Anda di halaman 1dari 6

PENERAPAN ENGINEERING CONTROL DAN

ADMINISTRATIVE CONTROL SEBAGAI BENTUK INTERVENSI


ERGONOMI DI PT GANDING TOOLSINDO

Nataya Charoonsri Rizani, Rico Bramandita, Winnie Septiani


Staf Pengajar Jurusan Teknik Industri Universitas Trisakti
Jl. Kyai Tapa No.1 Jakarta 11440
nataya@trisakti.ac.id, nat_riz@yahoo.com

Abstrak

PT. Ganding Toolsindo,sebuah perusahaan manufaktur yang bergerak di bidang industri otomotif,
mengalami permasalahan ergonomi berdasarkan tanda-tanda umum terjadinya permasalahan ergonomi
yaitu apparent trend in accidents and injuries, incidence of CTD (cumulative trauma disorder),
absenteeism & high turnover rates, employee complaints, poor quality,dan manual material handling.
Permasalahan yang menjadi focus untuk diselesaikan oleh perusahaan adalah CTD. Penelitian pada dua
stasiun kerja utama yang bermasalah yaitu mesin chinfong dan ada yang menggunakan tiga tools yaitu
Rapid Upper Limb Assessment (RULA), Nordic Body Map dan pengukuran momen tubuh dengan
software Mannequin Pro 7. Hasil dari ketiga tools ini menunjukkan perlu dilakukan intervensi ergonomi
dengan pendekatan engineering control maupun administrative control. Intervensi dengan pendekatan
engineering control dilakukan dengan meninggikan area kerja dan modifikasi bangku kerja, sedangkan
pendekatan administrative control dilakukan dengan menerapkan rotasi kerja dan pemanasan tubuh
sebelum bekerja. Hasil implementasi intervensi ergonomic menunjukkan adalanya penurunan pada skor
RULA, persentasi keluhan tubuh dan penggunaan momen tubuh.
Kata Kunci: CTD, intervensi ergonomi, engineering control, administrative control

Abstract

PT. Ganding Toolsindo, a manufacturing company engaged in the automotive industry, ergonomics
problems experienced by general signs of ergonomics problems are apparent trend in accidents and
injuries, incidence of CTD (cumulative trauma disorder), high absenteeism & turnover rates, employee
complaints, poor quality, and manual material handling. The problems to be resolved by the company's
focus for the CTD. Research on the two main work stations that are problematic and aida chinfong
machine uses three tools namely Rapid Upper Limb Assessment (Rula), Nordic Body Map and
measurement of body moments with Mannequin Pro 7 software. The results of all three tools show
ergonomics intervention needs to be done with engineering controls and administrative approach control.
Intervention by engineering control approach conducted by elevating the work area and modification
work benches, while the administrative approach to control is done by implementing job rotation and
heating of the body before work. The results of the implementation of ergonomic interventions showed a
decrease in scores adalanya Rula, percentage of body complaints and use of body moments.
Keyword: CTD, ergonomic intervention, engineering controls, administrative controls

PENDAHULUAN stasun kerja utama yang dipilih adalah


Permasalahan ergonomi pada suatu stasiun mesin chinfong yang melakukan
tempat kerja dapat dilihat berdasarkan proses blanking, drawing, trimming, dan
tanda-tanda umum terjadinya permasalahan forming sedangkan di stasiun kerja mesin
ergonomi. Penelitian pendahuluan pada PT. aida melakukan proses humming, pierching
Ganding Toolsindo menunjukkan terjadinya 1, dan pierching 2. Gerakan pada stasiun
6 dari 7 tanda umum permasalahan kerja tersebut dilakukan secara terus-
ergonomi seperti yang terlihat pada tabel 1. menerus dan berulang sehingga berisiko
Berdasarkan diskusi, pihak perusahaan menimbulkan CTD dalam jangka pendek
menginginkan penyelesaikan difokuskan dan jangka panjang.
pada pengurangan incindence of CTD. Dua

