Anda di halaman 1dari 38

MAPEL : AGRIBISNIS TANAMAN

SAYURAN
KELAS : XI ATPH
SEMESTER : GANJIL

MUTIARA IDRIS, S.TP

2021
1
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Satuan Pendidikan : SMKS Yasores Wamena


Mata Pelajaran : Agribisnis Tanaman Sayuran
Bidang Keahlian : Agribisnis dan Agroteknologi
Kompetensi Keahlian : Agribisnis Tanaman Pangan dan Hortikultura
Kelas/ Semester : XI / Ganjil
Tahun Pelajaran : 2021/ 2022
Materi Pokok : Pengolahan Tanah Tanaman Sayuran
Alokasi Waktu : 10 JP ( 2 Pertemuan)

A. Kompetensi Inti
KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN) KOMPETENSI INTI 4 (KETERAMPILAN)

Memahami, menerapkan, menganalisis, dan Melaksanakan tugas spesifik, dengan


mengevaluasi tentang pengetahuan faktual, menggunakan alat, informasi, dan prosedur kerja
konseptual, operasional dasar, dan metakognitif yang lazim dilakukan serta menyelesaikan
sesuai dengan bidang dan lingkup Agribisnis masalah sederhana sesuai dengan bidang dan
Tanaman Pangan dan Hortikultura pada tingkat lingkup Agribisnis Tanaman Pangan dan
teknis, spesifik, detil, dan kompleks, berkenaan Hortikultura.
dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya,
Menampilkan kinerja di bawah bimbingan
dan humaniora dalam konteks pengembangan
dengan mutu dan kuantitas yang terukur sesuai
potensi diri sebagai bagian dari keluarga, sekolah,
dengan standar kompetensi kerja.
dunia kerja, warga masyarakat nasional, regional,
dan internasional Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah,
dan menyaji secara efektif, kreatif, produktif,
kritis, mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan
solutif dalam ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di
sekolah, serta mampu melaksanakan tugas
spesifik di bawah pengawasan langsung.

Menunjukkan keterampilan mempersepsi,


kesiapan, meniru, membiasakan gerak mahir,
menjadikan gerak alami, dalam ranah konkret
terkait dengan pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah, serta mampu
melaksanakan tugas spesifik di bawah
pengawasan langsung.

2
B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)
Kompetensi Dasar (KD) Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)
3.2 Menganalisis pengolahan 3.2.1 Menjelaskan pengolahan tanah tanaman
tanah tanaman sayuran (C4) sayuran ( C2)
3.2.2 Menentuka peralatan pengolahan tanah
tanaman sayuran ( C3 )
3.2.3 Menyeleksi pola pengolahan tanah tanaman
sayuran yang sesuai ( C4 )
4.2 Melaksanakan pengolahan 4.2.1 Melakukan pengolahan tanah tanaman sayuran
tanah tanaman sayuran sesuai standar teknik pengolahan tanah.( P2)
sesuai prosedur (P2)

C. Tujuan Pembelajaran
Melalu kegiatan pendekatan saintifik dengan menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning
dan Project Based Learning, peserta didik dapat :
1. Menjelaskan pengertian pengolahan tanah tanaman sayuran dengan tepat dan benar.
2. Menentukan peralatan pengolahan tanah tanaman sayuran yang tepat dan benar.
3. Menyeleksi polah pengolahan tanah tanaman sayuran yang tepat dan benar
4. Melakukan pengolahan tanah tanaman sayuran sesuai standar teknik pengolahan tanah dengan penuh
rasa ingin tahu, tanggung jawab, disiplin, serta responsif (berpikir kritis) dan proaktif (kreatif), serta
mampu berkomunikasi dan bekerjasama dengan baik.

D. Materi Pembelajaran.
Pengolahan tanah tanaman sayuran
1. Lahan tanaman sayuran
2. Peralatan pengolahan tanah
3. Pola pengolahan tanah
4. Faktor-faktor yang mempengaruhi pengolahan tanah

E. Metode Pembelajaran
1. Pendekatan : Saintifik Learning
2. Model Pembelajaran : Problem Based Learning dan Project Based Learning
3. Metode : Ceramah, Diskusi,Tanya Jawab, Praktek, Penugasan

3
F. Media , Alat dan Bahan Pembelajaran
1. Media LCD projector
2. Laptop
3. Bahan Tayang ( Slide Power Point )
4. Whiteboard
5. Lahan Praktek
Alat Pembelajaran
1. Spidol 7. Alat tulis
2. Penggaris 8. Kamera
3. Sekop 9. LKPD
4. Cangkul 10. Sarung tangan
5. Parang 11. Masker
6. Meteran
Bahan Pembelajaran
1. Ajir
2. Pupuk kandang kotoran
3. Air
G. Sumber Belajar
1. Bahan Ajar Agribisnis Tanaman Sayuran Kurikulum 2013
2. Internet
3. Sumber lain yang relevan

H. Langkah-langkah Pembelajaran
Pertemuan Pertama ( Menggunakan Metode PBL)
1 Pertemuan Ke-1 (5 x 45 menit ) Waktu
Kegiatan Pendahuluan
Guru :
Orientasi
 Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa untuk memulai
pembelajaran (PPK Religius)
 Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin (PPK: Disiplin)
 Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam mengawali kegiatan
pembelajaran.
Apersepsi
 Mengajukan pertanyaan yang ada keterkaitannya dengan pelajaran yang akan
dilakukan. (Berpikir Kritis) 15
Motivasi menit
 Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari pelajaran yang akan
dipelajari.
 Menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan yang berlangsung
Pemberian Acuan
 Memberitahukan materi pelajaran yang akan dibahas pada pertemuan saat itu.
 Memberitahukan tentang kompetensi inti, kompetensi dasar, indikator, dan KKM
pada pertemuan yang berlangsung (Literasi dan Komunikatif)

4
1 Pertemuan Ke-1 (5 x 45 menit ) Waktu
 Pembagian kelompok belajar setiap kelompok terdiri dari 5 anggota ( jumlah siswa
kelas XI ATPH terdiri dari 15 orang)
 Menjelaskan mekanisme pelaksanaan pengalaman belajar sesuai dengan langkah-
langkah pembelajaran.
Kegiatan Inti
Sintak Model
Kegiatan Pembelajaran
Pembelajaran
Orientasi peserta didik Kegiatan Literasi
kepada masalah Peserta didik diberi motivasi atau rangsangan untuk
memusatkan perhatian pada topik “mengamati lahan yang
akan diolah untuk tanaman sayuran dengan cara :
Mengamati:
Peserta didik diminta untuk mengamati gambar pada modul
atau slide tayangan yang ditampilkan guru.
Guru menyampaikan topik dan mengajukan pertanyaan
bagaimana cara memecahkan masalah.
Mengorganisasikan Critical Thinking ( Berpikir Kritis )
peserta didik Guru memberikan kesempatan pada peserta didik untuk
mengidentifikasi sebanyak mungkin pertanyaan yang
berkaitan dengan materi dan akan dijawab melalui kegiatan
belajar.
195
Guru meminta peserta didik untuk mengerjakan tugas tentang
proses pengolahan tanah tanaman sayuran yang di lakukan di menit
daerah pegunungan tengah papua beserta kelebihan dan
kekurangannya.

