Anda di halaman 1dari 12

JIAGABI ISSN 2302 - 7150

Vol. 10, No. 2, Agustus 2021, hal. 334-345

ANALISIS PENERAPAN AKUNTANSI SYARIAH DAN


MANFAAT PADA PEMBIAYAAN RAHN TASJILY
(STUDI KASUS PADA KOPERASI SIMPAN PINJAM DAN PEMBIAYAAN SYARIAH
DARUMAFATIHIL ULUM JAWA TIMUR)

Nur Hafifah, Rini Rahayu Kurniati, Daris Zunaida


Program Studi Administrasi Bisnis, Fakultas Ilmu Administrasi, Universitas Islam
Malang, Jl. MT Haryono 193 Malang, 65144, Indonesia
LPPM Universitas Islam Malang Jl. MT Haryono 193 Malang, 65144, Indonesia
Email: hafifah031@gmail.com

ABSTRAK
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penerapan akuntansi syariah dan manfaat pada
pembiayaan rahn tasjily di Koperasi simpan pinjam dan pembiayaan syariah darumafatihil ulum secara
praktik dalam PAPSI bagian VII mengenai akad qardh dalam hal pengakuan, pengukuran dan penyajian
pendapatan atau pinjaman sudah sesuai, namun dalam hal pengungkapan belum sesuai. Sedangkan dalam
PSAK 107 mengenai ijarah dalam hal pengakuan dan pengukuran pendapatan maupun pinjaman sudah
sesuai, namun dalam hal penyajian dan pengungkapan belum sesuai dengan PSAK 107. Untuk sistem
pelaksanaan yang dilaksanakan di KSPPS DMU sudah sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan dan
sudah sesuai dengan ketentuan fatwa dsn-mui nomor 68/DSN-MUI/III/2008 mengenai akad rahn tasjily.

Kata Kunci : Akuntansi Syariah, Manfaat, dan Rahn Tasjily.

The results of this study indicate that the application of sharia accounting and the benefits of rahn
tasjily financing in the savings and loan cooperative and sharia financing of darumafatihil ulum in practice
in PAPSI part VII regarding qardh contracts in terms of recognition, measurement and presentation of
income or loans is appropriate, but in terms of disclosure it has not corresponding. While in PSAK 107
regarding ijarah in terms of recognition and measurement of income and loans it is appropriate, but in
terms of presentation and disclosure it is not in accordance with PSAK 107. The implementation system
implemented at KSPPS DMU is in accordance with established procedures and is in accordance with the
provisions of the fatwa dsn-mui number 68/DSN-MUI/III/2008 regarding the rahn tasjily contract.

Keywords: Islamic Accounting, Benefits, and Rahn Tasjily.

menerapkan pola-pola islam dalam kegiatan


PENDAHULUAN transaksinya.
Perkembangan di era globalisasi seperti Koperasi syariah adalah koperasi yang
saat ini, Negara diharuskan membangun menjalankan usaha di bidang simpan pinjam dan
perekonomian untuk mencapai tujuan pembiayaan yang berpinsip syariah. Koperasi
pembangunan nasional, guna menyalurkan syariah identik dengan baitul maal wat tamwil
kesejahteraan masyarakat. Dengan adanya (bmt). Pertumbuhan koperasi syariah tumbuh
penduduk yang bermayoritas islam di Indonesia dengan kegiatan usaha yang tidak seragam,
menjadi salah satu faktor pendukung untuk diantaranya memiliki beberapa jenis nama
meningkatkan perkembangan perekonomian seperti Koperasi Simpan Pinjam Pembiayaan
berbasis keagamaan yang sangat kuat yaitu Syariah (KSPPS), dan Unit Usaha Simpan
melalui kelembagaan keuangan syari’ah. Pinjam dan Pembiayaan Syariah (UPPS).
Perkembangan perekonomian syariah di (Peraturan Menteri Koperasi dan UMKM,
Indonesia untuk saat ini cukup sangat 2017:1).
berkembang dengan pesat, yang mana banyak Salah satu koperasi berbasis pondok
disambut oleh para pelaku bisnis dengan pesantren yang mendirikan suatu lembaga
mendirikan suatu jasa lembaga keuangan syariah keuangan mikro syariah adalah Koperasi Simpan
baik itu bank maupun koperasi yang berorientasi Pinjam dan Pembiayaan Syari’ah Darumafatihil
dengan berlandaskan syariah maupun koperasi Ulum Jawa Timur (KSPPS DMU Jatim).
dengan berbasis pondok pesantren yang Koperasi Simpan Pinjam dan Pembiayan
Syari’ah Darumafatihil Ulum Jawa Timur
Nur, Rini, Daris-Analisis Penerapan...|335

