GOWA
2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, Allah SWT.
praktikum geologi fisik pada acara pengenalan batuan sedimen Jurusan Teknik
penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada, Bapak Dr. Ir. Irzal Nur, MT. selaku
dosen mata kuliah Geologi Fisik, asisten - asisten praktikum beserta teknisi laboratorium
yang membimbing dalam pelaksanaan praktikum Geologi Fisik, dan semua anggota
kelompok yang bekerja sama dengan baik untuk menyelesaikan tugas praktikum.
Laporan ini disusun berdasarkan pada Praktikum Geologi Fisik yang diberikan
selama pertemuan acara pengenalan batuan sedimen. Penulis menyadari bahwa laporan
ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, penulis dengan senang hati menerima
kritik dan saran untuk perbaikan maupun penyempurnaan laporan ini. Semoga laporan
2
DAFTAR ISI
2.4 TEKSTUR DAN STRUKTUR BATUAN SEDIMEN ..... Error! Bookmark not defined.
3
4.3 ST-03 Batu Serpih ........................................ Error! Bookmark not defined.
4
DAFTAR GAMBAR
Halaman
5
BAB I
PENDAHULUAN
Batu adalah salah satu bagian dari kekayaan alam di Indonesia. Dengan
banyaknya berbagai jenis batuan yang tersebar di seluruh alam Indonesia. Terdapat
banyak cara untuk mengidentifikasi sebuah batu, bisa dilihat langsung secara kasat mata
dan bisa juga lewat alat mikroskop. Dari cara tersebut mungkin yang paling mudah
adalah secara kasat mata untuk langsung mengenali jenis batuan tersebut, oleh karena
itu diperlukan suatu alat bantu sebagai pembanding tenaga ahli untuk meyakinkan
klasifikasi jenis batuan beku dengan akurasi yang tinggi dan waktu yang singkat (Muliani,
2017).
Batuan adalah benda padat yang terbuat secara alami dari mineral atau
mineraloid. Secara umum terdapat tiga jenis batuan yang ada di permukaan bumi, yang
berasal dari proses pembentukan yang berbeda-beda. Magma yang keluar dari perut
bumi dan membeku karena mengalami proses pendinginan mengasilkan batuan beku.
Batuan yang lebih dahulu terbentuk, yang mengalami pelapukan, erosi, dan kemudian
lapukannya diangkut oleh air, udara yang selanjutnya diendapkan dan berakumulasi di
sedimen.
Batuan beku atau batuan sedimen dapat berubah bentuk dalam waktu yang
sangat lama dengan adanya perubahan temperatur serta tekanan yang kemudian
menjadi batuan metamorf. Beragam jenis batuan sedimen dapat dilihat dari tekstur
6
1.2 Rumusan Masalah
7
BAB II
kondisi temperatur dan tekanan yang rendah. Batuan ini berasal dari batuan yang lebih
dahulu terbentuk, yang mengalami pelapukan, erosi, dan kemudian lapukannya diangkut
oleh air, udara yang selanjutnya diendapkan dan berakumulasi di dalam cekungan
sedimen terdiri dari berbagai macam jenis tergantung dari kandungan mineral yang
Batuan – batuan hasil proses alamiah sangat banyak jenisnya, umumnya terbagi
menjadi tiga proses utama yaitu proses kristalisasi yang menghasilkan jenis batuan beku,
yang menghasilkan jenis batuan sedimen. Dari tiap jenis batuan tadi juga menghasilkan
batuan yang berbeda seperti batuan sedimen meliputi konglomerat, batu pasir, batuan
gamping dan sebagainya, batuan beku juga terbagi lagi seperti batuan granit, batuan
andesit dan batuan basalt. Dan jenis batuan metamorf juga terbagi lagi meliputi batuan
marmer dan batusabak. Melihat banyaknya jenis batuan diatas, sebagai ahli geologi
dalam menentukan jenis batuan menggunakan panca indra penglihatan masih memiliki
kelemahan.
