sebagai listrik dinamis. Muatan listrik akan mengalami pergerakan apabila ada beda potensial
dalam suatu rangkaian tertentu yang disebut rangkaian listrik. Bagaimanakah muatan listrik
bergerak? Apakah yang menjadi penyebab muatan listrik bergerak? Bagaimanakah rangkaian
listriknya? Teman-teman telah tahu bahwa suatu zat terdiri dari bagian-bagian kecil yang disebut
atom. Untuk masing-masing atom mempunyai inti yang berada di pusatnya. Inti atom dikelilingi oleh
elektron seperti halnya pada tata surya kita bahwa planet-planet mengelilingi matahari. Untuk jenis
bahan tertentu, elektron-elektron tersebut dapat dengan mudah bergerak. Elektron tersebut
mendorong elektron yang lainnya dan berpindah dari satu atom ke atom yang lainnya, oleh
karenanya akan terlihat seperti barisan elektron. Tumbukan antarelektron yang terjadi menghasilkan
sejumlah energi yang mengalir. Pada saat teman - teman menyalakan lampu, radio, atau setrika
listrik pada dasarnya memberi perintah pada barisan elektron supaya mulai bergerak dari sumber
tegangan menuju alat listrik yang dipakai. Energi yang menggerakkan elektron disebut
sebagai energi listrik. Gerakan dari barisan elektron tersebut yang menyebabkan mengapa lampu
menjadi menyala, radio dapat berbunyi, dan setrika listrik menjadi panas. Bergeraknya elektron -
elektron dalam kawat atau kabel dinamakan arus listrik. Para ahli sudah membuat suatu
kesepakatan bahwa arus listrik akan mengalir dari kutub positif menuju kutub negatif. Sehingga,
arah arus listrik akan selalu berlawanan dengan arah aliran elektron. Apabila barisan elektron
bergerak ke arah kiri, arah arus listrik akan bergerak ke arah kanan. Sebaliknya, apabila barisan
elektron bergerak ke arah kanan maka arus listrik akan bergerak ke arah kiri.
Sesaat sesudah kita menyalakan lampu atau radio, bola lampu atau radio tersebut akan menyala.
Hal ini memberi gambaran bahwa barisan elektron yang mengalir melewati bola lampu atau radio
Pada saat kita menghubungkan sakelar, elektron-elektron pada kawat penghubung mendapatkan
energi untuk bergerak dari kutub negatif baterai menuju kutub positif baterai melalui lampu. Hal
tersebut menunjukkan bahwa arus listrik mengalir dari kutub positif baterai melewati lampu ke kutub
negatif baterai. Sebagai akibatnya, lampu akan menyala. Pada saat sakelar terbuka, gerakan
elektron berhenti sebab kawat penghubungnya putus sehingga lampu tidak menyala. Begitu juga
pada waktu salah satu ujung kawat penghubung terbuka, hal tersebut menjadikan hubungan yang
terputus sehingga barisan elektron tidak bisa bergerak lagi. Rangkaian dengan sumber tegangan
serta kawat penghubung yang saling bersatu dengan demikian tidak ada ujung pangkalnya, inilah
Pada saat kita memperbesar sumber tegangan listruk, ini berarti bahwa kita telah memberikan
energi listrik yang lebih besar lagi pada rangkaian, dengan demikian elektron pun akan bergerak
semakin cepat yang mengakibatkan jumlah elektron yang melewati lampu dalam satuan waktu
semakin banyak dan nyala lampu akan semakin terang. Pengertian kuat arus listrik adalah
banyaknya muatan listrik yang mengalir setiap detik. Simbol kuat arus listrik adalah I. Apabila
muatan listrik disimbolkan dengan huruf Q dan waktu disimbolkan dengan huruf t, kuat arus
satuan waktu adalah sekon (s) maka satuan kuat arus listrik adalah coulomb per sekon (C/s) atau
Alat yang dipakai untuk mengukur besarnya kuat arus listrik pada suatu rangkaian disebut sebagai
amperemeter. Oleh sebab yang diukur adalah arus listrik atau aliran elektron pada suatu rangkaian,
maka amperemeter dipasang secara seri karena dipakai sebagai jalan aliran elektron. Sebelum
avometer. Pada waktu sekarang ini, terdapat avometer analog dan digital. Pada avometer analog,
cara pembacaan skala adalah berdasarkan pada jarum yang menunjuk angka pada panel.
Sedangkan pada avometer digital, kita cukup melihat angka saja yang tertera di panel. Avometer
analog ataupun digital mempunyai ketelitian tertentu. Semakin besar ketelitiannya, semakin tepat
pengukuran yang bisa dilakukan avometer tersebut. Rumus menghitung besarnya arus listrik adalah
sebagai berikut:
2. Komponen Listrik
a). Sakelar
Secara umum bahwa alat-alat listrik ataupun elektronika telah dilengkapi dengan sebuah atau
beberapa buah sakelar. Pengertian sakelar adalah alat yang bisa membuat arus listrik menjadi
mengalir atau terputus. Ada beberapa jenis sakelar yang semuanya mempunyai fungsi yang sama,
yaitu untuk mengalirkan ataupun untuk memutuskan arus listrik. Pada prinsipnya, sakelar terdiri dari
dua keping penghantar yang bisa diputus atau disambungkan sesuai dengan kebutuhan. Bagian-
maka kedua logam akan bersentuhan. Hal tersebut yang menyebabkan sakelar dalam posisi hidup
(on) dan arus listrik akan mengalir. Pada saat sakelar dalam posisi mati (off ), muatan listrik tidak
bisa menyeberang lewat sakelar tersebut. Arus listrik akan terhenti mengalir dan benda-benda listrik
b). Sekering
Pengertian sekering adalah alat listrik yang dipakai untuk memutuskan arus listrik dengan otomatis.
