Anda di halaman 1dari 20

MAKALA

H
MENGEMBANGK
Disusun untuk memenuhi tugas
AN KOMPETENSI
Mata kuliah : Pengantar Ilmu Pendidikan
PROFESIONAL
GURU Dosen Pengampu : Dr. Wahyudi, M.Pd

Oleh :
Repni Ramadani (F1121211012)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI


JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
PONTIANAK
2021
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas limpahan rahmat

dan karunia-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini dengan merujuk dari

berbagai sumber serta beberapa pihak dalam rangka mengembangkan materi

Mengembangkan Kompetensi Profesional Guru. Oleh karena itu saya mengucapkan terima

kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang membantu penyusunan makalah ini.

Saya menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam makalah ini, oleh karena itu

saya akan berusaha menyempurnakan makalah ini dengan baik dengan menambah literatur,

menerima masukan atau saran, maupun kritik yang konstruktif dari berbagai pihak sehingga

makalah ini dapat menjadi makalah yang semakin baik.

Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kita sekalian.

Sintang, 31 Agustus 2021

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................................i
DAFTAR ISI..............................................................................................................................ii
LATAR BELAKANG...............................................................................................................1
Rumusan Masalah..................................................................................................................6
a. Apa yang dimaksud dengan kompetensi profesional guru?........................................6
b. Bagaimana standart kompetensi professional guru ?..................................................6
c. Apa saja komponen kompetensi professional guru?...................................................6
d. Bagaimana cara mengembangkan kompetensi professional guru?.............................6
Tujuan.....................................................................................................................................6
e. Untuk mengetahui pengertian kompetensi professional guru.....................................6
f. Untuk mengetahui standart kompetensi professional guru.........................................6
g. Untuk mengetahui komponen kompetensi professional guru.....................................6
h. Untuk mengetahui cara mengembangkan kompetensi professional guru...................6
PEMBAHASAN........................................................................................................................7
a. Pengertian Kompetensi Profesional Guru..........................................................................7
b. Standar Kompetensi Profesional Guru.............................................................................10
c. Komponen Kompetensi Profesional Guru........................................................................11
d. Upaya Meningkatkan Kompetensi Profesional Guru.......................................................19
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................21

ii
A. LATAR BELAKANG

Pada perkembangan digital yang sangat cepat ini kita dituntut untuk mengikuti
perkembangan zaman. Perubahan dunia yang semakin pesat ini ditopang dengan
adanya kemajuan teknologi informasi dan komunikasi yang membawa dampak besar
bagi kehidupan dan tatanan dunia. Dengan adanya perubahan ini, setiap organisasi
dituntut untuk tanggap dan cepat dalam menyesuaikan diri, begitupula pada lembaga
pendidikan. Lembaga pendidikan harus cepat berubah, memacu secara dinamis, dan
fleksibel agar dapat menyerap perubahan-perubahan yang cepat dan searah dengan
kondisi yang sedang terjadi. Sejalan dengan banyaknya perubahan tatanan dunia
menuntut pribadi-pribadi yang mampu bekerja secara professional. Kata professional
itu sendiri menunjuk dua hal, yakni pertama, orang yang menyandang suatu profesi.
Kedua, kinerja atau performance seseorang dalam melakukan pekerjaan yang sesuai
dengan profesinya. (Sudarwan, 2002:22)

Di dunia pendidikan guru memiliki peran yang sangat penting dalam


melangsungkan proses pembelajaran. Pendidikan berintikan suatu interaksi dimana
pendidik (guru) dan peserta didik (siswa) mencapai tujuan pendidikan. Tanpa adanya
guru pembelajaran akan sangat sulit untuk dilaksanakan. Karena guru memiliki peran
dalam pembelajaran yaitu bertugas untuk membimbing, mengajar, dan melatih anak
didik untuk mencapai kedewasaan. Selain itu guru juga harus dapat memotivasi,
mempengaruhi dan membawa peserta didik kearah yang lebih baik. Guru yang hebat
yaitu guru yang professional dibidangnya, dan untuk mencapai derajat professional,
guru harus melengkapi dirinya dengan berbagai kompetensi. Kompetensi yang harus
dimiliki seorang guru professional yaitu, kompetensi kepribadian, dimana
kemampuan personal guru harus dapat mencerminkan kepribadian yang mantap,
stabil, dewasa, arif dan berwibawa sehingga dapat menjadi teladan bagi peserta didik,
dan berahlak mulia. Guru juga harus meningkatkan kompetensi pedagogik, yaitu
pemahaman terhadap peserta didik, perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran,
evaluasi hasil belajar, dan pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan
berbagai potensi yang dimilikinya. Kompetensi yang selanjutnya yaitu professional,
penguasaan materi pembelajaran secara luas dan mendalam, yang mencakup
penguasan materi kurikulum mata pelajaran di sekolah dan subtansi keilmuan yang
menaungi materinya, serta penguasaan terhadap struktur dan metodologi keilmuan.
Selanjutnya, kompetensi sosial, yaitu kemampuan guru untuk berkomunikasi dan
bergaul secara efektif dengan peserta didik, sesama pendidik, tenaga kependidikan,
orangtua/wali peserta didik, dan masyarakat sekitar.

