OLEH :
NIM : 2001060004
KELAS :A
SEM :2
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat, rahmat dan
Konvesional dalam Kehidupan Manusia” dengan baik. Pengerjaan makalah ini merupakan
bagian dari tugas mata kuliah IPA Terpadu prodi pendidikan kimia Universitas Nusa Cendana.
Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah ikut membantu
dalam penyelesaian penyusunan makalah ini. Khususnya kepada dosen pengasuh yaitu Ibu Sry
Sebagai manusia biasa yang tidak pernah luput dari kesalahan, begitu juga halnya dengan
penulis. Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini,
baik dari segi penulisan maupun isi, mengingat akan keterbatasan waktu, biaya serta kemampuan
Untuk itu, sangat diharapkan kemakluman keterbatasan pembuatan tugas yang di berikan
ini. Penulis pun menerima dengan lapang dada kritikan maupun saran yang sifatnya membangun
dari pembaca agar dapat membenahi diri. Walaupun demikian, penulis berharap dengan tugas ini
dapat memberikan manfaat bagi kita semua. Atas perhatiannya diucapkan terima kasih.
Penulis
2
DAFTAR ISI
Halaman Judul
Kata Pengantar
Daftar Isi
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang………………………………………………………………………….…4
1.2 Rumusan Masalah…………………………………………………………………………5
1.3 Tujuan Penulisan…………………………………………………………………………..5
1.4 Manfaat Penulisan…………………………………………………………………………5
BAB IV PENUTUP
3.1 Kesimpulan………………………………………………………………………………20
3.2 Saran……………………………………………………………………………………..20
DAFTAR PUSTAKA
3
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Kita semua tentu pernah memakan tempe, roti, atau keju hal ini berarti kita telah
hidup, pada umumnya berupa mikroorganisme (bakteri dan jamur), untuk menghasilkan
produk yang bermanfaat bagi manusia. Walaupun terdengar sebagai sesuatu yang sangat
baru, bioteknologi sebenarnya sudah digunakan dalam berbagai proses pada zaman dahulu.
Misalnya, penggunaan ragi untuk mengembangkan dan membuat adonan roti serta
pembuatan keju dan minuman beralkohol adalah merupakan salah satu contoh penerapan
bioteknologi.
Kelimpahan sumber daya alam menyebabkan tingginya variasi jenis pangan di Indonesia,
salah satunya yaitu tempe. Tempe merupakan salah satu produk yang dihasilkan dari
pada industri jasa dan manufaktur pengelolaan lingkungan, secara konvensional karena
teknologi yang digunakan masih tradisional dan sederhana. Pembuatan tempe dilakukan
dengan teknik fermentasi yang menerapakan prisnsip kerja dari bioteknologi konvensional.
Oleh karena itu dalam makalah ini kita akan membahas lebih luas lagi mengenai manfaat
4
1.2 RUMUSAN MASALAH
5
BAB II
DASAR TEORI
mikroba, proses biokimia dan genetika secara alami. Bioteknologi konvensional ini sudah
dikenal dan dimanfaatkan oleh masyarakat sejak zaman dahulu, walaupun tanpa sebutan
bioteknologi untuk pembuatan alkohol, pembuatan anggur, dan berbagai produk lainnya. Contoh
dapat mengembangkan kandungan gizi dari makanan dan minuman, menghasilkan sumber
6
makanan baru, biaya yang lebih murah, dan tidak memiliki dampak negatif dalam jangka
panjang.
Namun, proses ini juga memiliki kekurangan seperti tidak dapat mengatasi masalah
genetik, sulit untuk memperkirakan hasil, bergantung pada kondisi alam seperti suhu dan
teknologi yang sederhana dengan metode yang lebih mudah namun kualitas produknya sulit
7
BAB III
PEMBAHASAN
Meningkatkan kandungan gizi dari produk pangan baik berupa makanan dan minuman.
Membantu proses peningkatan agrobisnis sebagai usaha untuk memproduksi bahan baku.