J@TI Undip, Vol VI, No 2, Mei 2011 105


Tabel 1 Indikator Permasalahan Ergonomi seringkali meninggalkan pekerjaan
No. Indikator Ya Tidak untuk mengurangi kondisi stres tersebut.
Apparent Trend in d. Keluhan Pekerja.
√ Banyaknya keluhan dari para pekerja
1. Accidents & Injuries
tentang stress secara fisik (physical
2. Incidence of CTD √ stress) dan buruknya desain tempat kerja
Absenteeism & High dapat mengindikasikan timbulnya
√ permasalahan ergonomi.
3. Turnover Rates
e. Pekerja yang Merubah Kondisi Stasiun
4. Employee Complaints √ Kerjanya.
Employee-Generated Pekerja harus mengubah dengan tempat

5. Changes kerja untuk kebutuhan mereka. Timbul
6. Poor Quality banyak perubahan kondisi stasiun kerja

untuk mengurangi tingkat stress fisik
7. Manual Material Handling √ yang menjadi indikasi adanya masalah
ergonomi
METODOLOGI PENELITIAN f. Kualitas yang Buruk.
Tujuan Penelitian Kualitas yang buruk tidak selalu
Mengurangi terjadinya insiden disebabkan oleh permasalahan ergonomi
CTD dengan menggunakan pendekatan dan bisa jadi merupakan hasil dari
engineering control dan administrative permasalahan lain. Hal ini merupakan
control. salah satu indikator adanya penyebab
masalah ergonomi, namun perlu
Gejala Umum Permasalahan Ergonomi dilakukan pendalaman lebih lanjut.
Goefsch (2008), National Institute g. Manual Material Handling.
for Occupational Safety and Health Banyaknya kegiatan material handling
(NIOSH) menyebutkan terdapat faktor- yang dilakukan secara manual
faktor yang menjadi indikator apakah suatu menyebabkan terjadinya muskoskeletal
perusahaan memiliki masalah yang injuries. Hal ini dapat dilihat pada
berkaitan dengan ergonomi. Faktor-faktor pekerjaan pengangkutan beban berat,
tersebut antara lain: mengangkat objek dari lantai dan
a. Kecenderungan Terjadinya Cedera dan mengangkat dengan frekuensi yang
Kecelakaan Kerja (Apparent Trend in sering.
Accidents & Injuries).
Hal ini dapat diidentifikasi dari laporan RULA
kecelakaan, catatan first-aid, form RULA digunakan untuk menilai
asuransi dan catatan lainnya yang dapat postur, gaya, dan gerakan . Empat kegunaan
menunjukkan penyakit atau kecelakaan, utama dari RULA, yaitu:
serta ahli kesehatan dan keamanan kerja 1. Mengukur resiko muskuloskeletal,
yang dapat mengidentifikasi biasanya sebagai bagian dari
kecenderungan jika ada. penyelidikan ergonomi yang lebih luas.
b. Cumulative Trauma Disorder. 2. Membandingkan beban muskuloskeletal
CTD meliputi pekerjaan yang berulang, sekarang dengan desian stasiun kerja
penggunaan kekuatan tangan yang yang dimodifikasi atau diubah.
berlebihan, posisi tubuh yang tidak 3. Mengevaluasi hasil seperti produktivitas
benar, tingginya getaran dan temperatur dan kesesuaian dengan peralatan.
yang ekstrim. 4. Mengajarkan pada pekerja mengenai
c. Absensi dan Turnover yang Tinggi. resiko muskuloskeletal yang diakibatkan
Hal ini dapat menjadi indikator oleh postur kerja yang berbeda.
permasalahan ergonomi. Orang-orang
yang bekerja secara tidak nyaman Nordic Body Map
berpotensi mengalami stres dan Kuesioner Nordic Body Map
dipakai untuk mengetahui keluhan-keluhan