(KSPPS DMU Jatim) berdiri dari lingkungan sah kepemilikannya, sedangkan fisik barang
pondok pesantren, yang merupakan lembaga jasa jaminan tersebut (marhun) tetap berada dalam
keuangan syariah yang bergerak pada penguasaan dan pemanfaatan pemberi jaminan
pertumbuhan sektor usaha yang menjadi (rahin).
penyedia jasa keuangan bagi pelaku UMKM. Hal ini didukung dengan adanya
Koperasi Simpan Pinjam dan Pembiayaan penelitian yang dilakukan oleh Masriani
Syariah DMU Jawa Timur, yang bertempat di Mahyuddin, Ana Fitriyatul Bilgies (2018)
Jalan Raya Podokaton, Bayeman, Kecamatan dengan judul “Analisis Implementasi
Gondang Wetan, Kabupaten Pasuruan, Jawa Pembiayaan Rahn Tasjiliy Terhadap
timur sudah menaungi sembilan puluh enam Kesesuaiannya dengan Fatwa DSN-MUI Nomor
karyawan dan sembilan belas kantor cabang yang 68/DSN-MUI/III/2008 (Studi Kasus Pada
sudah tersebar. KSPPS BMT Mandiri Sejahtera Jawa Timur
Fenomena yang terjadi di Koperasi Cabang Balongpanggang)” menyatakan bahwa
Simpan Pinjam dan Pembiayaan Syariah BMT Mandiri Sejahtera Jawa Timur Cabang
Darumafatihil Ulum Jawa Timur, banyaknya Balongpanggang implementasi pembiayaan rahn
kalangan menengah kebawah yang tidak tasjiliy terkait dengan PSAK 107 tentang ijarah
terlayani dan sulitnya atas apa yang mereka tidak sesuai dengan PSAK 107 pada poin
butuhkan oleh kelembagaan formal lainnya, serta penyajian serta pratiknya menurut Fatwa DSN-
KSPPS DMU lebih menekankan prinsip ta’awun MUI No.68/DSN-MUI/III/2008 tidak sesuai
(tolong-menolong), yang nantinya akan pada poin f (Besaran biaya sebagaimana
dimudahkan apa yang mereka butuhkan sesuai dimaksud huruf e atau biaya pemeliharaan dan
dengan prinsip syariah. Adanya tolong menolong penyimpanan barang marhun tersebut tidak
ini diharapkan untuk tidak memberatkan pihak boleh dikaitkan dengan jumlah utang rahin
manapun baik dari pihak anggota (nasabah) kepada murtahin) dan poin g (Selain biaya
ataupun pihak koperasi tersebut. Menurut Sofian pemeliharaan, murtahin dapat pula mengenakan
(2018), sederhananya birokrasi atau prosedur biaya lain yang diperlukan pada pengeluaran
layanan di koperasi syariah, baik untuk masalah yang riil). Persamaan dari penelitian ini adalah
pendanaan maupun pembiayaan sangat menarik produk pembiayaan yang sama yaitu akad rahn
minat masyarakat. Koperasi syariah yang tasjily sedangkan perbedaan pada penelitian ini
memiliki ijin dari Dinas Koperasi dan UKM terletak pada pembahasan analisis penerapan
sangat dianjurkan oleh dinas terkait untuk akuntansi syariah dan manfaat pembiayaan.
memberikan kemudahan layanan 757 dengan Berhubungan dengan sektor
kualitas perbankan. Tentunya hal ini pertumbuhan ekonomi di Indonesia, rahn tasjily
memberikan peluang yang sangat baik untuk pada koperasi simpan pinjam dan pembiayaan
menarik minat masyarakat menjadi anggota syariah dapat berperan penting sebagai basis
koperasi terutama koperasi syariah. Sebagian ekonomi kerakyatan dan pusat pengembangan
besar masyarakat menjadi anggota koperasi ekonomi, berkembangnya pembiayaan rahn
dikarenakan masalah kenyamanan layanan, tasjily pada koperasi simpan pinjam dan
dimana pada saat melakukan transaksi baik pembiayaan syariah di Indonesia juga
pendanaan ataupun pembiayaan tidak merasa berkontribusi menolong UMKM untuk
sedang diaudit atau bahkan diinterogasi. mendapatkan modal usaha, membantu nasabah
Berdasarkan hasil pra survey, KSPPS mendapatkan uang, serta dapat menciptakan
DMU Jawa Timur memiliki banyak produk lapangan kerja baru yang lebih luas.
pembiayaan yang disediakan, namun dari Berdasarkan uraian latar belakang
beberapa produk pembiayaan yang sering diatas, maka peneliti tertarik melakukan
diterapkan adalah pembiayaan rahn tasjiliy, penelitian dengan judul “Analisis Penerapan
meskipun rahn tasjily merupakan produk akad Akuntansi Syariah dan Manfaat Pada
yang cukup baru namun lebih sering diterapkan. Pembiayaan Rahn Tasjily (Studi Kasus Pada
Karena prosedur yang ditetapkan pada Koperasi Simpan Pinjam dan Pembiayaan
pembiayaan rahn tasjily ini cukup tidak Syariah Darumafatihil Ulum Jawa Timur)”.
merumitkan pihak anggota (nasabah) maupun 1. Bagaimana sistem pembiayaan rahn tasjily
pihak koperasi dibandingkan dengan akad yang dilaksanakan di Koperasi Simpan
lainnya, namun juga harus melalui beberapa Pinjam dan Pembiayaan Syariah
proses yang harus dilewati dan diseleksi. Darumafatihil Ulum Jawa Timur (KSPPS
Menurut DSN-MUI sendiri, Rahn Tasjily adalah DMU JATIM) ?
adalah jaminan dalam bentuk barang atas utang, 2. Bagaimana analisis penerapan akuntansi
dengan kesepakatan bahwa yang diserahkan syariah pada pembiayaan rahn tasjily di
kepada penerima jaminan (murtahin) hanya bukti Koperasi Simpan Pinjam dan Pembiayaan
Nur, Rini, Daris-Analisis Penerapan...|336

Syariah Darumafatihil Ulum Jawa Timur bergerak dan barang tidak bergerak, baik
(KSPPS DMU JATIM) berwujud maupun tidak berwujud, sehingga
3. Apakah pembiayaan rahn tasjily di menjadi lebih luas cakupannya. Jika perbankan
Koperasi Simpan Pinjam dan Pembiayaan syariah menggunakan akad rahn yang ada, maka
Syariah Darumafatihil Ulum Jawa Timur berarti yang melakukan penyimpanan jaminan
(KSPPS DMU JATIM) sudah sesuai adalah bank syariah, tapi dengan rahn tasjily
dengan Fatwa DSN-MUI (fidusia) pihak yang menggadaikan dapat
4. Apakah manfaat pembiayaan rahn tasjily memanfaatkan barang yang dijamin serta
pada anggota nasabah yang telah menanggung biaya pemeliharaan.
melakukan pembiayaan? Berdasarkan Nurhayati, Wasilah (2014:268)
rukun dan ketentuan syariah akad rahn adalah
TINJAUAN PUSTAKA sebagai berikut:
1. Rukun al-rahn ada empat, yaitu:
1) Pelaku, terdiri atas: pihak yang
Pembiayaan menggadaikan (rahin) dan pihak
Menurut Ismail (2011:105-106), yang menerima gadai (murtahin).
pembiayaan merupakan aktivitas bank syariah 2) Objek akad berupa barang yang
dalam menyalurkan dana kepada pihak lain digadaikan (marhun) dan utang
selain bank berdasarkan prinsip syariah. (marhun bih).
Penyaluran dana dalam bentuk pembiayaan 3) Syarat utang adalah wajib
berdasarkan pada kepercayaan yang diberikan dikembalikan oleh debitur kepada
oleh pemilik dana kepada pengguna dana. kreditor, utang itu dapat dilunasi
Pemilik dana percaya kepada penerima dana, dengan agunan tersebut, dan utang
bahwa dana dalam bentuk pembiayaan yang itu harus jelas (harus spesifik).
diberikan pasti akan terbayar. Penerima 4) Ijab kabul/serah terima.
pembiayaan mendapat kepercayaan dari pemberi 2. Ketentuan syariah, yaitu :
pembiayaan, sehingga penerima pembiayaan 1) Pelaku, harus cakap hukum dan
berkewajiban untuk mengembalikan pembiayaan baligh
yang telah diterimanya sesuai dengan jangka 2) Objek yang digadaikan (marhun)
waktu yang telah diperjanjikan dalam akad a. Barang gadai (marhun)
pembiayaan. 1 Dapat dijual dan nilainya
Karakteristik Pembiayaan Syariah. seimbang
Menurut Ajuna (2019) Secara teori, ada tiga hal 2 Harus bernilai dan dapat
yang menjadi penciri dari pembiayaan berbasis dimanfaatkan
syariah, yaitu 3 Harus jelas dan dapat
(1) bebas bunga, ditentukan secara spesifik
4 Tidak terkait dengan
(2) berprinsip bagi hasil dan risiko, dan orang lain (dalam hal
(3) perhitungan bagi hasil tidak dilakukan di kepemilikan)
muka. b. Utang (marhun bih), nilai
utang harus jelas demikian
juga tanggal jatuh temponya
Rahn Tasjily 3) Ijab Kabul, adalah pernyataan dan
ekspresi saling rida/rela di antara
Menurut Muftifiandi (2015) Rahn pihak-pihak pelaku akad yang
tasjiliy adalah jaminan dalam bentuk barang atas dilakukan secara verbal, tertulis,
utang tetapi barang jaminan tersebut (marhun) melalui korespondensi atau
tetap berada dalam penguasaan (pemanfaatan) menggunakan cara-cara
Rahin dan bukti kepemilikannya diserahkan komunikasi modern.
kepada Murtahin. Akad Qardh
Menurut Nurhayati, Wasilah Menurut Atang (2011, yang dikutip
(2014:267) Rahn tasjily (Fidusia), sendiri oleh Abdillah 2021) Secara bahasa qardh ialah
didefinisikan sebagai: pengalihan hak kata turunan dari qaradha Ia berarti qath (bagian),
kepemilikan suatu benda atas dasar kepercayaan artinya bagian dari harta milik yang
dengan ketentuan bahwa benda yang hak meminjamkan, secara istilah, ia adalah
kepemilikannya dialihkan tersebut tetap dalam memberikan sesuatu harta atau meminjamkan
penguasaan pemilik benda. (UU No. 42/1999). harta kepada orang lain (pihak lain) dan
Fidusia sendiri dapat diterapkan untuk barang hartanya dapat ditagih atau diminta kembali
Nur, Rini, Daris-Analisis Penerapan...|337

