Anda di halaman 1dari 9

Nama : Chika Bagja puspita wijaya

Npm : 502110010309

1. Akuntansi merupakan suatu proses mencatat, mengklasifikasikan, meringkas,


mengelola dan menyajikan data, transaksi serta kejadian yang berhubungan dengan
keuangan sehingga dapat digunakan oleh orang yang menggunakannya dengan mudah
dimengerti untuk pengambilan suatu keputusan serta tujuan lainnya.
2. 1. Identifikasi Transaksi
Identifikasi setiap transaksi menjadi tahapan pertama dalam siklus ini. Kegiatan
identifikasi ini harus dilakukan secara tepat oleh akuntan yang bisa dilakukan dengan
cara melakukan pencatatan setiap transaksi yang terjadi.
Transaksi akuntansi yang dicatat merupakan setiap transaksi yang memiliki dampak
secara langsung pada perubahan kondisi keuangan perusahaan dan dinilai secara
objektif. Transaksi yang terjadi juga harus memiliki bukti-bukti transaksi agar bisa
dilakukan identifikasi. Seperti faktur, nota, dll.
2. Analisis Transaksi
Setelah tahapan identifikasi, akuntan kemudian harus melakukan analisis terhadap
transaksi tersebut tentang pengaruhnya terhadap kondisi keuangan perusahaan. Sistem
pencatatan akuntansi dalam perusahaan selalu menggunakan double-entry system.
Artinya, setiap transaksi akuntansi yang terjadi akan memberikan pengaruh pada
posisi keuangan di debet dan kredit dan harus dalam jumlah yang sama besarnya.
3.Pencatatan Transaksi dalam Jurnal
Setelah akuntansi melakukan analisis transaksi, maka tahapan selanjutnya adalah
dengan mencatat semua transaksi ke dalam sebuah jurnal keuangan. Dalam ilmu
akuntansi, jurnal diartikan sebagai sebuah catatan kronologis selama satu periode
tentang transaksi-transaksi yang terjadi. Proses memasukkan informasi tersebut
disebut penjurnalan.
Dalam proses penjurnalan, setiap transaksi dibagi ke dalam dua bagian: Debit dan
Kredit. Pencatatan ini bisa dilakukan dalam sebuah Jurnal Umum.
4. Posting Buku Besar
Setelah di catatan ke dalam sebuah jurnal, akuntansi kemudian memindahkan semua
transaksi ke dalam buku besar. Secara umum, buku besar dapat diartikan sebagai
kumpulan rekening pembukuan yang berisikan informasi aktiva tertentu yang dicatat
dalam satu periode. Dalam sebuah perusahaan dipastikan memiliki berbagai daftar
rekening buku besar.
Masing-masing rekening yang ada dalam buku besar tersebut diberi nomor-nomor
kode tertentu. Tujuannya adalah memudahkan ketika proses identifikasi dalam jurnal
tersebut.
5. Menyusun Neraca Saldo dan Jurnal Penyesuaian
Tahapan selanjutnya dalam siklus akuntansi yang dilakukan oleh seorang akuntan
adalah menyusun neraca saldo dan jurnal penyesuaian. Neraca saldo berisikan daftar
saldo dari masing-masing rekening pada buku besar pada periode tertentu.
6. Penyusunan Neraca Saldo Penyesuaian dan Laporan Keuangan
Tahapan berikutnya dalam siklus akuntansi adalah penyusunan Neraca Saldo
Penyesuaian dan Laporan Keuangan. Neraca Saldo Penyesuaian dibuat dengan
berdasarkan pada buku Neraca Saldo yang sudah dibuat sebelumnya dengan
memperhatikan Jurnal Penyesuaian.
7. Menyusun Jurnal Penutup
Tahapan terakhir dalam siklus ini adalah penyusunan Jurnal penutup oleh seorang
akuntan. Jurnal Penutup ini disusun pada akhir periode akuntansi dengan cara
menutup rekening nominal atau rekening laba rugi. Untuk menutup kedua rekening
tersebut, caranya bisa dengan membuat nihil nilai rekening tersebut.
3. 1. Laporan Laba Rugi
Seperti namanya, tentu laporan ini akan menunjukkan kondisi laba dan rugi di suatu
perusahaan. Laporan ini biasa dibuat untuk menjelaskan kondisi keuangan dalam
periode tertentu, sehingga para pemilik atau pelaku usaha dapat mengetahui
kondisinya serta menjadikannya acuan atau bahan evaluasi untuk langkah berikutnya.
Laporan laba rugi ini, terbagi kembali kedalam dua jenis, diantaranya:
a. Laporan Laba Rugi Single Step
Pada pelaporan ini, sifatnya sederhana dimana yang ditunjukkan adalah satu kategori
pendapatan dan satu kategori pengeluaran.

