Psikologi Pertumbuhan Dan Perkembangan
Psikologi Pertumbuhan Dan Perkembangan
Materi 3 ;
Perspektif proses tumbuh kembang manusia
(proses pertumbuhan fisiologis)
Materi 4 ;
Perspektif proses tumbuh kembang manusia
(proses perkembangan kognitif, psikososial dan bahasa)
Disusun Oleh :
Kelompok 1
Ari Sabputra (2011006)
Tinjauan Pustaka
Pertumbuhan menurut soetjiningsih dan ranuh adalah perubahan yang bersifat
kuantitatif, yaitu bertambahnya jumlah, ukuran, dimensi pada tingkat sel, organ, maupun
individu. Sebagai contoh, anak bertumbuh besar bukan secara fisik, melainkan juga ukuran
dan struktur organ-organ tubuh dan otak. Otak anak bisa semakin tumbuh terlihat dari
kapasitasnya untuk belajar lebih besar, mengingat, dan mempergunaan akalnya semakin
meningkat. Anak tumbuh baik secara fisik maupun mental. Misalnya seperti pertambahan,
pembesaran, atau perubahan dalam ukuran dan bentuk seperti kecil menjadi besar, sedikit
bisa jadi banyak, pendek menjadi tinggi, dan kurus bisa jadi gemuk.1
Jadi, dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan pertumbuhan adalah proses
berkembangnya suatu ukuran fisik dan struktur tubuh yang dapat diukur dengan satuan
panjang ataupun satuan berat. Dan pertumbuhan fisiologis ini juga adalah proses perubahan
fungsi-fungsi dari organ makhluk hidup. Pertumbuhan fisiologis juga pertumbuhan dari
kanak-kanak bertumbuh menjadi dewasa yang mana pola pikir sudah menuju tingkat
1
Soetjiningsih, Gde Ranuh, Tumbuh Kembang Anak,
2
Kartini kartono, kenakalan remaja,
kematangan atau kedewasaan. Perkembangan manusia yang menuju kedewasaan akan
ditandai dengan Perubahan-perubahan seperti berubahnya emosi, kematangan fisik
seseorang, cara berbicara yang berubah dan sudah memiliki kemampuan berpikir secara
kritis.
Pembahasan
Menurut kuhlen dan Thompson dalam Syamsu Yusuf LN. Mengemukakan bahwa
ada 4 aspek dalam perkembangan fisik individu antara lain ialah perkembangan sistem
syaraf ( seperti perkembangan kecerdasan dan emosi), Otot-otot (seperti perkembangan
kekuatan dan kemampuan gerak motorik), Kelenjar endokrin (seperti perubahan-perubahan
pola tingkah laku baru), Struktur fisik/tubuh ( seperti perubahan pada tinggi, berat, dan
proporsi).3
Perubahan pada fisik segi otak juga merupakan aspek yang sangat penting dalam
kehidupan manusia. Karena otak ini adalah suatu sentral perkembangan ataupun fungsi
kemanusiaan sehingga semakin sempurna struktur otak manusia maka akan meningkatnya
kemampuan konigtif. Sama halnya ketika manusia masih dalam kanak-kanak maka
pemikiran manusia ketika kanak-kanak masih polos atau belum memikirkan sesuatu hal
yang berat tetapi ketika manusia sudah beranjak dewasa maka manusia akan dibebani oleh
pemikiran-pemikiran yang sangat berat atau sudah menuju kematangan dalam pemikiran
untuk memikirkan dirinya atau sekitarnya untuk kedepannya nanti sehingga akan tumbuh
kematangan pada pemikiran orang dewasa.
Dan Pertumbuhan fisiologis ini berkaitan dengan perubahan yang terjadi pada tubuh
manusia. Seperti menjadi lebih tinggi yang mana awalnya pendek atau menjadi lebih
besar/gemuk dari yang semulanya kecil ataupun kurus atau bisa juga perubahan pada
wajahnya yang mana pada masih anak-anak wajahnya masih bersih tetapi ketika sudah
beranjak dewasa maka tumbuhlah jerawat pada wajahnya. Pertumbuhan fisiologis sejalan
dengan perkembangan otak dan susuan syaraf pusat, perkembangan tubuh, perkembangan
otot kasar, otot halus, dan koordinasi gerakan motorik kasar dan motorik halus dan ko
ordinasi gerakan visual motorik.
