Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
DOSEN :
I KETUT SUNARWIJAYA. SE. M.Si
Oleh :
I KADEK SURYA ADNYANA (05)
NYOMAN GEDE WIMANA PRANANTA (33)
Temuan audit adalah himpunan data dan informasi yang dikumpulkan, diolah dan diuji
selama melaksanakan tugas audit atas kegiatan instansi tertentu yang disajikan secara analitis
menurut unsur- unsurnya yang dianggap bermanfaat bagi pihak-pihak yang berkepentingan.
Menurut ISO 9000, temuan audit adalah hasil evaluasi dari bukti audit yang dikumpulkan
terhadap kriteria audit. Temuan audit dapat mengindikasikan, baik kesesuaian ataupun ketidak
sesuaian dengan kriteria audit atau peluang perbaikan. Pengertian ketidak sesuaian sendiri adalah
penyimpangan melalui bukti obyektif atas kriteria audit yang ditetapkan auditor harus
menginvestigasi untuk menentukan secara tepat kriteria audit yang dilanggar dan menetapkan
rekomendasi tindakan perbaikan. Jenis ketidaksesuaian dalam temuan audit antara lain:
1. Major
Sebuah temuan audit dikatakan kategori major, apabila tidak sesuai dengan
segera.
2. Minor
Sebuah temuan audit dikatan kategori minor, apabila terdapat inkonsistensi dalam
3. Observasi
Sebuah temuan audit dikatakan kategori observasi, apabila temuan tersebut bukan
Temuan audit bisa memiliki bermacam-macam bentuk dan ukuran. Misalnya, temuan-temuan
tersebut dapat menggambarkan :
Temuan audit seharusnya didukung oleh bukti yang cukup agar auditee dan para pembaca
temuan audit menjadi yakin tentang kebenaran isi temuan audit. semua unsur (kondisi,
kriteria, dan sebab-akibat) harus didukung oleh bukti yang cukup. Pengembangan temuan
audit dengan dukungan bukti yang kuat akan mempermudah penyusunan laporan sekaligus
mempermudah penyiapan rekomendasi untuk mengatasi permasalahan auditee.
Penting dan tidaknya suatu temuan diindikasikan apabila pengguna laporan keuangan
mengambil tindakan atau kebijakan berdasarkan informasi yang ada dalam laporan temuan
tersebut.Auditor Judgment yang merupakan pertimbangan professional auditor, juga
merupakan factor dominan dalam menetapkan tingkat materialitas atau tingkat pentingnya
suatu permasalahan.
3. Temuan audit harus mengandung unsur temuan (kondisi, kriteria, dan sebab akibat)
Ciri ketiga adalah temuan audit harus menguraikan secara jelas kondisi, kriteria, dan sebab
akibat. Dalam melaksanakan audit kinerja, kosakata yang paling dikenal dan selalu
dicantumkan diingatan auditor adalah kondisi, kriteria, dan sebab akibat. Pengalaman di
lapangan menunjukkan kesulitan dalam pembuatan laporan audit yang cepat dan mudah
dipahami sering kali berkaitan dengan pengembangan dan pengorganisasian atribut tersebut
dalam laporan. Sering kali sulit membedakan secara jelas penyebab yang paling dominan
terhadap suatu kondisi mengingat demikian banyak variable penyebab.Akibat yang dapat
ditimbulkan dari penyebab tersebut juga dapat bervariasi.Untuk itu, auditor dituntut untuk
cermat dalam menentukan hubungan sebab-akibat dalam suatu temuan audit serta
menentukan penyebab yang paling dominan.
Temuan audit dapat memiliki berbagai bentuk dan ukuran. Temuan-temuan audit tersebut dapat
Contohnya membayar barang dan perlengkapan pada tarif yang lebih rendah pada kontrak
yang
lebih menguntungkan.
Contohnya diterimanya tindak lanjut yang sama terhadap klaim asuransi yang belum diterima
Temuan-temuan audit seringkali disebut sebagai kekurangan (deficiency), istilah temuan audit
Walaupun memiliki sebutan yang bervariasi dari satu organisasi ke organisasi lain, pada
dasarnya temuan audit ini bersifat universal. Universal yang dimaksud mengandung makna
sesuatu yang dapat mengandung kesalahan baik yang terjadi saat ini (current) atau masa lalu
(history) serta yang akan terjadi dimasa yang akan mendatang (future).
Komunikasi akhir penugasan bisa mencakup informasi latar belakang dan ringkasan.