J@TI Undip, Vol VI, No 2, Mei 2011 106


berupa rasa sakit pada otot yang terjadi ditujukan kepada modifikasi fisik
pada tubuh manusia selama melakukan tempat kerja.
aktivitas. Kuesioner ini merupakan suatu Kontrol teknik merupakan metode
peta yang berisi jenis-jenis keluhan yang yang disarankan dalam mengontrol
terkait dalam aktivitas kerja yang dirasakan risiko karena kontrol teknik dapat
karyawan dan menjadi kuesioner yang mengurangi atau mengeliminasi secara
paling sering digunakan untuk mengetahui permanen.
ketidaknyamanan atau cedera pada tubuh. 2. Kontrol Administrasi (Administrative
kuesioner ini cukup tersatndarisasi dan Controls)
tersusun rapi. Kuesioner ini menggunakan Kontrol administratif lebih terfokus
gambar tubuh manusia yang sudah dibagi pada penggantian organisasi kerja
menjadi sembilan bagian utama, yaitu leher, untuk mengurangi resiko ergonomi.
bahu, punggung atas, siku, punggung Biasanya, kontrol ergonomi ini
bawah, pergelangan tangan, pinggang, lutut, dilakukan dengan cara manipulasi
tumit/kaki. Responden yang mengisi jadwal kerja atau lingkungan kerja
kuesioner diminta untuk memberikan tanda dimana pekerjaan dilakukan.
ada atau tidaknya gangguan pada bagian- Administratif kontrol akan lebih murah
bagian tubuh tersebut. Jika diperlukan, dibandingkan dengan menggunakan
gambar tubuh ini dapat dibagi menjadi lebih teknik kontrol, tetapi juga mungkin
teliti lagi. kurang dapat diandalkan dalam
menangani masalah ergonomi.
Mannequin Pro 7 3. Kontrol Praktek Kerja (Work Practice
Mannequin Pro adalah sebuah Controls)
software komputer yang dapat memodelkan Kontrol praktek kerja meliputi
manusia dan mendesian ergonomi. Program pelatihan dan penggunaan metode
ini menbuat gambar tiga dimensi dari khusus performansi kerja untuk
manusia secara akurat pada layar computer mengurangi kecenderungan pekerja
bagi manusia dan kemudian dapat dilihat bekerja dalam resiko ergonomi.
dari berbagai sudut, jarak atau perspektif. Contohnya adalah pelatihan pekerja
Hasil dari program ini dapat dicetak, atau untuk mengangkat dengan teknik yang
dipindahkan ke software grafis lainnya baik. Kontrol ini kurang efektif
untuk penanganan gambar lebih lanjut. dibandingkan dengan kontrok teknik
Model mannequin dapat berjalan, menekuk, ataupun administrasi. Contohnya saat
menjangkau atau memegang objek. proses pengangkatan yang baik tidak
Sehingga dapat digunakan untuk menguji diikuti oleh pengawasan proses
fungsi dari hampir semua desain yang tersebut. Lebih efektif mendesain
dibuat dengan tujuan digunakan oleh stasiun kerja agar proses pengangkatan
manusia. yang baik dapat dilakukan secara
efektif.
Pendekatan Kontrol Ergonomi
Berdasarkan Ergoweb® JET ANALISIS DAN PEMBAHASAN
(1999), terdapat tiga tipe solusi untuk Pengumpulan dan Pengolahan Data
mengurangi besarnya faktor risiko kerja, Data yang dikumpulkan dan diolah
yaitu: adalah risiko ergonomi secara subyektif
1. Kontrol Teknik (Engineering maupun obyektif. Pengumpulan data secara
Controls) subyektif dilakukan dengan mengumpulkan
Kontrol teknik melibatkan penggantian keluhan pekerja dengan kuesioner Nordic
kondisi fisik tempat kerja untuk Body Map, sedangkan pengumpulan data
menghilangkan atau mengurangi secara obyektif dilakukan dengan mengukur
resiko ergonomi. Penyebab utama risiko menggunakan RULA dan
(faktor resiko seperti postur, gaya, dan penggunaan momen tubuh. Hasil
pengulangan kerja yang tidah aman, pengumpulan data di kedua stasiun kerja
dll.) diidentifikasi dan langsung dapat dilihat pada tabel 2 dan 3.

