Anda di halaman 1dari 10

T

IN
GG
I ILM
U
K
E
SEMINAR NASIONAL SYEDZA SAINTIKA ISSN :2775-3530
“Kebijakan Strategi dan Penatalaksanaan Penanggulangan Covid di Indonesia”

S
EH
A
S EKO L

AT A N
SY E
D Z A SA I
NT I K A Web: https://jurnal.syedzasaintika.ac.id/index.php/PSNSYS Oral Presentasi

PENGARUH PEMBERIAAN JUS BELIMBING TERHADAP TEKANAN


DARAH PADA PENDERITA HIPERTENSI DI WILAYAH KERJA
PUSKESMAS LUBUK BUAYA PADANG

Andika Herlina MP1, Siti Aisyah Nur2, Fitri Wulandari3


1,2,3
Stikes Syedza Saintika
(email.andikaprawata23@gmail.com. Hp.082169951919)

ABSTRAK

Berdasarkan data dari dinas kesehatan kota padang tahun 2019. Mengatakaan bahwa penderita
hipertensi yang di Puskesmas Lubuk Buaya Padang berjumlah 11,868 orang. Tujuan penelitian
ini untuk mengetahui pengaruh pemberiaan jus Belimbing terhadap tekanan darah pada
penderita hipertensi di wilayah kerja puskesmas lubuk buaya Padang Tahun2020. Jenis
penelitian yang digunakan adalah quasy Experiment dengan desain one grup pretes
postes.penelitian ini dilakukan pada tanggal 18 September s/d 24 September tahun 2020.
Penelitian ini dilakukan dengan memberikan perlakuan intervensi jus belimbing. Populasi
aadalah seluruh penderita hipertensi yaang berjumlah 364 dengan jumlah sampel 5 orang
intervensi dengan teknik puposive sampling. Pengumpulan data menggunakan tensi meter
digital dan lembar observasi. Uji statistik menggunakan uji paired t-test. Didapatkan hasil
tekanan darah pretest yaitu 156,49/ 103,40 mmHg dan tekanan darah postest 137,80/87,40
mmHg. Hasil uji paired t-test didapatkan p value 0,002 pada tekanan darah sistole dan p value
0,001 pada tekanan darah diastole maka Ha diterima. Kesimpulan dari hasil penelitian ini
adalah ada penagruh pemberian jus belimbing terhadap tekanan darah penderita hipertensi di
Wilayah Kerja Puskesmas Lubuk Buaya Padang Tahun 2020. Saran peneliti adalah disaran
bagi pihak Puskesmas untuk melakukan pengobatan non farmakologi dan dengan pemberian
jus belimbing pada penderita hipertensi.
Kata kunci : jus belimbing; tekanan darah; hipertensi

ABSTRACT

Based on data from the Padang City Health Office in 2019, he said that there were 11,868
people with hypertension at the Lubuk Buaya Paddang Health Center. The purpose of this
study was to determine the effect of giving starfruit juice on blood pressure in hypertensive
patients in the work area of Lubuk Crocodile Health Center, Padang in 2020. The type of
research used is Quasy Experiment with one group pretest posttest design. This research was
conducted on 18 September to 24 September 2020. This research was conducted by giving star
fruit juice intervention treatment. The population is all hypertension sufferers totaling 364 with
a total sample of 5 people with intervention using purposive sampling technique. Data
collection used digital tension meter and observation sheet. Statistical test using paired t-test.
The results showed that the pretest blood pressure was 156.49 / 103.40 mmHg and the postest
blood pressure was 137.80 / 87.40 mmHg. The paired t-test results obtained p value 0.002 for
systolic blood pressure and p value 0.001 for diastolic blood pressure, so Ha is accepted. The
conclusion from the results of this study is that there is an influence of giving star fruit juice to
the blood pressure of hypertensive patients in the Lubuk Buaya Padang Public Health Center
in 2020. Researcher's suggestion is for the Health center to carry out non-pharmacological
treatment and by giving star fruit juice to hypertensive patients.
Key words: star fruit juice; blood pressure; hypertension

Prosiding Seminar Nasional STIKES Syedza Saintika 73


T
IN
GG
I ILM
U
K
E
SEMINAR NASIONAL SYEDZA SAINTIKA ISSN :2775-3530
“Kebijakan Strategi dan Penatalaksanaan Penanggulangan Covid di Indonesia”

S
EH
A
S EKO L

AT A N
SY E
D Z A SA I
NT I K A Web: https://jurnal.syedzasaintika.ac.id/index.php/PSNSYS Oral Presentasi

