Anda di halaman 1dari 19

LAPORAN PENGALAMAN BELAJAR LAPANGAN

KANKER SERVIKS STADIUM IIIB

Oleh:

Yosi Wanda Kusuma (1702612192)


Ida Bagus Aditya Bhaskara (1702612088)
Gede Aditya Ersa Krisnawan (1702612053)

Pembimbing:

Dr.dr.I Gede Ngurah Harry Wijaya Surya, Sp.OG

DALAM RANGKA MENGIKUTI KEPANITERAAN KLINIK MADYA


DEPARTEMEN/KSM OBSTETRI DAN GINEKOLOGI
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA
RSUP SANGLAH DENPASAR
2019

i
LEMBAR PERSETUJUAN LAPORAN

PENGALAMAN BELAJAR LAPANGAN (PBL) KOAS

DEPARTEMEN/KSM OBSTETRI DAN GINEKOLOGI

FK UNUD/ RSUP SANGLAH

Nama/NIM : Yosi Wanda Kusuma (1702612192)


Ida Bagus Aditya Bhaskara (1702612088)
Gede Aditya Ersa Krisnawan (1702612053)

Judul : Kanker Leher Rahim Stadium IIIB

Hari/Tanggal Presentasi :

STATUS NAMA TANDA


TANGAN

Dr.dr.I Gede Ngurah Harry Wijaya


PEMBIMBING
Surya, Sp.OG

Dr.dr.I Gede Ngurah Harry Wijaya


PENGUJI
Surya, Sp.OG

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadapan Tuhan Yang Maha Esa karena atas
berkat, rahmat dan karunia-Nya laporan PBL (Pengalaman Belajar Lapangan) ini
dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Laporan ini dibuat dalam rangka
mengikuti Kepaniteraan Klinik Madya di Departemen/KSM Obstetri dan
Ginekologi, Fakultas Kedokteran Universitas Udayana.

Pada kesempatan ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada


Dr.dr.T.G.A.Suwardewa, Sp.OG (K), selaku Ketua Departemen/KSM Obstetri
dan Ginekologi FK UNUD/RSUP Sanglah Denpasar. Terima kasih kepada
Dr.dr.I Gede Ngurah Harry Wijaya Surya, Sp.OG, selaku koordinator pendidikan
sarjana Departemen/KSM Obstetri dan Ginekologi FK UNUD/RSUP Sanglah
Denpasar dan juga sebagai pembimbing Laporan Pengalaman Belajar Lapangan
(PBL) ini. Terima kasih juga kami sampaikan kepada pasien dan keluarga yang
bersedia dikunjungi pada pelaksanaan PBL kali ini. Serta semua pihak yang telah
membantu dalam penyelesaian laporan ini.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna
karena keterbatasan kemampuan dan pengetahuan yang penulis miliki. Untuk itu,
penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun dari para
pembaca.

Denpasar, 17 Februari 2019

Tim Penulis

iii
DAFTAR ISI

Halaman Sampul......................................................................................................i
Lembar Persetujuan ................................................................................................ii
Kata Pengantar........................................................................................................iii
Daftar Isi.................................................................................................................iv

BAB I PENDAHULUAN...................................................................................... 1

BAB II LAPORAN KASUS


2.1 Identitas Pasien…...................................................................................... 2
2.2 Anamnesis................................................................................................. 2
2.3 Pemeriksaan fisik...................................................................................... 4
2.4 Pemeriksaan penunjang............................................................................. 5
2.5 Diagnosis …….......................................................................................... 6
2.6 Penatalaksanaan........................................................................................ 6
2.7 Perkembangan Kesehatan Pasien............................................................. 7

BAB III PEMBAHASAN


3.1 Daftar Permasalahan............................................................................... 9
3.2 Analisis Kebutuhan Pasien..................................................................... 9
3.3 Saran....................................................................................................... 11

