Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
I
PENDAHULUANA.
A. Latar Belakang
Manusia adalah mahluk paling sempurna yang pernah diciptakan oleh Allah
SWT.Kesempurnaan yang dimiliki oleh manusia merupakan suatu konsekuensi fungsi dan
tugasmereka sebagai khalifah dimuka bumi ini. Al-Quran menerangkan bahwa manusia berasal
tanahdengan mempergunakan bermacam-macam istilah, seperti : Turab, Thien, Shal-shal,
danSualalah.
Hal ini dapat diartikan bahwa jasad manusia diciptakan Allah dari bermacam-macam
unsurkimiawi yang terdapat dari tanah. Adapun tahapan-tahapan dalam proses selanjutnya, Al-
Qurantidak menjelaskan secara rinci. Akan tetapi hampir sebagian besar para ilmuwan
berpendapatmembantah bahwa manusia berawal dari sebuah evolusi dari seekor binatang sejenis
kera,konsep-konsep tersebut hanya berkaitan dengan bidang studi biologi. Anggapan ini tentu
sangatkeliru sebab teori ini ternyata lebih dari sekadar konsep biologi. Teori evolusi telah
menjadi pondasi sebuah filsafat yang menyesatkan sebagian besar manusia. Dalam hal ini
membuat kita para manusia kehilangan harkat dan martabat kita yang diciptakan sebagai mahluk
yangsempurna dan paling mulia.
B. Rumusan masalah
1. Apa hakikat pencitaan manusia?
2. Apa pengertian manusia?
3. Bagaimana proses penciptaan manusia menurut Al-Qur’an?
4. Bagaimana proses penciptaan manusia menurut ilmu biologi?
C. Tujuan
1. Menjelaskan hakikat penciptaan manusia
2. Menjelaskan pengertian manusia
3. Memberikan gambaran mengenai proses penciptaan manusia menurut Al-Qur’an
4. Memberikan gambaran mengenai proses penciptaan manusia menurut ilmu biologi
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Apa Hakikat Pencitaan Manusia
Penciptaan manusia sebagai makhluk yang sempurna di antara seluruh makhluk yang
diciptakan oleh Allah SWT bukan tanpa
alasan. Ia menuturkan penciptaan manusia untuk menyembah Allah dan untuk mengetahui
kekuasaan Allah. Allah yang menghidupkan dan mematikan makhluk.
Allah befirman dalam Q.S Az-Zariyat ayat 56 dan Q.S Al-Mu’minun ayat 115, yang berbunyi:
َ ت ْال ِج َّن َواإْل ِ ْن
س إِاَّل لِيَ ْعبُدُون ُ َو َما خَ لَ ْق
Artinya: “dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah-
Ku.” (Q.S. Az-Zariyat:56)ِ
Manusia, berasal dari bahasa serapan dari bahasa Arab, yaitu Al-Insan. Al-Insan dalam
bahasa Arab, berupa kata jamak dari Nisyan. Nisyan bermakna tempatnya salah dan lupa. Dari
definisi tersebut, dapat memberikan pemahaman bahwa hakikatnya seorang manusia adalah
tempatnya salah dan lupa. Maka sudah sewajarnya manusia itu mengingat jati dirinya dan
memahami manusia lainnya sebagai tempat salah dan lupa. Sikap yang sejatinya muncul dari
seorang manusia yang bisa memahami manusia lain adalah sikap memaklumi dan menyadari
penuh bahwa keterbatasan adalah milik manusia.
Semua pemahaman tentang manusia yang mendalam ini, akan membawa manusia ke dalam dua
hal utama, yaitu pencarian upaya penyempurnaan manusia, dengan segala keterbatasannya dan
pemahaman tugas manusia setelah diciptakan.
Al-Mu’minun : 12-14 :
(12) Dan Sesungguhnya kami Telah menciptakan manusia dari suatu saripati (berasal) dari
tanah. (13)Kemudian kami jadikan saripati itu air mani (yang disimpan) dalam tempat yang
kokoh (rahim). (14) Kemudian air mani itu kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah
itu kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu kami jadikan tulang belulang, lalu
tulang belulang itu kami bungkus dengan daging. Kemudian kami jadikan dia makhluk yang
(berbentuk) lain. Maka Maha sucilah Allah, Pencipta yang paling baik.” dia makhluk yang
(berbentuk) lain. Maka Maha sucilah Allah, Pencipta yang paling baik.”
Karena hakikatnya manusia tercipta dari sesuatu yang berada di bawah, yaitu tanah, maka
tidak sepatutnya manusia bersombong ria atau bahkan merendahkan sesama makhluk hidup.
2
Manusia yang sadar betul bahwa dirinya adalah mahkluk yang hina dan merupakan tempat salah
dan lupa adalah manusia yang dapat memanusiakan manusia lainnya.
3
selalu mengajak ke arah maksiat, kesia-siaan dan condong untuk memuaskan diri pada
kehidupan duniawi. Allah selalu menekankan terhadap hamba-Nya agar takut kepada-Nya dan
tidak memperturutkan hawa nafsu.