J@TI Undip, Vol VI, No 2, Mei 2011 107


Hasil Implementasi
Analisis Dari lima usulan intervensi
Berdasarkan keluhan yang telah ergonomi yang diajukan kepada pihak
ditemukan seperti yang disajikan pada tabel perusahaan, hanya empat yang dapat
2 dan 3, maka dirancang usulan intervensi dilakukan seperti yang terlihat pada table 4.
ergonomi berdasarkan pada pendekatan Pengukuran RULA, Nordic Body Map dan
engineering control dan administrative momen tubuh dilakukan setelah dilterapkan
control. Usulan intervensi tersebut dapat implementasi. Hasil pengukuran tersebut
dilihat pada tabel 4. dapat terlihat pada table 5.

Tabel 2 Rekapitulasi Permasalahan Pada Pekerja Mesin Chinfong


Permasalahan
No. Tools Hasil Pengukuran Permasalahan
Keseluruhan
Aksi tingkat 3, rekomendasi Permasalahan pada postur  Lengan bagian atas
yang dapat dilakukan ialah tubuh bagian: Flexi, 45°-90°
RULA 
1. investigasi lebih lanjut dan  Lengan bagian atas Lengan bagian
Survey
perubahan yang diperlukan  Lengan bagian bawah bawah
segera.  Leher. Flexi, < 60° atau >
100°
Keluhan pada:
 Leher
Nordic Terdapat keluhan pada bagian  Pergelangan tangan
2. Menunduk, 10°-20°
Body Map tubuh tertentu sebesar 100%. kanan
 Pergelangan tangan
 Pergelangan kaki kanan.
kanan
Fleksi/ekstensi, 0°-
15°
 Pergelangan kaki
kanan
Kondisi kaki yang
Momen terbesar terdapat tidak menapak ke
Terdapat beberapa bagian pada: lantai
Mannequin
3. tubuh yang memiliki nilai  Panggul kanan  Punggung
Pro 7
momen yang paling besar.  Punggung Membungkuk,
 Panggul kiri 90°/lebih
 Panggul kiri &
kanan
Akibat posisi kerja
duduk terus
menerus

Tabel 3 Rekapitulasi Permasalahan Pada Pekerja Mesin AIDA


Permasalahan
No. Tools Hasil Pengukuran Permasalahan
Keseluruhan
Aksi tingkat 3, rekomendasi Permasalahan pada postur  Lengan bagian atas
yang dapat dilakukan ialah Flexi, 45°-90°
RULA tubuh bagian:
1.
Survey
investigasi lebih lanjut dan
 Lengan bagian atas  Lengan bagian
perubahan yang diperlukan bawah
 Leher
segera. Flexi, < 60° atau >
100°
Keluhan pada:  Leher
 Bahu kiri Menunduk, 10°- 20°
2.
Nordic Terdapat keluhan pada bagian
 Bahu kanan  Pergelangan tangan
Body Map tubuh tertentu sebesar 100%. kanan
 Tangan bagian kanan
Fleksi/ekstensi, 0°-
 Tangan kiri
15°

J@TI Undip, Vol VI, No 2, Mei 2011 108


Tabel 3 Rekapitulasi Permasalahan Pada Pekerja Mesin AIDA (Lanjutan)

Permasalahan
No. Tools Hasil Pengukuran Permasalahan
Keseluruhan

 Pergelangan kaki
kanan
Kondisi kaki yang
Momen terbesar terdapat tidak menapak ke
Terdapat beberapa bagian tubuh pada: lantai
Mannequin
3. yang memiliki nilai momen  Punggung  Punggung
Pro 7
yang paling besar.  Panggul kiri Membungkuk,
 Panggul kanan 90°/lebih
 Panggul kiri & kanan
Akibat posisi kerja
duduk terus menerus

