Anda di halaman 1dari 11

Jurnal Bidan “Midwife Journal” Volume 2, No.

1, Januari 2016 pISSN 2477-3441


eISSN 2477-345X

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN LAMA PERSALINAN DI


RSUD’45 KUNINGAN JAWA BARAT TAHUN 2015

Evi Soviyati
Program Studi DIII Kebidanan, STIKes Kuningan, Jl. Lingkar Kadugede No.2 Kuningan Jawa Barat 45561 Indonesia

ABSTRAK
Kehamilan dan persalinan merupakan suatu proses alamiah pada setiap mahluk hidup. Masalah persalinan terjadi ketika
wanita hamil memasuki fase persalinan. Partus lama merupakan salah satu penyebab kematian ibu sebesar 8% di dunia dan
9% di Indonesia. Faktor lamanya persalinan yang terjadi pada kala II merupakan fase tersulit dari persalinan, apabila
berlangsung terlalu lama akan timbul gejala – gejala seperti dehidrasi, infeksi, kelelahan ibu serta asfiksia dan kematian janin
dalam kandungan / Intra Uterin Fetal Death. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan
dengan lama persalinan di RSUD’45 Kuningan Jawa Barat tahun 2015.
Jenis penelitian ini menggunakan kuantitatif dengan metode survei analitik dimana rancangan penelitiannya adalah coss
sectional. Sampel dalam penelitian ini dengan melakukan pemilihan tidak berdasarkan peluang (non-probability
sampling).Pengumpulan data dilakukan dengan mendapatkan data secara primer yaitu dengan kuesioner dan data sekunder
dengan melihat file observasi lembar partograf. Analisis data dilakukan dengan cara analisis bivariat dengan menggunakan
uji chi-square dan multivariat dengan menggunakan regresi logistik.
Hasil penelitian berdasarkan analisis bivariat yang terdapat hubungan dengan lama persalinan adalah aktivitas fisik
rumahtangga (83,7%), aktivitas fisik olahraga (85,4%), kekuatan ibu (power)(84,1%), penumpang (passanger)(68,7%),
posisi (position) (64,5%), psikologi (physicologi) (82,1%), pendidikan (85,7%) dan paritas ibu (85,1%). Untuk hasil analisis
multivariat variabel yang dominan dengan lama persalinan adalah variabel psikologi (phsycology) dengan nilai OR sebesar
3,443. Yang berarti variabel psikologi memiliki peluang sebesar 3,443 kali dibandingkan dengan variabel yang lain terhadap
lama persalinan.
Simpulan : terdapat hubungan antara aktivitas fisik rumahtangga, aktivitas fisik olahraga, kekuatan ibu (power),penumpang
(passanger), posisi (position), psikologi (physicologi), paritas dan pendidikan terhadap lama persalinan. Faktor yang paling
dominan terhadap lama persalinan adalah psikologis (physicologi)

Kata kunci : ibu bersalin, lama persalinan

FACTORS RELATED DURATION OF LABOR IN RSUD ’45 KUNINGAN WEST


JAVA 2015
ABSTRACT

Pregnancy and childbirth is a natural process in every being of life. The problems of labor occurs when a pregnant woman
enters a phase labor long been one of the causes of maternal death in the world by 8% and 9% in Indonesia. Factors
duration of labor that occurs in the second stage is the most difficult phase of a delivery, if it lasts too long there will be
symptoms such as dehydration, infection, fatigue and asphyxia maternal and fetal death in utero / intrauterine Fetal Death.
The purpose of this study was to determine the factors associated with the duration of labor in RSUD'45 Kuningan, West
Java 2015.
This research uses a quantitative method where the analytic survey research design is coss sectional.Sampel in this study
with an election not by chance (non-probability sampling) of data collection was done by obtaining primary data is by
questionnaire and secondary data with a view file partograf observation sheet. Data analysis was done by bivariate analysis
using chi-square test, and multivariate logistic regression.
The results based on bivariate analysis that there is a relationship with the duration of labor is the physical activity of
households (83.7%), leisure physical activity (85.4%), maternal strength (power) (84.1%), passengers (passanger) (68 ,
7%), position (position) (64.5%), psychology (physicologi) (82.1%), education (85.7%) and parity mothers (85.1%).
For the results of the multivariate analysis with dominant variable duration of labor is the psychological variables
(phsycology) with OR of 3.443. Which means that the variable psychology has a chance at 3,443 times compared with other
variable to the duration of labor.
Conclusion: there is a relationship between household activities, physical activity sports, maternal strength (power),
passengers (passanger), position (position), psychology (physicologi), parity and education on the duration of labor. The
most dominant factor of the duration of labor is the psychological (physicologi)