PENDAHULUAN orang dewasa merupakan masalah yang


Hipertensi atau tekanan darah tinggi umum di dalam masyarakat. Penyakit
merupakan penyakit silent killer, yang hipertensi sering kali dianggap hipertensi
menyebabkan banyak kematian didunia. bukanlah penyakit yang serius, sehingga
Hipertensi merupakan penyakit kronis penyakit hipertensi menyebabkan
yang menjadi sebab munculnya komplikasi berupa stroke, kebutaan,
komplikasi penyakit mematikan. gagal ginjal, dan gagal jantung. Pola
Manajemen hipertensi dilakukan secara hidup yang tidak sehat seperti makanan
farmakologis dan non farmakoogis. yang berkadar garam tinggi, makanan
Penatalaksanaan non farmakologis cepat saji, makanan yang berkolesterol,
dengan modifikasi gaya hidup, diet, kurang berolahraga, minum alkohol,
olahraga dan manajemen stres. Informasi merokok dapat meningkatkan angka
manajemen hipertensi dapat melalui kejadian hipertensi (Palmer & Williams,
pendidikan kesehatan secara berterusan 2007).
dengan pendekatan keluarga dan
individu. Hipertensi sering di sebut sebagai
Menurut data World health “The Silent Disease”, sebutan tersebut
organization atau WHO (2018), berawal dari banyaknya orang yang tidak
ditemukan sekitar 50 juta (23,8%) orang sadar telah mengidap hipertensi sebelum
dewasa Amerika menderita hipertensi. mereka melakukan pemeriksaan tekanan
Penderita hipertensi juga menyerang darah (Sutanto, 2010)Hipertensi
penduduk Thailand sekitar 19% dari total didefinikan oleh Joint Ntional
penduduk, Vietnam 35,6%, Singapura Committee on Prevention, Detection,
26,9%, Malaysia 31,9%. Indonesia Evaluation and Treatment of High Blood
memiliki angka yang cukup tinggi, yaitu Pressure JNC tahun 2003 sebagai
15% dari 230 juta penduduk, 35 juta tekanan yang lebih tinggi dari 140/90
penduduk indonesia menderita mmHg dan diklasifikasikan sesuai
hipertensi. Hipertensi juga merupakan dengan derajat keparahannya,
penyebab kematian nomor tiga di mempunyai rentangdari tekanan darah
Indonesia setelah stroke dan normal tinggi sampai hipertensi maligna
tuberkolosis, yakni mencapai 6,7% dari (Kemenkes, 2014).
populasi kematian pada semua umur di Berdasarkan hasil Riset Kesehatan
Indonesia. Dasar (Riskesdas tahun 2018)
Tekanan darah adalah salah satu menunjukan prevalensi hipertensi secara
parameter hemodinamika yang Nasional mencapai 25,8% pada tahun
sederhana dan mudah dilakukan 2013, dan mengalami penurunan dari
pengukurannya. Tekanan tahun 2007 yaitu 31,7% namun kembali
darahmenggambarkan situasi meningkat pada tahun 2018 yaitu
hemodinamika seseorang saat itu. sebanyak 34,1%. Berdasarkan prevalensi
Hemodinamika adalah suatu keadan hipertensi berdasarkan hasil pengukuran
dimana tekanan darah dan aliran darah pada penduduk usia 18 tahun sebesar
mempertahankan perfusi atau pertukaran 34,1%, dimana yang tertinggi di
zat di jaringan tubuh (muttaqin, 2009). Kalimantan Selatan (44,1%), sedangkan
Bertambahnya cairan dalam sirkulasi terendah di Papua sebesar (22,2%).
bisa menyebabkan meningkatnya Hipertensi terjadi pada kelompok umur
tekanan darah (Sutanto, 2010). 31-44 tahun (31,6%), umur 45-54 tahun
Hipertensi atau tekanan darah tinggi (45,3%), umur 55-64 tahun (55,2%).
adalah penyakit yang sering terjadi pada Dari prevalensi hipertensi sebesar 34,1%

Prosiding Seminar Nasional STIKES Syedza Saintika 74


T
IN
GG
I ILM
U
K
E
SEMINAR NASIONAL SYEDZA SAINTIKA ISSN :2775-3530
“Kebijakan Strategi dan Penatalaksanaan Penanggulangan Covid di Indonesia”

S
EH
A
S EKO L

AT A N
SY E
D Z A SA I
NT I K A Web: https://jurnal.syedzasaintika.ac.id/index.php/PSNSYS Oral Presentasi

