Anda di halaman 1dari 6

1) Tahapan Tumbuh-Kembang

Tumbuh-Kembang anak berlangsung secara teratur, saling berkaitan, dan


berkesinambungan dimulai sejak konsepsi sampai dewasa. Walaupun terdapat beberapa
variasi akan tetapi setiap anak akan melewati suatu pola tertentu yang merupakan tahap-
tahap dan perkembangan sebagai berikut :
1. Masa pranatal atau masa intra uterin (masa janin dalam kandungan).
Masa ini dapat dibagi menjadi dua periode :
a. Masa embrio ialah sejak konsepsi sampai umur kehamilan 8 minggu. Ovum yang telah
dibuahi dengan cepat menjadi suatu organisme, terjadi diferensiasi yang berlangsung
cepat, terbentuk sistem organ dalam tubuh.
b. Masa fetus ialah sejak umur 9 minggu sampai kelahiran. Masa ini terdiri dari dua periode
:
a) Masa fetus dini, sejak usia 9 minggu sampai dengan timester kedua kehidupan intra
uterin, terjadi percepatan pertumbuhan, pembentukan jasad manusia sempurna
dan alat tubuh telah terbenfuk dan mulai berfungsi.
b) Masa fetus lanjut, pada trimester akhir pertumbuhan berlangsung pesat dan adanya
perkembangan fungsi-fungsi. Pada masa ini terjadi transfer imunoglobulin G (lgG)
dari darah ibu melalui plasenta. Akumulasi asam lemak essensial seri omega 3
(Docosa Ha<anic Acid) omega 6 (Amchidonic acid) pada otak dan retina.
2. Masa postnatal atau masa setelah lahir terdiri dari beberapa periode :
a. Masa neonatal (0 - 28 hari), terjadi adaptasi terhadap lingkungan dan terjadi perubahan
sirkulasi darah, serta mulainya berfungsi organ-organ tubuh lainnya.
b. Masa. bayi, dibagi menjadi dua bagian :
a) Masa bayi dini (1 - 12 bulan), pertumbuhan yang pesat dan proses pematangan
berlangsung secara kontinu terutama meningkatnya fungsi sistem saraf.
b) Masa bayi akhir (1 - 2 tahun), kecepatan pertumbuhan mulai menurun dan terdapat
kemajuan dalam perkembangan motorik dan fungsi ekskresi.
3. Masa prasekolah (2 - 6 tahun) :
Pada saat ini pertumbuhan berlangsung dengan stabil, terjadi perkembangan dengan
aktifitas jasmani yang bertambah dan meningkatnya keterampilan dan proses berpikir.
4. Masa sekolah atau masa prapubertas (Wanita : 6 - 10 tahun, Laki-laki adalah 8-12tahun):
Pertumbuhan lebih cepat dibandingkan dengan masa prasekolah, keterampilan dan
intelektual makin berkembang, senang bermain berkelompok dengan jenis kelamin yang
sama.
5. Masa adolesensi atau masa remaja (Wanita : 10 - 18 tahun, laki-laki : 12 - 20 tahun) :
Anak wanita 2 tahun lebih cepat memasuki masa adolesensi dibanding anak laki-laki. Masa
ini merupakan transisi dari periode anak ke dewasa. Pada masa ini terjadi percepatan
pertumbuhan berat badan dan tinggi badan yang sangat pesat yang disebut Adolsent
Growth Spurt. Juga pada masa ini terjadi pertumbuhan dan perkembangan pesat dari alat
kelamin dan timbulnya tanda-tanda kelamin sekunder.