Membimbing Mengasosiasi
penyelidikan individu • Guru memantau keterlibatan peserta didik dalam pengumpulan
dan kelompok data/bahan selama penyelidikan dan memberikan motivasi
terhadap peserta didkk
• Peserta didik melakukan penyelidikan (mencari
data/referensi/sumber) untuk bahan diskusi kelompok
Mengembangkan dan COMMUNICATION (BERKOMUNIKASI)
menyajikan hasil Peserta didik berdiskusi untuk menyimpulkan
karya  Menyampaikan hasil diskusi berupa kesimpulan berdasarkan
hasil analisis secara lisan, tertulis, atau media lainnya untuk
mengembangkan sikap jujur, teliti, toleransi, kemampuan
berpikir sistematis, mengungkapkan pendapat dengan sopan

5
1 Pertemuan Ke-1 (5 x 45 menit ) Waktu
 Mempresentasikan hasil diskusi kelompok tentang : proses
pengolahan tanah tanaman sayuran yang di lakukan di daerah
pegunungan tengah papua beserta kelebihan dan
kekurangannya.
 Mengemukakan pendapat atas presentasi yang dilakukan dan
ditanggapi oleh kelompok yang mempresentasikan
 Bertanya atas presentasi yang dilakukan dan peserta didik lain
diberi kesempatan untuk menjawabnya.

Menganalisa & CREATIVITY (KREATIVITAS)


mengevaluasi proses  Guru dan peserta didik lainnya memberikan apresiasi atas
pemecahan masalah presentasi yang telah ditampilkan.
 Peserta didik menyimpulkan tentang point-point penting yang
muncul dalam kegiatan pembelajaran yang baru dilakukan berupa
: hasil diskusi tentang proses pengolahan tanah tanaman
sayuran yang di lakukan di daerah pegunungan tengah papua
beserta kelebihan dan kekurangannya.
 Peserta didik melakukan tanya jawab tentang hal yang belum
dipahami, atau guru melemparkan beberapa pertanyaan kepada
siswa.
 Peserta didik membuat kesimpulan tentang materi yang telah
disampaikan guru.
 Peserta didiki diminta untuk mengerjakan LKPD yang telah
disediakan secara individu untuk mengecek penguasaan siswa
terhadap materi pelajaran
Kegiatan Penutup
Guru memberikan konfirmasi dan penguatan terhadap kesimpulan dari hasil 15
pembelajaran. menit

6
1 Pertemuan Ke-1 (5 x 45 menit ) Waktu
Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan memberikan informasi kepada peserta didik
bahwa materi selanjutnya adalah melakukan praktek pengolahan tanah tanaman
sayuran
Guru meminta salah satu peserta didik untuk memimpin doa penutup (menumbuhkan
karakter religious).

Pertemuan Ke-2 (Menggunakan Metode PjBL)


2. Pertemuan Ke-2 (5 x 45 menit ) Waktu
Kegiatan Pendahuluan
Guru :
Orientasi
 Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa untuk memulai
pembelajaran (PPK Religius)
 Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin (PPK: Disiplin)
 Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam mengawali kegiatan
pembelajaran.
Apersepsi
 Mengaitkan materi/tema/kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan dengan
pengalaman peserta didik dengan materi/tema/kegiatan sebelumnya,
 Lahan tanaman sauran
 Peralatan pengolahan tanah
 Mengingatkan kembali materi prasyarat dengan bertanya.
 Mengajukan pertanyaan yang ada keterkaitannya dengan pelajaran yang akan 20
dilakukan. (Berpikir Kritis) menit
Motivasi
 Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari pelajaran yang akan
dipelajari.
 Apabila praktek ini dikerjakan dengan baik dan sungguh-sungguh ini dikuasai
dengan baik, maka peserta didik diharapkan dapat menjelaskan tentang:
 Proses Pengolahan lahan tanaman sayuran
 Menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan yang berlangsung
 Mengajukan pertanyaan.
Pemberian Acuan
 Memberitahukan materi pelajaran yang akan dibahas pada pertemuan saat itu.
 Memberitahukan tentang kompetensi inti, kompetensi dasar, indikator, dan KKM
pada pertemuan yang berlangsung (Literasi dan Komunikatif)
 Pembagian kelompok belajar
 Menjelaskan mekanisme pelaksanaan pengalaman belajar sesuai dengan langkah-
langkah pembelajaran.
Kegiatan Inti
190
Sintak Model
Kegiatan Pembelajaran menit
Pembelajaran

7
2. Pertemuan Ke-2 (5 x 45 menit ) Waktu
Identifikasi Masalah Mengamati
 Guru menyampaikan topik pembelajaran mengenai pola pengolahan
tanah dan faktor-faktor yang mempengaruhi pengolahan tanah
kemudian mengajukan pertanyaan bagaimana cara memecahkan
masalah. Misalnya mengajukan pertanyaan menurut kalian mengapa
tanah tanaman sayuran harus diolah sebelem dilakukan penanaman ?
 Guru membagikan lembar kerja
 Peserta didik mengajukan pertanyaan mendasar apa yang harus
dilakukan peserta didik terhadap topik/pemecahan masalah
Mendesain Mengumpulkan Data
perencanaan produk  Guru memastikan setiap peserta didik memilih dan mengetahui
prosedur pembuatan proyek/produk yang akan dihasilkan
 Peserta didik berdiskusi menyusun rencana pembuatan proyek
pemecahan masalah meliputi pembagian tugas, persiapan
alat,bahan,media sumber yang dibutuhkan
Menyusun jadwal Mengasosiasi
pembuatan  Guru dan peserta didik membuat kesepakatan tentang jadwal
pembuatan proyek (tahapan-tahapan dan pengumpulan)
 Peserta didik menyusun jadwal penyelesaian proyek dengan
memperhatikan batas waktu yang telah ditentukan bersama
 Peserta didik melaksanakan praktek sesuai standar teknik
pengolahan tanah dengan penuh rasa rasa ingin tahu, tanggung
jawab, displin selama proses pembelajaran, bersikap jujur,
percaya diri dan pantang menyerah, sertaresponsif (berpikir
kritis) dan proaktif (kreatif), serta mampu berkomukasi dan
bekerjasama dengan baik.
 Guru membimbing dan mengamati peserta didik dalam
melakukan preaktek
Memonitoring Mengkomunikasikan
keaktifan dan  Guru memantau keaktifan peserta didik selama melaksanakan
perkembangan proyek, memantau realisasi perkembangan dan membimbing jika
mengalami kesulitan
proyek
 Peserta didik melakukan pembuatan proyek sesuai jadwal, mencatat
setiap tahapan, mendiskusikan masalah yang muncul selama
penyelesaian proyek dengan guru
Menguji hasil  Guru berdiskusi tentang prototype proyek, menanggapi
hasil,memantau keterlibatan peserta didik, mengukur ketercapaian
standar
 Peserta didik membahas kelayakan proyek yang telah dibuat dan
membuat laporan produk/karya untuk dipaparkan kepada orang lai
Evaluasi pengalaman  Guru membimbing proses pemaparan proyek, menanggapi hasil,
belajar selanjutnya guru dan peserta didik merefleksi/menarik kesimpulan
 Peserta didik memaparkan laporan, peserta didik yang lain
memberikan tanggapan dan bersama guru menyimpulkan hasil
proyek.
Kegiatan Penutup
15
Guru memberikan konfirmasi dan penguatan terhadap kesimpulan dari hasil
menit
pembelajaran.