Informasi latar belakang: identifikasi unit-unit organisasional, menelaah aktivitas-
aktivitas, memberikan informasi yang relevan seperti pengamatan, kesimpulan dan
rekomendasi dari laporan-laporan sebelumnya.
Kriteria : Standar, ukuran, atau ekspektasi yang digukan dalam melakukan evaluasi
dan/atau verifikasi (apa yang seharusnya ada).
Kondisi : Bukti faktual yang ditemukan auditor internal pada saat pengujian (apa yang
ada).
Penyebab : Alasan perbedaan antara apa yang diharapkan dan kondisi aktual
(mengapa ada perbedaan).
Dampak : Resiko atau eksposur yang dihadapi organisasi dan/atau yang lainnya
karena kondisi tidak sama dengan kriteria (dampak perbedaan). Dalam menentukan
tingkat resiko atau eksposur, audit internal harus mempertimbangkan dampak
observasi dan rekomendasi penugasan mereka terhadap laporan keuangan organisasi.
f. Observasi dan rekomendasi juga bisa mencakup penyelesaian penugasan klien, hal-hal terkait,
dan informasi pendukung jika tidak terkandung di laporan mana pun.
Dalam mengembangkan fakta-fakta dan rincian menjadi temuan audit yang signifikan dan dapat
dilaporkan memerlukan keahlian khusus berdasarkan pengalaman auditor, karena bisa jadi suatu
kesalahan fatal bagi orang awam adalah hal sepele bagi auditor. Oleh karena itu auditor internal
Meninjau kembali kebijakan/keputusan dari manajemen yang bisa jadi tidak realistis.
Auditor internal harus mempertimbangkan kondisi, fakta, dan situasi ketika kelemahan
pertimbangan manajemen.
Auditor harus bertanggungjawab untuk memberikan bukti atas setiap temuan audit.
Auditor internal harus tertarik pada perbaikan kinerja tetapi kinerja tersebut tidak mutlak
Temuan kecil perlu dilaporkan karena bukan kesalahan manusiawi yang bersifat acak. Jika
temuan kecil ini dibiarkan maka lama kelamaan akan semakin mengganggu bahkan dapat
atau suatu unit dalam organisasi. Diperlukan klasifikasi yang jelas antara temuan kecil dan
temuan besar, sehingga keputusan yang diambil oleh auditor internal tidak menjadi bias.
Temuan yang tidak signifikan tidak memerlukan tindakan formal. Sebaiknya tidak dimasukkan
ke dalam laporan audit formal karena membuat pekerjaan menjadi tidak produktif.
Elemen Elemen Temuan Audit Fakta-fakta yang ditemukan auditor internal haruslah
meyakinkan, kriterianya harus dapat diterima, dan logika yang digunakan juga harus
meyakinkan. Kebanyakan temuan audit harus mencakup elemenelemen tertentu, termasuk latar
belakang, kriteria, kondisi, penyebab, dampak, kesimpulan, dan rekomendasi. Setiap temuan
audit yang mencakup elemen-elemen ini baik eksplisit maupun implisit akan menjadi argumen
lingkungan yang melingkupi operasi dan gravitasi situasi yang menyebabkan auditor
2. Kriteria (criteria) : tujuan & sasaran, dimana harus bisa mencakup standar-standar operasi,
yang
mencerminkan apa yang diinginkan manajemen untuk dicapai oleh operasi yang di audit. Serta
kualitas pencapaian. Dimana auditor internal harus dengan jelas melihat dan memahami
ekonomis, dan efektifnya suatu operasi , audit internal harus memiliki tolak ukur-standar
Contoh : Meteran air disebuah komunitas dipasang untuk mengukur air. Agar memperoleh
pendapatan yang dibutuhkan untuk menjaga sistem pendistribusian air, meteran tersebut haruslah
akurat dan memebebankan pelanggan dengan jumlah yang benar untuk penggunaan air. Meteran
Dimana harus terlihat prosedur yang merupakan instruksi dari manajemen secara tertulis.
Prosedur yang lemah bisa mengakibatkan kondisi yang tidak memuaskan, atau praktik-praktik
yang lemah bisa melanggar prosedur yang memadai. Dalam membuat temuan-temuan audit,
auditor internal harus berupaya untuk menentukan praktik dan prosedur apa yang diterapkan atau
yang seharusnya.
