Anda di halaman 1dari 10

JURNAL BISNIS DAN AKUNTANSI ISSN: 1410 - 9875

Vol. 18, No. 1, Juni 2016, Hlm. 1-10 http://www.tsm.ac.id/JBA

PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE,


PROFITABILITAS, LIKUIDITAS DAN SOLVABILITAS
TERHADAP CORPORATE SOCIAL
RESPONSIBILITY DISCLOSURE

GAGAT AGUS WASITO


ELIADA HERWIYANTI
WIDYA HAYU WARMMESWARA KUSUMASTATI

Universitas Jenderal Soedirman


gagat.agus@gmail.com

Abstract: The purpose of this research is to analyze the influence of corporate


governance, profitability, liquidity and solvency on corporate social responsibility
disclosure in companies listed on the Indonesia Stock Exchange. The number of
data is 32 and takes from 16 sample companies in 2013 to 2014. The results of this
research are as follows Corporate Governance has no effect on corporate social
responsibility disclosure; Profitability has no effect on corporate social
responsibility disclosure; Liquidity has a significant and positive effect on the
corporate social responsibility disclosure; Solvency has a significant and negative
effect on the corporate social responsibility disclosure.

Keywords: Corporate governance, profitability, liquidity, solvency, corporate


social responsibility disclosure.

Abstrak: Tujuan penelitian adalah untuk menganalisis pengaruh corporate


governance, profitabilitas, likuiditas dan solvabilitas terhadap pengungkapan
tanggung jawab sosial perusahaan pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia. Jumlah data 32 dan mengambil dari 16 perusahaan sampel tahun 2013
ke 2014. Hasil penelitian ini adalah sebagai berikut Corporate Governance tidak
berpengaruh terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan,
profitabilitas tidak berpengaruh terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial
perusahaan, likuiditas memiliki pengaruh yang signifikan dan positif terhadap
pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan, solvabilitas memiliki pengaruh
yang signifikan dan negatif terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial
perusahaan.

Kata kunci: Corporate governance, profitabilitas, liquiditas, solvabilitas, corporate


social responsibility disclosure.
Jurnal Bisnis Dan Akuntansi, Vol. 18, No. 1 Juni 2016

PENDAHULUAN Di Indonesia penerapan program


corporate social responsibility di dalam
Sejatinya pengintegrasian program operasional perusahaan termasuk tinggi
corporate social responsibility dengan kegiatan dibandingkan negara-negara lainnya.
operasional perusahaan merupakan bentuk Berdasarkan Survei yang dilakukan oleh KPMG,
tanggung jawab moral perusahaan terhadap merupakan salah satu perusahaan jasa terbesar
masyarakat. Dhingra dan Mittal (2014) di dunia dan salah satu Big Four auditor dengan
menyatakan bahwa “The integration of corporate kantor pusat global yang berlokasi di
social responsibility principles in operating Amsterdam, Belanda pada tahun 2013
activities of business is very much essential to mengenai tingkat penerapan program corporate
ensure sustainable development of an social responsibility yang dilakukan di berbagai
economy”. Menurut Gelb dan Strawser (2001) negara seperti Malaysia, Jepang, India, Korea
“in order to react responsibly in environmental, Selatan, Meksiko, Indonesia dll, khusus di Asia
social and economic pressure, the company Pasifik Indonesia menempati posisi kedua
answered the expectations of various dengan tingkat corporate social responsibility
stakeholders not only focus on their yang tinggi setalah Jepang dan Malaysia. Daftar
performance, but also to report how they work in penggungkapan corporate social responsibility di
the form of corporate social responsibility.” Asia Pasifik dapat di lihat pada Tabel 1:

Tabel 1
Tingkat pengungkapan corporate social responsibility di Asia Pasifik

Tingkat
Negara
CSR
Japan 98%
Malaysia 98%
Indonesia 95%
Australia 82%
Singapore 80%
China 75%
India 73%
Taiwan 56%
Soulth Korea 49%
New Zealand 47%
Kazakhstan 25%
Sumber: KPMG (2013)