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
Lampiran 1: Denah Rumah
Lampiran 2: Dokumentasi Kunjungan

iv
BAB I
PENDAHULUAN

Kanker serviks adalah kanker organ reproduksi yang paling sering pada
wanita.1 Kanker serviks adalah kanker yang terjadi pada serviks atau leher rahim.
Leher rahim merupakan jalan masuk sebelum uterus, letaknya diantara rahim dan
vagina. Perbatasan antara epitel skuamosa dan kolumnar pada ostium serviks
disebut pita peralihan, daerah peralihan inilah yang menjadi tempat predileksi
timbulnya tumor.2
Diperkirakan jumlah kanker serviks baru di Dunia mencapai 500.000 orang,
dengan sebagian besar angka tersebut muncul pada negara berkembang. 2 Kanker
serviks juga menyumbang jumlah kematian yang cukup besar yaitu sebesar 10,3%
dari 92.200 jumlah kematian wanita Indonesia akibat kanker.2
Penyebab utama dari kanker serviks adalah adanya infeksi virus HPV
(human papilloma virus).1 HPV merupakan penyebab bagi lesi pra kanker serviks
skuamosa paling sering dengan tipe HPV 16 dan tipe adenosa berhubungan
dengan HPV 18.2 Tidak seperti keganasan kandungan lain pada wanita, kanker
serviks utamanya terjadi pada populasi wanita yang muda, sehingga skiring
kanker seviks dimulai pada usia muda untuk mencari lesi pra-kanker.1
Kanker serviks juga sering dikaitkan dengan stigma negatif dimasyarakat
yang sesuai dengan salah satu faktor resiko kanker serviks yaitu multipartner
seksual. Oleh karena itu kebutuhan akan kesehatan psikis pasien kanker serviks
juga sangat diperlukan guna menunjang keberhasilan terapi kanker serviks.3
Laporan Pengalaman Belajar Lapangan ini terdiri dari laporan kesehatan
pasien, laporan perjalanan penyakit pasien, dan kunjungan ke rumah pasien.
Selain itu, akan dibahas mengenai faktor-faktor yang memiliki peranan terhadap
kondisi kesehatan fisik dan psikis pasien. Diharapkan laporan ini dapat menambah
pengetahuan bagi para pembacanya.

BAB II

1
LAPORAN KASUS

2.1 Identitas Pasien


Nama :W
Jenis Kelamin : Perempuan
Tempat, tanggal lahir : 16 Mei 1959
Umur : 59 tahun
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Pendidikan terakhir : SMP
Agama : Islam
Kebangsaan : Indonesia
Status Perkawinan : Menikah
Alamat : Dusun Temurejo RT No 02 RW 02
No. CM : 18034246
Tanggal MRS : 11 Februari 2019

2.2 Anamnesis
Keluhan Utama
Keluar darah dari vagina

Riwayat Penyakit Sekarang


Pasien datang dengan keluhan adanya darah yang keluar dari vagina
sejak 2 hari sebelum masuk rumah sakit. Darah yang dikeluarkan berwarna
merah segar, berupa gumpalan-gumpalan, dengan jumlah sekitar 150 cc.
Pasien juga mengeluh nyeri perut bagian bawah dan terasa keram pada
panggul. Adanya keluar cairan selain darah dari vagina disangkal. BAK
dikatakan menurun, kira kira hanya kencing sekali dalam sehari, dan pada
saat MRS pasien tidak bisa kencing.

Keluhan disertai badan lemas dan penurunan nafsu makan, yang


dimulai sejak 2 hari setelah keluarnya darah dari vagina. Pasien mengaku

2
berat badannya berkurang semenjak sakit. Pasien mengatakan dahulu
pasien berisi dan berat badan sekitar 74 kg dan semenjak sakit berat
badannya telah berkurang dan menjadi 60 kg. BAB (+) normal. BAK (+)
normal.

Riwayat Menstruasi
Pasien mengatakan lupa kapan pertama kali menstruasi. Pasien mengatakan
siklus menstruasi dulunya teratur setiap bulannya, sekali siklus setiap 28
hari, lamanya menstruasi 4-5 hari, dengan volume ± 40-50 cc/hari.
Menstruasi terakhir tahun 2008.

Riwayat Pernikahan
Pasien melakukan hubungan badan pertama kali saat menikah dan hanya
pernah melakukan hubungan seksual dengan suaminya. Pasien menikah satu
kali dari tahun 1974 pada umur 15 tahun. Pasien mempunyai lima orang
anak berusia masing-masing 44, 42, 40, 38 dan 36 tahun.

