PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Negara-negara modern dewasa ini menggolongkan diri mereka ke dalam demokrasi, yaitu
negara
yang pemerintahanya dijalankan “oleh rakyat dan untuk rakyat”,sekalipun dalam
mekanisme
pemerintahanya baik yang menyangkut infrastruktur politik maupun supra struktur
politik,
berbeda satu dengan yang lain. Inggris misalnya, suatu kerajaan dengan system
pemerintahan
parlementer dan pengorganisasian kekuatan sosial politiknya yang sederhana tetapi
mantap, yaitu
terdiri dari dua partai besar yang secara menentukan jalanya pemerintahan, adalah
negara
demokrasi.
“Tidak ada demokrasi tanpa democrat”. Pengalaman pahit Jerman dimasa lalu telah
membuktikan kebenaran itu: Demokrasi pertama jerman pada masa republic Weimar (1919
–
1933) akhirnya runtuh dan berakhir dengan malapetaka terror kediktatoran rezim
Nazi. Friedrich
Ebert, presiden pertama Jerman yang terpilih secara demokratis berjuang dengan
susah payah
untuk membawa demokrasi kesetiap kehidupan masyarakat dimana ketika itu mayoritas
penduduk tidak berpikiran demokratis.
Negara Indonesia juga merupakan Negara demokrasi, seperti nampak pada Alinea
keempat
Pembukaan UUD 1945 yang antara lain berbunyi “…dalam susunan Negara indonsia yang
berkedaulatan rakyat dengan berdasar kepada Ketuhanan yang maha esa, kemanusiaan
yang adil
dan beradab, persatuan Indonesia dan kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat dalam
permusyawaratan perwakilan, serta dengan mewujudkan suatu keadilan social bagi
seluruh
rakyat Indonesia”1. Negara Indonesia adalah Negara demokrasi juga nampak dalam UUD
1945
1
Pembukaan UUD 1945
1
yang berbunyi “kedaulatan adalah ditangan rakyat, dan dilakukan sepenuhnya oleh
Majelis
Permusyawaratan Rakyat”2…., tetapi bukan demokrasi liberal dan juga bukan demokrasi
Rakyat,
melainkan demokrasi Pancasila.
Demokrasi adalah tugas yang tiada akhir. Oleh sebab itu gagasan ini harus
ditanamkan kesetiap
lapisan masyarakat dalam suatu Negara, melalui media, disekolah-sekolah dan
universitas-
universitas serta pusat-pusat kebudayaan. Demokrasi tidak hanya terjadi pada saat
pemilu saja
tetapi juga harus diterapkan pada hidup sehari-hari. Demokrasi yang hidup
mengharuskan
partisipasi aktif masyarakat dalam partai politik yang demokratis, kelompok
masyarakat sipil dan
masyarakat pada umumnya.
B. Rumusan masalah
1. Pengertian demokrasi dan pendidikan demokrasi.
2. Model-model demokrasi.
3. Pendidikan Demokrasi Indonesia
4. Pelaksanaan demokrasi di Indonesia.
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian mengenai demokrasi dan pendidikan demokrasi.
2. Untuk mengenal dan memahami teori-teori dan model-model demokrasi.
3. Untuk mengetahui istilah demokratisasi dan penjabarannya.
4. Memberikan penjelasan mengenai Negara demokrasi dan cirinya.
5. Untuk mengetahui sejauh mana pelaksanaan demokrasi di Indonesia.
2
pasal 1 ayat (2) UUD 1945
2
BAB II
LANDASAN TEORI
Dari kutipan pengertian tersebut, tampak bahwa demokrasi merujuk pada konsep
kehidupan
Negara atau masyarakat tempat warga Negara dewasa turut berpartisipasi dalam
pemerintahan
melalui wakilnya yang dipilih. Lalu,pemerintahannya mendorong dan menjamin
kemerdekaan
berbicara, beragama,berpendapat, berserikat, serta menegakkan rul of law. Selain
itu, adanya
pemerintahan mayoritas yang menghormati hak-hak kelompok minoritas dan masyarakat
yang
warga negaranya saling member peluang yang sama.