2
ISSN: 1410 - 9875 Gagat A. Wasito/Eliada Herwiyanti/Widya HW. Kusumastati

Corporate Governance adalah suatu dengan cara memberikan informasi yang lebih
aturan yang mengarahkan semua elemen luas tentang tanggung jawab sosial dan
perusahaan untuk berjalan bersama-sama guna lingkungan yang mereka lakukan dalam
mencapai tujuan perusahaan. Terkait pengaruh operasionalnya. Dengan demikian terdapat
corprate governance terhadap corporate social dugaan bahwa likuiditas entitas berhubungan
responsibility KPMG (2013) menyatakan bahwa: positif dengan aktivitas corporate social
“Companies that take corporate responsibility.
responsibility seriously have clear Solvabilitas merupakan kemampuan
governance structures and accountability perusahaan untuk memenuhi segala kewajiban
for corporate responsibility at the highest keuangan pada saat perusahaan dilikuidasi.
levels of the organization. Board-level Perusahaan dengan rasio solvabilitas yang
commitment and interest in corporate tinggi memiliki kewajiban untuk memenuhi
responsibility issues can be a crucial factor kebutuhan informasi kreditur jangka panjang,
in ensuring that corporate responsibility is dengan cara menyediakan informasi secara
embedded in an organization”. lebih komprehensif. Pengungkapan tanggung
jawab sosial perusahaan adalah informasi yang
Artinya tingkat corporate social responsibility meyakinkan kreditur bahwa perusahaan mampu
yang tinggi di perusahan ditunjang oleh untuk memenuhi hak kreditur.
corporate governance yang bagus dalam
perusahaan. Teori Legitimasi
Profit didefinisikan sebagai hasil akhir Menurut Suchman (1995) legitimasi “Is
dari operasional perusahaan. Dalam survei yang a generalized perception or assumption that the
dilakukan oleh KPMG (2013) juga menjelaskan actions of an entity are desirable, proper, or
bahwa perusahaan yang memiliki profit besar appropriate within some socially constructed
cenderung untuk melakukan corporate social system of norms, values, beliefs, and
responsibility yang besar pula. Dalam hubungan definitions.” Lebih lanjut lagi Hadi (2011)
antara profit perusahan dengan corporate social menjelaskan bahwa legitimasi merupakan
responsibility, KPMG (2013) menyatakan bahwa keadaan psikologis keberpihakan orang dan
“all registered companies to establish a Board kelompok orang yang sangat peka terhadap
Committee on Corporate Social Responsibility, gejala lingkungan sekitarnya baik fisik maupun
invest at least 2 percent of net profits on socially non fisik.
responsible projects, and explain their activities
in their annual report”. Teori Stakeholder
Likuiditas didefinisikan sebagai Stakeholder adalah semua pihak baik
perbandingan antara aktiva lancar dan utang internal maupun eksternal yang memiliki
lancar perusahaan. Likuiditas merupakan suatu hubungan baik bersifat mempengaruhi maupun
indikator mengenai kemampuan perusahaan dipengaruhi, bersifat langsung maupun tidak
untuk membayar semua kewajiban finansial langsung oleh perusahaan (Hadi, 2012).
jangka pendek pada saat jatuh tempo dengan Sedangkan Desjardins (2003) menjelaskan
menggunakan aktiva lancar yang tersedia. bahwa “The stakeholder theory of corporate
Selanjutnya Kamil dan Herusetya (2012) social responsibility begins with the recognition
menyatakan bahwa perusahaan dengan that every business decision affects a wide
likuiditas yang tinggi akan memberikan sinyal variety of people, benefiting some and imposing
kepada perusahaan yang lain dengan cost on other”. Menurut Freeman (1994)
melakukan kegiatan yang berhubungan dengan stakeholder dalam perusahaan terbagi menjadi
lingkungan sosial. Sinyal tersebut dilakukan tujuh, yaitu: 1) Management, 2) Owner, 3)

