Anda di halaman 1dari 30

PROPOSAL

TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK (TAK)


STIMULASI PERSEPSI SENSORI
(HALUSINASI PENDENGARAN)

DI SUSUN
OLEH :
KELOMPOK 3
1. YENI NUR JAMIL AZIZAH 1914301052
2. FENI MELIANI 1914301085
3. SINDI ARTIKA 1914301065
4. EVITHA ADHE RAHMA E. 1914301079
5. VERONICA ANGGRAINI 1914301091
6. AMRI WIJAYA RAHMAN 1914301094
7. AUGY ALFANDITO 1914301093
8. ELVA NURI SAKINAH 1914301055
9. M. LUTHFAN A. 1914301095
10. RARA SUCI ARIYATI 1914301077
11. SINTA RIZQIANI 1914301082
12. TASYA DWINTA 1914301056

KEMENTRIAN REPUBLIK INDONESIA


POLTEKKES TANJUNG KARANG
JURUSAN KEPERAWATAN TANJUNG KARANG
PRODI SARJANA TERAPAN KEPERAWATAN
TAHUN AKADEMIK 2021/2022

KATA
PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat rahmat dan
hidayahnya kami dapat menyelesaikan Proposal TAK ini dengan baik.
Proposal TAK yang berjudul ”Stimulasi Sensori ( Halusinasi Pendengaran )” disusun
untuk memenuhi tugas mahasiswa mata kuliah keperawatan jiwa.
Pada kesempatan ini, penyusun mengucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing yaitu
Ibu Yuliati Amperaningsih,. SKM., M.Kes.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna oleh karena itu kritik dan
saran yang bersifat membangun sangat kami harapkan demi kesempurnaan proposal TAK ini
Kedepan.
Akhir kata, semoga proposal ini berguna dan bermanfaat bagi semua pihak yang
membaca, serta dapat dijadikan sebagai bahan untuk menambah pengetahuan para
mahasiswa, dan pembaca.

Bandar Lampung, 8 September 2021

Penyusun
PROPOSAL TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK
(TAK) STIMULASI PERSEPSI SENSORI
(HALUSINASI)

A. Latar Belakang
Terapi Aktivitas Kelompol (TAK): sosialisasi TAK adalah upaya
memfasilitasi kemampuan sosialisasi sejumlah klien dengan masalah
hubungan sosial. Salah satu gangguan hubungan sosial pada pasien
gangguan jiwa adalah gangguan persepsi sensori: Halusinasi merupakan
salah satu masalah keperawatan yang dapat ditemukan pada pasien
gangguan jiwa. Halusinasi adalah salah satu gejala gangguan jiwa di mana
pasien mengalami perubahan sensori persepsi; merasakan sensasi palsu
berupa suara, penglihatan, pengecapan perabaan atau penghiduan. Pasien
merasakan stimulus yang sebetulnya tidak ada. Dampak dari halusinasi
yang diderita klien diantaranya dapat menyebabkan klien tidak mempunyai
teman dan asyik dengan fikirannya sendiri. Salah satu penanganannya yaitu
dengan melakukan Terapi Aktivitas Kelompok yang bertujuan untuk
mengidentifikasi halusinasi dan mengontrol halusinasi yang dialaminya.
Dari beberapa kasus gangguan jiwa khususnya yang dirawat sebagian besar
pasien mengalami masalah halusinasi. Oleh karena itu, perlu diadakan
Terapi Aktivitas Kelompok tentangstimulasi sensori halusinasi.

B. Landasan Teori
Terapi Aktivitas Kelompok (TAK) stimulasi persepsi adalah terapi yang
menggunakan aktivitas yang menggunakan aktivitas mempersepsikan
berbagai stimulasi yang terkait dengan pengalaman dengan kehidupan
untuk didiskusikan dalam kelompok. Hasil diskusi kelompok dapat berupa
kesepakatan persepsi atau alternatif penyelesaian masalah.
Dalam terapi aktivitas kelompok stimulasi persepsi halusinasi dibagi dalam
4 sesi, yaitu:
1. Sesi I : Klien mengenal halusinasi & Mengontrol halusinasi
dengan cara menghardik
2. Sesi II : Mengontrol halusinasi dengan cara patuh minum obat
3. Sesi III : Mengontrol halusinasi dengan cara bercakap -cakap
dengan orang lain
4. Sesi IV : Mengontrol halusinasi dengan cara melakukan aktivitas
Terjadwal

C. Tujuan
1. Tujuan umum
2. Klien dapat meningkatkan kemampuan diri dalam mengontrol
halusinasi dalam kelompok secara bertahap.
3. Tujuan khusus
a. Klien dapat mengenal halusinasi.
b. Klien dapat mengontrol halusinasi dengan cara menghardik.
c. Klien dapat mengontrol halusinasi dengan cara bercakap-cakap
dengan orang lain.
d. Klien dapat mengontrol halusinasi dengan cara melakukan
aktivitas terjadwal.
e. Klien dapat mengontrol halusinasi dengan cara patuh minum obat.