3
disediakan.
b. Musyawarah yang baik dengan jumlah peserta yang besar tidak mungkin
dilaksanakan.
c. Hasil persetujuan secara bulat atau mufakat tidak mungkin tercapai karena
sulitnya
memungut suara dari semua peserta yang hadir.
Istilah demokrasi yang berarti pemerintah rakyat itu sesudah zaman Yunani
Kuno tidak
disebut lagi. Baru setelah meletusnya Revolusi Amerika dan Revolusi Perancis,
istilah
demokrasi muncul kembali sebagai lawan system pemeintahan yang absolute (monarki
muthlak), yang menguasai pemerintahan di dunia Barat sebelumnya.
4
untuk badan-badan perwakilan.
b. Kemudian digunakan istilah demokrasi dalam arti luas, selain meliputi
sisetm politik,juga
mencakup system ekonomi dan system sosial.
Landasan pokok atau gagasan dasar suatu pemerintah demokrasi ialah yang
pengakuan
hakikat manusia, yaitu bahwa pada dasarnya manusia itu mempunyai kemampuan yang
sama
dalam hubungan antara yang satu dan yang lain. Berdasarkan gagasan dasar itu, dapat
ditarik
dua buah asas pokok sebagai berikut.
a. Pengakuan partisipasi di dalam pemeritahan. Misalnya, pemilihan wakil-
wakil rakyat
untuk lembaga perwakilan rakyat secara bebas dan rahasia.
b. Pengakuan hakikat dan martabat manusia. Misalnya, tindakan pemerintah
untuk
melindungi hak-hak asasi manusia demi kepentingan bersama.
B. JENIS-JENIS DEMOKRASI
5
melalui Pemilu. Rakyat memilih wakilnya sendiri untuk membuat keputusan
politik.
Dengan kata lain, dalam demokrasi tidak langsung, aspirasi rakyat
disalurkan melalui
wakil-wakil rakyat duduk di lembaga perwakilan rakyat.
3. Demokrasi perwakilan dengan sistem pengawasan langsung dari
rakyat.Demokrasi ini
merupakan campuran antara demokrasi langsung dengan demokrasi perwakilan.
Rakyat
memilih wakilnya untuk duduk didalam lembaga perwakilan rakyat, tetapi
wakil rakyat
dalam menjalankan tugasnya diawasi rakyat melalui raferendum dan inisiatif
rakyat.
Demokrasi ini antara lain dijalankan di Swiss . Tahukah anda apa yang
dimaksud dengan
referendum? Ya referendum adalah pemungutan suara untuk mengetahui kehendak
rakyat
secara langsung. Referendum dibagi menjadi tiga macam:
Referendum wajib
Referendum ini dilakukan ketika ada perubahan atau pembentukan norma
penting dan
mendasar dalam UUD (konstitusi) atau UU yang sangat politis UUD atau UU
tersebut
yang telah dibuat oleh lembaga perwakilan rakyat dapat dilaksanakan
setelah
mendapat persetujuan rakyat melalui pemungutan suara terbanyak. Jadi,
referendum
ini dilaksanakan untuk meminta persetujuan rakyat terhadap hal yang
dianggap sangat
penting atau mendasar.
Referendum tidak wajib
Referendum ini dilaksanakan jika dalam waktu tertentu setelah rancangan
undang-
undang diumumkan, sejumlah rakyat mengsulkan diadakan referendum. Jika
dalam
wakyu tertentu tidak ada permintaan dari rakyat, rancangan undang-
undang itu dapat
menjadi undang-undanmg yang bersifat tetap.
Referendum konsultatif
Referendum ini hanya sebatas meminta persetujuan saja karena rakyat
dianggap tidak
mengerti permasalahannya. Pemerintah meminta pertimbangangan pada ahli
bidang
tertentu yang berkaitan dengan permasalahan tersebut.
6
Demokrasi ini secara hukum menempatkan semua orang dalam kedudukan yang sama
dalam bidang politik, tanpa mengurangi kesenjangan ekonomi. Indifidu diberi
kebebasan
yang luas sehingga demokrasi ini disebut juga demokrasi liberal
2. Demokrasi material
Demokrasi material memandang manusia mempunya kesamaan dalam bidang sosial-
ekonomi sehingga persamaan bidang politik tidak menjadi prioritas.