Guru juga memiliki peran penting dalam meningkatkan kualitas dan mutu
pendidikan. Di tangan guru yang cekatan, fasilitas dan sarana yang kurang memadai
dapat diatasi, namun ketika seorang guru kurang cakap, sarana fasilitas yang canggih
tidak dapat memberi banyak manfaat. Maka dari itu, langkah yang harus dilakukan
untuk meningkatkan kualitas pendidikan yaitu dengan memperbaiki kualitas tenaga
pendidiknya. Oleh karena itu dalam makalah ini, penulis ingin memaparkan salah satu
langkah untuk meningkatkan kompetensi professional guru.

1
1. Rumusan Masalah

a. Apa yang dimaksud dengan kompetensi profesional guru?


b. Bagaimana standart kompetensi professional guru ?
c. Apa saja komponen kompetensi professional guru?
d. Bagaimana cara mengembangkan kompetensi professional guru?

2. Tujuan

 Untuk mengetahui pengertian kompetensi professional guru


 Untuk mengetahui standart kompetensi professional guru
 Untuk mengetahui komponen kompetensi professional guru
 Untuk mengetahui cara mengembangkan kompetensi professional guru

2
B. PEMBAHASAN

a. Pengertian Kompetensi Profesional Guru


Sebelum membahas lebih jauh mengenai kompetensi professional guru, alangkah lebih
baiknya jika kita memahami makna kompetensi professional. Kompetensi Profesional berasal
dari dua kata yaitu kompetensi dan profesional. Pengertian dasar kompetensi (competency)
adalah kemampuan atau kecakapan. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia kompetensi
berarti kewenangan/kekuasaan untuk menentukan (memutuskan sesuatu). Menurut
Keputusan Menteri Pendidikan Nasional No. 045/4/2002 menyebutkan bahwa kompetensi
sebagai seperangkat tindakan cerdas dan penuh tanggungjawab dalam melaksanakan tugas-
tugas sesuai dengan pekerjaan tertentu. Sedangkan profesional menunjuk pada dua hal,
pertama orang yang menyandang suatu profesi, kedua penampilan seseorang dalam
melakukan pekerjaan yang sesuai dengan profesinya. Makna professional, ada tiga istilah
yang sering salah atau tertukar ketika didefinisikan, yaitu profesi, professional, dan
profesionalitas
Menurut Udin Syaefudin (2009) yang dikutip dalam buku Amirullah Syarbini
(2015:31) profesi pada hakikatnya merupakan suatu pekerjaan tertentu yang menuntut
persyaratan khusus dan istimewa sehingga meyakinkan dan memperoleh kepercayaan pihak
yang memerlukan jadi professional adalah suatu jabatan atau pekerjaan yang menuntut
keahlian dari para anggotanya. Artinya, pekerjaan itu tidakbisa dilakukan oleh sembarang
orang yang tidak dilatih dan tidak disiapkan secara khusu untuk melakukan pekerjaan itu.
Selain kata profesi, adapula kata profesional yang menunjuk pada dua hal. Pertama orang
yang menyandang suatu profesi. Kedua penampilan seseorang dalam melakukan
pekerjaannya yang sesuai dengan profesinya. Adapun kata profesionalitas berarti sikap para
anggota profesi terhadap profesinya serta derajat pengetahuan dsn kejelian yang mereka
miliki dalam rangka melakukan pekerjaannya (Ismail Kusmayadi, 2014:14) dalam buku
Amirullah Syarbini (2015:32).
Menurut Amirullah Syarbini dalam bukunya yang berjudul guru hebat indonesia
(2015:37) bahwasanya kompetensi professional merupakan penguasaan materi kurikulum
secara luas dan mendalam, yang mencakup penguasaan materi kurikulum mata pelajaran di
sekolah dan subtansi keilmuan yang menaungi materinya, serta penguasaan terhadap struktur
dan metodologi keilmuan. Setiap subkompetensi tersebut memiliki indikator esensial sebagai
berikut.
a.       Subkompetensi menguasai subtansi keilmuan yang terkait dengan bidang studi memiliki
indicator esensial; memahami materi ajar yang ada dalam kurikulum sekolah; memahami
struktur, konsep, dan metode keilmuan yang menaungi atau koheren dengan materi ajar;
memahami hubungan konsep antar mata pelajaran terkait, dan menerapkan konsep-konsep
keilmuan dalam kehidupan sehari-hari.

