Bab Ii Tinjauan Pustaka: A. Anatomi Pernafasan
Bab Ii Tinjauan Pustaka: A. Anatomi Pernafasan
TINJAUAN PUSTAKA
A. Anatomi Pernafasan
1. Pengertian pernafasan
udara keluar sehingga bisa terhubung dengan kapiler alveoli (Price &
Wilson, 2012).
2. Anatomi Pernapasan
berdifusi dari alveolus kedalam darah kapiler paru (Guyton & Hall, 2012).
Rongga dada terdapat dua paru-paru, yaitu paru-paru kanan dan paru-paru
kiri. Setiap paru-paru terdapat lobus yaitu lobus atas, lobus tengah dan
9
10
1) Hidung
dextra. Pada bagian lubang nasal terbuka dan dilindungi oleh bulu
2) Pharynx
a) Nasopharynx
11
menuju timpani.
b) Oropharynx
c) Laringopharynx
3) Larinx
dibawah larynx.
12
4) Trakhea
1) Bronkhus
bronkhus kanan dan kiri. Bronkhus kanan pendek serta lebar dari
2) Bronkhiolus
3) Alveolus
(Soemantri,2008).
13
4) Paru-Paru
kiri. Pada paru kanan kiri tidak simetris, hal ini disebabkan oleh
pada paru kanan terdapat tiga lobus sedangkan pada bagian kiri
3. Fisiologi Pernapasan
paru merupakan struktur yang elastis dan terdapat lapisan yang tipis
diantara dinding dada dan paru-paru yang berisi cairan pleura. Fungsi
bernapas sekitar 6 sampai 8 liter permenit atau sekitar 500 mL dihirup dan
akan masuk kedalam aliran darah paru, dan karbondioksida akan masuk
paru. Ventilasi paru yaitu melalui kerja pernapasan saat inspirasi (inhalasi)
a. Inspirasi
intra pleura pada bagian basis paru turun (dari 2,5 mmHg relatif pada
saat akhir inspirasi recoil paru akan menarik dinding dada kedalam
2008).
b. Ekspirasi
Inspirasi yang kuat tekanan pada intra pleura turun sampai negatif 30
15
lebih besar.
c. Compliance paru
d. Volume Paru
2008).
e. Otot Pernapasan
Diafragma terdiri dari tiga bagian yaitu bagian krural, bagian kostal,
a. Pernapasan luar
b. Pernapasan dalam
1) Ventilasi
2) Transportasi
a) Difusi
membrani alveoli.
b) Transportasi udara
(Soemantri,2007).
c) Mekanika Pernapasan
1. Pengertian PPOK
2013)
nafas saat aktivitas serta adanya ganguan aliran udara yang keluar dan
yang terjadi akibat paparan asap rokok serta polusi. PPOK adalah istilah
al, 2011).
terbatasnya aliran udara yang lama dan biasanya bersifat progresif serta
(2008):
3. Patofisiologi
jumlah oksigen yang diikat oleh darah dalam paru-paru untuk digunakan
4. Klasifikasi PPOK
a. Penyakit Asma
b. Bronkhitis kronis
hampir terjadi setiap hari dengan disertai dahak selama tiga bulan
(GOLD, 2010).
c. Emfisema
5. Manifestasi Klinis
biasanya akan timbul pada pagi hari. Tanda lain dari penderita PPOK
6. Komplikasi PPOK
sering terjadi adalah infeksi yang berulang, gagal nafas, dan kor
berupa PaCO2 >50 mmHg dan PaO2 <60 mmHg, juga ditandai dengan
hal ini ditandai dengan penurunan kadar limfosit darah. Adanya kor
7. Derajat PPOK
terdiri dari:
mengalami PPOK.
c. Derajat III pada derajat ini akan mulai terasa sesak nafas, penurunan
tanda gagal nafas atau gagal jantung. Kualitas hidup pasien mulai
8. Penatalaksanaan PPOK
PDPI (2015):
PDPI(2016):
1) pendidikan kesehatan
3) Terapi oksigen
kerusakan sel dan jaringan. Terapi oksigen adalah hal yang perlu
4) Ventilasi Mekanis
5) Nutrisi
oksigen.