jenis silisiklastik juga terbagi bermacam jenisnya seperti batuan konglomerat, batupasir,
dan batuan lumpur. Batuan jenis organik terbagi menjadi dua batuan, yaitu batu
gamping dan batubara. Batuan jenis kimiawi terbagi menjadi dua macam batu rijang
dan batu gypsum. Sedangkan batuan beku terbagi menjadi tiga batuan, seperti batuan
granit, batuan andesit, batuan basalt. Dan batuan metamorf terbagi menjadi 2 yaitu
Mineralogi, geokimia dan sifat fisik dan mekanik batuan dari empat profil
menunjukkan bahwa pelapukan kimiawi batuan sedimen adalah dicirikan oleh reaksi
berurutan antara perkolasi air tanah dan mineral pembentuk batuan. Pirit, yang umum
mineral yang terkandung dalam batuan sedimen, sangat penting dalam reaksi berurutan
ini. Pirit dioksidasi oleh oksigen yang datang dari permukaan tanah dan asam sulfat
dihasilkan di dasar zona teroksidasi. Sulfur asam, pada gilirannya, melarutkan bahan
pembentuk batuan untuk membuat zona terlarut. Jika fluks oksigen dan air berada di
arah yang sama, asam sulfat yang dihasilkan di bagian depan oksidasi bermigrasi lebih
jauh dan membentuk zona terlarut. Jika ini fluks berada dalam arah yang berlawanan,
zona teroksidasi dan terlarut tidak dibedakan. Batuan di zona terlarut disebabkan oleh
pelindian asam dan bersifat asam jika mineral penyangga, seperti kalsit dan zeolit, tidak
hadir. Di zona teroksidasi, batupasir diperkuat karena sementasi oleh oksida besi atau
hidroksida, sedangkan batulumpur melemah karena memiliki fraksi liat yang lebih besar
dan luas permukaan spesifik yang lebih besar daripada batupasir (Chigira and Oyama,
1999).
Batuan sedimen terbentuk pada suhu dan tekanan rendah di permukaan bumi
karena pengendapan oleh air, angin, atau es. Sebaliknya, batuan beku dan batuan
metamorf terutama terbentuk di bawah permukaan bumi di mana suhu dan tekanan
mungkin lebih tinggi daripada yang ada di permukaan, meskipun batuan vulkanik
4
akhirnya mendingin di permukaan. Ini Perbedaan mendasar asal usul batuan
menyebabkan perbedaan fisika dan kimia karakteristik yang membedakan satu jenis
batuan dari yang lain. Batuan sedimen adalah dicirikan terutama oleh adanya lapisan,
meskipun lapisan juga ada di beberapa batuan vulkanik dan metamorf, dan oleh tekstur
dan struktur yang khas. Banyak batuan sedimen juga dibedakan dari batuan beku dan
batuan metamorf oleh komposisi mineral dan kimia serta kandungan fosil. Batuan
sedimen menutupi kira-kira tiga perempat permukaan bumi. Mereka memiliki special
mengungkapkan sifat lingkungan permukaan masa lalu dan bentuk kehidupan di Bumi.
Jadi, mereka hanya menyediakan kami petunjuk yang tersedia untuk evolusi lanskap
Bumi dan bentuk kehidupan melalui waktu. Ini karakteristik batuan sedimen itu sendiri
Selain itu, banyak batuan sedimen mengandung mineral dan bahan bakar fosil
yang memiliki: signifikansi ekonomi. Minyak bumi, gas alam, batu bara, garam, fosfor,
belerang, besi dan lainnya bijih logam, dan uranium adalah contoh dari beberapa
ekonomi yang sangat penting produk yang terjadi pada batuan sedimen. Banyak istilah
Seperti disebutkan, semua batuan sedimen berasal dari beberapa cara oleh
pengendapan sedimen melalui agen air, angin, atau es. Mereka adalah produk dari
suksesi yang kompleks dan berurutan dari proses geologi yang dimulai dengan
pengangkatan tektonik. Proses fisik, kimia, dan biologis selanjutnya berperan peran
mengarah pada konsentrasi residu partikulat yang resisten (terutama mineral silikat dan
5
fragmen batuan) dan pembentukan mineral sekunder seperti tanah liat mineral dan
oksida besi. Pada saat yang sama, konstituen larut seperti kalsium, kalium, natrium,
magnesium, dan silika dilepaskan dalam larutan. Konstituen yang larut secara konstan
terbawa dari lokasi pelapukan di perairan permukaan (dan tanah) yang akhirnya dibuang
ke laut.