Ada berbagai macam bentuk dan ukuran sekering yang dipasarkan. Alat elektronik yang dijual di
pasar umumnya telah dilengkapi dengan sekering yang disebut fuse. Secara umum pemasangan
akibat arus listrik yang tiba-tiba membesar pada saat pemakaian. Sekering dibuat dalam upaya
untuk mencegah masuknya arus yang terlalu besar pada rangkaian listrik karena adanya hubungan
singkat. Hubungan singkat terjadi karena adanya sentuhan secara langsung antara kutub positif dan
kutub negatif rangkaian sehingga timbul arus listrik yang terlalu besar. Kondisi tersebut
disebut korsleting atau korslet. Dari keadaan listik yang korslet akan menyebabkan arus listrik
menjadi membesar dan kawat menjadi panas. Sebagai akibatnya, bagian kabel akan menjadi
terbakar. Salah satu penyebab awal terjadinya kebakaran yaitu adany apercikan api pada kabel
listrik yang terbakar karena korslet. Oleh sebab itu, pakailah sekering supaya dapat terjadinya
kebakaran akibat korslet dapat dicegah. Kawat sekering merupakan kawat yang terbuat dari kawat
kecil, pendek, dan mudah meleleh. Secara umum, kawat sekering terbuat dari bahan timah atau
perak. Dengan begitu, apabila arus listrik membesar maka kawat akan cepat meleleh dan putus.
Rangkaian kawat pada sekering terputus dan kabel lain yang berada di dalam rangkaian tidak
sempat panas. Kawat sekering ini dimasukkan ke dalam tabung porselen berpasir yang dapat
memadamkan api. Tujuannya yaitu supaya sekering tidak menyala pada waktu kawat sekering
Artikel yang terkait dengan judul :Listrik Dinamis (Artikel Materi IPA SMP/MTs Kelas
9)
Cahaya : Sifat Cahaya dan Merancang Model Periskop (Pelajaran IPA SD/ MI
Kelas V)Cahaya : Sifat Cahaya dan Merancang Model Perisko ...
Sistem Reproduksi pada Manusia (Artikel Materi IPA SMP/MTs Kelas 9)Sistem
Reproduksi pada Manusia (Artikel Materi IP ...
Tahukah teman, bagaimana lampu sepeda bisa menyala? Hal tersebut terjadi karena adanya arus
listrik dari dinamo sepeda. Pengertian dinamo adalah sebuah sumber energi listrik yang bisa
mengubah energi gerak, yaitu gerak berputar roda sepeda menjadi energi listrik. Selain dinamo,
ada juga sumber energi listrik yang lainnya, seperti baterai, akumulator (aki), elemen volta,
generator, dan sel surya. Agar arus listrik bisa mengalir dalam suatu kawat penghantar rangkaian
listrik, maka antara kedua ujung kawat tersebut harus mempunyai beda potensial. Alat yang bisa
menghasilkan beda potensial disebut sumber tegangan listrik. Seperti halnya dengan air, pada arus
listrik juga akan mengalir dari potensial tinggi ke potensial rendah. Aliran air akan terhenti apabila
permukaaan air sudah sama tinggi. Untuk dapat mengembalikan supaya terjadi perbedaan
ketinggian, air harus dipompa kembali ke atas. Pada suatu sumber tegangan, kutub positif
mempunyai potensial yang lebih tinggi daripada kutub negatif. Oleh karena itu, arus listrik akan
mengalir dari kutub positif menuju kutub negatif. Beda potensial listrik dinamakan tegangan
listrik dan untuk satuannya yaitu volt. Terdapat berbagai macam jenis sumber tegangan listrik antara
lain baterai (elemen kering), akumulator (aki), dan elemen volta. Sumber tegangan listrik pada
rangkaian disimbolkan dengan huruf V. Beda potensial listrik adalah banyaknya energi yang dipakai
untuk memindahkan muatan listrik dari titik yang potensialnya tinggi ke titik yang potensialnya
rendah. Simbol untuk beda potensial listrik adalah huruf V, singkatan dari voltage dan dirumuskan
sebagai berikut:
Alat yang dipakai untuk mengukur tegangan listrik disebut voltmeter. Seperti halnya pada
amperemeter, voltmeter pun ada yang berdiri sendiri dan ada yang bergabung dengan alat ukur
yang lain. Pembacaan skala pada voltmeter mirip dengan amperemeter dan satuan yang digunakan
ukur arus listrik. Sebab beda potensial terjadi antara dua titik yang berbeda, yaitu potensial tinggi
dan potensial rendah, maka pemasangan alat ukur voltmeter harus dipasang pada dua titik tersebut
Supaya dapat menghasilkan arus listrik pada suatu rangkaian, diperlukan beda potensial. Dengan
menggunakan baterai merupakan salah satu cara untuk menghasilkan beda potensial tersebut.
