Anda di halaman 1dari 23

PROPOSAL ROLEPLAY PENERIMAAN PASIEN BARU

MANAJEMEN KEPARAWATAN

Dosen Pembimbing :Wardatul Washilah,S.Kep,.Ns.,M,Kep.

Disusun Oleh : Kelompok II

1. Akidah Akhlaq 14201.09.17006


2. Ayuk Yuliantika 14201.09.17008
3. Geta Rizki Magfiroh 14201.09.17020
4. Husnul Khotimah 14201.09.17022
5. Ike Fitriah 14201.09.17024
6. Imrob Bukhori 14201.09.17025
7. Mahsusiyati 14201.09.17034

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN

STIKES HAFSHAWATY PESANTREN ZAINUL HASAN

PADJARAKAN – PROBOLINGGO

2020

1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 latar belakang
Manajemen keperawatan adalah proses bekerja melalui anggota saf keperawatan
untuk memberikan asuhan keperawatan secara profesional. Profesional dalam
pelayanan keperawatan dapat dicapai dengan mengoptimalkan peran dan fungsi
perawat, terutama peran dan fungsi mandiri perawat. Hal ini dapat diwujudkan
dengan baik melalui komunikasi yang efektif antar perawat, maupun dengan tim
kesehatan yang lain. Salah satu bentuk komunikasi yang harus ditingkatkan
efektifitasnya adalah saat pergantian shift (timbang terima pasien) (Nursalam, 2015).
Disini dituntut tugas menejer keperawatan untuk merencanakan, mengorganisir,
memimpin dan mengevaluasi sarana dan prasarana yang tersedia untuk
memberikan asuhan keperawatan seefektif dan seefesien mungkin bagi individu,
keluarga dan masyarakat (Gillis, 1996). Salah satu strategi untuk mengoptimalkan peran
dan fungsi perawat dalam pelayanan keperawatan dalam pembenahan manajemen
keparawatan, karena dengan adanya faktor kelola yang optimal diharapkan mampu
menjadi wahana peningkatan keefektifan pembagian pelayanan keperawatan sekaligus
lebih menjamin kepuasan klien terhadap pelayanan keperawatan.
Salah satu upaya yang dapat digunakan untuk meningkatkan pelayanan
keperawatan klien adalah dengan melakukan timbang terima saat pergantian
dinas. Timbang terima merupakan teknik atau cara menerima sesuatu (laporan) yang
berkaitan dengan keadaan klien. Timbang terima dilakukan oleh perawat primer ke
perawat asosiet yang bertanggung jawab pada dinas sore atau dinas malam. Timbang
terima yang efektif dapat dilakukan secara lisan maupun tulisan.a
Tujuan dari timbang terima adalah menyampaikan kondisi atau keadaan secara
umum klien, menyampaikan hal-hal penting yang perlu ditindaklanjuti oleh pergantian
dinas berikutnya, agar semua perawat dapat mengikuti perkembangan klien secara
paripurna, meningkatkan kemampuan komunikasi antar perawat dan yang lebih
penting adalah agar terjadi suatu hubungan kerjasama antar perawat serta terlaksananya
asuhan perwatan terhadap klien yang berkesinambungan.
Ruang Paviliun sebagai satu unit pelayanan keperawatan yang merupakan salah
satu ruangan yang memungkinkan bagi perawat untuk menerapkan ilmu dan kiat, untuk
itu diperlukan bentuk kerjasama yang berkesinambungan dan saling
mempunyai

2
komitmen yang tinggi demi perkembangan pelayanan keperawatan dalam
melaksanakan timbang terima yang benar dan secara optimal.