b. Laporan Laba Rugi Multiple Step


Sedangkan pada laporan laba rugi multiple step ini, akan berisi lebih banyak
informasi dibanding jenis laporan laba rugi single step. Karena dalam pembuatannya
sendiri akan memecah pendapatan operasional dan biaya operasional serta pendapatan
non-operasional dan biaya non-operasional.
2. Laporan Arus Kas
Secara sederhana dapat dipahami bahwa laporan arus kas atau yang dikenal dengan
sebutan cash flow ini akan memuat informasi mengenai pemasukan serta pengeluaran
dalam satu periode. Laporan keuangan ini dapat digunakan sebagai alat guna
mengetahui keputusan keuangan yang dilakukan perusahaan, mengevaluasi struktur
keuangan, serta menjadi sarana mengatur strategi untuk menghadapi perubahan serta
peluang.
3. Laporan Perubahan Modal
Ekuitas atau laporan perubahan modal ini bertujuan agar perusahaan dapat
menggambarkan peningkatan ataupun penurunan dari aktiva bersih dalam masa atau
periode tertentu dengan prinsip pengukuran tertentu.
Laporan ini tentunya harus dipahami oleh penanam modal karena dapat pula
dikatakan sebagai indikator berkembang atau tidaknya perusahaan dengan melihat
jumlah modal yang dimiliki perusahaan tersebut bertambah atau tidak.
4. Laporan Neraca
Balance sheet atau laporan neraca biasanya memuat informasi mengenai akun aktiva
serta kewajiban perusahaan dalam satu periode. Dan melalui laporan ini pula lah, kita
dapat apat mengetahui posisi serta informasi keuangan perusahaan.
5. Catatan Atas Laporan Keuangan
Secara umum, mungkin saja pemilik perusahaan atau para penanam modal akan lebih
familiar dengan keempat jenis laporan sebelumnya. Pada catatan atas laporan
keuangan ini mengacu pada informasi tambahan yang akan menjelaskan bagaimana
kondisi perusahaan sampai pada angka laporan keuangannya, termasuk memaparkan
penyimpangan atau anggapan inkonsistensinya.

4. Laporan keuangan adalah laporan yang memberikan rincian informasi keuangan


perusahaan termasuk aset , kewajiban , ekuitas, pendapatan dan beban, kontribusi
pemegang saham, arus kas, dan informasi terkait lainnya selama periode waktu
tertentu.
Berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan (SAK), terdapat 5 jenis laporan keuangan.
Berikut penjelasan jenis laporan keuangan dan pengertiannya.
1. Laporan Laba Rugi
Laporan laba rugi adalah salah satu laporan keuangan suatu perusahaan yang
melaporkan tiga informasi keuangan utama dalam periode waktu tertentu, yakni
pendapatan, pengeluaran, dan laba atau rugi.
Laporan laba rugi kadang-kadang disebut pernyataan kinerja keuangan karena
pernyataan ini memungkinkan pengguna menilai dan mengukur kinerja keuangan
suatu perusahaan dari periode ke periode dari perusahaan yang serupa, pesaing, atau
perusahaan itu sendiri.
Terdapat 2 format untuk menyusun laba rugi, yaitu:
Single Step, juga disebut sebagai cara langsung, yaitu menjumlahkan pendapatan atas
ke bawah menjadi suatu kelompok, kemudian dikurangi dengan total biaya atau beban
dalam periode yang telah ditentukan.
Multi Step, disebut juga sebagai cara bertahap, yakni memisahkan pendapatan
menjadi 2 kategori, pendapatan operasional dan pendapatan non operasional.
Operasional berarti berdasarkan kegiatan pokok, sedangkan non operasional berarti
berdasarkan di luar kegiatan pokok.
Tiga informasi utama dalam laporan laba rugi:
Pendapatan
Pendapatan merujuk pada penjualan barang atau jasa yang dihasilkan perusahaan
selama periode akuntansi tertentu.
Pendapatan yang disajikan dalam laporan laba rugi adalah pendapatan yang dihasilkan
dari penjualan tunai dan penjualan kredit. Di bagian pendapatan, Anda bisa tahu
berapa banyak perusahaan membuat penjualan bersih untuk periode yang dicakupnya.
Pendapatan biasanya dilaporkan sebagai ringkasan dalam laporan laba rugi dan jika
Anda ingin memeriksa detailnya, mungkin Anda perlu memeriksa catatan untuk
pendapatan yang disediakan dalam laporan keuangan.