Keywords: maternity, duration of labor

1
PENDAHULUAN Selain umur, jumlah anak (paritas) yang
Mortalitas dan morbiditas pada wanita dilahirkan juga berpengaruh terhadap
hamil dan bersalin merupakan masalah besar persalinan, paritas 2-3 merupakan paritas
di negara berkembang.Masa persalinan paling aman untuk kehamilan dan persalinan,
merupakan periode kritis bagi seorang calon bila ditinjau dari kejadian kematian maternal,
ibu.Masalah komplikasi dan adanya faktor paritas tinggi (lebih dari 3 anak) mempunyai
penyulit, menjadi faktor risiko terjadinya angka kejadian lebih tinggi daripada paritas
kematian ibu. Waktu kritis terjadinya kematian rendah (mempunyai 1 anak)
maternal 100 kali pada hari pertama dan 30 (Winkjosastro,2011) pengalaman melahirkan
kali pada hari kedua post partum. Masalah yang tidak menyenangkan, akan memberikan
persalinan terjadi ketika wanita hamil dampak pada persalinan berikutnya,
memasuki fase persalinan, lamanya persalinan sedangkan pada wanita yang pertama
yang terjadi pada kala II merupakan fase mengalami hamil, biasanya menjelang
tersulit dari suatu persalinan, sehingga apabila persalinan akan di hantui oleh mitos seputar
berlangsung terlalu lama akan menimbulkan nyeri persalinan.
gejala – gejala seperti dehidrasi, infeksi, Rendahnya pendidikan seorang ibu
kelelahan ibu serta asfiksia dan kematian janin dikaitkan dengan kemiskinan, kebodohan serat
dalam kandungan / Intra Uterin Fetal Death. kurangnya pengetahuan tentang pentingnya
Yang berhubungan dengan proses persalinan menjaga kehamilan dan persiapan persalinan
adalah ‘5P’ Power (kekuatan ibu saat merupakan faktor sosial budaya yang ikut
mengedan), Passage way (jalan lahir), berperan dalam tingginya angka kematian
Passanger (janin, placenta dan selaput maternal (Winkjosastro,2011) , kurangnya
ketuban), Position (posisi letak janin dan ibu), informasi akan berdampak buruk pada
dan Psychologic (psikologi ibu) jalannya kehamilan dan persalinan, banyak
(Mochtar,2012) wanita hamil tidak mengerti tentang tanda-
Secara psikologis wanita hamil merasa tanda bahaya kehamilan maupun persalinan.
takut tentang hal yang sudah jelas ataupun Hasil penelitian yang dilakukan oleh Wenna
yang belum jelas tentang mitos persalinan, Ismeli, dkk, bahwa rata-rata lama kala II
sehingga menimbulkan perasaan bahwa primipara yang senam hamil adalah 20.56
nantinya tidak akan mampu mengatasi menit dan tidak senam hamil adalah 47,50
masalah, diantaranya adalah rasa nyeri pada menit dengan beda rata-rata sebesar 26,944
saat kontrasi, ketegangan, serta hiperventilasi. menit. Dampak dari persalinan lama terutama
Selain ‘5P’ yang disebutkan diatas, penolong saat memasuki kala II (prolonged active
persalinan (Physician) mempunyai pengaruh phase) adalah terjadinya asfiksia pada bayi
besar dalam proses persalinan, dukungan moril baru lahir (BBL). RSUD’45 Kuningan dalam
yang diberikan sehingga wanita hamil merasa kurun waktu 2013 hingga bulan April 2015,
aman dan nyaman. (Winkjosastro, 2011) kejadian persalinan pervaginam lebih banyak
Faktor lain yang mempengaruhi jumlahnya daripada section caesaria, tetapi
persalinan antara lain umur. Umur reproduksi kejadian persalinan dengan komplikasi masih
yang sehat adalah 20-35 tahun, kematian tinggi, persalinan spontan normal letak
maternal pada wanita hamil dan melahirkan belakang kepala masih sangat sedikit sekali,
pada usia dibawah 20 tahun ternyata 2-5 kali penolong persalinan untuk tindakan section
lebih tinggi dari kematian maternal pada usia caesaria yang melakukan dokter spesialis
20-29 tahun, kematian maternal meningkat kandungan, persalinan dengan komplikasi
kembali sesudah usia 30-35 tahun, pada wanita dengan tindakan vaccum extraksi (VE)
multipara membutuhkan kerja uterus yang dilakukan oleh dokter spesialis kandungan dan
lebih berat dibanding dengan primirapa akan dokter umum yang telah mengikuti pelatihan,
tetapi tetapi hal tersebut dapat diatasi dengan sedangkan persalinan spontan selain itu
melakukan aktifitas fisik berolah raga ataupun seperti: presentasi bokong, ketuban pecah dini
kegiatan sehari-hari.
(KPD), dystocia, sebagian ditolong oleh dalam penelitian ini adalah ibu post partum
tenaga bidan. yang melahirkan secara normal/spontan
Adapun tujuan dari penelitian ini pervaginam maupun secara tindakan (VE,
adalah untuk mengetahui fakor-faktor manual aid) dan persalinan kala II yang
yang berhubungan dengan lama persalinan diakhiri dengan tindakan SC di RSUD’45
di RSUD’45 Kuningan tahun 2015. Kuningan mulai bulan Agustus 2015 dengan
melihat lama persalinan. Data yang digunakan
BAHAN DAN METODE menggunakan data primer diperoleh malalui
Jenis penelitian ini menggunakan wawancara dengan menggunakan kuesioner
kuantitatif dengan metode survei analitik pada ibu dan data sekunder diperoleh dari data
dimana rancangan penelitiannya adalah coss register persalinan dan observasi lembar
sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah partograf, adapun langkah-langkah
seluruh ibu post partum yang melahirkan di pengumpulan data sebagai berikut :
RSUD’45 Kuningan pada bulan Agustus 2015 1. Melakukan pendataan ibu pasca
yang berjumlah 215 orang dan memenuhi melahirkan (post partum)
kriteria inklusi sebagai berikut: 2. Menetapkan subjek penelitian atau
Kriteria Inklusi populasi dan sampelnya
1. Terdata di medical record RSUD’45 3. Melakukan pengumpulan data, observasi
Kuningan. dan pengukuran terhadap variabel yang
2. Berusia 20- 40 tahun. akan diteliti
3. Persalinan secara pervaginam 4. Setelah data diperoleh peneliti melakukan
normal/spontan pengolahan dan menganalisis data dengan
4. Persalinan pervaginam dengan tindakan cara membandingkan variabel-variabel
(vaccum ectracsi (VE) maupun dengan yang akan diteliti.
manual aidpada presentasi bokong) Dalam penelitian ini menggunakan
5. Persalinan kala II yang diakhiri dengan kuesioner (questioner) yaitu daftar pertanyaan
tindakan SC yang diberikan kepada orang lain (responden)
Kriteria Ekslusi: yang bersedia memberikan respon sesuai
1. SC elektif/yang direncanakan dengan permintaan pengguna. (Riduwan,
2. Mempunyai riwayat penyulit persalinan 2002), di lakukan dengan wawancara oleh
(panggul sempit, riwayat SC >2 kali) petugas kesehatan (bidan dan perawat) dan
3. Terdapat riwayat penyakit sitematik yang menggunakan lembar observasi partograf pada
memperberat kehamilan maupun saat proses persalinan. Sedangkan data yang
persalinan ( Jantung, Paru, Hipertensi, diambil dari medical record RSUD.45
Diabetes Mellitus) Kuningan adalah data tentang persalinan,
Jumlah sampel yang akan diteliti jumlah persalinan primipara dan multipara
sebanyak 81 responden, tetapi dalam yang melahirkan secara pervaginam baik
pelaksanaan penelitian dilapangan, peneliti secara normal maupun dengan tindakan (VE,
memperoleh responden sebanyak 87 manual aid) dan persalinan dengan SC setelah
responden. Lebih sedikit dari jumlah yang melalui proses persalinan. Berdasarkan hasil
diharapkan, adapun ke 6 responden diperoleh dari ujivalidasi product moment kegiatan
karena sesuai dengan kriteria inklusi sehingga aktivitas fisik rumahtangga pada setiap item
harapan peneliti semakin banyak sample akan pernyataan kuesioner penelitian yang disusun
menghasilkan hasil yang lebih akurat. Cara dalam jumlah item 68 item dengan
pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan (corrected item-total
dengan melakukan pemilihan tidak correlation) terhadap 20 responden ibu nifas 2
berdasarkan peluang (non-probability di ruang Dahlia RSUD 45 Kuningan , hasilnya
sampling) yaitu memilih responden nilai r hitung tiap butir pertanyaan bernilai
berdasarkan kepada pertimbangan positif dan lebih besar terhadap r tabel
subyektifnya, bahwa responden tersebut dapat (corrected item-total correlation) 65 item
memberikan informasi yang memadai untuk pertanyaan dari variabel dikatakan valid, dan 3
menjawab pertanyaan penelitian. Responden item pertanyaan tidak valid. Pertanyaan tidak
valid oleh peneliti dibuang/ tidak disimpulkan bahwa kontruk setiap variabel
digunakan.Hasil cronbach alpha untuk bersifat reliable
konstruk sebesar 0,858 diatas 0,600,

