JUDUL : Kajian Pemanfaatan Bahan Sisa dan Bahan Limbah untuk Perkerasan
Jalan
A. Latar Belakang
a) UU No. 18 Tahun 2002 tentang Sistem Nasional Penelitian dan Pengembangan dan
Penerapan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Di dalam UU ini disebutkan bahwa
Lembaga litbang sebagai salah satu unsur kelembagaan dalam Sistem Nasional
Penelitian,Pengembangan, dan Penerapan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi berfungsi
menumbuhkan kemampuan pemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Pusat Litbang
Jalan dan Jembatan dalam hal ini bertindak sebagai unsur pemerintah yang
melaksanakan penelitian dan pengembangan, serta bertanggung jawab terhadap
bertanggung jawab mencari berbagai invensi di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi
serta menggali potensi pendayagunaannya.
1
b) Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 15/PRT/M/2015 tentang Organisasi dan
Tata Kerja Kementerian Pekerjaan Umum, Pusat Litbang Jalan dan Jembatan
mempunyai tugas melaksanakan penelitian dan pengembangan serta penerapan
ilmu pengetahuan dan teknologi (litbangrap ilmu pengetahuan dan teknologi) di
bidang jalan dan jembatan.
c) Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 20/ PRT/M/2016 mengenai organisasi dan
tata laksana Balai sebagai UPT di lingkungan Pusat Litbang Jalan dan Jembatan.
2. Latar Belakang
Saat ini volume dan beban kendaraan cenderung terus bertambah sehingga diperlukan
suatu inovasi dalam bidang konstruksi dan pemeliharaan jalan guna memfasilitasi lalu lintas,
dan mempertahankan atau menambah umur rencana jalan dalam melayanani beban lalu-
lintas. Tantangan kegiatan rehabilitasi dan konstruksi perkerasan semakin meningkat,
seiring dengan semakin bertambahnya kebutuhan terhadap kegiatan rehabilitasi dan
konstruksi jalan juga ketersedian sumber daya alam yang semakin menipis, maka metode
lain dalam konstruksi dan rehabilitasi jalan yang lebih efektif dan efisien harus didapatkan.
Salah satu kegiatan rehabilitasi jalan adalah overlay atau peningkatan kapasitas jalan
dengan cara penambahan lapis tambah, yang mana jika hal ini terus dilakukan akan
mengakibatkan tebal lapis perkerasan semakin tebal dan memerlukan material yang cukup
banyak.
Metode daur ulang (recycling) menggunakan RAP (Reclaimed Asphalt Pavement)
merupakan salah satu cara dalam kegiatan rehabilitasi. Teknologi daur ulang perkerasan
merupakan suatu alternatif kegiatan rehabilitasi yang memiliki beberapa keuntungan seperti
dapat mengembalikan kekuatan perkerasan, mempertahankan geometrik jalan serta
mengatasi ketergantungan akan material baru.
Rehabilitasi dengan proses daur ulang menggunakan RAP (Reclaimed Asphalt Pavement)
akan menghasilkan bahan campuran yang nilai strukturnya dapat mengimbangi campuran
yang baru jika diproses dan ditunjang dengan peralatan yang memadai. Sehingga lewat
daur ulang aspal ini, diharapkan mampu mengatasi kerusakan jalan yang terjadi dan
meningkatkan mutu jalan.
Selain itu ada bahan limbah lain yang dapat dipergunakan sebagai bahan material
perkerasan. Diantaranya adalah fly ash dan limbah sawit. Material-material ini perlu
dilakukan pengujian dan kajian agar mendapatkan kualitas yang diperlukan untuk memenuhi
kekuatan jalan yang diperlukan. Pada kegiatan ini akan dilakukan pengujian pada ketiga
bahan tersebut yang mana akan dilihat kinerja ketiga bahan tersebut terhadap campuran
2
aspal yang dihasilkan juga kinerja campuran aspal tersebut pada kinerja daur ulang
perkerasan. Selain itu akan dikaji juga pemanfaatan limbah fly ash, dan limbah sawit pada
perkerasan jalan.
3. Perumusan Masalah
Kondisi lingkungan yang semakin tercemari oleh lingkungan dan mulai terbatasnya material
perkerasan yang tersedia di alam, membuat teknologi ini diperlukan sebagai salah satu
solusi dari permasalah tersebut.
4. Tujuan
Melakukan kajian laboratorium dan lapangan sifat dan karakteristik bahan RAP, fly ash, dan
limbah sawit terhadap campuran yang digunakan pada teknologi daur ulang perkerasan.
5. Sasaran
1. Pengujian laboratorium material RAP, fly ash, dan limbah sawit sebagai bahan daur
ulang perkerasan
2. Mengkaji campuran aspal menggunakan RAP, fly ash, dan limbah sawit sebagai bahan
daur ulang perkerasan
3. Pengujian campuran yang menggunakan RAP fly ash, dan limbah sawit sebagai bahan
daur ulang perkerasan.
4. Evaluasi dan masukan untuk SPM
6. Lokasi
Dalam rangka mencapai tujuan dan sasaran dari pengkajian ini, maka lokasi pelaksanaan
dilakukan di Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Riau, Jawa Timur, Kalimantan Tengah,
Sumatera Utara.
B. Penerima Manfaat
3
E. Strategi Pencapaian Keluaran (Output)
1. Metode Pelaksanaan
a. Lingkup Kegiatan
Untuk pelaksanaan pekerjaan yang akan dilaksanakan pada TA. 2018, pelaksanaannya
diatur sebagai berikut:
i. Melaksanakan pengumpulan data mengenai bahan dan campuran yang digunakan
dalam teknologi perkerasan.
ii. Melaksanakan pembahasan sebanyak 3 kali dengan mengundang para
pakar/praktisi/ahli.
iii. Menganalisia data efektifitas penggunaan bahan dan campuran hasil pengujian
laboratorium terhadap teknologi daur ulang perkerasan.
iv. Pembuatan percobaan skala kecil (50m) perkerasan aspal menggunakan RAP
v. Menyusun laporan penelitian dan konsep SPM campuran beraspal menggunakan
RAP
2 Pengumpulan Data 30
Penyusunan laporan
3 35
antara
4
Bobot
No Tahapan Kegiatan Kumulatif 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
(%)
Penyusunan Draft
5 90
laporan akhir
Penyusunan laporan
6 95
akhir
Penyusunan konsep
7 SPM campuran beraspal 100
menggunakan RAP
Keluaran kegiatan yang terdiri dari 1 (satu) laporan penelitian perkerasan menggunakan
bahan limbah, pembuatan percobaan skala kecil perkerasan menggunakan RAP, dan
penyusunan konsep SPM campuran aspal menggunakan RAP. Semua itu harus dicapai
pada TA 2018.
Biaya untuk pelaksanaan kegiatan ini adalah Rp. 960.085.000,- sesuai dengan RAB
terlampir.
Disetujui
5
Kepala Satuan Kerja Pengusul
Ir. Deded Permadi S., M.Eng.Sc. Dr. Ir. Nyoman Suaryana, M.Sc.