1.2 Tujuan
1. Tujuan Umum
Meningkatkan kepuasaan klien terhadap pelayanan keperawatan yang komprehensif.
2. Tujuan Khusus
a. Menyampaikan kondisi atau keadaan umum klien
b. Tersusunnya rencana kerja untuk dinas berikutnya
c. Perawat dapat mengikuti perkembangan klien secara paripurna
d. Meningkatkan kemampuan komunikasi antar perawat
e. Meningkatkan hubungan kerjasama yang bertanggung jawab antar anggota tim
perawat serta terlaksana asuhan keperawatan terhadap klien yang
berkesinambungan.
1.3 Manfaat
1. Bagi perawat
a. Meningkatkan kemampuan komunikasi antar perawat
b. Menjalin hubungan kerjasama dan bertanggung jawab antar perawat
c. Pelaksanaan asuhan keperawatan pada klien yang berkesinambungan
d. Perawat dapat mengikuti perkembangan klien secara paripurna
2. Bagi klien
Klien dapat menyampaikan masalah secara langsung bila ada masalah yang
belum terselesaikan.
3. Bagi Rumah Sakit
Meningkatkan pelayanan keperawatan kepada klien secara
komprehensif.

3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Timbang Terima
Timbang terima adalah suatu teknik untuk menyampaikan dan menerima suatu
informasi yang berkaitan dengan keadaan pasien. Timbang terima harus dilakukan
seefektif mungkin dengan menjelaskan secara singkat, jelas dan lengkap tentang tindakan
mandiri perawat, tindakan kolaboratif yang sudah dan belum dilakukan serta
perkembangan pasien pada saat itu. Informasi yang disampaikan harus akurat sehingga
kesinambungan asuhan keperawatan dapat berjalan dengan sempurna (Nursalam, 2016).
2.2 Tujuan Timbang Terima
Nursalam (2011), tujuan dilaksanakan timbang terima adalah :
1. Menyampaikan kondisi atau keadaan pasien secara umum
2. Menyampaikan hal-hal penting yang perlu ditindaklanjuti oleh dinas
berikutnya
3. Tersusunnya rencana kerja untuk dinas berikutnya
2.3 Manfaat Timbang Terima
Menurut Nursalam (2011) timbang terima pasien akan memberikan manfaat bagi
perawat dan bagi pasien. Bagi perawat manfaat timbang terima adalah meningkatkan
kemampuan komunikasi antar perawat, menjalin hubungan kerjasama dan bertanggung
jawab antar perawat, pelaksanaan asuhan keperawatan terhadap pasien yang
berkesinambungan, perawat dapat mengikuti perkembangan pasien secara paripurna.
Sedangkan bagi pasien, saat timbang terima pasien dapat menyampaikan masalah secara
langsung bila ada yang belum terungkap.
2.4 Langkah-langkah Pelaksanaan Timbang Terima
Menurut Nursalam (2011) langkah-langkah dalam pelaksanaan timbang terima adalah :
1. Kedua kelompok dinas dalam keadaan sudah siap
2. Dinas yang akan menyerahkan dan mengoperkan perlu mempersiapkan hal-hal apa
yang akan disiapkan
3. Perawat primer menyampaikan kepada penanggung jawab dinas yang selanjutnya
meliputi :

a. Kondisi atau keadaan pasien secara umum


b. Tindak lanjut untuk dinas yang menerima timbang terima
c. Rencana kerja untuk dinas yang menerima timbang terima