HASIL DAN PEMBAHASAN


HASIL

Tabel 1 : Hasil analisis Bivariat


Lama Persalinan OR p
Variabel Total
No >18jam < 18 Jam (95% CI) value

N % N % N %

1 Aktivitas fisik
rumah tangga
Tidak Rutin 41 83,7 8 16,3 49 100 9,8(3,6-27,1) 0,001
Rutin 13 34,2 25 65,8 38 100
Total 54 62,1 33 37,9 87 100
2 Aktivitas fisik
Olahraga
Tidak teratur 41 85,4 7 14,6 48 100 11,7(4,1-33,2) 0,001
Teratur 13 33,3 26 66,7 39 100
Total 54 62,1 33 37,9 87 100
3
Kekuatan Ibu
meneran (power)
Kurang baik 37 84,1 7 15,9 44 100 8,1 (2,9-22,3) 0,001
Baik 17 39,5 26 60,5 43 100
Total 54 62,1 33 37,9 87 100
4 Jalan lahir
(passage way)
Kepala masih
tinggi 9 56,2 7 43,8 16 100 0,7(0,2-2,2) 0,806
Kepala sudah
masuk PBP 45 63,4 26 36,6 71 100
Total 54 62,1 33 37,9 87 100
5 Penumpang bayi,
ketuban, plasenta
(passanger)
Kurang baik 46 68,7 21 31,3 67 100 3,2(1,2-9,2) 0,040
Baik 8 40,4 12 60,0 20 100
Total 54 62,1 33 37,9 87 100
6
Posisi ibu meneran
(position)
Kurang baik 17 65,4 9 34,6 26 100 1,2(0,5-3,2) 0,861
Baik 37 60,7 24 39,3 61 100
Total 54 62,1 33 37,9 87 100
7
Psikologi Ibu
(Physicologi)
Kurang baik 46 82,1 10 17,9 56 100 13,2(4,6-30,0) 0,001
Baik 8 25,8 23 74,2 31 100
Total 54 62,1 33 37,9 87 100
8 Penolong
(Physician)
Dokter 18 62,1 11 37,9 29 100 1,0(0,4-2,5) 1,000
Bidan 36 62,1 22 37,9 58 100
Total 54 62,1 33 37,9 87 100
9
Umur Ibu
< 20 tahun dan >
35tahun 21 61,8 13 38,2 34 100 0,9(0,4-2,4) 1,000
20 tahun – 35
tahun 33 62,3 20 37,7 53 100
Total 54 62,1 33 37,9 87 100
10
Pendidikan Ibu
Tamat SD-SMP 42 85,7 7 14,3 49 100 13,0(4,5-37,2) 0,001
Tamat SMU-PT 12 31,6 26 68,4 38 100
Total 54 62,1 33 37,9 87 100
11
Paritas Ibu
Multipara 40 85,1 7 14,9 47 100 10,6(3,7-29,8) 0,001
Primipara 14 35,0 26 65,0 40 100
Total 54 62,1 33 37,9 87 100
Sumber : Hasil penelitian 2015
Dari 49 ibu pada masa kehamilan yang maka terdapat hubungan antara aktivitas fisik
aktivitas fisik rumahtangganya secara tidak olahraga dengan lama persalinan
rutin, terdapat 41 (83,7%) persalinan dengan Dari 44 ibu yang memiliki kekuatan
lama > 18 jam , sedangkan dari 38 ibu yang (power) pada saat mengedan kurang baik,
melakukan aktivitas secara rutin saat terdapat 37 (84,1%) dengan lama persalinan >
kehamilan 13 (34,2%) persalinan dengan lama 18 jam , sedangkan dari 43 ibu yang memiliki
> 18 jam. Dari angka tersebut dapat dikatakan kekuatan (power) mengedan baik 17 (39,5%)
bahwa presentasi kejadian persalinan dengan dengan lama persalinan > 18 jam. Dari angka
lama > 18 jam pada ibu yang pada saat tersebut dapat dikatakan bahwa presentasi
kehamilan melakukan aktivitas fisik kejadian lama persalinan > 18 jam pada ibu
rumahtangga secara tidak rutin lebih tinggi yang memiliki kekuatan mengedan kurang
dari pada ibu yang pada saat hamil melakukan baik lebih tinggi dari pada ibu yang meiliki
aktivitas fisik rumahtangga secara rutin . kekuatan mengedan baik.Selanjutnya hasil
Selanjutnya hasil analisis Odd Ratio (OR) analisis Odd Ratio (OR) sebesar 8,1, dapat
sebesar 9,8, dapat diartikan ibu yang pada saat diartikan ibu yang pada memiliki kekuatan
kehamilan aktivitas rumah tangga secara tidak mengedan kurang baik 8,1 kali lebih besar
rutin kemungkinan 9,8 kali lebih besar akan akan melahirkan dengan lama persalinan > 18
melahirkan dengan persalinan dengan lama > jam Hasil analisa dari p-valuekekuatan ibu
18 jam. (power) (0,001) lebih kecil dari 0,05 (p <0,05)
Hasil analisis dari p-value aktivitas fisik maka terdapat hubungan antara kekuatan ibu
rumahtangga (0,001) lebih kecil dari 0,05 (p (power) dengan lama persalinan
<0,05) maka terdapat hubungan antara Dari 16 ibu yang saat melahirkan kepala
aktivitas fisik rumahtangga dengan lama masih tinggi , terdapat 9 (56,2 %) dengan lama
persalinan persalinan > 18 jam, sedangkan dari 71 ibu
Dari 48 ibu pada masa kehamilan yang yang saat persalinan kepala sudah masuk pintu
aktivitas olahraga tidak teratur, terdapat 41 bawah panggul (PBP), 45 (63,4 %) dengan
(85,4%) lama persalinan> 18 jam , sedangkan lama persalinan> 18 jam . Dari angka tersebut
dari 39 ibu yang melakukan aktivitas tertatur dapat dikatakan bahwa presentasi kejadian
saat kehamilan terdapat 13 (33,3%) lama persalinan dengan lama > 18 jam pada ibu
persalinan > 18 jam . Dari angka tersebut yang pada saat persalinan kepala sudah masuk
dapat dikatakan bahwa presentasi kejadian PBP lebih tinggi dari ibu yang saat persalinan
lama persalinan > 18 jam pada ibu yang pada kepala masih tinggi. Selanjutnya hasil analisis
saat kehamilan melakukan aktivitas fisik Odd Ratio (OR) sebesar 0,7, dapat diartikan
olahraga tidak tertatur lebih tinggi dari pada ibu yang pada saat persalinan kepala sudah
ibu yang pada saat hamil melakukan aktivitas masuk PBP 0,7 kali lebih besar akan
fisik olahraga secara teratur. Selanjutnya hasil melahirkan dengan lama persalinan > 18 jam.
analisis Odd Ratio (OR) sebesar 11,7. Dapat Hasil analisa dari p-value jalan lahir (0,806)
diartikan ibu yang pada saat kehamilan lebih besar dari 0,05 (p <0,05) maka tidak
aktivitas rumah tangga tidak teratur terdapat hubungan antara jalan lahir (passage
kemungkinan 11,7 kali lebih besar akan way) dengan lama persalinan
melahirkan dengan lama persalinan > 18 jam. Dari 67 ibu pada saat persalinan
Hasil analisa dari p-value aktivitas fisik memiliki penumpang (passanger) kurang baik,
olahraga (0,001) lebih kecil dari 0,05 (p <0,05) terdapat 46 (68,7%) dengan lama persalinan >