Penerapan bioteknologi konvesional telah merambah beberapa bidang kehidupan manusia seperti
untuk memproduksi alkohol, asam asetat, gula, atau bahan makanan, seperti tempe, tape, oncom,
dan kecap. Mikroorganisme dapat mengubah bahan pangan. Proses yang dibantu
mikroorganisme, misalnya dengan fermentasi, hasilnya antara lain tempe, tape, kecap, dan
sebagainya termasuk keju dan yoghurt. Proses tersebut dianggap sebagai bioteknologi masa lalu.
Ciri khas yang tampak pada bioteknologi konvensional, yaitu adanya penggunaan makhluk hidup
8
Menghasilkan produk makanan yang memiliki nilai gizi yang tinggi
Untuk membuat yoghurt, susu dipasteurisasi terlebih dahulu, selanjutnya sebagian besar
lemak dibuang. Mikroorganisme yang berperan dalam pembuatan yoghurt, yaitu Lactobacillus
bulgaricus dan Streptococcus thermophillus. Kedua bakteri tersebut ditambahkan pada susu
dengan jumlah yang seimbang, selanjutnya disimpan selama ± 5 jam pada temperatur 45°C.
Selama penyimpanan tersebut pH akan turun menjadi 4,0 sebagai akibat dari kegiatan bakteri
asam laktat.
Selanjutnya susu didinginkan dan dapat diberi cita rasa. Yoghurt merupakan minuman yang
terbuat dari air susu. Apabila dibandingkan dengan susu biasa, yoghurt dapat memberikan efek
pengobatan terhadap lambung dan usus yang terluka. Selain itu, yoghurt dapat menurunkan
Dalam proses pembuatannya, air susu dipanaskan terlebih dahulu agar tidak terkontaminasi
bakteri yang lain. Setelah dingin, ke dalam air susu dimasukkan bakteri Lactobacillus
bulgaricus dan Streptococcus termophillus. Susu dibiarkan selama 4-6 jam pada suhu 38oC –
9
Pada masa inkubasi akan dihasilkan asam laktat, asam inilah yang membuat yoghurt berasa
asam, dapat juga ditambahkan dengan buah, kacang, atau rasa lain yang diinginkan.Yoghurt
mengandung jutaan bakteri menguntungkan sehingga sanggup menekan bakteri yang merugikan
dalam saluran pencernaan, yoghurt juga lebih mudah dicerna dibandingkan susu biasa.
2. Keju
Dalam pembuatan keju digunakan bakteri asam laktat, yaitu Lactobacillus dan
Streptococcus. Bakteri tersebut berfungsi memfermentasikan laktosa dalam susu menjadi asam
laktat. Proses pembuatan keju diawali dengan pemanasan susu dengan suhu 90 oC atau
Susu di panaskan agar bakteri asam laktat, yaitu streptococcus dan lactobacillus dapat tumbuh.
Bakteri bakteri ini memakan laktosa pada susu dan merubahnya menjadi asam laktat. Saat
tingkat keasaman meningkat, zat- zat padat dalam susu (protein, kasein, mineral, lemak, dan
Akibat dari kegiatan bakteri tersebut pH menurun dan susu terpisah menjadi cairan whey
dan dadih padat, kemudian ditambahkan enzim renin dari lambung sapi muda untuk
mengumpulkan dadih. Enzim renin dewasa ini telah digantikan dengan enzim buatan, yaitu
klimosin. Dadih yang terbentuk selanjutnya dipanaskan pada temperature 32 oC – 420oC dan
10
ditambah garam, Disini juga garam berfungsi untuk menghilangkan kadar air berlebih
mengeraskan permukaan, melindungi keju agar tidak kering, serta mengawetkan dan
memurnikan keju.