George Simon Ohm (1787–1854) menentukan dengan percobaannya bahwa arus pada kawat
logam sebanding dengan beda potensial V yang diberikan ke ujung-ujungnya. Apabila teman -
teman menghubungkan kawat ke baterai 6 V, aliran arus akan dua kali lipat dibandingkan apabila
dihubungkan ke baterai 3 V. Berapa besar aliran arus pada kawat tidak hanya bergantung pada
tegangan, namun juga akan tergantung pula pada hambatan yang diberikan kawat terhadap aliran
elektron. Karena adanya interaksi dengan atom-atom kawat maka elektron-elektron menjadi
melambat. Semakin tinggi hambatan ini, maka akan semakin kuat arus untuk suatu tegangan V
Persamaan V=IR dikenal sebagai hukum ohm. Bahan atau alat yang tidak mengikuti hukum ohm
disebut sebagai nohohmik. Satuan untuk hambatan disebut Ohm (Ω). Karena R = V/I maka 1,0 Ω
Fungsi hambatan atau sering disebut resistor yaitu untuk mengatur besar atau kecilnya arus listrik
yang mengalir pada suatu rangkaian tertutup. Hambatan dalam suatu rangkaian bisa dipasang
secara seri, paralel, atau dipasang kombinasi keduanya.
a. Rangkaian Seri
Pada saat dua atau lebih hambatan dipasang dari ujung ke ujung maka dikatakan hambatan
Muatan yang melewati R1 akan melewati R2 dan R3, oleh karenanya arus I yang sama melewati
setiap hambatan.
Apabila dilihat dari rangkaian, tegangan sumber akan sama dengan jumlah tegangan dalam setiap
hambatan.
Berdasarkan hukum ohm maka tegangan untuk tiap - tiap hambatan adalah seperti yang berikut ini:
Untuk contohnya yaitu apabila baterai 12 V dihubungkan dengan resistor 4 Ω, arus akan menjadi 3
A. Namun apabila baterai 12 V dihubungkan dengan tiga buah resistor 4 Ω yang dirangkai seri,
2. Rangkaian Paralel
Pada rangkaian paralel, arus total I yang meninggalkan baterai terbagi menjadi 3 cabang. Oleh
sebab muatan listrik tetap, maka arus yang masuk ke dalam titik cabang harus sama dengan arus
Olehkarenanya, tegangan sumber diberikan pada setiap hambatan. Untuk mengetahui hambatan
Beberapa sumber tegangan listrik yang sering dipakai di antaranya yaitu elemen kering, elemen
a. Elemen Volta
Untuk pertama kalinya elemen volta oleh Alesandro Volta (1745–1827). Elemen volta merupakan sel
b. Elemen Kering
Baterai merupakan elemen kering atau sel kering. Elemen kering ini mengubah energi kimia menjadi
energi listrik. Baterai terdiri atas dua elektroda dan masing-masing elektroda memiliki bahan kimia
yang berbeda. Terdapat berbagai jenis, tipe, dan ukuran baterai. Baterai dipakai sebagai sumber
energi, misalnya untuk menggerakkan mobil mainan, menyalakan lampu senter, radio, dan remote
TV. Sebuah baterai ukuran kecil, umumnya mempunyai tegangan sebesar 1,5 V. Baterai yang
disusun seri menghasilkan nilai tegangan yang lebih besar. Besarnya tegangan total baterai yang
Apabila tiga baterai bertegangan 1,5 V dipasang seri, tegangan total rangkaian itu menjadi 4,5 V,
yaitu dari hasil penjumlahan 1,5 V + 1,5 V + 1,5 V. Secara matematis, perumusannya bisa kita tulis
Alat elektronika yang memakai baterai sebagai sumber energi listriknya, dianjurkan dimatikan
apabila tidak dipergunakan, karena energi kimia dalam baterai akan cepat habis dan baterai tidak
c. Akumulator
Akumulator (aki) termasuk elemen sekunder, artinya elemen yang reaksi kimianya bisa dibalik.
Pada proses pengisian aki, kutub positif aki dipasangkan pada kutub negatif sumber tegangan arus
searah dan kutub negatif aki dipasangkan pada kutub positif sumber tegangan arus searah. Reaksi
kimia yang terjadi pada waktu mengisi aki berkebalikan dengan reaksi kimia pada waktu aki dipakai.
Pada kehidupan sehari-hari, aki sering kita dijumpai di mobil ataupun motor. Aki dimanfaatkan untuk
menghidupkan mesin mobil sebagai sumber energi listrik. Untuk daerah yang belum terjangkau oleh
jaringan listrik PLN, aki dapat dipakai sebagai sumber energi untuk TV dan radio.