3
Syamsu yusuf, Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja ,( Bandung : Kencana Prenada Media
Group, 2011), hlm. 101
Daftar Pustaka
Tinjauan Pustaka
A. Proses Perkembangan Kognitif
Kata kognitif atau “cognition” secara etimologi merupakan bahasa inggris yang
bersinonim dengan “knowing” atau mengetahui. Sedangkan kalau diartikan secara
luas maka kognisi adalah bagaimana memperoleh, menyusun, dan menggunakan
suatu pengetahuan. Caplin dalam mihibbin syah juga memberi pendapat yang
menyatakan bahwa kognitif merupakan semua perilaku mental yang terpusat di
dalam otak dan memiliki hubungan dengan kehendak atau konasi dengan perasaan
ataupun afeksi. Dan perilaku mental ini pun mencakup bagaimana seseorang
memahami atau member sebuah pertimbanngan terhadap sesuatu, bagaimana
mengelola informasi untuk memecahkan masalah atau kesenjangan serta
menguatkan keyakinan.4
B. Proses Perkembangan Psikososial
Menurut erikson, perkembangan kepribadian seseorang berasal dari
pengalaman bersosial yang dia lakukan seumur hidupnya sehingga dinamakan
dengan perkembangan psikososial. Perkembangan ini sangat mempenngaruhi ego
seseorang secara sadar. Identitas ego ini pun akan terus berubah karena pengalaman
baru dan informasi baru yang didapatkan dari interaksi sehari-hari dengan orang
lain.
Erik erikson memiliki keyakinan yang sama dengan siqmund freud. Ia
percaya bahwa perkembangan kepribadian seseorang akan terjadi dalam
serangkaian tahapan. Teori ini tidak seperti teori freud tentang tahapan
psikoseksual, teori perkembangan psikososial ini menggambarkan dampak dari
pengalaman social yang mencakup di seluruh umur. Erikson tertarik pada bagaimna
interaksi dan hubungan social berperan dalam pengembangan dan pertumbuhan
manusia.5
6
Santroct, J.W. Psikolog Pendidikan ; edisi terjemahan, Jakarta.
Pembahasan
A. Proses Perkembangan Kognitif
Kognisi artinya kemampuan berfikir, kemampuan dalam menggunakan otak.
Perkembangan kognisi ini berarti perkembangan anak dalam menggunakan
kekuatan berfikirnya. Dalam perkembangan kognitif, anak dalam hal ini otaknya
mulai mengembanngkan kemampuan untuk berfikir, atau mulai belajar dan
mengingat. Dunia kognitif anak pada usia ini adalah kreatif, bebas dan fantasis.
Imajinasi pada anak pun berkembang sepanjang dengannya waktu, dan pemahaman
mental mereka mengenai dunia menjadi lebih baik. Pada tingkat ini anak sudah
mulai dapat meningkatkan penggunaan bahasa dengan menirukan perilaku orang
dewasa.7
B. Proses Perkembangan Psikososial
Perkembangan psikososial adalah perkembangan yang berkaitan dengan
emosi, motivasi dan perkembangan pribadi manusia serta perubahan dalam
bagaimana individu berinteraksi dengan orang lain. Berinteraksi atau bersosialisasi
merupakan salah satu hal yang terpenting dalam berkehidupan bahkan bisa
dikatakan manusia ini merupakan makhluk social yang memerlukan orang lain atau
satu sama lain dan tidak akan mampu untuk hidup tanpa bantuan orang lain.
Dengan hidup secara social atau berinteraaksi dengan orang lain akan menjadikan
lingkungan lebih indah dan harmonis.8
C. Proses Perkembangan Bahasa
Bahasa merupakan alat untuk berkomunikasi bisa berupa lisan, tulisan atau
isyarat. Semua bahasa merupakan hasil ciptaan manusia. Beberapa konsep yang
terkait dengan bahasa adalah fonologi, morfologi, semantic, dan prakmatis.
Perkembangan bahasa dipengaruhi oleh beberapa factor diantaranya adalah factor
biologis, factor pengalaman dan juga factor budaya. Contohnya, berdasarkan
beberapa penelitian, terlihat anak yang terlahir dan dibesarkan dari kelurga yang
bisa dibilang dari social ekonomi menengah keatas cenderung memiliki bahasa
yang lebih halus dan santun. Begitu juga dengan anak yang lahir dan dibesarkan
dalam kelurga social yang ekonominya menengah kebawah cenderung memiliki
7
John W,Santrock, dkk, Perkembangan Anak…..,h.45.
8
Rifa Hidayah, Psikologi pengasuhan anak, (Malang : UIN Malang Press,2009), h.69
bahasa yang kasar dan kurang santun. Jadi lingkungan juga sangat cukup berperan
penting dalam perkembangan bahasa pada anak tetapi perkembanngan bahasa anak
ini juga tidak bisa hanya dijelaskan hanya dengan lingkungan saja yah karena itu
bisa jadi sebaliknya.9
9
Santroct, J.W. Psikolog Pendidikan ; edisi terjemahan, Jakarta.
Daftar Pustaka