Anda di halaman 1dari 10

STRATEGI PEMILIHAN DAN PENYUSUNAN PENGEMBANGAN

BAHAN AJAR
Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Materi PBA Mts atau MA
Dosen Pengampu: Muhammad Ivan Alvian, M.pd.

Oleh:

1. M. Ubaidul Ghofur (1910210083)


2. Nurul Aini Zulfa (1910210099)
3. Siti Nur Ro'ichah (1910210101)
4. Mahfudz Hidayat (1910210104)

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI KUDUS


FAKULTAS TARBIYAH
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA ARAB
2021
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Bahasa arab jika di bandingkan dengan bahasa-bahasa asing seperti bahasa
inggris, jepang, dan mandarin, wacana pendidikan dan pembangannya di indonesia
kurang berkembang secara pesat. Meskipun secara mayoritas penduduk Indonesia
beragama islam. Hal ini dapat di lihat dari kurangnya karya karya bahasa arab, khususnya
dalam bahan ajar bahasa arab itu sendiri kurang berkembang dalam menjadi materi ajar
di satuan pendidikan pada naungan kemenag dan diknas yang mengajarkan pembelajaran
bahasa arab. Baik pada tingkat dasar hinggak ke tingkat perguruan tinggi.
Secara umum bahan ajar digunakan dalam buku ajar di berbagai lembaga
pendidikan islam di Indonesia, seperti madrasah, pondok pesantren, dan perguruan tinggi
berbasis islam yang merupakan sebuah “karya lama” dan sering di sebut dengan “kitab
kuning”. Sebutan tersebut menunjukkan pada jenis buku yang berwarna kuning.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana definisi bahan ajar pembelajaran?
2. Bagaimana strategi pemilihan materi ajar?
3. Bagaimana strategi penyusunan materi ajar?

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui materi ajar
2. Untuk mengetahui strategi pemilihan materi ajar
3. Untuk mengetahui strategi penyusunan materi ajar
BAB II

ISI

A. Definisi Bahan Ajar Pembelajaran

Bahan ajar dapat diartikan sebagai bahan-bahan atau materi yang dibuat secara
lengkap dan sistematis berdasarkan prinsip-prinsip pembelajaran yang digunakan oleh
guru dan siswa dalam proses pembelajaran. Bahan ajar disebut sistematis karena dalam
penyusunannya dilakukan secara urut agar mudah dipelajari oleh siswa. Bahan ajar juga
bersifat spesifik, yang berarti bahan ajar disusun sedemikian rupa untuk mencapai
kompetensi dan susunan tertentu.1

Bahan ajar sangat berperan penting dalam proses pembelajaran baik itu untuk
guru maupun siswa. Seoarang guru akan mengalami kesulitan dalam meningkatkan
efektifitas pembelajaran tanpa adanya bahan ajar, begitupun dengan siswa akan
mengalami kesulitan dalam belajar karena tidak adanya bahan ajar. Oleh karena itu,
sangat penting untuk mengembangkan bahan ajar sebagai upaya untuk meningkatkan
kualitas pembelajaran.2

Peran bahan ajar bagi siswa dan guru ialah sebagai berikut3:
1. Bagi guru
a. Menghemat waktu guru dalam mengajar
Dengan adanya bahan ajar dalam berbagai bentuk, dapat mempersingkat
waktu mengajar guru artinya, dengan adanya bahan ajar guru dapat
menugaskan peseta didik untuk mempelajari dahulu materi yang akan
diajarkan dan menjawab pertanyaan-pertanyaan yang ada di latihan soal.
Sehingga, ketika masuk dalam kelas guru tidak perlu menjelaskan semua
materi yang dibahas tetapi hanya menejelaskan materi yang tidak
dipahami oleh peserta didik.
b. Mengubah peranan guru dari pengajar menjadi fasilitator

