Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
LABORATORIUM
(Prosedur Operasional Tetap)
Penanggung Jawab
Disusun oleh: Diperiksa oleh: Disahkan oleh:
Ketua STIKes Eka Harap,
Ayu Puspita, Ners., M.Kep Meilitha Carolina, Ners., M.Kep Maria AdelheidEnsia, S.Pd.,M.Kes
1. Tissue
2. Tirai
3. Timbangan BB
4. Alat pengukur tinggi
badan anak
5. Arloji detik
6. Format pengkajian
B. Sarana Medis
No Nama Sarana Non medis Gambar
1. Handscoon bersih
2. Metline
3. Air dingin/hangat
4. Kapas
5. Kartu snellen/kartu E
6. Pen light
7. Tongue spatel
8. Hammer reflect
9. Lidi kapas
11. Stetoskop
12. Sfigmomanometer
13. Termometer
14. Otoskop
C. SOP Terkait
a) Sop Mencucit tangan
b) Sop Memasang sarung tangan
c) Sop Melepas sarung tangan
D. Prosedur Tetap
1. Memeriksa kelengkapan alat yang akan digunakan.
2. Menyapa dan mengucapkan salam kepada klien
3. Menjelaskan prosedur pada klien
4. Meminta persetujuan kepada klien
5. Menjaga privasi klien
6. Mengatur posisi klien
7. Mencuci tangan
8. Memakai sarung tangan bersih
9. Memulai tindakan
a. Pemeriksaan kepala
b. Pemeriksaan mata
c. Pemeriksaan telinga
d. Pemeriksaan hidung dan sinus
e. Pemeriksaan mulut dan bibir
f. Pemeriksaan leher
g. Pemeriksaan dada
h. Pemeriksaan sistem kardiovaskuler
i. Pemeriksaan abdomen (perut)
j. Pemeriksaan ekstermitas atas
k. Pemeriksaan ekstermitas bawah
10. Menginformasikan kepada klien bahwa pemeriksaan fisik telah selesai
11. Merapikan klien
12. Merapikan peralatan
13. Melepas sarung tangan dan masukkan ke dalam bengkok
14. Mencuci tangan
15. Dokumentasi tindakan
Perawat mempersiapkan perlengkapan alat yang akan digunakan, kemudian letakkan alat – alat di dalam
baki dan di taruh di atas troli
1. Memberitahukan tujuan kepada pasien tentang tindakan yang akan dilakukan Bapak/ibu saya akan
melakukan tindakan pemeriksaan fisik pada adik…, tujuannya adalah untuk mengumpulkan data
dasar tentang kesehatan klien, menambah, mengkonfirmasi, atau menyangkal data yang
diperoleh dalam riwayat keperawatan, mengkonfirmasi dan mengidentifikasi diagnosa
keperawatan, membuat penilaian klinis tentang perubahan status kesehatan klien dan
penatalaksanaan, dan mengevaluasi hasil fisiologis dari asuhan.
Bagaimana apakah bapak/ibu bersedia dengan tindakan yang akan saya lakukan pada adik? Baiklah bapak/ibu
saya akan mulai tindakan pemeriksaan fisik pada adik, yang akan saya lakukan selama 20 sampai 25 menit.
5) Menjaga privasi klien
Menutup pintu dan gorden jendela yang ada di kamar pasien jika pasien di kamar sendiri, Apabila pasien
berada pada bangsal, mengambil sketsel dari tempat alat di bawa ke kamar pasien pasang sketsel tepat di
antara pasien yang di lakukan tindakan dengan pasien yang lain, sebelumnnya minta izin terlebih dahulu
kepada pasien dan keluarga (permisi ibu/bapak ini saya akan memasang sampiran/sketsel), kemudian
meminta keluarga untuk keluar dari ruangan.