kemudian ditekan untuk membuang air dan disimpan agar matang. Jumlah bakteri yang
dimasukkan dan suhunya sangatlah penting bagi tingkat kepadatan keju. Dengan bantuan
saringan, air dan air dadih akan terpisah. Adapun whey yang terbentuk diperas lalu digunakan
3. Mentega
diberi cita rasa tertentu dan lemak mentega dipisahkan. Kemudian lemak mentega diaduk untuk
1. Kecap
Dalam pembuatan kecap, jamur, Aspergillus oryzae dibiakkan pada kulit gandum terlebih
dahulu. Jamur Aspergillus oryzae bersama-sama dengan bakteri asam laktat yang tumbuh pada
11
kedelai yang telah dimasak menghancurkan campuran gandum. Setelah proses fermentasi
2. Tempe
Ragi merupakan kumpulan spora mikroorganisme, dalam hal ini kapang. Dalam proses
pembuatan tempe paling sedikit diperlukan empat jenis kapang dari genus Rhizopus,
yaitu Rhyzopus oligosporus, Rhyzopus stolonifer, Rhyzopus arrhizus, dan Rhyzopus oryzae.
Miselium dari kapang tersebut akan mengikat keping-keping biji kedelai dan
terjadinya perubahan kimia pada protein, lemak, dan karbohidrat. Perubahan tersebut
Tempe mempunyai nilai gizi yang baik. Di samping itu tempe mempunyai beberapa
khasiat, seperti dapat mencegah dan mengendalikan diare, mempercepat proses penyembuhan
menghambat resiko jantung koroner, penyakit gula, dan kanker. Untuk membuat tempe, selain
3.Tape
12
Tapai dibuat dengan cara fermentasi atau peragian. Pembuatan tapai melibatkan umbi
singkong sebagai substrat dan ragi tapai (Saccharomyces cerevisiae) yang dibalurkan pada umbi
Dalam proses pembuatan tape singkong terjadi reaksi fermentasi atau peragian. Reaksi
yang terjadi pada proses fermentasi singkong menjadi tape adalah glukosa (C6H12O6) yang
merupakan gula paling sederhana , melalui fermentasi akan menghasilkan etanol (2C2H5OH)
dan karbondioksida (CO2). Reaksi fermentasi ini disebut juga dengan respirasi anaerob yang
dilakukan oleh ragi, dan digunakan pada produksi makanan. Respirasi anaerob adalah suatu jenis
respirasi yang tidak memerlukan oksigen (O2) yang dilakukan oleh mikroorganisme (seperti
bakteri dan jamur). Dalam setiap reaksi respirasi anaerob atau fermentasi akan dihasilkan etanol
4. Anggur
Anggur dibuat melalui fermentasi gula yang ada di dalam buah anggur. Biasanya dalam
proses fermentasi alkohol di gunakan khamir murni dari strain Sacharomyces cereviciae. Strain
dari Sacharomyces ellipsoids juga sering di gunakan. Khamir ini dapat mengubah glukosa
Jenis minuman beralkohol antara lain : Anggut (wine), bir dan minuman keras. Anggur
(wine) merupakan minuman hasil fermenasi perasan buah anggur yang dilakukan oleh sel khamir
pada proses fermentasi gula yang terdapat di dalam perasan buah anggur akan dirombak oleh sel
13
5. Roti
Proses fermentasi ini dibantu dengan bantuan yeast atau khamir yaitu sejenis jamur. Yeast
yang ditambahkan pada adonan tepung akan menjadikan proses fermentasi, yaitu akan
menghasilkan gas karbon dioksida dan alkohol. Gas karbon dioksida tersebut dapat berguna
untuk mengembangkan roti, sedangkan alkohol dibiarkan menguap. Selanjutnya, akan terlihat
jika adonan tersebut dioven akan tampak lebih mengembang dan ukurannya membesar, hal ini
Umumnya fermentasi dapat memberikan hasil yang memuaskan bila khamir yang di gunakan
Dalam dunia pertanian bioteknologi konvensional dapat digunakan untuk membuat pupuk
kompos, pupuk kandang dan biogas melalui proses fermentasi dengan bantuan
dengan mudah kita temui pada proses pembuatan pupuk kompos atau pupuk bokashi. Untuk
mempercepat proses dekomposisi bahan organik yang berasal dari dedaunan atau rerumputan,
para pembuat pupuk kompos umumnya akan menambahkan mikroorganisme pengurai bahan
organik. Dalam hal ini, mikroorganisme yang digunakan misalnya bakteri fotosintetik,
actinomicetes, bakteri asam laktat, ragi, dan jamur fermentasi . Dengan penambahan
mikroorganisme tersebut, fermentasi bahan organik berlangsung lebih cepat sehingga produksi
14
Pertanian dan peternakan tidak lepas dari pengaruh bioteknologi konvensional. Masyarakat
telah berusaha mendapatkan berbagai bibit unggul di bidang pertanian. Untuk meningkatkan
kualitas dan kuantitas panen, mereka harus mendapatkan benih unggul dari pertanian dengan
panen yang baik. Dari sana, orang menghasilkan beragam tanaman pertanian.