3. Demokrasi campuran
Demokrasi ini merupakan campuran dari kedua jenis demokrasi sebelumnya.
Demokrasi
ini berupa menciptakan kesejahteraan seluruh rakyat dengan menempatkan
persamaan
derajat dan hak setiap orang.
7
Ciri-ciri pemerintahan yang menggunakan sistem presidensial adalah sebagai
berikut :
a. Negara dikepalai presiden ;
b. Kekuasaan eksekutif presiden dijalankan berdasarkan kedaulatan yang dipilih
dari
dan oleh rakyat melalui badan perwakilan ;
c. Presiden mempunya kekuasaan mengangkat dan memberhentikan menteri ;
d. Menteri tidak bertanggung jawabkepada DPR, tetapi kepada presiden; serta
e. Presiden dan DPR mempunya kedudukan yang sama sebagai lembaga negara, dan
tidak dapat saling membubarkan.
8
BAB III
PEMBAHASAN
A. PENDIDIKAN DEMOKRASI
Demokrasi adalah pilihan terbaik di antara yang buruk tentang pola hidup
bernegara.
Kedua Demokrasi adalah sebuah learning process yang lama dan tidak sekedar meniru
masyarakat lain. Ketiga Kelangsungan demokrasi tergantung pada
keberhasilan
mentransformasikan nilai-nilai demokrasi pada masyarakat.
9
Dalam kaitannya dengan masyarakat belajar (learning society) perlu
diberikan kebebasan
kepada masyarakat untuk dapat memilih belajar sesuai dengan kebutuhan dan minatnya
sejauh
tidak bertentangan dengan ketentuan undang-undang dan falsafah Negara.
10
a. Rendahnya partisipasi masyarakat UUSPN pasal 54 ayat 2 menyatakan
bahwa peran serta masyarakat dalam pendidikan meliputi peran serta
perorangan, kelompok, keluarga, organisasi profesi, pengusaha, dan
organisasi kemasyarakatan dalam penyelenggaraan dan pengendalian mutu
pelayanan pendidikan.
b. Setelah dijelaskan di atas tentang undang-undang yang menerangkan
pentingnya partisipasi masyarakat. Tapi dalam praktiknya peran masyarakat
dalam pendidikan rendah. Misalnya masih rendahnya pemikiran masyarakat
tentang pentingnya pendidikan, ada kalanya dalam hal kegiatan sekolah
kadang kala orang tua kurang mendukung dalam kegiatan sekolah tersebut,
dan lain-lain
c. Rendahnya inisiatif kebijakan yang kurang demokratis Telah dijelaskan
kebijakan-kebijakan pemerintah dalam hal pendidikan.
Kebijakan
Pemerintah ini kurang demokratis dalam hal kurang meratanya pendidikan.
Pemerintah hanya mempertimbangkan potensi pendidikan secara nasional.
Padahal setiap daerah potensi dalam hal pendidikan berbeda-beda. Masalah
ini menimbulkan kurang demokratisnya kebijakan pemerintah.
d. Tantangan kehidupan global Lambat laun semua hal
mengalami
perkembangan. Salah satunya dalam hal pendidikan. Pendidikan juga
mengalami perkembangan secara global. Buktinya pemerintah kita
menyempurnakan kurikulum yang dulunya hanya menyangkut kognitif saja.
Sekarang terdiri aspek kognitif, psikomotor dan afektif. Lebih khusus
dalam
hal demokrasi pendidikan juga mengalami perkembangan. Tapi hal-hal yang
terkait dalam pendidikan belum mengikuti perkembangan global.
11
o Terdapat banyak tindakan kekerasan dalam generasi baru
12
mengajar tetapi harus memberi contoh yang baik atau teladan bagi
siswa –
siswanya.
e. Untuk mengatasi rendahnya kesejahteraan guru sekarang pemerintah
menaikkan gaji guru ,berupa gaji pokok,tunjangan yang melekat pada
gaji,
tunjangan profesi dan lain – lain ,sehingga dengan meningkatkan
kesejahteraan guru diharapkan guru itu dapat mencintai profesinya
dengan
utuh artinya guru itu tidak akan mencari pekerjaan sampingan untuk
menambah penghasilan jadi dapat berkonsentrasi dalam proses
pendidikan
khususnya proses belajar mengajar.
