Disusun Oleh :
Nama : Linda
NIM : 482012108128
Kelas : 1c Farmasi
Dosen Pembimbing :
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa, atas rahmat
dan hidayah-nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini sebagaimana
mestinya. Makalah ini disusun sebagai salah tugas mata kuliah Anfisman.
Penyusunan dan penulisan makalah tidak lepas dari bantuan dan dukungan
berbagai pihak dalam bentuk bantuan dan bimbingan. Olehnya itu pada kesempatan ini
penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada bapak
Dr. dr. H Ibrahim Edy Sapada,M.Kes sebagai dosen pengampu mata kuliah Anfisman
yang telah banyak memberikan curahan ilmu, petunjuk, pengarahan, bimbingan, saran,
kritikan dan motivasi selama ini.
Semoga segala bantuan, petunjuk, dorongan dan bimbingan yang telah diberikan
mendapatkan imbalan yang berlipat ganda dari Tuhan Yang Maha Esa. Semoga
makalah ini dapat bermanfaat untuk almamater khususnya Program Studi S1 Farmasi
STIK Siti Khadijah Palembang dan para pembaca.
Penulis menyadari bahwa, makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat diharapkan demi kesempurnaan
makalah ini selanjutnya.
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
2.1 Pengertian
Muskuloskeletal terdiri dari kata Muskulo yang berarti otot dan kata
Skeletal yang berarti tulang.Muskulo atau muskular adalah jaringan otot-otot tubuh.
Ilmu yang mempelajari tentang muskulo atau jaringan otot-otot tubuh adalah
Myologi. Skeletal atau osteo adalah tulang kerangka tubuh. Ilmu yang mempelajari
tentang muskulo atau jaringan otot-otot tubuh adalah Osteologi.
b. Otot Polos
Otot polos merupakan otot tidak berlurik dan involunter (bekerja
secara tak sadar). Jenis otot ini dapat ditemukan pada dinding
berongga seperti kandung kemih dan uterus, serta pada dinding tuba,
seperti pada sistem respiratorik, pencernaan, reproduksi, urinarius,
dan sistem sirkulasi darah. Kontraksinya kuat dan lamban.
Struktur Mikroskopis Otot Polos yaitu memiliki bentuk sel otot
seperti silindris/gelendong dengan kedua ujung meruncing. Serabut
sel ini berukuran kecil, berkisar antara 20 mikron (melapisi
pembuluh darah). Memiliki satu buah inti sel yang terletak di tengah
sel otot dan mempunyai permukaan sel otot yang polos dan
halus/licin.
c. Otot Jantung
Otot Jantung juga otot serat lintang involunter, mempunyai struktur
yang sama dengan otot lurik. Otot ini hanya terdapat pada jantung.
Bekerja terus-menerus setiap saat tanpa henti, tapi otot jantung juga
mempunyai masa istirahat, yaitu setiap kali berdenyut.Memilki
banyak inti sel yang terletak di tepi agak ke tengah. Panjang sel
berkisar antara 85-100 mikron dan diameternya sekitar 15 mikron.
4. Tulang Hioid, yaitu tulang yang berbentuk huruf U, terdapat diantara laring dan
mandibula, berfungsi sebagai pelekatan beberapa otot mulut dan lidah. : 1 buah.
7. Tulang Iga/Rusuk (costae), yaitu tulang yang bersama-sama dengan tulang dada
membentuk perisai pelindung bagi organ- organ penting yang terdapat di dada,
seperti paru-paru dan jantung. Tulang rusuk juga berhubungan dengan tulang
belakang, berjumlah 12 ruas, terdiri dari:
Tulang Rusuk Sejati (costae vera) : 7 pasang
Tulang Rusuk Palsu (costae spuria) : 3 pasang
Rusuk Melayang (costae fliktuantes) : 2 pasang
8. Tulang Dada (sternum) terdiri atas tulang-tulang yang
berbentuk pipih, antara lain:
Tulang hulu (manubrium) : 1 buah
Tulang badan (gladiolus) : 1 buah
Tulang bahu pedang (sifoid) : 1 buah
(ketiganya bergabung menjadi satu buah tulang dada)
Rangka Apendikular
Rangka apendikuler merupakan rangka yang tersusun dari tulang-tulang
bahu, tulang panggul, dan tulang anggota gerak atas dan bawah terdiri atas 126
tulang. Secara umum rangka apendikular menyusun alat gerak, tangan dan
kaki. Tulang rangka apendikular dibagi kedalam 2 bagian, yaitu :
a) Ektremitas Atas, yaitu terdiri dari tulang bahu dan tulang anggota gerak atas.
Tulang bahu, terdiri atas dua bagian:
Tulang belikat (skapula) : 2 buah
Tulang selangka (klavikula) : 2 buah
Tulang anggota gerak atas, terdiri dari:
Tulang lengan atas (humerus) : 2 buah
Tulang hasta (ulna) : 2 buah
Tulang pengumpil (radius) : 2 buah
Tulang pergelangan tangan (karpal): 16 buah
(8 pada tiap tangan) Tulang tapak tangan (metakarpal) : 10 buah
(5 pada tiap tangan)
Tulang jari-jari (phalanges) : 28 buah (2 kali 14 ruas jari)
b) Ektremitas Bawah, yaitu terdiri dari tulang panggul dan tulang anggota
gerak bawah.