C. Saturasi Oksigen
oksigen dengan pulse oksimetri (SpO2) dapat digunakan untuk evaluasi dan
hingga < 85%, hal ini terjadi karena adanya sumbatan jalan napas, penurunan
otot diafragma dan udara yang terjebak dalam paru, sehingga pertukaran
udara dalam paru tidak terjadi yang menyebabkan pasien hipoksemia dengan
oxymetry fingertip yang diletakkan pada jari pasien. Meskipun demikian ada
seperti perubahan kadar Hb, sirkulasi yang buruk, akral dingin, ukuran jari
D. Oximetry
1. Pulse Oximetry
diinginkan dari SaO2 (saturasi oksigen arteri) dari analisis gas darah
murah, aman, nyaman, tidak invasif, dan murah berguna untuk mengukur
sensor ditempatkan pada bagian tipis dari tubuh pasien, biasanya ujung
jari atau daun telinga, atau dalam kasus bayi, di kaki. Perangkat melewati
karena darah arteri berdenyut saja, tidak termasuk darah vena, kulit,
tidak memerlukan bagian tipis dari tubuh seseorang dan karenanya cocok
untuk aplikasi universal seperti kaki, dahi, dan dada, tetapi juga memiliki
kombinasi denyut nadi dan vena di daerah dahi dan menyebabkan hasil
SpO2 palsu. Kondisi seperti ini terjadi saat menjalani anestesi dengan
intubasi endotrakeal dan ventilasi mekanik atau pada pasien dalam posisi
Trendelenburg.
darah yang diisi dengan oksigen. Lebih khusus lagi, ini mengukur berapa
yang dimuat. Kisaran normal yang dapat diterima untuk pasien tanpa
menghirup udara ruangan pada atau dekat permukaan laut, perkiraan pO2
29
oxygen" (SpO2).
melalui bagian tubuh pasien yang tembus cahaya, biasanya ujung jari
atau daun telinga. Satu LED berwarna merah, dengan panjang gelombang
660 nm, dan yang lain inframerah dengan panjang gelombang 940 nm.
signifikan antara darah yang sarat dengan oksigen dan darah yang
cahaya inframerah untuk lewat dan menyerap lebih banyak lampu merah.
Urutan LED melalui siklus satu aktif, lalu yang lain, lalu
keduanya mati sekitar tiga puluh kali per detik yang memungkinkan
yang ditransmisikan (dengan kata lain, yang tidak diserap) diukur, dan
yang hadir meningkat (secara harfiah pulsa) dengan setiap detak jantung.
Lambert.
a. Keuntungan
digunakan oleh pasien. Untuk tujuan ini, perlu juga mengukur kadar
terdeteksi.
b. Keterbatasan
100% jenuh.
rendah.
tinggi dalam darah tidak datang. Pada tahun 2008, sebuah pulse
E. Intervensi PPOK
1. Fisioterapi Dada
a. Pengertian
dari:
1) Posturale drainage
sputum.
2) Pijatan
3) Tapotement
dinding bronkial.
35
4) Vibrasi
sebelum dan sesudah dengan hasil uji statistik sebelum dan sesudah
terapi dada diperoleh nilai P = 0,001, efek dari memberikan terapi dada
signifikan.
36
pada paru. Teknik terapi yang dipakai secara umum pada orang dewasa
serta dapat diterapkan untuk anak-anak dan bayi. (Smeltzer at al, 2010).
dan relative. Kontra indikasi yang biasa terjadi berupa gagal jantung,
pendarahan masif, infeksi berat, status asmatikus, fraktur iga serta luka
tindakan berupa :
1) Postural Drainage
sekret.
a) Prosedur
pagi hari dan sebelum sarapan atau bisa dilakukan pada malam
menit.
Gambar 2.3
Postural drainage lobus upper apical segments
Gambar 2.4
Postural drainage lobus upper posterior segments
kanan bagian depan dada dan bagian kiri tubuh dada antara
bagian leher.
Gambar 2.5
Postural drainage Upper lobus anterior segment
iv. Lingula
Gambar 2.6
Postural drainage lingual
v. Middle lobus
Gambar 2.7
Postural drainage middel lobus
Gambar 2.8
Postural drainage lobus lower anterior segments
Gambar 2.9
Postural drainage lobus lower superior segments
2) Perkusi
(Kusyati, 2006). Dimana tujuan dari terapi clapping ini adalah jalan
Prosedur pelaksanaan :
meningkatkan relaksasi
g) Membereskan alat-alat
h) Mencuci tangan
vibrasi dan kompresi dada akan diberikan pada saat inspirasi dan
Gambar 2.10
Teknik Vibrasi
2. Batuk efektif
dengan batuk yang benar, akan dapat mengeluarkan benda asing, seperti
cara untuk melatih pasien yang tidak memiliki kemampuan batuk secara
Batuk dalam bahasa latin disebut tussis adalah reflex yang dapat
adalah zat mucous (terdiri dari sel-sel dan materi lainnya) yang
tidak sama dengan air liur, air liur merupakan zat yang disekresi dalam
Soemarno,S. 2013).
44
timbul dari suatu proses infeksi atau dari suatu iritan yang dibawa oleh
udara, seperti asap kabut, debu atau gas. Batuk adalah proteksi utama
efektif dan resti infeksi saluran nafas bawah yang disebabkan kumpulan
yang menurun.