“Mohon maaf keluarga pasien selain bapak/ibu adik untuk sementara mohon untuk menunggu diluar karena
akan dilakukan tindakan agar adiknya tidak kepanasan karena kita berebutan udara didalam” (seraya
tersenyum).
a. Melepaskan semua aksesoris pada tangan dan lengan baju ke atas apabila lengan baju panjang
dengan cara telapak tangan dominan diletakkan pada ujung lengan baju bagian bawah kemudian melipat
bagian bawah lengan baju ke arah atas hingga melewati siku.
b. Menempatkan diri berdiri tegak di depan wastafel dengan jarak kurang lebih 15 cm dari bibir
wastafel.
c. Membuka kran :
Apabila menggunakan handle kran putar: membuka kran air dengan meletakkan semua ujung jari
tangan dominan dengan cara memegang dan memutar kran ke arah kanan atau searah dengan jarum
jam secara perlahan sehingga air bersih cukup mengalir keluar untuk membasahi kedua tangan.
Apabila menggunakan handle kran geser: Membuka kran dengan meletakkan siku tangan dominan ke
ujung sisi dalam (kiri) handle kran air kemudian menggesernya kearah luar siku (kanan) tangan
dominan tersebut secara perlahan sehingga air bersih cukup mengalir keluar untuk membasahi kedua
tangan.
e. Mengambil sabun
Apabila menggunakan sabun cair dengan cara meletakkan tangan non dominan di bawah tube botol
sabun cair untuk menampung sabun dan tangan yang dominan menekan tube botol sabun cair biasa
sebanyak 3 ml (2-3 kali tekan) atau sabun cair antiseptik sebanyak 1 ml (1 kali tekan). Kemudian
meratakan sabun pada kedua telapak tangan dan menggosok-gosok sebanyak 10 kali dalam 10-15 detik
hingga berbusa.
Apabila menggunakan sabun batangan dengan cara mengambil sabun yang sudah siap digunakan dari
tempatnya dengan menggunakan tangan dominan, kemudian basahi sabun dibawah air bersih yang
mengalir dan digosok-gosok pada kedua telapak tangan sebanyak ± 5 kali (sampai berbusa). Lalu
simpan sabun pada tempatnya kembali (usahakan sabun tidak membawa air dengan cara ditiriskan
terlebih dahulu)
f. Menggosok kedua tangan di bawah air mengalir dengan menggunakan sabun dengan cara
meratakan sabun pada kedua telapak tangan dan menggosok-gosok sebanyak 10 kali dalam 10-15
detik hingga berbusa. Telapak tangan saling menggosok-gosok dibawah air yang mengalir
kemudian menegakkan kedua lengan tangan bagian bawah sampai siku membentuk sudut 90
sehingga ujung jari tangan sampai siku dan semua sisi telapak tangan serta sisi-sisi lengan bawah
terbilas oleh air (siku berada didalam atas wastafel). Dapat dilakukan secara berulang sampai busa
sabun hilang dan tangan terasa tidak licin.
Membersihkan sela-sela jari dengan cara kedua telapak tangan menyatu dan jari-jari tangan
meregang kemudian kedua jari-jari tangan saling menyilang ke sela-sela jari lainnya kemudian
dengan menggunakan ujung jari dominan menggosok-gosokan sebanyak 10 kali dalam 10-15 detik
disela jari non dominan, untuk sela jari dominan lalkukan dengan cara sama .
j. Membersihkan persendian jari tangan non dominan dengan cara menekuk tangan non dominan dan
menempelkan pada telapak tangan dominan kemudian menggosok bagian punggung tangan non
dominan dengan menggerakkan telapak tangan dominan ke arah depan belakang telapak tanagn
non dominan di batas pergelangan tangan lalu turun ke punggung jari tangan non dominan
sampai kuku secara bolak-balik dilakukan sebanyak 10 kali dalam 10-15 detik, lakukan hal yang
sama pada persendian jari tangan dominan.
k. Membersihkan ibu jari tangan non dominan dan area sekitarnya dengan cara menggenggam ibu
jari tangan non dominan dengan tangan dominan dan tangan dominan menggosok memutar
mengelilingi ibu jari tangan non dominan sebanyak 10 kali dalam 10-15 detik, lakukan secara
bergantian pada ibu jari tangan dominan.
