya yang dibutuhkan untuk menghasilkan produk/ jasa pelayanan. 2. Cost Recording, meliputi kegiatan pencatatan data ke dalam sistem akuntansi organisasi. 3. Cost Analyzing, mengidentifikasi jenis dan perilaku biaya, perubahan biaya, dan volume kegiatan. 4. Strategic Cost Management, menentukan strategi penghematan biaya agar tercapai value for money. Pendekatan strategik dalam pengurangan biaya (manajemen biaya strategik) memiliki karakteristik sebagai berikut : a) Berjangka panjang b) Berdasarkan kuktur perbaikkan berkelanjutan (continuous improvement) dan berfokus pada pelayanan masyarakat. c) Manajemen harus bersifat proaktif dalam melakukan penghematan biaya d) Keseriusan manajemen puncak merupakan penentu efektivitas program pengurangan biaya e) Cost Reporting, memberikan informasi biaya secara lengkap kepada pimpinan dalam bentuk internal report yang kemudian diagregasikan ke dalam satu laporan yang akan disampaikan kepada pihak eksternal. 5. Cost reporting. Tahapan memberikan informasi biaya secaralengkap kepada pimpinan dalam bentuk internal report yang kemudian diagresikan ke dalam satu laporan yang akan disampaikan kepada pihak eksternal. Informasi akuntansi manajemen hendaknya dapat mendeteksi sumber pemborosan yang masih berpotensi untuk diefisienkan serta mencari metode atau teknik terbaik untuk menghemat biaya. Akuntansi manajemen hendaknya dapat mendukung dan memperkuat pelaksanaan prinsip value for money dan public accountability organisasisektor publik. 3. Penilaian Investasi Jika dibandingkan dengan sektor swasta, sektor publik memiliki karakteristik yang lebih rumit, baik dalam hal kegiatan, peraturan, pengambilan kebijakan, manajemen, dan termasuk diantaranya juga mengenai penilaian investasi. Untuk melakukan penilaian, teknik yang digunakan dalam sektor publik dan swasta juga berbeda. Hal ini karena tujuan organisasinya juga berbeda. Pada sektor swasta tujuannya adalah mendapatkan keuntungan sebesar-besarnya, sementara sektor publik bertujuan untuk memberikan pelayanan yang terbaik. Maka dari itu, Anda dapat menggunakan analisis efektivitas biaya (cost effectiveness analysis). Akuntansi manajemen dibutuhkan saat organisasi sektor publik akan melakukan investasi, yaitu untuk menilai kelayakan investasi secara ekonomi dan finansial. Akuntansi manajemen ini sendiri diperlukan dalam penilaian investasi karena untuk dapat menilai investasi diperlukan identifikasi biaya,resiko, dan manfaat darisuatu investasi. Faktor – faktor yang harus diperhatikan oleh akuntan manajemen untuk melakukan penilaian suatu investasi, adalah : a. Tingkat diskonto b. Tingkat inflasi c. Tingkat resiko dan ketidakpastian d. Sumber pendanaan untuk investasi yang akan dilakukan. 4. Penganggaran (Budgeting) Tiga fungsi anggaran yaitu stabilitas, distribusi, dan alokasi sumber daya publik. Akuntansi manajemen sektor publik berperan memberikan fasilitas untuk menciptakan anggaran yang efektif dan efisien dan tentu saja sesuai dengan tiga fungsi anggaran (Tiga fungsi anggaran, meliputi : 1. Alat alokasi sumber daya publik 2. Alat distribusi 3. Stabilisasi). Peran akuntansi manajemen adalah menjadi alat untuk melakukan pengalokasian dan pendistribusian sumber dana publik kepada masyarakat secara tepat, adil, dan efisien. 