(piroklastik) puing-puing, termasuk feldspar, fragmen batuan vulkanik, dan kaca. Pada
waktunya, partikulat dihilangkan dari tanah oleh erosi, dan mengalami transportasi oleh
air, angin, atau es ke cekungan pengendapan di ketinggian yang lebih rendah. Di dalam
di bawah dasar gelombang. Larut konstituen dikirim ke cekungan oleh air permukaan,
atau ditambahkan ke air laut oleh air-batuan interaksi di sepanjang punggungan yang
konsentrasi yang cukup tinggi untuk menyebabkan penghapusan mereka oleh proses
anorganik.
cara oleh proses biologis. Juga, residu organik tumbuhan atau hewan, yang terbawa dari
tanah atau berasal dari pengendapan cekungan, dapat diendapkan bersama dengan
detritus yang berasal dari darat atau endapan kimia/biokimia Setelah pengendapan
sedimen partikulat atau endapan kimia/biokimia, penguburan terjadi karena sedimen ini
ditutupi oleh lapisan sedimen yang lebih muda. Peningkatan suhu dan tekanan yang
solusi dan penghancuran beberapa konstituen, generasi beberapa mineral baru dalam
sedimen, dan akhirnya konsolidasi dan litifikasi sedimen menjadi batuan sedimen.
Suksesi proses sedimen yang sangat umum ini mengarah pada generasi empat jenis
6
konstituen karbon, dan konstituen autigenik - yang, dalam berbagai proporsi, membuat
Batuan sedimen sekarang menutupi sekitar 80 persen dari total luas daratan Bumi
(Ronov, 1983). Mereka juga menutupi sebagian besar dasar laut, di atas ruang bawah
tanah batuan vulkanik. Menurut Ronov, batuan sedimen membentuk sekitar 11 persen
dari volume (9,5 persen massa) kerak bumi dan 0,1 persen volume (0,05 persen massa)
total Bumi. Ketebalan rata-rata cangkang sedimen bumi adalah 2,2 km, tetapi
ketebalannya bervariasi luas di berbagai bagian benua dan cekungan laut. Sebagian
besar volume batuan sedimen kerak bumi (sekitar 70 persen) terkonsentrasi di benua,
yang membentuk sekitar 29 persen dari permukaan bumi. Sekitar 13 persen batuan
7
sedimen terjadi di landas kontinen dan lereng benua, yang bersama-sama membentuk
sekitar 14 persen dari permukaan bumi. Sekitar 17 persen dari volume total batuan
sedimen terjadi di dasar lautan, yang merupakan sekitar 58 persen dari permukaan bumi
(Ronov, 1983).
besar adalah serpih, batupasir, dan batuan karbonat. Perkiraan masa lalu, oleh pekerja
yang berbeda, dari kerabat proporsi jenis batuan ini dalam tumpukan sedimen total
bervariasi secara signifikan. Estimasi oleh Ronov (1983), berdasarkan data yang
diperoleh dengan pengukuran langsung dari distribusi jenis batuan yang paling penting,
batuan mengandung silika (rijang) sekitar 1 persen. Dalam tabulasi ini, Ronov
tampaknya menyatukan batuan sedimen kaya besi dengan batuan karbonat, mungkin di
8
bawah asumsi bahwa batuan kaya besi terbentuk oleh alterasi siderit (besi karbonat).
Fosfor dan batuan sedimen karbon dihilangkan dari tabulasi karena volume keseluruhan
Distribusi jenis batuan sedimen berdasarkan umur ditunjukkan pada gambar 2.3.
Perhatikan bahwa volume relatif serpih yang diawetkan per satuan umur tidak berubah
Batuan asal dapat berupa batuan beku, batuan sedimen itu sendirimaupun batuan
yaitu perubahan yang berlangsung pada temperatur rendah di dalam suatu sediment
selama proses litifikasi. Batuan sedimen klastik tersusun olek klastik-klastik yang terjadi
9
karena proses pengendapan secara mekanis dan banyak mengandung mineral allogenic.