sebanyak yang dipinjamkan, dengan ini , dalam Kerangka konseptual akuntansi


akan qardh tidak ada imbalan atau tambahan membutuhkan suatu sistem yang terikat dengan
nilai pengembalian, semata-mata hanya tujuan serta sifat dasar yang mengarah kepada
mengharapkan Ridho Allah SWT. standar yang konsisten yang terdiri dari batasan,
Setiap aktifitas ekonomi yang berbasis sifat dan fungsi dari laporan keuangan dan
syariat Islam dalam dunia Perbankan syariah akuntansi keuangan (Nurhayati & Wasilah,
mempunyai tujuan sebagai wadah untuk 2014).
menampung dana dari masyarakat dan Menurut Suwardjono (2005, yang
menyalurkan dana kepada masyarakat yang dikutip oleh Jati 2018) hal-hal yang diatur dalam
sedang membutuhkan. Sehingga terdapat PSAK adalah:
karakteristik dari akad pembiayaan qardh itu 1) Definisi Penjabaran mengenai standar
sendiri menurut Santoso yang dikutip oleh tersebut, yaitu berupa elemen, pos,
(Abdillah, 2021) di antaranya sebagai berikut: atau objek statemen keuangan atau
1 Dari setiap pinjam meminjam (qardh) istilah yang digunakan dalam
tidak diperbolehkan adanya unsur pelaporan keuangan agar tidak terjadi
tambahan dari setiap peminjaman, kesalahan klasifikasi oleh penyusun
jika terdapat tambahan sama dengan dan kesalahan interpretasi oleh
riba. pemakai.
2 Setiap akad qardh ialah akad pinjam 2) Pengakuan
meminjam uang dengan tidak ada Pengakuan didefinisikan sebagai
unsur tambahan pencatatan suatu jumlah rupiah (kos)
3 Dari setiap pinjaman (qardh) alangkah ke dalam sistem akuntansi sehingga
baiknya ditentukan jangka waktu jumlah tersebut akan mempengaruhi
tempo pembayaran karena untuk suatu pos dan terefleksi dalam laporan
memudahkan dari setiap pembayaran keuangan. Hal ini berhubungan
utang qardh. dengan masalah apakah suatu trasaksi
4 Pengembalian pinjaman haru sesuai dicatat (dijurnal) atau tidak.
dengan nominal yang dipinjam ketika 3) Pengukuran
awal akad qardh. Pengukuran didefinisikan sebagai
5 Apabila pinjam meminjam dalam penetuan jumlah rupiah yang harus
bentuk barang maka ketika dilekatkan pada suatu objek yang
mengembalikan barang tersebut harus terlihat dalam suatu transaksi
barang yang dipinjam diwaktu awal, keuangan.
dan apabila ada kerusakan dalam 4) Penyajian
barang tersebut maka harus mengganti Penyajian adalah menetapkan tentang
yang sesuai dan senilai. cara-cara melaporkan elemen atau pos
Sedangkan untuk ketentuan akad qardh yang dalam seperangkat statemen keuangan
ditetapkan pada pembiayaan rahn tasjily ini agar elemen atau pos tersebut cukup
tertera pada PAPSI bagian VII tentang akad informatif.
qardh. 5) Pengungkapan
Pengungkapan adalah berkaitan
Pernyataan Standar Akuntansi dengan cara penjelasan hal-hal
informatif yang dianggap penting dan
Keuangan (PSAK) Syariah bermanfaat bagi pemakai selain apa
yang dapat dinyatakan melalui
Menurut Nurhayati & Wasilah (2014,
statemen keuangan utama.
dikutip oleh Jati dkk, 2018) Pernyataan Standar
Akuntansi Keuangan (PSAK) Syariah
Menurut Nurhayati & Wasilah (2014),
merupakan kerangka dasar penyusunan dan
keberadaan kerangka dasar ini bertujuan untuk
penyajian laporan keuangan syariah yang
digunakan sebagai acuan oleh:
disusun oleh Dewan Standar Akuntansi Syariah
1 Penyusun standar akuntansi keuangan
Ikatan Akuntan Indonesia (DSAS-IAI). Proses
syariah dalam melaksanakan
akuntansi yang dimulai dengan mengidentifikasi
tugasnya, dalam hal ini adalah pihak
kejadian kemudian transaksi sampai dengan
Ikatan Akuntan Indonesia (IAI)
menyajikannya dalam laporan keuangan,
2 Penyusun Laporan Keuangan, yaitu
memerlukan kerangka dasar penyusunan dan
akuntan dan manajer
penyajian laporan keuangan.
3 Auditor
Nur, Rini, Daris-Analisis Penerapan...|338