3
b.      Subkompetensi menguasai struktur dan metode keilmuan memiliki indicator; menguasai
langkah-langkah penelitian dan kajian kritis untuk memperdalampengetahuan atau materi
bidang studi secara professional dalam konteks global.

Sebagai pendidik professional, guru bukan saja dituntut melaksanakan tugasnya


secara professional, tetapi juga harus memiliki pengetahuan dan kemampuan professional.
Dalam diskusi pengembangan model pendidikan professional tenaga kependidikan, yang
diselenggarakan oleh PPS IKIP Bandung tahun 1990, dirumuskan 10 ciri professi, yaitu:
1)      Memiliki fungsi dan signifikansi sosial.
2)      Memiliki keahlian / keterampilan tertentu.
3)      Keahlian/ keterampilan diperoleh dengan menggunakan teori dan metode ilmiah.
4)      Didsarkan atas disiplin ilmu yang jelas.
5)      Diperoleh dengan pendidikan dalam masa tertentu yang cukup lama.
6)      Aplikasi dan sosialisasi nilai-nilai professional.
7)      Memiliki kode etik.
8)      Kebebasan untuk memberikan judgement dalam memecahkan masalah dalam lingkup
kerjannya.
9)      Memiliki tanggung jawab professional dan otonomi.
10)  Ada pengakuan dari masyarakat dan imbalan atas layanan profesinya.

Kemampuan professional guru berdasarkan rumusan Departemen pendidikan dan


kebudayaan pada tahun 1980 adalah kemampuan yang mencakup
a)      Penguasaan materi pelajaran, mencakup bahan yang akan diajarkan dan dasar keilmuan dari
bahan pelajaran tersebut.
b)      Penguasaan landasan dan wawasan kependidikan dan keguruan.
c)      Penguasaan proses kependidikan, keguruan dan pembelajaran siswa.

Lebih lanjut Depdikbud (1980) merinci ketiga kelompok kemampuan tersebut


menjadi 10 kelompok dasar, yaitu:
1)      Penguasaan bahan pelajaran beserta konsep- konsep dasar keilmuannya.
2)      Pengelolaan program belajar- mengajar.
3)      Pengelolaan kelas.
4)      Penggunaan media dan sumber pembelajaran.
5)      Penguasaan landasan-landasan kependidikan.
4
6)      Pengelolaan interaksi belajar- mengajar.
7)      Penilaian prestasi siswa.
8)      Pengenalan fungsi dan program bimbingan dan penyuluhan.
9)      Pengenalan dan penyelenggaraan administrasi sekolah.
10)  Pemahaman prinsip- prinsip dan pemanfaatan hasil penelitian pendidikan untuk kepentingan
peningkatan mutu pengajaran.

Jadi dari berbagai pengertian di atas maka yang dimaksud dengan kompetensi
profesional guru ialah kemampuan dan kewenangan guru dalam menjalankan profesi
keguruannya, artinya guru yang piawai dalam melaksanakan profesinya dapat disebut sebagai
guru yang kompeten dan profesional. Kompetensi profesional merupakan pekerjaan yang
hanya dapat di lakukan oleh seorang yang mempunyai kualifikasi akademik, kompetensi dan
sertifikat pendidik sesuai dengan persyaratan untuk setiap jenis dan jenjang pendidikan
tertentu

5
b. Standar Kompetensi Profesional Guru
Dalam Permendiknas no.16 tahun 2007 disebutkan standar kompetensi professional
yang harus dimiliki oleh seorang guru. Standar kompetensi professional yang dimaksud
adalah sebagai berikut:
1. Standar kompetensi profesional guru PAUD/TK/SD/MI

 Menguasai materi, struktur, konsep, dan pola pikir keilmuan yang mendukung mata
pelajaran yang diampu.
 Menguasai standar kompetensi dan kompetensi dasar mata pelajaran/bidang
pengembangan yang diampu.
 Mengembangkan materi pembelajaran yang diampu secara kreatif.
 Mengembangkan keprofesionalan secara berkelanjutan dengan melakukan tindakan
reflektif.
 Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk berkomunikasi dan
mengembangkan diri.

2. Standar kompetensi guru Mata Pelajaran di SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA, dan SMK/MAK

 Menguasai materi, struktur, konsep, dan pola pikir keilmuan yang mendukung mata
pelajaran yang diampu.
 Menguasai standar kompetensi dan kompetensi dasar mata pelajaran yang diampu.
 Mengembangkan materi pembelajaran yang diampu secara kreatif.
 Mengembangkan keprofesionalan secara berkelanjutan dengan melakukan tindakan
reflektif.
 Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk mengembangkan diri.