Tulang panggul (pelvis), terdiri atas tiga bagian:
Tulang usus (ileum) : 2 buah
Tulang duduk (iskhium) : 2 buah
Tulang kemaluan (pubis) : 2 buah
Tulang anggota gerak bawah, terdiri dari:
Tulang paha (femur) : 2 buah
Tulang tempurung lutut (patela) : 2 buah
Tulang betis (fibula) : 2 buah
Tulang kering (tibia) : 2 buah
Tulang pergelangan kaki (tarsal) : 14 buah (7 pada tiap kaki)
Tulang tapak kaki (metatarsal) : 10 buah (5 pada tiap kaki)
Tulang jari kaki (phalanges) : 28 buah (2 kali 14 ruas jari)
2.3.5 Pembentukan Tulang
Proses pembentukan tulang telah bermula sejak umur embrio 6-7 minggu dan
berlangsung sampai dewasa. Pada rangka manusia, rangka yang pertama kali terbentuk
adalah tulang rawan (kartilago) yang berasal dari jaringan mesenkim. Kemudian akan
terbentuk osteoblas atau sel-sel pembentuk tulang. Osteoblas ini akan mengisi rongga-
rongga tulang rawan.
Sel-sel tulang dibentuk terutama dari arah dalam keluar, atau proses pembentukannya
konsentris. Setiap satuan-satuan sel tulang mengelilingi suatu pembuluh darah dan saraf
membentuk suatu sistem yang disebut sistem Havers.
Disekeliling sel-sel tulang terbentuk senyawa protein yang akan menjadi matriks tulang.
Kelak didalam senyawa protein ini terdapat pula kapur dan fosfor sehingga matriks
tulang akan mengeras. Proses ini disebut osifikasi.
Sendi Luncur
Sendi luncur yaitu hubungan antar tulang yang memungkinkan gerakan
badan melengkung ke depan (membungkuk) dan ke belakang serta
gerakan memutar (menggeliat). Hubungan ini dapat terjadi pada
hubungan antarruas tulang belakang, persendian antara pergelangan
tangan dan tulang pengumpil.
d. Rakhitis
Penyakit ini menyebabkan kondisi tulang seseorang yang lunak. Hal ini
disebabkan dalam tubuh seseorang kekurangan vitamin D. Vitamin ini
berfungsi untuk mengabsorpsi fosfor dan berperan dalam metabolisme
kalsium. Penderita ini disarankan banyak mengkonsumsi telur, susu, dan
minyak hati ikan. Selain itu, pada pagi hari, penderita disarankan berjemur di
bawah sinar matahari karena sinar matahari pagi dapat membantu
pembentukan vitamin D dalam tubuh.
e. Kram
Kram merupakan keadaan otot berada dalam keadaan kejang. Keadaan ini
antara lain disebabkan karena terlalu lamanya aktivitas otot secara terus
menerus.
f. Hipertropi
Suatu keadaan otot yang lebih besar dan lebih kuat. Hal ini disebabkan karena
otot sering dilatih bekerja dan berolahraga. Hipertrofi otot ini sering dimiliki
oleh atlet binaragawan.
g. Atrofi
Keadaan otot yang lebih kecil dan lemah kontraksinya.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Muskuloskeletal adalah suatu sistem pada tubuh manusia yang meliputi sistem
gerak yang terdiri dari otot dan tulang. Otot merupakan organ tubuh yang
mempunyai kemampuan berkontraksi untuk menggerakkan rangka. Sistem rangka
adalah bagian tubuh yang terdiri dari tulang, sendi, dan tulang rawan (kartilago)
sebagai tempat menempelnya otot dan memungkinkan tubuh untuk
mempertahankan sikap dan posisi.
Otot merupakan alat gerak pasif dan memiliki karakteristik, antara lain
kontraktibilitas, ekstensibilitas, dan elastisitas. Berdasarkan perlekatannya, otot
terdiri atas origo dan insersi. Jenis-jenis otot antara lain yaitu otot lurik, otot polos,
dan otot jantung.
Tulang dibedakan menjadi skeleton aksial dan skeleton apendikuler. Skeleton
aksial terdiri atas tulang-tulang tengkorak, ruas tulang belakang, tulang iga atau
rusuk, dan tulang dada, sedangkan skeleton apendikuler terdiri atas tulang pinggul,
bahu, lengan, telapak tangan, tungkai dan telapak kaki. Berdasarkan jenisnya,
tulang dibedakan menjadi 2, yaitu tulang rawan dan tulang sejati. Tulang sejati,
dilihat dari matriksnya terdiri atas tulang kompak dan tulang spons. Berdasarkan
bentuknya, tulang dibedakan menjadi 3, yaitu tulang pipa, tulang pipih, dan tulang
pendek. Hubungan antartulang disebut persendian atau artikulasi. Sendi dibedakan
menjadi 3, yaitu amfiartrosis, sinartrosis, dan diartrosis.
DAFTAR PUSTAKA
Pratiwi, D.A. 2000. Buku Penuntun Biologi untuk SMU kelas 2. Jakarta.
Penerbit Erlangga.
Ethel, Sloane. 2004. Anatomi dan Fisiologi Untuk Pemula. Jakarta.Penerbit
Buku Kedokteran EGC
Lewis, Heitkemper & Dirksen. 2000. Medical Surgical Nursing. Mosby.