Tabel 1
Tingkat pengungkapan corporate social responsibility di Asia Pasifik
Tingkat
Negara
CSR
Japan 98%
Malaysia 98%
Indonesia 95%
Australia 82%
Singapore 80%
China 75%
India 73%
Taiwan 56%
Soulth Korea 49%
New Zealand 47%
Kazakhstan 25%
Sumber: KPMG (2013)
2
ISSN: 1410 - 9875 Gagat A. Wasito/Eliada Herwiyanti/Widya HW. Kusumastati
Corporate Governance adalah suatu dengan cara memberikan informasi yang lebih
aturan yang mengarahkan semua elemen luas tentang tanggung jawab sosial dan
perusahaan untuk berjalan bersama-sama guna lingkungan yang mereka lakukan dalam
mencapai tujuan perusahaan. Terkait pengaruh operasionalnya. Dengan demikian terdapat
corprate governance terhadap corporate social dugaan bahwa likuiditas entitas berhubungan
responsibility KPMG (2013) menyatakan bahwa: positif dengan aktivitas corporate social
“Companies that take corporate responsibility.
responsibility seriously have clear Solvabilitas merupakan kemampuan
governance structures and accountability perusahaan untuk memenuhi segala kewajiban
for corporate responsibility at the highest keuangan pada saat perusahaan dilikuidasi.
levels of the organization. Board-level Perusahaan dengan rasio solvabilitas yang
commitment and interest in corporate tinggi memiliki kewajiban untuk memenuhi
responsibility issues can be a crucial factor kebutuhan informasi kreditur jangka panjang,
in ensuring that corporate responsibility is dengan cara menyediakan informasi secara
embedded in an organization”. lebih komprehensif. Pengungkapan tanggung
jawab sosial perusahaan adalah informasi yang
Artinya tingkat corporate social responsibility meyakinkan kreditur bahwa perusahaan mampu
yang tinggi di perusahan ditunjang oleh untuk memenuhi hak kreditur.
corporate governance yang bagus dalam
perusahaan. Teori Legitimasi
Profit didefinisikan sebagai hasil akhir Menurut Suchman (1995) legitimasi “Is
dari operasional perusahaan. Dalam survei yang a generalized perception or assumption that the
dilakukan oleh KPMG (2013) juga menjelaskan actions of an entity are desirable, proper, or
bahwa perusahaan yang memiliki profit besar appropriate within some socially constructed
cenderung untuk melakukan corporate social system of norms, values, beliefs, and
responsibility yang besar pula. Dalam hubungan definitions.” Lebih lanjut lagi Hadi (2011)
antara profit perusahan dengan corporate social menjelaskan bahwa legitimasi merupakan
responsibility, KPMG (2013) menyatakan bahwa keadaan psikologis keberpihakan orang dan
“all registered companies to establish a Board kelompok orang yang sangat peka terhadap
Committee on Corporate Social Responsibility, gejala lingkungan sekitarnya baik fisik maupun
invest at least 2 percent of net profits on socially non fisik.
responsible projects, and explain their activities
in their annual report”. Teori Stakeholder
Likuiditas didefinisikan sebagai Stakeholder adalah semua pihak baik
perbandingan antara aktiva lancar dan utang internal maupun eksternal yang memiliki
lancar perusahaan. Likuiditas merupakan suatu hubungan baik bersifat mempengaruhi maupun
indikator mengenai kemampuan perusahaan dipengaruhi, bersifat langsung maupun tidak
untuk membayar semua kewajiban finansial langsung oleh perusahaan (Hadi, 2012).
jangka pendek pada saat jatuh tempo dengan Sedangkan Desjardins (2003) menjelaskan
menggunakan aktiva lancar yang tersedia. bahwa “The stakeholder theory of corporate
Selanjutnya Kamil dan Herusetya (2012) social responsibility begins with the recognition
menyatakan bahwa perusahaan dengan that every business decision affects a wide
likuiditas yang tinggi akan memberikan sinyal variety of people, benefiting some and imposing
kepada perusahaan yang lain dengan cost on other”. Menurut Freeman (1994)
melakukan kegiatan yang berhubungan dengan stakeholder dalam perusahaan terbagi menjadi
lingkungan sosial. Sinyal tersebut dilakukan tujuh, yaitu: 1) Management, 2) Owner, 3)
3
Jurnal Bisnis Dan Akuntansi, Vol. 18, No. 1 Juni 2016
4
ISSN: 1410 - 9875 Gagat A. Wasito/Eliada Herwiyanti/Widya HW. Kusumastati
kerugian laba negatif, mempublikasikan laporan menghasilkan laba tersebut. Dalam penelitian ini
keuangan tahun 2013 sampai 2014 yang telah profitabilitas diukur menggunakan return on
diaudit dan berakhir pada 31 desember, equity.