13
berimplikasi positif terhadap pencapaian tujuan negara yang diharapkan. Artinya,
keberhasilan tujuan negara ditentukan oleh kualitas warga negaranya. Warga negara
yang
baik sebagaimana dikemukakan oleh Branson (1999:8) harus memiliki tiga komponen
utama, yakni pengetahuan kewarganegaraan (civic knowledge),
keterampilan
kewarganegaraan (civic skill), dan watak kewarganegaraan (civic disposition).
Dalam tatanan praktis, seseorang dapat dikatakan sebagai seorang warga negara
yang baik apabila ikut berpartisipasi dalam berbagai kegiatan dalam konteks
kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Salah satunya adalah keterlibatan warga
negara
dalam menjalankan sistem politik. Sebuah negara akan berjalan secara efektif dan
menuju
kearah perubahan apabila didukung oleh masyarakat yang mengerti dan memahami peran
dan fungsinya sebagai warganegara. Eksistensi sebuah negara tergantung daripada
sistem
yang digunakan untuk menjalankan roda pemerintahan.
Pendidikan demokrasi dewasa ini memang menjadi trend yang sering dibicarakan
oleh beberapa kalangan, dari mulai tingkat persekolahan, mahasiswa, Lembaga Swadaya
14
Masyarakat, politisi dan lain sebagainya. Dimana-mana sering dilaksanakan
seminar,
lokakarya serta diskusi ilmiah yang mengambil tema pendidikan demokrasi, hal
itu
menyiratkan bahwa begitu pentingnya pendidikan demokrasi dilaksanakan oleh
seluruh
warga negara dalam rangka pencapaian misi menciptakan iklim demokratis.
Mengemukanya konsep community civics semakin membuat kita yakin bahwa
pendidikan demokrasi harus segera dilakukan dalam menumbuhkembangkan budaya
kewarganegaraan (civics culture) untuk keberhasilan pengembangan dan
pemeliharaan
pemerintah demokratis (democratic government).
15
b. Pendidikan kewarganegaraan sebagai pendidikan nilai dan karakter.
Bertugas membina dan mengembangkan nilai-nilai bangsa yang dianggap
baik sehingga terbentuk warga negara yang berwatak baik bagi bangsa.
c. Pendidikan kewarganegaraa sebagai pendidikan bela negara. Bertugas
membentuk peserta didik agar sadar bela negara sehingga dapat diandalkan
untuk menjaga eksistensi dari berbagai ancaman.
d. Pendidikan kewarganegaraan sebagai pendidikan demokrasi (politik).
Mengemban tugas menyiapkan peserta didik menjadi warga negara yang
demokratis untuk mendukung tegaknya demokrasi negara melalui
sosialisasi, diseminasi dan penyebarluasan nilai-nlai demokrasi pada
masyarakat.
16
B. penerapan Demokrasi
17
Setelah NKRI selama hampir 9 tahun menjalani sistem politik demokrasi
liberal, rakyat
Indonesia sadar bahwa sistem demokrasi tersebut tidak efektif. Ketidakcocokan
sistem demokrasi
liberal dengan system politik Indonesia ini bisa dilihat dari 2 hal:
Dengan adanya Dekrit Presiden 5 Juli 1959, UUD 1945 dinyatakan berlaku lagi
dan
UUDS 1950 dinyatakan berakhir. Dekrit Presiden diterima oleh rakyat dan didukung
oleh TNI
AD serta dibenarkan oleh MA. Presiden tidak bertanggung jawab kepada DPR, kedudukan
DPR
dan Presiden berada di bawah MPR. Dengan kembalinya konstitusi konstitusi ke UUD
1945,
rakyat menaruh harapan yang sangat besar terhadap kehidupan politik yang stabil dan
demokratis. Namun pada kenyataannya, pemerintahan yang ada ternyata bersifat
otoriter yang
terwujud dalam sistem pemerintahan demokrasi tepimpin.