Mineral allogenic adalah mineral yang tidak terbentuk pada lingkungan sedimentasi atau
pada saat sedimentasi terjadi. Mineral ini berasal dari batuan asal yang telah mengalami
berupa mineral yang mempunyai resistensi tinggi. Contohnya: kuarsa, biotit, hornblende,
Batuan sedimen proses pembentukannya dapat berasal dari proses kimiawi, atau
sedimen yang berasal dari sisa-sisa organisme yang telah mati. Warna Secara umum
warna pada batuan sedimen akan dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu :
4. Derajat kehalusan butir penyusunnya. Pada batuan dengan komposisi yang sama
jika makin halus ukuran butir maka warnanya cenderung akan lebih gelap. Warna
Secara umum tekstur adalah aspek batuan yang dipengaruhi oleh ukuran,
10
batuan sedimen dalam dimensi yang lebih besar, merupakan suatu kelainan dari
perlapisan normal batuan sedimen dan diakibatkan oleh proses pengendapan dan
terbagi menjadi dua yaitu batuan sedimen klastik dan non klastik, berikut adalah tekstur
1) Ukuran butir
Besar butir adalah unsur utama dari tekstur batuan sedimen klastik, yang
Wentworth. Klasifikasi besar butir ini sangat penting karena dipakai sebagai salah
Semakin bundar suatu butir ini menandakan asal sumber butiran jauh dari tempat
pengendapan sedangkan butir yang lancip menandakan asal butir dekat dengan
3) Sortasi (pemilahan)
pemilahan ini dibagi menjadi dua, yaitu Sortasi buruk dan sortasi baik.
4) Kemas (fabric)
Kemas merupakan sifat hubungan anata butir sebagai fungsi orientasi butir
dan packing. Secara umum dapat memberikan gambaran tentang arah aliran
11
batuan , sedimen datang secara langsung sehingga butiran tidak memiliki ruang
kosong. Selain itu kemas dapat juga diakibatkan oleh struktur yang
1) Kristalin
tekstur ini merupakan batuan sedimen yang terdiri dari krital-kristal yang
interlocking, yaitu kristal-kristal yang saling mengunci satu dengan yang lainnya.
2) Amorf
Struktur sedimen merupakan suatu kelainan dari perlapisan normal dari batuan
12
misalnya keadaan dasar, lereng dan lingkungan organisnya. Antara lain : cetak
3) Struktur Organik
Struktur batuan sedimen non klastik terbentuk oleh reaksi kimia maupun
oleh mineral non klastik, bersifat konsentris dengan diameter kurang dari 2
mm.
konsentris.
terisi oleh kristal-kristal yang tumbuh ke arah pusat rongga tersebut. Kristal
13
BAB III
METODOLOGI
3.1.1 Alat
1. Kikir baja
Kikir baja merupakan kikir yang terbuat dari baja dengan berbagai bentuk dan
ukuran. Kikir dapat digunakan untuk mengubah bentuk dan ukuran benda kerja,
permukaan. Pada dasarnya kikir merupakan alat untuk memotong bahan yang
2. Kawat tembaga
Tembaga adalah jenis logam dasar yang cukup lunak (dengan ukuran 3 pada
skala Mohs). Tidak heran kalau logam ini banyak digunakan dalam berbagai
14
Gambar 3. 2 Kawat tembaga
3. Paku
Paku adalah logam keras berujung runcing, umumnya terbuat dari baja, yang
Gambar 3. 3 Paku
4. Kaca
Kaca merupakan zat tembus cahaya dan jernih yg terjadi jika tanah kersik dalam
15
Gambar 3. 4 Kaca
5. Lup geologi
Lup adalah sebuah lensa cembung yang mempunyai titik fokus yang dekat
dengan lensanya. Benda yang akan diperbesar terletak di dalam titik fokus lup
itu atau jarak benda ke lensa lup tersebut lebih kecil dibandingkan jarak titik
fokus lup ke lensa lup tersebut. Dalam praktikum pengenalan mineral, lup geologi
digunakan untuk melihat benda-benda yang kecil agar tampak lebih besar
6. Magnet
Magnet adalah suatu benda yang mampu menarik benda lain di sekitarnya yang
16
menggantungkannya pada seutas benang. Sedikit demi sedikit batuan
Gambar 3. 6 Magnet
7. Penggaris
Penggaris merupakan sebuah alat ukur yang dipakai untuk mengukur besaran
Gambar 3. 7 penggaris
3.1.2 Bahan
1. HCl 0,5 M 30 ml
17
Asam klorida (HCl) adalah senyawa kimia bersifat asam kuat, yang terdiri dari
ikatan kimia antara atom hidrogen dan atom klorin. Digunakan sebagai pereaksi
pada batuan untuk membuktikan batuan kalsit. Apabila direaksikan pada kalsit,
2. Pulpen
praktikum.