diketahui bahwa sebesr 8,8% meningkatkan pelepasan air dan garm


terdiagnosis hipertensi. natrium. Buah belimbing kaya akan serat
Berdasarkan data dari Dinas yang akan mengikat dan berdampak pada
Kesehatan Kota Padang tahun 2019. tidak bertambahnya berat badan, salah
Mengatakan bahwa Penderita Hipertensi satu faktor resiko hipertensi. Belimbing
yang tertinggi berada pada Puskesmas juga mengandung fosfor dan vitamin C
Andalas Padang yang berjumlah 13.780 yang dapat menurunkan ketegangan atau
orang. Penderita Hipertensi yang berjenis stres yang merupakan faktor resiko
kelamin laki-laki berjumlah 6.889 orang penyebab hipertensi (Murphy,2009).
dan penderita hipertensi berjenis kelamin Berdasarkan data Puskesmas Lubuk
perempuan berjumlah 6.891 orang. Buaya Padang tahun 2019. Pasien yang
Sedangkan di peringkat ke dua yaitu di menderita hipertensi tiga bulan terakhir
Puskesmas Lubuk Buaya Padang yang tahun 2019 mulai dari bulan oktober
berjumlah11.868 orang. Penderita sampai desember bahwa laporan
Hipertensi yang berjenis Kelamin penyakit tidak menular atau hipertensi.
Laki-laki berjumlah 5.933 orang dan Jumalah penduduk 25.478 yang terdiri
penderita Hipertensi yang berjenis dari laki-laki 12.745 dan perempuan
kelamin Perempuan berjumlah 5.935 12.733. Bulan oktober yang menderita
orang. hipertensi berjumlah 129 orang. Bulan
Penanganan non farmakologis yaitu november 2019 yang menderita
membiasakan pola hidup sehat, seperti gipertensi berjumlah 139 orang, dan pada
tidak merokok, tidak minum minuman bulan desember berjumlah 96 orang jadi
keras, rajin berolahraga dan manajemen jumlah pasien hipertensi tiga bulan
diet. Diet yang diberikan pada penderita terakhir 2019 berjumlah 364 orang.
hipertensi dapat berupa tomat, Dengan rentang usia >45 tahun terdapat
semangka, pisang, avokad, buah 28 pasien, 8 pasien laki-laki dan 14
belimbing, mentimun dan buah naga pasien perempuan, dan 6 pasien yang
(suprapto, 2013). Salah satu pengobatan tidak terdaftar baik laki-laki maupun
alternatif yang bersifat perempuan
non-farmakologis, belimbing Air merpakan sumber kebutuhan
mengandung zat-zat yang bermanfaat utama bagi manusia. Setiap orang
bagi kesehatan berupa energi, memerlukan kebutuhan air sekitar
karbohidrat, diet serat, lemak, dan 60-120 liter perhari. Air harus
protein. Buah ini renyah saat dimakan, mempunyai persyaratan untuk
rasanya manis, sedikit asam dan dikonsumsi agar tidak menimbulkan
mengandung banyak vitamin C (Putra, penyakit atau infeksi bagi yang
2006). mengkonsumsi. Pemenuhan kebutuhan
Buah belimbing sangat bermanfaat air minum masyarakat saat ini sangat
dalam membantu menurunkan tekanan bervariasi.
darah karena kandungan serat, Di kota besar, dalam hal
provitamin A, vitamin C, vitamin B1, pemenuhan kebutuhan air minum
vitamin B2, fosfor, kalsium, zat besi, masyarakat juga mengkonsumsi air
kalium yang bermanfaat menurunkan minum dalam kemasan, karena praktis
tekanan darah (Ruslianti,2013). dan dianggap lebih higienis. Air ini
Buah belimbing memiliki sifat diproduksi oleh industri melalui proses
analgesik, antihipertensi dan diuretik otomatis dan disertai dengan pengujian
(Bayu dn Novairi, 2013). Diuretik kualitas sebelum diedarkan ke
memiliki efek antihipertensi dengan masyarakat. Akan tetapi, pada beberapa

Prosiding Seminar Nasional STIKES Syedza Saintika 75


T
IN
GG
I ILM
U
K
E
SEMINAR NASIONAL SYEDZA SAINTIKA ISSN :2775-3530
“Kebijakan Strategi dan Penatalaksanaan Penanggulangan Covid di Indonesia”

S
EH
A
S EKO L

AT A N
SY E
D Z A SA I
NT I K A Web: https://jurnal.syedzasaintika.ac.id/index.php/PSNSYS Oral Presentasi

