Menjangkau Konsumen Indonesia
Menjangkau Konsumen Indonesia
com
Profil Konsumen
Profil Konsumen Median usia di Indonesia adalah 29,7 tahun pada tahun 2020: 26,2% penduduk berusia antara 0 dan 14 tahun, 67,7% berusia antara 15 dan 64
tahun, dan 6,05% berusia 65 tahun ke atas. Indonesia berpenduduk lebih dari 270 juta jiwa, separuhnya adalah laki-laki dan separuhnya lagi
perempuan. 56,4% penduduknya adalah perkotaan dan kota utama dalam hal jumlah penduduk adalah Jakarta, Surabaya, Medan dan Bandung.
Rumah tangga di Indonesia cenderung besar (3,9 rata-rata ukuran rumah tangga), karena 7% rumah tangga hanya terdiri dari satu orang, 37% dua
atau tiga orang, 41% empat atau lima orang, 15% enam orang atau lebih. Tingkat melek huruf di negara ini adalah 95,7%, dengan 93,5% anak-
anak terdaftar di pendidikan dasar, dan 78,7% terdaftar di pendidikan menengah. Di Indonesia, perempuan cenderung lebih kecil untuk mencapai
pendidikan menengah atas dibandingkan laki-laki, tetapi mereka lebih mungkin untuk mencapai pendidikan tinggi. Menurut Bank Dunia, hanya
34,6 persen penduduk berusia di atas 25 tahun yang setidaknya menyelesaikan pendidikan menengah atas. Sementara 31% perempuan adalah
pendidikan menengah atas, angka untuk laki-laki adalah 38,3%.
Daya beli PDB per kapita PPP di negara ini adalah 12.301 USD pada 2019, seperti yang dilaporkan oleh Bank Dunia. Gaji rata-rata di negara ini adalah sekitar
Rp 12.100.000 per bulan (USD 862). Belanja rumah tangga di Indonesia merupakan penyumbang utama PDB negara; meningkat dan membaik
hingga 2019, meskipun diperkirakan turun pada 2020 akibat pandemi COVID-19. Meskipun Indonesia berhasil mengurangi lebih dari separuh
tingkat kemiskinannya sejak 1999, ketimpangan meningkat pesat di negara ini. 20% orang terkaya telah menikmati pertumbuhan pendapatan
dan konsumsi yang jauh lebih tinggi daripada penduduk lainnya. Koefisien Gini Indonesia relatif tinggi dibandingkan dengan negara lain di
kawasan, yaitu 37,8% pada tahun 2018 (data terbaru tersedia oleh Bank Dunia). Indonesia memiliki ketimpangan terburuk keenam di dunia,
dimana empat orang terkaya di negara itu memiliki kekayaan lebih dari 100 juta orang termiskin jika digabungkan. Angka bervariasi di seluruh
negeri, tetapi kesenjangan upah berdasarkan gender di Indonesia tinggi: penghasilan perempuan 23% lebih rendah daripada rata-rata
penghasilan laki-laki.
Perilaku konsumen
Indonesia telah mengalami tingkat pertumbuhan yang konsisten selama beberapa tahun, yang tercermin dari peningkatan pendapatan (termasuk
pendapatan yang dapat dibuang) sehingga meningkatkan pengeluaran rumah tangga secara keseluruhan. Karena banyak konsumen
berpenghasilan rendah di Indonesia yang terus bergerak ke segmen berpenghasilan menengah, kebiasaan belanja dan pilihan produk mereka
menjadi semakin canggih. Meskipun ini berarti peningkatan pengeluaran yang diharapkan di banyak sektor, perusahaan juga membutuhkan
penawaran produk yang lebih terdiferensiasi dan tersegmentasi untuk menarik konsumen baru ini. Sementara saluran ritel tradisional masih
mendominasi pasar, ritel modern terus menguat, dipimpin oleh pertumbuhan toko serba ada. Pasar ritel Indonesia dicirikan oleh ukurannya yang
sangat besar. Meski memberikan banyak peluang bagi perusahaan bisnis konsumen dalam bentuk kelas menengah yang besar dan terus
berkembang, konsumen digital, serta kota-kota yang berkembang pesat di luar Jakarta, memiliki banyak tantangan - seperti tingginya biaya
pelayanan di seluruh nusantara yang luas. - masih ada. Penggerak utama untuk belanja online adalah harga yang lebih rendah dan kemudahan
mencari produk. Belanja online belum terlalu populer di negara ini, karena sebagian besar konsumen lebih suka melakukan pembelian secara
langsung. Selain itu, infrastruktur masih belum berkembang, yang membuat pengiriman menjadi sulit di luar kota-kota utama. Konsumen kurang
fokus pada harga dan lebih banyak pada faktor lain seperti kualitas produk secara keseluruhan dan kepercayaan merek. Konsumen cenderung
setia pada merek, bahkan jika merek tertentu itu bukan pilihan termurah - terutama jika menyangkut produk rumah tangga dan perawatan pribadi,
serta makanan dan minuman. Oleh karena itu, meski harga masih menjadi faktor relevan, konsumen Indonesia rela membayar ekstra untuk
produk yang lebih berkualitas. Namun, bagi konsumen berpenghasilan rendah, harga menjadi faktor penentu dalam melakukan pembelian.