Dalam catatan atas laporan keuangan, pengguna dapat melihat garis pendapatan
berbeda yang dihasilkan perusahaan untuk periode tersebut. Hal ini membantu
pengguna untuk memahami jalur pendapatan mana yang secara signifikan meningkat
atau menurun.
Pengeluaran
Pengeluaran atau beban adalah biaya operasional yang terjadi pada perusahaan untuk
periode akuntansi tertentu.
Pengeluaran diperingkat dari biaya operasional seperti biaya gaji, utilitas, depresiasi,
transportasi, dan biaya pelatihan, hingga biaya pajak dan biaya bunga.
Dalam laporan laba rugi, pengeluaran dapat disajikan berdasarkan sifatnya atau
berdasarkan fungsinya.
Untung atau Rugi
Untung atau rugi mengacu pada laba bersih atau laba rugi yang dihitung dengan cara
mengurangi pendapatan dari pengeluaran.
Jika pendapatan selama periode lebih tinggi dari pengeluaran, maka ada untung.
Namun, jika pengeluaran lebih tinggi dari pendapatan, maka akan ada kerugian.
Laba atau rugi untuk periode tertentu akan meneruskan untuk mempertahankan laba
atau rugi di neraca dan laporan perubahan modal.

2. Neraca
Neraca kadang-kadang disebut laporan posisi keuangan. Neraca menunjukkan saldo
aset, kewajiban, dan ekuitas pada akhir periode waktu akuntansi.
Neraca disebut laporan posisi keuangan karena menunjukkan nilai-nilai kekayaan
bersih perusahaan. Anda dapat menemukan kekayaan bersih perusahaan dengan
menghapus kewajiban dari total aset.

Neraca pelaporannya tidak per periode, dapat perminggu atau per 2 minggu untuk
menunjukkan saldo akun. Sedangkan laporan laba rugi per periode transaksi seperti
per kuartal atau per 6 bulan atau setahun untuk melihat laba yang dihasilkan dalam
satu periode.

Jika pengguna laporan keuangan ingin mengetahui posisi keuangan sebuah


perusahaan, maka neraca adalah jawabannya.

3 informasi utama dalam neraca yang didapatkan:

Aktiva
Aktiva atau aset adalah sumber daya yang dimiliki oleh suatu perusahaan secara legal
dan ekonomis. Contohnya, bangunan, tanah, mobil, dan uang adalah jenis aset
perusahaan.
Aset diklasifikasikan ke dalam dua kategori utama:

Aktiva lancar, mengacu pada aset jangka pendek termasuk uang tunai, kas kecil,
bahan baku, barang dalam proses, barang jadi, prabayar, dan jenis serupa yang
dikonversi dan dikonsumsi dalam waktu 12 bulan sejak tanggal pelaporan.
Aktiva tidak lancar, termasuk aset berwujud dan tidak berwujud yang diperkirakan
akan dikonversi dan dikonsumsi dalam lebih dari 12 bulan sejak tanggal pelaporan.
Aset tersebut termasuk tanah, bangunan, mesin, peralatan komputer, investasi jangka
panjang dan sejenisnya.
Aset tetap tidak berwujud dibebankan ke laporan laba rugi secara sistematis
berdasarkan penggunaan dan kontribusinya.