Riwayat Obstetri
Pasien melahirkan anak pertama berjenis kelamin laki-laki. Pasien
melahirkan anak kedua, berjenis kelamin laki-laki. Pasien melahirkan anak
ketiga, berjenis kelamin perempuan. Pasien melahirkan anak keempat,
berjenis kelamin perempuan. Pasien melahirkan anak kelima berjenis
kelamin perempuan. Semua anak pasien dilahirkan oleh dukun beranak.
Dikatakan semua anak pasien lahir secara spontan, tanpa adanya penyulit.
Semua berat badan lahir anak pasien dikatakan lupa.
Pasien tidak mengalami komplikasi selama kehamilan. Riwayat abortus
disangkal. Riwayat forceps, vakum ekstraksi (-),SC (-), ASI eksklusif (+).

Riwayat Pemakaian Kontrasepsi


Adanya riwayat penggunaan kontrasepsi disangkal.

Riwayat Penyakit Terdahulu

3
Pasien dengan riwayat Kanker Serviks yang terdiagnosis tegak dengan
PA pada 6 Februari 2018 di RS. Pasien pertama kali mengeluhkan keluar
darah dari vagina pada bulan Januari 2018. Namun pasien belum berniat
untuk memeriksakan ke dokter spesialis obstetric dan ginekologi. Pada
bulan Februari 2018, pasien memeriksakan diri ke dokter spesialis obstetric
dan ginekologi didiagnosis dengan Kanker Serviks dan dirujuk ke RS untuk
menjalani pemeriksaan PA. Setelahnya, pasien dirujuk ke RSUP Sanglah
namun pasien baru ke Sanglah pada bulan Juni 2018. Pasien sebelumnya
tidak pernah menjalani pengobatan ataupun operasi dari Kanker Serviks
Pasien pertama kali melakukan Hemodialisis pada Juni 2018 di RSUP
Sanglah dan selanjutnya melakukan Hemodialisis di RS BIMC rutin setiap
Senin-Kamis-Sabtu. Riwayat penyakit sistemik seperti tekanan darah tinggi,
asma, jantung dan diabetes mellitus disangkal oleh pasien. Riwayat alergi
dan riwayat kejang juga disangkal oleh pasien.

Riwayat Sosial dan Keluarga


Pasien adalah ibu rumah tangga. Suami pasien dulunya bekerja sebagai
pegawai swasta namun saat ini sudah pensiun. Pasien mengaku tidak
merokok dan tidak mengkonsumsi minuman beralkohol. Riwayat penyakit
sistemik pada keluarga baik penyakit jantung, diabetes melitus, asma,
maupun hipertensi disangkal. Pasien tidak memiliki riwayat kanker di
keluarganya. Pasien mengatakan belum pernah melakukan vaksinasi HPV
dan papsmear.

2.3 Pemeriksaan Fisik (Senin, 11 Februari 2019, pk 08.00 WITA)


Status Present
Keadaan Umum : Baik
GCS : E4V5M6 (Compos Mentis)
Tekanan Darah : 110/70 mmHg
Nadi : 80 x/ menit
Respirasi : 18 x/ menit
Suhu Aksila : 36,5oC

4
Berat Badan : 60 kg
Tinggi Badan : 160 cm
BMI : 23.4 kg/m2(gizi baik)
VAS : 1/10

Status General
Kepala : Normocephali
Mata : anemis +/+, ikterus -/-, cowong -/-, isokor
THT : dalam batas normal
Leher : Pembesaran KGB (-)
Thorax :
Cor : S1S2 Tunggal, regular, murmur (-)
Pulmo : suara napas vesikuler +/+, rhonki -/-, wheezing -/-
Abdomen : sesuai status obstetri
Ekstremitas : edema tidak ada pada keempat ekstremitas, akral hangat

Status Ginekologi
Abdomen : Distensi (-), Bising Usus (+) Normal, tinggi fundus
tidak teraba.
Vagina : tidak ada perdarahan aktif.

