Untuk itu, berikut ini adalah berbagai pemaparan yang akan mengulas tuntas
mengenai kedudukan warga negara dan penduduk Indonesia. Dimulai dari
kedudukan atau status warga negara Indonesia dalam kacamata konstitusi
Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Perlu ketahui bahwa di Indonesia juga cukup banyak orang asing atau warga
negara asing yang bertempat tinggal dan menjadi penduduk Indonesia.
Contohnya adalah anggota Korps Diplomatik dari negara-negara sahabat,
pelajar atau mahasiswa asing yang sedang menuntut ilmu, dan orang-orang
asing yang bekerja di Indonesia.
Selain itu, ada pula orang- orang asing yang datang ke Indonesia sebagai
pelancong. Mereka itu berlibur untuk jangka waktu tertentu, paling lama
sebulan sampai dua bulan, tidak sampai menetap satu tahun lamanya. Oleh
karena itu, mereka tidak dapat disebut sebagai penduduk Indonesia.
Akan tetapi, ada juga di antara orang-orang asing yang telah masuk menjadi
WNI atau keturunan orang-orang asing yang telah turun-temurun bertempat
tinggal di Indonesia dan telah menjadi orang-orang Indonesia.
1. Apatride,
yaitu adanya seorang penduduk yang sama sekali tidak mempunyai
kewarganegaraan. Misalnya, seorang keturunan bangsa A yang menganut
asas ius soli lahir di negara B yang menganut asas ius sanguinis. Orang
tersebut tidaklah menjadi warga negara A dan juga tidak dapat menjadi warga
negara B. Orang tersebut tidak mempunyai kewarganegaraan.
2. Bipatride,
yaitu adanya seorang penduduk yang mempunyai dua macam
kewarganegaraan sekaligus (kewarganegaraan rangkap). Misalnya, seseorang
keturunan bangsa B yang menganut asas ius sanguinis lahir di negara A yang
menganut asas ius soli. Karena ia keturunan bangsa B, maka ia dianggap
sebagai warga negara B. Akan tetapi, negara A juga mengganggap dia warga
negaranya berdasarkan tempat kelahirannya.
Penentuan Status Kewarganegaraan
1. Stelsel aktif,
artinya seseorang harus melakukan tindakan hukum tertentu secara aktif
untuk menjadi warga negara (naturalisasi biasa).
2. Stelsel pasif,
yaitu seseorang dengan sendirinya dianggap menjadi warga negara tanpa
melakukan sutu tindakan hukum tertentu (naturalisasi Istimewa).
Berkaitan dengan kedua stelsel tadi, seorang warga negara dalam suatu
negara pada dasarnya mempunyai hal-hal sebagai berikut.
1. Hak opsi, yaitu hak untuk memilih suatu kewarganegaraan (dalam stelsel
aktif)
2. Hak repudiasi, yaitu hak untuk menolak suatu kewarganegaraan (stelsel
pasif).
Naturalisasi Biasa
Naturalisasi Istimewa