tahun terakhir ini masyarakat merasa DAMIU harus bebas dari kandungan
bahwa air minum dalam kemasan total koliform dan E. coli.
semakin mahal, sehingga muncul Hasil penelitian kualitas
alternatif lain yaitu air minum yang bakteriologi pelbagai sarana air minum
diproduksi oleh depot air minum isi menunjukkan air minum telah tercemar
ulang (DAMIU). E. coli dan total koliform. Penelitian
DAMIU adalah badan usaha yang Tabor et al, di Ethiopia terhadap kualitas
mengelola air minum untuk keperluan air minum menunjukkan 45,7% tercemar
masyarakat dalam bentuk curah dan tidak koliform. Penelitian Eshcol et al, di India
dikemas. Ditinjau dari harganya air menunjukkan 36% air minum rumah
minum isi ulang lebih murah dari air tangga tidak memenuhi syarat
minum dalam kemasan, bahkan ada yang bakteriologi. Hasil penelitian Anwar, et
mematok harga hingga 1/4 dari harga al, menyatakan bahwa 37,2% air minum
air minum dalam kemasan. Adanya telah tercemar bakteriologi di Lahore.
DAMIU mempermudah masyarakat Hasil penelitian Admassu, et al,
dalam penyediaan air minum. Air minum menunjukkan 50% air minum telah
merupakan kebutuhan pokok manusia. tercemar bakteri di Gondar.
Tubuh kita memerlukan air untuk Adanya permasalahan kualitas air
kelangsungan hidup. Kita memerlukan minum isi ulang produksi DAMIU
air antara 30 – 60 liter per hari. Kegunaan mengindikasikan bahwa pengelolaan air
air yang sangat penting adalah untuk minum isi ulang belum berjalan
minum. Oleh karena itu, air minum harus maksimal. Determinan yang dapat
memenuhi syarat-syarat kesehatan, baik memengaruhi kualitas air minum isi
fisik, kimia, radioaktif maupun ulang adalah sanitasi, kebersihan
mikrobiologis agar tidak menimbulkan operator, kualitas alat desinfeksi,
gangguan kesehatan. Agar air aman kecepatan aliran air, perilaku operator
dikonsumsi, diperlukan pengolahan air dan pengemasan air. Kurang
untuk menghilangkan cemaran mikroba memadainya pelbagai determinan
atau menurunkan kadar bahan tercemar tersebut dapat menimbulkan cemaran E.
sesuai standar yang ditetapkan. coli dan total koliform sehingga
Indikator pencemaran mikroba air memengaruhi kesehatan masyarakat.
minum adalah total koliform dan Penelitian ini bertujuan menganalisis
Escherichia coli (E. coli). Total koliform cemaran mikroba dan mengetahui
adalah suatu kelompok bakteri yang determinan cemaran E.coli dan total
digunakan sebagai indikator adanya koliform pada air minum isi ulang serta
polusi kotoran. Total koliform yang melakukan pemetaan cemaran mikroba
berada di dalam makanan atau minuman di Kelurahan Air Tawar Timur, Kota
menunjukkan kemungkinan adanya Padang.
mikroba yang bersifat enteropatogenik
dan atau toksigenik yang berbahaya bagi BAHAN DAN METODE
kesehatan. Total koliform dibagi menjadi Jenis penelitian eksperimen
dua golongan4, yaitu koliform fekal, dengan menggunakan desain penelitian
seperti E. coli yang berasal dari tinja quasi exsperiment dengan one grup
manusia, hewan berdarah panas, dan Pretest-Postest Desain. Rancangan
koliform nonfekal, seperti Aerobacter penelitian ini melibatkan dua kelompok
dan Klebsiella yang bukan berasal dari perlakuan Sebelum intervensi
tinja manusia, tetapi berasal dari hewan kelompokdiberikan penelitian diawali
atau tanaman yang telah mati. Air olahan dengan pretest dan setelah intervensi

Prosiding Seminar Nasional STIKES Syedza Saintika 76


T
IN
GG
I ILM
U
K
E
SEMINAR NASIONAL SYEDZA SAINTIKA ISSN :2775-3530
“Kebijakan Strategi dan Penatalaksanaan Penanggulangan Covid di Indonesia”

S
EH
A
S EKO L

AT A N
SY E
D Z A SA I
NT I K A Web: https://jurnal.syedzasaintika.ac.id/index.php/PSNSYS Oral Presentasi

diberikan postest (Setiadi, 2013). anggota sampel antara 10 sampai 20


Populasi penelitian seluruh penderita sampel (Sugiono,2016). Sampel yang
Hipertensi yang datang berkunjung ke digunakan pada penelitian ini sebanyak 5
Puskesmas Lubuk Buaya Padang orang penderita hipertensi untuk
bulanan, pada tahun 2019 yang perlakuan jus belimbing. Analisis data
berjumlah 364 orang. Pengambilan dilakukan secara Univariatdan
sampel pada penelitian ini dengan cara Bivariatdengan menggunakan uji simple
non probability menggunakan teknik paired t-test dan uji t-tes independen.
Purposive sampling. Pada penelitian
eksperimen sederhana maka jumlah

HASIL PENELITIAN
a. Analisa univariat. Tabel 1. Rata-rata Tekanan darah Sistole dan Diastole
Penderita Hipertensi Sebelum Pemberiaan Jus Belimbing (Averrhoe Carambola
Linn)
Tekanan Darah Penderita Hipertensi Sebelum Pemberian Jus Belimbing (Averrhoe
Carambola Linn) Terhadap Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi Di
Wilaayah Kerja Puskesmas Lubuk Buaya Padang

Tekanan Mean SD Min/Max 95% CI


Darah (mmHg) (mmHg)