Masa-masa tersebut di atas ternyata memilih ciri-ciri khas yang masing- masing masa
mempunyai perbedaan dalam anatomi, fisiologi, biokimia dan karakternya.
2) Faktor tumbang
Pada umumnya anak memiliki pola pertumbuhan dan perkembangan yang normal dan ini
merupakan hasil interaksi banyak faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan
perkembanngan anak. Banyak sekali faktor yang dapat mempengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan anak. Faktor-faktor tadi kita bagi dalam 2 golongan, yaitu :
a. Faktor dalam (internal)
b. Faktor luar (eksternl,lingkungan)
a. Faktor internal
1. Perbedaan ras/etnik atau bangsa
Bila seseorang dilahirkan sebagai ras orang Eropa maka tidak mungkin ia
memiliki faktor herediter ras orang Indonesia atau sebaliknya. Tinggi badan tiap
bangsa berlainan, pada umumnya ras orang kulit putih mempunyai ukuran
tungkai yang lebih panjang daripada ras orang Mongol.
2. Keluarga
Ada kecenderungan keluarga yang tinggi-tinggl dan ada keluarga yang gemuk-
gemuk.
3. Umur
Kecepatan pertumbuhan ynng pesat adalah pada masa prenatal, tahun pertama
kehidupan dan masa remaja.
4. Jenis kelamin
wanita lebih cepat dewasa dibanding anak laki-laki. Pada masa pubertas wanita
umunnya tumbuh lebih cepat daripada laki-laki dan kemudian setelah melewati
masa pubertas laki-laki akan lebih cepat.
5. Kelainan genetik
sebagai salah satu contoh : Achondroplasia yang menyebabkan dwarfisme,
sedangkan sindroma Marfan tendapat pertumbuhan tinggi badan yang
berlebihan.
6. Kelainan kromosom
Kelainan kromosom umumnya disertai dengan kegagalan pertumbuhan seperti
pada sindroma Down's dan sindroma Turner's.
b. Faktor eksternal / lingkungan
1. Faktor Pranatal :
a. Gizi
Nutrisi ibu hamil terutama dalam timester akhir kehamilan akan
mempengaruhi Pertumbuhan janin.
b. Mekanis
Posisi fetus yang abnormal bisa menyebabkan kelainan kongenital seperti
club foot.
c. Toksin/zat kimia
Aminopterin dan obat kontrasepsi dapat menyebabkan kelainan kongenital
seperti palaktoskisis.
d. Endokrin
Diabetes melitus dapat menyebabkan makrosomia, kardiomegali,
hiperplasia adrenal.
e. Radiasi
Paparan radium dan sinar Rontgen dapat mengakibatkan kelainan pada
janin seperti mikrosefali, spina bifida, retardasi mental dan deformitas
anggota gerak, kelainan kongenital mata, kelainan jantung.
f. Infeksi
Infeksi pada trimester pertama dan kedua oleh TORCH(floksoplasma,
Rubella, Sitomegalo virus, Herpes simpleks), PMS (Penyakit Menular
Seksual) serta penyakit virus lainnya dapat mengakibatkan kelainan pada
janin seperti katarak, bisu tuli, mikrosefali, retardasi mental dan kelainan
jantung kongenital.
g. Kelainan imunologi
Eriboblastosis fetalis timbul atas dasar perbedaan golongan darah antara
janin dan ibu sehingga ibu membentuk antibodi terhadap sel darah merah
janin; kemudian melalui plasenta masuk ke dalam peredaran darah janin
dan akan menyebabkan hemolisis yang selanjutnya mengakibatkan
hiperbilirubinemia dan kernicterus yang akan menyebabkan kerusakan
jaringan otak.
h. Anoksia embrio
Anoksia embrio yang disebabkan oleh gangguan fungsi plasenta
menyebabkan pertumbuhan terganggu.
i. Psikologis ibu
Kehamilan yang tidak diinginkan, perlakuan salah, kekerasan mental pada
ibu hamil dan lainlain.
2. Faktor Persalinan :
Komplikasi persalinan pada bayi seperti trauma kepala dan asfiksia dapat
menyebabkan kerusakan pada jaringan otak.
3. Pasca natal :
a. Gizi
Untuk tumbuh kembang bayi, diperlukan zat makanan yang adekuat.
b. Penyakit kronis/kelainan kongenital
Tuberkulosis, anemia, kelainan jantung bawaan mengakibatkan retardasi
pertumbuhan jasmani.
c. Lingkungan fisis dan kimia
Sanitasi lingkungan yang kurang baik, kurangnya sinar matahari, paparan
sinar radioaktif, zat kimia tertenfu (Pb, Mercuri, rokok, dan lain lain)
mempunyai dampak yang negatif terhadap pertumbuhan anak.
d. Psikologis
e. Hubungan anak dengan orang sekitarnyaa. Seorang anak yang tidak
dikehendaki oleh orang tuanya atau anak yang selalu merasa tertekan akan
mengalami hambatan di dalam perfumbuhan dan perkembanganya.
f. Endokrin
Gangguan hormon misalnya pada penyakit hipotiroid akan menyebabkan
anak mengalarni hambatan pertumbuhan. Defisisnesi hormon pertumbuhan
akan menyebabkan anak menjadi kerdil.
g. Sosio-ekonomi
Kemiskinan selalu berkaitan dengan kekurangan makanan, kesehatan
lingkungan yang jelek dan ketidaktahuan, akan menghambat pertumbuhan
anak.
h. Lingkungan pengasuhan
Pada lingkungan pengasuhan, interaksi ibu-anak sangat mempengaruhi
tumbuh kembang anak.
i. Stimulasi
Perkembangan memerlukan rangsangan/stimulasi khususnya dalam
keluarga, misalnya penyediaan alat mainan, sosialisasi anak, keterlibatan ibu
dan anggota keluarga lain terhadap kegiatan anak, perlakuan ibu terhadap
perilaku anak.
j. Obat-obatan
Pemakaian kortikosteroid jangka lama akan menghambat pertumbuhan,
demikian halnya dengan pemakaian obat perangsang terhadap susunan
saraf pusat yang menyebabkan terhambatnya produksi hormon
pertumbuhan.
\

Anda mungkin juga menyukai