PDF Laporan Uji Mikroskop
PDF Laporan Uji Mikroskop
PENDAHULUAN
Serat alam merupakan salah satu potensi bahan baku tekstil yang dimiliki
oleh bangsa Indonesia. Potensi ini dapat berkembang dengan baik apabila ada
usaha untuk terus berinovasi dan berkreasi. Serat alam sebagai bahan baku tekstil
memiliki keunggulan dibandingkan dengan serat sintetis. Sebagai komponen
penguat di dalam material komposit, serat alam mempunyai keunggulan antara
lain sifatnya yang dapat diperbarui, dapat didaur ulang serta dapat terbiodegradasi
di lingkungan (Zimmermann et al. 2004). Selain itu, serat alam mempunyai sifat
mekanik yang baik dan lebih murah jika dibandingkan dengan serat sintetis.
2.1.1. Mikroskop
Uji mikroskop dilakukan untuk memeriksa morfologi serat. Pada
pemeriksaannya dibutuhkan suatu mikroskop. Dengan alat ini dapat dilakukan
untuk memeriksa serat dimana terdapat campuran serat yang berbeda jenisnya.
Oleh karena itu, pemeriksaan dengan mikroskop adalah cara yang penting dan
banyak digunakan untuk identifikasi serat.
Sebelum itu, marilah kita mengenal mikroskop dan bagian-bagiannya.
Mikroskop merupakan alat bantu yang dapat ditemukan hampir diseluruh
laboratorium untuk dapat mengamati organisme berukuran kecil (mikroskopis).
Gambar 1.1. Mikroskop dan Bagiannya
Berikut ini adalah bagian-bagian mikroskop
Lensa okuler, berfungsi untuk memperbesar bayangan dari lensa
obyektif dimana memiliki perbesaran 6, 10 dan 12 kali. Lensa ini terletak
di bagian atas dan sebagai tempat pengamat melihat obyek.
Tabung mikroskop, berfungsi untuk menghubungkan lensa obyektif dan
lensa okuler pada mikroskop.
Revolver, berfungsi untuk menentukan perbesaran lensa obyektif yang
ingin digunakan.
Lensa obyektif, berfungsi untuk memperbesar bayangan objek, lensa ini
berada di dekat objek yang diamati, lensa obyektif dapat diperbesar 10, 40,
hingga 100 kali.
Meja mikroskop, meja mikroskop berfungsi untuk menempatkan objek
yang diamati, dimana objek tersebut diletakkan di dalam kaca preparat.
Kondensor, kondensor dapat diputar naik dan turun yang mana berfungsi
untuk mengatur posisi agar dapat mengumpulkan cahaya yang dipantulkan
dari cermin.
Diafragma, berfungsi untuk mengatur banyaknya cahaya yang masuk dan
mengenai kaca preparat.
Cermin, berfungsi untuk menangkap cahaya yang kemudian akan
dipantulkan pada kaca preparat. Cahaya yang dipantulkan sangat
mempengaruhi jelas tidaknya objek yang terlihat.
Pengatur fokus kasar, berfungsi untuk menaikkan atau menurunkan
tabung secara cepat untuk mengatur kejelasan dari objek yang diamati.
Pengatur fokus halus, berfungsi untuk menaikkan atau menurunkan
tabung secara lambat untuk mengatur kejelasan dari objek yang diamati.
Pegangan mikroskop, berfungsi sebagai tempat pengamat memegang
mikroskop.
Klip/penjepit, berfungsi untuk menjepit kaca preparat agar tidak mudah
bergeser dari meja mikroskop.
Sendi inklinasi, berfungsi untuk mengatur sudut mikroskop.
Kaki mikroskop, berfungsi sebagai penyangga atau penopang mikroskop.
2.1.2. Identifikasi Serat
Identifikasi serat didasarkan pada beberapa sifat khusus dari suatu serat,
yaitu morfologi, sifat kimia atapun sifat fisikanya. Pada uji mikroskop kali ini,
akan diteliti mengenai morfologi dari beberapa serat.
Pada serat buatan, morfologi serat kurang penting untuk identifikasi serat,
karena morfologi serat ditentukan terutama oleh cara pembuatan dan penarikan
seratnya, dan bukan oleh jenis seratnya. Pada dasarnya identifikasi serat tekstil
dapat dilakukan dengan beberapa cara antara lain: cara mikroskopi, cara
pelarutan, pewarnaan, pengukuran berat jenis, pembakaran, dan pengukuran titik
leleh. Dari beberapa cara tersebut, cara yang digunakan pada percobaan ini adalah
dengan cara mikroskop.
Uji identifikasi dengan mikroskop merupakan cara yang baik, karena kita
dapat mengetahui dengan jelas terutama untuk jenis serat campuran, dalam
pengujian dengan mikroskop ini dilakukan dengan 2 cara melintang dan
membujur, dengan percobaan mikroskop ini denagan jelas mengetahui perbedaan
serat yang satu dengan serat yang lain.
Berikut ini gambar dari penampang serat baik itu membujur atau
melintang menurut literatur (diambil dari internet):
1. Serat Kapas
Melintang Membujur
Melintang Membujur
3. Serat Rami
Melintang Membujur
4. Serat Wool
Melintang Membujur
5. Serat Sutera
Melintang Membujur
6. Serat Poliester
Melintang Membujur
Melintang Membujur
8. Serat Poliamida/Nylon
Melintang Membujur
Melintang Membujur
Melintang Membujur
METODE PRAKTIKUM
Benang
Gabus
Jarum Mesin Jahit
Kaca Preparat
Mikroskop
Pipet Tetes
Silet
Slide Glass
Air Suling
Lem (Lak Merah)
Serat Alam (Kapas, Rami, Wool, Sutera)
Serat Buatan (Poliester, Poliakrilat, Poliamida, Rayon Viskosa, Asetat
Rayon, Cupro Amonium)
Serat Campuran (Poliester-Kapas, Poliester-Rayon Viskosa, Poliester-
Wool)
PEMBAHASA
5.1. Diskusi
1. Kapas
Literatur:
Bentuk penampang membujur serat kapas, pipih seperti pita yang terpuntir.