18 jam, sedangkan dari 20 ibu yang pada saat
persalinan memilki penumpang (passanger) jam. Hasil analisa dari p-value psikologi ibu
baik 8 (40,4%) dengan lama persalinan > 18 (0,001) lebih kecil dari 0,05 (p <0,05) maka
jam. Dari angka tersebut dapat dikatakan terdapat hubungan antara psikologi ibu
bahwa presentasi kejadian lama persalinan > (physicologi) dengan lama persalinan
18 jam pada ibu yang pada saat persalinan Dari 29 ibu pada saat persalinan yang
memiliki penumpang (passanger) kurang baik ditolong dokter , terdapat 18 (62,1%) dengan
lebih tinggi dari pada ibu yang pada saat lama persalinan > 18 jam, sedangkan dari 58
persalinan memilki penumpang (passanger) ibu yang pada saat persalinan dengan ditolong
baik.Selanjutnya hasil analisis Odd Ratio (OR) bidan 36 (62,1%) dengan lama persalinan > 18
sebesar 3,2, dapat diartikan ibu yang pada saat jam . Dari angka tersebut dapat dikatakan
persalinan memiliki penumpang (pasanger) bahwa presentasi kejadian persalinan dengan
kurang baik 3,2 kali lebih besar akan lama > 18 jam pada ibu yang pada saat
melahirkan dengan lama persalinan > 18 jam. persalinan dengan penolong dokter lebih tinggi
Hasil analisa dari p-value penumpang dari pada ibu yang pada saat persalinan
(passanger) (0,001) lebih kecil dari 0,040 (p denganpenolong bidan. Selanjutnya hasil
<0,05) maka terdapat hubungan antara analisis Odd Ratio (OR) sebesar 1,0, dapat
penumpang (passanger) dengan lama diartikan ibu yang pada saat persalinan dengan
persalinan dokter 1,0 kali lebih besar akan melahirkan
Dari 26 ibu pada saat persalinan dengan dengan persalinan dengan lama > 18 jam.
posisi kurang baik , terdapat 17 (65,4%) Hasil analisa dari p-value penolong persalinan
dengan lama persalinan> 18 jam , sedangkan (1,000) lebih besar dari 0,05 (p <0,05) maka
dari 61 ibu yang pada saat persalinan dengan tidak terdapat hubungan antara penolong
posisi baik 37 (60,7%) dengan persalinan > 18 (physician) dengan lama persalinan
jam. Dari angka tersebut dapat dikatakan Dari 34 ibu melahirkan yang berumur
bahwa presentasi kejadian dengan persalinan> <20 tahun dan >35 tahun, terdapat 21 (61,8%)
18 jam pada ibu yang pada saat persalinan dengan lama persalinan > 18 jam, sedangkan
dengan posisi kurang baiklebih tinggi dari dari 53 ibu yang berumur 20 – 35 tahun, 33
pada ibu yang pada saat persalinan dengan (62,3%) dengan lama persalinan > 18 jam.
posisi baik. Selanjutnya hasil analisis Odd Dari angka tersebut dapat dikatakan bahwa
Ratio (OR) sebesar 1,2, dapat diartikan ibu presentasi kejadian lama persalinan > 18 jam
yang pada saat persalinan dengan posisi pada ibu yang pada saat persalinan dengan
kurang baik 1,2 kali lebih besar akan umur antara 20-35 tahun lebih tinggi dari pada
melahirkan dengan lama persalinan > 18 jam. ibu yang pada saat persalinan berumur <20
Hasil analisa dari p-value posisi ibu (0,861) tahun dan > 35 tahun. Selanjutnya hasil
lebih besar dari 0,05 (p<0,05) maka tidak analisis Odd Ratio (OR) sebesar 0,9 dapat
terdapat hubungan antara posisi ibu saat diartikan ibu yang berumur antara 20 – 35
melahirkan dengan lama persalinan tahun 0,9kali lebih besar akan melahirkan
Dari 56 ibu pada saat persalinan dengan dengan lama persalinan > 18 jam. Hasil analisa
psikologi kurang baik, terdapat 46 (82,1%) dari p-value umur ibu (1,000) lebih besar dari
dengan lama persalinan > 18 jam, sedangkan 0,05 (p <0,05) maka tidak terdapat hubungan
dari 31 ibu yang pada saat persalinan dengan antara umur ibu dengan lama persalinan
psikologi baik8 (25,8%) dengan lama Dari 49 ibu melahirkan yang
persalinan > 18 jam. Dari angka tersebut dapat berpendidikan SD - SMP, terdapat 42 (85,7%)
dikatakan bahwa presentasi kejadian lama dengan lama persalinan > 18 jam, sedangkan
persalinan > 18 jam pada ibu yang pada saat dari 38 ibu yang berpendidikan SMU - PT, 12
persalinan dengan psikologi kurang baik lebih ( 31,6%) dengan lama persalinan > 18 jam.
tinggi dari pada ibu yang pada saat persalinan Dari angka tersebut dapat dikatakan bahwa
dengan psikologi baik. Selanjutnya hasil presentasi kejadian lama persalinan> 18 jam
analisis Odd Ratio (OR) sebesar 13,2 , dapat pada ibu yang berpendidikan SD – SMP lebih
diartikan ibu yang pada saat persalinan dengan tinggi dari pada ibu yang berpendidikan SMU
psikologi kurang baik 13,2kali lebih besar –PT. Selanjutnya hasil analisis Odd Ratio
akan melahirkan dengan lama persalinan > 18 (OR) sebesar 13,0 dapat diartikan ibu yang
berpendidikan SD-SMP 13,0 kali lebih besar variabel ini merupakan variabel yang dominan
akan melahirkan dengan lama persalinan > 18 terhadap lama persalinan.
jam. Hasil analisa dari p-value pendidikan
(0,001) lebih kecil dari 0,05 (p <0,05) maka PEMBAHASAN
terdapat hubungan antara pendidikan ibu
dengan lama persalinan 1. Hubungan Aktivitas fisik rumah tangga
Dari 47 ibu dengan multipara, terdapat dengan lama Persalinan
40 (85,1%) dengan lama persalinan > 18 jam, Berdasarkan hasil analisis data dari 49 ibu
sedangkan dari 40 ibu dengan pada masa kehamilan yang aktivitas fisik
primipara14 ( 35,0 %) dengan lama rumahtangganya tidak rutin, terdapat 41
persalinan> 18 jam. Dari angka tersebut dapat (83,7%) dengan lama persalinan > 18 jam.
dikatakan bahwa presentasi kejadian lama Sedangkan dari 38 ibu yang melakukan
