KELAS : VIII A
NO : 32
.. N
Nia : “Bu, Ibu kan punya kaki, masa Nia yang beli, Nia kan pengen tidur.” (Ibu lalu pergi untuk
. membeli nasi namun di tengah perjalanan ada segrombolan preman yang menjambret
dan . mengancamnya hingga terluka)
Nia : “Mana bu nasi bungkusnya, aku udah lapar tapi kok gak dibeli sih?”
. .
Ibu : “Ibu habis dirampok nak, uang Ibu habis dirampas oleh segerombolan preman, lihatlah luka . .
. sayatan ini nak, tolong ambilkan Ibu obat merah!”(sambIl menahan sakit)
Nia : (Nia marah bukan main) “Alah, itu pasti alasan Ibu kan, udah gak becus jadi Ibu, malah minta .
. . bantuan lagi.” (Nia pun pergi sambil membanting pintu kamarnya sekeras mungkin) .
.
Ibu : “Ya ALLAH…lapangkanlah dadaku.( Ibu bergegas masuk kamar sambil menangis terisak-isa)
Ibu : “Nia, maafkan Ibu jika Ibu belum menjadi Ibu yang baik untukmu nak, tapi Ibu sayang, . . . . .. .
. . sungguh sayang padamu, lebih dari apapun.”
Nia : (meludahi Ibunya dan mengambil seember air dan menyiramnya ke Ibunya) “Makan .
. tuh kata sayang, dasar Ibu gak berguna!”
. . .
Ibu : (mengingat 3 hari lagi Nia ulang tahun ia giat bekerja untuk membelikan jam)“Berapakah, . .
. harga jam tangan ini?”(dengan nada lirih bertanya kepada penjual jam)
. .....
Ibu : (dengan kecewa)“Baiklah, saya akan mencari yang lebih murah lagi.”
.
Penjual jam : Maaf bu, sepertinya Ibu sangat memerlukan jam tangan ini, ini untuk Ibu.” ...
Penjual jam : “Saya sangat tulus memberikan ini, hitung-hitung sebagai amal, tolong terimalah bu!”
Ibu : “Terima kasih.”(tersenyum dan segera pulang memberikan jam itu kepada anaknya)