Anda di halaman 1dari 5

2.

3 Peran akuntansi manajemen sektor publik


Pada organisasi sektor publik, perencanaan dilakukan bersama dengan
perencanaan strategik, sementara pengendaliannya dilakukan kepada pengendali tugas
atau task control. Untuk menjalankan kedua fungsi tersebut yaitu pengendalian dan
perencanaan, akuntansi manajemen memiliki peranan yang besar. Oleh karena itu, peran
akuntansi manajemen dalam sektor publik merupakan hal yang penting.
Adapun peran akuntansi manajemen sektor publik dalam organisasi ada 6 (enam), yaitu.
1. Perencanaan Strategis
Pada tahap perencanaan strategis, manajer membuat perencanaan dan
alternatif-alternatif program untuk mendukung strategi organisasi agar berjalan
dengan efektif. Akuntansi manajemen memberikan peran dalam menyediakan data
dan informasi, seperti cost of activity dan cost program. Perencanaan dimulai dari
perencanaan strategis sampai pengendalian berupa task control.
2. Memberikan Informasi Biaya
Peran kedua dari akuntansi manajemen sektor publik adalah memberikan
informasi biaya. Adapun biaya yang dimaksud adalah biaya input, biaya proses, dan
biaya output.
Biaya (cost) dalam konteks organisasi sektor publik dapat dikategorikan menjadi tiga
kelompok, yaitu: 1. Biaya input, yaitu sumber daya yang dikorbankan untuk memberikan
pelayanan. Bisa berupa biaya tenaga kerja dan biaya bahan baku. 2. Biaya output, yaitu biaya
yang dikeluarkan untukmengantarkan produk hingga sampai ke tangan pelanggan. 3. Biaya
proses, dapat dipisahkan berdasarkan fungsi organisasi. Biaya ini sendiri diukur dengan
mempertimbangkan fungsi organisasi.
Informasi biaya tersebut wajib diberikan karena berhubungan dengan
transparansi dana. Sehingga manajemen dapat mengevaluasi biaya apakah berlebih
dan kurang. Oleh karena itu, sebaiknya informasi yang diberikan rinci dan detail.
Proses penentuan biaya meliputi lima aktivitas, yaitu :
1. Cost Finding, pemerintah mengakumulasi data mengenai biaya yang
dibutuhkan untuk
menghasilkan produk/ jasa pelayanan.
2. Cost Recording, meliputi kegiatan pencatatan data ke dalam sistem
akuntansi
organisasi.
3. Cost Analyzing, mengidentifikasi jenis dan perilaku biaya, perubahan biaya,
dan
volume kegiatan.
4. Strategic Cost Management, menentukan strategi penghematan biaya agar
tercapai
value for money. Pendekatan strategik dalam pengurangan biaya (manajemen
biaya
strategik) memiliki karakteristik sebagai berikut :
a) Berjangka panjang
b) Berdasarkan kuktur perbaikkan berkelanjutan (continuous improvement)
dan
berfokus pada pelayanan masyarakat.
c) Manajemen harus bersifat proaktif dalam melakukan penghematan biaya
d) Keseriusan manajemen puncak merupakan penentu efektivitas program
pengurangan biaya
e) Cost Reporting, memberikan informasi biaya secara lengkap kepada
pimpinan dalam bentuk internal report yang kemudian diagregasikan ke
dalam satu laporan yang akan disampaikan kepada pihak eksternal.
5. Cost reporting. Tahapan memberikan informasi biaya secaralengkap kepada
pimpinan dalam bentuk internal report yang kemudian diagresikan ke dalam satu
laporan yang akan disampaikan kepada pihak eksternal. Informasi akuntansi
manajemen hendaknya dapat mendeteksi sumber pemborosan yang masih berpotensi
untuk diefisienkan serta mencari metode atau teknik terbaik untuk menghemat biaya.
Akuntansi manajemen hendaknya dapat mendukung dan memperkuat pelaksanaan
prinsip value for money dan public accountability organisasisektor publik.
3. Penilaian Investasi
Jika dibandingkan dengan sektor swasta, sektor publik memiliki karakteristik
yang lebih rumit, baik dalam hal kegiatan, peraturan, pengambilan kebijakan,
manajemen, dan termasuk diantaranya juga mengenai penilaian investasi.
Untuk melakukan penilaian, teknik yang digunakan dalam sektor publik dan
swasta juga berbeda. Hal ini karena tujuan organisasinya juga berbeda. Pada sektor
swasta tujuannya adalah mendapatkan keuntungan sebesar-besarnya, sementara sektor
publik bertujuan untuk memberikan pelayanan yang terbaik. Maka dari itu, Anda
dapat menggunakan analisis efektivitas biaya (cost effectiveness analysis).
Akuntansi manajemen dibutuhkan saat organisasi sektor publik akan
melakukan investasi, yaitu untuk menilai kelayakan investasi secara ekonomi dan
finansial. Akuntansi manajemen ini sendiri diperlukan dalam penilaian investasi
karena untuk dapat menilai investasi diperlukan identifikasi biaya,resiko, dan manfaat
darisuatu investasi. Faktor – faktor yang harus diperhatikan oleh akuntan manajemen
untuk melakukan penilaian suatu investasi, adalah : a. Tingkat diskonto b. Tingkat
inflasi c. Tingkat resiko dan ketidakpastian d. Sumber pendanaan untuk investasi yang
akan dilakukan.
4. Penganggaran (Budgeting)
Tiga fungsi anggaran yaitu stabilitas, distribusi, dan alokasi sumber daya
publik. Akuntansi manajemen sektor publik berperan memberikan fasilitas untuk
menciptakan anggaran yang efektif dan efisien dan tentu saja sesuai dengan tiga
fungsi anggaran (Tiga fungsi anggaran, meliputi : 1. Alat alokasi sumber daya publik
2. Alat distribusi 3. Stabilisasi). Peran akuntansi manajemen adalah menjadi alat
untuk melakukan pengalokasian dan pendistribusian sumber dana publik kepada
masyarakat secara tepat, adil, dan efisien.
5. Penentuan Biaya & Tarif Pelayanan
Akuntansi manajemen digunakan untuk menentukan biaya yang dikeluarkan
untuk memberikan pelayanan tertentu dan tarif yang akan dibebankan kepada
pemakai jasa pelayanan publik. Penentuan biaya pelayanan dan penentuan tarif
pelayanan nmerupakan satu rangkaian yang keduanya sama – sama membutuhkan
informasi akuntansi. Contohnya, pemerintah daerah harus dapat menentukan berapa
biaya untuk membuat jalur bebas hambatan yang baik, aman, nyaman, serta berapa
biaya operasionalnya. Dengan adanya informasi akuntansi manajemen, sumber –
sumber inefisiensi di organisasi dapat dideteksi dan dihilangkan.
6. Penilaian Kinerja
Akuntansi manajemen juga dapat digunakan untuk menilai kinerja. Seperti
mengukur seberapa besar tingkat efektivitas dan efisiensi organisasi dalam mencapai
tujuan yang sudah direncanakan. Dengan kata lain, akuntansi manajemen dapat
digunakan sebagai sistem pengendalian suatu organisasi.
Penilaian kinerja merupakan bagian dari sistem pengendalian yang dilakukan
untuk mengetahui tingkat efisiensi dan efektivitas organisasi dalam mencapai tujuan
yang telah ditetapkan. Akuntansi manajemen berperan dalam pembuatan indikator
kinerja kunci dan satuan ukur untuk masing – masing aktivitas yang dilakukan.
Pengukuran kinerja sektor publik dilakukan untuk memenuhi tiga maksud. Pertama
pengukuran kinerja sektor publik dimaksudkan untuk membantumemperbaiki kinerja
pemerintah. ,kedua ukuran kinerja sektor publik digunakan untuk pengalokasian
sumber daya dan pembuatan keputusan, ketiga ukuran kinerja sektor publik
dimaksudkan untuk mewujudkan pertanggung jawaban publik danmemperbaiki
komunikasi kelembagaan