8
2. Pertemuan Ke-2 (5 x 45 menit ) Waktu
Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan memberikan informasi kepada peserta didik
tentang materi selanjutnya
Guru meminta salah satu peserta didik untuk memimpin doa penutup (menumbuhkan
karakter religious).

I. Penilaian, Pembelajaran Remedial dan Pengayaan


1. Teknik Penilaian
a. Teknik Penilaian:
1. Penilaian Sikap : Pengamatan/observasi
2. Penilaian Pengetahuan : Tes Tertulis
3. Penilaian Keterampilan : Unjuk kerja
b. Bentuk Penilaian:
1. Observasi : lembar pengamatan aktivitas Siswa
2. Tes tertulis : Pilihan ganda
3. Unjuk kerja : Rubrik penilaian unjuk kerja
c. Rubrik Penilaian (terlampir)
2. PembelajaranRemedial dan Pengayaan
a. Remedial
 Remidial dapat diberikan kepada peserta didik yang belum mencapai KKM maupun
kepada peserta didik yang sudah melampui KKM. Remidial terdiri atas dua bagian :
remedial karena belum mencapai KKM dan remedial karena belum mencapai Kompetensi
Dasar
 Guru memberi semangat kepada peserta didik yang belum mencapai KKM (Kriteria
Ketuntasan Minimal). Guru akan memberikan tugas bagi peserta didik yang belum
mencapai KKM (Kriterian Ketuntasan Minimal).
b. Pengayaan
 Pengayaan diberikan untuk menambah wawasan peserta didik mengenai materi
pembelajaran yang dapat diberikan kepada peserta didik yang telah tuntas mencapai KKM
atau mencapai Kompetensi Dasar.
 Pengayaan dapat ditagihkan atau tidak ditagihkan, sesuai kesepakatan dengan peserta
didik.
 Direncanakan berdasarkan IPK atau materi pembelajaran yang membutuhkan
pengembangan lebih luas

9
Wamena, Juli 2021

Mengetahui
Kepala SMK Guru Mata Pelajaran

RICHARDUS M. FAUTNGIL MUTIARA IDRIS, S.TP.


NIP. NIP.19810127 200909 2 001

10
PEDOMAN PENILAIAN

A. PENILAIAN PENGETAHUAN
1. Kisi-Kisi Soal Tugas
Level Bentuk
NO Kompetensi Dasar Kelas Materi Kognitif Indikator Soal Soal

Melalui penugasan Penugasan


1 3.2 Menganalisis XI Pengolahan di LKPD Peserta
pengolahan tanah Tanah Tanaman C2 Didik dapat
Sayuran
tanaman sayuran menjelaskan
pengertian
pengolahan tanah
tanaman sayuran
dengan tepat dan
benar

Melalui penugasan Penugasan


di LKPD Peserta
didik dapat
C3 menentukan
peralatan
pengolahan tanah
tanaman sayuran
yang tepat dan
benar.

Melalui penugasan Penugasan


di LKPD Peserta
didik dapat
menyeleksi polah
C4 pengolahan tanah
tanaman sayuran
yang tepat dan
benar
Melalui penugasan Penugasan
di LKPD Peserta
didik dapat
P2 melakukan
pengolahan tanah
tanaman sayuran
sesuai standar
teknik pengolahan
11
tanah dengan
penuh rasa ingin
tahu, tanggung
jawab, disiplin,
serta responsif
(berpikir kritis)
dan proaktif
(kreatif), serta
mampu
berkomunikasi dan
bekerjasama
dengan baik

2. Rubrik Penilaian Pengetahuan


a. Penilaian Tes Tertulis / Uraian
No Soal Jawaban Skor
1 Lahan yang akan diolah untuk Ciri-ciri tanah yang gembur adalah :
tanaman sayuran daun sebaiknya 1. Lapisan humus tebal
sebidang tanah yang gembur, 2. Memiliki pH tanah yang netral
banyak mengandung humus, 3. Biota tanah tinggi 15
subur serta pembuangan airnya 4. Memiliki tekstur lempung
baik. Uraikan ciri-ciri tanah yang
gembur !
2 Derajat keasaman (pH) tanah Bila pH lahan tanaman sawi rendah maka
yang optimum untuk kegiatan yang harus dilakukan adalah
pertumbuhan tanaman sawi dengan menaburkan kapur dolmit
adalah pH 6 -7. Bila pH tanah sebanyak 1 – 1,5 ton/ha dan diaplikasikan
asam pertumbuhan tanaman sawi 3 minggu sebelum tanaman ditanam. 15
aka terganggu. Uraikan kegiatan
apa yang dapat dilakukan untuk
menetralkan pH tanah lahan
tanaman sawi !
3 1. Sisa-sisa tanaman dikumpulkan lalu
dikubur
2. Tanah dicangkul sampai gembur
3. Dibuat lubang-lubang tanaman dengan
jarak 70 cm (antar barisan) x 50 cm (dalam 20
barisan) atau 60 cm x 40 cm
4. Bila pH tanah kurang dari 5,5 dilakukan
Tuliskan langkah kerja persiapan pengapuran menggunakan kaptan/Dolmit
lahan tanaman diatas ! dengan dosis 1,5 ton/ha dan diaplikaskan 3
– 4 minggu sebelum tanam atau bersama
pengolahan tanah.
4. Pengolahan tanah secara modern B ( Bajak singkal)
menggunakan mesin traktor dan Bajak singkal berfungsi untuk
alat pengolahan tanah berupa memotong, membalikkan, pemecahan
bajak (plow) dan garu (harrow). tanah serta pembenaman sisa-sisa
12
Pada gambar tentukan alat yang tanaman kedalam tanah, dan digunakan 25
digunakan pada pengolahan untuk tahapan kegiatan pengolahan
lahan pertama dan uraikan tanah pertama. Bajak singkal dirancang
fungsinya ! dalam beberapa bentuk untuk tujuan
agar diperoleh kesesuaian antara
kondisi tanah dengan tujuan
A pembajakan