6
c. Komponen Kompetensi Profesional Guru
Kompetensi profesional merupakan kemampuan dasar yang harus dimiliki oleh guru. Ada
beberapa pandangan ahli tentang kompetensi profesional. Menurut Cooper ada 4
komponen kompetensi dasar yaitu:
a. Mempunyai pengetahuan tentang belajar dan tingkah laku manusia.
b. Mempunyai pengetahuan dan menguasai bidang studi yang dibinanya
c. Mempunyai sikap yang tepat tentang diri sendiri, sekolah, teman sejawat dan
bidang studi yang dibinanya
d. Mempunyai keterampilan dalam belajar

Sedangkan menurut (Johnshon, 1980) mencakup:


a. Penguasaan materi pelajaran yang terdiri atas penguasaan bahan yang harus
diajarkan dan konsep-konsep dasar keilmuan yang diajarkan dari bahan yang
diajarkan itu
b. Penguasaan dan penghayatan atas landasan dan wawasan kependidikan dan
keguruan
c. Penguasaan proses-proses kependidikan keguruan pembelajaran siswa

Dari beberapa pandangan tersebut diatas anda dapat mempelajari-nya secara rinci sebagai
berikut:
a.    Penguasaan Bahan Bidang Studi
Kompetensi pertama yang harus dimiliki oleh seorang guru adalah penguasaan bahan
bidang studi. Penguasaan ini menjadi landasan pokok untuk keterampilan mengajar. Yang
dimaksud dengan kemampuan menguasai bahan bidang studi menurut Wijaya (1982)
adalah kemampuan mengetahui, me-mahami, mengaplikasikan, menganalisis,
menyintesiskan, dan mengevaluasi sejumlah pengetahuan keahlian yang di-ajarkannya.

Ada dua hal dalam menguasai bahan bidang studi:

1)   Menguasai bahan bidang studi dan kurikulum sekolah.


Untuk menguasai bahan bidang studi dan kurikulum sekolah dapat dilakukan dengan
cara:
a)    Mengkaji bahan kurikulum bidang studi
b)   Mengkaji isi buku-buku teks bidang studi yang bersangkutan
c)    Melaksanakan kegiatan-kegiatan yang disarankan dalam kurikulum bidang studi yang
bersangkutan.

2)   Menguasai bahan pendalaman/aplikasi bidang studi.

7
Hal ini dilakukan dengan cara:
a)    Mempelajari ilmu yang relevan
b)   Mempelajari aplikasi bidang ilmu ke dalam bidang ilmu yang lain (untuk program-
program studi tertentu)
c)    Mempelajari cara menilai kurikulum bidang studi.

b.    Pengelolaan Program Belajar Mengajar


Kemampuan mengelola program belajar mengajar mencakup kemampuan merumuskan
tujuan instruksional, kemampuan mengenal dan menggunakan metode belajar mengajar,
kemampuan memilih dan menyusun prosedur instruksional yang tepat, kemampuan
melaksanakan program belajar mengajar, kemampuan mengenal potensi (entry
behaviour) peserta didik, serta kemampuan merencanakan dan melaksanakan pengajaran
remedial.

Secara rinci, menurut Sciever (1991): kemampuan mengelola program belajar mengajar
dapat dengan cara berikut ini.
1)   Merumuskan tujuan instruksional. Kemampuan ini dilakukan dengan cara:
a) Mengkaji kurikulum bidang studi
b) Mempelajari cirri-ciri rumusan tujuan instruksional
c) Mempelajari tujuan instruksional bidang studi yang bersangkutan
d) Merumuskan tujuan instruksional bidang studi yang bersangkutan.

2)   Mengenal dan dapat menggunakan metode belajar mengajar. Kemampuan ini dapat
dilakukan dengan cara:
a) Mempelajari macam-macam metode mengajar
b) Menggunakan macam-macam metode mengajar.

3)   Memilih dan menyusun prosedur instruksional yang tepat. Kemampuan ini dapat
dilakukan dengan cara:
a) Mempelajai criteria pemilihan materi dan prosedur mengajar
b) Menggunakan criteria pmilihan materi dan prosedur mengajar
c) Merencanakan program pelajaran
d) Menyusun suatu pelajaran.

4)   Melaksanakan program belajar mengajar. Kemampuan ini dapat dilakukan dengan
cara:
a) Mempelajari fungsi dan peran guru dalam proses belajar mengajar

8
b) Menggunakan alat bantu belajar mengajar
c) Menggunakan lingkungan sebagai sumber belajar
d) Memonitor proses belajar peserta didik
e) Menyesuaikan rencana program pengajaran dengan situasi kelas.

5)   Mengenal kemampuan (entry behaviour) anak didik. Kemampuan ini dilakukan
dengan cara:
a) Mempelajari tingkat perkembangan dan factor-faktor yang mempengaruhi
pencapaian prestasi belajar
b) Mempelajari prosedur dan teknik untuk mengidentifikasi kemampuan peserte didik
c) Menggunakan prosedur dan teknik untuk mengidentifikasi kemampuan peserta
didik.