D. Sesi yang digunakan


1. Sesi I : Klien mengenal halusinasi
Mengontrol halusinasi dengan cara menghardik
2. Sesi II : Mengontrol halusinasi dengan cara patuh minum obat
3. Sesi III : Mengontrol halusinasi dengan cara bercakap-cakap
dengan orang lain

4. Sesi IV : Mengontrol halusinasi dengan cara melakukan aktivitas


terjadwal
E. Klien
1. Kriteria klien

a. Klien gangguan orientasi realita yang mulai terkontrol


b. Klien yang mengalami perubahan persepsi.
2. Proses seleks
a. Mengobservasi klien yang masuk kriteria.

b. Mengidentifikasi klien yang masuk kriteria.

c. Mengumpulkan klien yang masuk kriteria.

d. Membuat kontrak dengan klien yang setuju ikut TAK, meliputi:


menjelaskan tujuan TAK pada klien, rencana kegiatan kelompok
dan aturan main dalam kelompok

F. Kriteria Hasil
1. Evaluasi Struktur
a. Kondisi lingkungan tenang, dilakukan ditempat
tertutup dan memungkinkan klien untuk berkonsentrasi
terhadap kegiatan
b. Posisi tempat dilantai menggunakan tikar
c. Peserta sepakat untuk mengikuti kegiatan
d. Alat yang digunakan dalam kondisi baik
e. Leader, Co-leader, Fasilitator, observer berperan
sebagaimana mestinya.
2. Evaluasi Proses
a. Leader dapat mengkoordinasi seluruh kegiatan dari awal hingga
akhir.
b. Leader mampu memimpin acara.
c. Co-leader membantu mengkoordinasi seluruh kegiatan.
d. Fasilitator mampu memotivasi peserta dalam kegiatan.
e. Fasilitator membantu leader melaksanakan kegiatan dan
bertanggung jawab dalam antisipasi masalah.

f. Observer sebagai pengamat melaporkan hasil pengamatan kepada


kelompok yang berfungsi sebagai evaluator kelompok
g. Peserta mengikuti kegiatan yang dilakukan dari awal hingga akhir
3. Evaluasi Hasil
Diharapkan 75% dari kelompok mampu:
a. Menjelaskan apa yang sudah digambarkan dan apa yang dilihat
b. Menyampaikan halusinasi yang dirasakan dengan jelas
G. Antisipasi Masalah
1. Penanganan terhadap klien yang tidak aktif dalam aktivitas
a. Memanggil klien
b. Memberi kesempatan pada klien untuk menjawab sapaan
perawat atau klien lain
2. Bila klien meninggalkan kegiatan tanpa izin
a. Panggil nama klien
b. Tanyakan alasan klien meninggalkan kegiatan
3. Bila klien lain ingin ikut
a. Berikan penjelasan bahwa kegiatan ini ditujukan kepada
klien yang telah dipilih
b. Katakan pada klien bahwa ada kegiatan lain yang mungkin
didikuti oleh klien tersebut
c. Jika klien memaksa beri kesempatan untuk masuk dengan
tidak memberi pesan pada kegiatan ini
H. Pengorganisasian
SESI I
1. TOPIK
Sesi 1 : Mengenal Halusinasi dan menghardik
2. TUJUAN
a) TUJUAN UMUM
Setelah dilakukan TAK sesi I diharapkan klien dapat mengenal
halusinasinya.
b) TUJUAN KHUSUS
 Klien dapat mengenal halusinasi
 Klien mengenal waktu terjadinya halusinasi
 Klien mengenal situasi terjadinya halusinasi
 Klien mengenal perasaannya pada saat terjadi halusinasi
3. LANDASAN TEORI
Terapi Aktivitas Kelompok (TAK) stimulasi persepsi adalah terapi yang
menggunakan aktivitas yang menggunakan aktivitas mempersepsikan
berbagai stimulasi yang terkait dengan pengalaman dengan kehidupan
untuk didiskusikan dalam kelompok. Hasil diskusi kelompok dapat berupa
kesepakatan persepsi atau alternatif penyelesaian masalah

4. KLIEN
 Karakteristik/kriteria klien
 Klien gangguan orientasi realita yang mulai terkontrol.
 Klien yang mengalami perubahan persepsi.
 Proses seleksi
 Mengobservasi klien yang masuk kriteria.
 Mengidentifikasi klien yang masuk kriteria.
 Mengumpulkan klien yang masuk kriteria