4
d. Penyampaian timbang terima harus dilakukan secara jelas dan tidak
terburu-buru
e. Perawat primer dan anggota kedua dinas bersama-sama secara langsung
melihat keadaan pasien
2.5 Prosedur Timbang Terima
A. Persiapan
1. Keadaan shift sudah dalam keadaan siap
2. Shift yang akan bertugas menyiapkan buku catatan
B. Pelaksanaan
1. Timbang terima dilaksanakan setiap pergantian shift/operan
2. Di nurse station, perawat berdiskusi untuk melaksanakan timbang terima dengan
menyampaikan perkembangan klien yang berkaitan tentang dilaksanakan serta
hal-hal yang perlu di limpahkan.
3. Hal-hal yang sifatnya khusus dan memerlukan perincian yang lengkap
sebaiknya di catat di buku khusus, kemudian di serah terimakan kepada perawat
berikutnya.
4. Hal-hal yang perlu disampaikan pada saat timbang terima :
a. Identitas klien dan diagnose medis
b. Data fokus (keluhan subyektif dan obyektif)
c. Masalah keperawatan yang kemungkinan masih muncul
d. Tindakan keperawatan yang sudah dan belum dilaksanakan
e. Tindakan kolaborasi dan dependensi
f. Rencana umum dan persiapan yang perlu dilakukan dalam kegiatan selanjutnya
5. Perawat yang melakukan timbang terima dapat melakukan klarifikasi tanya
jawab terhadap hal-hal yang di timbang terimakan dan berhak menanyakan
mengenai hal-hal yang kurang jelas
6. Penyampaian saat timbang terima secara singkat dan jelas
7. Lama timbang terima untuk setiap pasien tidak lebih dari 5 menit kecuali pada
kondisi khusus dan memerlukan penjelasan yang lengkap dan rinci.
8. Kepala ruangan dan semua perawat keliling ke tiap klien dan melakukan validasi
data.
9. Pelaporan untuk timbang terima pasien ditulis secara langsung pada format
laporan ruangan oleh perawat pelaksana dan ditandatangani kedua perawat
pelaksana

5
2.6 Hal-Hal Yang Perlu Diperhatikan
1. Dilaksanakan tepat waktu pada saat pergantian dinas yang disepakati
2. Dipimpin oleh penanggung jawab klien/ ketua tim
3. Diikuti oleh semua perawat yang telah dan akan dinas
4. Adanya unsur bimbingan dan pengarahan dari ketua tim
5. Informasi yang disampaikan harus akurat, singkat, sistematik dan menggambarkan
kondisi klien pada sat ini serta kerahasiaan pasien
6. Timbang terima harus berorientasi pada masalah keperawatan yang ada pada klien,
dengan kata lain informasi yang diberikan berawal dari masalahnya terlebih dahulu
(setelah diketahui melalui pengkajian), baru kemudian terhadap tindakan yang telah
dilakukan dan belum dilakukan serta perkembangan setelah dilakukan tindakan
7. Timbang terima dilakukan dilakukan didekat pasien.
2.7 Dokumentasi
1. Identitas klien
2. Diagnosa medis klien
3. Dokter yang menangani
4. Kondisi klien saat ini
5. Masalah keperawatan
6. Intervensi yang sudah dilakukan
7. Intervensi yang belum dilakukan

BAB III
PELAKSANAAN
3.1 Prosedur Timbang Terima

6
PROSEDUR
TIMBANG TERIMA

No. No Halam
SOP Dokumen Revisi an
.................

Tanggal Ditetapkan
Terbit Kabid.
23 November Keperawatan
2020
RS Graha Sehat

(.........................)

7
Timbang terima adalah suatu
cara dalam menyampaikan dan
menerima suatu laporan yang
berkaitan dengan keadaan klien.
Timbang terima merupakan
PENGERTIAN kegiatan yang harus dilakukan
sebelum pergantian shift. Selain
laporan antar shift, dapat
disampaikan juga informasi-
informasi yang berkaitan dengan
rencana kegiatan yang telah atau
belum dilaksanakan.

Menyampaikan masalah, kondisi,


keadaan klien (data
fokus), dan diagnosa.
TUJUAN Menyampaikan tindakan yang
sudah dan belum dilakukan
dalam asuhan keperawatan pada
klien. Menyampaikan hal-hal
penting yang perlu ditindaklanjuti
oleh dinas berikutnya.
Menyusun rencana kerja untuk
dinas berikutnya