Membersihkan garis-garis tangan dengan cara ujung jari-jari tangan dominan di kuncupkan lalu
ditempelkan pada telapak tangan non dominan, kemudian ujung jari tangan dominan tersebut
menggosok secara searah garis tangan non dominan.
Membersihkan ujung jari beserta ujung kuku dengan cara merapatkan ke empat jari-jari tangan
dominan kemudian menempelkan pada telapak tangan non dominan lalu menggosok-gosok secara
searah (dari atas/dekat ibu jari tangan non dominan ke bawah / arah kelingking tangan non dominan)
Membersihkan ujung ibu jari dan kuku tangan dominan dengan cara menempelkan pada telapak
tangan non dominan lalu menggosok-gosok secara searah (dari atas/dekat ibu jari tangan non
dominan ke bawah/ke arah kelingking tangan non dominan)
m. Melakukan semua langkah di atas sebanyak 10 kali dalam 10-15 detik, dan melakukan secara
bergantian pada ujung jari tangan non dominan dan garis tangan dominan.
n. Membersihkan pergelangan tangan non dominan dengan cara telapak tangan dominan
memegang pergelangan tangan non dominan kemudian menggosok-gosok pergelangan tangan
non dominan secara memutar sampai dengan siku, lakukan hal yang sama pada pergelangan
tangan dominan.
o. Menutup keran
Apabila menggunakan handle kran putar : Mengambil tissue secukupnya ± 2 sheet dan
membersihkan kedua telapak tangan terlebih dahulu (apabila telapak tangan masih basah maka
dapat mengambil kembali tissue), kemudian mengambil tissue lalu menempelkan tissue pada handle
kran putar dengan seluruh ujung jari tangan dominan berada diatas handle kran putar yang sudah di
alasi tissue kemudian memutar kran ke arah kanan atau searah dengan jarum jam. Kemudian tissue
dibuang pada tempat sampah non medis dengan cara menjatuhkan tissue tepat di atas tempat sampah
dengan jarak ±1m.
Apabila menggunakan handle kran geser : Menutup kran dengan meletakkan siku tangan dominan ke
ujung handle kran air kemudian menggesernya kearah dalam siku tangan dominan tersebut.
p. Mengeringkan tangan
Bila menggunakan mesin penggering tadahkan kedua tangan dibawah mesin. Jaga agar kedua tangan
tidak menyentuh permukaan mesin.
Bila menggunakan tissue dengan cara mengambil tissue sheet yang sudah siap ambil (ujung tissue
berada diluar, sehingga siap digunakan) dengan tangan dominan ± 2 sheet dan keringkan tangan non
dominan dengan menekan menggunakan tissue mulai dari telapak tangan non dominan sampai siku
(mengambil kembali tissue,apabila tangan masih belum kering), setelah selesai buang tissue pada
tempat sampah non medis dengan cara menjatuhkan tissue tepat di atas tempat sampah dengan jarak
+/- 1meter
q. Usahakan tangan berada didepan tubuh dengan posisi terbuka / menengadah keatas dan dapat
dilanjutkan melakukan langkah yang lain, misalnya memakai sarung tangan
Memasang sarung tangan dengan cara:
a. Membuka tutup bak instrumen dengan tangan dominan dan meletakkan tutup secara terbalik
lalu mengambil sarung tangan dominan dengan tangan non dominan pada bak instrument
(pegang pada bagian dalam pergelangan sarung tangan yang terlipat).
b. Memposisikan tangan dominan diatas sarung tangan dengan merekatkan kelima jari lalu
memasangkan sarung tangan pada tangan dominan apabila jari-jari sudah tepat pada sarung
tangan tarik dengan (gerakan kebagian bawah pergelangan tangan bagian dalam) bagian dalam
sarung tangan pada luar tangan dengan jari telunjuk tangan non dominan sampai tidak terlihat
ada nya gulungan pada sarung tangan bagian bawah kemudian , pastikan sarung tangan tidak
menyentuh bagian yang tidak steril.