Gambar 3. 9 Pulpen
3. Pensil
18
Pensil adalah sebuah alat tulis berupa kayu kecil bulat berisi arang keras.
Digunakan untuk menulis data-data dan menggambar sketsa dari batuan yang
Gambar 3. 10 Pensil
4. Pensil warna
Pensil warna adalah media seni yang dibuat dari inti berpigmen kecil yang
terbungkus dalam cangkang silinder kayu seperti halnya pensil. Digunakan untuk
mewarnai gambar logo pada sampul tugas pendahuluan dan batuan yang telah
Sebagai tempat pencatatan data-data dari sifat fisik batuan yang telah diamati
19
Gambar 3. 12 Lembar deskripsi batuan
mineral.
20
Gambar 3. 14 Buku Rock and Mineral
21
BAB IV
PEMBAHASAN
Batuan tersebut merupakan batuan sedimen yang mempunyai sifat fisik yang
terlihat, batuan ini memilik warna segar hitam, serta warna lapuk hitam kecokelatan.
Batuan sedimen ini adalah jenis batuan sedimen klastik, dengan struktur bedding.
Tekstur batuan ini memiliki ukuran butir sebesar 64-256 disebut dengan berangkal,
karena butir-butirnya rapat dan hampir sama, serta kemas yang tertutup. Batuan
sedimen ini memiliki komposisi fragmen. Genesis batu breksi adalah tersusun atas
batuan dengan fragmen menyudut (tajam). Ruang antara fragmen besar bisa diisi
dengan matriks partikel yang lebih kecil atau semen mineral yang mengikat batu itu
bersama-sama. Spesimen yang ditunjukkan di atas memiliki ukuran garis tengah sekitar
22
4.2 ST-02 Batu Lempung
Batuan tersebut merupakan batuan sedimen yang mempunyai sifat fisik yang
terlihat, batuan ini memilik warna segar putih pekat, serta warna lapuk putih
kecokelatan. Batuan sedimen ini adalah jenis batuan sedimen klastik, dengan struktur
bedding. Tekstur batuan ini memiliki ukuran butir sebesar, pembundaran sub-angular
(menyudut tidak sempurna), pemilahan atau sortasi yang baik karena butir-butirnya
rapat dan hampir sama, serta kemas yang tertutup. Genesis batu lempung merupakan
jenis batuan yang terbentuk dari proses pelapukan batuan, baik itu batuan metamorf,
ataupu batuan endapan. Batu lempung memiliki sifat yang liat atau plastis. Batuan jenis
ini umumnya memiliki struktur yang padat karena tersusun atas mineral yang banyak
mengandung silika.
Batuan tersebut merupakan batuan sedimen yang mempunyai sifat fisik yang
terlihat, batuan ini memilik warna segar hitam, serta warna lapuk hitam kecokelatan.
Batuan sedimen ini adalah jenis batuan sedimen klastik, dengan struktur bedding.
Tekstur batuan ini memiliki ukuran butir sebesar 64-256 disebut dengan berangkal,
23
pembundaran sub-angular (menyudut sebagian), pemilahan atau sortasi yang baik
karena butir-butirnya rapat dan hampir sama, serta kemas yang tertutup. Batuan
sedimen ini memiliki komposisi fragmen. Genesis batu serpih adalah yang terdiri dari
lumpur yang merupakan campuran dari serpihan mineral - mineral lempung dan fragmen
- fragmen kecil (partikel - partikel berukuran lanau) dari mineral lainnya, terutama kuarsa
dan kalsit.