Sistole 156,40 9,864 145/170 144.15-168.65

Diastole 103.40 5.459 96/120 96.62-110.18

Berdasarkan tabel 1 diperoleh rata-rata Rata-rata tekanan darah Diastole


tekanan darah sistole responden sebelum responden sebelum pemberian jus
pemberian jus Belimbing (Averrhoe belimbing adalah 103,40 mmHg dengan
Carambo Linn) adalah 156,40 mmHg standar deviasi 5,459 mmHg dimana
dengan standar deviasi 9,864 mmHg tekanan darah diastole tertinggi 120
dimanan tekanan darah sistole tertinggi mmHg dan terendah 96 mmHg.
145 mmHg daan terendah 170 mmHg.

Tabel 2. Rata-rata Tekanan Darah Sistole dan Diastole Penderita Hipertensi


Setelah Pemberiaan Jus Belimbing ( Averrhoe Carambo Linn) terhadap Tekanan
Darah Pada Penderita Hipertensi Di Wilayah Kerja Puskesmas Lubuk Buaya
Rata-rata Tekanan Darah Penderita Hipertensi Setelah Pemberian Jus Belimbing
Terhadap Tekanan Darah pada Penderita Hipertensi Di Wilayah Kerja Puskesmas
Lubuk Buaya

Tekanan Mean SD Min/Max 95 % CI

Prosiding Seminar Nasional STIKES Syedza Saintika 77


T
IN
GG
I ILM
U
K
E
SEMINAR NASIONAL SYEDZA SAINTIKA e-ISSN :2775-3530
“Kebijakan Strategi dan Penatalaksanaan Penanggulangan Covid di Indonesia”

S
EH
A
S EKO L

AT A N
SY E
D Z A SA I
NT I K A Web: https://jurnal.syedzasaintika.ac.id/index.php/PSNSYS Oral Presentasi

Darah (mmHg) (mmHg)

Sistole 137,80 8,012 130/149 127,85-147,75

Diastole 87,40 4,393 80/91 81,95-92,85

Berdasarkan tabel 2 di peroleh rata-rata terendaah 130 mmHg. Rata-rata tekanan


tekanan darah sistole daan penderita darah diastole setelah pemberiaan jus
hipertensi setelah pemberian jus belimbing adalah 87,40 mmHg dengan
belimbing adalah 137,80 mmHg dengan standar deviasi 4,393 mmHg dimanan
standar deviasi 8,012 mmHg dimana tekanan darah tertinggi 91 mmHg dan
tekanan darah tertinggi 149 mmHg dan terendah 80 mmHg.
Analisa bivariat. Tabel 3. Pengarauh pemberian Jus Belimbing (Averrhoe
Carambola Linn) Terhadap Tekanan Darah Pada penderita Hipertensi Di Wilayah
Kerja Puskesmas Lubuk Buaya Padang 2020

Tekanan Selisih SD T Hitung p Value


Darah Rata-rata
(mmHg)

Sistole 18,600 6.025 6.903 0,002

Diastole 16,000 4.583 7.807 0,001

Berdasarkan tabel 3 pengaruh Pemberian didapatkan tekanan darah sistole di


Jus Belimbing terhadap tekanan dapatkan nilai p = 0,002 berarti p ≤ 0,05
darahpada penderita Hipertensi sedangkan tekanan darah diastole
didapatkan selish Tekanan darah sistole didapatkan nilai p = 0,001 berarti p ≤ 0,05
adalah 18,600 mmHg dengan standar maka di dapatkan p ≤ 0,05 dianggap
deviasi 6,025 mmHg dan selisih tekanan bermakna berarti ada pengaruh
darah diastole adalah 16,000 mmHg pemberian jus belimbing terhadap
dengan standar deviasi 4,583 mmHg. tekanan darah pada penderita hipertensi
Hasil uji statistik dengan uji paired t-test

PEMBAHASAN Berdasarkan hasil uji analisa dari


table 1 diketahui bahwa rata-rata tekanan
Rata-rata Tekanan darah Sistole dan darah sistole responden adalah 156,40
Diastole Sebelum pemberian jus mmHg dan rata-rata tekanan darah
Belimbing diastolenya 103,40 mmHg, responden
berada dalam hipertensi dengan rentang
tekanan darah dengan stadium ringan

Prosiding Seminar Nasional STIKES Syedza Saintika 78


T
IN
GG
I ILM
U
K
E
SEMINAR NASIONAL SYEDZA SAINTIKA e-ISSN :2775-3530
“Kebijakan Strategi dan Penatalaksanaan Penanggulangan Covid di Indonesia”

S
EH
A
S EKO L

AT A N
SY E
D Z A SA I
NT I K A Web: https://jurnal.syedzasaintika.ac.id/index.php/PSNSYS Oral Presentasi