c. Dengan menggunakan tangan yang sudah terpasang sarung tangan, mengambil sarung tangan
berikutnya dengan memasukan empat jari ke dalam lipatan sarung tangan yang terlipat pada
bagian pergelangan.
d. Memposisikan tangan non dominan diatas sarung tangan dengan merekatkan kelima jari lalu
memasangkan sarung tangan pada tangan non dominan apabila jari-jari sudah tepat pada sarung
tangan tarik dengan (gerakan kebagian bawah pergelangan tangan bagian luar) bagian luar
sarung tangan dengan ibu jari dan telunjuk tangan dominan sampai tidak terlihat ada nya
gulungan pada sarung tangan bagian bawah, kemudian pastikan sarung tangan tidak menyentuh
bagian yang tidak steril.Saling menyilangkan kedua telapak tangan agar sarung tangan
terpasang tepat pada sela jari.
9) Memulai tindakan
Bapak/ibu kita mulai tindakannya ya....Maaf bapak/ibu saya ijin menyiapkan alat terlebih dahulu,
sementara itu ibu/bapak bisa mempersiapkan anaknya agar tidak takut dan menangis….
10) Pemeriksaan kepala
1) Pemeriksaan bentuk kepala
2) Pemeriksaan distribusi rambut dan warna
3) Mengukur lingkar kepala
10) 1. Pemeriksaan mata
1) Inspeksi
Melakukan inspeksi bentuk, kesimestrisan, alis mata, bulu mata, kelopak mata, kesimestrisan, bola
mata, warna konjungtiva dan sclera (anemis/ikterik), penggunaan kacamata/lensa kontak, dan respon
terhadap cahaya pada mata kiri dan mata kanan anak.
a. Cara melakukan inspeksi mata kanan
“Permisi adik, bisa melihat ke arah kakak/suster, lihat dik ada cahaya lampu ya?”(amati
pergerakan bola mata kanan), lihat atas ya dik…(arahkan cahaya ke bola mata kanan ke arah
sebelah kanan dilanjutkan sebelah kiri, atas dan bawah (amati konjungtiva.sclera dan respon
terhadap cahaya).
Cara periksa: pegang penlight menggunakan tangan kanan kemudian menahan bagian atas mata
anak dengan ibu jari tangan kiri.
Catatan: Keadaan Normal jika mata simetris kiri dan kanan bola mata , konjungtiva berwarna merah muda,
dan sclera berwarna putih.
2) Memeriksa mata menggunakan kartu Snellen (pemeriksaan E chart dapat digunakan pada usia di
atas 4 tahun)
Letakkan katu snellen sejauh kurang lebih 85 cm dari posisi anak.
a. Memeriksa mata kanan
Minta anak menutup mata kiri dengan telapak tangan kiri anak (seraya memberi petunjuk
dengan memegang tangan kiri si anak), letakkan telapak anak tepat di area bola mata kiri
sehingga tertutup, jangan sampai ditekan.
Tanyakan kepada anak kemana arah dari kaki Huruf ‘E’ apakah ke bawah, ke atas, ke kiri atau
ke kanan. “ Adik, lihat ada huruf apa disana? (Seraya menunjuk kartu snellen), kemana dik arah
huruf E nya?”
Catatan: Bila kesulitan menjawab beri option jawaban apakah ke bawah, ke atas, ke kiri atau ke
kanan?”
Palpasi.
11) 2. Pemeriksaan telinga
1) Inspeksi
Melakukan inspeksi bentuk dan ukuran telinga, kesimetrisan, integritas, posisi telinga, warna, liang
telinga (cerumen/tanda-tanda infeksi), alat bantu dengar (jika ada).
a. Memeriksa telinga kanan
Atur posisi anak (dapat berbaring/duduk/berdiri sesuai dengan kemampuan anak). Posisi
pemeriksa berada di samping anak dekat dengan bagian telinga yang akan diperiksa. Pemeriksa
memegang daun telinga kanan anak dengan cara menarik daun telinga kanan menggunakan
tangan kiri pemeriksa ke arah belakang.
