Interaksi Obat Dan Efek Samping Obat Covid-19
Interaksi Obat Dan Efek Samping Obat Covid-19
OBAT COVID-19
3
Interaksi obat adalah pengaruh obat terhadap obat lain atau bahan
lain yang digunakan bersama atau terjadi bersama, termasuk
dengan makanan, suplemen, atau kondisi medis tertentu
Interaksi
obat - obat
Klasifikasi :
Drug
Interaction
Perubahan efek suatu obat dengan adanya pemakaian bersama dengan obat lain
Dampak interaksi Obat :
✓ Baik, Menguntungkan, Diharapkan
✓ Buruk, Merugikan, Tidak diharapkan
Treatment outcome is the net result of
interaction of the patient, environment,
drug and disease
• Age
• Sex
Pharmacokinetics
• Genetic/ethnic
• Drug interaction
• Body weight
• Environment
Pharmacodynamic • Nutritional status
s • Disease state
Farmakokinetika Farmakodinamika
• Interaksi obat yang mempengaruhi kadar Interaksi yang mempengaruhi aktivitas obat
obat lain dalam darah, karena pada reseptor atau target aksinya :
mempengaruhi : - Sinergisme
• Absorpsi/penyerapan
- antagonisme
• Distribusi
• Metabolisme
• Ekskresi/eliminasi Obat
Ringkasan mekanisme
Interaksi Obat
9
Interaksi obat pada fase absorpsi
Metoclopramide
Keterangan :
Kemaknaan/signifikansi interaksi Major = efek yang terjadi potensial mengancam jiwa
atau dapat menyebabkan kerusakan yang menetap
Peringkat Keparahan Dokumentasi
Moderate = efek dapat menyebabkan perubahan
signifikansi
status klinis, penambahan pengobatan, perpanjangan
rawat inap di RS
1 Major Suspected
Minor = efek biasanya ringan, efek terapetik tidak
2 Moderate Suspected bermakna. Biasanya tidak perlu terapi tambahan
Probable : sangat mungkin terjadi, tetapi tidak ada
3 Minor Suspected bukti klinis
Dari website
Lexicomp
IBM Micromedex,
dll
Terapi Covid-19
Obat-obat yang digunakan
sesuai panduan terapi
Tatalaksana Farmakologis Covid gejala sedang
Keterangan:
AZM = azitromisin
B/E = Bamlanivimab/Esetesimab
C/I = Casirivimab/imdevimab
Favi = Favipiravir
IFN- = interferon beta
IVM = Ivermectin
NTZ = Nitazoxanide
RDV = remdesivir
RBV = ribavirin
Keterangan:
AZM = azitromisin
B/E = Bamlanivimab/Esetesimab
C/I = Casirivimab/imdevimab
Favi = Favipiravir
IFN- = interferon beta
IVM = Ivermectin
NTZ = Nitazoxanide
RDV = remdesivir
RBV = ribavirin
Keterangan:
AZM = azitromisin
B/E = Bamlanivimab/Esetesimab
C/I = Casirivimab/imdevimab
Favi = Favipiravir
IFN- = interferon beta
IVM = Ivermectin
NTZ = Nitazoxanide
RDV = remdesivir
RBV = ribavirin
Keterangan:
AZM = azitromisin
B/E = Bamlanivimab/Esetesimab
C/I = Casirivimab/imdevimab
Favi = Favipiravir
IFN- = interferon beta
IVM = Ivermectin
NTZ = Nitazoxanide
RDV = remdesivir
RBV = ribavirin
Keterangan:
AZM = azitromisin
B/E = Bamlanivimab/Esetesimab
C/I = Casirivimab/imdevimab
Favi = Favipiravir
IFN- = interferon beta
IVM = Ivermectin
NTZ = Nitazoxanide
RDV = remdesivir
RBV = ribavirin
Keterangan:
AZM = azitromisin
B/E = Bamlanivimab/Esetesimab
C/I = Casirivimab/imdevimab
Favi = Favipiravir
IFN- = interferon beta
IVM = Ivermectin
NTZ = Nitazoxanide
RDV = remdesivir
RBV = ribavirin
Keterangan:
AZM = azitromisin
B/E = Bamlanivimab/Esetesimab
C/I = Casirivimab/imdevimab
Favi = Favipiravir
IFN- = interferon beta
IVM = Ivermectin
NTZ = Nitazoxanide
RDV = remdesivir
RBV = ribavirin
"Ini obat waktu saat aku diisolasi Covid. lolos satu biji
yang aku makan hampir mrenggut nyawaku, namanya