Masing-masing nafsu di atas bekerja dengan kemampuan yang dimilikinya sendiri-
sendiri. Nafsu ammarah ialah, nafsu yang belum mampu membedakan antara yang baik dengan
yang buruk, antara yang benar dengan yang salah. Nafsu lawwamah ialah, nafsu yang telah
memiliki kesadaran, misalnya setelah berbuat pekerjaan yang tercela. Nafsu ini dapat
menyadarkan bahwa apa yangdilakukannya itu tercela. Nafsu muthmainnah ialah, nafsu yang
menerima tindakan yang baik, melawan tindakan yang tercela. Nafsu mulhamah ialah, unsur
jiwa yang menerima ilham dari Tuhan, misalnya berbentuk pengetahuan. Nafsu musawwalah
ialah, nafsu pembeda yang membedakan antara yang baik dengan yang buruk. Nafsu ini tidak
mempersoalkan nilai aktivitas yang dilakukannya, hanya ingin melakukan apa yang ingin
dilakukannya. Nafsu radliyah ialah, unsur jiwa yang menginsafi apayang diterimanya dan
mengeluarkan rasa syukur dalam menerima ridha Allah. Nafsu mardliyah ialah, nafsu yang
senantiasa menerima ridha Allah. Terakhir, Nafsu kamilah ialah, unsur jiwa yang telah memiliki
kesempurnaan baik luar maupun dalamnya.
4
Dialah al-Qur’an denganmukjizat yang kekal dengan kekalnya manusia diatas
permukaanbumi dan menyingkap ufuk-ufuk ilmu dan pengetahuan kepadamanusia setiap saat.
Al-Qur’an banyak mengemukakan sekelumit tentangpersoalan ini, khususnya
yang berkaitan dengan tahap pembuahan atau pertemuan sperma dan ovum.9
Pertumbuhanmanusia itu tidak sekaligus namun pertumbuhan manusiasetingkat demi setingkat.
Proses pertumbuhan manusia secarabertahap dari janin sampai dewasa, kemudian menjadi tua
danakhirnya mati, telah digambarkan berulang-ulang. Salah satubukti bahwa manusia diciptakan
tidak sekaligus atau melaluiproses berdasarkan hadis Rasulullah saw. yang diriwayatkan oleh
Imam Muslim. Dalam beberapa kesempatan sehubungan dengan reproduksi manusia, al-Qur’an
juga merujuk adanya komposisidalam benda cair yang mengandung benih kehidupan itu,
sepertidalam firman Allah dalam Qur’an surah al-Insa>n ayat: 2
ِ َاج نَّ ْبتَلِ ْي ِه فَ َج َع ْل ٰنهُ َس ِم ْيع ًۢا ب
ص ْيرًا ْ ُّاِنَّا خَ لَ ْقنَا ااْل ِ ْن َسانَ ِم ْن ن
ٍ ۖ طفَ ٍة اَ ْم َش
“Sungguh, Kami telah menciptakan manusia dari setetes mani yang bercampur yang Kami
hendak mengujinya (dengan perintah dan larangan), karena itu Kami jadikan dia mendengar dan
melihat”.
Dalam Al-Qur’an dan Hadist, banyaksekali bercerita mengenai manusia danini suatu hal
yang tidak dapat dipungkiri, karena tidak ada satu ayat pun atau Hadistyang tidak ada
hubungannyan dengan manusia, baik ayat atau Hadist yang.
5
perempuan. Anak muda laki-laki dikenal sebagai putra dan laki-laki dewasa sebagai pria.Anak
muda perempuan dikenal sebagai putri dan perempuan dewasa sebagai wanita.Penggolongan
lainnya adalah berdasarkan usia, mulai dari janin, bayi, balita,anak-anak ,remaja,akil balik
,pemuda/i, dewasa,dan (orang)tua.
1. Setets mani
Sebelum proses fertilisasi (pembuahan) terjadi, 250 juta sperma terpancar dari si laki-laki
pada satu waktu dan menuju sel telur yang jumlahnya hanya satu setiap siklusnya . Sperma-
sperma melakukan perjalanan yang sulit di tubuh si ibu sampai menuju sel telur karena saluran
reproduksi wanita yang berbelok2, kadar keasaman yang tidak sesuai dengan sperma, gerakan
‘menyapu’ dari dalam saluran reproduksi wanita,dan juga gaya gravitasi yang berlawanan .
Hanya seribu dari 250 juta sperma yang berhasil mencapai sel telur. Sel telur, hanya akan
membolehkan masuk SATU sperma saja . Setelah masuk dan terjadi fertilisasi pun, belum tentu
si zygot ini (konseptus) menempel di tempat yang tepat di rahim.