persalinan > 18 jam pada ibu dengan multipara aktivitas fisik rumahtangga dengan rutin saat
lebih tinggi dari pada ibu dengan kehamilan 13 (34,2%) dengan lama persalinan
primiparaSelanjutnya hasil analisis Odd Ratio > 18 jam. Hal ini disebabkan selain fakta,
(OR) sebesar 10,6 dapat diartikan ibu dengan bahwa akhir-akhir ini memang terdapat
multipara 10,6kali lebih besar akan melahirkan kecenderungan wanita yang terus memilih
dengan lama persalinan> 18 jam. Hasil analisa tetap beraktivitas meski usia kehamilan sudah
dari p-value paritas ibu (0,001) lebih kecildari tua tetapi dengan menggunakan perangkat
0,05 (p <0,05) maka terdapat hubungan rumah tangga serba otomatis/mesin. Pada
antara paritas ibu dengan lama persalinan. tahun 50 sampai 80 an lebih sering dilakukan
Setelah dilakukan analisis bivariat secara manual di banding sekarang. Berbagai
peneliti membuat pemodelan analisis peralatan rumah tangga seperti mesin cuci,
multivariat.Terdapat 11 variabel independen transportasi seperti mobil dan alat modern
dimana yang lolos seleksi bivariat ada 7 lainnya, membuat hidup semakin mudah dan
variabel dimana ke 7 variabel ini bisa tidak terlalu mengandalkan fisik lagi. Faktor
dilanjutkan kedalam pemodelan multivariat. lainnya adalah masih kuatnya mitos
Dan hasil akhir dari pemodelan ini dijelaskan dimasyarakat yang mengatakan wanita hamil
pada tabel dibawah: tidak boleh bekerja berat dan harus lebih
banyak istirahat supaya tidak mengganggu
Tabel.2 Model V Analisis Multivariat kehamilannya, menurut Dr. Kathleen Vaughan
Variabel aktivitas fisik olahraga, yang dikutip oleh Brayshaw, menggambarkan
kekuatan ibu (power), dan psikologi ia melakukan studi terhadap wanita hamil yang
(physicologi) dengan lama Persalinan banyak menghabiskan waktu dan melakukan
di RSUD’45 Kuningan tahun 2015 kegiatan menonton atau kehidupan tidak aktif,
Variabel B Wald OR 95.0% C.I p-
dan menunjukan kelompok ini kerap
value
mengalami kesulitan pada saat persalinan, ia
Aktivitas
menghitung ulang sekelompok wanita di
fisik 0.200 1.292 0.155 kepulauan Hebride yang mengalami persalinan
olahraga 0.676 2.021 0.509
sulit walaupun mereka sehat dan penduduk
Power 0.929 1.917 2.532 0.680 9.430 0.166 Kashmir yang sebagian besar penduduknya
adalah wanita nelayan dan berladang,
Physicolo 1.236 6.742 3.443 1.354 8.756 0.009 menunjukan persalinan berjalan lebih lancar.
gi Cara wanita memanfaatkan tubuhnya dalam
Sumber : Hasil penelitian aktifitas sehari-hari, dianggap memegang
Dari analisa multivariat pada tabel 2 pengaruh penting sebelum, selama, dan setelah
pemodelan terakhir menunjukkan bahwa persalinan (Brayshaw,2008).
variabel yang berhubungan secara bermakna 2. Hubungan Aktivitas fisik olahraga
dengan lama persalinan adalah variabel dengan lama Persalinan
phsycology (0,009). Sedangkan nilai OR pada Berdasarkan hasil analisis data dari 48 ibu
variabel phsycology sebesar 3,443. Dan pada masa kehamilan yang aktivitas olahraga
secara tidak teratur, terdapat 41 (85.4%)
dengan lama persalinan > 18 jam, sedangkan Berdasarkan analisis data dari 16 ibu yang
dari 39 ibu yang saat kehamilan melakukan saat melahirkan kepala masih tinggi , terdapat
aktivitas fisik olahraga secara teratur 13 9 (56,2%) dengan lama persalinan > 18 jam,
(33,3%) dengan lama persalinan > 18 sedangkan dari 71 ibu yang saat persalinan
jam.Menurut Cooper et all, dalam disertasi kepala sudah masuk pintu bawah panggul
Wigey (2011) ketika seorang melakukan (PBP), 45 (63,9%) dengan lama persalinan >
aktivitas olahraga harus disertai dengan 18 jam . Hal ini disebabkan karena apabila
persediaan energi yang memadai. Energi yang kepala masih tinggi disebabkan oleh
dibutuhkan tubuh ketika melakukan aktivitas ketidaksesuaian antara kepala dengan jalan
olahraga yang diproduksi dalam mitokondria. lahir maka kemungkinan terbesar adalah
Proses katabolisme, metabolisme serta reaksi persalinan dengan tindakan, sesuai teori
oksidasi sel terjadi dalam mitokondria. Reaksi Passage adalah jalan lahir dari panggul ibu,
dalam mitokondria ini akan menghasilkan yakni bagian tulang padat, dasar panggul,
energi yang dibutuhkan oleh tubuh dalam vagina, dan introitus (lubang luar vagina).
melakukan aktivitasnya.Salah satu faktor Meskipun jaringan lunak, khususnya lapisan-
penyebab kurangnya aktivitas fisik olahraga lapisan otot dasar panggul ikut menunjang
saat hamil karena wanita hamil terutama dalam keluarnya bayi, tetapi panggul ibu jauh lebih
hal olahraga, merupakan masalah kontroversi berperan dalam proses persalinan. Janin harus
dengan pengertian perlu di pertimbangkan, berhasil menyuseaikan dirinya terhadap jalan
olahraga mutlak harus dikurangi. lahir yang relative kaku.oleh karena itu ukuran
3. Hubungan Kekuatan ibu mengedan dan bentuk panggul harus ditentukan sebelum
(power) dengan lama Persalinan persalinan dimulai.
Berdasarkan analisis data dari 44 ibu yang 5. Hubungan Penumpang (bayi, plasenta,
memiliki kekuatan (power) pada saat ketuban) (passanger) dengan lama
mengedan kurang baik, terdapat 37 (84,1%) Persalinan
dengan lama persalinan > 18 jam, sedangkan Berdasarkan hasil analisis dari 67 ibu
dari 43 ibu yang memiliki kekuatan (power) pada saat persalinan memiliki penumpang
mengedan baik 17 (39,5%) dengan lama (passanger) kurang baik, terdapat 46 (68,7%)
persalinan > 18 jam.Hal ini sesuai teori bahwa dengan lama persalinan > 18 jam, sedangkan
