Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN AWAL PRAKTIKUM KIMIA FISIKA I

“TEGANGAN PERMUKAAN” OBJEK II

OLEH:
ULFA MUTIA (1930110012)

REKAN KERJA:
1. SUCI RAMADHANI
2. TAZKIYATUL MARJAN

ASISTEN LABOR:
RAHMA JONI, M.Si

DOSEN PENGAMPU:
RAHMA JONI, M.Si

JURUSAN TADRIS KIMIA


FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
BATUSANGKAR
2021
Tegangan Permukaan
I. Tujuan
a. Menentukan tegangan permukaan cairan atau larutan
b. Untuk mempelajari efek zat aktif terhadap permukaan terhadap nilai
tegangan permukaan
II. Teori
Tegangan permukaan adalah gaya persatuan panjang yang harus
dikerjakan sejajar permukaan untuk mengimbangi gaya tarikan kedalam pada
cairan. Hal tersebut terjadi karena pada permukaan, gaya adhesi (antara cairan
dan udara) lebih kecil dari pada gaya kohesi antara molekul cairan sehingga
menyebabkan terjadinya gaya kedalam pada permukaan cairan (giancoli,
2001).
Tegangan permukaan terjadi karena permukaan zat cair cenderung untuk
menegang, sehingga permukaannya tampak seperti selaput tipis. Hal ini
dipengaruhi oleh adanya gaya kohesi antara molekul air. Pada zat cair yang
adesiv berlaku bahwa besar gaya kohesinya lebih kecil dari pada gaya
adesinya dan pada zat yang nonadesiv berlaku sebaliknya. Salah satu model
peralatan yang sering digunakan untuk mengukur tegangan permukaan zat cair
adalah pipa kapiler. Salah satu besaran yang berlaku pada sebuah pipa kapiler
adalah sudut kontak, yaitu sudut yang dibentuk oleh permukaan zat cair yang
dekat dengan dinding. Sudut kontak ini timbul akibat gaya tarik menarik
antara zat yang sama (gaya kohesi) dan gaya tarik-menarik antara molekul zat
yang berbeda (adesi). (Giancoli, 2001)
Di dalam zat cair suatu molekul di kelilingi oleh molekul-molekul
lainnya yang sejenis dari segala arah sehingga gaya tarik menarik molekul
(kohesi) adalah sama. Pada permukaan zat cair terjadi suatu gaya tarik
menarik antar molekul zat cair dengan molekul udara (gaya adhesi). Gaya
adhesi lebih kecil bila dibandingkan dengan gaya kohesi, sehingga molekul di
permukaan zat cair cendrung untuk masuk kedalam. Tetapi hal ini tidak terjadi
karena adanya gaya yang bekerja sejajar dengan permukaan zat cair untuk
mengimbangi. Sedangkan tegangan antar permukaan karena gaya adhesi
antara zat cair untuk mengimbangi gaya kohesi. Sedangkan tegangan antar
permukaan selalu lebih kecil dari tegangan permukaan. (Lachman,1989)
Molekul biasanya saling tarik menarik. Dibagian dalam cairan, setiap
molekul cairan dikelilingi oleh molekul molekul cairan di samping dan di
bawah. Di bagian atas tidak ada molekul cairan lainnya karena molekul cairan
tarik-menarik satu dengan yang lainnya, maka terdapat gaya total yang
besarnya nol pada molekul yang berada di bagian dalam caian. Sebaliknya
molekul cairan yang terletak di permukaan di tarik oleh molekul cairan yang
berada di samping dan bawahnya. Akibatnya, pada permukaan cairan terdapat
gaya total yang berarah ke bawah karena adanya gaya total yang arahnya ke
bawah, maka cairan yang terletak di permukaan cenderung memperkecil luas
permukaannya dengan menyusut sekuat mungkin. Hal ini yang menyebabkan
lapisan cairan pada permukaan seolaholah tertutup oleh selaput elastis yang
tipis.(David, 1991)
Tegangan permukaan bervariasi antara berbagai cairan. Air memiliki
tegangan permukaan yang tinggi dan merupakan agen pembasah yang buruk
karena air membentuk droplet, misalnya tetesan air hujan pada kaca depan
mobil. Permukaan air membentuk suatu lapisan yang cukup kuat sehingga
beberapa serangga dapat berjalan diatasnya (Suminar, 2001).
Tegangan yang terjadi pada air akan bertambah dengan penambahan
garam-garam anorganik atau senyawa-senyawa elektrolit, tetapi akan
berkurang dengan penambahan senyawa organik tertentu antara lain sabun.
Didalam teori ini dikatakan bahwa penambahan emulgator akan menurunkan
dan menghilangkan tegangan permukaan yang terjadi pada bidang batas
sehingga antara kedua zat cair tersebut akan mudah bercampur (Mawarda,
2009).
Permukaan zat cair berperilaku seakan-akan mengalami tegangan dan
tegangan ini yang bekerja sejajar dengan permukaan, muncul dari gaya tarik
antar molekul. Tegangan permukaan didefinisikan sebagai gaya F per satuan
panjang L yang bekerja melintasi semua garis pada permukaan, dengan
kecenderungan menarik permukaan penutup:
Y=