45
dan kronis (Kisner & Colby, 1999). Batuk efektif dan teknik nafas
2) Peningkatan ventilasi
nafas
c. Manfaat
menarik napas panjang. Tahan nafas selama 2-3 detik. Gunakan otot
untuk nafas dalam dan batuk efektif paling kurang tiap 2 jam, jika
keadaannya sadar dan tiap 2 atau 3 jam jika tidur sampai fase akut dari
3) Klien imobilisasi.
47
pasien seperti :
1) Bronkritis kronik
2) Asma
4) Pneumonia
5) Emfisema
e. Kontra Indikasi
pasien dengan:
1) Hemoptisis
2) Tension pneumotoraks
3) Gangguan kardiovaskuler
4) Edema paru
f. Prosedur Tindakan
3) Lipat lengan Anda melewati perut dan tarik napas perlahan melalui
lengan Anda ke perut. Batuk 2-3 kali melalui mulut yang sedikit
6) Beristirahat
tangan.
3. Latihan Pernapasan
breathing diantaranya:
ditempat tidur
50
Gambar 2.11
3) Instruksikan pasien untuk menghembuskan nafas dengan lambat
Gambar 2.12
efektif
51
4. Nebulizer
a. Pengertian
perangkat. Aerosol adalah campuran gas dan partikel padat atau cair.
alat ini juga merupakan alat dengan mesin tekanan udara yang
52
udara.
b. Tujuan
yang lebih baik dari yang awalnya sesak yaitu pernafasan yang cepat
pernafasan yang lebih lambat dan dalam. Selain itu tujuannya untuk
Indonesia, 2003).
Respimat Soft Mist Inhaler pada tahun 1997. Teknologi baru ini
bawah cairan inhaler diputar searah jarum jam 180 derajat dengan
tarik terbesar dari jet nebulizer. Nama dagang untuk nebulizer jet
termasuk Maxin.
hampir hening. Contoh dari jenis nebulizer yang lebih modern ini
d. Prinsip Kerja
menjadi film cair. Film ini tidak stabil dan dipecah menjadi tetesan
pembawa.
kecepatan gas dan larutan,dan laju aliran untuk gas dan solusinya.
Yang paling banyak faktor penting adalah kecepatan gas dan rasio
1) Kelebihan
f) melongkarkan pernafasan
2) Kekurangan
obat cair menjadi kabut. Anda duduk dengan mesin dan menghirup
pabriknya.
8) Cuci cangkir obat dan corong dengan air dan udara kering sampai
perawatan berikutnya.
61
1. Filosofi
meningkatkan respon adaptif. Model ini terdiri dari empat konsep domain
adalah proses menjadi dan menjadi pribadi yang utuh dan utuh.
Keempat mode ini adalah fisiologis, konsep-diri, fungsi peran, dan saling
ketergantungan.
tujuan adalah fokus. Tujuan harus realistis dan dapat dicapai dan
jangka pendek dan jangka panjang yang ditetapkan perawat untuk pasien.
perilaku, ditentukan. Perilaku yang tidak efektif akan dinilai kembali, dan
bahwa "sama seperti orang sebagai sistem adaptif memiliki input, output,
dan proses internal, keluarga juga dapat dijelaskan dari perspektif ini."
terutama melalui sistem saraf otonom dan termasuk jalur endokrin, saraf,
Model Adaptasi dari Roy ini dipublikasikan pertama pada tahun 1970
keluarga.
dapat memengaruhi situasi. Sering kali ini adalah "firasat" perawat tentang
untuk memastikan zona di mana koping keluarga positif dapat terjadi dan
untuk memprediksi kapan stimulus yang diberikan berada di luar zona itu.
sepanjang hidup, mereka beradaptasi dalam mode ini, peran keluarga dapat
emergency yang mengancam jiwa pasien tersebut. Menurut Roy (1991) dalam
membangun individu untuk terbebas dari sesak napas yang dialami pasien.
konsep diri, peran dan interdependensi sebagai bagian yang harus dicapai
pada perawatan intensif. Pencapaian hasil yang adaptif pada semua fungsi
yang adaptif.
Berdasarkan hal tersebut perlu diyakini bahwa fiioterapi dada dan batuk
fisiologis, konsep diri, fungsi peran dan interdependensi. Adapun tujuan dari
kondisi pasien PPOK berada pada status adaptif atau maladaptif. Kondisi
G. Kerangka Konsep
Penderita PPOK
Teori Adaptasi
1. Fokus fokal Penurunan Saturasi
2. Rangsangan kontekstual Oksigen
3. Rangsangan residual
Fisioterapi Dada
Batuk Efektif
Nebulizer
Sumber : Roy (1983); Sinambela, A. (2015); Tharion, dkk (2012); Putri, dkk
(2016); Grace A (2011); Andarmoyo (2012).Price et al, (2003) dan
Stellefson et al, 2012)