2.4 Pemeriksaan Penunjang


Darah Lengkap (DL) 11 Februari 2019 pukul 08.18 WITA
Parameter Hasil Satuan Nilai Rujukan Keterangan
WBC 13,62 10µ/µL 4.1 - 11.0 Tinggi
NE% 78,8 % 47 - 80
LY% 11,1 % 13 - 40 Rendah
MO% 8,04 % 2.0 - 11.0
EO% 1,42 % 0.0 - 5.0
BA% 0,64 % 0.0 - 2.0
NE# 10,73 10µ/µL 2.50 - 7.50 Tinggi
LY# 1,51 10µ/µL 1.00 - 4.00
MO# 1,10 10µ/µL 0.10 - 1.20
EO# 0,19 10µ/µL 0.00 - 0.50
BA# 0,09 10µ/µL 0.0 - 0.1
RBC 2,68 106/µL 4.0 - 5.2 Rendah

5
HGB 6,56 g/dL 12.0 - 16.0 Critical Value
HCT 22,23 % 36.0 - 46.0 Rendah
MCV 82,99 fL 80.0 - 100.0
MCH 24,5 pg 26.0 - 34.0 Rendah
MCHC 29,52 g/dL 31 - 36 Rendah
RDW 14,65 % 11.6 - 14.8
PLT 481,10 10µ/µL 140 - 440 Tinggi
MPV 5,25 fL 6.80 - 10.0 Rendah

Kimia Klinik 11 Februari 2019 pukul 08.18 WITA


Paramete Hasil Satuan Nilai Rujukan Keterangan
r
BUN 26.10 mg/dL 8.00-23.00 Tinggi
SC 8.88 mg/dL 0.50-0.90 Tinggi

2.5 Diagnosis
Diagnosis kerja :
 Kanker Serviks std III B
 Hidronefrosis sedang bilateral
 CKD std V ec susp NO dd/ PNC
 Anemia sedang (6,56) NN

2.6 Penatalaksanaan (11 Februari 2019)


 IVFD NaCl 0,9% 16 tpm
 Transfusi PRC on HD s/d Hb ≥ 10 g/dL (hubungi TS interna)
 Ondansetron 8 mg tiap 8 jam (IV)
 Ranitidin 50 mg tiap 12 jam (IV)
 Paracetamol 500 mg tiap 8 jam (PO)
 Pro ER bila syarat terpenuhi

6
2.7 Perkembangan Pasien
12/2/2019 13/2/2019 14/2/2019 15/2/2019 16/2/2019 17/2/2019
S: Lemas (+), nyeri S: Lemas (+), nyeri S: Lemas (+), nyeri S: Lemas (+), nyeri S: Lemas (+), nyeri S: Lemas (+), nyeri
perut bawah (-) perut bawah (-) perut bawah (+) perut bawah (+), perut bawah (+), perut bawah (+),
batuk (+) batuk (+) batuk (+)

O: O: O: O: O: O:
Keadaan umum baik, Keadaan umum baik, Keadaan umum baik, Keadaan umum baik, Keadaan umum baik, Keadaan umum baik,
kesadaran compos kesadaran compos kesadaran compos kesadaran compos kesadaran compos kesadaran compos
mentis mentis mentis mentis mentis mentis
Status present : Status present : Status present : Status present : Status present : Status present :
- TD: 110/70 mmHg - TD: 110/70 mmHg - TD: 120/80 mmHg - TD: 140/ 80mmHg - TD: 130/90 mmHg - TD: 110/70 mmHg
- N: 84x/mnt - N: 80x/mnt - N: 82x/mnt - N: 80x/mnt - N: 84x/mnt - N: 84x/mnt
- RR: 20x/mnt - RR: 18x/mnt - RR:18x/mnt - RR: 18x/mnt - RR: 22x/mnt - RR:20x/mnt
- Tax:36,8 oC - Tax:36,2 oC - Tax: 36,5 oC - Tax: 37 oC - Tax: 36,8 oC - Tax:36,8 oC
- VAS: 0/10 - VAS: 0/10 - VAS: 0/10 - VAS: 0/10 - VAS: 0/10 - VAS: 0/10
Status General : Status General : Status General : Status General : Status General : Status General :
Kepala: mata anemis Kepala: mata anemis Kepala: mata anemis Kepala: mata anemis Kepala: mata anemis Kepala: mata anemis
(+/+), cowong (-/-) (+/+), cowong (-/-) (+/+), cowong (-/-) (+/+), cowong (-/-) (-/-), cowong (-/-) (-/-), cowong (-/-)
Thorax Thorax Thorax Thorax Thorax Thorax
Cor: S1S2 tunggal, Cor: S1S2 tunggal, Cor: S1S2 tunggal, Cor: S1S2 tunggal, Cor: S1S2 tunggal, Cor: S1S2 tunggal,
murmur (-) murmur (-) murmur (-) murmur (-) murmur (-) murmur (-)
Pulmo: vesicular, Rh Pulmo: vesicular, Rh Pulmo: vesicular, Rh Pulmo: vesicular, Rh Pulmo: vesicular, Rh Pulmo: vesicular, Rh
(-), Wh (-) (-), Wh (-) (-), Wh (-) (-), Wh (-) (-), Wh (-) (-), Wh (-)
Status Ginekologi: Status Ginekologi: Status Ginekologi: Status Ginekologi: Status Ginekologi: Status Ginekologi:
Abdomen: distensi (-), Abdomen: distensi (-), Abdomen: distensi (-), Abdomen: distensi (-), Abdomen: distensi (-), Abdomen: distensi (-),
bising usus (+) normal bising usus (+) normal bising usus (+) normal bising usus (+) normal bising usus (+) normal bising usus (+) normal
Vagina: perdarahan (-) Vagina: perdarahan (-) Vagina: perdarahan (-) Vagina: perdarahan (-) Vagina: perdarahan (-) Vagina: perdarahan (-)