1
. Tian Belawati, “Pengembangan Bahan Ajar”, (Jakarta; Pusat Penerbitan UT, 2003).
2
. Khairi Abu Syairi, “Pengembangan Bahan Ajar Bahasa Arab”, Dinamika Ilmu, Vol. 13 No. 1 (Juni 2013).
3
Nana, “Pengembangan Bahan Ajar”, (Klaten: Penerbit Lakeisha, 2019), 4-7.
Dengan adanya bahan ajar akan menghemat waktu sehingga guru bias
mengisi dengan kegiatan yang lain. Misalnya, guru melaakukan tanya
jawab dengan peserta didik tentang hal-hal pokok yang masih belum
dikuasai oleh peserta didik, meminta peserta didik ntuk melakkan diskusi
kelompok untuk memecahkan masalah-masalah yang berkaitan dengan
materi yang dibahas. Dengan cara tersebut dapat mendorong terjadinya
interaksi aktif antara guru dan peserta didik. Sehingga, guru disini lebih
berfungsi sebagai fasiliatror dalam mengelola semua kegiatan yang ada.
c. Meningkatkan proses pembelajaran menjadi efektif dan interaktif
Dengan adanya bahan ajar guru tidak hanya berfungsi sebagai pengajar
tetapi juga sebagai sebagai fasiliator yang mampu membimbing peserta
didik dalam memahami suatu topik pembelajaran. Disamping itu metode
yang dipilih tidak hanya metode ceramah tetapi juga bersifat interaktif
dengan berbagai metode seperti metode diskusi, simulasi, dan sebagainya.
2. Bagi peserta didik
a. Peserta didik dapat belajar tanpa harus ada guru dan teman
b. Peserta bisa dapat belajar dimana pun dan kapan pun
c. Peserta didik dapat belajar sesuai dengan kecepatannya sendiri
d. Peserta didik bisa belajar dengan urutan dan pilihan-nya sendiri
e. Dapat membantu potensi peserta didik agar menjadi pelajar yang mandiri

B. Strategi Pemilihan Materi Ajar


Ada beberapa prinsip yang harus diperhatikan ketika memilih bahan ajar 4:
1. Prinsip Relevansi
Materi yang digunakan harus relevan atau terkait dengan standar kompetrensi dan
kompetensi dasar. Misalnya, apabila kompetensi yang harus dikuasai oleh peserta
didik adalah dalam bentuk mengingat fakta, maka materi pelajaran juga harus
dalam bentuk mengingat fakta.
2. Prinsip Konsistensi

4
Nana, “Pengembangan Bahan Ajar”, (Klaten: Penerbit Lakeisha, 2019), hal 1.
Apabila terdapat 4 kompetensi dasar yang harus dikuasai peserta didik, maka
bahan ajar yang digunakan harus memiliki 4 jenis. Misalnya, jika kompetensi
dasar yang harus dikuasai oleh peserta didik adalah keterampilan menulis empat
jenis esai, materi yang dipelajari juga harus mencangkup keterampilan menulis
empat jenis esai.
3. Prinsip Kecukupan
Pada prinsip kecukupan berarti materi yang diajarkan harus memadai atau cukup
untuk membantu peserta didik mencapai tujuan pembelajaran mereka. Bahan ajar
tidak boleh terlalu sedikit dan juga teerlalu banyak, karena apabila terlalu sedikit
akan sulit dipahami oleh peserta didik.

Dalam pemilihan bahan ajar ada beberapa langkah yang perlu diperhatikan.

1. Penentuan aspek-aspek perilaku yang terdapat dalam standar kompetensi dan


kompetensi dasar.

Penentuan aspek-aspek perilaku yang terdapat dalam standar kompetensi dan


kompetensi dasar meenjadi langkah awal dalam pemilihan bahan ajar, setiap perilaku
memiliki jenis bahan ajar yang berbeda maka dari itu aspek-aspek tersebut perlu
diperhatikan agar bisa menunjang pencapaian tujuan pembelajaran secara efektif dan
efisien. Aspek-aspek perilaku meliputi aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik. Adapun
aspek kognitif dalam bahan pembelajaran meliputi empat jenis, yaitu fakta, prinsip,
konsep, dan prosedur.