Kemudian ambil otoskop menggunakan tangan kanan pemeriksa, masukkan otoskop dengan
perlahan, gunakan mata kanan/kiri pemeriksa untuk melihat kedalam liang telinga anak seraya
berkata: “Adik…permisi ya kita lihat telinganya pakai ini”(seraya memperlihatkan alat kepada
anak dan minta anak melihat/memegang benda agar tidak ada rasa takut).
Catatan : Keadaan normal jika bentuk dan posisi simetris kiri dan kanan, integritas kulit bagus, warna sama
dengan kulit lain, tidak ada tanda-tanda infeksi.
2) Palpasi
Memeriksa nyeri tekan aurikuler, mastoid, dan tragus
a. Cara memeriksa nyeri tekan aurikuler
a) Cara memeriksa telinga kanan
Posisi pemeriksa berhadapan dengan anak, atur posisi anak dengan posisi duduk (dapat
duduk dipangkuan ayah/ibu) atau semi fowler. Pemeriksa menggunakan telunjuk dan ibu
jari tangan kiri mencubit pelan area aurikuler telinga kanan anak tanyakan apakah ada rasa
sakit ketika ditekan atau tidak seraya berkata: “dik…apakah sakit kalau kakak/suster pegang
disini?”
Catatan: Keadaan normal jika simetris kiri dan kanan, warna sama dengan warna kulit lain, tidak ada lesi,
tidak ada sumbatan, perdarahan dan tanda-tanda infeksi.
Catatan : Keadaan normal jika gigi lengkap, tidak ada tanda-tanda gigi berlobang atau kerusakan gigi, tidak
ada perdarahan atau radang gusi, lidah simetris, warna pink, langit2 utuh dan tidak ada tanda infeksi.
14) 5. Pemeriksaan leher
Catatan: Keadaan normal jika tidak teraba pembesaran/ nyeri kelenjar gondok, tidak ada pembesaran/ nyeri
kelenjar limfe.
15) 6. Pemeriksaan dada (paru-paru, jantung, hepar, abdomen)
1) Inspeksi
Pemeriksa melakukan inspeksi bentuk dada, adanya stridor, batuk, suara serak, pernafasan cuping
hidung, clubbing of finger, warna kulit, retraksi otot pernafasan, jenis pernafasan.
Pemeriksa melakukan palpasi untuk mengetahui simetris/tidak, pergerakan dada, massa dan lesi,
ada/tidaknya nyeri dengan cara meletakkan tangan kiri ke bagian dada sebelah kanan anak dan
tangan kanan ke bagian dada sebelah kiri anak (seperti pada gambar di atas) seraya bertanya:”
Dik…apakah sakit kalau ditekan? Bandingkan gerakan dinding dada sewaktu anak bernafas, rasakan
getaran fremitus.
Ambil stetoskop, letakkan pada bagian dada pasien. Jika anak dapat diajak komunikasi “Coba tarik
nafas dik…tahan nafas 2 detik…hembuskan perlahan melalui mulut” jika pasien adalah bayi maka
dengarkan suara nafas, pergerakan dinding dada dan adanya suara nafas tambahan.
Bagian yang dilakukan auskultasi bertanda x dibawah ini.
3) Perkusi
Cara perkusi:
1. Tempatkan jari pleksimeter pada dinding dada yang akan diperiksa untuk menghasilkan bunyi
perkusi yang lebih keras, tekan jari dengan kuat (jangan lakukan pengetukan dengan keras)
menggunakan tangan kiri (tidak dominan).
2. Pada tangan lainnya, lakukan pengetukan tanpa pergerakan siku (lakukan pengetukan dengan
cepat.
Pemeriksa melakukan perkusi dengan cara ketuk secara berurutan sesuai nomor diatas dan bandingkan
suara paru kanan dan paru kiri.