6)   Merencanakan dan melaksanakan pengajaran remedial. Kemampuan ini dapat


dilakukan dengan cara:
a) Mempelajari factor-faktor penyebab kesulitan belajar
b) Mendiagnosis kesulitan belajar peserta didik
c) Menyusun rencana pengajaran remedial
d) Melaksanakan pengajaran remedial

c.    Pengelolaan Kelas


Kemampuan ini menggambarkan keterampilan guru dalam merancang, menata dan
mengatur sumber-sumber belajar, agar tercapai suasana pengajaran yang efektif dan
efisien. Jenis kemampuan yang harus dimiliki guru adalah:
1)   Mengatur tata ruang kelas untuk pengajaran
Kemampuan ini dapat dikuasai dengan cara:
a. Mempelajari macam-macam pengaturan tempat duduk dan setting ruang kelas
sesuai dengan tujuan-tujuan instruksional yang hendak dicapai
b. Mempelajari criteria penggunaan macam-macam pengaturan tempat duduk dan
setting ruangan.

2)   Menciptakan iklim belajar mengajar yang kondusif.


Kemampuan ini dapat dikuasai dengan cara berikut ini:
a. Mempelajari factor-faktor yang mengganggu iklim belajar mengajar yang kodusif
b. Mempelajari strategi dan prosedur pengelolaan kelas yang bersifat prefentif

9
c. Menggunakan strategi dan prosedur pengelolaan kelas yang bersifat prefentif
d. Menggunakan prosedur pengelolaan kelas yang bersifat kuratif.

d.   Pengelolaan Dan Penggunaan Media Serta Sumber Belajar


Kemampuan ini pada dasarnya merupakan kemampuan menciptakan kondisi belajar yang
merangsang agar proses belajar mengajar dapat berlangsung secara efektif dan efisien.
Ada lima jenis kemampuan memahami media dan sumber belajar, menurut Cece Wijaya
(1994) yaitu:
1)   Mengenal, memilih dan menggunakan media. dengan cara:
a. Mempelajari macam-macam media pendidikan
b. Mempelajari criteria pemilihan criteria pendidikan
c. Menggunakan media pendidikan
d. Merawat alat-alat bantu belajar mengajar.

2)   Membuat alat-alat bantu pelajaran sederhana. Kemampuan ini dapat dikuasai dengan
cara:
a. Mengenali bahan-bahan yang tersedia di lingkungan sekolah untuk membuat alat-
alat bentu
b. Mempelajari perkakas untuk membuat alat-alat bantu mengajar
c. Menggunakan perkakas untuk membuat alat bantu mengajar.

3)   Menggunakan dan mengelola laboratorium dalam rangka proses belajar mengajar.
Kemampuan ini dapat dikuasai dengan cara:
a. Mempelajari cara-cara menggunakan laboratorium
b. Mempelajari cara-cara dan aturan pengamanan kerja dilaboratorium
c. Berlatih mengatur tata ruang laboratorium
d. Mempelajari cara merawat dan menyimpan alat-alat.

4)   Khusus untuk guru IPA, dapat mengembangkan laboratorium.

5)   Menggunakan perpustakaan dalam proses belajar mengajar. Kegiatan yang dapat
dilakukan adalah:
a. Mempelajari fungsi-fungsi perpustakaan dalam proses belajar mengajar
b. Mempelajari macam-macam sumber perpustakaan
c. Menggunakan macam-macam sumber kepustakaan

10
d. Mempelajari criteria pemilihan sumber kepustakaan
e. Menilai sumber-sumber kepustakaan.

e.    Penguasaan landasan-landasan kependidikan


Kemampuan menguasai landasan-landasan kependidikan berkaitan dengan kegiatan
sebagai berikut:
1) Mempelajari konsep dan masalah pendidikan dan pengajaran dengan sudut
tinjauan sosiologis, filosofis, historis, dan psikologis
2) Mengenal fungsi sekolah sebagai lembaga social yang secara potensial dapat
memajukan masyarakat dalam arti luas serta pengaruh timbal balik antar sekolah
dan masyarakat
3) Mengenal karakteristik peserta didik baik secara fisik maupun psikologis.

f.    Mampu menilai prestasi belajar mengajar


Kemampuan menilai prestasi belajar mengajar perlu dimiliki oleh guru. Kemampuan
yang dimaksud adalah ke-mampuan mengukur perubahan tingkah laku peserta didik dan
kemampuan mengukur kemahiran dirinya dalam mengajar dan dalam membuat program.
Dalam setiap pekerjaan evaluasi ada tiga sasaran yang hendak dicapai, yaitu:
1) Prestasi berupa pernyataan dalam bentuk angka dan nilai tingkah laku
2) Prestasi mengajar berupa pernyataan lingkugan yang mengamatinya melalui
penghargaan atas prestasi yang dicapainya
3) Keunggulan program yang dibuat guru, karena relavan dengan kebutuhan peserta
didik dan lingkungannya.