2. Penentuan ataupun pemilihan bahan ajar yang cocok dengan sudut dalam standar
kompetensi serta kompetensi dasar

Beranjak dari sudut pandang sikap yang ada pada standar kompetensi serta
kompetensi dasar yang sudah berlaku, berikutnya dicoba penentuan ataupun pemilihan
bahan ajar yang cocok dengan sudut pandang sikap yang ada pada kedua tujuan
pendidikan tersebut. Bahan pendidikan yang hendak diajarkan kepada partisipan didik
butuh diklasifikasikan, apakah tercantum ke dalam aspek kognitif, psikomotorik, ataupun
afektif. Apabila sudut pandang kognitif tercantum , apakah termasuk kebenaran , konsep,
prinsip, ataupun prosedur. Dengan demikian, pendidik memperoleh kemudahan dalam
mengajar.

C. Strategi Penyusunan Materi Ajar

Langkah-langkah dalam pengembangan bahan ajar sangat bervariasi. Menurut


Hamid dkk langkah-langkah pengembangan bahan ajar bahasa arab ialah sebagai
berikut5:

1. Analisis

Analisis dilakukan dengan cara mengumpulkan informasi yang


berhubungan dengan materi yang akan dikembangkan dan juga mengumpulkan
informasi tentang karakteristik siswa.

2. Perancangan

Langkah-langkah yang harus di lakukan pada tahap ini ialah sebagai


berikut :

a. Analisis dan Merumuskan tujuan pembelajaran


Ada 4 unsur yang harus di perhatikan dalam hal ini. Yaitu, ABCD. A
(Audience) yang berarti peserta didik yang membutuhkan pembelajaran, B
(Behavior) yang berarti siswa yang memiliki prilaku khusus pada saat
proses pembelajaran selesai. C (Condition) yang berarti keadaan siswa
yang harus di penuhi pada saat proses pembelajaran berlangsung atau alat
yang di gunakan siswa dalam melaksanakan tes bukan pada waktu belajar.
D (Degree) yang berarti tingkat keberhasilan siswa yang harus di penuhi
dalam proses pembelajaran.
b. Mengembangkan pembuatan butir butir tes

Penyusunan dalam pembuatan soal ialah sebagai berikut:

5
. Abdul Hamid, dkk. Pembelajaran Bahasa Arab: Pendekatan, Metode, Strategi, Materi, dan
Media. (Malang: UIN-Malang Press, 2008), hal. 110-128.
 Sesuai dengan kriteria dalam tujuan khusus pembelajaran atau indikator
keberhasilan.
 Mencakup materi pada pokok pembahasan yang akan di kembangkan
dalam susunan pertanyaan.
 Kesesuaian masing-masing soal dengan tujuan pembelajaran
 Membuat soal dan menyusun soal
 Menuliskan petunjuk
 Mengerjakan soal-soal yang akan menghasilkan kunci jawaban
c. Pengembangan strategi pembelajaran

Strategi pembelajaran mempumyai lima komponen utama yaitu : kegiatan


pembelajaran, penyampaian informasi, peran siswa, pengetesan, dan tindak lanjut.

Strategi pembelajaran juga di lengkapi dengan beberapa komponen


pendukung untuk meningkatkan penggunaan buku ajar diantaranya ialah:

 Petunjuk dalam mempelajari uraian teks pada setiap isi bacaan


 Tujuan pembelajaran pada setiap topik dan sub topik
 Daftar bacaan yang relevan
 Memberikan soal-soal latihan
d. Pengembangan media pembelajaran

Media pembelajaran menurut Belawati (2003:2) merupakan alat dan cara


untuk memudahkan proses belajar siswa, memfasilitasi, serta pembelajaran
menjadu lebih mudah dan menyenangkan. Media pembelajaran yang dapat
digunakan sebagai alat pembelajaran bahasa arab ialah : bitaqoh al-mufradat,
musyawaroh, CD, poster, VCD, dll.