Bagian yg di perkusi:
1. Batas paru hepar di ICS 4 sampai ICS 6
2. Batas atas kiri jantung di ICS 2-3
3. Batas atas kanan jantung: ICS 2 linea sternalis kanan
4. Batas kiri bawah jantung line media clavikularis ICS ke 5 kiri
Catatan : Keadaan normal jika resonan (“dug dug dug”), jika bagian padat lebih daripada bagian
udara=pekak (“bleg bleg bleg”), jika bagian udara lebih besar dari bagian padat=hiperesonan
(“deng deng deng”), batas jantung=bunyi rensonan----hilang>>redup.
4) Auskultasi
Pemeriksa mendengarkan bunyi jantung pada 4 titik di bawah ini:
Keterangan:
1. Katup mitral terletak di garis midklavikula sinistra intercoste V
2. Katup trikuspidalis terletak pada garis parasternal sinistra intercoste IV
3. Katup aorta terletak di garis sternalis dextra intercoste II
4. Katup pulmonal digaris sternalis sinistra intercoste II
Catatan:
Suara nafas, trachea, bronchus, paru. Normal: bunyi napas vesikuler, bronchovesikuler, brochial, tracheal.
Minta anak berdiri tegak di atas timbangan jika anak sudah bisa berdiri. “dik, ayo kita timbang beratnya,
adik berdiri disini ya…” sambil memegang kepala anak agar tegak. Turunkan pengukur/meteran tepat diatas
kepala anak. Catat ukuran dan timbangansi anak.
20) Menginformasikan kepada pasien
Bapak/ibu/adik...tindakan pemeriksaan fisik kita sudah selesai….
21) Merapikan klien, Mengevaluasi Respon Klien & Mengucapkan salam penutup
“Ibu/bapak/ adik pemeriksaan telah selesai dilakukan, adik hebat ya bisa ikut petunjuk suster/kakak.....seraya
memberikan ekspresi senang
Sebelum melepaskan sarung tangan, rendam kedua tangan yang masih terpasang sarung tangan tersebut
dan cuci bersih dengan cara menggosokkan kedua telapak tangan tersebut ke dalam waskom yang berisi air
larutan klorin 0,5%.
Lepas sarung tangan secara terbalik, Rendam bersama denganalat-alat yang telah digunakan kedalan
larutan klorin 0,5% selama 10 menit
a. Pegang bagian luar dari satu manset (yang dekat pergelangan tangan) dengan tangan bersarung tangan,
hindari menyentuh pergelangan tangan.
c. Dengan ibu jari atau telunjuk yang tidak memakai sarung tangan, ambil bagian dalam sarung tangan
lepaskan sarung tangan kedua dengan bagian dalam keluar.
d. Rendam sarung tangan tersebut dalam keadaan terbalik kedalam larutan klorin 0,5%
c. Mengambil sabun
Apabila menggunakan sabun cair dengan cara meletakkan tangan non dominan di bawah tube botol
sabun cair untuk menampung sabun dan tangan yang dominan menekan tube botol sabun cair biasa
sebanyak 3 ml (2-3 kali tekan) atau sabun cair antiseptik sebanyak 1 ml (1 kali tekan). Kemudian
meratakan sabun pada kedua telapak tangan dan menggosok-gosok sebanyak 10 kali dalam 10-15 detik
hingga berbusa.
Apabila menggunakan sabun batangan dengan cara mengambil sabun yang sudah siap digunakan dari
tempatnya dengan menggunakan tangan dominan, kemudian basahi sabun dibawah air bersih yang
mengalir dan digosok-gosok pada kedua telapak tangan sebanyak ± 5 kali (sampai berbusa). Lalu
simpan sabun pada tempatnya kembali (usahakan sabun tidak membawa air dengan cara ditiriskan
terlebih dahulu)
d. Menggosok kedua tangan di bawah air mengalir dengan menggunakan sabun dengan cara meratakan
sabun pada kedua telapak tangan dan menggosok-gosok sebanyak 10 kali dalam 10-15 detik hingga
berbusa. Telapak tangan saling menggosok-gosok dibawah air yang mengalir kemudian menegakkan
kedua lengan tangan bagian bawah sampai siku membentuk sudut 90 sehingga ujung jari tangan
sampai siku dan semua sisi telapak tangan serta sisi-sisi lengan bawah terbilas oleh air (siku berada
didalam atas wastafel). Dapat dilakukan secara berulang sampai busa sabun hilang dan tangan terasa
tidak licin.