oseltamivir, ini obat barusan diminum waktu masih isolasi
di rumah sakit, dalam waktu nggak sampe satu menit
aku langsung muter-muter muntah-muntah alhamdulillah
Allah masih memperpanjang umur ku, inilah obat yang
disebut obat oseltamivir obat khusus buat flu babi
ternyata flu babi dan juga flu burung ini yang diberikan ke
aku dan aku ga mau diberikan makan selanjutnya, aku
ditanya bolak balik sama perawat bu sudah dimakan
obatnya? sudah-sudah padahal aku sembunyiin. Nih satu
yang ku makan aku bawa pulang untuk kenang-
kenangan, ini obat setan, ini berbahaya. hati- hati kalau
ada yang memberikan obat ini ini sangat berbahaya
banget. Disini dikatakan obat ini unutk menghilangkan
virus, menyembuhkan tapi ternyata obat ini sangat
berbahaya namanya Oseltamivir"
Efek samping beberapa Obat
yang dipakai untuk terapi Covid-19
Nama Obat Efek samping yang dilaporkan
Oseltamivir nausea, muntah, sakit perut, dispepsia, diare, sakit kepala, lelah, insomnia, pusing, conjungtivitis,
epistaksis, ruam; jarang reaksi hipersensitif; sangat jarang hepatitis, sindroma Steven-Johnson
(Pionas BPOM)
Favipiravir Peningkatan AST/ALT, diare, penurunan jumlah netrofil, peningkatan asam urat, mual, muntah,
sakit perut, eksim, dll ( Informatorium Obat Covid di Indonesia, 2020)
Remdesivir Gangguan gastrointestinal, hepatotoksik (Informatorium Obat COVID di Indonesia, 2020)
Azitromisin Mual, muntah, nyeri perut, diare, ruam, icterus kolestatik dan gangguan jantung (pemanjangan
interval QT0, dyspepsia, anoreksia, konstipasi, dll (Informatorium Obat COVID-19, 2020)
Tocilizumab infeksi saluran napas atas dengan gejala-gejala khas seperti batuk, hidung tersumbat, hidung
berair, nyeri tenggorokan, dan sakit kepala, reaksi pada lokasi penyuntikan, infeksi paru
(pneumonia), ruam saraf (herpes zoster), cold sores (herpes simpleks oralis), lepuh, infeksi kulit
(selulitis) yang kadang disertai demam dan menggigil, ruam dan gatal, biduran, dll ( Summary
Product Characteristic Actemra)
Gammaraas sakit kepala, demam, mual, muntah, nyeri otot atau nyeri sendi, kulit menjadi merah
(flushing),detak jantung cepat (takikardia),dan rasa sakit pada area yang disuntik.
BAGAIMANA PENATALAKSANAAN INTERAKSI DAN EFEK SAMPING OBAT ?
• Jika ada dua atau lebih obat yang diketahui berpotensi tinggi untuk
berinteraksi yang merugikan → dapat didiskusikan dengan dokter
untuk diusulkan penggantian atau penghentian obat
• Jika tidak mungkin atau tidak diterima, lakukan pemantauan ketat →
jika terjadi gejala akibat interaksi → sampaikan ke dokter
• Kemungkinan tindakan: distop, disesuaikan dosis, diatur cara
pemakaiannya
• Apoteker perlu selalu update informasi dan merujuk berbagai sumber
terpercaya terkait obat (interaksi obat dan efek samping obat)
Take Home Messages
• Kejadian interaksi dan efek samping obat pada pengobatan Covid bukan mustahil
terjadi
• Apoteker dapat berperan mencegah dan menatalaksana interaksi dan efek samping
obat dengan memberi edukasi yang tepat dan membantu memantau efek terapi
• Jika memungkinkan, dapat mendiskusikan dengan dokter penulis resep terkait obat
yang berpotensi berinteraksi untuk dilakukan pengatasan
• Apoteker harus selalu mengupdate informasi yang terbaru terkait obat, terutama
pada masa Covid dimana informasi ttg penyakit dan obatnya sangat dinamis.
Terima kasih atas perhatiannya