Bentuk penampang melintang serat kapas sangat bervariasi dari pipih sampai
bulat tatapi pada umunya berbentuk seperti ginjal.
Hasil Pengamatan:
Bentuk penampang membujur seperti pita yang terpuntir. Bentuk penampang
melintang seperti ginjal dan terdapat garis di tengahnya.
2. Rayon Viskosa
Literatur:
Bentuk penampang membujurnya adalah pipih bergaris sejajar dengan sumbu
serat. Serat ini penampang lintangnya tidak simetri, yaitu lekukan lekukan atau
bentuk gerigi terdapat pada sebagian filament dengan “kulit” yang lebih tipis
dibanding dengan sebagian yang lain yang hampir tidak rata.
Hasil Pengamatan:
Bentuk penampang melintangnya sisi-sisinya bergerigi, penampang membujur
pipih bergaris sejajar dengan sumbu serat.
3. Rami
Literatur:
Bentuk membujur seperti silinder dengan permukaan bergaris-garis. Penampang
lintangnya berbentuk lonjong memanjang dengan dinding sel yang tebal dan
lumen lumayan pipih. Ujung sel tumpul dan tidak berlumen.
Hasil Pengamatan:
Bentuk membujur seperti silinder dengan permukaan bergaris-garis dan berkerut
membentuk benjolan-benjolan kecil. Bentuk melintang lonjong dan terdapat garis
ditengahnya.
4. Sutera
Literatur:
Penampang lintang serat sutera Bombyix Mori berbentuk segitiga dengan sudut
sudut yang membulat. Penampang lintang serat sutera tussah berbentuk pasak, dan
penampang lintang sutera Anaphe berbentuk segitiga yang melengkung. Dan
membujurnya berbentuk pipih bening.
Hasil Pengamatan:
Bentuk membujur pipih bening, dan mempunyai penampang melintang segitiga.
5. Wool
Literatur:
Penampang lintang serat wool bervariasi dari bulat sampai lonjong.
Penyimpangan dan bentuk bulat biasanya dinyatakan dengan perbandingan antara
sumbu panjang dan sumbu pendek. Perbandingan tersebut untuk bermacam-
macam wool mempunyai harga tetap. Membujurnya silinder seperti batang
terdapat seperti sisik.
Hasil Pengamatan:
Bentuk membujur silinder seperti batang terdapat seperti sisik. Pada penampang
melintang bulat tidak sempurna.
6. Poliester
Hasil Pengamatan:
Bentuk membujur bulat, berbentuk pipih ada bintik-bintik. Dan pada penampang
melintang bulat kosong.
7. Poliakrilat
Literatur: Bentuk membujur seperti pipa ada garis tipis terputus. Pada penampang
melintang seperti kacang.
Orlon » Pandangan membujurnya bergaris garis sedikit. Beberapa jenis filament
memiliki struktur penampang lintangnya menyerupai trilobal. Bentuk ini
diharapkan dapat mengurangi terjadinya “shiner” pada kain.
Acrilan » Seperti silinder dengan penampang lintang hampir bulat dengan tepi
agak berlekuk lekuk karena dipintal dengan cara pemintalan basah.
Darvan » Penampang lintangnya agak pipih, karena pemintalan kedalam larutan
kurang tepat.
Hasil Pengamatan:
Bentuk membujur seperti pipa ada garis tipis terputus. Pada penampang melintang
seperti kacang.
8. Poliamida/Nylon
Literatur:
Membujur seperti silinder yang rata dan penampang melintangnya hampir bulat.
Hasil Pengamatan:
Bentuk membujur seperti pipa ada bintik-bintiknya. Dan bentuk melintang bulat
beraturan.
9. Poliester : Kapas
Literatur:
Bentuk membujur silinder berbintik, seperti pita berpilin ada garis lumen.
Poliester berbentuk silinder dengan penampang lintang bulat kosong seperti ginjal
yang mempunyai garis tengah.
Vycron ternyata dimaksudkan untuk campuran dengan kapas, wol atau rayon.
Hasil Pengamatan:
Bentuk membujur silinder berbintik, seperti pita berpilin ada garis lumen.
Bentuk melintang bulat kosong seperti ginjal yang mempunyai garis tengah.
10. Poliester : Rayon
Literatur:
Poliester berbentuk silinder dengan penampang lintang bulat.
Vycron ternyata dimaksudkan untuk campuran dengan kapas, wol atau rayon.
penampang lintang agak bulat tetapi tidak seteratur Dacron.
Hasil Pengamatan:
Bentuk membujur silinder berbintik, pipih bergaris sejajar sumbu serat. Bentuk
melintang bulat kosong dan bergerigi.
Literatur:
Vycron ternyata dimaksudkan untuk campuran dengan kapas, wol atau rayon.
Hasil Pengamatan:
Bentuk membujur: Silinder bergerigi. Dan bentuk melintang bulat kosong dan
bulat tidak sempurna.
Hasil Pengamatan:
Hasil Pengamatan:
PENUTUP
6.1. Kesimpulan
(Noerati, 2013)
http://sagaara301.blogspot.co.id/2012/06/serat-poliakrilat.html
http://tribudi16.blogspot.co.id/2014/11/serat-alam-dan-serat-buatan_81.html