Dimana
Y= tegangan permukaan (N/m)
F= gaya (newton)
I= panjang permukaan selaput fluida (m)

Faktor yang Mempengaruhi Tegangan Permukaan


Molekul biasanya saling tarik-menarik. Dibagian dalam cairan, setiap
molekul cairan dikelilingi oleh molekul-molekul cairan di samping dan di
bawah. Di bagian atas tidak ada molekul cairan lainnya karena molekul
cairan tarik-menarik satu dengan yang lainnya, maka terdapat gaya total yang
besarnya nol pada molekul yang berada di bagian dalam caian. Sebaliknya
molekul cairan yang terletak di permukaan di tarik oleh molekul cairan yang
berada di samping dan bawahnya. Akibatnya, pada permukaan cairan
terdapat gaya total yang berarah ke bawah karena adanya gaya total yang
arahnya ke bawah, maka cairan yang terletak di permukaan cenderung
memperkecil luas permukaannya dengan menyusut sekuat mungkin. Hal ini
yang menyebabkan lapisan cairan pada permukaan seolah-olah tertutup oleh
selaput elastis yang tipis.
Pada dasarnya tegangan permukaan suatu zat cair dipengaruhi oleh
beberapa factor diantaranya suhu dan zat terlarut. Dimana keberadaan zat
terlarut dalam suatu cairan akan mempengaruhi besarnya tegangan
permukaan terutama molekul zat yang berada pada permukaan cairan
berbentuk lapisan monomolecular yang disebut dengan molekul surfaktan.
Faktor-faktor yang menpengaruhi :
1. Suhu
Tegangan permukaan menurun dengan meningkatnya suhu, karena
meningkatnya energy kinetik molekul.
2. Zat terlarut (solute)
Keberadaan zat terlarut dalam suatu cairan akan mempengaruhi
tegangan permukaan. Penambahan zat terlarut akan meningkatkan
viskositas larutan, sehingga tegangan permukaan akan bertambah besar.
Tetapi apabila zat yang berada dipermukaan cairan membentuk lapisan
monomolecular, maka akan menurunkan tegangan permukaan, zat
tersebut biasa disebut dengan surfaktan.
3. Surfaktan
Surfaktan (surface active agents), zat yang dapat mengaktifkan
permukaan, karena cnderung untuk terkonsentrasi pada permukaan atau
antar muka. Surfaktan mempunyai orientasi yang jelas sehingga
cenderung pada rantai lurus. Sabun merupakan salah satu contoh dari
surfaktan.
Molekul surfaktan yang bersifat amfifil yaitu suatu molekul yang
mempunyai dua ujung yang terpisah, yaitu ujung polar (hidrofilik) dan
ujung non polar (hidrifobik). Sifat surfaktan yang amfifil menyebabkan
surfaktan diadsorpsi pada antar muka baik itu cair/gas (yang tidak saling
bercampur).
4. Jenis Cairan
Pada umumnya cairan yang memiliki gaya tarik antara molekulnya besar,
seperti air, maka tegangan permukaannya juga besar. Sebaliknya pada
cairan seperti bensin karena gaya tarik antara molekulnya kecil, maka
tegangan permukaannya juga kecil.
5. Konsentrasi Zat Terlarut
Konsentrasi zat terlarut (solut) suatu larutan biner mempunyai pengaruh