Batuan tersebut merupakan batuan sedimen yang mempunyai sifat fisik yang
terlihat, batuan ini memilik warna segar hitam pekat, serta warna lapuk hitam
kecokelatan. Batuan sedimen ini adalah jenis batuan sedimen non klastik, dengan
struktur fossiliferous. Tekstur batuan ini adalah amorf, ukuran butir sebesar 64-256
yang baik karena butir-butirnya rapat dan hampir sama, serta kemas yang tertutup.
Batuan sedimen ini memiliki komposisi monomineralic karbon. Genesis batu bara adalah
dari hasil pembusukan dan fosil-fosil organisme yang telah mati dan melapuk. Dan
24
Gambar 4.4 Batu Bara
Batuan tersebut merupakan batuan sedimen yang mempunyai sifat fisik yang
terlihat yaitu, batuan ini memilik warna segar hitam kecoklatan, serta warna lapuk hitam
kekuningan. Batuan sedimen ini adalah jenis batuan sedimen klastik, dengan struktur
bedding. Tekstur batuan ini memiliki ukuran butir sebesar 1-2 disebut dengan pasir
sortasi yang baik karena butir-butirnya rapat dan hampir sama, serta kemas yang
tertutup. Genesis hasil dari abrasi pantai, hasil dari pelapukan yang mengalami
transportasi serta hasil tercampurnya unsur kimia dan bio kimia. Dan Lempung
umumnya digunakan untuk bahan pembuatan keramik, bahan baku semen portland,
25
Gambar 4.5 Konglomerat
Batuan ini merupakan batuan sedimen yang mempunyai sifat fisik yang terlihat
yaitu, batuan ini memilik warna segar putih, serta warna lapuk putih kekuningan. Batuan
sedimen ini adalah jenis batuan sedimen klastik, dengan struktur bedding. Tekstur
batuan ini yaitu ukuran butir sebesar 0,5-1 disebut dengan pasir kasar, pembundaran
angular (menyudut), pemilahan atau sortasi yang baik karena butir-butirnya rapat dan
hampir sama, serta kemas yang tertutup. Batuan sedimen ini memiliki komposisi matriks
karena material penyusunnya bisa dikatakan besar. Genesis batu pasir adalah dari hasil
pembekuan pasir yang telah mengalam litofisis. Litofisis adalah proses pembentukan
batuan dari material asalnya sendiri. Dan kegunaanya sebagai bahan bangunan.
Batuan ini merupakan batuan sedimen yang mempunyai sifat fisik yang terlihat yaitu,
batuan ini memilik warna segar putih, serta warna lapuk putih kekuningan. Batuan
sedimen ini adalah jenis batuan sedimen klastik, dengan struktur bedding. Tekstur
batuan ini yaitu ukuran butir sebesar 1/8-1/4 disebut dengan pasir halus, pembundaran
sub-rounded (membundar sebagian), pemilahan atau sortasi yang baik karena butir-
butirnya rapat dan hampir sama, serta kemas yang tertutup. Batuan sedimen ini memiliki
komposisi matriks karena material penyusunnya bisa dikatakan besar. Genesis batu
gamping adalah batuan sedimen yang utamanya tersusun oleh kalsium karbonat
(CaCO3) dalam bentuk mineral kalsit. Batu gamping kebanyakan merupakan batuan
sedimen organik yang terbentuk dari akumulasi cangkang, karang, alga, dan pecahan-
27
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil dari praktikum geologi fisik acara 2 pengenalan
1. Batuan sedimen adalah batuan yang terbentuk di permukaan bumi pada kondisi
temperatur dan tekanan yang rendah. Batuan ini berasal dari batuan yang lebih
diangkut oleh air, udara, atau es, yang selanjutnya diendapkan dan berakumulasi
2. Struktur dan tekstur pada pendeskripsian batuan sedimen terbagi menjadi dua
yaitu struktur dan tekstur batuan sedimen klastik, dan struktur dan tekstur
5.2 Saran
Saran yang dapat diberikan dari praktikum ini bagi peneliti yaitu dapat dilakukan
penelitian lebih lanjut mengenai pengenalan batuan sedimen sebagai bahan untuk bisa
mengenali sifat-sifat dari berbagai macam batuan beku, menjaga kebersihan di dalam
28