terdaftar sebagai peserta corporate governance
perception index versi The Indonesian Institute
for Corporate Governance secara berturut-turut Likuiditas merupakan rasio untuk
dari tahun 2013 sampai 2014. mengetahui kemampuan perusahaan dalam
Variabel dependen dalam penelitian ini membayar kewajiban jangka pendek. Dalam
adalah pcorporate social responsibility penelitian ini likuiditas perusahaan diukur
disclosure yang dapat dilihat dari annual report menggunakan current ratio.
dan atau sustainability report perusahaan yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia atau website
resmi perusahaan yang melaporkan Menurut Hanafi dan Halim (2009) rasio
sustainability report pada tahun 2013 sampai solvabilitas adalah rasio yang mengukur sejauh
2014. Kategori pengungkapan corporate social mana kemampuan perusahaan memenuhi
responsibility yang digunakan dalam penelitian kewajiban jangka panjangnya. Pada penelitian
ini mengadopsi Global Report Initiative (GRI) ini solvabilitas perusahaan diukur menggunakan
indeks versi 3.1. debt-equity ratio.
Item pengungkapan dalam penelitian ini
kemudian dinyatakan dalam bentuk indeks
pengungkapan sosial dengan total indeks
sebanyak 83 item. Apabila item pengungkapan Riyanto (2001) mengemukakan bahwa
tersebut ada dalam laporan tahunan perusahaan ukuran perusahaan merupakan gambaran besar
maka diberi skor 1, dan jika item pengungkapan kecilnya suatu perusahaan yang ditunjukkan
tersebut tidak ada dalam laporan tahunan pada jumlah penjualan, rata-rata penjualan, dan
perusahaan maka diberi skor 0. Agar content total aktiva. Pada penelitian ini ukuran
analysis dapat dilaksanakan dengan cara yang perusahaan dilihat dari total aset.
replicable maka dapat dilakukan dengan metode
checklist.
Corporate Governance menurut The HASIL PENELITIAN
Indonesia Institute For Corporate Governance
(2008) merupakan serangkaian mekanisme Pengujian statistik deskriptif dalam
yang mengarahkan dan mengendalikan suatu penelitian ini digunakan untuk menggambarkan
perusahaan agar operasional perusahaan variabel-variabel yang digunakan. Variabel ini
berjalan sesuai dengan harapan para pemangku mencakup pengungkapan corporate social
kepentingan (stakeholders). Untuk menilai responsibility yang di ukur dengan
kegiatan corporate governance dalam menggunakan GRI Indeks 3.1. Sebanyak 4
perusahaan dapat menggunakan corporate variabel digunakan sebagai predictor dalam
governance perception index. penelitian ini dan satu variabel digunakan
sebagai variabel kontrol. Deskripsi dari masing-
Menurut Riyanto (2001) profitabilitas masing variable penelitian di lihat dalam tabel
suatu perusahaan menunjukan perbandingan berikut:
antara laba dengan aktiva atau modal yang
5
Jurnal Bisnis Dan Akuntansi, Vol. 18, No. 1 Juni 2016
6
ISSN: 1410 - 9875 Gagat A. Wasito/Eliada Herwiyanti/Widya HW. Kusumastati
(2009) yang menyatakan bahwa tata kelola atau asumsi bahwa corporate social
perusahaan tidak berpengaruh pada responsibility adalah kegiatan yang berbahaya,
pengungkapan tanggung jawab sosial tidak menguntungkan bagi keberlanjutan
perusahaan. perusahaan dan perusahaan berorientasi pada
keuntungan saja. Alasan lain yang perusahaan
Pengaruh Profitabilitas terhadap Corporate di Indonesia menganggap bahwa corporate
Social Responsibility Disclosure social responsibility disclosure yang dibuat tidak
Pengujian hipotesis kedua dalam akan memberikan nilai positif bagi perusahaan.
penelitian ini adalah untuk menguji apakah Pengungkapan sosial perusahaan memberikan
profitabilitas mempengaruhi corporate social kerugian kompetitif karena perusahaan harus
responsibility disclosure. Hasil pengujian mengeluarkan biaya tambahan untuk
menunjukan thitung lebih kecil dari ttabel (1,316 ˂ mengungkapkan informasi sosial.