18
c. MPRS mengangkat IR. Soekarno mejadi presiden seumur hidup melalui ketetapan
MPRS
Np. III/MPRS/1963.
d. Pada tahun 1960, DPR hasil pemilu 1955 dibubarkan oleh presiden karena
RAPBN yang
diajukan pemerintah tiak disetujui oleh DPR-Gotong Royong tanpa melalui
pemilu.
e. Hak budget DPR tidak berjalan pada tahun 1960 karena pemerintah tidak
mengajukan RUU
APBN untuk mendapatkan persetujuan dari DPR sebelum berlakunya tahun
anggaran yang
bersangkutan.
f. Pemimpin lembaga tertinggi (MPRS) dan lembaga tinggi (DPR) Negara dijadikan
menteri
Negara, yang berarti berfungsi sebagai pembantu presiden.
Arti dari Demokrasi Pemimpin : (dikemukakan oleh Soeharto dan dikutip oleh
A.Syafi’i Ma’arif)
2. Tiap orang berhak mendapat penghidupan layak dalam masyarakat, bangsa, dan
Negara
19
Di samping itu, menurut pandangan Mari’if demokrasi terpimpin menempatkan
Soekrano
sebagai pusat kekuasaan, sehingga terjadi absolutisme dan tidak ada mekanisme
checks dan
balances dari legistatif terhadap eksekutif.
Bukti lain tentang adanya demokrasi terpemimpin yang berpusat pada presiden
adalah
pengangkatan presiden soekarno menjadi presiden seumur hidup dalam Sidang Umum MPRS
tahun 1963.Sebelumnya,pada 1960. DPR hasil pemilu dibubarkan oleh residen dan
dibentuk
Dewan Perwakilan Rakyat Gotong –Royong.Gagasan lain yang melanggengkan kedudukan
presiden sebagai pemimpin besar revolusi, ialah mengusulkan
prinsip Nasakom
(Nasionalis,Agama,dan Komunis).
Pemerintahan orde baru terbentuk tepat pada tanggal 1 Oktober 1965. Sejak
itu sebagai
Negara kita telah berhenti berpikir dan merenung.Tidak ada lagi pemikiran politik
(political
thinking) seperti masa 1945-1965. Barulah kemudian, setelah hubungan Soeharto dan
militer
mulai merenggang di penghujung tahun 1980-an,ruang bagi wacana public mulai tampak.
Saat
itulah wacana baru seperti dmokratisasi, keesenjangan sosial, gender, dan
lingkungan mulai
muncul.
Landasn formal dari periode ini adlah Pancasila,UUD 1945, dan ketetapan-
ketetapan
MPR.Orde Baru (ORBA) melakukan koreksi total terhadap penyelewengan UUD 1945 yang
terjadi pada Orde Lama. Contohnya, menghapuskan ketetapan MPRS No. III/1963 tentang
pengangkatan Soekarno sebagai presiden seumur hidup; memberikan DPR-GR beberapa hak
control, tetapi tetap mempunyai fungsi membantu pemerintah dan pimpinanya tidak
lagi
merangkap jabatan menteri. Orba menyebut diri sebagai “Demokrasi Pancasila”.
20
sampai pada tataran penerapan. Dalam praktik kenegaraan dan pemerintahan, rezim ini
tidak
memberi ruang bagi kehidupan demokrasi. Rezim orba ditandai: (1) dominannya peranan
ABRI,
(2) Birokratisasi dan sentralisasi pengambilan keputusan politik, (3) pengebirian
peran dan fungsi
partai politik, (4) campur tangan pemerintah dalam berbagai urusan parpol dan
public, (5) masa
mengembang, (6) monopoli ideologi negara, (7) inkorporasi lembaga non-pemerintah.
Pada satu titik, orba tak ubahnya sebuah panser pragmatism yang berjalan
tanpa
hambatan. Kritik menjadi sesuatu yang riskan untuk diambil. Ruang ekspresi terasa
sempit.
Akhirnya, suara-suara alternative mengambil jalan memutar dan menggunakan medium
yang
sangat samar agar bisa disuarakan. Seni kemudian muncul sebagai saluran ekspresi
yang ampuh.
Puisi Rendra, lagu Iwan Fals, atau pentas Teater Koma mampu meloloskan beberapa
keluh kesah
kolektif bangsa ini ke hadapan publik.