Meskipun terdapat ruang bagi merek asing di Indonesia, konsumen lebih memilih merek lokal, karena mereka lebih percaya pada kualitas mereka
dan percaya bahwa perusahaan lokal lebih memahami konsumen Indonesia daripada merek asing. Selain itu, meski tidak tegas dalam melakukan
pembelian, masyarakat Indonesia cenderung lebih memilih merek dan toko yang menyediakan layanan purna jual yang berkualitas. Menurut
survei Deloitte 2020, meskipun adopsi media digital dan online terus berkembang, media tradisional terus mendominasi, dengan TV, Promosi
Dalam Toko dan Teman & Kolega tetap menjadi saluran komunikasi pilihan. Salah satu alasannya mungkin adalah ketergantungan yang kuat dari
konsumen Indonesia pada sponsor lingkungan dalam ruangan mereka, yang pada gilirannya masih cenderung sangat dipengaruhi oleh kampanye
media tradisional.
Sektor Persentase
Perumahan 11,6%
Mengangkut 8,9%
Energi 5,5%
ICT 3,3%
pendidikan 2,9%
Kesehatan 2,2%
Sektor Tumbuh Pertambangan, energi, infrastruktur, manufaktur, industri maritim, telekomunikasi, industri otomotif, pertanian, perikanan, dan
pariwisata.
Asosiasi Konsumen
Platform Asosiasi Konsumen Indonesia (YLKI) untuk konsumen Indonesia
https://santandertrade.com/en/portal/analyse-markets/indonesia/reaching-the-consumers?url_de_la_page=%2Fen%2Fportal%2Fanalyse-market… 1/4
23/2/2021 Menjangkau konsumen Indonesia - Santandertrade.com
Asal-usul Etnis: Di Indonesia terdapat lebih dari 300 suku bangsa, yang utama adalah Jawa (sekitar 40%), Sunda (sekitar 15%), Melayu (4%), Batak (4%), serta
Madura, orang Minangkabau, orang Betawi, orang Bugis, orang Papua. Di antara minoritas non-Indonesia adalah orang Cina, India dan Arab.
(Badan Pusat Statistik) .
Kota Populasi
Jakarta 9.607.787
Surabaya 2.765.487
Bandung 2.394.873
Bekasi 2.334.871
Medan 2.097.610
Tangerang 1.798.601
Depok 1.738.570
Semarang 1.520.481
Palembang 1.440.678
Makassar 1.331.391
Umur Penduduk
Pria: 69.4
Wanita: 73.7
Sumber: Bank Dunia, data terakhir yang tersedia. 2009 - Data terbaru yang tersedia.
Distribusi Populasi Menurut Kelompok Usia dalam%
Di bawah 5: 8,8 %
Source: United Nations, Department of Economic and Social A airs, Population Division, Prospects 2010 - Latest available data.
Household Composition
Source: Institute of Statistics (BPS), Trends of selected socio-economic indicators of Indonesia, - Latest available data.
Consumption Expenditure
Purchasing Power Parity 2018 2019 2020 2021 (e) 2022 (e)
Purchasing Power Parity (Local Currency Unit per USD) 4.00 4.00 4.00 4.00 4.00
https://santandertrade.com/en/portal/analyse-markets/indonesia/reaching-the-consumers?url_de_la_page=%2Fen%2Fportal%2Fanalyse-market… 2/4
23/2/2021 Menjangkau konsumen Indonesia - Santandertrade.com
Definition: Purchasing Power Parity is the Number of Units of a Country's Currency Required to Buy the Same Amounts of Goods and Services in the Domestic Market as USD
Would Buy in the United States.