3
Jurnal Bisnis Dan Akuntansi, Vol. 18, No. 1 Juni 2016

Suppliers, 4) Employee, 5) Customer, 6) Local cenderung untuk memberikan informasi yang


community. komprehensif dibandingkan dengan perusahaan
yang memiliki kondisi keuangan yang lemah.
Pengaruh Corporate Governance terhadap Menurut teori stakeholder menyatakan bahwa
Corporate Social Responsibility Disclosure ketika sebuah perusahaan mendapat kinerja
Pelaksanaan corporate governance keuangan yang baik (liquidity), perusahaan
dalam perusahaan akan menyakinkan diharapkan dapat memberikan kontribusi positif
shareholder akan menerima hasil yang baik atas melalui kegiatan sosial dan mengungkapkan
investasi yang mereka lakukan. Menurut teori laporan tahunan perusahaan. Ini berarti bahwa
stakeholder, perusahaan bukanlah organisasi perusahaan juga memperdulikan kondisi
beroperasi untuk kepentingannya sendiri, tetapi masyarakat sekitar. Hipotesis yang diajukan
harus memberikan manfaat bagi semua adalah:
pemangku kepentingan. Ini berarti bahwa H3 Likuiditas berpengaruh terhadap corporate
manajemen harus memastikan bahwa kebijakan social responsibility disclosure.
yang dibuat harus bermanfaat bagi semua
pihak. Hipotesis yang diajukan adalah: Pengaruh Solvabilitas terhadap Corporate
H1 Corporate governance berpengaruh terhadap Social Responsibility Disclosure
corporate social responsibility disclosure. Menurut teori legitimasi, solvabilitas
berpengaruh pada tanggung jawab sosial
Pengaruh Profitabilitas terhadap Corporate perusahaan ketika perusahaan memiliki
Social Responsibility Disclosure solvabilitas tinggi cenderung melakukan
Dalam teori legitimasi, perusahaan harus tanggung jawab sosial perusahaan untuk
dapat menganalisa setiap perilaku organisasi. menciptakan citra bahwa perusahaan mampu
Teori ini didasarkan pada kontrak sosial antara membayar utang mereka. Perusahaan dengan
perusahaan dan masyarakat dimana rasio solvabilitas yang tinggi memiliki kewajiban
perusahaan beroperasi dan menggunakan untuk memenuhi kebutuhan informasi dari
setiap sumber daya ekonomi dengan hasil yang kreditur jangka panjang, dengan memberikan
diharapkan oleh masyarakat. Untuk informasi yang lebih komprehensif.
mendapatkan legitimasi perusahaan publik Pengungkapan tanggung jawab sosial
diwajibkan untuk tidak melupakan masyarakat perusahaan adalah informasi yang meyakinkan
dalam distribusi hasil (laba) perusahaan. kreditor bahwa perusahaan mampu memenuhi
Dengan kata lain perusahaan tidak hanya hak-hak kreditur. Hipotesis yang diajukan
terfokus untuk keuntungan, tetapi juga peduli adalah:
terhadap lingkungan dan sosial. Hipotesis yang H4 Solvabilitas berpengaruh terhadap corporate
diajukan adalah: social responsibility disclosure.
H2 Profitabilitas berpengaruh terhadap corporate
social responsibility disclosure. METODA PENELITIAN

Pengaruh Likuiditas terhadap Corporate Populasi dalam penelitian ini adalah


Social Responsibility Disclosure perusahaan yang terdaftar listing di Bursa Efek
Teori legitimasi percaya menyatakan Indonesia tahun 2013 sampai 2014. Pemilihan
bahwa kekuatan perusahaan yang ditunjukkan sempel dilaksanakan dengan metode purposive
rasio likuiditas yang tinggi akan dikaitkan sampling. Adapun kriteria sampel penelitian ini
dengan tingkat pengungkapan tanggung jawab adalah perusahaan yang listing di Bursa Efek
sosial yang tinggi. Hal ini didasarkan bahwa Indonesia secara berturut-turut dari tahun 2013
semakin kuat keuangan perusahaan akan sampai 2014, perusahaan tidak mengalami