A: Kanker Serviks St A: Kanker Serviks St A: Kanker Serviks St A: Kanker Serviks St A: Kanker Serviks St A: Kanker Serviks St
IIIB IIIB IIIB IIIB IIIB IIIB
Hidronefrosis sedang Hidronefrosis sedang Hidronefrosis sedang Hidronefrosis sedang Hidronefrosis sedang Hidronefrosis sedang
bilateral bilateral bilateral bilateral bilateral bilateral

7
CKD STD V ec susp CKD STD V ec susp CKD STD V ec susp CKD STD V ec susp CKD STD V ec susp CKD STD V ec susp
NO ddd PNC NO ddd PNC NO ddd PNC NO ddd PNC NO ddd PNC NO ddd PNC
Anemia Sedang Anemia Sedang Anemia Sedang Anemia Sedang Anemia Sedang Anemia Sedang
Normo/Normo Normo/Normo Normo/Normo Normo/Normo Normo/Normo Normo/Normo
URTI ec susp viral

P: P: P: P: P: P:

- IVFD Nacl 0,9% 16 - IVFD Nacl 0,9% - IVFD Nacl 0,9% - IVFD Nacl 0,9% - IVFD Nacl 0,9% - IVFD Nacl 0,9%
tpm 16 tpm 16 tpm 16 tpm 16 tpm 16 tpm
- Transfusi PRC on HD - Transfusi PRC on - Transfusi PRC on - Transfusi PRC on - Transfusi PRC on - Transfusi PRC on
s/d Hb > 10 g/dl HD s/d Hb > 10 HD s/d Hb > 10 HD s/d Hb > 10 HD s/d Hb > 10 HD s/d Hb > 10
konsul TS Nefro g/dl konsul TS g/dl konsul TS g/dl konsul TS g/dl konsul TS g/dl konsul TS
- Ondansentron 8 mg Nefro Nefro Nefro Nefro Nefro
tiap 8 jam IV - Ondansentron 8 mg - Ondansentron 8 mg - Ondansentron 8 mg - Ondansentron 8 mg - Ondansentron 8 mg
- Ranitidin 50 mg tiap tiap 8 jam IV tiap 8 jam IV tiap 8 jam IV tiap 8 jam IV tiap 8 jam IV
12 jam IV - Ranitidin 50 mg - Ranitidin 50 mg - Sulfas Ferosus 300 - Sulfas Ferosus 300 - Sulfas Ferosus 300
- Paracetamol 50 mg tiap 12 jam IV tiap 12 jam IV mg tiap 12 jam PO mg tiap 12 jam PO mg tiap 12 jam PO
tiap 8 jam PO - Paracetamol 50 mg - Paracetamol 50 mg - Paracetamol 50 mg - Paracetamol 50 mg - Paracetamol 50 mg
- Pro ER bila syarat tiap 8 jam PO tiap 8 jam PO tiap 8 jam PO tiap 8 jam PO tiap 8 jam PO
terpenuhi tanggal - Pro ER bila syarat - Pro ER bila syarat - Pro ER bila syarat - Pro ER bila syarat - Pro ER bila syarat
13/2/19 terpenuhi tanggal terpenuhi (ER Cito terpenuhi (ER Cito terpenuhi (ER Cito terpenuhi (ER Cito
13/2/19 jika perdarahan jika perdarahan jika perdarahan jika perdarahan
aktif) aktif) aktif) aktif)
- Terapi lain konsul
TS Interna