 Jumlah klien : 4 orang


5. PENGORGANISASIAN
 Waktu
Tanggal : 13 September 2021
Hari : senin
Jam : 09.00 – 09.45
Lama tiap langkah kegiatan : 45 menit
 Tim terapis
Leader : Augy Alfandito
 Mengkoordinasi seluruh kegiatan
 Memimpin jalannya terapi kelompok
 Memimpin diskusi

Co.leader : Amri Wijaya Rahman


 Membantu leader mengkoordinasi seluruh kegiatan
 Mengingatkan leader jika ada kegiatan yang menyimpang
 Membantu memimpin jalannya kegiatan
 Menggantikan leader jika terhalang tugas

Fasilitator :
- Yeni Nur Jamil Azizah
- Feni Meliani
- Evitha Adhe Rahma E
- Sindi Artika
- Rara Suci
 Memotivasi peserta dalam aktivitas kelompok
 Memotivasi anggota dalam ekspresi perasaan setelah kegiatan
 Mengatur posisi kelompok dalam lingkungan untuk
melaksanakan kegiatan
 Membimbing kelompok selama permainan diskusi
 Membantu leader dalam melaksanakan kegiatan
 Bertanggung jawab terhadap program antisipasi masalah

Observer : M. Luthfan A
 Mengamati semua proses kegiatan yang berkaitan dengan
waktu, tempat dan jalannya acara
 Melaporkan hasil pengamatan pada leader dan semua
angota kelompok dengan evaluasi kelompok

 Pasien :
- Elva Nuri Sakinah
- Tasya Dwinta
- Veronica A
- Sinta Rizqiani

 Seetting tempat :

a) terapis dan klien duduk bersama dalam lingkaran


b) tempat tenang dan nyaman.

Gambar Setting Tempat

L CL

K F K

F F

K K

F K F

Keterangan gambar:

L
: Leader : Tikar
CL
: Co-Leader

O : Observer

F : Fasilitator

K
: Klien

 Metode dan media


a. Alat :
 spidol
 Papan tulis/whiteboard/flipchart
b. Metode :
 Diskusi dan tanya jawab
 Bermain peran atau simulasi
6. PROSES PELAKSANAAN
A. Persiapan
1) Memilih klien sesuai dengan indikasi, yaitu klien dengan
perubahan sensori persepsi : halusinasi
2) Membuat kontrak dengan klien
3) Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan
B. Orientasi
1) Salam terapeutik
a) Salam dari terapis kepada klien
b) Perkenalkan nama dan panggilan terapis (pakai papan nama)
c) Menanyuakan nama dan panggilan semua klien (beri papan nama)

2) Evaluasi/ validasi
Menanyakan perasaan klien saat ini
3) Kontrak
a) Terapis menjelaskan tujuan kegiatan yang akan
dilaksanakan yaitu mengenal suara-suara yang didengar.
b) Terapis menjelaskan aturan main berikut.
 Jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok,
harus meminta izin pada terapis
 Lama kegiatan 45 menit
 Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai
C. Tahap kerja
1) Terapis menjelaskan kegiatan yang akan dilakukan, yaitu
mengenal suara-suara yang didengar (halusinasi) tentang isinya,
waktu terjadinya, situasi terjadinya, dan perasaan klien pada
saat terjadi.
2) Terapis meminta klien menceritakan isi halusinasi, kapan
terjadinya, situasi yang membuat terjadi, dan perasaan klien saat
terjadi halusinasi. Mulai dari klien dari sebelah kanan, secara
berurutan sampai semua klien mendapat klien. Hasilnya tulis di
whiteboard.
3) Beri pujian pada klien yang melakukan dengan baik
4) Simpulkan isi, waktu terjadi, situasi terjadi, dan perasaan klien
dari suara yang biasa didengar
D. TAHAP TERMINASI
1) Evaluasi
 Terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK
 Terapis memberikan pujian atas keberhasilan kelompok
2) Tindak lanjut
Terapis meminta klien untuk melaporkan isi, waktu,
situasi, dan perasaannya jika terjadi halusinasi.
3) Kontrak yang akan datang

 Menyepakati TAK yang akan datang, yaitu cara


mengontrol halusinasi
 Menyepakati waktu dan tempat
4) Format evaluasi
No Nama klien Menyebut isi Menyebut Menyebut Menyebut
halusinasi waktu situasi terjadi perasaan saat
terjadi halusinasi halusinasi
halusinasi
1 Elva Nuri
Sakinah
2 Tasya Dwinta
3 Veronica A
4 Sinta Rizqiani

Petunjuk :

1. Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom nama klien
2. Untuk tiap klien, beri penilaian kemampuan mengenal halusinasi: isi,
waktu situasi, dan perasaan. Beri tanda  jika klien mampu dan tanda X
jika klien tidak mampu
Dokumentasi
Dokumentasikan kemampuan yang dimiliki klien saat TAK pada
catatan proses keperawatan tiap klien. Contoh klien mengikuti TAK stimulasi
persepsi: halusinasi sesi 1. Klien mampu menyebutkan isi halusinasi
(menyuruh memukul), waktu (pukul 9 malam), situasi (jika sedang sendiri),
perasaan (kesal dan geram) anjurkan klien mengidentifikasi halusinasi yang
timbul dan menyampaikan kepada perawat.
SESI II
1. TOPIK
Sesi 2 : mengontrol halusinasi dengan patuh minum obat
2. TUJUAN
a. Tujuan Umum
Setelah dilakukan TAK sesi II diharapkan klien dapat
menjelaskan cara yang selama ini dilakukan untuk mengatasi
halusinasi
b. Tujuan Khusus
1) klien memahami pentingnya patuh minum obat
2) klien memahami akibat tidak patuh minum obat
3) klien dapat menyebutkan lima benar cara minum obat

3. LANDASAN TEORI
Terapi Aktivitas Kelompok (TAK) stimulasi persepsi adalah terapi
yang menggunakan aktivitas yang menggunakan aktivitas
mempersepsikan berbagai stimulasi yang terkait dengan pengalaman
dengan kehidupan untuk didiskusikan dalam kelompok. Hasil diskusi
kelompok dapat berupa kesepakatan persepsi atau alternatif
penyelesaian masalah
4. KLIEN
a. Karakteristik/kriteria klien
 Klien gangguan orientasi realita yang mulai terkontrol.
 Klien yang mengalami perubahan persepsi.
b. Proses seleksi
 Mengobservasi klien yang masuk kriteria.
 Mengidentifikasi klien yang masuk kriteria.
 Mengumpulkan klien yang masuk kriteria.
 Membuat kontrak dengan klien yang setuju ikut TAK, meliputi:
menjelaskan tujuan TAK pada klien, rencana kegiatan
kelompok dan aturan main dalam kelompok
c. Jumlah klien : 4 orang
5. PENGORGANISASIAN
a. Waktu
Tanggal : 14 September 2021
Hari : selasa
Jam : 09.00 - 09.45 wib
Lama tiap langkah kegiatan : 45 menit
b. Tim terapis
Leader : Amri Wijaya Rahman
 Mengkoordinasi seluruh kegiatan
 Memimpin jalannya terapi kelompok
 Memimpin diskusi

Co.leader : Yeni Nur Jamil Azizah


 Membantu leader mengkoordinasi seluruh kegiatan
 Mengingatkan leader jika ada kegiatan yang menyimpang
 Membantu memimpin jalannya kegiatan
 Menggantikan leader jika terhalang tugas

Fasilitator :
- Feni Meliani
- Sindi Artika
- Rara Suci
- Elva Nuri Sakinah
- Sinta Rizqiani
 Memotivasi peserta dalam aktivitas kelompok
 Memotivasi anggota dalam ekspresi perasaan setelah kegiatan
 Mengatur posisi kelompok dalam lingkungan untuk melaksanakan
kegiatan
 Membimbing kelompok selama permainan diskusi
 Membantu leader dalam melaksanakan kegiatan
 Bertanggung jawab terhadap program antisipasi masalah
Observer : Tasya Dwinta
 Mengamati semua proses kegiatan yang berkaitan dengan waktu,
tempat dan jalannya acara
 Melaporkan hasil pengamatan pada leader dan semua angota
kelompok denga evaluasi kelompok

c. Pasien :
- M. Luthfan A
- Veronica A
- Augy Alfandito
- Evitha Adhe Rahma E

d. Setting tempat
- Terapis dan klien duduk bersama dalam lingkaran
- Ruangan nyaman dan tenang
e. Metode dan media

Alat :
- spidol dan whiteboard/papan tulis/flipchart
- jadwal kegiatan harian
- beberapa contoh obat
Metode :
- diskusi dan tanya jawab
- melengkapi jadwal harian

6. PROSES PELAKSANAAN
a. persiapan
- mengingatkan kontrak kepada klien yang telah mengikuti sesi 1
- mempersiapkan alat dan tempat pertemuan
b. orientasi
- salam teraupetik
 salam dari terapis kepada klien
 terapis dan klien memakai papan nama
- evaluasi/validasi
 menanyakan perasaan klien saat ini
 terapis menanyakan tentang pemahaman klien tentang
halusinasi dan mengontrol halusinansi dengan cara
menghardik yang sudah dipelajari
- kontrak

 terapis menjelaskan tujuan, yaitu mengontrol halusinasi


dengan patuh minum obat
 menjelaskan aturan main tersebut
 Jika ada klien yang ingin meninggalkan
kelompok, harus meminta izin kepada petugas
 Lama kegiatan 45 menit
 Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal
sampai selesai