e. Membersihkan kedua telapak tangan
Membersihkan telapak tangan dengan menyatukan kedua telapak tangan sambil ditekan dan kedua
telapak tangan saling menggosok-gosokan sebanyak 10 kali dalam 10-15 detik.‘
Membersihkan sela-sela jari dengan cara kedua telapak tangan menyatu dan jari-jari tangan meregang
kemudian kedua jari-jari tangan saling menyilang ke sela-sela jari lainnya kemudian dengan
menggunakan ujung jari dominan menggosok-gosokan sebanyak 10 kali dalam 10-15 detik disela jari
non dominan, untuk sela jari dominan lalkukan dengan cara sama .
h. Membersihkan persendian jari tangan non dominan dengan cara menekuk tangan non dominan dan
menempelkan pada telapak tangan dominan kemudian menggosok bagian punggung tangan non
dominan dengan menggerakkan telapak tangan dominan ke arah depan belakang telapak tanagn non
dominan di batas pergelangan tangan lalu turun ke punggung jari tangan non dominan sampai kuku
secara bolak-balik dilakukan sebanyak 10 kali dalam 10-15 detik, lakukan hal yang sama pada
persendian jari tangan dominan.
i. Membersihkan ibu jari tangan non dominan dan area sekitarnya dengan cara menggenggam ibu
jari tangan non dominan dengan tangan dominan dan tangan dominan menggosok memutar
mengelilingi ibu jari tangan non dominan sebanyak 10 kali dalam 10-15 detik, lakukan secara
bergantian pada ibu jari tangan dominan.
Membersihkan garis-garis tangan dengan cara ujung jari-jari tangan dominan di kuncupkan lalu
ditempelkan pada telapak tangan non dominan, kemudian ujung jari tangan dominan tersebut
menggosok secara searah garis tangan non dominan.
Membersihkan ujung jari beserta ujung kuku dengan cara merapatkan ke empat jari-jari tangan
dominan kemudian menempelkan pada telapak tangan non dominan lalu menggosok-gosok secara
searah (dari atas/dekat ibu jari tangan non dominan ke bawah / arah kelingking tangan non dominan)
Membersihkan ujung ibu jari dan kuku tangan dominan dengan cara menempelkan pada telapak
tangan non dominan lalu menggosok-gosok secara searah (dari atas/dekat ibu jari tangan non
dominan ke bawah/ke arah kelingking tangan non dominan)
k. Melakukan semua langkah di atas sebanyak 10 kali dalam 10-15 detik, dan melakukan secara
bergantian pada ujung jari tangan non dominan dan garis tangan dominan.
l. Membersihkan pergelangan tangan non dominan dengan cara telapak tangan dominan memegang
pergelangan tangan non dominan kemudian menggosok-gosok pergelangan tangan non dominan
secara memutar sampai dengan siku, lakukan hal yang sama pada pergelangan tangan dominan.
m. Menutup keran
Apabila menggunakan handle kran putar : Mengambil tissue secukupnya ± 2 sheet dan
membersihkan kedua telapak tangan terlebih dahulu (apabila telapak tangan masih basah maka
dapat mengambil kembali tissue), kemudian mengambil tissue lalu menempelkan tissue pada handle
kran putar dengan seluruh ujung jari tangan dominan berada diatas handle kran putar yang sudah di
alasi tissue kemudian memutar kran ke arah kanan atau searah dengan jarum jam. Kemudian tissue
dibuang pada tempat sampah non medis dengan cara menjatuhkan tissue tepat di atas tempat sampah
dengan jarak ±1m.
Apabila menggunakan handle kran geser : Menutup kran dengan meletakkan siku tangan dominan ke
ujung handel kran air kemudian menggesernya kearah dalam siku tangan dominan tersebut.