5 Untu memperkecil pengangkatan Pembajakan dilakukan dari tengah


alat pengolahan tanah oleh mesin membujur lahan, kemudian pembajakan
traktor maka harus menentukan kedua dilakukan pada sebalah hasil
pola pengolah tanah yang tepat. pembajakan pertama. Traktor diputar ke
Pada gambar di bawah kanan dan membajak rapat dengan hasil
merupakan salah satu jenis pola pembajakan pertama. Pembajakan
pengolahan tanah sebutkan jenis berikutnya dengan cara berputar ke kanan
pola tanahnya dan Uraikan alur sampai ke tepi lahan.
kerja alat pada pola tersebut! Pola ini cocok untuk lahan yang 25
memanjang dan sempit. Diperlukan lahan
untuk berbelok (head land) pada kedua
ujung lahan. Ujung lahan yang tidak
terbajak tersebut, dibajak 2 atau 3
pembajakan terakhir. Ujung lahan yang
tidak terbajak diolah dengan cara manual
(di cangkul)

Kriteria Penilaian Skor Uraian :


𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑃𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ𝑎𝑛
𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 = 𝑥 100
𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑀𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙

13
Predikat :
Tuntas , jika peserta didik memperoleh nilai ≥ dari nilai KKM
Belum tuntas, jika peserta didik memperoleh nilai < dari nilai KKM, sehingga perlu REMIDI

3. Rubrik Penilaian Keterampilan


KOMPETENSI DASAR IPK
4.2 Melaksanakan pengolahan 4.2.2 Melakukan pengolahan tanah
tanah tanaman sayuran tanaman sayuransesuai standar
sesuai prosedur (P2) teknik pengolahan tanah.( P2)

Pertemuan I

Soal Diskusi

Secara kelompok lakukan diskusi tentang proses pengolahan lahan tanaman sayuran yang dilakukan di
daerah pegunungan tengah papua beserta kelebihan dan kekurangannya. Buat laporan hasil diskusi dan
presentasikan di depan kelas !

Pertemuan Ke – 2

Kegiatan : Pengolahan Tanah Tanaman Sayuran


Nama Kelompok : .............................................................
Anggota : 1............................................................
2............................................................
3.............................................................
4............................................................
5.............................................................
Alat dan Bahan
Alat Bahan
1. Ajir
1. Cangkul
2. Pupuk Kandang
2. Parang
3. Air
3. Meteran
4. Timbangan
5. Sekop
6. Ember
7. Sepatu Bot
8. Masker
9. Sarung tangan
10. Alat tulis

14
Keselamatan dan Kesehatan Kerja:
1. Hati-hati terhadap hewan berbahaya
2. Hati-hati terhadap peralatan yang tajam
3. Pakai pakaian kerja di lahan (menggunakan sepatu Boot, masker, dan sarung tangan)
4. Dilarang menyalakan api / merokok
5. Lakukan pengolahan tanah dengan cermat dan hati-hati
6. Gunakan bahan sesuai petunjuk yang diberikan

Langkah Kerja :
1. Lakukan observasi atau survey lokasi lahan
2. Lakukan do’a bersama sebelum kalian melakukan langkah-langkah kerja berikutnya, sesuai ajaran
agama masing-masing.
3. Siapkan bahan dan alat yang diperlukan
4. Lakukan pembersihan lahan, dengan alat yang sudah disediakan, kumpulkan hasil pembersihan lahan
5. Lakukan pengukuran lahan dan tentukan luasan yang akan ditanami sayuran sawi
6. Olah tanah dengan menggunakan cangkul atau sekop, kedalaman olahan antara 20 – 30 cm.
 Buat bedengan
 Buat drainase
7. Gemburkan tanah dengan cangkul
8. Hitung dan timbang kebutuhan pupuk dasar yaitu pupuk kandang, taburkan diats permukaan tanah
9. Pupuk yang sudah ditebar di aduk sambil bedengan di rapihkan dan di ratakan permukaannya
sehingga antara pupuk dan tanah menjadi homogen.
10. Rapihkan dan ratakan permukaan bedengan apabila lahan menggunakan mulsa bedengan siap ditutup
MPHP, tetapi kalau tidak menggunakan MPHP bedengan siap dibuatkan lubang tanam dan ditanami
bibit.
11. Lakukan semua langkah kerja diatas dengan teliti, cermat, disiplin, peduli dan kerjasama
12. Catat semua data kegiatan, permasalahan dan solusi-solusinya.
13. Kemudian analisis data yang ada dengan teliti dan jujur lakukan pembahasan dan buatlah kesimpulan.
14. Buatlah laporan kegiatan tersebut dan presensentasi kepada teman-teman Anda serta minta untuk di
komentari atau memberikan masukan demi kebaikan kegiatan berikutnya

15
PENILAIAN

Penilaian Praktek :
Penilaian Per Individu
No Aspek yang dinilai Skor
0 1 2 3 4
1 Menyiapkan alat dan bahan yang
diperlukan
2 Melakukan praktek
Jumlah
Skor Maksimum 6 (4+ 2)

𝑺𝒌𝒐𝒓 𝑷𝒆𝒓𝒐𝒍𝒆𝒉𝒂𝒏
𝑵𝒊𝒍𝒂𝒊 = 𝒙 𝟏𝟎𝟎
𝟔

Rubrik Kinerja
Kriteria Skor Indikator
3 Pemilihan alat dan bahan tepat
Persiapan 2 Pemilihan alat atau bahan tepat
(Skor maks = 3) 1 Pemilihan alat dan bahan tidak tepat
0 Tidak menyiapkan alat dan / atau bahan
3 Mempersiapkan bahan sangat sesuai kriteria
2 Mempersiapkan bahan sesuai kriteria
1 Mempersiapkan bahan tidak sesuai kriteria
0 Tidak mempersiapkan bahan

Pelaksanaan 2 Langkah kerja dan waktu pelaksanaan tepat


(Skor Maks = 7 ) 1 Langkah kerja atau waktu pelaksanaan tepat
0 Langkah kerja dan waktu pelaksaaan tidak tepat

2 Memperhatikan keselamatan kerja dan kebersihan


1 Memperhatikan keselamatan kerja atau kebersihan
0 Tidak memperhatikan keselamatan kerja dan kebersihan
3 Mencatat dan mengolah data dengan tepat
2 Mencatat atau mengolah data dengan tepat
1 Mencatat dan mengolah data tidak tepat
Hasil 0 Tidak mencatata dan mengolah data
(Skor Maksimal = 6)
3 Simpulan tepat
2 Simpulan kurang tepat
1 Simpulan tidak tepat
0 Tidak membuat simpulan
3 Sistematika sesuai dengan kaidah penulisan dan isi
laporan benar
Laporan 2 Sistematika sesuai dengan kaidah penulisan atau isi
(Skor Maks = 3) laporan benar
1 Sistematika sesuai dengan kaidah penulisan dan isi