Dalam persamaan akuntansi, aset sama dengan liabilitas plus ekuitas. Mereka
menambah debit dan mengurangi kredit.
2. Liabilitas
Kewajiban atau liabilitas adalah kewajiban suatu perusahaan berutang kepada orang
atau perusahaan lain. Contohnya, pembelian kredit, pinjaman bank, hutang bunga,
hutang pajak, dan lain-lain.
Sama seperti aset, kewajiban diklasifikasikan menjadi dua jenis:
Liabilitas lancar, kewajiban yang jatuh tempo dalam satu tahun. Dengan kata lain,
perusahaan diharapkan membayar atau mau membayar utang dalam satu tahun.
Contohnya, pembelian secara kredit dalam waktu satu bulan.
Liabilitas tidak lancar, utang atau liabilitas yang jatuh tempo lebih dari satu tahun atau
lebih dari dua belas bulan. Contohnya, sewa jangka panjang yang jatuh tempo dalam
lebih dari dua belas bulan.
3.Ekuitas
Ekuitas adalah perbedaan antara aktiva dan liabilitas. Item-item dalam ekuitas
termasuk modal saham, laba ditahan, saham preferen, dan reserves.
Perubahan aktiva dan liabilitas selama periode tertentu akan mempengaruhi nilai
bersih ekuitas. Anda dapat menghitung nilai bersih ekuitas suatu perusahaan dengan
menghilangkan liabilitas dari aset.
Laba atau rugi bersih dari laporan laba rugi selama periode tertentu akan ditambahkan
ke saldo awal laba ditahan atau accumulated loss.
3. Laporan Perubahan Ekuitas atau Modal
Laporan perubahan ekuitas adalah salah satu laporan keuangan yang menunjukkan
kontribusi pemegang saham, pergerakan ekuitas, dan saldo ekuitas pada akhir periode
akuntansi.
Informasi yang ditampilkan adalah laporan perubahan modal termasuk klasifikasi
modal saham, total modal saham, laba ditahan, pembayaran dividen, dan lain-lain.

Harap dicatat bahwa laporan perubahan ekuitas adalah hasil dari laporan laba rugi dan
neraca. Pada dasarnya, jika laporan laba rugi dan neraca disusun dengan benar,
laporan perubahan ekuitas juga akan dibenarkan.

4. Laporan Arus Kas


Laporan arus kas adalah salah satu laporan keuangan yang menunjukkan pergerakan
kas perusahaan selama periode tertentu. Laporan yang membantu pengguna
memahami bagaimana pergerakan uang tunai dalam perusahaan.
Ada tiga bagian dalam laporan ini: arus kas operasional, arus kas investasi dan arus
kas dari aktivitas pendanaan.
Contohnya, arus kas dari aktivitas operasional membantu pengguna mengetahui
berapa banyak uang tunai yang dihasilkan perusahaan dari kegiatan operasional.
Secara umum, informasi ditampilkan berdasarkan pada metode arus kas yang
disiapkan perusahaan. Hal ini termasuk metode langsung dan tidak langsung.

5. Catatan atas Laporan Keuangan


Catatan atas laporan keuangan adalah laporan penting yang seringkali dilupakan
kebanyakan orang.
Padahal, hal ini termasuk persyaratan wajib yaitu perusahaan harus mengungkapkan
semua informasi yang penting bagi laporan keuangan dan membantu pengguna untuk
memiliki pemahaman yang lebih baik.