8
BAB III
HASIL KUNJUNGAN

3.1 Daftar Permasalahan


Kunjungan dilakukan ke indekos pasien di jalan Satelit, Dauh Puri Kelod,
Denpasar, pada tanggal 19 Februari 2019 pukul 17.00 WITA. Saat dilakukan
wawancara, pasien mengeluh masih merasa nyeri perut bagian bawah. Nyeri
perut dikatakan hilang timbul dan memberat saat pasien duduk dan lebih
ringan saat pasien berbaring. Pasien juga mengeluhkan masih mengeluarkan
darah dari vaginanya dan merasa lemas. Pasien mampu buang air kecil
namun hanya sedikit. Pasien dikatakan sangat sering ke kamar mandi hingga
50 kali dalam sehari. Pasien mengatakan BAB nya berwarna hitam. Pasien
diketahui diberikan obat pulang berupa tablet Sulfas Ferosus, Asam Folat,
dan Parasetamol. Nafsu makan pasien juga dikatakan baik namun sedikit.
Pasien mampu berdiri dan melakukan aktivitas ringan, namun untuk
pekerjaan berat pasien dibantu oleh anaknya atau cucunya.

3.2 Analisis Kebutuhan Pasien


3.2.1 Kebutuhan Fisik Biomedis
Kecukupan Gizi
Keadaan gizi pasien saat wawancara tampak baik. Menurut pengakuan
pasien, dalam sehari pasien biasanya makan 3 kali. Porsi makanan yang
dimakan pasien terbilang cukup untuk memenuhi kebutuhan pasien. Pagi hari
berupa sayur dan tempe tahu. Siang hari berupa nasi putih, sayur, dan jeroan.
Malam hari berupa nasi putih, sayur, dan tempe. Pasien juga rutin
mengonsumsi susu tinggi protein.

Akses Pelayanan Kesehatan


Pasien berdomisili di dusun Temurejo, Banyuwangi, Jawa Timur. Oleh
dokter spesialis kandungan di Banyuwangi, pasien dirujuk ke RSUP Sanglah
Denpasar untuk mendapatkan terapi sinar (Radioterapi). Saat ini pasien
tinggal di indekos bersama dengan anaknya yang keempat sambil menunggu

9
jadwal radioterapi. Jarak indekosnya ke RSUP Sanglah sangat dekat sehingga
akses ke layanan kesehatan cukup mudah. Akses kesehatan pasien terbilang
cukup mudah, karena pasien tinggal di dekat kota. Terdapat beberapa praktek
bidan dan puskesmas disekitar rumah pasien. Jarak antara rumah pasien dan
RSUP Sanglah terhitung kurang lebih 1 kilometer yang dapat ditempuh
selama kurang lebih 10 menit.

Lingkungan
Pasien saat ini tinggal bersama anaknya yang keempat bersama menantu dan
4 cucunya. Pasientinggal di kamar indekos seukuran 4m x 6m. Rumah
indekos pasien adalah rumah bergaya Bali dengan 2 lantai dan 10 kamar.
Pasien tinggal di kamar yang terletak di lantai 2. Dalam kamar pasien terdapat
1 tempat tidur, 1 kamar mandi dalam, dan 1 pendingin ruangan. Dinding
kamar pasien terbuat dari tembok dicat berwarna putih dan lantai sudah
dikeramik. Tingkat kebersihan area kamar dan kamar mandi sudah cukup
baik. Penerangan kamar terkesan kurang baik, cahaya matahari tidak dapat
masuk dengan mudah sehingga harus menggunakan lampu, ventilasi di kamar
mencukupi. Secara umum, kamar pasien terkesan sempit dan berdesakan
untuk ditempati 6 orang, Tempat pembuangan sampah diambil 1 sekali dalam
seminggu oleh petugas kebersihan setempat. Sumber air yang digunakan
keluarga pasien adalah air sumur bor. Sumber air tersebut cukup bersih untuk
mandi dan mencuci. Sumber air minum pasien berasal dari air kemasan isi
ulang. Pasien mengatakan warga serta tetangga di sekitar rumahnya memilki
hubungan yang baik dengan pasien dan selalu memberikan dukungan kepada
pasien dan keluarga.