16
laporan tidak benar
0 Tidak membuat laporan

Pengisian Formatif Penilaian Kinerja / Praktik


No Nama Skor untuk Jumlah Nilai
Persiapan Pelaksanan Hasil Laporan Skor
1 Kelompok I
2 Kelompok II
3 Kelompok III
Keterangan :

 Skor maksimal : jumlah skor tertinggi setiap kriteria


𝑱𝒖𝒎𝒍𝒂𝒉 𝑺𝒌𝒐𝒓 𝑷𝒆𝒓𝒐𝒍𝒆𝒉𝒂𝒏
 𝑵𝒊𝒍𝒂𝒊 𝒑𝒓𝒂𝒌𝒕𝒊𝒌 = 𝑱𝒖𝒎𝒍𝒂𝒉 𝑺𝒌𝒐𝒓 𝑴𝒂𝒌𝒔𝒊𝒎𝒂𝒍 𝒙 𝟏𝟎𝟎

Rubrik Penilaian proyek


No Indikator yang diamati Deskripsi Hasil Penilaian
Ya Tidak
1 Perancangan Apakah judul sudah
(Menentukan Proyek) memunculkan ciri khas
dari sesuatu yang hendak
diinformasikan
2 Merancang langkah- Apakah kegiatan sudah
langkah penyelesaian direncanakan dengan
proyek dari awal matang
sampai akhir
3 Menyusun jadwal Apakah waktu dimulainya
pelaksanaan proyek proyek sudah ditentukan
4 Menentukan kapan Apakah proyek berakhir
batas waktu proyek tepat pada waktu yang
telah ditentukan
5 Deskripsi langkah- Apakah semua langkah-
langkah yang telah langkah telah dilakukan
dilakukan
6 Pelaporan

Rubrik Penilaian Laporan :


NO ASPEK Skor
Maksimal
1 Perencanaan :
Latar Belakang ( tepat = 3, kurang tepat = 2, tidak tepat = 1) 6
Rumusan masalah ( tepat = 3, kurang tepat = 2, tidak tepat = 1)
2 Pelaksanaan
a. Pengumpulan data/informasi ( akurat = 3, kurang akurat = 2, tidak
akurat= 1)
b. Kelengkapan data ( lengkap = 3, kurang lengkap = 2, tidak lengkap = 1)12
17
c. Pengolahan dan analisa data ( sesuai = 3, kurang sesuai = 2, tidak sesuai
= 1)
d. Kesimpulan ( tepat = 3, kurang tepat = 2, tidak tepat = 1)
3 Pelaporan Hasil
a. Sistematika laporan ( baik = 3, kurang baik = 2, tidak baik = 1)
b. Penggunaan bahasa ( sesuai kaidah = 3, kurang sesuai kaidah = 2, tidak
sesuai kaidah = 1) 12
c. Penulisan / ejaan ( tepat = 3, kurang tepat = 2, tidak tepat/banyak
kesalahan = 1)
d. Tampilan menarik( menarik = 3, kurang menarik = 2, tidak menarik = 1)
Skor maksimal 30

𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑃𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ𝑎𝑛


𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 = 𝑥 100
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑀𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙

Penilaian :
Sikap
Selama pembejaran, anda akan dinilai sikap meliputi sikap dalam melakukan pengamatan,
sikap diskusi, sikap dalam melakukan eksperimen, dan sikap dalam melakukan presentasi.
Penilaian akan dilakukan oleh dua observer/penilai yaitu Bapak/Ibu Guru dan anda atau teman
anda.
a. Rubrik Penilaian Diskusi

No Aspek Penilaian
4 3 2 1
1 Terlibat penuh
2 Bertanya
3 Menjawab
4 Memberikan gagasan orisinil
5 Kerja sama
6 Tertib

Kriteria Penilaian Diskusi


Aspek Kriteria Skor
Terlihat aktif, kadang berpendapat, 4
Terlibat Penuh bertanggung jawab
Terlihat aktif dan kadang berpendapat 3
18
Kadang berpendapat 2
Diam dan sama sekali tidak terlibat 1
Memberi pertanyan dengan dengan 4
bahasa cukup jelas
Memberi pertanyan tetapi dengan 3
Bertanya
bahasa yang kurang jelas
Kadang memberi pertanyaan 2
Diam dan sama sekali tidak bertanya 1
Memberikan jawaban dengan bahasa 4
yang jelas
Memberikan jawaban denga bahasa 3
Menjawab
yang kurang jelas
Kadang memberi pertanyaan 2
Diam dan sama sekali tidak menjawab 1
Memberikan ide /pendapat berdasarkan 4
pemikiran sediri
Memberikan Memberikan ide/pendapat dari sumber 3
gagasan bacaan
orisinal Kadang memberi ide 2
Diam dan sama sekali tidak memberi 1
gagasan
Terlihat aktif, bertanggung jawab pada 4
tugas dan membuat teman – temanya
nyaman dengan keberadaannya
Terlihat aktif, bertanggung jawab pada 3
Kerja sama
tugas dan membuat teman – temanya
kurang nyaman dengan keberadaannya
Kurang terlihat aktif 2
Diam dan sama sekali tidak aktif 1
Aktif, santun, sabar mendengarkan 4
pendapat teman - temannya
Aktif tetapi tidak santun 3
Tetib
Suka menyela pendapat teman 2
Sibuk sendiri selama diskusi 1
berlangsung

Perhitungan Penilaian Diskusi


Nilai Diskusi
Terlibat Bertanya Menjawab Memberi Kerja Tertib NP
Penuh gagasan sama
Skor
Perolehan
Skor
Maksimal
Bobot 20% 20% 20% 20% 10% 10%
NK

19
Keterangan:
 Skor Perolehan merupakan penjumlahan skor per komponen penilaian
 Skor Maksimal merupakan skor maksimal per komponen penilaian
 Bobot diisi dengan persentase setiap komponen. Besarnya persentase dari setiap komponen
ditetapkan secara proposional sesuai karakteristik kompetensi keahlian. Total bobot untuk
komponen penilaian adalah 100
 NK = Nilai Komponen merupakan perkalian dari skor perolehan dengan bobot dibagi skor
maksimal