Beberapa kegiatan yang dapat dilakukan guru dalam menilai prestasi peserta didik untuk
kepentingan pengajaran adalah sebagai berikut:
1) Mempelajari fungsi penilaian
2) Mempelajari bermacam-macam teknik dan prosedur penilaian
3) Menyusun teknik dan prosedur penilain
4) Mempelajari criteria pemilihan teknik dan prosedur penilaian
5) Menggunakan teknik dan prosedur pengajaran
6) Mengolah dan menginterpretasi hasil penilaian
7) Menggunakan hasil-hasil penilaian untuk perbaikan proses belajar mengajar
8) Menilai teknik dan prosedur penilaian
9) Menilai keefektifan program pengajaran.

11
f. Memahami prinsip-prinsip pengelolaan lembaga dan program pendidikan
disekolah
Di samping melaksanakan proses belajar mengajar, menurut Nawawi (1989), diharapkan
guru membantu kepala sekolah dalam menghadapi berbagai kegiatan pendidikan lainnya
yang digariskan dalam kurikulum, guru perlu memahami pula prinsip-prinsip dasar tntang
organisasi dan pengelolaan sekolah, bimbingan dan penyuluhan termasuk bimbingan
karier, program kurikuler dan ekstrakurikulern, perpustakaan sekolah serta hal-hal yang
terkait.

h.    Menguasai metode berfikir


Metode dan pendekatan setiap bidang studi berbeda-beda. Menurut Reynold (1990)
metode dan pendekatan berfikir keilmuan bermuara pada titik tumpu yang sama. Oleh
karena itu, untuk dapat menguasai metode dan pendekatan bidang-bidang studi, guru
harus menguasai metode berfikir ilmiah secara umum.

i.     Meningkatkan kemampuan dan menjalankan misi profesional


Ilmu pengetahuan dan teknologi terus berkembang untuk menyesuaikan diri dengan
perkembangan ilmu pengetehuan dan teknologi.  Guru harus terus menerus
mengembangkan dirinya agar wawasannya menjadi luas sehingga dapat mengikuti
perubahan dan perkembangan profesinya yang didasari oleh perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi tersebut.

j.     Terampil memberikan bantuan dan bimbingan kepada peserta didik


Bantuan dan bimbingan kepada peserta didik sangat diperlukan agar peserta didik dapat
mengembangkan kemampuannya melalui proses belajar mengajar di kelas. Untuk itu,
guru perlu memahami berbagai teknik bimbingan belajar dan dapat memilihnya dengan
tepat untuk membanru para peserta didik.

Ada dua hal yang perlu dimiliki dalam memberikan bantuan dan bimbingan kepada
peserta didik, yaitu:
1)   Mengenal fungsi dan program layanan dan penyuluhan di sekolah, yang dapat
dilakukan dengan cara:
1. Mempelajari fungsi bimbingan dan penyuluhan disekolah
2. Mempelajari program layanan bimbingan di sekolah
3. Mengkaji persamaan dan perbedaan fungsi, kewenangan, serta tanggung jawab
antarguru dan pembimbing di sekolah.

2)   Menyelenggarakan program layanan bimbingan di sekolah, hal ini dilakukan dengan
cara:
1. Mengidentifikasi kesulitan-kesulitan yang dihadapi murid di sekolah
2. Menyelenggarakan program layanan bimbingan di sekolah, terutama bimbingan
belajar.

12
3. Memiliki wawasan tentang penelitian pendidikan

Guru perlu mengikuti perkembangan yang terjadi dalam dunia pendidikan dan
pengajaran, terutama hal-hal yang menyangkut pelaksanaan tuga-tugas pokoknya di
sekolah. Setiap guru perlu memiliki kemampuan untuk memahami hasil-hasil penelitian
itu dengan tepat sehingga mereka perlu memiliki wawasan yang memadai tentang
prinsip-prinsip dasar dan cara-cara melaksanakan penelitian pendidikan.
Kegiatan yang dapat dilakukan oleh guru adalah sebagai berikut:
a.    Mempelajari dasar-dasar penggunaan metode ilmiah dalam penelitain pendidikan
b.    Mempelajari teknik dan prosedur penelitian pendidikan terutama sebagai
konsumenhasil-hasil penelitian pendidikan
c.    Menafsirkan hasil-hasil penelitian untuk perbaikan pengajaran
d.   Mampu menyelenggarakan penelitian sederhana untuk keperluan pengajaran.