kekuatan his dan mengejan mendorong janin dari 20 ibu yang pada saat persalinan memilki
kearah bawah, dan menimbulkan penumpang (passanger)baik 8 (40,4%) dengan
kerenggangan yang bersifat pasif.Kekuatan his lama persalinan > 18 jam, hal ini disebabkan
menimbulkan putaran paksi dalam, penurunan karena beberapa faktor, timbulnya
kepala atau bagian terendah, menekan serviks permasalahan pada saat persalinan menjadi
dimana terdapat fleksus frankenhauser, salah satu penyebab kegagalan untuk
sehingga terjadi reflek mengejan. Kedua persalinan normal, karena ukuran dan sifatnya
kekuatan his dan reflex mengejan makin yang relatif kaku, kepala janin sangat
mendorong bagian terendah sehingga mempengaruhi proses persalinan
terjadilah pembukaan pintu, dengan crowning 6. Hubungan Posisi Ibu (Position) dengan
dan penipisan perinieum. Selanjutnya lama Persalinan
kekuatan his dan reflex mengejan Berdasarkan hasil analisi data dari 26 ibu
menyebabkan ekspulsi kepala, sehingga pada saat persalinan dengan posisi kurang
berturut-turut lahir ubun-ubun besar, dahi, baik, terdapat 17 (65,4%) dengan lama
muka dan badan seluruhnya.Tenaga atau persalinan > 18 jam, sedangkan dari 61 ibu
kekuatan (power) : his (kontraksi uterus), yang pada saat persalinan dengan posisi baik
kontraksi otot dinding perut, kontraksi 37 (60,7%) dengan lama persalinan > 18 jam.
diafragma pelvis, ketegangan, kontraksi Hal ini sesuai dengan teori bahwa pada
ligamentum rotundum, efektivitas kekuatan persalinan posisi yang baik adalah jongkok,
mendorong dan lama persalinan karena dengan posisi tersebut diameter
4. Hubungan Jalan lahir (passage way) panggul bawah lebih terbuka dan berdasarkan
dengan lama persalinan gaya gravitasi sehingga berpengaruh terhadap
kepala janin, tetapi karena ketidaknyamanan
maka posisi dorsal recumbent dengan ibu 8. Hubungan penolong persalinan
tidur setengah duduk dan kedua kaki ditekuk (Physician) dengan lama Persalinan
dan telapak kaki menempel di tempat tidur Dari hasil analisis data 29 ibu pada saat
yang paling banyak di pakai dalam persalinan yang ditolong dokter , terdapat 18
persalinan.Sedangkan posisi supin (terlentang) (62,1%) dengan lama persalinan> 18 jam ,
tidak di rekomendasikan karena menghambat sedangkan dari 58 ibu yang pada saat
aliran darah dari ibu terhadap janin. persalinan dengan ditolong bidan 36 (62,1%)
7. Hubungan Psikologi (Physicologi) Ibu dengan lama persalinan > 18 jam. Berdasarkan
dengan lama Persalinan kewenangan secara profesional dalam
Dari hasil analisis data 56 ibu pada saat pelayanan kebidanan bidan hanya menolong
persalinan dengan psikologi kurang baik, persalinan normal, dan apabila terjadi
terdapat 46 (82,1%) dengan lama persalinan > kegawatan dilanjutkan dengan rujukan ke
18 jam, sedangkan dari 31 ibu yang pada saat fasilitas yang lebih tinggi untuk ditagani oleh
persalinan dengan psikologi yang baik 8 dokter spesialis kandungan.
(25,8%) dengan lama persalinan > 18 jam. Hal 9. Hubungan Umur Ibu dengan lama
in sesuai dengan bahwa psikologi ibu adalah Persalinan
kondisi psikis ibu, tersedianya dorongan Berdasarkan analisis data dari 34 ibu
positif, persiapan persalinan, pengalaman yang melahirkan yang berumur <20 tahun dan >35
lalu dan strategi adaptasi/koping.Kecemasan tahun, terdapat 21 (61,3%) dengan lama
merupakan unsur kejiwaan yang persalinan > 18 jam, sedangkan dari 53 ibu
menggambarkan perasaan, keadaan emosional yang berumur 20 – 35 tahun, 33 (62,3 %)
yang dimiliki oleh seseorang pada saat dengan lama persalinan > 18 jam. Hal ini
menghadapi kenyataan atau kejadian dalam disebabkan usia terlalu muda pengalaman
hidupnya. Adanya dukungan yang baik dari dalam persalinan masih kurang, tidak bias
orang-orang terdekat sekitar ibu seperti suami, mengendalikan rasa sakit sehingga keluarga
orangtua sangat membantu memberikan rasa lebih khawatir dan segera meminta perugas
nyaman pada ibu saat persalinan. untuk segera dilakukan tindakan, selain itu
Hal sesuai dengan hasil penelitian secara psikologis masih belum matang jika
Menurut Felman et al dalam Aryasatiani dibandingkan dengan ibu hamil yang berusia
(2012), dalam penelitiannya menemukan lebih >20 tahun, untuk usia >35 tahun terdapat
dari 12% ibu‐ibu yang pernah melahirkan banyak factor resiko persalinan
mengatakan bahwa mereka mengalami cemas 10.Hubungan antara pendidikan dan lama
pada saat melahirkan dimana pengalaman persalinan
tersebut merupakan saat‐saat tidak Berdasarkan analisis data dari 49 ibu
menyenangkan dalam hidupnya. Rasa takut melahirkan yang berpendidikan SD - SMP,
dan sakit menimbulkan stress yang terdapat 42 (85,7%) dengan lama persalinan >
mengakibatkan pengeluaran adrenalin. Hal ini 18 jam, sedangkan dari 38 ibu yang
mengakibatkan penyempitan pembuluh darah berpendidikan SMU - PT, 12 ( 31,6 %) dengan
dan mengurangi aliran darah yang membawa lama persalinan > 18 jam. Karena tingkat
oksigen ke rahim sehingga terjadi penurunan pendidikan SMU – PT lebih banyak
kontraksi rahim yang akan menyebabkan mendapatkan informasi tentang persalinan
memanjangnya waktu persalinan. Hal ini sehingga mereka cenderung ingin persalinan
kurang menguntungkan bagi ibu maupun janin yang modern dan meminimalkan rasa nyeri,
yang berada dalam rahim ibu. Kehawatiran tetapi pada saat persalinan yang tidak sesuai