Tabel 4 Usulan Intervensi Ergonomi Pada Mesin Aida dan Chinfong


Jenis Usulan Perbaikan Implementasi Keterangan
Kontrol
Meninggikan permukaan area kerja Usulan tidak dapat dilakukan karena
(mesin) agar posisi pekerja tidak TIDAK mesin tersebut memiliki berat puluhan
(Engineering Control)

membungkuk ton
Kontrol Teknik

Memodifikasi bangku yang Hal ini dikarenakan bangku yang


digunakan pekerja agar nyaman YA dipakai secara langsung menyebabkan
digunakan terjadinya keluhan
Posisi tubuh pekerja yang bermasalah
akan dihilangkan atau diubah agar
Mengubah posisi tubuh yang
YA posisi tersebut tidak memberikan efek
bermasalah
negatif (mengurangi resiko timbulnya
CTD)
Hal ini dilakukan agar pekerja tidak
(Administrative
Administrasi

Rotasi pekerja YA merasa jenuh terhadap pekerjaan yang


Control)
Kontrol

dilakukan
Aturan baru ini diharapkan akan
Menerapkan aturan baru bagi para
YA membuat pekerja lebih berhati-hati serta
pekerja
mengurangi resiko terjadinya CTD

Tabel 5 Perbandingan Skor RULA Sebelum dan Sesudah Intervensi


Skor
Keterangan
Stasiun Bagian Tubuh Sebelum Sesudah
Lengan bagian atas 4 2 Turun
Chinfong
Tubuh 3 2 Turun
Lengan bagian atas 4 3 Turun
Aida Leher 3 1 Turun
Tubuh 3 2 Turun

Tabel 6 Perbandingan Keluhan dan Momen Tubuh


Stasiun Tools Sebelum Intervensi Sesudah Intervensi
Nordic Body Keluhan pada bagian tubuh
Keluhan pada:
Map  Bahu kiri (50%)
 Bahu kiri (100%)
 Bahu kanan (100%)
 Bahu kanan (100%)
 Tangan bagian kanan
 Tangan bagian kanan
(50%)
(100%)
 Tangan kiri (50%)
 Tangan kiri (100%)
Chinfong

J@TI Undip, Vol VI, No 2, Mei 2011 109


Tabel 6 Perbandingan Keluhan dan Momen Tubuh (Lanjutan)
Stasiun Tools Sebelum Intervensi Sesudah Intervensi
Mannequin Pro 7 Momen (Lb/in): Momen (Lb/in):
 Panggul kanan (277,1)  Panggul kanan (202,4)
 Punggung (255,4)  Punggung (192,3)
 Panggul kiri (177,5)  Panggul kiri (173,3)
Nordic Body Keluhan pada: Keluhan pada:
Map  Pergelangan tangan kanan  Pergelangan tangan kanan
(100%) (50%)
 Pergelangan kaki kanan  Pergelangan kaki kanan
AIDA (100%) (0%)
Mannequin Pro 7 Momen (Lb/in) Momen (Lb/in)
 Punggung (194,2)  Punggung (69.3)
 Panggul kiri (191,2)  Panggul kiri (55.9)
 Panggul kanan (179,2)  Panggul kanan (55.7)

KESIMPULAN 3. Kroemer, K. H. E., Kroemer, H. B.,


Pendekatan engineering control Kroemer-Elbert, K. E. (1994).
dan administrative control dapat Ergonomics : How to Design for Ease
menurunkan keluhan (risiko ergonomi) and Efficiency. New Jersey : Prentice
yang dialami oleh pekerja secara signifikan. Hall.
4. Stanton, Neville., Hedge, Alan.,
DAFTAR PUSTAKA Brookhuis, Karel. (2005). Handbook of
1. Ergoweb Job Evaluator Toolbox and Human Factors and Ergonomics
Workstation Checklist, Methods. CRC Press.
www.ergoweb.com 5. Wickens, Christopher D., Lee, John D.
2. Goetsch, David L. (2008). Occupational (2004). An Introduction To Human
Safety and Health For Factors Engineering. New Jersey:
Technologist,Engineers and Managers. Pearson Education.
Pearson International Edition. Perason
Education

J@TI Undip, Vol VI, No 2, Mei 2011 110

Anda mungkin juga menyukai