A. Latar Belakang
manusia. Pendidikan telah dimulai sejak manusia lahir dan tetap akan
segala bidang.
dapat mengarahkan setiap potensi peserta didik agar tujuan pendidikan dapat
tercapai.
yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia,
sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiridemokratis serta bertanggung jawab”.
Peran serta dari pemerintah, masyarakat dan orang tua sangat diperlukan untuk
melalui beberapa jalur dan salah satu di antaranya adalah pendidikan formal
kegiatan belajar mengajar tersebut diperlukan adanya peran aktif dari guru
diibaratkan sebagai gelas kosong yang diisi air oleh guru. Wina Sanjaya
menjadi pasif karena guru tidak berusaha mengajak siswa untuk berpikir.
Secara umum, guru dan siswa merupakan komponen yang vital dalam
pembelajaran karena mereka saling terkait satu sama lain dengan tugas dan
peranan yang berbeda yaitu guru bertugas memberikan pengetahuan dan siswa
menerimanya. Guru dan siswa mempunyai peran penting untuk menyukseskan
pembelajaran di ruang kelas juga harus terkondisi secara dua arah, baik antara
potensi diri untuk aktif dalam belajar dan perlu untuk dikembangkan.
Aktivitas merupakan prinsip atau asas yang sangat penting di dalam interaksi
tidak akan berlangsung dengan baik (Sardiman, 2009: 95). Oleh karena itu,
untuk melakukan kegiatan secara aktif. Siswa akan belajar secara aktif apabila
bahwa ketuntasan belajar setiap indikator yang telah ditetapkan dalam suatu
meningkatkan prestasi belajar siswa, pastinya tidak terlepas dari upaya untuk
Kabupaten Oku Timur. Untuk kelas VIII, SMP Negeri 3 Madang Suku
1memiliki dua kelas yaitu kelas VIII A sampai dengan kelas VIII B dan pada
mata pelajaran IPS diampu oleh satu guru. Berdasarkan hasil observasi dan
2021 dengan guru yang mengampu mata pelajaran IPSSMP Negeri 3 Madang
kondusif dan proses pembelajaran menjadi keluar dari konteks. Guru lebih
adalah komunikasi satu arah. Guru kurang memiliki strategi khusus agar
semua siswa aktif dan terarah. Hal tersebut menjadikan siswa cenderung pasif
siswa terlihat kurang memperhatikan penjelasan dari guru. Siswa yang merasa
bosan dengan kegiatan pembelajaran ekonomi memilih untuk bermain-main,
dipancing untuk aktif dan hanya didominasi oleh sebagian siswa saja. Siswa
juga masih merasa kurang percaya diri dengan jawabannya sendiri. Saat guru
menerangkan, mereka juga tidak mencatat materi yang dijelaskan jika tidak
belajar secara aktif dan menyenangkan sehingga siswa dapat meraih prestasi
tersedia, kondisi kelas dan beberapa faktor lain yang terkait dengan
siswa.
salah satu alternatif belajar untuk meningkatkan keaktifan dan prestasi belajar
siswa pada mata pelajaran IPS. Model pembelajaran inkuiri merupakan suatu
model pembelajaran yang menuntut siswa untuk terlibat secara aktif dalam
proses kegiatan belajar mengajar. Hamruni (2012: 132) mengemukakan
bahwa “inkuiri adalah rangkaian kegiatan dalam proses belajar mengajar yang
menekankan pada proses berpikir secara kritis dan analitis untuk mencari dan
B. Identifikasi Masalah
siswa kelas VIII mata pelajaran IPS di SMP Negeri 3 Madang Suku 1
inkuiriterhadap hasil belajar siswa kelas VIII mata pelajaran IPS di SMP
C. Rumusan Masalah
adalah:
belajar siswa kelas VIII mata pelajaran pelajaran IPS di SMP Negeri 3
inkuiriterhadap hasil belajar siswa kelas VIII mata pelajaran IPS di SMP
D. Tujuan Penelitian
mendeskripsikan:
inkuiri terhadap hasil belajar siswa kelas VIII mata pelajaran IPS di SMP
2. Manfaat Praktis
F. Hipotesis Penelitian
terhadap hasil belajar siswa kelas VIII Mata Pelajaran IPS di SMP
efektif terhadap hasil belajar siswa kelas VIII Mata Pelajaran IPS di
1. Ha diterima dan Ho ditolak apabila t hitung lebih besar dari t tabel pada
inkuiriberpengaruh terhadap hasil belajar siswa kelas VIII Mata Pelajaran IPS
2. Ho ditolak dan Ho diterima apabila t hitung lebih kecil dari t tabel pada
H. Kajian Teori
dipertanyakan
percaya diri.