4
ISSN: 1410 - 9875 Gagat A. Wasito/Eliada Herwiyanti/Widya HW. Kusumastati

kerugian laba negatif, mempublikasikan laporan menghasilkan laba tersebut. Dalam penelitian ini
keuangan tahun 2013 sampai 2014 yang telah profitabilitas diukur menggunakan return on
diaudit dan berakhir pada 31 desember, equity.
terdaftar sebagai peserta corporate governance
perception index versi The Indonesian Institute
for Corporate Governance secara berturut-turut Likuiditas merupakan rasio untuk
dari tahun 2013 sampai 2014. mengetahui kemampuan perusahaan dalam
Variabel dependen dalam penelitian ini membayar kewajiban jangka pendek. Dalam
adalah pcorporate social responsibility penelitian ini likuiditas perusahaan diukur
disclosure yang dapat dilihat dari annual report menggunakan current ratio.
dan atau sustainability report perusahaan yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia atau website
resmi perusahaan yang melaporkan Menurut Hanafi dan Halim (2009) rasio
sustainability report pada tahun 2013 sampai solvabilitas adalah rasio yang mengukur sejauh
2014. Kategori pengungkapan corporate social mana kemampuan perusahaan memenuhi
responsibility yang digunakan dalam penelitian kewajiban jangka panjangnya. Pada penelitian
ini mengadopsi Global Report Initiative (GRI) ini solvabilitas perusahaan diukur menggunakan
indeks versi 3.1. debt-equity ratio.
Item pengungkapan dalam penelitian ini
kemudian dinyatakan dalam bentuk indeks
pengungkapan sosial dengan total indeks
sebanyak 83 item. Apabila item pengungkapan Riyanto (2001) mengemukakan bahwa
tersebut ada dalam laporan tahunan perusahaan ukuran perusahaan merupakan gambaran besar
maka diberi skor 1, dan jika item pengungkapan kecilnya suatu perusahaan yang ditunjukkan
tersebut tidak ada dalam laporan tahunan pada jumlah penjualan, rata-rata penjualan, dan
perusahaan maka diberi skor 0. Agar content total aktiva. Pada penelitian ini ukuran
analysis dapat dilaksanakan dengan cara yang perusahaan dilihat dari total aset.
replicable maka dapat dilakukan dengan metode
checklist.
Corporate Governance menurut The HASIL PENELITIAN
Indonesia Institute For Corporate Governance
(2008) merupakan serangkaian mekanisme Pengujian statistik deskriptif dalam
yang mengarahkan dan mengendalikan suatu penelitian ini digunakan untuk menggambarkan
perusahaan agar operasional perusahaan variabel-variabel yang digunakan. Variabel ini
berjalan sesuai dengan harapan para pemangku mencakup pengungkapan corporate social
kepentingan (stakeholders). Untuk menilai responsibility yang di ukur dengan
kegiatan corporate governance dalam menggunakan GRI Indeks 3.1. Sebanyak 4
perusahaan dapat menggunakan corporate variabel digunakan sebagai predictor dalam
governance perception index. penelitian ini dan satu variabel digunakan
sebagai variabel kontrol. Deskripsi dari masing-
Menurut Riyanto (2001) profitabilitas masing variable penelitian di lihat dalam tabel
suatu perusahaan menunjukan perbandingan berikut:
antara laba dengan aktiva atau modal yang