serta ketakutan menghadapi proses persalinan dengan harapan, sehingga lebih cepat untuk
menyebabkan ketegangan jiwa dan fisik memutuskan untuk persalinan dengan
sehingga menyebabkan kakunya otot-otot dan tindakan, berbeda dengan pendidikan SD-SMP
persendian yang tidak wajar, menurut Amy mereka cenderung menerima bahwa persalinan
dkk (2009) dalam penelitiannya menyebutkan adalah proses alamiah yang harus dijalani
bahwa memasuki TM III 70% ibu hamil sesuai kodratnya sebagai wanita.
mengalami nyeri pinggang (low back pain) 11. Hubungan antara paritas dengan lama
sehingga intensitas nyeri memburuk. persalinan
Berdasarkan analisis data dari 47 ibu Keberadaan janin, plasenta dan selaput
dengan multipara, terdapat 40 (85,1%) dengan ketuban atau biasa disebut penumpang
lama persalinan > 18 jam, sedangkan dari 47 (passanger), dalam hal ini terutama janin dan
ibu dengan primipara 14 ( 35,0 %) dengan selaput ketuban, taksiran berat janin yang
lama persalinan > 18 jam . Persalinan pada besar (makrosomia/baby giant) serta kondisi
multipara lebih beresiko daripada air ketuban akan berdampak terhadap
primigravida, hal ini tidak sesuai dengan toeri kemajuan persalinan.
yang mengatakan bahwa persalinan multipara Posisi (position) ibu saat meneran yang paling
lebih lancar daripada primipara.Paritas 2-3 baik adalah dorsal recumbent yaitu posisi
merupakan paritas paling aman untuk kaki ditekuk dengan telpak kaki menapak pada
kehamilan dan persalinan, bila ditinjau dari tempat tidur, tangan merangkul paha sehingga
kejadian kematian maternal, paritas tinggi bokong sedikit terangkat yang menyebabkan
(lebih dari 3 anak) mempunyai angka kejadian pelebaran pintu bawah panggul melalui
lebih tinggi daripada paritas rendah persendian sacro-coccygeus dengan demikian
(mempunyai 1 anak) pengalaman melahirkan kepala bayi akan ikut serta membuka
yang tidak menyenangkan, akan memberikan diafragma pelvis dan vulva-perineum semakin
dampak pada persalinan berikutnya, tipis.
sedangkan pada wanita yang pertama Kondisi psikis ibu, tersedianya dorongan
mengalami hamil, biasanya menjelang positif, rasa cemas dan keadaan emosional
persalinan akan di hantui oleh mitos seputar yang dimiliki oleh seseorang, disamping
nyeri persalinan. pendampingan orang-orang terdekat, besar
pengaruhnya terhadap lamanya persalinan.
KESIMPULAN Paritas yang tinggi akan berdampak pada
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan timbulnya berbagai masalah kesehatan baik
pada bab sebelumnya dapat disimpulkan: ibu maupun janin yang dikandungnya,
Secara tidak langsung saat wanita hamil semakin sering wanita hamil akan
melakukan aktivitas fisik rumah tangga mempengaruhi elastisitas otot-otot dinding
berdampak pada perubahan organ tubuh, rahim sehingga saat memasuki fase persalinan
seperti posisi merangkak pada saat mengepel akan berpengaruh terhadap kualitas
lantai bila dikaitkan dengan anatomi tubuh, his/kontraksi.
merangkak tertumpu pada otot panggul dan Pendidikan banyak menentukan sikap dan
paha, gerakan maju mundur membuat otot tindakan seseorang dalam menghadapi
panggul menjadi elastis. Aktifitas fisik rumah berbagai masalah seperti dalam menghadapi
tangga apabila dilakukan dengan posisi yang persiapan persalinan, kecenderungan wanita
baik akan membantu memperlancar hamil yang berpendidikan tinggi lebih tinngi
persalinan, sedangkan aktivitas fisik olahraga keingintahuannya tentang kehamilan maupun
selain berguna untuk kebugaran tubuh dapat persalinan lebih tinggi sehingga mereka lebih
menciptakan perasaan nyaman, mengurangi siap dalam menghadapi persalinan.
stress, memperbaiki mood, olahraga ringan
dapat membuat tidur malam menjadi lelap DAFTAR PUSTAKA
sehingga wanita hamil mempunyai cadangan
energi saat persalinan tiba.
Persalinan kala II lama tidak akan terjadi Anggraeni,P. (2013). Serba-Serbi Senam
apabila ibu mempunyai kekuatan (power) Hamil. Yogyakarta: Intan Media
dalam meneran, tenaga atau kekuatan tidak
hanya tertumpu pada kekuatan ibu dalam Ami, et al (2009), Jurnal kesehatan“
meneran tetapi kontraksi (his) otot perut, Hubungan Persalinan dengan Nyeri
diafragma pelvis, ligamentum rotundum. Punggung”, Jakarta
Kekuatan his dan meneran mendorong janin
kearah bawah sehingga janin melakukan Arikunto.(2010). Metodologi Penelitian.
putaran paksi dalam, selanjutnya ekspulsi Jakarta
kepala dan seluruh tubuh bayi.
Brayshaw, Ellen. (2008). Panduan Praktis Muhimah, N dan Safe’i, A.
Bidan Senam Hamil dan Nifas. Jakarta (2010).Panduan Lengkap Senam Sehat
Khusus Ibu Hamil. Yogyakarta: Power
Departemen Kesehatan RI. (2003). Books.
Standar pelayanan antenatal. Jakarta:
Pusdiknakes Mochtar, R. (2011). Sinopsis Obstetri.
Third Edition. Jakarta: EGC
Disertasi Wagey, F Y. (2011).Hubungan Mochtar, R. (2002). Sinopsis Obstetri,
Senam Hamil dapat Meningkatkan Fisiologis dan Patologis. Jakarta: EGC
Antioksidan Enzimatikm, Kekuatan Otot
Panggul, Kualitas Jasmani dan Notoatmodjo, S. (2005).Metodologi
Menurunkan Kerusakan Oksidatif pada Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka
Wanita Hamil. Bali: Universitas Udayana Cipta
Fauziah, Siti. (2012). Keperawatan Nurasiah, A. (2013). Asuhan Persalinan
Maternitas Kehamilan. Jakarta: Kencana Normal. Refika Aditama, Bandung
Prenada Media Group.
Prawirohardjo.(2002). Buku Ilmu
Farrer, Hellen (2010),Perawatan maternitas, Kebidanan.YBPSP, Jakarta
Jakarta, ECG