Sedangkan untuk PSAK yang dijelaskan, bukan berarti dalil tersebut tidak
digunakan sebagai pedoman gadai syariah adalah memberikan petunjuk bagi umat, seperti dalil Al-
PSAK 107 mengenai Ijarah quran yang telah dijelaskan diatas. Yang menjadi
dalil dari ayat tersebut adalah ungkapan “apabila
Akad Ijarah kamu memberikan pembayaran yang patut”,
Menurut Sayyid Sabiq dalam Fikih ungkapan tersebut menunjukan adanya jasa yang
Sunah yang dikutip oleh (Nurhayati, Wasilah diberikan berkat kewajiban membayar upah (fee)
2014:228) , al Ijarah berasal dari kata al Ajru secara patut (Antonio 2001:118). Dan juga upah
yang berarti al Iwadhu (ganti/kompensasi). Ijarah yang sewajarnya, upah yang adil, dalil tersebut
dapat didefinisikan sebagai akad pemindahan memberikan petunjuk bahwasanya di dalam
hak guna (manfaat) atas suatu barang atau jasa, penetapan biaya jasa (ujrah) maka tetapkan biaya
dalam waktu tertentu dengan pembayaran upah jasa yang patut, yang sewajarnya, yakni harga
sewa (ujrah), tanpa diikuti dengan pemindahan yang adil.
kepemilikan atas barang itu sendiri. Jadi ijarah
dimaksudkan untuk mengambil manfaat atas Fatwa Dewan Syariah Nasional
suatu barang atau jasa (mempekerjakan Fatwa Dewan Syariah Nasional Majelis
seseorang) dengan jalan penggantian (membayar Ulama’ Indonesia (DSN-MUI) No. 68/DSN-
sewa atau upah sejumlah tertentu). MUI/III2008 merupakan hal yang menjadi dasar
Rukun dan ketentuan Syariah Ijarah rujukan secara khusus mengenai rahn tasjily
Menurut Nurhayati, Wasilah dengan menimbang beberapa aspek penting,
(2014:232) rukun ijarah ada tiga macam, yaitu: antara lain:
1 Pelaku yang terdiri atas pemberi a bahwa salah satu bentuk jasa pelayanan
sewa/pemberi jasa/lessor/mu'jjir dan Lembaga Keuangan Syariah (LKS)
penyewa/pengguna yang menjadi kebutuhan masyarakat
jasa/lessee/musta’jir. adalah pinjaman atau transaksi lain
2 Objek akad ijarah berupa: manfaat yang menimbulkan utang piutang
aset/ma’jur dan pembayaran sewa; dengan memberikan jaminan barang
atau manfaat jasa dan pembayaran dengan ketentuan barang tersebut masih
upah dikuasai dan digunakan oleh pihak
3 Ijab kabul/serah terima. berutang;
Ketentuan syariah: b bahwa pihak berpiutang berhak dengan
1 Pelaku, harus cakap hukum dan baligh mudah untuk melakukan eksekusi atas
2 Objek akad ijarah barang agunan yang masih dikuasai
3 Ijab Kabul oleh peminjam jika terjadi wanprestasi;
c bahwa agar cara tersebut dilakukan
Biaya Jasa (Ujrah) sesuai dengan prinsip-prinsip syariah,
Biaya jasa (ujrah) memang sangat erat DSN-MUI memandang perlu
kaitannya dengan ijarah (akad sewa-menyewa) menetapkan fatwa tentang Rahn Tasjily
karena memang ujrah timbul dikarenakan adanya untuk dijadikan pedoman.
akad ijarah, agar lebih jelas, akan lebih baik jika
mengetahui apa itu biaya jasa (ujrah) terlebih
dahulu, berikut adalah penjelasan mengenai METODE PENELITIAN
ujrah. Ganjaran untuk penyewa Menurut Ayub Jenis Penelitian
(2009:429) adalah Ujrah (uang sewa atau upah Jenis penelitian yang digunakan peneliti
atas barang) atau Ajr (upah dalam penyewaan adalah pendekatan kualitatif dengan jenis
orang) dan jika harus ditentukan oleh seorang deskriptif yaitu metode yang dilakukan dengan
hakim atau penengah, ia disebut dengan Ajr al- cara mengumpulkan, mempersiapkan, serta
Mitsl (upah yang setara/ adil). menganalisis data sehingga mendapat gambaran
Ada banyak dalil-dalil yang yang jelas mengenai masalah yang diteliti.
menjelaskan tentang upah atau biaya jasa (ujrah) Metode analisis deskriptif bertujuan untuk
di dalam Al-quran dan juga hadist-hadist mendeskripsikan secara sistematis, faktual, dan
Rasulullah saw. Akan tetapi, dalil-dalil tersebut akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta
masih bersifat general, belum dijelaskan berapa hubungan antar fenomena yang diteliti (Nawawi,
besaran biaya jasa yang harus dikeluarkan, 1998). Metode penelitian kualitatif ini sering
berapa standard biaya jasa yang harus ditetapkan, disebut meode penelitian naturalistik karena
disana belum ada ketentuannya, karena memang penelitiannya dilakukan pada kondisi yang
masalah ini tidak dapat ditetapkan dalam suatu alamiah (natural setting), disebut juga sebagai
waktu tertentu. Dalam dalil yang telah
Nur, Rini, Daris-Analisis Penerapan...|339