5
Jurnal Bisnis Dan Akuntansi, Vol. 18, No. 1 Juni 2016

Tabel 2 Statistik Deskriptif

Variabel Minimum Maximum Mean Std. Deviation


CSR 24.10 55.42 37.8163 9.04755
CPI 66.44 92.36 83.4738 5.85292
ROE .03 1.17 .2174 .18947
CRR .01 7.39 1.1053 1.83007
DER .49 12.14 5.0682 4.29626
SZE 7.65 13.51 10.8820 1.71078
.
Pengaruh Corporate Governance terhadap terlalu peduli dengan masalah sosial yang
Corporate Social Responsibility Disclosure terjadi. Hal ini diperkuat dengan hasil PROPER
Pengujian hipotesis pertama dalam (Program Penilaian Peringkat Kinerja
penelitian ini adalah untuk menguji apakah Perusahaan) oleh Kementerian Lingkungan
corporate governance mempengaruhi corporate Hidup dan Kehutanan pada 2013-2014 dengan
social responsibility disclosure. Hasil pengujian hasil banyak perusahaan yang memperoleh
menunjukan thitung lebih kecil dari ttabel (0.133 ˂ peringkat hitam (21 perusahaan) atau merah
2.04) denagn nilai signifikansi sebesar 0.896 (516 perusahaan). Konsekuensi dari label
lebih besar dari 0.05. Maka dapat disimpulkan tersebut adalah buruknya reputasi perusahaan
bahwa variabel corporate governance tidak oleh para pemangku kepentingan dan
berpengaruh positif signifikan terhadap masyarakat. Selain itu, perusahaan banyak
corporate social responsibility disclosure, dibawa ke pengadilan, karena gelar sebagai
dengan demikian maka hipotesis ditolak. pencemar dan perusak lingkungan.
Hipotesis ini menyatakan bahwa Hasil ini menunjukkan bahwa kebijakan
corporate governance memiliki efek pada pemerintahan berdasarkan keadilan,
corporate social responsibility disclosure ditolak. transparansi, akuntabilitas, tanggung jawab dan
Hasil ini menunjukkan bahwa corporate kemandirian tetap tidak dapat memaksa
governance tidak berpengaruh pada corporate manajemen untuk menerapkan kebijakan
social responsibility disclosure. Hal ini dapat tanggung jawab sosial perusahaan. Meskipun,
diartikan kebijakan tata kelola perusahaan tidak salah satu manfaat dari tata kelola perusahaan
berpengaruh pada corporate social responsibility sesuai dengan Forum untuk Corporate di
disclosure. Indonesia di Presetiyo (2010) adalah untuk
Menurut teori stakeholder, perusahaan meningkatkan efisiensi operasional. Hal ini
suatu entitas yang beroperasi untuk kepentingan dapat terjadi karena manajemen merasa tidak
sendiri, tetapi harus memberikan manfaat bagi perlu untuk memberikan pengungkapan
semua pemangku kepentingan. Tata kelola lingkungan karena tidak mempengaruhi posisi
perusahaan sehubungan dengan tanggung dan kompensasi yang diterima. Manajemen
jawab sosial perusahaan terletak pada sebagai wakil dari pemegang saham akan
keterlibatan pemangku kepentingan dalam membuat kebijakan menggunakan laba
pengambilan keputusan perusahaan. Dalam perusahaan untuk kegiatan operasional
penelitian ini, tata kelola perusahaan tidak perusahaan lebih menguntungkan dari pada
berpengaruh pada pengungkapan sosial melakukan kegiatan sosial. Hasil ini konsisten
perusahaan. Ini berarti bahwa manajemen tidak dengan penelitian yang dilakukan oleh Nurkhin