- tahap kerja
a) Terapis menjelaskan untungnya patuh minum obat,yaitu
mencegah kambuh karena obat memberi perasaan
tenang,dan memperlambat kambuh.
b) Terapis menjelaskan kerugian tidak patuh minum obat,yaitu
penyebab kambuh
c) Terapis meminta tiap klien menyampaikan obat yang di
makan dan waktu memakanya. Buat daftar di whiteboard
d) Menjelaskan lima benar minum obat,yaitu benar obat, benar
waktu minum obat,benar orang yang minum obat,benar cara
minum obat,benar dosis obat
e) Minta klien menyebutkan lima benar cara minum obat
secara bergiliran
f) Berikan pujian pada klien yang benar
g) Mendiskusikan perasaan klien sebelum minum obat (catat
d whiteboard)
h) Mendiskusikan perasaan klien setelah teratur minum obat
(catat d whiteboard)
i) Menjelaskan keuntungan patuh minum obat,yaitu salah
satu cara mencegah halusinasi/kambuh
j) Menjelaskan akibat/kerugian tidak patuh minum
obat,yaitu kejadian halusinasi/kambuh
k) Minta klien menyebutkan kembali keuntungan patuh
minum obat dan kerugian tidak patuh minum obat
l) Memberi pujian tiap kali klien benar

- tahap terminasi
a) evaluasi
1. Terapis menanyakan perasaan klien setelah selesai
melakukan TAK sesi 2 tentang patuh minum obat
2. Terapis menanyakan hasil dari pemahaman tentang
patuh minum obat, yaitu klien mampu menyebutkan 5
benar cara minum obat
3. Terapis memberikan pujian atas keberhasilan kelompok
b) tindak lanjut
mengajurkan klien mengontrol halusinasi dengan cara
menghardik dan patuh minum obat
c) kontrak yang akan dating
1. menyepakati TAK yang akan datang, yaitu cara
mengontrol halusinasi dengan cara bercakap-cakap
dengan orang lain
2. menyepakati waktu dan tempat

- Evaluasi dan dokumentasi Evaluasi

Evaluasi dilakukan saat proses TAK berlangsung,


khususnya pada tahap kerja.aspek yang dievaluasi adalah
kemampuan halusinasi sesi 2 ,kemampuan klien yang di
harapakan adalah menyebutkan 5 benar minum obat
keuntungan minum obat dan akibat tidak patuh minum obat
formulir evaluasi sebagai berikut.

Sesi 2: TAK

Stimulasi persepsi :halusinasi

Kemampuan patuh minum obat untuk mencegah halusinasi

no Nama klien Menyebutkan 5 Menyebutkan Menyebutkan


benar cara minum keuntungan akibat tidak patuh
obat minum obat minum obat
1 M. Lutffam A
2 Veronica A
3 Augy Alfandito
4 Evitha Adhe R.E
Petunjuk :

1. Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom nama klien
2. Untuk tiap klien,beri penilaian tentang kemampuan menyebutkan lima
benar cara minum obat.beri tanda V jika klien mampu dan tanda x jika
klien tidak mampu

Dokumentasi
Dokumentasikan kemampuan yang memiliki klien pada catatan
proses keperawatan tiap klien.contoh : mengikuti sesi 2, TAK
stimulasi persepsi halusinasi. Klien mampu menyebutkan 5 benar
cara minum obat, manfaat minum obat, dan akibat tidak patuh
minum obat (kambuh) anjurkan klien minum obat dengan cara
yang benar
SESI III
1. TOPIK
Sesi 3 : Mencegah Halusinasi dengan Bercakap-cakap
2. TUJUAN
a. Tujuan Umum
Setelah dilakukan TAK sesi III diharapkan klien dapat menjelaskan
cara yang selama ini dilakukan untuk mengatasi halusinasi
b. Tujuan Khusus
- Klien memahami perlunya bercakap-cakap dengan orang lain
untuk mencegah munculnya halusinasi
- Klien dapat bercakap – cakap dengan orang lain untuk
mencegah halusinasi.

3. LANDASAN TEORI
Terapi Aktivitas Kelompok (TAK) stimulasi persepsi adalah terapi
yang menggunakan aktivitas yang menggunakan aktivitas
mempersepsikan berbagai stimulasi yang terkait dengan pengalaman
dengan kehidupan untuk didiskusikan dalam kelompok. Hasil diskusi
kelompok dapat berupa kesepakatan persepsi atau alternatif
penyelesaian masalah.