Ketika teknologi pupuk digunakan, itu juga berubah. Pupuk yang diproduksi secara alami
dan sintetis dari bahan sintetis telah dikembangkan untuk meningkatkan produk pertanian.
Ketika perbanyakan vegetatif dilakukan, ini harus dikembangkan untuk meningkatkan produksi
antibioticpenisilin yang digunakan untuk pengobatan, diisolasi dari bakteri dan jamur , dan
vaksin yang merupakan mikroorganisme yang toksinnya telah dimatikan bermanfaat untuk
15
meningkatkan imunitas .Antibiotik pinisilin, memanfaatkan kemampuan jamur Penicillium
Fleming, 1926 ).
Pemanfaatan bioteknologi kala itu masih sangat konvensional dan dikategorikan sebagai
bioteknologi tradisional. Diawal abad 20, Fleming menemukan antibiotik penisilin, dan di tahun
1982, obat berbasis rekombinasi DNA pertama diciptakan yaitu insulin manusia yang diproduksi
dengan memanfaatkan bakteri tanah, E-coli . Ciri khas yang tampak pada bioteknologi
konvensional, yaitu adanya penggunaan makhluk hidup secara langsung dan belum tahu adanya
penggunaan enzim
Aplikasi dari bioteknologi medis sudah berlangsung lama, sebagai contoh 100 tahun lalu
lintah umum digunakan untuk merawat penyakit dengan cara membiarkan lintah menyedot darah
pasien bloodletting. Hal ini dipercaya dapat menghilangkan darah yang sudah terjangkit
penyakit.
Di bidang medis, penerapan bioteknologi pada masa lalu dibuktikan antara lain dengan
penemuan vaksin, antibiotik, dan insulin walaupun masih dalam jumlah yang terbatas akibat
1. Vaksin
Vaksin dari kata vaccinia, penyebab infeksi cacar sapi yang ketika diberikan kepada
manusia, akan menimbulkan pengaruh kekebalan terhadap cacar), adalah bahan antigenik yang
digunakan untuk menghasilkan kekebalan aktif terhadap suatu penyakit sehingga dapat
16
mencegah atau mengurangi pengaruh infeksi oleh organisme alami. Vaksin dapat berupa galur
virus atau bakteri yang telah dilemahkan sehingga tidak menimbulkan penyakit.
Vaksin dapat juga berupa organisme mati atau hasil-hasil pemurniannya. Vaksin akan
mempersiapkan sistem kekebalan manusia atau hewan untuk bertahan terhadap serangan patogen
tertentu, terutama bakteri, virus, atau toksin. Vaksin juga bisa membantu sistem kekebalan untuk
Vaksin digunakan untuk mencegah serangan penyakit terhadap tubuh yang berasal dari
mikroorganisme. Vaksin didapat dari virus dan bakteri yang telah dilemahkan atau racun yang
diambil dari mikroorganisme tersebut. Secara konvensional pelemahan kuman dilakukan dengan
2. Antibiotik
Antibiotik merupakan zat kimia yang dihasilkan oleh mikroorganisme terutama bakteri
dan jamur yang dapat menghambat pertumbuhan atau membunuh bakteri atau mikroorganisme
yang lain. Dengan demikian, antibiotik digunakan untuk melawan infeksi bakteri atau jamur.