 ND = Nilai Diskusi merupakan penjumlahan dari NK di kali 100

ND = ∑ 𝐍𝐊 X 100

RUBRIK PENILAIAN PRESENTASI

Penilaian
No Aspek
4 3 2 1
1 Kejelasan presentasi
2 Pengetahun
3 Penampilan

Kriteria Penilaian Presentasi

Aspek Kriteria Skor


Sistematika penjelasan logis dengan bahasa dan suara 4
yang sangat jelas
Sistematika penjelasan logis dengan bahasa dan suara 3
Kejelasan yang kurang jelas
Presentasi Sistematika penjelasan tidak logis dengan bahasa dan 2
suara yang cukup jelas
Sistematika penjelasan tidak logis dengan bahasa dan 1
suara yang kurang jelas
Menguasai materi presentasi dan dapat menjawab 4
pertanyaan dengan baik dan kesimpulan mendukung
topik bahasan
Menguasai materi presentasi dan dapat menjawab 3
pertanyaan dengan baik dan kesimpulan belum
mendukung topik bahasan
Pengetahuan
Kurang materi presentasi meskipun dapat menjawab 2
seluruh pertanyaan dan kesimpulan tidak
mendukung topik bahasan
Kurang materi presentasi dan tidak dapat menjawab 1
seluruh pertanyaan dan kesimpulan tidak
mendukung topik bahasan
Penampilan Penampilan menarik, sopan, rapi dan percaya diri 4
20
serta menggunakan alat bantu
Penampilan cukup menarik, sopan, rapi dan dengan 3
percaya diri menggunakan alat bantu
Penampilan kurang menarik, sopan, rapi tetapi 2
kurang percaya diri serta menggunakan alat bantu
Penampilan kurang menarik, sopan, rapi tetapi tidak 1
percaya diri serta tidakmenggunakan alat bantu

Instrumen Penilaian Sikap

Kompetensi Keahlian : Dasar-Dasar Budidaya Tanaman


Mata Pelajaran : Pemupukan
Kompetensi Dasar : 3.10. Mengevaluasi pemupukan tanaman
: 4.10. Melaksanakan pemupukan tanaman
Kelas/ Semester : X / Genap

Nilai Akhir
Nama Komunikatif Kerjasama Kreatif Kritis
No (Modus)
Peserta didik/ Kelompok
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1.
2.
3.
4.
N

Keterangan:
A = jika empat indikator terlihat.
B = jika tiga indikator terlihat.
C = jika dua indikator terlihat
D = jika satu indikator terlihat

a) Rubrik Penilaian Sikap


Komunikatif
a. Berkomunikasi secara efektif dan efisien
b. Menyampaikan pesan dengan baik
c. Penggunaan bahasa yang secara sosial dapat diterima dan memadai
d. Berkomunikasi yang tidak menyinggung perasaan orang lain

Kerjasama
a. Membantu teman lain yang mengalami kesulitan
21
b. Memberikan kontribusi pemikiran
c. Mengajak teman lain untuk melakukan tugas secara bersama
d. Berbagi bersama dalam menangani permasalahan
Kreatif
a. Memiliki rasa ingin tahu yang tinggi
b. Berwawasan masa depan dan penuh imajinasi
c. Mampu memproduksi gagasan-gagasan baru
d. Mampu menemukan masalah dan mampu memecahkannya.
Kritis
a. Menanyakan dan menjawab pertanyaan
b. Mencari cara-cara yang dapat dipakai untuk mengatasi masalah-masalah
c. Berusaha mendapatkan informasi sebanyak mungkin dari sumber lain
d. Berpikir terbuka, yaitu berbicara secara kongkret.

b) Pedoman Penskoran Penilaian Sikap


Sangat baik : apabila memperoleh nilai akhir 4
Baik : apabila memperoleh nilai akhir 3
Cukup : apabila memperoleh nilai akhir 2
Kurang : apabila memperoleh nilai akhir 1

22
Nama : ..........................................................................

Tanggal : ...........................................................................

Lembar Refleksi
Mata Pelajaran : Agribisnis Tanaman Sayursn
Kelas/ Semester : XI ATPH / Ganjil
Mata Pelajaaran : Agribisnis Tanaman Sayuran
Materi : Pengolahan Tanah Tanaman Sayuran
Kompetensi Dasar : 3.2 Menganalisa pengolahan tanah tanaman sayuran
4.2 Melaksanakan pengolahan tanah tanaman sayuran sesuai prosedur

Mohon untuk mengisi lembar refleksi di bawah ini berdasarkan materi yang sudah anda pelajari !

1) Apakah kegiatan membuka pelajaran yang ibu guru lakukan dapat mengarahkan dan
mempersiapkan peserta didik mengikuti kegiatan dengan baik ?

2) Bagaimana tanggapan peserta didik terhadap materi bahan ajar yang ibu guru sajikan sesuai
dengan harapan ? ( Apakah materi terlalu tinggi, terlalu rendah atau sesuai dengan kemampuan
peserta didik ) ?

3) Bagaimana respon peserta didik terhadap media pembelajaran yang digunakan ? ( Apakah
media sudah sesuai dan mempermudah peserta didik menguasai kompetensi materi yang
diajarkan ) ?

4) Bagaimana tanggapan peserta didik terhadap kegiatan belajar yang sudah ibu guru rancang ?

Terima kasih

23
24
25
26
27
28
A. Mengamati lahan yang akan diolah untuk tanaman sayuran

Lahan yang akan diolah untuk tanaman sayuran daun sebaiknay sebidang tanah yang gembur, banyak
mengandung unsur hara, subur serta pembuangan airnya baik. Derajat keasaman (pH) tanah yang
optimum untuk pertumbuhannya adalah antara pH 6 sampai pH 7.
Tanah yang hendak digemburkan harus dibersihkan dari bebatuan, rerumputan, semak atau pepohonan
yang tumbuh dan bebas dari daerah ternaungi, karena tanaman sayuran daun suka pada cahaya matahari
langsung. Kedalaman tanah yang dicangkul berkisar 20 sampai 40 cm.
29
Jenis-jenis sayuran dan pengolahan lahan pertanamannya :
a) Bayam (Amaranthus)

Lahan perlu diolah lebih dahulu dengan dicangkul sedalam 20 – 30 cm supaya gembur
b) Sawi (Brassica juncea L)

Pengolahan tanah dilakukan 3 – 4 minggu sebelum tanam. Tanah dicangkul sedalam 30 cm,
dibersihkan dari gulma dan tanah diratakan. Bila pH rendah, digunakan kapur Dolomit sebanyak 1 –
1,5 ton/ha dan diaplikasikan 3 minggu sebelum tanam dengan cara disebar dipermukaan tanah dan
diaduk rata.
c) Bawang Daun (Allium fistulosum)

Lahan dicangkul dengan kedalaman 30 – 40 cm kemudian ditambahkan pupuk kandang. Hal ini
dilakukan karena bawang daun menghendaki tanah yang gembur untuk pertumbuhannya. Kemudian
siapkan bedengan dengan lebar 1 – 1,2 m dengan panjang sesuai dengan kondisi lahan. Parit antar
bedengan dibuat dengan kedalaman 30 cm dan lebar 30 cm. Pembuatan parit sangat diperlukan agar
drainase lancar karena bawang daun tidak menyukai adanya genangan air.