2.3 Tipe Pengendalian Manajemen Sektor Publik


Kehadiran manajemen sektor publik ini adalah sebagai pihak yang bertugas
mengendalikan dan mengawasi organisasi agar mencapai tujuan dan menghindarkannya
dari kesalahan atau kegagalan. Tentu saja, kegagalan itu bisa terjadi karena fungsi
manajemen itu sendiri tidak berjalan sebagaimana mestinya. Entah cacat pada satu fungsi
atau mungkin secara keseluruhannya sudah salah. Sekilas sama bukan dengan
manajemen perusahaan swasta?
Pengendalian manajemen sektor publik yang ada di Indonesia ini diterapkan
dalam beberapa kelompok, di antaranya:
1. Pengendalian Preventif.
Sesuai dengan namanya, pengendalian ini dilakukan sebelum berjalannya
proses manajemen sehingga meminimalisir kesalahan dan merencanakan strategi
untuk mencapai tujuan organisasi. Strategi tersebut dirumuskan dalam bentuk
program-program kerja yang harus diselesaikan dan mencapai tujuan-tujuan jangka
pendek yang dicanangkan. Perencanaan yang detil akan sangat membantu organisasi
beroperasi dengan minim kesalahan dan hal ini tentu saja berdampak pada efektivitas
serta efisiensi kerja. 
2. Pengendalian Operasional.
Tipe pengendalian ini merupakan waktu saat manajemen melakukan
pengawasan terkait pelaksanaan atau operasional organisasi, yaitu dalam bentuk
berjalannya program-program kerja yang disusun. Alat pengawasan pada tipe
pengendalian ini adalah anggaran yang dibuat di awal tahun kerja untuk setiap
program kerja yang dibuat. Anggaran dana ini akan menjadi alat yang
menghubungkan antara perencanaan dengan pengendalian.
3. Pengendalian Kinerja.
Jika program kerja sudah diselesaikan atau organisasi telah mencapai tahun
akhir kerja, maka manajemen melakukan tipe pengendalian ketiga yaitu pengendalian
kinerja melalui penilaian program kerja dan bagaimana kinerja orang-orang dalam
organisasi tersebut. Evaluasi terhadap kinerja tahun terkait bisa berdasarkan poin-poin
yang sudah dicapai pada setiap program kerja yang sudah direncanakan dari awal atau
dibandingkan dengan kinerja tahun lalu sebagai standar nya. 

Anda mungkin juga menyukai