4. KLIEN
a. Karakteristik/kriteria klien
 Klien gangguan orientasi realita yang mulai terkontrol.
 Klien yang mengalami perubahan persepsi.
b. Proses seleksi
 Mengobservasi klien yang masuk kriteria.
 Mengidentifikasi klien yang masuk kriteria.
 Mengumpulkan klien yang masuk kriteria.
 Membuat kontrak dengan klien yang setuju ikut TAK, meliputi:
menjelaskan tujuan TAK pada klien, rencana kegiatan
kelompok dan aturan main dalam kelompok
c. Jumlah klien : 4

5. PENGORGANISASIAN
a. Waktu
Tanggal : 15 September 2021
Hari : Rabu
Jam : 09.00 – 09.45
Lama tiap langkah kegiatan : 45 menit
b. Tim terapis
Leader : Yeni Nur Azizah
 Mengkoordinasi seluruh kegiatan
 Memimpin jalannya terapi kelompok
 Memimpin diskusi

Co.leader : Feni Meliani


 Membantu leader mengkoordinasi seluruh kegiatan
 Mengingatkan leader jika ada kegiatan yang menyimpang

 Membantu memimpin jalannya kegiatan


 Menggantikan leader jika terhalang tugas

Fasilitator :
- Augy Alfandito
- Sindi Artika
- Sinta Rizqiani
- Elva Nuri Sakinah
- M. Luthfan A
 Memotivasi peserta dalam aktivitas kelompok
 Memotivasi anggota dalam ekspresi perasaan setelah kegiatan
 Mengatur posisi kelompok dalam lingkungan untuk
melaksanakan kegiatan
 Membimbing kelompok selama permainan diskusi
 Membantu leader dalam melaksanakan kegiatan
 Bertanggung jawab terhadap program antisipasi masalah
Observer : Amri Wijaya Rahman
 Mengamati semua proses kegiatan yang berkaitan dengan
waktu, tempat dan jalannya acara
 Melaporkan hasil pengamatan pada leader dan semua
angota kelompok denga evaluasi kelompok

c. Pasien :
- Veronica A
- Rara Suci
- Evitha Adhe Rahma E
- Tasya Dwinta

d. Setting tempat
- Terapis dan klien duduk bersama dalam lingkaran
- Ruangan nyaman dan tenang
e. Metode dan media

Alat :
- Spidol dan whiteboard/papan tulis / flipchart
- Jadwal kegiatan harian

Metode :
- Diskusi kelompok Bermain peran / stimulasi

6. PROSES PELAKSANAAN
1. Persiapan
 Mengingatkan kontrak kepada klien yang telah mengikuti sesi 2
 Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan
2. Orientasi
- Salam terapeutik
 Mengingatkan kontrak dengan klien yang yang mengikuti sesi
2.
 Terapis membuat kontrak dengan klien
 Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan
- Evaluasi / validasi
 Menanyakan perasaan klien saat ini
 Menanyakan pengalaman klien setelah menerapkan dua
cara yang telah dipelajari ( menghardik dan patuh minum
obat) untuk mencegah halusinasi

- Kontrak
 Terapis menjelaskan tujuan , yaitu mengontrol halusinasi
dengan bercakap-cakap
 Terapis menjelaskan aturan main berikut
 Jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok,
harus meminta izin kepada terapis
 Lama kegiatan 45 menit
 Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir

3. Tahap kerja
a. Terapis menjelaskan pentingnya bercakap-cakap dengan
orang lain untuk mengontrol dan mencegah halusinasi
b. Terapis meminta tiap klien menyebutkan orang yang
biasa dan bisa diajak bercakap-cakap
c. Terapis meminta tiap klien menyebutkan
pokokpembicaraan yang biasa dan bisa dilakukan
d. Terapis memperagakan cara bercakap-cakap jika halusinasi
muncul “suster,ada suara ditelinga, saya mau ngobrol saja
dengan suster”atau” suster saya mau ngobrol tentang kapan
saya boleh pulang “
e. Terapis meminta klien untuk memperagakan percakapan
dengan orang di sebelahnnya
f. Berikan pujian atas keberhasilan klien
g. Ulangi e dan f sampai semua klien dapat giliran

4. Tahap terminasi
- Evaluasi
 Terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti
TAK
 Terapis menanyakan TAK mengontrol halusinasi
yang sudah dilatih
 Memberikan pujian atas keberhasilan kelompok
- Tindak lanjut
 Menganjurkan klien menggunakan tiga cara
mengontrol halusinasi, yaitu menghardik , patuh
minum obat , dan bercakap-cakap
- Kontrak yang akan datang
 Terapis membuat kesepakatan dengan klien untuk
TAK berikutnya, yaitu belajar cara mengontrol
halusinasi dengan melakukan aktivitas terjadwal.
 Terapis menyepakati waktu dan tempat.