2,04) denagn nilai signifikansi sebesar 0.200
lebih besar dari 0.05. Maka dapat disimpulkan Pengaruh Likuiditas terhadap Corporate
bahwa variabel profitabilitas tidak berpengaruh Social Responsibility Disclosure
positif signifikan terhadap corporate social Pengujian hipotesis ketiga dalam
responsibility disclosure, dengan demikian maka penelitian ini adalah untuk menguji apakah
hipotesis ditolak. likuiditas mempengaruhi corporate social
Hipotesis ini menyatakan profitabilitas responsibility disclosure. Hasil pengujian
memiliki efek pada corporate social menunjukan thitung lebih besar dari ttabel (2,820 >
responsibility disclosure ditolak. Hasil ini 2,04) dengan nilai signifikansi sebesar 0.009
menunjukkan bahwa profitabilitas tidak lebih kecil dari 0.05. Maka dapat disimpulkan
berpengaruh pada corporate social responsibility bahwa variabel likuiditas berpengaruh positif
disclosure. Hal ini dapat diartikan laba signifikan terhadap corporate social
perusahaan tidak berpengaruh pada corporate responsibility disclosure, dengan demikian maka
social responsibility disclosure. hipotesis diterima.
Dalam teori legitimasi, perusahaan Hipotesis ini menyatakan bahwa
diwajibkan untuk menganalisis setiap perilaku likuiditas memiliki efek pada corporate social
organisasi. Teori ini didasarkan pada kontrak responsibility disclosure diterima. Hasil ini
sosial antara perusahaan dan masyarakat di menunjukkan bahwa likuiditas memiliki
mana perusahaan beroperasi dan menggunakan pengaruh positif terhadap corporate social
setiap sumber daya ekonomi dengan hasil yang responsibility disclosure. Hal ini dapat diartikan
diharapkan oleh masyarakat. Dalam penelitian bahwa semakin tinggi likuiditas perusahaan, itu
ini, profitabilitas tidak berpengaruh pada akan meningkatkan corporate social
pengungkapan tanggung jawab sosial responsibility disclosure.
perusahaan. Hal ini menjadi bertentangan Salah satu tujuan dari teori stakeholder
dengan teori legitimasi yang menyatakan bahwa adalah bahwa ketika perusahaan mendapatkan
dengan keuntungan, perusahaan dengan mudah kinerja keuangan yang baik (likuiditas), mereka
membentuk konstruk sosial dengan dukungan diharapkan untuk memberikan kontribusi positif
sosial sebagai tanda atas keuntungan melalui kegiatan sosial dan mengungkapkannya
perusahaan. dalam laporan tahunan perusahaan. Hal ini
Hasil penelitian ini tidak mendukung sesuai dengan hasil penelitian yang menyatakan
teori bahwa perusahaan dengan keuntungan bahwa likuiditas berpengaruh positif pada
yang tinggi maka manajemen akan membuat corporate social responsibility disclosure. Ini
pengungkapan corporate social responsibility berarti bahwa pengungkapan tanggung jawab
yang tinggi pula. Ini mungkin karena persepsi sosial perusahaan yang lebih likuid perusahaan,
7
Jurnal Bisnis Dan Akuntansi, Vol. 18, No. 1 Juni 2016
itu akan menjadi lebih besar. Ini adalah sebagai responsibility disclosure, dengan demikian maka
wujud tanggung jawab sosial perusahaan hipotesis diterima.
kepada masyarakat. Hipotesis ini menyatakan bahwa
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa solvabilitas memiliki efek pada corporate social
semakin tinggi likuiditas perusahaan, semakin responsibility disclosure diterima. Hasil ini
tinggi corporate social responsibility disclosure menunjukkan bahwa solvabilitas memiliki efek
juga. Hal ini didasarkan pada harapan bahwa negatif pada corporate social responsibility
perusahaan yang kuat secara finansial akan disclosure. Hal ini dapat diartikan bahwa
lebih mengungkapkan dari informasi sosial semakin tinggi solvabilitas perusahaan, akan
perusahaan adalah lemah (Badjuri, 2011). mengurangi corporate social responsibility
Perusahaan dengan likuiditas yang tinggi disclosure.