metode kualitatif karena data yang terkumpul ini yaitu menggunakan metode-metode sebagai
dan anlisisnya lebih bersifat kualitatif. berikut:
(sugiyono, 2015). 1. Observasi
Observasi seringkali diartikan sebagai
Fokus Penelitian suatu aktifa yang sempit, yakni
Fokus penelitian ini bermaksud untuk membatasi memperhatikan sesuatu dengan mata.
studi dalam penelitian, sehingga di mana objek Dalam pengertian psikologik, observasi
yang akan diteliti tertuju dengan masalah atau yang disebut pula dengan
penelitian, yang nantinya diharapkan tidak pengamatan, meliputi kegiatan
menyimpang luas dari konteks penelitian. Fokus pemuatan perhatian terhadap suatu
pada penelitian ini yaitu tentang bagaimana objek dengan menggunakan seluruh alat
penerapan akuntansi syariah pada pembiayaan indra. Jadi, mengobservasi dapat
Rahn Tasjiliy. Berikut merupakan fokus yang dilakukan melalui penglihatan,
ada dalam penelitian ini: penciuman, pendengaran, peraba dan
1. Sistem pembiayaan rahn tasjily yang pengucap (Arikunto 2013:199, dikutip
dilaksanakan di Koperasi Simpan oleh Ningsih 2020).
Pinjam dan Pembiayaan Syariah 2. Metode Interview atau Wawancara
Darumafatihil Ulum Jawa Timur Metode wawancara adalah sebuah
(KSPPS DMU JATIM) dialog yang dilakukan oleh
2. Penerapan akuntansi syariah pada pewawancara kepada orang yang
pembiayaan rahn tasjily di Koperasi diwawancarai untuk memperoleh
Simpan Pinjam dan Pembiayaan informasi dengan cara menyebutkan
Syariah Darumafatihil Ulum Jawa beberapa pertanyaan. Sebelum
Timur (KSPPS DMU JATIM) mengumpulkan data di lapangan
3. Kesesuaiannya dengan Fatwa DSN dengan metode wawancara, peneliti
MUI tentang Rahn tasjily. sebaiknya menyusun daftar pertanyaan
4. Manfaat pembiayaan rahn tasjily sebagai pedoman di lapangan. Namun,
daftar pertanyaan bukanlah sesuatu
yang bersifat ketat, tetapi dapat
Lokasi dan Waktu Penelitian mengalami perubahan sesuai situasi dan
Lokasi penelitian ini berada di Koperasi kondisi di lapangan (Bungin 2008:101 ,
Simpan Pinjam dan Pembiayaan Syariah dikutip oleh Ningsih 2020).
Darumafatihil Ulum Jawa Timur (KSPPS DMU 3. Dokumentasi
JATIM) yang terletak di Jalan Raya Podokaton, Dokumentasi yaitu mencari data
Bayeman, Kecamatan Gondang Wetan, mengenai hal-hal yang berupa catatan,
Kabupaten Pasuruan, Jawa timur. Sedangkan transkip, buku, surat kabar, majalah,
waktu penelitian ini dilakukan mulai bulan prasasiti, notulen rapat, langger,
Februari 2021 sampai Juni 2021. agenda, dan sebagainya. Dibandingkan
Sumber Data dengan metode lain, maka metode ini
Sumber data dapat diklasifikasikan menjadi dua, tidak begitu sulit artinya apabila ada
yaitu data primer dan data sekunder (Sekaran, kekeliruan sumber datanya masih tetap,
2013:242). Dalam melakukan penelitian ini, belum berubah. Dengan metode
peneliti menggunakan dua sumber data tersebut, dokumentasi yang diamati bukan hidup
penjelasannya adalah sebagai berikut: melainkan benda mati. Adapun
1. Data primer dokumentasi yang diperoleh dari
Data primer adalah data yang diperoleh peneliti yaitu sejarah koperasi Syirkah,
dari tangan pertama untuk analisis struktur, foto-foto dan lainnya.
berikutnya untuk menemukan solusi atau (Arikunto 2013:274, dikutip oleh
masalah yang diteliti (Sekaran, 2013:242). Ningsih 2020).
2. Data sekunder
Menurut Sekaran (2013:242) data
sekunder adalah data yang mengacu pada Instrumen Penelitian
informasi yang dikumpulkan dari sumber Penelitian kualitatif yang menjadi
yang telah ada. instrumen atau alat penelitian adalah peneliti itu
sendiri, maka peneliti harus "divalidasi".
Validasi terhadap peneliti, meliputi; pemahaman
Teknik Pengumpulan Data metode penelitian kualitatif, penguasaan
Teknik pengumpulan data yang wawasan terhadap bidang yang diteliti, kesiapan
diperlukan penulis dalam melakukan penelitian peneliti untuk memasuki objek penelitian baik
Nur, Rini, Daris-Analisis Penerapan...|340

secara akademik maupun logikanya. Peneliti persetujuan, sehingga validitas dapat


kualitatif sebagai human instrumen berfungsi tercapai. (Patilima 2005:98-99 dalam
menetapkan fokus penelitian, memilih informan Ningsih 2020).
sebagai sumber data, melakukan pengumpulan
data, menilai kualitas data, analisis data, Keabsahan Data
menafsirkan data dan membuat kesimpulan atas Penelitian ini menggunakan triangulasi sebagai
temuannya (Sugiono,2009:306). sumber yang digunakan untuk pengecekan data
Menurut definisi diatas dapat mengenai keabsahannya, membandingkan hasil
disimpulkan bahwa instrument penelitian wawancara dari informan yang berkaitan dengan
merupakan peneliti itu sendiri yang akan terjun fokus penelitian sistem pembiayaan rahn tasjily,
langsung ke lapangan dan yang akan berinteraksi penerapan akuntansi syariah, kesesuaian
dengan informan karena penelitian ini berdasarkan fatwa DSN-MUI, dan manfaat
merupakan penelitian pendekatan kualitatif, pembiayaan rahn tasjily di Koperasi Simpan
penguasaan teori yang akan digunakan dan Pinjam dan Pembiayaan Syariah Darumafatihil
permasalahan yang sedang diteliti di lapangan. Ulum Jawa Timur dengan memanfaatkan
Maka, peneliti di bantu dengan instrument yang berbagai sumber data informasi yang telah
didukung dengan adanya pedoman wawancara, diperoleh sebagai bahan pertimbangan. Dengan
alat tulis sebagai pencatatan dilapangan atau bisa hal ini, maka peneliti membandingkan data dari
menggunakan alat perekam sebagai media hasil wawancara dengan data hasil pengamatan.
pembantu, dan ponsel yang digunakan untuk
pengambilan gambar. HASIL DAN PEMBAHASAN
Analisis Sistem Pembiayaan rahn
Analisis Data
Hasil data yang telah terkumpul (observasi, tasjily yang dilaksanakan di Koperasi
interview, dan dokumentasi) maka ada tiga Simpan Pinjam dan Pembiayaan
tahapan yang harus dilakukan oleh penulis, yaitu: Syariah Darumafatihil Ulum Jawa
1 Reduksi data Timur
Reduksi data adalah upaya mengurangi Pelaksanaan pembiayaan rahn tasjily di
kesimpulan sementara atau melengkapi KSPPS DMU adalah sebuah jaminan berupa
hasil pengamatan dengan cara memilih barang atas hutang, tetapi barang jaminan
pemusatan penelitian, penyederhanaan, tersebut masih tetap menjadi hak milik anggota
pengabtrakan, dan transformasi data atau nasabah sedangkan untuk bukti
kasar yang diambil dari catatan tertulis kepemilikannya diserahkan ke pihak koperasi.
selama peneliti ada di lapangan. Dalam pelaksanaan rahn tasjily harus
2 Penyajian data dipertimbangkan jaminan yang akan digunakan
Penyajian data dengan cara oleh anggota untuk menjaminkan sebuah
mengklarifikasi data menurut isu dan pinjaman oleh pihak KSPPS DMU. Kemudian
kebutuhan secara menyusun pemilik hanya menyerahkan surat atau bukti
sekumpulan informasi dan pengambilan kepemilikian yang nantinya pihak KSPPS DMU
keputusan. Dalam penelitian ini, hanya meminta Ujrah atas biaya
penyajian data menggunakan teknik penjagaan/perawatan dari surat berharga
pendekatan kualitatif. Hasil dari analisis tersebut.
data yang terkait dengan fokus Ujrah yang diminta oleh pihak KSPPS
penelitian, kemudian disajikan dalam DMU ada 2 (Dua) kategori yang diterapkan, ada
bentuk narasi yang mudah dipahami kategori ujrah ambang batas atas dan ambang
bagi pembaca. batas bawah. Ambang batas atas disini
3 Penarikan kesimpulan maksudnya adalah kategori anggota yang baru
Bagian terakhir dari analisis adalah menjadi anggota atau baru melakukan
menarik kesimpulan. Dari permulaan pembiayaan di KSPPS DMU, biasanya untuk
pengumpulan data, peneliti mulai ujrahnya sebesar 2,5%. Sedangkan untuk
mencari arti benda-benda, pola-pola, ambang batas bawah maksudnya adalah kategori
penjelasan, konfigurasi-konfigurasi anggota yang sudah lama menjadi anggota atau
yang yang mungkin, alur sebab akibat, sudah berlangganan di KSPPS DMU, biasanya
dan proposisi. Penarikan kesimpulan, untuk ujrahnya antara 1,5% - 2,0%.
hanyalah sebagian dari suatu kegiatan Pelaksanaan akad pembiayaan rahn
dari konfigurasi yang utuh. Pembuktian tasjily ini, terdapat prosedur yang harus
kembali atau verifikasi dapat dilakukan dilakukan oleh kedua belah pihak (Anggota dan
untuk mencari pembenaran dan KSPPS DMU) untuk melakukan transaksi
Nur, Rini, Daris-Analisis Penerapan...|341