Adanya prosedur yang salah atau tidak adanya prosedur yang layak bisa menjasi alasan
yang
menjelaskan mengapa terjadi deviasi dari kriteria yang ada, mengapa sasaran tidak tercapai,
dan
a) Kumpulkan fakta-fakta.
g) Pikirkan keadaan-keadaan buruk yang dipicu oleh tindakan perbaikan yang telah dipilih.
dilakukan.
6. Dampak (effect):
Dampak menjawab pertanyaan “lalu kenapa?” Dimana apa saja konsekuensi, akibat yang
signifikan tersebut.
- Temuan tentang keenomisan & efisiensi : diukur dalam $ atau Rp.
Contoh : Auditor Internal dapat menunjukkan melalui sampel mereka bahwa telah terjadi
kehilangan pendapatan sebesar $2 juta setiap tahun. Mereka juga dapat menunjukkan bhwa tarif
air sangat tinggi secara tidak beralasan, sehingga terjadi kelebihan pendapatan setidaknya $1,5
profesional.
Jika auditor internal secara konsisten menyajikan kesimpulan yang bisa menghasilkan kinerja
yang baru dan tingkatan kinerja yang lebih tiinggi, mengurangi biaya dan meningkatkan
kualitas produksi, menghilangkan pekerjaan yang lebih tinggi, mengurangi biaya dan
kepuasan
untuk memperbaiki kondisi yang salah atau memperkuat sistem pengendalian intern. Saran yang
paling memuaskan untuk menyelesaikan temuan audit adalah membahasnya dengan manajemen
operasional sebelum laporan audit tertulis diterbitkan. Pada saat itu harus dicapai kesepakatan
Kemudian, laporan formal bisa berisi pernyataan ini: “Kami membahas temuan-temuan kami
dengan manajemen: dan sebagai hasilnya, tindakan telah diambil yang kami yakin telah
membangun hubungan kemitraan dalam pemecahan masalah antara auditor dan klien.
Pencatatan Temuan Audit
Auditor internal yang ingin memastikan bahwa mereka telah sepenuhnya mempertimbangkan
elemen elemen temuan audit bisa mengendalkan pada suatu bentuk laporan atau sarana laiinya
agar mereka tetap bisa menelusurinya. Aktivitas Pencatatan Temuan Audit Internal memberi
ruang untuk :
Memberi nomer identifikasi untuk temuan tertentu dan rujukan untuk kertas kerja pendukung
Menyatakan arah, prosedur, atau instruksi kerja yang berkaitan dengan temuan tersebut
Mencatat pembahsan dengan karywan klien dan mencatat tanggapan tanggapan mereka, sifat
Laporan Pencatatan Temuan Audit (RAF) memberikan acuan untuk pembahasan, karena
mencakup kebanyakan informasi yang dibutuhkan dalam satu lembar untuk menjelaskan
masalah. Laporan tersebut juga berfungsi sebagai pedoman untuk mengingatkan auditor semua
yang diperlukan untuk memperoleh informasi untuk temuan yang dibuat secara mendalam. RAF
juga harus diselesaikan di lapangan sehingga setiap elemen yang hilang atau tidak lengkap bisa
diperbaiki tanpa membutuhkan kunjungan ulang ke tempat yang di audit. Abstraksi Temuan
untuk melaporkan kondisi, kriteria, sebab, dampak, dan tanggapan manajemen. Abstraksi temuan
yang diproduksi. misalnya, diadaptasi dari laporan badan perintah atas audit kontraktor. Para
pendukung laporan abstraksi menyebutkan bahwa laporan ini memberikan banyak manfaat :
Manajer senior bisa diberikan sarana pembelajaran yang cepat terhadap masalah saat ini dan
Manajer lapangan tetap menerima informasi mengenai masalah masalah yang kemungkinan
mempengaruhi mereka
Kehati hatian dalam menyiapkan abstraksi memeudahkan penyiapan laporan audit final
Membantu menjaga program jaminan mutu yang dirancang untuk meningkatkan audit internal.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.belumlama.com/temuan-audit/
https://pdfcoffee.com/makalah-kelompok-3-temuan-audit-pdf-free.html
https://www.coursehero.com/file/16490504/internal-audit/
http://kriwuull.blogspot.com/2018/09/internal-audit-bab-8.html
https://pdfcoffee.com/elemen-elemen-temuan-audit-3-pdf-free.html
Saya Wimana Prananta absen 33 ingin bertanya Faktor-faktor apa saja yang harus