30
d) Kubis (Brassica oleracea L.)

Dipilih lahan yang bukan bekas tanaman kubis-kubisan. Sisa-sisa tanaman dikumpulkan lalu dikubur,
kemudian tanah dicangkul sampai gembur. Dibuat lubang-lubang tanaman dengan jarak tanam 70 cm
(antar barisan) x 50 cm (dalam barisan) atau 60 x 40 cm. Bila pH tanah kurang dari 5,5 dilakukan
pengapuran menggunakan Kaptan/Dolomit dengan dosis 1,5 ton/ha dan diaplikasikan 3 – 4 minggu
sebelum tanam atau bersamaan dengan pengolahan tanah.

B. Mengamati peralatan pengolahan tanah


1. Jenis peralatan untuk pengolahan tanah
Alat dan mesin pengolahan tanah dibedakan menjadi dua macam :
a) Alat den mesin pengolahan tanah pertama (primary tillage equipment), yang digunakan untuk
melakukan kegiatan pengolahan tanah pertama. Peralatan pengolahan tanah ini biasanya berupa
bajak (plow), dengan segala jenisnya.

Gambar Bajak Rotari Tipe Vertikal Gambar Bajak Rotari Tipe Tarik Berpenggerak PTO

31
Bajak Piring (Disk Plow)

b) Alat dan mesin pengolahan tanah kedua (secondary tillage equipment), yang digunakan untuk
melakukan pengolahan tanah kedua. Peralatan pengolahan tanah ini biasanya berupa garu (harrow)
dengan segala jenisnya. Rollmeter untuk mengukur lahan dan bedengan, sabit, koret, parang untuk
membersihkan lahan, cangkul, garpu tanah dan linggis untuk tanah bebatuan, perlu digunakan untuk
pengolahan tanah.

Gambar Garu Piring Aksi Ganda

Gambar Garu Rotari Cangkul (Rotary Hoe Harrow)

32
Gambar Garu Rotari Silang (Rotary Cross Harrow)

2. Kegiatan Pengolahan tanah pertama ( bajak) dan kedua (rotary)


Didalam tanah terdapat aneka ragam jasad renik dan bermacam-macam materi mati. Bila semua
organisme di dalam tanah saling bekerjasama maka tanah akan menjadi subur dan tanaman-tanaman
akan tumbuh serta hasil panen bagus.

Karena kehidupan tanah rentan sekali terhadap gangguan dari luar, maka para petani perlu
mengetahui rahasia kehidupan tanah dan bagaimana memperlakukannnya. Selama ini berbagai cara
pertanian telah mengganggu fauna tanah. Traktor memadatkan struktur tanah, akibatnya hewan
(misalnya cacing) kehilangan lingkungan hidipnya. Pestisida dan pupuk kimia dapat mematikan
binatang yang hidup di permukaan maupun di dalam tanah.
Oleh karena hal tersebut pembajakan dengan traktor dilakukan tidak sesering mungkin atau
seminimal mungkin (minimum tillage), demikian pula penggunaan rotary.
Lahan yang diperlukan untuk menanam berbagai jenis sayuran perlu diukur sesuai dengan luas yang
diinginkan, misalnya seluas 1.000 m2, maka lahan seluas tersebut perlu dibersihkan dari segala
sesuatu yang dapat mengganggu pertumbuhan tanaman, seperti tunggul-tunggul sisa tebangan pohon,
rumput-rumput yang tinggi atau semak, batu-batu dan sebagainya.
C. Pola Pengolahan Tanah
Pola pengolahan tanah erat hubungannya dengan waktu yang hilang karena belokan selama pengolahan
tanah. Pola pengolahan harus dipilih dengan tujuan untuk memperkecil sebanyak mungkin
pengangkatan alat. Karena pada waktu diangkat alat itu tidak bekerja. Oleh karena itu harus diusahakan
bajak atau garu tetap bekerja selama waktu operasi dilapangan. Makin banyak pengangkatan alat pada
waktu belok, maka makin rendah efisiensi kerjanya.
Jenis pola pengolahan tanah yang banyak dikenal, yaitu :
a) Pola spiral
b) Pola tepi
c) Pola tengah
d) Pola alfa

33
Pola spiral paling banyak digunakan karena pembajakan dilakukan terus menerus tanpa
pengangkatan alat.

Tujuan dari pola pengolahan tanah ini adalah :


 Lebih efisien
Apala menggunakan pola yang sesuai waktu yang terbuang pada saat pengolahan tanah (pada
saat implemen pengolahan tanah diangkat) sesedikit mungkin. Lahan yang diolah tidak diolah
lagi sehingga diharapkan pekerjaan pengolahan tanah bisa lebih efisien
 Lebih efektif
Hasil pengolahan tanah (khususnya untuk pembajakan) bisa merata. Bagian lahan yang
diangkat tanahnya akan ditimbun kembali dari alur berikutnya. Sehingga diharpkan pekerjaan
pengolahan tanah bisa lebih efektif.
Pola - Pola dalam Pengelolaan Tanah
1) Pola Tengah
Pembajakan dilakukan dari tengah membujur lahan, kemudian pembajakan kedua dilakukan pada sebalah
hasil pembajakan pertama. Traktor diputar ke kanan dan membajak rapat dengan hasil pembajakan
pertama. Pembajakan berikutnya dengan cara berputar ke kanan sampai ke tepi lahan.

34
Pola Tengah

Pola ini cocok untuk lahan yang memanjang dan sempit. Diperlukan lahan untuk berbelok (head land)
pada kedua ujung lahan. Ujung lahan yang tidak terbajak tersebut, dibajak 2 atau 3 pembajakan terakhir.
Ujung lahan yang tidak terbajak diolah dengan cara manual (di cangkul)

Dengan pola ini akan menghasilkan alur balik (back furrow), yaitu alur bajakan yang saling berhadapan
satu sama lain, sehingga akan terjadi penumpukkan lemparan hasil pembajakan memanjang di tengah
jalan. Pada tepi lahan alur hasil pembajakan tidak tertutup oleh lemparan hasil pembajakan.

Alur pada tepi lahan

35
2) Pola Tepi
Pembajakan dilakukan dari tepi membujur lahan, lemparan hasil pembajakan ke arah luar lahan.
Pembajakan kedua pada sisi seberang pembajakan pertama. Traktor diputar ke kiri dan membajak dari
tepi lahan dengan arah sebaliknya. Pembajakan berikutnya dengan cara berputar ke kiri sampai ke
tengah lahan.