Kebutuhan Emosi / Kasih Sayang


Pasien dikatakan masih bisa diajak bicara dan bercanda oleh keluarganya,
namun pasien sering melamun. Pasien memikirkan jadwal terapi sinar
(radioterapi) yang terus menerus tertunda dan tidak kunjung didapatkan.
Menurut keluarga pasien, pasien sangat ingin segera disinar agar bisa merasa
lebih baik secara emosi dan pikiran.

10
3.2.2 Analisis Biopsikososial
Lingkungan Biologis
Lingkungan biologis pasien dapat dilihat dari keluarga pasien. Tidak ada
keluarga pasien yang mengalami keluhan serupa seperti yang pasien alami
saat ini. Saat dilakukan kunjungan, pasien mengatakan bahwa kondisi
kesehatan keluarganya dalam keadaan yang baik.

Lingkungan Psikososial
Pasien memiliki hubungan yang baik dengan keluarganya. Pasien saat ini
tinggal di kos kosan. Namun sebelumnya pasien di rumah di banyuwangi
sangat dekat dengan tetangganya. Keluarga mengatakan pasien, meskipun
tinggal hanya bersama suami, dan jauh dari anak cucunya, sangat aktif dan
gemar berbincang. Di kos-kosan saat ini, pasien amat gemar bermain
bersama para cucunya, keluarga memberikan dukungan secara psikis yang
mampu meningkatkan semangat pasien untuk menjalani terapi.

3.1 Saran
1. Menyarankan pasien untuk mengonsumsi sumber zat besi nabati seperti
sayuran hijau khususnya sayur bayam
2. Menyarankan pasien untuk mengonsumsi diet rendah protein karena
gagal ginjal kronis stadium V yang dimilikinya, dengan cara
mengurangi konsumsi daging merah dan mengganti susu tinggi protein
menjadi susu khusus penyakit ginjal
3. Menyarankan pasien untuk tidak khawatir akan BAB yang berwarna
hitam karena merupakan efek samping yang tidak berbahaya dari tablet
sulfas ferosus yang dikonsumsi.
4. Menyarankan keluarga pasien agar memberikan dukungan fisik dan
emosionals
5. Menyarankan anggota keluarga pasien yang wanita untuk melakukan
pemeriksaan screening kanker serviks di puskesmas

11
6. Menyarankan pasien agar tidak segan bercerita dengan siapapun yang
bisa dipercayai ketika merasa ada masalah atau mengalami perasaan
yang tidak stabil untuk menghindari terjadinya masalah psikologis.
7. Menyarankan keluarga pasien agar memberikan dukungan fisik dan
emosional agar pasien tidak terlalu terganggu dengan penyakit yang
dialaminya dan selalu memberikan semangat dan kasih sayang kepada
pasien.
8. Mengedukasi kepada anak dan keponakan perempuannya untuk
dilakukannya vaksinasi kanker serviks sejak dini guna mencegah
terkena kanker serviks dikemudian hari serta rutin melakukan papsmear
setiap 6 bulan atau setahun sekali.
9. Menjelaskan kepada pasien agar menyadari akan keberadaan kodratnya
sebagai manusia makhluk Tuhan, yang selalu bersyukur, menikmati
kenyataan, serta berpasrah kepada Tuhan Yang Maha Pengasih dan
Penyayang.

12
LAMPIRAN 1

DENAH KAMAR

Lantai 1

Kamar Tidur
Lantai 2

Tangga
Ruang Tamu

13
LAMPIRAN 2

DOKUMENTASI KEGIATAN

14
DAFTAR PUSTAKA

1. Richardson D. Cervical Cancer. In: Hoffman B, Schroge J, editors.


Williams Gynecology. 2nd ed. McGraw Medical; 2012. p. 769–92.
2. Nugroho Kampono. Kanker Ganas Alat Genital. In: Anwar M, Baziad A,
Prabowo RP, editors. Ilmu Kandungan. 3rd ed. Jakarta: PT. Bina Pustaka
Sarwono Prawirohardjo; 2014. p. 294–322.
3. Finocchario-kessler S, Wexler C, Maloba M, Mabachi N, Ndikum-moffor
F, Bukusi E. Cervical cancer prevention and treatment research in Africa : a
systematic review from a public health perspective. BMC Womens Health
[Internet]. 2016; Available from: http://dx.doi.org/10.1186/s12905-016-
0306-6

15

Anda mungkin juga menyukai