e. Mengembangkan materi pembelajaran

Materi pembelajaran di kembangkan melalui buku ajar yang di lakukan


dengan langkah-langkah berikut ini:

 Memilih dan menggunakan materi pelajaran yang relevan


 Menyusun materi yang sesuai dee engan urutan kegiatan pembelajaran
 Memilih materi-materi yang di dapatkan dan tidak di dapatkan dari buku
 Menyusun program pembelajaran
3. Penulisan dan penyusunan materi

Penulisan dan penyusunan pembelajaran berupa bahan ajar yaitu :

a) Menyusun dan menuliskan petunjuk


b) Menyusun dan menuliskan tujuan dari pembelajaran
c) Menyusun dan menuliskan uraian pada materi pembelajaran
d) Menyusun dan menuliskan soal, latihan, tes, dan kunci jawaban
e) Menyusun dan menuliskan mufradat
4. Evaluasi

Buku yang telah di susun akan di evaluasi kembali. Evaluasi ini dilakukan
untuk mengumpulkan data-data yang di gunakan dalam proses penyempurnaan
buku ajar6. Evaluasi pembelajaran bahasa arab dapat di lakukan sebagai berikut:

a) Evaluasi pertama. Berupa review atau kajian bidang studi dan ahli
perancang pembelajaran
b) Tahap kedua. Berupa uji coba percobaan
c) Tahap ketiga. Berupa praktek lapangan
5. Revisi
Proses perbaikan buku ajar tidak selalu di kerjakan setelah semua proses
evaluasi selesai, tapi bisa di kerjakan pada tahap akhir proses evaluasi.
Artinya setiap kali ada masukan atau sanggahan, maka pada saat itu juga
bisa di perbaiki.

BAB III
6
. Khairi Abu Syairi. Pengembangan Bahan Ajar Bahasa Arab. Jakarta: Dinamika Ilmu, 2013. Vol 13.
PENUTUP

A. Simpulan
Bahan ajar dapat diartikan sebagai bahan-bahan atau materi yang dibuat secara
lengkap dan sistematis berdasarkan prinsip-prinsip pembelajaran yang digunakan oleh
guru dan siswa dalam proses pembelajaran. Peran bahan ajar di bagi menjadi dua yaitu
peran bagi guru dan peran bagi siswa.

Ada beberapa prinsip yang harus diperhatikan ketika memilih bahan ajar. Yaitu:
Relevansi, konsistensi, dan kecukupan. Ada juga 2 langkah yang harus diperhatikan
dalam bahan ajar yaitu: Penentuan aspek-aspek perilaku yang terdapat dalam standar
kompetensi dan kompetensi dasar dan Penentuan ataupun pemilihan bahan ajar yang
cocok dengan sudut dalam standar kompetensi serta kompetensi dasar.

Bahan ajar bahasa arab bisa di kembangkan melalui beberapa langkah berikut:
Analisis, Perancangan, Penulisan dan Perancangan Materi, Evaluasi, dan Revisi.

DAFTAR PUSTAKA
Abu syairi, Khairi. 2013. “Pengembangan Bahan Ajar Bahasa Arab”. Dinamika
Ilmu, Vol. 13 No. 1.

Nana. 2019. “Pengembangan Bahan Ajar”. Klaten : Penerbit Lakeisha.

Hamid, Abdul dkk. 2008. Pembelajaran Bahasa Arab: Pendekatan, Metode,


Strategi, Materi, dan Media. Malang: UIN Malang press.

Nasution, Ahmad Sayuti Anshori, Pengajaran Bahasa Asing Antara Guru Dalam
Negeri dan Guru Asing. Jurnal Afaq ‘Arabiyyah, vol 1, no. 1.

Anda mungkin juga menyukai