Akibatnya, demokrasi Pancasila menjadi bias dan kabur lagi. Bahkan posisi
MPR
“menyerupai” zaman demokrasi terpimpin yang diberada di bawah kendali Presiden
Soeharto
yang berkuasa selama 32 tahun. Puncak kekuasan orba berakhir pada tahun 1998, yaitu
dengan
munculnya perlawanan rakyat melalui gerakan reformasi 21 Mei 1998yang berhasil
menurunkan
Presiden Soeharto dari jabatan sebagai presiden RI yang telah berkuasa selama 32
tahun.
Reformasi lahir setelah presiden Soeharto mengundurkan diri pada 21 Mei 1998
dan
digantikan oleh wakil presiden Dr. Ir. B. J. Habibie. Soeharto berhenti dari
jabatannya sebagai
presiden karena tidak adanya lagi kepercayaan dari masyarakat serta menghadapi
krisis moneter
dan ekonomi yang berkepanjangan. Pelaksanaan pemilu 7 Juni 1999 dianggap sebagai
pemilu
yang paling jujur dan adil dibandingkan dengan pemilu sebelumnya. Diikuti oleh 48
partai
politik dan melahirkan beberapa parpol besar, yaitu: PDIP, GOLKAR, PPP, PKB, PAN
dan PBB.
21
Runtuhnya rezim orba telah membawa harapan bagi tumbuhnya demokrasi di
Indonesia.
Bergulirnya reformasi yang mengiringi keruntuhan rezim tersebut menandakan tahap
awal bagi
transisi demokrasi Indonesia.
Masalahnya, dalam kasus 1998, terjadi miss understanding pada arti "Reformasi"
dimana arti reformasi berubah menjadi "kebebasan yang bebas" sehingga terjadi
pembalakan
hutan, riot, dan hal-hal buruk yang tidak di inginkan maka kita di sini, menegas
kan bahwa
demokrasi. Reformasi adalah demokrasi yang menuntut perubahan bagi rakyat menuju ke
arah
yang lebih baik.
Pemilu 2004 adalah pemilu pertama sejak Indonesia merdeka yang dilaksanakan
secara
langsung, dalam arti masyarakat Indonesia dapat memilih Capres (Calon Presiden) dan
Cawapres
(Calon Wakil Presiden) dan memilih anggota legislatif secara langsung. Peserta
pemilu legislatif
tahun 2004 sebanyak 24 partai dan dimenangkan oleh Partai Golongan Karya, sedangkan
peserta
Pilpres (Pemilihan Presiden) sebanyak 5 pasangan dan dimenangkan oleh pasangan SBY-
JK
(Susilo Bambang Yudhoyono-Jusuf Kalla). Pemilu 2004 adalah salah satu contoh
pelaksanaan
demokrasi di Indonesia pada era reformasi karena dilaksanakan secara bersih dan
demokratis.
Kebebasan pers media cetak maupun elektronik mulai timbul sejak lengsernya
dinasti
orde baru, dalam hal ini pers dapat bebas berpendapat dan mengkritik kinerja
pemerintah jika
22
kinerjanya buruk. Hal ini adalah salah satu contoh pelaksanaan demokrasi di era
reformasi
karena pada masa Orde Baru, pers tidak mendapat kebebasan berpendapat dan dilarang
mengkritik kinerja pemerintah. Sebagai contoh, beberapa media cetak pada masa Orde
Baru
ditutup secara paksa karena dinilai mengkritik dinasti Soeharto.
BAB IV
KESIMPULAN
23
Tujuan otonomi pendidikan yang sejalan dengan Negara demokratis. Hakikat
pendidikan
demokratis sendiri adalah pemerdekaan. Sedangkan tujuan
pendidikan dalam suatu.
Negara yang demokratis adalah membebaskan anak bangsa dari kebodohan, kemiskinan,
dan
berbagai perbudakan lainnya.
Pendidikan demokrasi sejak dini sangat baik karena dapat membantu masyarakat
untuk
berpikir kritis. Dan dengan pemikiran yang demokratis dapat membangun Negara
Indonesia yang
lebih baik asalkan pemerintahaan nya berjalan dengan sistem demokrasi yang bersi.
Maka dari
itu diperlukan pendidikan sejak usia muda. Buka hanya di sekolah formal, tapi juga
di
lingkungan bergaul, sekitar dan lingkungan keluarga.
Daftar Pustaka
24
25