proses mental.
atau ide-ide.
peserta didik.
diukur kebenarannya.
2) Prinsip Interaksi
3) Prinsip Bertanya
baik.
5) Prinsip keterbukaan
nalarnya
sebagai berikut:
1) Orientasi
orientasi adalah:
a) Menjelaskan topik, tujuan, dan hasil belajar yang
2) Merumuskan masalah
3) Mengajukan hipotesis
suatu permasalahan.
4) Mengumpulkan data
intelektual.
5) Menguji hipotesis
6) Merumuskan kesimpulan
1) Keunggulan
progresif.
secara mandiri.
c) Peserta didik memahami konsep-konsep dasar dan ide-ide
belajar.
2) Kelemahan
antaranya:
melakukan debat.
bukan hanya salah satu aspek potensi kemanusiaan saja, artinya hasil
1) Pengetahuan (C1)
2) Pemahaman (C2)
3) Aplikasi (C3)
atau keterampilan.
belajar dalam skripsi ini. Antara enam tipe hasil belajar penulis hanya
a. Jean Piaget
3) Tahap Operasional Konkrit mulai dari usia 7-11 tahun. Dalam fase
sangat konkrit.
4) Tahap Operasional Formal berlaku setelah usia 11 tahun. Dalam
berpikir anak.
b. David Ausubel
Menurut Ausubel, peserta didik akan belajar dengan baik jika yang
umum yang mencangkup semua materi pelajaran yang akan dibahas dalam
proses pembelajaran.
c. Menurut Brunner
sesuai dengan prinsip kurikulum 2013 agar peserta didik tahu, mampu
pertemuan berikutnya.
penelitian ini pada aspek kognitif, dapat digolongkan menjadi dua faktor :
1) Faktor Internal adalah faktor yang ada di dalam diri individu, seperti :
c) Faktor kelelahan.
belajar. Dalam kaitannya dengan hasil belajar siswa penting sekali adanya
memperoleh hasil belajar yang baik melalui sebuah tes prestasi. Hasil
proses belajar pada diri peserta didik. Penyediaan kondisi dapat dilakukan
(belajar secara otodidak). Peristiwa belajar tidak selalu terjadi atas inisiatif
a. Pengertian IPS
mata pelajaran IPS merupakan muatan wajib yang harus ada dalam
Kurikulum 1975.
sendiri, gabungan dari berbagai mata pelajaran dan ada pula yang
sebesar 63%. Gain kelas eksperimen yaitu 0,55 dan gain kelas kontrol
2. Penelitian yang dilakukan Khoirul anam (2009) dalam tesis yang berjudul
bahwa ada perbedaan motivasi belajar pada mata pelajaran IPS antara
terhadap peningkatan prestasi belajar IPS pada siswa sekolah dasar, hasil
analisis kovarian menunjukkan bahwa nilai sig. 0,000 < 0,05. Persamaan
J. Kerangka Konseptual
Pembelajaran IPS
Tes Tes
Bagan 1.1. Efektivitas Model Pembelajaran Inkuiri Terhadap Hasil Belajar Siswa
Kelas VIII Pada Mata Pelajaran IPS Di SMP Negeri 3 Madang Suku
1. Efektivitas pembelajaran
strategi, atau model terhadap keberhasilan suatu usaha atau tindakan dalam
3. Hasil Belajar
Dalam penelitian ini yang dimaksud dengan hasil belajar adalah segala
Antropologi, Filsafat, dan beberapa ilmu sosial lainnya yang disusun untuk
tujuan pendidikan. Penelitian ini dilakukan pada mata pelajaran IPS Kelas
L. Metode Penelitian
a. Jenis Penelitian
Kelas Eksperimen O1 X O2
Kelas Kontrol O3 - O
Keterangan:
M. Variabel Penelitian
suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang
mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan
menjadi akibat karena adanya variabel bebas (Sugiyono, 2011: 39). Dalam
penelitian ini yang menjadi variabel terikat adalah keaktifan belajar (Y1)
1. Populasi
menjadi populasi adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 3 Madang Suku
1.