l.     Mampu memahami karakteristik peserta didik


Guru dituntut memiliki pemahaman yang lebih mendalam tentang cirri-ciri dan
perkembangan peserta didik, lalu menyesuaikanbahan yang akan diajarkan sesuai dengan
karakteristik peserta didik. Menurut Rochman Natawijaya (1989: 7), pemahaman yang
dimaksud mencakup pemahaman tentang kepribadian murid serta factor-faktor yang
mempengaruhi perkembangannya, perbadaan individual di kalangan peserta didik,
kebutuhan, motivasi dan kesehatan mental peserta didik, tugas-tugas perkembangan yang
perlu pada tingkat-tingkat usia tertentu, serta fase-fase perkembangan yang dialami
mereka.
m.  Mampu menyelenggarakan administrasi sekolah
Di samping kegiatan akademis, guru harus mampu menyelenggarakan administrasi
sekolah, menurut Ary Gunawan (1989) guru duharapkan:
1)   Mengenal secara baik pengadministrasian kegiatan sekolah
2)   Membantu dalam melaksanakan kegiatan administrasi sekolah
3)   Mengatasi kelangkaan sumber belajar bagi dirinya dan bagi sekolah
4)   Membimbing peserta didik merawat alat-alat pelajaran dan sumber belajar secara
tepat.

n.    Memiliki wawasan tentang inovasi pendidikan


Seorang guru diharapkan berperan sebagai innovator atau agen perubahan maka guru
perlu memiliki wawasan yang memadai mengenai berbagai inovasi dan teknologi
pendidikan yang pernah dan mungkindikembangkan pada jenjang pendidikan, M.C. Ryan
(1990). Wawasan ini perlu dimiliki oleh setiap guru agar dalam melaksanakan tugasnya
13
mereka tidak cenderung bertindak secara rutin, tetapi selalu memikirkan cara-cara baru
yang mungkin dapat diterapkan di sekolah, yang sekaligus dapat meningkatkan
kegairahan kerja mereka.

o.    Berani mengambil keputusan


Guru harus memiliki kemampuan mengambil keputusan pendidikan agar dia tidak
terombang-ambing dalam ke-tidakpastian. Semua tindakannya akan memberikan dampak
tersendiri bagi peserta didik sehingga apabila guru tidak berani mengambil tindakan
kependidikan, siswa akan menjadi korban kebimbangan.

p.    Memahami kurikulum dan perkembangannya


Salah satu tugas guru adalah melaksanakan kurikulum dengan sebaik-baiknya. Oleh
karena itu, guru perlu memahami konsep-konsep dasar dan langkah-langkah pokok dalam
pengembangan kurikulum.

q.    Mampu bekerja berencana dan terprogram


Guru dituntut untuk dapat bekerja teratur, tahap demi tahap, tanpa menghilangkan
kreativitasnya. Rencana dan program tersebut akan menjadi program kerja guru sehingga
tahap pencapaian pendidikan dapat dinilai dan dijadikan umpan balik bagi kelanjutan
peningkatan tahap pendidikan. Keteraturan dan keterlibatan kerja ini pun akan
memberikan warna dalam proses pendidikan atau proses belajar mengajar. Dengan urutan
yang jelas, guru diharapkan dapat disiplin dalam bertindak, berpakaian dan berkarya.

r.     Mampu menggunakan waktu secara tepat


Makna tepat waktu di sini bukan sekedar masuk dan keluar kelas tepat pada waktunya,
melainkan juga guru harus pandai membuat program kegiatan dengan durasi dan
frekuensi yang tepat sehingga tidak membosankan. Karakteristik ini juga hanya dapat
dipakai melalui praktik pembinaan yang cukup banyak dan pengetahuan yang baik

14
d. Upaya Meningkatkan Kompetensi Profesional Guru

Upaya meningkatkan kompetensi professional guru, seperti yang diharapkan pada standar
dan kriteria guru professional di atas, baik dari pihak pemerintah, sekolah maupun diri
pribadi guru dapat dilakukan dengan:

1. Menempuh pendidikan pada jenjang yang lebih tinggi sesuai kualifikasi akademik.

Hal ini berdasarkan Undang-Undang Guru Dosen bahwa guru untuk mendapatkan
kompetensi profesional harus melalui pendidikan profesi dan guru juga dituntut untuk
memiliki kualifikasi akademik minimal S-1 atau D4. Apalagi pada saat sekarang ini,
perkembangan dunia pendidikan dan sistem pendidikan semakin meningkat. Dengan
melanjutkan tingkat pendidikan diharapkan guru dapat menambah pengetahuannya dan
memperoleh informasi-informasi baru dalam pendidikan sehingga guru tersebut mengetahui
perkembangan ilmu pendidikan Mengikutsertakan guru melalui seminar dan pelatihan yang
diadakan Diknas maupun di luar Diknas. Hal tersebut dilakukan untuk meningkatkan kinerja
guru dalam membenahi dan metodologi pembelajaran

2. Mengikuti kegiatan KKG (Kelompok Kerja Guru).

Melalui wadah inilah para guru diarahkan untuk mencari berbagai pengalaman
mengenai metodologi pembelajaran dan bahan ajar yang dapat diterapkan di dalam kelas.