Antibiotika adalah suatu zat yang dihasilkan oleh organisme tertentu dan berfungsi untuk
menghambat pertumbuhan organisme lain yang ada di sekitarnya. Antibiotika dapat diperoleh
Contoh :
- Antibiotik penisilin dihasilkan oleh jamur Penicillium. Antibiotik merupakan suatu zat
kimia yang dihasilkan oleh mikroorganisme (bakteri, jamur) yang dapat menghambat atau
17
- Jamur Penicillium notatum dan Penicillium crysogenum mengeluarkan zat penisilin
Cephalospurium ::penisilin N.
Cephalosporium : sefalospurin C.
3. Hormon Insulin
Insulin disintesis oleh sel-sel beta dengan cara yang mirip dengan sintesis protein, yang
biasanya dipakai oleh sel, yakni diawali dengan translasi RNA insulin oleh ribosom yang
Preprohormon awal ini memiliki berat molekul kira-kira 11.500, namun selanjutnya akan
melekat erat pada retikulum endoplasma untuk membentuk proinsulin dengan berat molekul
kira-kira 9000; lebih lanjut sebagian besar proinsulin ini lalu melekat erat pada alat Golgi untuk
membentuk insulin sebelum terbungkus dalam granula sekretorik. Akan tetapi, kira-kira
seperenam dari hasil akhirnya tetap dalam bentuk proinsulin. Proinsulin ini tidak memiliki
aktivitas insulin. Sintesis insulin akan menghasilkan efek samping rantai C-peptid. Perhitungan
terhadap rantai C-peptid dapat digunakan sebagai perhitungan kadar insulin dalam darah. Insulin
juga menyebabkan sebagian besar glukosa yang diabsorbsi sesudah makan segera disimpan
Fungsi insulin :
18
2. Mengimbangkan paras glukosa didalam darah dan mencegah kencing manis.
4. Membantu proses penyimpanan glukosa berlebihan dalam bentuk lemak didalam hati.
hewan. Untuk mendapatkan benih yang lebih tinggi, manusia harus bereproduksi dengan sapi
pilihan. Bagi petani, benih berkualitas tinggi sangat penting untuk meningkatkan produksi
daging, telur dan susu berkualitas tinggi. seperti: inseminasi buatan dan fertilisasi in fitro.
19
BAB IV
PENUTUP
4.1 KESIMPULAN
sebagai alat untuk menghasilkan produk dan layanan, seperti Jamur dan bakteri yang
menghasilkan enzim tertentu yang dimetabolisme untuk mendapatkan produk yang diinginkan.
Bioteknologi konvensional juga merupakan aplikasi bioteknologi yang digunakan karena sains
belum berkembang pesat, penggunaannya dengan teknik fermentasi skala kecil terbatas pada
menghasilkan alkohol, asam asetat, gula atau bahan makanan seperti tempe, tape, oncom, dan
kecap merupakan contoh penggunaan bioteknologi konvensional dalam pengolahan pangan. Jadi
bioteknologi konvensional berperan dalam berbagai bidang lain seperti bidang pertanian,
4.2 SARAN
Meskipun bioteknologi konvensional ini sangat bermanfaat dan bagi berbagai aspek
kehidupan manusia namun perlu dipertimbangkan dari kekurangan pemanfaatan teknologi ini
dalam mengatasi masalah genetik, sulit untuk memperkirakan hasil, bergantung pada kondisi
alam seperti suhu dan organisme lain di lingkungan. Kurang cocok untuk digunakan dalam
20
DAFTAR PUSTAKA
https://id.wikipedia.org/wiki/bioteknologi
https://www.usd.ac.id
https://www.zenius.net/prologmateri/biologi/Bioteknologi-Konvensional
jurnal.unair.ac.id_biotech
jurnal.unud.bioteknologi konvensional-fermentasi
www.academia.edu
21