Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
OLEH:
2021
LAPORAN PENDAHULUAN
d. Klasifikasi
Menurut Fitria (2009), harga diri rendah dibedakan menjadi 2, yaitu:
1. Harga diri rendah situasional adalah keadaan dimana individu yang sebelumnya
memiliki harga diri positif mengalami perasaan negatif mengenai diri dalam
berespon, terhadap suatu kejadian (kehilangan, perubahan).
2. Harga diri rendah kronik adalah keadaan dimana individu mengalami evaluasi
diri yang negatif mengenai diri atau kemampuan dalam waktu lama.
g. Penatalaksanaan
1. Psikofarmako.
a. Cloppromazine (CPZ)
Indikasi untuk sindrom psikologis yaitu berat dalam kemampuan menilai
realistis, kesadaran diri terganggu, waham, halusinasi, gangguan perasaan dan
perilaku aneh.Efek samping sedasi, gangguan otonomik dan endokrin.
b. Haloperidol (HPL)
Indikasi : Berdaya berat dalam kemampuan menilai realistis dalam fungsi
netral serta fungsi kehidupan sehari-hari. Efek samping : Gangguan otonomik
dan endokrin.
c. Trihexypheridyl (THP)
Indikasi : Segala jenis penyakit parkinson, termasuk pasca enchepalitis dan
idiopatik. Efek samping : Hipersensitive terhadap trihexy phenidyl, psinosis
berat, psikoneurosis, dan obstruksi saluran cerna.
2. Psikoterapi.
a. Terapi okupasi/ rehabilitasi
Terapi terarah bagi pasien, fisik maupun mental dengan menggunakan
aktivitas terpilih sebagai media.Aktivitas tersebut berupa kegiatan yang
direncanakan sesuai tujuan.
b. Terapi psikososial
Rencana pengobatan harus ditujukan pada kemampuan dan kekurangan
pasien. Selain itu sebagai strategi penurunan stress dan mengenal masalah dan
perlibatan kembali pasien ke dalam aktivitas.
c. Psikoterapi
Psikoterapi dapat membantu penderita adalah psikoterapi suportif dan
individual atau kelompok serta bimbingan yang praktis.
3. Manipulasi lingkungan.
a. Bersikap menerima psien dan negatifismenya.
b. Melibatkan pasien dalam aktivitas kelompok dan aktivitas di ruangan.
c. Memberi kesempatan pada pasien untuk mengerjakan tugas dan tanggung
jawabnya sendiri. Misalnya menata tempat tidur, membersihkan alat makan,
dan minum obat.
d. Memberikan umpan balik positif untuk tugas-tugas yang dilakukan secara
mandiri.
2. Konsep Asuhan Keperawatan
a. Pengkajian
Pengkajian adalah tahap awal dan dasar utama dari proses keperawatan. Data-data
tersebut dikelompokkan menjadi faktor predisposisi, presipitasi, penilaian, terhadap
stresor, sumber koping dan kemampuan koping yang dimiliki klien.Data-data yang
diperoleh selama pengkajian juga dapat dikelompokkan menjadi data subjektif dan
objektif. Data subjektif merupakan data yang disampaikan secara lisan oleh klien maupun
keluarga klien melalui proses wawancara. Sedangkan data objektif adalah data yang
ditemukan secara nyata pada klien melalui observasi atau pemeriksaan langsung oleh
perawat. Adapun isi dari pengkajian tersebut adalah :
a. Keluhan utama / alasan masuk
Apa yang menyebabkan klien atau keluarga datang atau dirawat di RS, apakah
sudah tahu penyakit sebelumnya, apa yang sudah dilakukan keluarga untuk
mengatasi masalah ini.
b. Faktor predisposisi
Terjadinya harga diri rendah adalah penolakan orang tua yang tidak realistis,
kegagalan berulang kali, kurang mempunyai tanggung jawab personal,
ketergantungan pada orang lain, ideal diri yang tidak realistis.
c. Faktor presipitasi
Terjadinya harga diri rendah adalah hilangnya sebagian anggota tubuh,
berubahnya penampilan atau bentuk tubuh, mengalami kegagalan serta
menurunnya produktivitas.
d. Konsep diri
- Gambaran diri :Pasien merasa anggota tubunya tidak lagi berguna, dan merasa
dirinya tidak cantik.
- Ideal diri : Persepsi individu tentang bagaimana dia seharusnya berperilaku
berdasarkan standar, aspirasi, tujuan atau nilai personal tertentu.
- Harga diri :Pasien tidak mau berkomunikasi dengan teman-teman nya, pasien
lebih banyak diamdan sulit memulai pembicaraan kecuali di ajak atau ditanya
oleh perawat.
- Identitas : Prinsip perorganisasian kepribadian yang bertanggung jawab
terhadap kesatuan, kesinambungan, kosentrasi dan keunikan individu.
- Peran : Serangkaian pola perilaku yang diharapkan oleh lingkungan sosial
berhungan dengan fungsi individu di berbagai kelompok sosial.
e. Hubungan Sosial
Pasien jarang berinteraksi dengan teman-temannya , pasien kurang bicara dengan
oranglain.
f. Spiritual
- Nilai keyakinan : Pasien mengatakan dia beragama Islam, bisa berdoa.
- Kegiatan ibadah : Waktu di rumah pasien rajin beribadah (solat lima waktu),
tetapi selama masuk RStidak pernah solat hanya pasien selalu berdoa sebelum
dan sesudah makan.
g. Status Mental
- Penampilan
Penampilan pasien sehari-hari bersih dan rapi.
- Pembicaraan
Pasien tidak mampu memulai pembicaraan kecuali di ajak atau di tanya,
danpembicaraan pasien kadang nyambung, kadang tidak serta mampu
menjawabpertanyaan yang di ajukan.
- Suasana perasaan (emosi afek)
Ekpresi pasien terlihat sedih dan murung.
- Interaksi selama wawancara
Kontak mata kurang, terkadang mengalihkan perhatian.
- Proses pikir
Kemampuan berfikir pada saat menjawab pertanyaan dari perawat dapat di
jawab dengan baik
b. Diagnosa Keperawatan
1. Gangguan Konsep Diri : Harga Diri Rendah.
c. Rencana Tindakan Keperawatan
Deden Rusdi. 2013. Keperawatan Jiwa : Konsep dan Kerangka Kerja Asuhan Keperawatan
Jiwa. Yogyakarta : Gosyan Publising.
Fitria N. 2010. Prinsip Dasar dan Aplikasi Penelitian Laporan Pendahuluan dan Strategi
Pelaksanaan Tindakan Keperawatan (LP dan SP). Jakarta : Salemba Medika.