- Evaluasi dan Dokumen

Evaluasi

Evaluasi dilakukan saat proses TAK berlangsung, khususnya


pada tahap kerja. Aspek yang dievaluasi adalah kemampuan klien
sesuai dengan tujuan TAK. Untuk stimulus persepsi halusinasi Sesi
3,kemampuan yang diharapkan adalah mencegah halusinasi dengan
bercakap-cakap. Folmulir evaluasi sebagai berikut.

Sesi 3: TAK

Stimulasi persepsi: halusinasi

Kemampuan bercakap- cakap untuk mencegah halusinasi

No Aspek yang dinilai Nama klien


Veronica Rara Suci Evitha Tasya
1 Menyebutkan orang yang
bisa di ajak bicara
2 Memperagakan
percakapan
3 Menyusun jadwal
percakapan
4 Menyebutkan tiga cara
mengontrol dan
mencegah halusinasi

Petunjuk:

1. tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom nama klien.
2. untuk tiap klien, beri penilaian kemampuan menyebutkan orang
yang bisa diajak bicara, memperagakan percakapan, menyusun
jadwal percakapan, menyebutkan 3 cara mencegah halusinasi.

Dokumentasi
Dokumentasikan kemampuan yang dimiliki klien saat TAK pada
catatan proses keperawatan tiap klien. Contoh. Klien mengikuti
TAK stimulasi persepsi halusinasi sesi 3. Klien belum mampu
secara lancer bercakap-cakap dengan orang lain. Anjurkan klien
bercakap- cakap dengan perawat dank lien lain di ruang rawat.
SESI IV
1. TOPIK
Sesi 4 : Melakukan halusinasi dengan melakukan kegiatan

2. TUJUAN
a. Tujuan Umum
Setelah dilakukan TAK sesi IV diharapkan klien dapat Melakukan
halusinasi dengan melakukan kegiatan
b. Tujuan Khusus
- Klien dapat memahami pentingnya melakukan kegiatan
untuk mencegah munculnya halusinasi
- Klien dapat menyusul jadwalkegiatan untuk mencegah
terjadinya halusinasi

3. LANDASAN TEORI
Terapi Aktivitas Kelompok (TAK) stimulasi persepsi adalah terapi
yang menggunakan aktivitas yang menggunakan aktivitas
mempersepsikan berbagai stimulasi yang terkait dengan pengalaman
dengan kehidupan untuk didiskusikan dalam kelompok. Hasil diskusi
kelompok dapat berupa kesepakatan persepsi atau alternatif
penyelesaian masalah
4. KLIEN
a. Karakteristik/kriteria klien
 Klien gangguan orientasi realita yang mulai terkontrol.
 Klien yang mengalami perubahan persepsi.
b. Proses seleksi
 Mengobservasi klien yang masuk kriteria.
 Mengidentifikasi klien yang masuk kriteria.
 Mengumpulkan klien yang masuk kriteria.

 Membuat kontrak dengan klien yang setuju ikut TAK, meliputi:


menjelaskan tujuan TAK pada klien, rencana kegiatan
kelompok dan aturan main dalam kelompok

c. Jumlah klien : 4
5. PENGORGANISASIAN
a. Waktu
Tanggal : 16 September 2021
Hari : Kamis
Jam : 09.00 – 09.45
Lama tiap langkah kegiatan : 45 menit
b. Tim terapis
Leader : Feni Meliani
 Mengkoordinasi seluruh kegiatan
 Memimpin jalannya terapi kelompok
 Memimpin diskusi

Co.leader : M. Luthfan A
 Membantu leader mengkoordinasi seluruh kegiatan
 Mengingatkan leader jika ada kegiatan yang menyimpang
 Membantu memimpin jalannya kegiatan
 Menggantikan leader jika terhalang tugas

Fasilitator :
- Sinta Rizqiani
- Amri Wijaya Rahman
- Elva Nuri Sakinah
- Tasya Dwinta
- Augy Alfandito
 Memotivasi peserta dalam aktivitas kelompok
 Memotivasi anggota dalam ekspresi perasaan setelah kegiatan
 Mengatur posisi kelompok dalam lingkungan untuk
melaksanakan kegiatan

 Membimbing kelompok selama permainan diskusi


 Membantu leader dalam melaksanakan kegiatan
 Bertanggung jawab terhadap program antisipasi masalah

Observer : Evitha Adhe Rahma E


 Mengamati semua proses kegiatan yang berkaitan dengan
waktu, tempat dan jalannya acara
 Melaporkan hasil pengamatan pada leader dan semua
angota kelompok denga evaluasi kelompok

c. Pasien :
- Yeni Nur Jami Azizah
- Sindi Artika
- Rara Suci
- Veronica A

d. Setting tempat
- Terapis dan klien duduk bersama dalam lingkaran
- Ruangan nyaman dan tenang
e. Metode dan media