5. Penentuan Biaya & Tarif Pelayanan Akuntansi manajemen digunakan untuk menentukan biaya yang dikeluarkan untuk memberikan pelayanan tertentu dan tarif yang akan dibebankan kepada pemakai jasa pelayanan publik. Penentuan biaya pelayanan dan penentuan tarif pelayanan nmerupakan satu rangkaian yang keduanya sama – sama membutuhkan informasi akuntansi. Contohnya, pemerintah daerah harus dapat menentukan berapa biaya untuk membuat jalur bebas hambatan yang baik, aman, nyaman, serta berapa biaya operasionalnya. Dengan adanya informasi akuntansi manajemen, sumber – sumber inefisiensi di organisasi dapat dideteksi dan dihilangkan. 6. Penilaian Kinerja Akuntansi manajemen juga dapat digunakan untuk menilai kinerja. Seperti mengukur seberapa besar tingkat efektivitas dan efisiensi organisasi dalam mencapai tujuan yang sudah direncanakan. Dengan kata lain, akuntansi manajemen dapat digunakan sebagai sistem pengendalian suatu organisasi. Penilaian kinerja merupakan bagian dari sistem pengendalian yang dilakukan untuk mengetahui tingkat efisiensi dan efektivitas organisasi dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Akuntansi manajemen berperan dalam pembuatan indikator kinerja kunci dan satuan ukur untuk masing – masing aktivitas yang dilakukan. Pengukuran kinerja sektor publik dilakukan untuk memenuhi tiga maksud. Pertama pengukuran kinerja sektor publik dimaksudkan untuk membantumemperbaiki kinerja pemerintah. ,kedua ukuran kinerja sektor publik digunakan untuk pengalokasian sumber daya dan pembuatan keputusan, ketiga ukuran kinerja sektor publik dimaksudkan untuk mewujudkan pertanggung jawaban publik danmemperbaiki komunikasi kelembagaan
2.3 Tipe Pengendalian Manajemen Sektor Publik
Kehadiran manajemen sektor publik ini adalah sebagai pihak yang bertugas mengendalikan dan mengawasi organisasi agar mencapai tujuan dan menghindarkannya dari kesalahan atau kegagalan. Tentu saja, kegagalan itu bisa terjadi karena fungsi manajemen itu sendiri tidak berjalan sebagaimana mestinya. Entah cacat pada satu fungsi atau mungkin secara keseluruhannya sudah salah. Sekilas sama bukan dengan manajemen perusahaan swasta? Pengendalian manajemen sektor publik yang ada di Indonesia ini diterapkan dalam beberapa kelompok, di antaranya: 1. Pengendalian Preventif. Sesuai dengan namanya, pengendalian ini dilakukan sebelum berjalannya proses manajemen sehingga meminimalisir kesalahan dan merencanakan strategi untuk mencapai tujuan organisasi. Strategi tersebut dirumuskan dalam bentuk program-program kerja yang harus diselesaikan dan mencapai tujuan-tujuan jangka pendek yang dicanangkan. Perencanaan yang detil akan sangat membantu organisasi beroperasi dengan minim kesalahan dan hal ini tentu saja berdampak pada efektivitas serta efisiensi kerja. 2. Pengendalian Operasional. Tipe pengendalian ini merupakan waktu saat manajemen melakukan pengawasan terkait pelaksanaan atau operasional organisasi, yaitu dalam bentuk berjalannya program-program kerja yang disusun. Alat pengawasan pada tipe pengendalian ini adalah anggaran yang dibuat di awal tahun kerja untuk setiap program kerja yang dibuat. Anggaran dana ini akan menjadi alat yang menghubungkan antara perencanaan dengan pengendalian. 3. Pengendalian Kinerja. Jika program kerja sudah diselesaikan atau organisasi telah mencapai tahun akhir kerja, maka manajemen melakukan tipe pengendalian ketiga yaitu pengendalian kinerja melalui penilaian program kerja dan bagaimana kinerja orang-orang dalam organisasi tersebut. Evaluasi terhadap kinerja tahun terkait bisa berdasarkan poin-poin yang sudah dicapai pada setiap program kerja yang sudah direncanakan dari awal atau dibandingkan dengan kinerja tahun lalu sebagai standar nya.