Catatan biasanya berupa pengungkapan detail informasi keuangan terkait dengan


akun tertentu. Contohnya, di neraca, Anda akan melihat saldo aset tetap.
Tetapi informasi detail dari aset tetap tersebut tidak termasuk dalam laporan posisi
keuangan. Jika pengguna ingin mempelajari lebih lanjut tentang aset tetap tersebut,
maka pengguna laporan keuangan harus melihat catatan untuk aset tetap tersebut.
5. 1. Prof. Dr. H. Rochmat Soemitro SH
Pengertian pajak adalah iuran rakyat kepada Kas Negara berdasarkan undang-undang
(yang dapat dipaksakan) dengan tiada mendapat jasa timbal (kontra prestasi) yang
langsung dapat ditunjukkan dan yang digunakan untuk membayar pengeluaran umum.
Definisi tersebut kemudian dikoreksinya yang berbunyi sebagai berikut: Pajak adalah
peralihan kekayaan dari pihak rakyat kepada Kas Negara untuk membiayai
pengeluaran rutin dan surplusnya digunakan untuk public saving yang merupakan
sumber utama untuk membiayai public investment.
2. Rifhi Siddiq
Pengertian Pajak adalah iuran yang dipaksakn pemerintahan suatu negara dalam
periode tertentu kepada wajib pajak yang bersifat wajib dan harus dibayarkan oleh
wajib pajak kepada negara dan bentuk balas jasanya tidak langsung.
3. Sommerfeld R.M., Anderson H.M., & Brock Horace R
Pengertian Pajak adalah suatu pengalihan sumber dari sektor swasta ke sektor
pemerintah, bukan akibat pelanggaran hukum, namun wajib dilaksanakan,
berdasarkan ketentuan yang ditetapkan lebih dahulu, tanpa mendapat imbalan yang
langsung dan proporsional, agar pemerintah dapat melaksanakan tugas-tugasnya
untuk menjalankan pemerintahan.
4. Pengertian Pajak Menurut P. J. A. Adriani
Pengertian Pajak adalah iuran masyarakat kepada negara (yang dapat dipaksakan)
yang terutang oleh yang wajib membayarnya menurut peraturan-peraturan umum
(undang-undang) dengan tidak mendapat prestasi kembali yang langsung dapat
ditunjuk dan yang gunanya adalah untuk membiayai pengeluaran-pengeluaran umum
berhubung tugas negara untuk menyelenggarakan pemerintahan.
6. Jenis-jenis pajak berdasarkan cara pemungutannya terdiri dari pajak langsung dan
pajak tidak langsung.
Jenis-jenis pajak berdasarkan sifatnya terdiri dari pajak subjektif dan pajak objektif.
Sementara jenis-jenis pajak berdasarkan lembaga pemungutannya terdiri dari pajak
pusat dan pajak daerah.
7. Berdasarkan UU Nomor 28 tahun 2007 ttg ketentuan umum dan tata cara perpajakan
disebutkan pada pasal 28 bahwa WP harus menyelenggarakan pembukuan atau
pencatatan. Pembukuan atau pencatatan penting bagi WP dgn alesan
1. Akan memudahkan WP pada saat menghitung dan memperhitungkan serta
melaporkan pajak terutang baik pada SPT masa maupun SPT tahunan.
2. Perhitungan pajak terutang lebih akurat.
3. Dan banyak keuntungan lain
8. Sejarah perpajakan di Indonesia dapat digolongkan ke dalam tiga masa, yaitu masa
penjajahan Belanda, masa setelah kemerdekaan pada 1945 sampai 1979, yang terakhir
dari tahun 1979 hingga sekarang. Peranan akuntansi sejalan dengan perkembangan
perpajakan di Indonesia. Pada zaman penjajahan, pajak yang dipungut berdasarkan
keperluan Belanda untuk peperangan. Peranan akuntansi dalam perpajakan sangat
lemah pada masa itu. Setelah Indonesia merdeka pada tahun 1945, diperkenalkanlah
sistem self assessment yaitu terbagi dua, yaitu ; menghitung pajak sendiri dan orang
lain. Hal ini tercantum Dalan UU no 867 jo dan Inpres no 6 tahun 1967. Wajib pajak
menghitung dan membayar sendiri pajak yang harus dipungut. Adapun peran
akuntansi dalam perpajakan perusahaan agar ekonomi bisa tumbuh dan berkembang.
Peran akuntansi pajak pada bidang usaha saat ini Membuat perencanaan dan strategi
perpajakan
9. Akuntansi perpajakan adalah suatu kegiatan mencatat keuangan di suatu badan usaha
maupun lembaga guna mengetahui besaran pajak yang perlu dibayar.Sebagai salah
satu cabang ilmu akuntansi, akuntansi perpajakan memiliki cara kerja yang hampir
sama seperti akuntansi lainnya. Akan tetapi, akuntansi memberi hasil laporan
keuangan sedangkan akuntansi perpajakan memberi hasil laporan pajak.
10. Akuntansi perpajakan merupakan pengetahuan penting yang harus dipahami wajib
pajak. Akuntansi perpajakan diperlukan untuk mendapatkan perhitungan pajak yang
akurat.
akuntansi perpajakan
Pada dasarnya, akuntansi memiliki banyak cabang yang mungkin hanya dipahami
mereka yang berkutat di dunia keuangan. Salah satu cabang yang cukup sering
didengar dan diaplikasikan dalam keuangan perusahaan adalah akuntansi perpajakan.

Anda mungkin juga menyukai