Alat :
1. Jadwal kegiatan harian.
2. Pulpen.
3. Spidol dan whiteboard/papan tulis/flifchart

Metode :
1. Diskusi dan tanya jawab
2. Bermain peran/simulasi dan latihan

6. PROSES PELAKSANAAN
1. Persiapan
a. Mengingatkan kontrak dengan klien yang telah mengikuti sesi 3.
b. Mempersiapkan alat-alat dan pertemuan
2. Orientasi
a. Salam terapeutik
 Salam dari terapis kepada klien
 Klien dan terapis pakai papan nama
b. evaluasi/validasi
 terapis menanyakan keadaan klien saat ini .
 terapis menanyakan pengalaman klien mengontrol halusinasi
setalah menggunakan tiga cara yang telah dipelajari (menghardik,
patuh minum obat, dan bercakap-cakap)
c. kontrak
 terapis menjelaskan tujuan kegiatan,yaitu mencegah
terjadinya halusinasi dengan melakukan kegiatan.
 menjelaskan aturan main berikut.
 Jika ada klien yang ingin meninggalkan
kelompok,harus meminta ijin kepada terapis
 Lama kegiatan 45 menit.
 Setiap klien mengikuti kegiatan dara awal sampai selesai

3. Tahap kerja
1. terapis menjelaskan cara keempat yaitu melakukan
kegiatan sehari hari.jelaskan bahwa dengan melakukan
kegiatan yang teratur akan mencegah munculnya
halusinasi.
2. Terapi meminta setiap klien menyampaikan kegiatan
yang bisa dilakukan sehari hari dan tulis di whiteboard.
3. terapis membagikan formulir jadwal kegiatan seharian
.terpis menulis formulir yang sama di whiteboard.
4. terapis membimbing satu persatu klien untuk membuat
jadual kegiatan harian dari bangun pagi sampai tidur
malam.klien menggunakan formulir terapis
menggunakan whiteboard.
5. terapis melatih klien memperagakan kegiatan yang telah
disusun.

6. berikan pujian dengan tepuk tangan bersama kepada


klien yang sudah selesai membuat jadualdan
mempragakan kegiatan.
4. tahap terminasi
a. evaluasi
 terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK.

 Terapis menanyakan jumlah cara mengontrol halusinasi


yang sudah di pelajari
 terapis memberikan pujian atas keberhasilan kelompok
b. tindak lanjut
menganjurkan klien menggunakan empat cara mengontrol halusinasi,
yaitu menghardik, patuh minum obat, bercakap-cakap dan melakukan
aktivitas terjadwal

c. Kontrak yang akan datang


 Terapis mengakhiri sesi TAK stimulasi persepsi untuk mengontrol
halusinasi
 Buat kesepakatan baru untuk TAK yang lain sesuai dengan
indikasi klien

5. Evaluasi dan dokumentasi


Evaluasi dilakukan saat proses TAK berlangsung,khususnya pada tahap
kerja.aspek yang dievaluasi adalah kemampuan klien sesuai dengan
tujuanTAK.untuk TAK stimulasi halusinasi persepsi sesi 4 kemampuan yang
di harapkan adalah klien melakukan kegiatan harian untuk mencegah
timbulnya halusinasi.formulir evaluasi sebagai berikut

Sesi 4 TAK stimulasi persepsi halusinasi


Kemampuan mencegah halusinasi dengan melukan kegiatan

Nama klien
No Aspek yang dinilai
Yeni Sindi Rara Veronica
1 Menyebut kegiatan yang biasa
dilakukan

2 Mempragakan percakapan yang


biasa dilakukan

3 Menyusun jadwal kegiatan


harian
4 Menyebut dua cara mengontrol
dan mencegah halusinasi

Petunjuk
1.tulis nama panggilan klien yang mengikuti TAK pada kolom nama klien
2.untuk setiap klien ,beri penilaian atas kemampuan menyebutkan
kegiatan harian yang biasa dilakukan ,memperagakan salah satu
kegiatan ,menyusun jadwal kegiatan harian dan menyebutkan dua cara
mencegah halusinasi .beri tanda ceklis jika klien mampu dan tanda silang
jika klien tidak mampu

Dokumentasi
Dokumentasikan kemampuan yang dimiliki klien saat TAK pada catatan
proses keperawatan pada tiap klien. contoh: klien mengikuti TAK stimulasi
persepsi halusinasi sesi 4. klien mampu mempragakan kegiatan harian dan
menyusun jadual. anjurkan klien melakukan kegiatan untuk mencegah
halusinasi.

Anda mungkin juga menyukai