140-159 mmHg. Hasil normalitas Rata-rata Tekanan Darah Sistole dan


didaapatkan nilai tekanan darah sebelum Diastole Penderita Hipertensi setelah
pemberian jus Belimbing pada tekanan pemberian jus Belimbing
darah sistole yaitu p = 0,925 berarti ≥ Berdasarkan hasil uji analisa dari
0,05, pada tekanan darah diastole yaitu p tabel 2 di ketahui bahwa rat-rata tekanan
= 0,876 berarti ≥ 0,05 yang artinya data darah sistole responden adalah 137,80
berdistribusi normal. mmHg dan rata-rata tekanan darah
Hasil penelitian ini sejalan dengan diastole 87,40 mmhg, responden berada
penelitian Nathalia (2011) tentang dalam hipertensi dengan rentang tekanan
penagruh pemberian jus belimbing darah normal tinggi 130-139 mmHg.
terhadaap perubahan tekanan darah Hasil uji normalitas didapatkan nilai
penderita hiperteensi, ditemukan rata-rata tekanan darah sistole yaitu p = 0,314
tekanan darah penderita hipertensi berarti ≥ 0,005, pada tekanan darah
sebelum diberikan jus belimbing adalah diastole yaitu p = 0,155 yang artinya data
171/82 mmHg. berdistribusi normal.
Hipertensi atau tekanan darah Hasil penelitian ini sejalan dengan
tinggi merupakan suatu kondisi medis penelitian yang dilakukan oleh Hasil
yang di tandai dengan menigkatnya penelitian ini hampir sama dengan
kontraksi pembuluh darah arteri sehingga penelitian yang dilakukan oleh Novia,
terjadi resistensi aliran darah yang dkk (2018) pengaruh pemberian jus
menigkatkan tekanan darah terhadap belimbing terhadap tekanan darah pada
dinding pembuluh darah.Buah belimbing penderita hipertensi. Ditemukan tekanan
sangat bermanfaat dalam menurunkan darah sebelum pemberian jus belimbing
tekanan darah karena kandungan serat, 161,20 mmHg. Dapat dikatakan bahwa
provitamin A, vitamin C, vitamin B1, sebelum pemberian jus belimbing,
vitamin B2, fosfor, kalium, zat besi, tekanan darah penderita hipertensi berada
kalsium ynag sangat bermanfaat untuk pada stadium 2 (160-179 mmHg).
menurunkan tekanan darah. Ruslianti Menurut Putra (2013), salah satu
(2013). penanganan hipertensi adalah buah
Menurut asumsi peneliti, setelah belimbing. Buah belimbing sifat
dilakukan pengukuran tekanan darah analgesik, antihipertensi daan diuretik
sebelum diberikan jus belimbing, tekanan (Bayu dan Novairi, 2013). Diuretik
darah responden adalah 156,40 mmHg memiliki efek anthihipertensi dengan
dan rata-rata tekanan darah diastolenya meningkatkan pelepasan air dan garam
103,40 mmHg. Tingginya tekanan darah natrium. Buah belimbing mengandung
pada responden sebelum dilakukan banyak serat yang akat mengikat lemak
perlakuan di pengaruhi oleh beberapa dan berdampak pada tidak bertambahnya
faktor seperti jenis kelamin, pendidikan. berat badaan, salah satu faktor resiko
Setelah dilakukan peneliti didapatkan hipertensi. Belimbing juga mengandung
bahwa penderita hipertensi yang fosfor dan vitamin C yang dapat
berjumlah 5 orang responden berjenis menurunkan ketegangan atau stres yang
kelamin perempuan. Dengan tingkat merupakan faktor resiko penyebab
pendidikan terendah yaitu SMP. hipertensi. Kandungan nutrisi lain yang
terdapat pada buah belimbing ini adalah

Prosiding Seminar Nasional STIKES Syedza Saintika 79


T
IN
GG
I ILM
U
K
E
SEMINAR NASIONAL SYEDZA SAINTIKA e-ISSN :2775-3530
“Kebijakan Strategi dan Penatalaksanaan Penanggulangan Covid di Indonesia”

S
EH
A
S EKO L

AT A N
SY E
D Z A SA I
NT I K A Web: https://jurnal.syedzasaintika.ac.id/index.php/PSNSYS Oral Presentasi