tersebut. Prosedur pembiayaan rahn tasjily ada 3 atau jaminan yang harus diserahkan ke pihak
tahap, yaitu pengajuan atau permohonan serta KSPPS DMU, yang kedua akad qordh (hutang)
penyerahan berkas persyaratan, proses dan saat penyerahan dan pembiayaan, dan ijarah
realisasi. Adapun tahapannya sebagai berikut sebagai dasar ujrah atas penjagaan surat berharga
1 Mengisi formulir pengajuan atas keamanannya yang diserahkan ke pihak
permohonan pembiayaan Menyerahkan KSPPS DMU pada waktu akad pembiayaan
persyaratan pengajuan pembiayaan : dilakukan.
a Foto Copy KTP Suami-Istri
(masing-masing 3 lembar) Penerapan Perlakuan Akuntansi
b Foto Copy Kartu Keluarga (3 Syariah Pada Pembiayaan Rahn
lembar)
c Foto Copy Buku Nikah Tasjily di Koperasi Simpan Pinjam
d Foto Copy Surat Jaminan dan Pembiayaan Syariah
(Sertifikat tanah, BPKB, Darumafatihil Ulum Jawa Timur
STNK) Pelaksanaan pembiayaan rahn tasjily
2 Proses yang dilakukan oleh KSPPS DMU kepada
a Proses penerimaan dan anggota atau nasabah merupakan suatu transaksi
pemeriksaan berkas pengajuan yang nantinya akan menimbulkan suatu kegiatan
pembiayaan akuntansi yang semestinya, dimana terdapat
b Survey dan foto lokasi serta pengakuan, pengukuran, penyajian dan
wawancara kepada pihak pengungkapan (perlakuan akuntansi) dari
pemohon pembiayaan. aktivitas tersebut. Dalam praktiknya pembiayaan
c Tanda tagan kesepakatan rahn tasjily ini, anggota masih tetap bisa
suami dan istri menguasai barang jaminannya dan pihak
d Analisa pembiayaan, dengan koperasi hanya menerima surat berharga saja.
mengisi kemampuam Jaminan yang dimiliki oleh anggota hanya
membayar (Pengeluaran dan menyerahkan surat berharga berupa sertifikat
pemasukan) atau lainnya atas harta yang dimiliki untuk
3 Realisasi (Pencairan) memperoleh sejumlah pinjaman yang
a Melengkapi persyaratan dibutuhkan.
administrasi pembiayaan Namun secara perlakuan akuntansi
b Pelaksanaan akad pembiayaan (pengakuan, pengukuran, penyajian, dan
dan penandatanganan surat pengungkapan) KSPPS DMU memiliki
pengajuan pembiayaan pedoman tersendiri, agar lebih mudah dipahami,
c Penyerahan uang pembiayaan berikut merupakan contoh kasus proses
kepada anggota (pemohon) pembiayaan rahn tasjily beserta perlakuan
akuntansinya yang diterapkan oleh KSPPS
Pembiayaan rahn tasjily di Koperasi Simpan DMU. Contoh Kasus :
Pinjam dan Pembiayaan Syariah Darumafatihil Bapak Hermawan berniat menjaminkan
Ulum Jawa Timur juga memiliki ketentuan sepetak tanah yang dimilikinya ke KSPPS DMU
dalam pelaksanaannya. Adapun ketentuan Jawa Timur untuk keperluan usaha ternak
pembiayaan rahn tasjily adalah sebagai berikut : lelenya. Bapak hermawan mengajukan
1 Batas maksimum pinjaman untuk di pembiayaan sebesar Rp. 20.000.000 dengan
cabang yaitu sebesar Rp. 10,000,000 lama angsuran 24 bulan, setelah dilakukan
harus mengetahui pihak pusat, untuk survey dan kemudian di analisis pembiayaan
peminjaman sebesar Rp. 50,000,000 oleh account officer dan diusulkan ke kepala
harus disetujui oleh bapak manajer cabang, setelah proses analisa besar pembiayaan
terlebih dahulu, sedangkan untuk yang diterima sebesar Rp. 20.000.000. karena
100,000,000 keatas harus disetujui Bapak Hermawan ini merupakan golongan
pengurus dan pengawas. nasabah yang cukup lama (langganan) akhirnya
2 Batas maksimum angsuran 36 (tiga bapak hermawan menerima jumlah sebesar yang
puluh enam) bulan. dibutuhkan. Harta yang dijaminkan Bapak
Hermawan ini merupakan harta yang bersifat
Ada 3 akad yang akan menjadi dasar tidak bergerak, maka dengan ini pihak koperasi
pertimbangan yang akan digunakan dalam menggunakan akad pembiayaan rahn tasjily dan
pembiayaan rahn tasjily di KSPPS DMU Jawa Bapak Hermawan menyetujuinya.
Timur yaitu, yang pertama akad rahn tasjily Berikut merupakan perhitungan angsuran
sebagai dasar untuk menahan surat berharganya anggota yang harus dibayar dari kasus yang
Nur, Rini, Daris-Analisis Penerapan...|342