6
ISSN: 1410 - 9875 Gagat A. Wasito/Eliada Herwiyanti/Widya HW. Kusumastati

(2009) yang menyatakan bahwa tata kelola atau asumsi bahwa corporate social
perusahaan tidak berpengaruh pada responsibility adalah kegiatan yang berbahaya,
pengungkapan tanggung jawab sosial tidak menguntungkan bagi keberlanjutan
perusahaan. perusahaan dan perusahaan berorientasi pada
keuntungan saja. Alasan lain yang perusahaan
Pengaruh Profitabilitas terhadap Corporate di Indonesia menganggap bahwa corporate
Social Responsibility Disclosure social responsibility disclosure yang dibuat tidak
Pengujian hipotesis kedua dalam akan memberikan nilai positif bagi perusahaan.
penelitian ini adalah untuk menguji apakah Pengungkapan sosial perusahaan memberikan
profitabilitas mempengaruhi corporate social kerugian kompetitif karena perusahaan harus
responsibility disclosure. Hasil pengujian mengeluarkan biaya tambahan untuk
menunjukan thitung lebih kecil dari ttabel (1,316 ˂ mengungkapkan informasi sosial.
2,04) denagn nilai signifikansi sebesar 0.200
lebih besar dari 0.05. Maka dapat disimpulkan Pengaruh Likuiditas terhadap Corporate
bahwa variabel profitabilitas tidak berpengaruh Social Responsibility Disclosure
positif signifikan terhadap corporate social Pengujian hipotesis ketiga dalam
responsibility disclosure, dengan demikian maka penelitian ini adalah untuk menguji apakah
hipotesis ditolak. likuiditas mempengaruhi corporate social
Hipotesis ini menyatakan profitabilitas responsibility disclosure. Hasil pengujian
memiliki efek pada corporate social menunjukan thitung lebih besar dari ttabel (2,820 >
responsibility disclosure ditolak. Hasil ini 2,04) dengan nilai signifikansi sebesar 0.009
menunjukkan bahwa profitabilitas tidak lebih kecil dari 0.05. Maka dapat disimpulkan
berpengaruh pada corporate social responsibility bahwa variabel likuiditas berpengaruh positif
disclosure. Hal ini dapat diartikan laba signifikan terhadap corporate social
perusahaan tidak berpengaruh pada corporate responsibility disclosure, dengan demikian maka
social responsibility disclosure. hipotesis diterima.
Dalam teori legitimasi, perusahaan Hipotesis ini menyatakan bahwa
diwajibkan untuk menganalisis setiap perilaku likuiditas memiliki efek pada corporate social
organisasi. Teori ini didasarkan pada kontrak responsibility disclosure diterima. Hasil ini
sosial antara perusahaan dan masyarakat di menunjukkan bahwa likuiditas memiliki
mana perusahaan beroperasi dan menggunakan pengaruh positif terhadap corporate social
setiap sumber daya ekonomi dengan hasil yang responsibility disclosure. Hal ini dapat diartikan
diharapkan oleh masyarakat. Dalam penelitian bahwa semakin tinggi likuiditas perusahaan, itu
ini, profitabilitas tidak berpengaruh pada akan meningkatkan corporate social
pengungkapan tanggung jawab sosial responsibility disclosure.
perusahaan. Hal ini menjadi bertentangan Salah satu tujuan dari teori stakeholder
dengan teori legitimasi yang menyatakan bahwa adalah bahwa ketika perusahaan mendapatkan
dengan keuntungan, perusahaan dengan mudah kinerja keuangan yang baik (likuiditas), mereka
membentuk konstruk sosial dengan dukungan diharapkan untuk memberikan kontribusi positif
sosial sebagai tanda atas keuntungan melalui kegiatan sosial dan mengungkapkannya
perusahaan. dalam laporan tahunan perusahaan. Hal ini
Hasil penelitian ini tidak mendukung sesuai dengan hasil penelitian yang menyatakan
teori bahwa perusahaan dengan keuntungan bahwa likuiditas berpengaruh positif pada
yang tinggi maka manajemen akan membuat corporate social responsibility disclosure. Ini
pengungkapan corporate social responsibility berarti bahwa pengungkapan tanggung jawab
yang tinggi pula. Ini mungkin karena persepsi sosial perusahaan yang lebih likuid perusahaan,