8
KEBIJAKAN Timbang terima pasien dilakukan
sesuai dengan prosedur
POSTCONFERENCE Karu, PP, dan katim pagi
melakukan Post Conference
Karu membuka jalannya post
conference dan mempersilahkan
PP untuk melaporkan rencana
keperawatan apa saja yang telah
dilakukan
1. PP melaporkan tindakan
yang telah dilakukan
kepada Karu dan katim
2. Katim mencocokkan
laporan rencana
keperawatan yang telah
PROSEDUR dibuat dengan rencana
keperawatan yang telah
dilakukan PP
3. Katim mencatat rencana
keperawatan apa saja
yang belum dikerjakan
4. Kepala ruangan, PP dan
katim pagi serta Katim
dan PP siang berkumpul
di Nurse Station
5. Pembukaan
6. Kedua kelompok dinas
sudah siap dan
berkumpul di Nurse
Station

9
7. Karu mengecek kesiapan
timbang terima tiap katim
8. Kelompok yang akan
bertugas menyiapkan
catatan (Work Sheet),
katim yang akan
mengoperkan,
menyiapkan buku timbang
terima
9. Kepala ruangan
membuka acara timbang
terima
Pelaksanaan
katim dinas malam melakukan
timbang terima kepada PP dinas
pagi. Hal-hal yang perlu
disampaikan katim pada saat
timbang terima :
1. Masalah keperawatan.
2. Identitas klien dan diagnosa
medis.
3. Masalah keperawatan yang
kemungkinan masih muncul.
4. Data fokus (Keluhan subyektif
dan obyektif).
5. Tindakan keperawatan yang
sudah dan belum dilaksanakan
6. Tindakan kolaboratif dan
dependensi.
7. Rencana umum dan
persiapan yang perlu
dilakukan dalam kegiatan
selanjutnya.
8. Kegiatan timbang terima di

10
nurse station dilanjutkan
keliling kepasien untuk validasi
9. Karu membuka dan memberi
salam kepada klien, PP pagi
PRE CONFERENCE
menjelaskan tentang klien, PJ
sore mengenalkan anggota dan
melakukan validasi data.
10. Katim dinas siang dapat
melakukan klarifikasi terhadap
data-data yang
ditimbang- terimakan.
11. Lama timbang terima setiap
klien kurang lebih 5 menit,
kecuali kondisi khusus yang
memerlukan keterangan lebih
rinci.
Evaluasi
Klarifikasi hasil validasi data
oleh PP pagi.
Laporan timbang terima
ditandatangani oleh katim
malam dan PP pagi dan
mengetahui Karu (kalau pagi
saja).
Reward Karu terhadap perawat
yang akan dan selesai bertugas.
Penutup oleh karu disertai
dengan doa
Karu, katim dan PP siang
melakukan Pre Conference
Katim membuat rencana
keperawatan yang belum

11
terselesaikan oleh PP Pagi
katim mendelegasikan kepada
PP rencana keperawatan yang
akan dilakukan
PP melaksanakan apa yang telah
didelegasikan oleh katim

PERHATIAN Proses timbang terima terhadap


pasien perhatian

DOKUMENTASI Rencana Asuhan Keperawatan


Tindakan kolaboratif
SOP pengisian Renpra

3.2 Hal-Hal yang Perlu Diperhatikan.


1. Dilakukan tepat pada saat pergantian shift dinas yang telah
disepakati.
2. Dipimpin oleh kepala ruangan atau penanggung jawab
klien (PP).
3. DIikuti oleh semua perawat yang telah dan yang
akan dinas.
4. Informasi yang disampaikan harus akurat, singkat, sistematis, dan
menggambarkan kondisi klien saat ini serta menjaga kerahasiaan klien.
5. Timbang terima harus berorentasikan pada permasalahan klien, dengan
kata lain informasikan yang diberikan berawal dari masalahnya, baru
kemudian terhadap tindakan yang dilakukan dan belum dilakukan serta
perkembangan setelah diberikan tindakan.
6. Pada saat timbang terima dikamar klien,menggunakan volume suara yang
cukup sehingga klien disebelahkan tidak mendengarkan sesuatu yang
rahasia lagi klien sesuatu yang dianggaprahasia sebaiknya tidak dibicarakan
secara langsung didekat klien.
3.3 Rencana Strategi Timbang Terima
Pelaksanaan Timbang Terima
Hari/tanggal : 23 November 2020