Household Final Consumption Expenditure 2017 2018 2019
Consumption Expenditure By Product Category as % of Total Expenditure 2015
Transport 23.4%
Health 6.8%
Information Technology and Communication Equipment, per 100 Inhabitants 2012
PCs 2.0
Marketing opportunities
Television Television will remain the main advertising media in Indonesia until 2021, with 53.8% market share in 2017 (PwC). Adverts shown at meal times
have a strong impact. According to statistics from the BPS, 85.86% of the population over 10 years old watches television.
Main Televisions
Indosiar
RCTI
SCTV
MNC TV
Anteve
Metro TV
Trans TV
TVOne
Global TV
TVRI
Press The number of print outlets has more than quadrupled since 1998, but newspaper sales are concentrated in main cities and the readership of
printed daily newspapers is falling. According to the Central Agency of Statistics (BPS), only 13.3% of the population over ten years old reads
newspapers or magazines. Paper based publishing are predicted to hold 20.4% of the advertising share by 2021 (28.4% in 2016).
Main Newspapers
Kompas
Tempo
The Jakarta Post
Suara Pembaruan
Bisnis Indonesia
The Far Eastern Economic Review
Jakarta Globe
Kontan
Media Indonesia
https://santandertrade.com/en/portal/analyse-markets/indonesia/reaching-the-consumers?url_de_la_page=%2Fen%2Fportal%2Fanalyse-market… 3/4
23/2/2021 Menjangkau konsumen Indonesia - Santandertrade.com
Republika
Eksekutif
Swasembada
Mail Direct advertising by post is e ective if the addressees are correctly targeted and if the product seems to be easily accessible.
In Transportation Venues Advertising on billboards, streamers, stickers on buses, are e ective for reaching the whole of the population.
Market Leaders:
Great Advertising
Radio There exist about 3,000 radio stations throughout Indonesia, but very few broadcast nationally. According to statistics from the BPS, 40.26% of the
population over ten years old listens to the radio. As it is accessible to an uneducated audience, radio is an e ective means for bringing advertising
to a large part of the population.
Main Radios
Radio Republik Indonesia
Web As the use of Internet is not widespread (broadband reached only 8% of the households), any advertising using this medium will only have a
limited impact on the users of this technology. Nevertheless, it is a booming market and is predicted to hold 21.5% of the market share by 2021. In
2017, 50.4% of the population used Internet, of which a great majority used smartphones.
Market Leaders:
Worldwide listing
Beverages/Alcohol Despite being a Muslim majority country, alcohol consumption is allowed with the exception of the province of Aceh. However, advertising for
alcoholic drinks must not incite people to begin drinking strong spirits; nor must it be associated with activities needing concentration; nor be
aimed at children under sixteen or pregnant women, nor use images of them; advertising drinks containing between 20% and 55% alcohol is
prohibited.
Cigarettes Advertising cigarettes is not prohibited, but must not be aimed at children under sixteen and there must never be a shot where a person is shown
to be explicitly smoking. However, the National Commission on Tobacco Control (Komnas PT) may completely ban tobacco advertisements from TV
and radio.
Pharmaceuticals/Drugs Advertising drugs in Indonesia is highly regulated by the National Agency of Drug and Food Control. Prescription drugs may only be advertised in
the medical scientific print media; only non-prescription drugs can be advertised to the public through print, electronic and other media, subject to
certain limitations.
Other Rules All advertising must be approved by the Indonesian Broadcasting Commission (KPI). Nudity and violence are not allowed; advertisements must
never o end someone's ethnic background, culture and religion; the language used must be polite; if a price is listed, it has to be clear and it must
specify in which region of the country the cost could be increased.
Use of Foreign Languages in The use of foreign languages and local dialects not prohibited for broadcasting adverts, but Indonesian (bahasa Indonesia) is recommended in
Advertisement order to reach a wide audience.
Learn more about Sales in Indonesia on Globaltrade.net, the Directory for International Trade Service Providers.
https://santandertrade.com/en/portal/analyse-markets/indonesia/reaching-the-consumers?url_de_la_page=%2Fen%2Fportal%2Fanalyse-market… 4/4