7
Jurnal Bisnis Dan Akuntansi, Vol. 18, No. 1 Juni 2016

itu akan menjadi lebih besar. Ini adalah sebagai responsibility disclosure, dengan demikian maka
wujud tanggung jawab sosial perusahaan hipotesis diterima.
kepada masyarakat. Hipotesis ini menyatakan bahwa
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa solvabilitas memiliki efek pada corporate social
semakin tinggi likuiditas perusahaan, semakin responsibility disclosure diterima. Hasil ini
tinggi corporate social responsibility disclosure menunjukkan bahwa solvabilitas memiliki efek
juga. Hal ini didasarkan pada harapan bahwa negatif pada corporate social responsibility
perusahaan yang kuat secara finansial akan disclosure. Hal ini dapat diartikan bahwa
lebih mengungkapkan dari informasi sosial semakin tinggi solvabilitas perusahaan, akan
perusahaan adalah lemah (Badjuri, 2011). mengurangi corporate social responsibility
Perusahaan dengan likuiditas yang tinggi disclosure.
menunjukkan kemampuan untuk membayar Menurut teori legitimasi, solvabilitas
kewajiban jangka pendek. Sebuah perusahaan berpengaruh pada tanggung jawab sosial
dengan likuiditas akan cenderung meningkatkan perusahaan yang ketika perusahaan memiliki
program sosial yang dilakukan oleh perusahaan. solvabilitas tinggi dan melalui tanggung jawab
Tujuan utama perusahaan meningkatkan sosial perusahaan akan menciptakan citra
program tanggung jawab sosial adalah untuk bahwa perusahaan mampu membayar utang
meningkatkan citra perusahaan di mata para mereka. Hal ini tidak konsisten dengan hasil
pemangku kepentingan dan menciptakan penelitian ini yang menyatakan bahwa
keyakinan bahwa perusahaan juga prihatin solvabilitas berpengaruh negatif terhadap
dengan kegiatan sosial. Alasan lain adalah corporate social responsibility disclosure. Ini
bahwa perusahaan mampu memenuhi berarti bahwa perusahaan dengan tingkat
kewajiban keuangannya tepat waktu. Hal ini solvabilitas yang tinggi cenderung
berarti, perusahaan dalam keadaan cair dan mengesampingkan pengungkapan tanggung
memiliki aset lebih banyak arus dari kewajiban jawab sosial perusahaan dibandingkan dengan
lancar. Dengan demikian, perusahaan yang perusahaan dengan rendahnya tingkat
memiliki likuiditas yang tinggi akan cenderung solvabilitas. Hal ini dapat terjadi karena
membuat lebih banyak pengungkapan, seperti perusahaan lebih memilih untuk melunasi utang.
pengungkapan tanggung jawab sosial Solvabilitas keuangan mengacu pada
perusahaan. Penelitian sebelumnya yang jumlah utang dalam struktur modal perusahaan.
memiliki kesamaan dengan hasil penelitian ini Dalam hubungannya dengan tanggung jawab
meliputi Badjuri (2011) dan Dj, Artini dan sosial perusahaan, struktur modal perusahaan
Suarjaya (2012). dapat mempengaruhi belanja dengan
mengorbankan tanggung jawab sosial
Pengaruh Solvabilitas terhadap Corporate perusahaan. Jensen dan Meckling. (1976)
Social Responsibility Disclosure menyatakan bahwa ketika perusahaan memiliki
Pengujian hipotesis keempat dalam utang bunga tinggi, kemampuan manajemen
penelitian ini adalah untuk menguji apakah untuk berinvestasi lebih banyak dalam program
solvabilitas mempengaruhi corporate social tanggung jawab sosial perusahaan terbatas.
responsibility disclosure. Hasil pengujian Dengan solvabilitas yang lebih tinggi,
menunjukan -thitung lebih besar dari -ttabel (-2,107 manajemen perusahaan cenderung mengurangi
> -2,04) dengan nilai signifikansi sebesar 0,045 pengungkapan tanggung jawab sosial dengan
lebih kecil dari 0.05. Maka dapat disimpulkan tujuan untuk menutupi hutang perusahaan. Hasil
bahwa variabel solvabilitas berpengaruh negatif penelitian ini konsisten dengan penelitian yang
signifikan terhadap corporate social dilakukan oleh Badjuri (2011) yang menyatakan