12
Pukul : 08:00 wib
Topik : kondisi dan keadaan klien, hal yang sudah/belum
dilakukan dalam asuhan keperawatan, hal penting yang
harus ditindak lanjuti, dan menyusun rencana kerja
untuk dinas berikutnya.
Tempat : Ruang Paviliun

3.4 Metode
1. Diskusi

Kepala Ruangan membuka timbang terima pasien dan memimpin


jalannya timbang terima pasien,sebelum melakukan timbang terima kepala
ruangan membaca Do’a dan menyerahkan kepada perawat yang dinas malam
untuk menyampaikan laporannya kepada perawat yang dinas pagi selanjutnya
dilakukan diskusi.
2. Tanya jawab
Perawat shift pagi bertanya masalah pemberian obat, diagnosa, evaluasi
tindakan yang ditulis dilaporan kepada perawat shift malam.
Perawat shift malam menjawab perawat shift pagi menyampaikan pendapat
sesuai apa yang dikaji saat berdinas berlangsung dan laporan diterima sama
perawat shift pagi walaupun masih belum lengkap dan perawat shift
malam siap melengkapi laporan yang belum lengkap.
3.5 Media
1. Status klien
2. Alat tulis
3. Sarana dan prasarana perawatan
3.6
Pengorganisasian
Kepala Ruang : Imron Bukhori
Ketua Tim : Akida Ahlak
Perawat Primer (malam) : Husnul Khotimah
Perawat Primer (malam) : Ayuk Yuliantika
Perawat Associated (pagi) : Mahsusiyati
Perawat Associated (pagi) : Geta Rizki Magrifiroh
Ibu Pasien : Ike Fitria