diambil di atas agar memperjelas penulis dalam an insentif biaya


menganalisa angsuran yang terdiri dari pokok (PSAK 107) tersebut
pinjaman dan pendapatan ujrah atas pembiayaan dikeluarka
rahn tasjily di KSPPS DMU Jawa timur adalah n.
sebagai berikut: 3. Pinjaman Qardh Pinjaman
diakui sebesar diakui saat
a) Ujrah yang ditetapkan oleh pihak jumlah yang pencairan
KSPPS DMU untuk perbulannya dipinjamkan yang Sesuai
sebesar Rp. 300,000,00 (Tiga ratus ribu pada saat diberikan
rupiah) dengan menggunakan terjadinya kepada
perhitungan menetap per bulannya. (PAPSI) anggota.
Ujrah tersebut merupakan perhitungan Penyajian
dari: 1. Pendapatan Pendapata
Ujrah = Plafond Pembiayaan x Tarif ujrah disajikan n ujrah
Ujrah atas aset secara disajikan
bruto di laba secara
Ujrah = Rp. 20,000,000,00 x 1,5%
rugi. Untuk bruto dan
Ujrah = Rp. 300,000,00 mu’jir yang terpisah
Tarif ujrah sebesar 1,5% , merupakan dengan
karena Bapak Hermawan merupakan entitas keuangan biaya
termasuk anggota ambang batas bawah Belum
syariah, operasiona
Sesuai
atau disebut anggota yang sudah lama pendapatan l
berlanggan di KSPPS DMU. ijarah atas aset
b) Angsuran pokok pinjaman dihasilkan disajikan secara
dari besar pinjaman dibagikan dengan neto setelah
beban terkait di
lama pinjaman, yaitu :
laba rugi.
Angsuran Pokok Pinjaman= (PSAK 107)
Rp.20,000,000,00/24bulan
= Rp. 833,333,00 2. Pinjaman Qardh Pinjaman
c) Dari perhitungan ujrah diatas dapat yang bersumber yang
diketahui bahwa metode yang dari intern Bank diberikan
digunakan adalah metode perhitungan dan dana pihak kepada
menetap sesuai dengan informasi yang ketiga disajikan anggota Sesuai
diberikan oleh pihak KSPPS DMU pada pos disajikan
Jawa Timur kepada anggota bahwa pinjaman Qardh. pada pos
(PAPSI bagian pinjaman
ujrah perbulannya menetap.
VII) akad jasa
Berikut merupakan tabel kesesuaiannya
penerapan akuntansi syariah pada pembiayaan
rahn tasjily di Koperasi Simpan Pinjam dan
Pembiayaan Syariah Darumafatihil Ulum Jawa
Timur dengan standar yang berkaitan dengan
transaksi tersebut
Tabel Lanjutan
Penerapa
Penerapan Tingkat
n Tingkat N
N Keterangan Akuntansi Kesesuai
o
Keterangan Akuntansi Kesesuaia o
KSPPS DMU an
KSPPS n
Pengungkapan
DMU
Pengakuan dan Pengukuran 1. Mu’jir Mengungkapk
mengungkapk an asal
1. Pendapatan Pendapata
an dalam pendapatan
ijarah diakui n ujrah
laporan ujrah dan
secara garis diakui
keuangan hal- rincian biaya
lurus sejak aset pada saat
hal berikut dalam biaya
ijarah tersedia jasa Sesuai
terkait operasional Belum
untuk musta’jir penjagaan
transaksi Sesuai
sampai akhir telah
ijarah atas
akad. (PSAK diberikan.
aset, tetapi
107)
tidak terbatas
2. Pengakuan Biaya
pada: (a)
beban ijarah kebutuhan
Sesuai Penjelasan
memperhitungk penjagaan
umum isi
diakui saat
Nur, Rini, Daris-Analisis Penerapan...|343

akad yang Manfaat Rahn Tasjily


signifikan…. Pemanfaatan yang didapatkan oleh anggota
(PSAK 107) terhadap pembiayaan rahn tasjily terdiri dari:
2. Rincian Mengungkapk 1) Bagi pedagang mikro mendapatkan
jumlah an penjelasan
pinjaman mengenai
pinjaman atau modal sehingga dapat
Qardh pinjaman akad mengembangkan usahanya
berdasarkan jasa 2) Memberikan bantuan bagi orang yang
sumber dana, Belum membutuhkan dana
jenis Sesuai 3) Menjauhkan dari unsur riba
penggunaan 4) Mendapatkan keamanan dalam
dan sektor penjagaan surat berharga
ekonomi. 5) Memberikan kemudahan peminjaman
(PAPSI dengan menggunakan pembiayaan rahn
bagian VII)
tasjily
Kesesuaiannya dengan Fatwa DSN
KESIMPULAN DAN SARAN
MUI
Berdasarkan praktik yang telah
Kesimpulan
Berdasarkan penjelasan pada bab-bab yang telah
dilaksanakan di KSPPS DMU dengan ketentuan
yang telah ditetapkan menurut Fatwa DSN MUI penulis jabarkan, maka penulis dapat mengambil
No: 68/DSN-MUI/III/2008 pada pembiayaan kesimpulan sebagai berikut :
rahn tasjily, dengan menimbangkan ketentuan 1. Bahwa sistem pembiayaan rahn tasjily
sebagai berikut: a)Rahin menyerahkan bukti sah yang telah dilaksanakan sudah sesuai
dengan prosedur yang telah ditetapkan.
kepemilikan atau sertifikat barang yang
dijadikan jaminan (marhun) kepada murtahin. b) 2. Untuk penerapan akuntansi pada
Penyerahan barang jaminan dalam bentuk bukti pembiayaan rahn tasjily berdasarkan
sah kepemilikan atau sertifikat tersebut tidak PSAK 107 dalam hal pengakuan dan
memindahkan kepemilikan barang ke Murtahin. pengukuran pendapatan maupun
c) Rahin memberikan wewenang (kuasa) kepada pinjaman, sudah sesuai dengan PSAK
107. Sedangkan dalam hal penyajian
murtahin untuk melakukan penjualan marhun,
baik melalui lelang atau dijual ke pihak lain dan pengungkapan belum sesuai dengan
sesuai prinsip syariah, apabila terjadi wanprestasi PSAK 107 yang sudah berlaku.
atau tidak dapat melunasi utangnya. d) 3. Sedangkan untuk penerapan akuntansi
Pemanfaatan barang marhun oleh rahin harus pada pembiayaan rahn tasjily
berdasarkan PAPSI bagian VII
dalam batas kewajaran sesuai kesepakatan. e)
mengenai akad qardh dalam hal
Murtahin dapat mengenakan biaya
pemeliharaan dan penyimpanan barang marhun pengakuan, pengukuran dan penyajian
(berupa bukti sah kepemilikan atau sertifikat) pendapatan ataupun pinjaman sudah
yang ditanggung oleh rahin, berdasarkan akad sesuai dengan ketentuan PAPSI bagian
Ijarah. f) Besaran biaya sebagaimana dimaksud VII, sedangkan dalam hal
pengungkapan belum sesuai dengan
huruf e tersebut tidak boleh dikaitkan dengan
PAPSI bagian VII yang sudah berlaku.
jumlah utang rahin kepada murtahin. g) Selain
biaya pemeliharaan, murtahin dapat pula 4. Kesesuaian transaksi pembiayaan rahn
mengenakan biaya lain yang diperlukan pada tasjily di Koperasi Simpan Pinjam dan
pengeluaran yang riil. h) Biaya asuransi Rahn Pembiayaan Syariah Darumafatihil
Tasjily ditanggung oleh Rahin. Ulum Jawa Timur dengan Fatwa DSN
MUI No: 68/DSN-MUI/III/2008 sudah
Maka dengan ketentuan diatas, secara
praktek pembiayaan rahn tasjily di KSPPS DMU sesuai dengan praktek yang dilakukan
Jawa Timur yang sudah diawasi oleh pengawas oleh Koperasi Simpan Pinjam dan
syariah yang bertugas untuk memantau Pembiayaan Syariah Darumafatihil
kepatuhan dari prinsip-prinsip syariah dari setiap Ulum Jawa Timur
produk yang ditawarkan dan dilihat dari 5. Adanya manfaat yang didapatkan oleh
anggota yang nantinya memberikan
prakteknya memang sudah sesuai, Fatwa Dewan
Syariah Nasional MUI No: 68/DSN- bantuan kepada orang yang
MUI/III/2008 mengenai rahn tasjily. membutuhkan dana serta memberikan
kemudahan peminjaman dengan
menggunakan pembiayaan rahn tasjily.
Nur, Rini, Daris-Analisis Penerapan...|344

Saran Dewan Syariah Nasional (2021) Rahn Tasjil.