protein, karbohidraat, mineral, kalsium, perbedaan yang signifikan setelah


fosfor, zat besi, vitamin A, B1 dan C. pemberian jus belimbing.
Menurut asumsi peneliti, Menurut Ardiyanto (2014)
pemberian jus belimbing dapat mengungkapkan hal yang sama tentang
menurunkan tekanan darah, terbukti efektifitaas jus belimbing terhadap
dengan penurunan tekanan darah sistole penurunan tekanan darah pada lansia
dan diastole dengan cara memberikan jus Kelurahan Tawangmas Baru Kecamatan
belimbing sebanyak 1 kali sehari selama Semarang Bara,bahwa efektifnya
7 hari. Tekanan darah sistole setelah pemberian jus belimbing terhadap
pemberian jus belimbing 137,80 mmHg penurunan tekanan darah dengan nilai p=
dan tekanan darah diastole 87,40 mmHg. 0,000 berarti p < 0,05.
Terjadinya penurunan tekanan darah Belimbing dapat membantu
sistole dan diastole disebabkan karena memperlancar pencernaan makanan,
kandungan yang terdapat daalam jus selain itu belimbing juga daapat
belimbing yang sangat bermanfaat bagi membantu membantu menurunkan kadar
kesehatan tubuh. Kandungan yang kolesterol dalam tubuh dan yang
terdaapat dalam belimbing berupa terpenting belimbing dapat digunaakan
vitamin C, kalium yang tinggi dan untuk membantu menurunkan tekanan
natrium yang rendah yang mampu darah seseorang. Kombinasi antara zat
menurunkan tekanan darah. fotokimia dan mineral yang terkandung
Pengaruh Pemberian jus Belimbing dalam belimbing seperti kalium serta
Terhadap Penurunan Tekanan darah Pada kalsium menungkinkan buah belimbing
Peenderita Hipertensi Di wilayah Kerja dijadikan obat untuk menurunkan
Puskesmaas Lubuk Buaya Padang 2020. tekanan darah. Buah belimbing memiliki
Berdasarkan tabel 3 setelah efek diuretik yang dapat memperlancar
dilakukan uji statistik dengan uji Paired air seni sehingga dapat mengurangi beban
T- test didapatkan paa tekanan darah kerja jantung. Buah belimbing
sistole nilai p = 0,002 berari ≤ 0,05 dan mengandung kalium dan natrium 66:1
pada tekanan darah diastole nilai p = sehingga sangat bagus untuk penderita
0,001 berarti p ≤ 0,005. Berdasarkan hasil hipertensi (Astawan, 2009)`
uji Paired T-test maka Ha diterima, Menurut asumsi peneliti, adanya
berarti terdapat perbedaan perubahan pengaruh pemberian jus belimbing
tekanan darah setelah pemberiaan jus terhadap tekanan darah pada penderita
belimbing pada penderita hipertensi di hipertensi. Tekaanan darah sistole daan
wilayah kerja puskesmas Lubuk Buaya diaastole sebelum dan sesudah pemberian
Padang. jus belimbing memiliki perbedaan yang
Hasil penelitian ini hampir sama signifikan. Penurunan tekanan darah ini
dengan penelitian oleh Putri (2011) di sebabkan karena pemberian jus
efektifitas nuah belimbing terhadap belimbing sebanyak satu kali dalam tujuh
penurunan tekanan darah pada penderita hari. Kandungan yang terdapat pada
hipertensi di Sumolopen Kelurahan belimbing seperti kalium, kalsium dan
Balongsari Kota Mojokerto, diperoleh efek diuretik yang mampu mengurangi
hasil nilai p = 0,000 berarti p ≤ 0,005 beban kerja jantung, sehingga sangat
yang akan menunjukan bahw terdapat memungkinkan dalam menurunkan

Prosiding Seminar Nasional STIKES Syedza Saintika 80


T
IN
GG
I ILM
U
K
E
SEMINAR NASIONAL SYEDZA SAINTIKA e-ISSN :2775-3530
“Kebijakan Strategi dan Penatalaksanaan Penanggulangan Covid di Indonesia”

S
EH
A
S EKO L

AT A N
SY E
D Z A SA I
NT I K A Web: https://jurnal.syedzasaintika.ac.id/index.php/PSNSYS Oral Presentasi

