Anda di halaman 1dari 11

SMA NEGERI 2 MAKASSAR

Laporan investigasi mekanisme


pembuatan vaksin
Dipresentasikan oleh Kelompok 3 Biologi
Anggota kelompok
Muh Ikhlas Parenrengi Tetteng
(25)

Muhammad Dzaky putra Rahmat


(27)

Muhammad Nur Rifky S.


(29)

Ummul mukminin
(35)

Sandira
(33)
Apa Itu Vaksin ?
Vaksin adalah zat atau senyawa yang berfungsi untuk membentuk kekebalan
tubuh terhadap suatu penyakit. Kandungan vaksin dapat berupa bakteri atau
virus yang telah dilemahkan atau dimatikan, bisa juga berupa bagian dari
bakteri atau virus tersebut. Vaksin dapat diberikan dalam bentuk suntikan,
tetes minum, atau melalui uap (aerosol).

Perlukah Kita Melakukannya ?


Vaksinasi adalah proses pemberian vaksin ke dalam tubuh. Bila seseorang
sudah mendapat vaksin untuk suatu penyakit, tubuhnya bisa dengan cepat
membentuk antibodi untuk melawan kuman atau virus penyebab penyakit
tersebut ketika nanti ia terpapar.

Oleh karena itu, vaksinasi penting dilakukan sebagai bentuk perlindungan diri
terhadap penyakit, terutama pada masa pandemi COVID-19.
Tahap Pembuatan Vaksin
Bagaimana tahapan pembuatan vaksin?

Untuk memastikan efektivitas dan keamanannya,


vaksin harus melalui penelitian dan lulus uji klinis yang
membutuhkan waktu hingga bertahun-tahun.

Berikut ini adalah beberapa tahapan dalam proses


pembuatan vaksin COVID-19:
EKSPLORASI
Tahap eksplorasi merupakan tahap awal yang dilakukan melalui
penelitian di laboratorium untuk mengidentifikasi antigen alami atau
sintetis yang dapat mencegah suatu penyakit.

Antigen adalah benda asing yang dapat merangsang pembentukan


antibodi di dalam tubuh. Tahap eksplorasi untuk menentukan antigen
ini bisa memakan waktu yang cukup lama.

STUDI PRAKLINIS
Tahap studi praklinis dilakukan dengan memberikan vaksin ke hewan
percobaan untuk mengetahui efektivitas dan keamanannya. Pada tahap
ini, peneliti juga akan mengkaji apakah vaksin menimbulkan efek
samping tertentu.
UJI KLINIS FASE I
Pada tahap uji klinis fase I, vaksin akan memberikan ke beberapa orang
dewasa yang sehat. Tujuannya adalah untuk memastikan keamanan
dan efektivitas vaksin pada manusia.

UJI KLINIS FASE II


Tahap uji klinis fase II dilakukan dengan memberikan vaksin ke
sekelompok orang yang jumlahnya lebih banyak, dengan usia dan
kondisi kesehatan yang lebih beragam.

Setelah itu, para peneliti akan mengkaji dan mengevaluasi efektivitas,


keamanan, dan dosis vaksin yang tepat, serta menilai respons sistem
kekebalan tubuh terhadap vaksin yang diberikan.
UJI KLINIS FASE III
Pada uji klinis fase III, vaksin akan diberikan ke lebih banyak orang
dengan kondisi yang bervariasi. Para peneliti akan memantau respons
kekebalan tubuh dan efek samping vaksin dalam jangka waktu tertentu.
Fase ini bisa memakan waktu berbulan-bulan hingga bertahun-tahun.

UJI KLINIS FASE IV


Setelah dinyatakan lulus semua uji klinis, vaksin bisa mendapatkan izin
edar untuk diberikan kepada manusia. Di Indonesia, izin edar vaksin
dikeluarkan oleh BPOM. Namun, meski sudah bisa digunakan secara
umum, vaksin yang masih baru tersebut perlu terus diteliti dan
dievaluasi.
Tahap Pengujian Vaksin
dan Hasil yang Diharapkan

Apa hasil akhir yang diharapkan dari pembuatan vaksin?

Tujuan dilakukannya serangkaian uji klinis dalam pembuatan vaksin tentu adalah untuk
menjamin keamanan dan efektivitas vaksin sebelum diberikan ke masyarakat.

Karena vaksin COVID-19 masih sangat baru, penelitian dan evaluasi masih terus
dilakukan untuk menilai respons tubuh dan kemungkinan efek samping vaksin COVID-
19 pada manusia.

Hasil yang ingin dicapai dengan pembuatan dan pemberian vaksin COVID-19 adalah
penurunan angka kasus positif dan kematian akibat COVID-19, serta terbentuknya herd
immunity. Dengan begitu, dampak ekonomi dan sosial akibat wabah ini juga dapat
diminimalkan.
Setelah vaksinasi, apakah boleh
mengabaikan protokol kesehatan?
Kehadiran vaksin bukan berarti bisa langsung melenyapkan COVID-19.
Potensi penularan penyakit ini tetap ada, apalagi vaksinasi di Indonesia
dilakukan secara bertahap.

Untuk mencapai herd immunity terhadap penyakit COVID-19, perlu ada


sekitar 60–80% dari seluruh penduduk yang kebal terhadap penyakit
ini. Artinya, minimal 165 juta penduduk di Indonesia harus
mendapatkan vaksinasi COVID-19.

Inilah salah satu alasan mengapa pencapaian target vaksinasi di


Indonesia membutuhkan waktu yang tidak sebentar. Oleh karena itu,
tetap patuhi protokol kesehatan dengan menerapkan physical
distancing, mengenakan masker saat berada di luar rumah, rajin
mencuci tangan, dan selalu menjaga daya tahan tubuh.
Terima kasih!
Ada tanggapan untuk kami?
01 https://dppkbpmd.bantulkab.go.id/informasi-
berbagai-vaksin-covid-19-di-indonesia/

Referensi 02 https://www.alodokter.com/mengetahui-
tahap-pembuatan-vaksin-covid-19

https://www.kompas.com/sains/read/2021/
03 03/23/200500923/memahami-4-tahapan-
pembuatan-vaksin-yang-dilakukan-oleh-
ilmuwan

Anda mungkin juga menyukai