terhadap sifat-sifat larutan termasuk tegangan muka dan adsorbsi pada
permukaan larutan. Telah diamati bahwa solut yang ditambahkan
kedalam larutan akan menurunkan tegangan muka, karena mempunyai
konsentrasi dipermukaan yang lebih besar daripada didalam larutan.
Sebaliknya solut yang penambahannya kedalam larutan menaikkan
tegangan muka mempunyai konsentrasi dipermukaan yang lebih kecil
daripada didalam larutan.
Dalam pengukuran tegangan permukaan terdapat beberapa metode yang
bisa dilakukan diantaranya:
a. Metode cincin de-Nouy
Cara ini dapat digunakan untuk mengukur tegangan permukaan dan tegangan
antar permukaan zat cair. Prinsip kerja alat ini berdasarkan pada kenyataan
bahwa gaya yang dibutuhkan untuk melepaskan cincin yang tercelup pada zat
cair sebanding dengan tegangan permukaan atau tegangan antar muka. Gaya
yang dibutuhkan untuk melepaskan cincin dalam hal ini diberikan oleh kawat
torsi yang dinyatakan dalam dyne.
b. Metode kenaikan kapiler
Ada beberapa metode penentuan tegangan muka diantaranya adalah metode
kenaikan pipa kapiler. Metode kenaikan pipa kapiler merupakan metode bila
suatu pipa kapiler dimasukkan kedalam cairan yang membasahi dinding
maka cairan akan naik kedalam kapiler karena adanya tegangan muka.
Kenaikan cairan sampai suhu tinggi tertentu sehingga terjadi keseimbangan
antara gaya keatas dan kebawah.
2
Gaya kebawah: F= h g
Dimana: h = tinggi permukaan
g = percepatan grafitasi
= berat jenis
r = jari jari kapiler
III. Prosedur Percobaan
Alat dan bahan
No Alat dan Bahan Fungsi
1 Pipa kapiler Mengambil sampel cair dalam
jumlah kecil
2 Gelas piala Tempat melakukan reaksi kimia
3 Labu ukur Mengukur volume cairan dan
membuat cairan dengan volume
tertentu dengan tingkat ketelitian
yang tinggi
4 Neraca analitik Untuk mengukur massa sampel
5 Penggaris Untuk mengukur
6 Aquades Sebagai pelarut
7 Detergen Bahan utama pada praktikum ini
8 Garam Sebagai zat aktif

Langkah Kerja
1. Cuci pipa kapiler sampai bebas dari lemak
2. Celupkan kapiler kedalam aquades, tunggu beberapa saat air akan naik
kedalam kapiler dan catat ketinggiannya. Ukur suhu air untuk menentukan
massa jenis air
3. Keringkan kapiler kemudian celupkan kedalam larutan detergen dan ukur
detergen dalam pipa kapiler
4. Tentukan massa jenis larutan detergen
5. Hitung tegangan permukaan larutan detergen
6. Hitung tegangan permukaan larutan detergen dengan adanya pengaruh
garam
DAFTAR PUSTAKA

Atkins, P.W. 1994. Kimia Fisika edisi ke-4 jilid 1. Erlangga: Jakarta
Giancoli,Douglas. 2001. Fisika Dasar. Jakarta:Erlangga
Halliday,David. 1991. Fisika Dasar jilid I. Jakarta: Erlangga
Lachman, Paul. 1989. Fisika Mekanika Klasik. Jakarta: Esis
Suminar,Priyadi. 2001. Fisika Dasar Edisi III jilid I .yogyakarta: Graha ilmu

Anda mungkin juga menyukai