menunjukkan kemampuan untuk membayar Menurut teori legitimasi, solvabilitas
kewajiban jangka pendek. Sebuah perusahaan berpengaruh pada tanggung jawab sosial
dengan likuiditas akan cenderung meningkatkan perusahaan yang ketika perusahaan memiliki
program sosial yang dilakukan oleh perusahaan. solvabilitas tinggi dan melalui tanggung jawab
Tujuan utama perusahaan meningkatkan sosial perusahaan akan menciptakan citra
program tanggung jawab sosial adalah untuk bahwa perusahaan mampu membayar utang
meningkatkan citra perusahaan di mata para mereka. Hal ini tidak konsisten dengan hasil
pemangku kepentingan dan menciptakan penelitian ini yang menyatakan bahwa
keyakinan bahwa perusahaan juga prihatin solvabilitas berpengaruh negatif terhadap
dengan kegiatan sosial. Alasan lain adalah corporate social responsibility disclosure. Ini
bahwa perusahaan mampu memenuhi berarti bahwa perusahaan dengan tingkat
kewajiban keuangannya tepat waktu. Hal ini solvabilitas yang tinggi cenderung
berarti, perusahaan dalam keadaan cair dan mengesampingkan pengungkapan tanggung
memiliki aset lebih banyak arus dari kewajiban jawab sosial perusahaan dibandingkan dengan
lancar. Dengan demikian, perusahaan yang perusahaan dengan rendahnya tingkat
memiliki likuiditas yang tinggi akan cenderung solvabilitas. Hal ini dapat terjadi karena
membuat lebih banyak pengungkapan, seperti perusahaan lebih memilih untuk melunasi utang.
pengungkapan tanggung jawab sosial Solvabilitas keuangan mengacu pada
perusahaan. Penelitian sebelumnya yang jumlah utang dalam struktur modal perusahaan.
memiliki kesamaan dengan hasil penelitian ini Dalam hubungannya dengan tanggung jawab
meliputi Badjuri (2011) dan Dj, Artini dan sosial perusahaan, struktur modal perusahaan
Suarjaya (2012). dapat mempengaruhi belanja dengan
mengorbankan tanggung jawab sosial
Pengaruh Solvabilitas terhadap Corporate perusahaan. Jensen dan Meckling. (1976)
Social Responsibility Disclosure menyatakan bahwa ketika perusahaan memiliki
Pengujian hipotesis keempat dalam utang bunga tinggi, kemampuan manajemen
penelitian ini adalah untuk menguji apakah untuk berinvestasi lebih banyak dalam program
solvabilitas mempengaruhi corporate social tanggung jawab sosial perusahaan terbatas.
responsibility disclosure. Hasil pengujian Dengan solvabilitas yang lebih tinggi,
menunjukan -thitung lebih besar dari -ttabel (-2,107 manajemen perusahaan cenderung mengurangi
> -2,04) dengan nilai signifikansi sebesar 0,045 pengungkapan tanggung jawab sosial dengan
lebih kecil dari 0.05. Maka dapat disimpulkan tujuan untuk menutupi hutang perusahaan. Hasil
bahwa variabel solvabilitas berpengaruh negatif penelitian ini konsisten dengan penelitian yang
signifikan terhadap corporate social dilakukan oleh Badjuri (2011) yang menyatakan
8
ISSN: 1410 - 9875 Gagat A. Wasito/Eliada Herwiyanti/Widya HW. Kusumastati
REFERENSI:
9
Jurnal Bisnis Dan Akuntansi, Vol. 18, No. 1 Juni 2016
Gelb, D.S. dan J.A. Strawser: 2001: ‘Corporate Social Responsibility and Financial Disclosures: An Alternative
Explanation for Increased Disclosure’, Journal of Business Ethics, 1-13.
Hadi, Nor. 2011. Corporate Social Responsibility. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Hanafi, Mamduh M dan Abdul Halim. 2009. Analisis Laporan Keuangan. Yogyakarta: UPP STIM YKPN.
Kamil, Ahmad dan Herusetya, Antonius. 2012. Pengaruh Karakteristik Perusahaan Terhadap Luas
Pengungkapan Kegiatan Corporate Social Responsibility. Media Riset Akuntansi, 2 (2).
Jensen Michael C dan William H. Meckling. 1976. “Teori of The Firm : Managerial Behaviour, Agency Cost and
Ownership Structure”. Journal of Financial Economics, Oktober Vol. 3 No 4.
KPMG. 2013. The KPMG Survey of Corporate Responsibility Report 2013. Swiss.
Nurkhin, Ahmad. 2009. Corporate Governance dan Profitabilitas; Pengaruhnya Terhadap Pengungkapan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (Studi Empiris Pada Perusahaan Yang Tercatat Di Bursa Efek
Indonesia). Thesis. Universitas Diponegoro.
The Indonesia Institute For Corporate Governance. 2008. Corporate Governance Perception Index. Jakarta.
Suchman, M. C. 1995 “Managing Legitimacy: Strategic and Institutional Approaches”, Academy of Management
Journal, 20(3), 571 - 610.
Riyanto, Bambang. 2001. Dasar Dasar Pembelajaran Perusahaan. Yogyakarta: BPFE Yogyakarta.
10