Pola tepi
Pola ini cocok untuk lahan yang memanjang dan sempit. Diperlukan lahan untuk berbelok (head land)
pada kedua ujung lahan. Ujung lahan yang tidak terbajak tersebut, dibajak 2 atau 3 pembajakan
terakhir. Ujung lahan yang tidak terbajak diolah dengan cara manual (di cangkul).
Dengan pola ini akan menghasilkan alur mati (dead furrow), yaitu alur bajakan yang saling
berdampingan satu sama lain, sehingga akan terjadi alur yang tidak tertutup oleh lemparan tanah hasil
pembajakan dan memanjang di tengah lahan. Pada tepi lahan lemparan hasil pembajakan tidak jatuh
pada alur hasil pembajakan.
3) Pola Keliling Tengah
Pengolahan tanah dilakukan dari titik tengah lahan, berputar sejajar sisi lahan sampai ke tepi lahan.
Lemparan pembajakan ke arah dalam lahan. Pada awal pengolahan operator akan mengalami
kesulitan dalam membelokkan traktor.

Pola pengolahan ini cocok untuk lahan yang berbentuk bujur sangka dan lahan tidak terlalu luas.
Diperlukan lahan untuk berbelok pada kedua diagonal lahan.lahan yang tidak terbajak tersebut,
dibajak pada 2 atau 4 pembajakan terakhir. Sisa lahan yang tidak terbajak, diolah dengan cara manual
dengan cangkul.
4) Pola Keliling Tepi
Pengolahan tanah dilakukan dari salah satu titik sudut lahan, berputar ke kiri sejajar sisi lahan sampai
ke tepi lahan. Lemparan pembajakan ke arah luar lahan. Pada akhir pengolahan, operator akan
kesulitan dalam membelokkan traktor Pola pengolahan ini cocok untuk lahan yang berbentuk bujur
sangkar dan lahan tidak terlalu luas. Diperlukan lahan untuk berbelok pada kedua diagonal
lahan.lahan yang tidak terbajak tersebut, dibajak pada 2 atau 4 pembajakan terakhir. Sisa lahan yang
tidak terbajak, diolah dengan cara manual dengan cangkul.
5) Pola Bolak Balik Rapat
Pengolahan dilakukan dari tepi salah satu sisi lahan dengan arah membujur. Arah lemparan hasil
pembajakan ke luar. Setelah sampai ujung lahan, pembajakan kedua dilakukan berimpit dengan
pembajakan pertama. Arah lemparan hasil pembajakan kedua dibalik, sehingga akan mengisi alur
hasil pembajakan pertama. Pembajakan dilakukan secara bolak balik sampai sisi lahan.

36
pola bolak balik rapat
Pola ini juga cocok untuk lahan yang memanjang dan sempit, diperlukan lahan untuk berbelok (head
land) pada kedua ujung lahan. Ujung lahan yang tidak terbajak tersebut, dibajak pada 2 atau 3
pembajakan terakhir. Sisa lahan yang tidak terbajak (pada ujung lahan), diolah dengan cara manual
dengan cangkul.
Pola ini hanya cocok dilakukan untuk bajak yang dapat diubah arah lemparan pembajakan. Pola ini
dapat juga dilakukan untuk pengolahan tanah kedua dengan mesin rotari, karena hasil dari
pengolahannya tidak terlempar ke samping.
Catatan :Pola 1 sampai 4 digunakan untuk jenis bajak yang hasil lemparan tanahnya ke kanan. Apabila
jenis bajak yang digunakan hasil lemparan tanahnya ke kiri, maka arah putaran pembajakan dibalik.

A. Faktor-faktor yang mempengaruhi pengolahan tanah


1. Topografi (kenampakan permukaan lahan)
Pada alat Traktor dapat bekerja pada lahan dengan topografi yang terbatas. Adapun traktor tangan
sebaiknya jangan melebihi 30°. Jangan sampai lahan terlalu miring, traktor bisa terguling.
Pada Lahan yang bergelombang juga akan berpengaruh terhadap hasil pengolahan. Sedemikian lahan
yang demikian dibuat berteras sehingga lahan bisa memenuhi syarat untuk diolah secara mekanis.
Traktor juga bisa sebagai kendaraan beroda, memerlukan jalan dan jembatan untuk memasuki lahan yang
akan diolah. Pada Pembuatan teras, jalan, dan jembatan tidak dibahas dalam modul ini.
2. Vegetasi (tanaman yang tumbuh di lahan)
Pada Batang tanaman dan sisa tanaman yang cukup besar akan menghambat implemen masuk ke dalam
tanah, sehingga hasil pengolahan tidak efektif.
Pada Batang tanaman yang lentur tetapi kuat (liat) akan tergulung oleh putaran mesin rotari, sehingga
akan menambah beban dan dapat merusak mesin.
Pada Akar tanaman yang kuat (liat) dan saling berhubungan akan mengikat tanah sehingga susah untuk
diolah. Apabila Vegetasi yang sekiranya mengganggu harus dipindahkan dari lahan atau dihancurkan.
Vegetasi tersebut bisa dibabat dengan parang/arit. tetapi Sekarang sudah ada mesin pemotong yang
digerakkan oleh traktor. Namun cara pengoperasiannya tidak dibahas pada modul ini.
3. Bebatuan
Pada Bebatuan yang besar dan keras, apabila tertabrak oleh implemen, dapat merusak implemen. Pada
Mata bajak singkal atau piringan dapat pecah, sedang pisau mesin rotari dapat patah.
Apabila ada Batu-batu yang besar harus disingkirkan terlebih dahulu dari lahan sebelum diolah, dengan
cara dicongkel dengan linggis atau digali dengan cangkul.

37
Sehingga Batu yang telah tergali dapat diangkat untuk disingkirkan ke tepi lahan. Sedangkan batu-batu
yang kecil dapat disingkirkan setelah lahan diolah.
4. Kadar air tanah
Pada saat Kondisi kadar air tanah akan mempengaruhi sifat dari tanah itu sendiri. Saat tanah yang
terlalu kering, tanah akan sangat keras dan padat.
Pada saat diolah, akan memerlukan implemen yang kuat dan daya tarik traktor yang sangat besar.
Sehingga pengolahan akan tidak efisien.
Sehingga Tanah hasil olahan berfariasi dari bongkahan besar sampai tanah yang hancur. Selain itu juga
dapat menimbulkan debu yang berterbangan.
Apabila tanah dibasahi, tanah akan melunak. Hal ini ditandai dengan berubahnya warna tanah menjadi
lebih gelap.
Tetapi, apabila tanah diambil dan digulung-gulung tidak liat dan tidak lengket, namun remah (pecah-
pecah). pada Kondisi ini cocok untuk dilakukan pengolahan tanah. Saat Pengolahan pada kondisi ini
sering dinamakan pengolahan tanah kering.
Apabila saat tanah dibasahi lagi, tanah akan liat dan lengket. Apabila saat diolah, akan lengket di
implemen dan roda traktor.

38

Anda mungkin juga menyukai