Torn, Gill (2010), Kehamilan Sehat, Panduan Rukiah, dkk. (2009). Persiapan Calon Ibu
diet sehat, olahraga dan relaksasi bagi ibu dalam Menghadapi Persalinan, Bina
hamil, Bandung, Erlangga Utama, Yogyakarta

Hendarmin Aulia dan Siti Hindun, 2012, Riduwan, (2002), Variabel-variabel


Jurnal kesehatan “Hubungan Senam Hamil penelitian, Alfabetha, Bandung
terhadap Proses Persalinan dan Apgar
sroce BBL” FK UNSRI,Palembang Salmah, dkk. (2006). Persiapan
Perempuan dalam Menghadapi
Jurnal Penelitian Ami, dkk. (2009). Kehamilan
Hubungan Senam Hamil Terhadap
Intensitas Nyeri Pada Kala II. Saminem. (2008). Teknik Pernapasan
dalam Persalinan
JNPK-KR. (2008).Asuhan Persalinan
Normal. Jakarta: JNPK-KR Varney, Helen et.al.(2001). Buku Ajar
Asuhan Kebidanan.Jakarta: EGC
Manuaba, I G B. (2008).Kesehatan
Reproduksi. Jakarta: EGC Wenna, Isneli, dkk. (2013). Jurnal
Kesehatan: Hubungan SenamHamil
Mariani dan Nunik, P. (2012).Jurnal Terhadap Lamanya Persalinan.
Efektifitas Senam Hamil Terhadap Proses
Persalinan. Surabaya: Fakultas Ilmu Wiknjosastro, Hanifa. (2005). Ilmu
Kesehatan Masyarakat, Universitas kebidanan edisi 3. Jakarta: YBPSP
Airlangga
Yuliarti, Nurheti. (2010). Panduan
lengkap olahraga bagi wanita hamil dan
menyusui. Yogyakarta: Andi Offset.

Anda mungkin juga menyukai