tekanan darah. Terapi jus belimbing dapat Astawan. (2009). sehat dengan buah.
dipilih sebagai alternatif dalam Dian Rakyat : Jakarta Bangun, A.,
meurunkan tekanan darah. Dan Ahmad, L. 2014. Pengaruh
Terapi Jus Belimbing Manis
KESIMPULAN DAN SARAN (AvergiaCarambola linn) terhadap
Kesimpulan Tekanan Darah Lansia dengan
Berdasarkan penelitian yang telah Hipertensi.
dilakukan tentang pengaruh pemberiaan Ardiyanto, DKK. 2014. Efektifitas Jus
jus belimbing terhadap tekanan darah Belimbing Manis Terhadap
pada penderita hipertensi, didapatkan PenurunanTekanan Darah Pada
kesimpulan adalah Rata-rata tekanan Lansia Di Kelurahan Tawangmas
darah pada penderita hipertensi sebelum Baru KecematanSemarang Barat.
dilakukan pemberian jus belimbing Bangun, A. S. (2016). Cara Sehat Alami
hasilnya di atas 140 mmHg sedangkan Mengatasi Hipertensi dengan ramuan
Rata-rata tekanan darah pada penderita herbal dan terapi jus. Bandung:
hipertensi setelah dilakukan pemberian house.
jus belimbing adalah 137,80 mmHg Bayu. A., Dan Novairi. A. 2013.
artinya mengalami penurunan dan Ada Pencegahan & Pengobatan Herbal.
pengaruh pemberian jus Nusa Creativa :Yogyakarta.
belimbingterhadap tekanan darah pada Bustan M.N ( 2015) Manajemen
penderita hipertensi di wilayah kerja Pengendalian Penyakit Tidak
puskesmas Lubuk Buaya Padang Tahun MenularJakarta : Rineka Cipta.
2020. Junaidi , E. d. (2013). Hipertensi Kandas
Berkat Herbal. Jakarta: FMedia.
Saran Lubna. (2013). Jus Penakluk Penyakit
Memberikan informasi dan Hipertensi Ajaib Aneka Olahan Jus
masukan bagi pengelola program Obat Alami. Fashbooks :
kesehatan khususnya program penyakit Yogyakarta
tidak menular dalam mengembangkan Majid, A. (2018). Asuhan Keperawatan
penatalaksanaan non farmakologi untuk pada Pasien Dengan Gangguan
mengontrol tekanan darah pada penderita Sistem Kardiovaskuler.
hipertensi. Yogyakarta: Pustaka Baru Press.
Munaroh, l., & bambang wijatmadi, k.
(2007). pengaruh pemberian jus
DAFTAR PUSTAKA buah belimbing dan jus mentimun
terhadap penurunan tekanan darah
Arza, p. a. (2018). pengaruh pemberian
sistolik dan diastolik penderita
jus Averrhoa carambola terhadap
hipertensi. Universitas Airlangga.
penurunan tekanan darah pada lansia
Nathalia, V. 2017. Pengaruh pemberian
penderita hipertensi. stikes perintis
Jus Buah belimbing Terhadap
padang.
Perubahan Tekanan Darah
Aspiani, R. Y. (2016). Asuhan
Penderita Hipertensi di Panti
Keperawatan Klien Gangguan
Jompo.
Kardiovaskuler. jakarta: EGC.

Prosiding Seminar Nasional STIKES Syedza Saintika 81


T
IN
GG
I ILM
U
K
E
SEMINAR NASIONAL SYEDZA SAINTIKA e-ISSN :2775-3530
“Kebijakan Strategi dan Penatalaksanaan Penanggulangan Covid di Indonesia”

S
EH
A
S EKO L

AT A N
SY E
D Z A SA I
NT I K A Web: https://jurnal.syedzasaintika.ac.id/index.php/PSNSYS Oral Presentasi

Ningsih, W. (2014) Pengaruh Pemberian dan belimbing terhadap perubahan


Jus Mentimun terhadap Tekanan tekanan darah. Fakultas Farmasi
Darah pada penderita hipertensi. dan Ilmu Kesehatan, USM
STIKes Mojokerto. Indonesia.
Notoatmodjo. (2012). Pengantar Asuhan Sabe"ih, Y. (2013). Khasiat Ajaib Herbal
Keperawatan Klien dengan Daun Umbi Buah Di Sekitar Kita.
Gangguan Sistem Kardiovaskuler. Vicosta Publisher : Jakarta Barat
Salemba Medika : Jakarta Sutanto. (2010). CEKAL (Cegah &
Putra, W, S. (2013). 68 Buah Ajaib Tangkal) PENYAKIT MODREN.
Penangkal Penyakit. Katahati : Andi Offeset: Yogyakarta
Yogyakarta Suprapto, I. H. (2014). Menu Ampuh
Putri, I. 2011. Efektifitas Buah Atasi Hipertensi. Noteebook:
Belimbing Terhadap Penurunan Yogyakarta.
Tekanan Darah Pada Penderita Triyanto, E. (2014). Pelayanan
Hipertensi di Sumolepen Keperawatan bagi Penderita
Kelurahan Balongsari Kota Hipertensi Secara Terpadu. Graha
RISKESDAS.
Mojokerto. 2013. Pravelensi Ilmu : Yogyakarta
Hipertensi Menurut Riset Wijaya, Dan Dewi, T.Q.(2017).
Kesehatan Dasar 2013 [internet]. Bertanam 13 Tanaman Buah di
Kemenkes RI 2013 Perkarangan. PenebarSwadaya :
Ruslianti. 2013. Jus Ajaib Penumpas Jakarta.
Penyakit. PT Agromedia Pustaka:
Jakarta Selatan.
Syapitri, H., & Simanjuntak, E. (2019).
perbandingan efektivitas mentimun
.

Prosiding Seminar Nasional STIKES Syedza Saintika 82

Anda mungkin juga menyukai