Berdasarkan uraian pemaparan dan https://dsnmui.or.id/?s=rahn+tasjily,
kesimpulan diatas, maka dengan ini peneliti Diakses pada 12 maret 2021 pukul
mengajukan saran, diantaranya yaitu : 20.36
1) Seharusnya ada PSAK khusus untuk Graha Akuntan (2020) PSAK 107 AKUNTANSI
mengatur tentang rahn tasjily IJARAH (revisi 2020)
2) Sebaiknya diadakan seminar yang http://iaiglobal.or.id/v03/files/file_berit
berhungan dengan akuntansi syariah a/DE%20PSAK%20107%20AKUNTA
yang nantinya bisa diterapkan oleh NSI%20IJARAH%20(Revisi%202020
koperasi-koperasi syariah yang sudah ).pdf. Diakses pada 24 Mei 2021 pukul
banyak berdiri saat ini. Seminar itu bisa 19.30
di ikuti oleh ketua atau wakil-wakilnya Hermawan, I. (2019) Metodologi Penelitian
yang nantinya bisa diterapkan dalam Pendidikan Kuantitatif, Kualitatif Dan
pekerjannya. Mixed Methode. Jakarta: Hidayatul
3) Bagi peneliti selanjutnya diharapkan Qur’an Kuningan.
dapat mengembangkan penelitian Ismail, (2011) Perbankan Syariah . Jakarta:
kedepannya yang lebih memperdalam Prenadamedia Group.
mengenai informasi terkait dengan studi Jati, F. K., & Adnan, M. A. (2018). Evaluasi
kasus yang diteliti dan hasil penelitian Kebutuhan Pernyataan Standar
ini bisa dijadikan sebagai dasar Akuntansi Keuangan (PSAK) Untuk
perbandingan dan referensi penelitian Industri Gadai Syariah. Reviu Akuntansi
selanjutnya. dan Bisnis Indonesia, 2(1), 75-91.
Mahyuddin, M. (2018). Analisis Implementasi
DAFTAR PUSTAKA Pembiayaan Rahn Tasjily terhadap
Abdillah, Y. K. (2021). Pelaksanaan Akad Kesesuaiannya dengan Fatwa Dsn-mui
Pembiayaan Qardh di Koperasi Nomor 68/dsn-mui/iii/2008 (Studi
Baiturrahim Syariah Kopo Sayati Kasus pada Kspps Bmt Mandiri
Bandung. Ecopreneur: Jurnal Program Sejahtera Jawa Timur Cabang
Studi Ekonomi Syariah, 2(1), 42-51. Balongpanggang). J-MACC: Journal of
Ajuna, L. H. (2019). Penerapan Akad Management and Accounting, 1(1), 44-
Pembiayaan 54.
Syariah Dan Regulasinya Di Indonesia. Muftifiandi, M. (2015). Peran Pembiayaan
Al-Masharif: Jurnal Ilmu Ekonomi dan Produk
Keislaman, 7(1), 112 130. Ar‐rum Bagi UMKM pada PT.
Angrayni, A., Wawo, A., & Anwar, P. H. (2020) Pegadaian (Persero) Cabang Syariah
Interpretasi Penerapan PSAK No.107 Simpang Patal Palembang. I Finance:a
Pada Pegadaian Syariah Cabang Ujung Research Journal on Islamic Finance,
Bulu. Jurnal Ilmiah Akuntansi 1(1), 101-122.
Peradaban, 6(2). Muhammad (2002). Manajemen Bank Syari’ah.
Anshori, A.G (2005) Gadai Syariah di Indonesia, Yogyakarta: Unit Penerbit dan
Yogyakarta: Gadjah Mada. Percetakan (UPP) AMPYKPN
Antonio, M (2001) Bank Syariah Dari Teori Ke Mustafa, dkk. (2020) Metodologi Penelitian
Praktek. Jakarta: Gema Insani Kuantitatif, Kualitatif, dan Penelitian
Apriyana, M., & Hasbi, S. (2020). Preferensi Tindakan Kelas Dalam Pendidikan
Koperasi Dalam Melakukan Konversi Olahraga. Fakultas Ilmu Keolahragaan
Menjadi Koperasi Syariah: Studi Kasus Universitas Negeri Malang
Pada Koperasi di Wilayah Bogor. Nurhayati, S., Wasilah (2014). Akuntansi
Journal of Islamic Economics and Syariah di Indonesia. Jakarta: Salemba Empat.
Finance Studies, 1(2), 173-190. Otoritas Jasa Keuangan (2013) Pedoman
Asiyah,B.N (2015) Manajemen Pembiayaan Akuntansi
Bank Perbankan Syariah Indonesia (PAPSI)
Syariah. Yogyakarta: Kalimedia. Bagian VII Tentang Akad Qardh.
Ayub, M (2009). Understanding Islamic Finance Diakses pada 24 Mei 2021 pukul 18.06
A-Z Keuangan Syariah. Jakarta: PT. Sholihin, A. (2010) Buku pinter ekonomi
Gramedia Pustaka Utama. syariah.
Dahlan, A. (2012) Bank Syariah: Teoritik, Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama
Praktik, Sholihin, A.I (2010) Pedoman Umum Lembaga
Kritik. Yogyakarta: Teras.
Nur, Rini, Daris-Analisis Penerapan...|345

Keuangan Syariah. Jakarta: PT. Vhintara, C., & Rahmawaty, R. (2017). Analisis
Gramedia Pustaka Utama. Penerapan Ijarah Dan Perlakuan
Sugiyono, (2009) Metode Penelitian Kuantitatif, Akuntansi Berdasarkan PSAK 107 Pada
Kualitatif dan R&D, Bandung : PT BPRS Hikmah Wakilah Kota Banda
Alfabeta. Aceh. Jurnal Ilmiah Mahasiswa
Tohardi, A. (2019). Pengantar Metodologi Ekonomi Akuntansi, 2(4), 146-161
Penelitian Sosial+ Plus. Tanjungpura
University Press.

Anda mungkin juga menyukai