3. Meningkatkan kesejahteraan guru.

Kesejahteraan guru tidak dapat diabaikan, karena merupakan salah satu faktor
penentu dalam peningkatan kinerja, yang secara langsung terhadap mutu pendidikan.

4. Gerakan Guru Membaca (G2M).

Guru hendaknya mempunyai kesadaran akan pentingnya membaca untuk


mengembangkan wawasan dan pengetahuannya. Tidak lucu bukan kalau guru menyuruh
murid-muridnya rajin membaca sedangkan gurunya enggan untuk membaca. Kita sebagai
guru harus lebih serba tahu dibandingkan peserta didik. Untuk itu perlu digalakkan Gerakan
Guru Membaca. Dalam hal ini guru bisa memanfatkan buku-buku atau media masa yang
tersedia di perpustakaan, sekolah ataupun toko buku, atau bisa juga dengan mengakses
internet tentang hal-hal yang berhubungan dengan spesialisasinya ataupun pengetahuan
umum yang dapat menambah wawasannya.

5. Senantiasa produktif dalam menghasilkan karya-karya di bidang pendidikan.

Guru hendaknya memiliki kesadaran untuk lebih banyak menulis, terutama mengenai
masalah-masalah pendidikan dan pengajaran. Hal ini termasuk salah satu metode untuk dapat
meningkatkan kemampuan guru dalam menuangkan konsep-konsep dan gagasan dalam
bentuk tulisan. Setiap guru harus sadar dan mau melatih diri jika ia benar-benar ingin
menumbuhkan kreativitas dirinya melalui karya tulis (Misalnya; PTK bahanajar, artikel, dsb).

15
Kompetensi profesional merupakan salah satu dari kompetensi yang harus dimiliki oleh guru
profesional. Kompetensi profesional adalah kemampuan dan kewenangan guru dalam
menjalankan profesi keguruannya, artinya guru yang piawai dalam melaksanakan profesinya
dapat disebut sebagai guru yang kompeten dan profesional.Komponen kompetensi
professional seorang guru terdiri dari 18 poin yaitu: penguasaan bahan bidang studi,
pengelolaan program belajar mengajar, pengelola kelas, pengelolaan dan penggunaan media
serta sumber belajar, penguasaan landasan-landasan kependidikan, mampu menilai prestasi
belajar mengajar, memahami prinsip-prinsip pengelolaan lembaga dan program pendidikan di
sekolah, menguasai metode berfikir, meningkatkan kemampuan dan menjalankan misi
profesional, terampil memberikan bantuan dan bimbingan kepada peserta didik, memiliki
wawasan tentang penelitian pendidikan, mampu memahami karakteristik peserta didik,
mampu menyelenggarakan administrasi sekolah, memiliki wawasan tentang inovasi
pendidikan, berani mengambil keputusan, memahami kurikulum dan perkembangannya,
mampu bekerja berencana dan terprogram, dan mampu menggunakan waktu secara tepat.
Serta upaya yang harus dilakukan untuk mengembangkan kompetensi guru professional yaitu
dengan menempuh pendidikan pada jenjang yang lebih tinggi sesuai kualitikasi akademik,
mengikuti kegiatan KKG (Kelompok Kerja Guru), meningkatkan kesejahteraan guru,
Gerakan Guru Membaca (G2M), senantiasa produktif dalam menghasilkan karya-karya di
bidang pendidikan.

16
DAFTAR PUSTAKA

Sukmadinata. Nana Syaodih.2015. Pengembangan Kurikulum. Bandung: Pt Remaja Rosdakarya.

Syarbin, amirulloh. 2015 .Guru hebat Indonesia. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media

Mulyasa, E.2015. Guru dalam implementasi kurikulum 2013. Bandung : Pt Remaja Rosdakarya.

Majid, Abdul. 2014. Implementasi Kurikulum 2013. Jakarta: Interes Media.

http://www.gurukelas.com/2012/12/kompetensi-profesional-guru-dan-komponen-

komponennya.html Diakses 9 September 2021

http://wanitapencariilmu.blogspot.com/2016/10/makalah-kompetensi-profesional-guru.html

Diakses 9 September 2021

Asrorun Ni’am Sholeh. 2006. Membangun Profesionalitas Guru. Jakarta: Elsas.

Djam’an Satori, dkk. 2008. Profesi Keguruan. Jakarta: Universitas Terbuka.

Keputusan Menteri Pendidikan Nasional No. 045/4/2002

Prof. suyanto, Ph. D. dan Drs. Asep Jihad, M. Pd.2013. Menjadi guru professional, strategi

meningkatkan kualifikasi dan kualitas guru di era global: Jakarta: erlangga group.

https://ratnadewi87.wordpress.com/tag/upaya-meningkatkan-profesionalguru Diakses 9

September 2021

http://arnimabruria.blogspot.com/2010/11/upaya-meningkatkankompetensi.html Diakses 9

September 2021

17

Anda mungkin juga menyukai