2. Sampel
jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi dan bisa mewakili
populasi tersebut. Oleh karena itu, sampel yang dipilih dari populasi harus
memilih teknik purposive sampling dengan kelas VIIIA dan VIIIB sebagai
sampelnya. Kelas yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah kedua
kelompok kontrol.
1. Observasi
2. Tes
pertanyaan atau latihan atau alat lain yang digunakan untuk mengukur
akan diukur adalah prestasi belajar siswa. Tes prestasi belajar yang
diberikan materi yang sama dengan pokok bahasan yang sama dan
diajar oleh guru yang sama juga. Perbedaan dari kedua kelas tersebut
konvensional.
3. Dokumentasi
Dokumentasi merupakan mencari data mengenai hal-hal atau variabel
sebagai berikut:
1. Uji Validitas
yang dipergunakan untuk mendapatkan data yang valid atau dapat digunakan
“validitas isi berkenaan dengan kesanggupan instrumen mengukur isi yang harus
diukur”. Validitas isi dapat diusahakan tercapainya sejak saat penyusunan dengan
N : jumlah siswa
2. Uji Reliabilitas
yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur obyek yang sama, akan
merupakan “membelah item atau butir soal, metode ini pengetes hanya
menggunakan sebuah tes dan dicobakan satu kali”. Adapun rumus yang
2 xr
r=
1+r
Keterangan:
r = reliabilitas
terlalu mudah atau tidak terlalu sukar. Soal yang terlalu mudah tidak merangsang
sukar akan menyebabkan siswa menjadi putus asa dan tidak mempunyai semangat
Arikunto (2013:225)
P= B
JS
Keterangan:
P : Indeks kesukaran
4. Daya Beda
Menurut Arikunto (2013:226), “Daya pembeda soal adalah kemampuan
sesuatu soal untuk membedakan antara siswa yang pandai (kemapuan tinggi)
Keterangan:
BA : Banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal itu dengan benar
1. Uji Normalitas
pengujian homogenitas data yang telah ada. Uji normalitas digunakan untuk
menguji apakah data tersebut terdistribusi normal atau tidak. dalam penelitian ini
sebagai berikut.
Xᵢ− X́
Zᵢ=
S
Keterangan :
Xᵢ : Nilai siswa
S : Standar Deviasi
2. Uji Homogenitas
( N₁ - 1 ) ( s ₁2 ) + ( N₂ - 1 ) ( s ₂2 )
S² =
( N ₁ - 1) + ( N ₂ - 1)
B = (Log s2) ( N ₁ - 1 ) + ( N ₂- 1 )
In 10 = 2,3026
Jika kai kuadrat hitung lebih kecil dari kai kuadrat tabel maka data yang
diperoleh homogen.
3. Uji Hipotesis
yang jelas tentang data yang dianalisis dengan menggunakan rumus t-tes. Rumus
t-test yang dikemukakan oleh Sudijono (2011:347) dengan rumus sebagai berikut:
M1 – M2
t0 =
SEM1-M2
bertujuan untuk untuk memperoleh gambaran yang jelas tentang data yang
Kriteria pengujian adalah tolak H0 dan terima Ha jika thitung> ttabel pada
tingkat kepercayaan 95%. Siswa dalam belajar dan berdasarkan hasil pengolahan
data serta terdapat keefektifan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS dengan
menggunakanmodel pembelajaran inkuiri. Peneliti menyarankan pada sekolah dan
untuk
DAFTAR PUSTAKA
Rineka Cipta.