8
ISSN: 1410 - 9875 Gagat A. Wasito/Eliada Herwiyanti/Widya HW. Kusumastati

bahwa solvabilitas memiliki efek negatif pada Masyarakat diharapkan lebih


corporate social responsibility disclosure. menghargai dan memperhatikan untuk setiap
kegiatan tanggung jawab sosial yang dilakukan
PENUTUP oleh perusahaan. Dengan demikian, perusahaan
akan memahami bahwa tanggung jawab sosial
Simpulan penelitian menunjukkan perusahaan yang dilakukan berguna dan
bahwa corporate governance dan profitabilitas dihargai oleh masyarakat. Perusahaan tidak
tidak berpengaruh terhadap corporate social kehilangan legitimasinya di mata masyarakat
responsibility disclosure. Likuiditas berpengaruh dan kelangsungan hidup diharapkan
positif terhadap corporate social responsibility perusahaan tetap terjaga.
disclosure. Sedangkan solvabilitas berpengaruh Keterbatasan dan saran untuk penelitian
negatif terhadap corporate social responsibility adalah pertama penelitian ini dilakukan dengan
disclosure. menggunakan periode data selama pengamatan
Perusahaan diharapkan untuk terus 2013-2014, penelitian masa depan harus
meningkatkan likuiditas dan solvabilitas karena memperpanjang masa observasi dan
hasil penelitian yang menemukan bahwa menggunakan data terbaru untuk mendapatkan
likuiditas dan solvabilitas corporate social pengamatan yang lebih relevan dan dapat
responsibility disclosure. Dengan demikian, diandalkan. Kedua, corporate social
semakin tinggi likuiditas dan solvabilitas responsibility dalam penelitian ini diukur dengan
perusahaan, corporate social responsibility menggunakan Global Reporting Initiative,
disclosure yang lebih tinggi. Selain itu, penelitian masa depan dapat menggunakan
perusahaan diharapkan untuk menerapkan pengukuran lain, seperti United Nations
praktik corporate governance yang lebih serius Environment Programme Finance Initiative,
sesuai dengan prinsip-prinsip corporate Prinsip Equator atau Deklarasi Collevecchio on
governance (keadilan, transparansi, Financial Institutions. Ketiga, penelitian ini hanya
akuntabilitas dan tanggung jawab). Jadi, mengidentifikasi empat faktor (Corporate
perusahaan tidak menganggap corporate Governance, profitabilitas, likuiditas dan
governance hanya sebagai formalitas. Selain itu, solvabilitas) mempengaruhi corporate social
perusahaan dengan profitabilitas yang tinggi responsibility disclosure dalam laporan laporan
tidak menganggap tanggung jawab sosial tahunan, penelitian masa depan harus
perusahaan sebagai tidak menguntungkan menambahkan variabel variabel lain yang
melainkan sebagai cara untuk meningkatkan berkaitan dengan corporate social responsibility.
nilai positif dari perusahaan.

REFERENSI:

Badjuri, Achmad. 2011. Faktor-Faktor Fundamental, Mekanisme Corporate Governance, Pengungkapan


Corporate Social Responsibility Perusahaan Maufaktur Dan Sumber Daya Alam Di Indonesia. Jurnal
Dinamika Keuangan dan Perbankan, Mei.
Desjardins, Joseph. 2003. An Introduction to Business Ethic. New York: McGar-Hill companies.
Dhingra, Deepika dan Mittal, Rama. 2014. CSR Practices in Indian Banking Sector. Global Journal of Finance
and Management, 6(9).
Dj, Alfendo Mahendra, Artini, Luh Gede Sri dan, A.A Gede Suarjaya. 2012. Pengaruh Kinerja Keuangan
Terhadap Nilai Perusahaan Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Manajemen,
Strategi Bisnis dan Kewirausahaan, 6 (2).
Freeman, RE. 1994. A stakeholder theory of the modern corporation. Publish in the 3rd dan 4th 1993 ed.

9
Jurnal Bisnis Dan Akuntansi, Vol. 18, No. 1 Juni 2016

Gelb, D.S. dan J.A. Strawser: 2001: ‘Corporate Social Responsibility and Financial Disclosures: An Alternative
Explanation for Increased Disclosure’, Journal of Business Ethics, 1-13.
Hadi, Nor. 2011. Corporate Social Responsibility. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Hanafi, Mamduh M dan Abdul Halim. 2009. Analisis Laporan Keuangan. Yogyakarta: UPP STIM YKPN.
Kamil, Ahmad dan Herusetya, Antonius. 2012. Pengaruh Karakteristik Perusahaan Terhadap Luas
Pengungkapan Kegiatan Corporate Social Responsibility. Media Riset Akuntansi, 2 (2).
Jensen Michael C dan William H. Meckling. 1976. “Teori of The Firm : Managerial Behaviour, Agency Cost and
Ownership Structure”. Journal of Financial Economics, Oktober Vol. 3 No 4.
KPMG. 2013. The KPMG Survey of Corporate Responsibility Report 2013. Swiss.
Nurkhin, Ahmad. 2009. Corporate Governance dan Profitabilitas; Pengaruhnya Terhadap Pengungkapan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (Studi Empiris Pada Perusahaan Yang Tercatat Di Bursa Efek
Indonesia). Thesis. Universitas Diponegoro.
The Indonesia Institute For Corporate Governance. 2008. Corporate Governance Perception Index. Jakarta.
Suchman, M. C. 1995 “Managing Legitimacy: Strategic and Institutional Approaches”, Academy of Management
Journal, 20(3), 571 - 610.
Riyanto, Bambang. 2001. Dasar Dasar Pembelajaran Perusahaan. Yogyakarta: BPFE Yogyakarta.

10

Anda mungkin juga menyukai