6
darah itu menjadi segumpal daging, dan segumpal daging itu menjadi tulang-belulang, lalu
tulang belulang itu dibungkus dengan daging. Kemudian menjadi makhluk yang (berbentuk)
lain. Embriologi adalah cabang ilmu yang mempelajari perkembangan embrio dalam rahim ibu.
Hingga akhir-akhir ini, para ahli embriologi beranggapan bahwa tulang dan otot dalam embrio
terbentuk secara bersamaan. Penelitian di tingkat mikroskopis ini menunjukkan bahwa
perkembangan dalam rahim ibu terjadi dengan cara persis seperti yang digambarkan dalam ayat
tersebut. Pertama, jaringan tulang rawan embrio mulai mengeras. Kemudian sel-sel otot yang
terpilih dari jaringan di sekitar tulang-tulang bergabung dan membungkus tulang-tulang ini.
Dalam minggu ketujuh, rangka mulai tersebar ke seluruh tubuh dan tulang-tulang mencapai
bentuknya yang kita kenal. Pada akhir minggu ketujuh dan selama minggu kedelapan, otot-otot
menempati posisinya di sekeliling bentukan tulang.
7
C. Tahap fetus
Dimulai dari tahap ini dan seterusnya, bayi disebut sebagai “fetus”. Tahap ini dimulai sejak
kehamilan bulan kedelapan dan berakhir hingga masa kelahiran. Ciri khusus tahapan ini adalah
terlihatnya fetus menyerupai manusia, dengan wajah, kedua tangan dan kakinya. Meskipun pada
awalnya memiliki panjang 3 cm, kesemua organnya telah nampak. Tahap ini berlangsung selama
kurang lebih 30 minggu, dan perkembangan berlanjut hingga minggu kelahiran.
Cabang-cabang ilmu pengetahuan yang berkembang seperti genetika dan biologi molekuler telah
membenarkan secara ilmiah ketepatan informasi yang diberikan Al Qur’an ini. Kini diketahui
bahwa jenis kelamin ditentukan oleh sel-sel sperma dari tubuh pria, dan bahwa wanita tidak
berperan dalam proses penentuan jenis kelamin ini.
Kromosom adalah unsur utama dalam penentuan jenis kelamin. Dua dari 46 kromosom
yang menentukan bentuk seorang manusia diketahui sebagai kromosom kelamin. Dua kromosom
ini disebut “XY” pada pria, dan “XX” pada wanita. Penamaan ini didasarkan pada bentuk
kromosom tersebut yang menyerupai bentuk huruf-huruf ini. Kromosom Y membawa gen-gen
yang mengkode sifat-sifat kelelakian, sedangkan kromosom X membawa gen-gen yang
mengkode sifat-sifat kewanitaan.
Pembentukan seorang manusia baru berawal dari penggabungan silang salah satu dari
kromosom ini, yang pada pria dan wanita ada dalam keadaan berpasangan. Pada wanita, kedua
bagian sel kelamin, yang membelah menjadi dua selama peristiwa ovulasi, membawa kromosom
X. Sebaliknya, sel kelamin seorang pria menghasilkan dua sel sperma yang berbeda, satu berisi
kromosom X, dan yang lainnya berisi kromosom Y. Jika satu sel telur berkromosom X dari
wanita ini bergabung dengan sperma yang membawa kromosom Y, maka bayi yang akan lahir
berjenis kelamin pria. Dengan kata lain, jenis kelamin bayi ditentukan oleh jenis kromosom
mana dari pria yang bergabung dengan sel telur wanita.
8
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dengan mencermati dan menyikapi uraian sebelumnya, maka kesimpulan yang
dapat diambil sebagai berikut:
Manusia adalah makhluk ciptaan Tuhan yang terdiri atas unsur jasmani (raga) dan
rohani (jiwa) yang tidak dapat dipisah-pisahkan. Jiwa dan raga inilah yang membentuk
individu. manusia adalah makhluk yang berhadapan dengan diri sendiri, tetapi juga menghadapi
kesukaran dan sebagainya. Manusia melakukan, mengolah diri sendiri mengangkat dan
merendahkan diri sendiri. Manusia juga makhluk yang berada dan menghadapi alam kodrat,
manusia merupakan kesatuan dengan alam. Kehidupan manusia selalu mengubah dirinya
dalam arus situasi yang kongkrit, dengan ini manusia menyejarah.
Penciptaan manusia sebagai makhluk yang sempurna di antara seluruh makhluk yang
diciptakan oleh Allah SWT bukan tanpa alasan. Ia menuturkan penciptaan manusia untuk
menyembah Allah dan untuk mengetahui kekuasaan Allah. Allah yang menghidupkan dan
mematikan makhluk.
9
DAFTAR PUSTAKA
http://aadesanjaya.blogspot.com/2011/05/contoh-kata-pengantar-yang-baik.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Manusia
http://id.wikipedia.org/wiki/Biologi
http://id.wikipedia.org/wiki/Al-Qur%27an
http://www.f-adikusumo.staff.ugm.ac.id/artikel/manusia1.html
10