13
3.7 Uraikan
Kegiatan
1. Prolog
Pada hari senin jam 08.00 WIB seluruh perawat (PP dan PA) shift pagi dan sore
serta kepala ruang berkumpul di nurse station untuk melakukan timbang terima
2. Session I di Nurse Station
Kepala ruang memimpin dan membuka acara yang di dahului dengan doa dan
kemudian mempersilahkan PP dinas malam untuk melaporkan keadaan dan
perkembangan klien selama bertugas kepada PP yang akan berdinas
selanjutnya (pagi). PP dan PA shift pagi memberikan klarifikasi keluhan,
intervensi keperawatan yang sudah dan belum dilaksanakan (secara umum),
intervensi keperawatan yang sudah dan belum dilaksanakan (secara umum),
intervensi kolaboratif dan dependen, rencana umum dan persiapan yang perlu
dilakukan (persiapan operasi, pemeriksaan penunjang, dan lain-lain), serta hal
yang belum jelas atas laporan yang telah disampaikan. Sertelah melakukan
timbang terima di nurse station berupa laporan tertulis dan lisan, kemudian
diteruskan di ruang perawatan pasien.
3. Session II di ruang perawatan/bed klien
Seluruh perawat dan kepala ruang bersama-sama melihat ke bed pasien, PP dinas
selanjutnya mengklarifikasi dan memvalidasi data langsung kepala pasien atau
keluarga yang mengalami masalah khusus. Untuk pasien yang tidak mengalami
masalah khusus, kunjungan tetap dilaksanakan. Bila terdapat hal-hal yang bersifat
rahasia bagi pasien dan keluarga perlu di klarifikasi, maka dapat dilakukan di
nurse station setelah kunjungan ke pasien berakhir.
4. Epilog
Kembali ke Nurse station. Diskusi tentang keadaan pasien yang bersifat
rahasia. Setelah proses timbang terima selesai dilakukan, maka kedua PP
menanda tangani laporan timbang terima dengan diketahui oleh kepala ruang.
3.8 Evaluasi
1. Struktur (input)
Pada timbang terima, sarana dan prasarana yang menunjang telah tersedia antara
lain: catatan timbang terima, status pasien dan kelompok timbang terima.
Kepala ruang/Nurse in charge (NIC) memimpin kegiatan timbang terima yang
dilaksanakan pada pergantian shif yaitu malam ke pagi, pagi ke sore.
14
Kegiatan timbang pada shift sore ke malam dipimpin oleh perawat primer yang
bertugas saat itu. Dalam pelaksanaannya semua telah berperan baik dalam
menjalankan fungsi dan perannya sebagai kepala ruangan, superisor dan perawat
primer sesuai job descriptionnya.
2. Proses
Proses timbang terima dipimpin oleh kepala ruang dan dilaksanakan oleh
seluruh perawat yang bertugas maupun akan mengganti shif. sesuai Timbang
terima pertama dilakukan di nurse station kemudian ke ruang perawatan pasien
dan kembali lagi ke nurse station. Isi timbang mencakup jumlah pasien,
diagnose keperawatan, intervensi yang belum/sudah dilakukan. untuk alokasi
waktunya sudah sesuai yaitu < 5 menit untuk masing-masing pasien. Kemudian
timbang terima dilanjutkan ke ruangan perawatan pada masing-masing bed
pasien kelolaan untuk memvalidasi data yang telah dilaporkan di nurse station.
Waktu untuk validasi data sudah sesuai yaitu < 5 menit. Selain validasi data
mahasiswa juga melakukan perkenalan kepada pasien dan keluarga oleh
kelompok dinas selanjutnya. Setelah semua data telah tervalidasi, mahasiswa
kembali ke nurse station untuk membicarakan hal-hal yang perlu dan
menutup kegiatan timbang terima dengan berdo’a.
3. Hasil
Timbang terima dapat dilakukan setiap pergantian shif dinas. Setiap perawat
dapat mengetahui perkembangan pasien. Komunikasi antar perawat dengan
perawat dan perawat dengan pasien lebih terjalin. Evaluasi terhadap format
timbang terima yang digunakan masih kurang efisien karena pecatatan yang
dilakukan terlalu banyak sehingga menyita waktu.

NASKAH TIMBANG TERIMA KEPERAWATAN

15
A. Strategi Pelaksanaan Timbang Terima Keperawatan

1. PRE KONFERENS
Job Discription
Kepala Ruangan : Membuka dan fasilitator
Ketua tim : Membuka intervensi selanjutnya dan Melakukan validasi
data
Perawat pelaksana : Menjelaskan data pasien
Menjelaskan implementasi yang sudah dilakukan

Menjelaskan intervensi yang akan dilakukan

Melakukan evaluasi (SOAP)

Nursing Station

KARU : Assalamualaikum wr.wb, sebelum kita melakukan timbang terima marilah


kita ucapkan puji syukur atas kehadirat Allah swt. Karena rahmat dan
karunianyalah kita dapat berkumpul disini tidak lupa kita kirimkan
sholawat serta salam kepada junjungan kita Nabi Muhammad saw yang
telah membawa kita dari jaman jahiliya ke jaman modern seperti saat
ini, pada pagi hari ini pada tanggal 23 November 2020 akan dilakukan
kegiatan timbang terima yang rutin kita lakukan setiap pergantian shif.
Kepala perawat pelaksana yang dinas malam dipersilahkan menjelaskan
kondisi masing-masing pasien saat ini ke perawat pelaksana yang dinas pagi.
Untuk masing-masing ketua tim saya persilahkan menvalidasi data yang
sudah ada untuk merencanakan tindakan keperawatan
PP (malam): Assalamualaikum wr.wb, terima kasih untuk kesempatan yang diberikan
kepada saya untuk menjelaskan pasien saat ini, jumlah pasien dari Tim 1
saat ini adalah 7 orang dengan tingkat ketergantungan minimal 3 orang ,
parsial 3 orang, total tidak ada.
Identifikasi pasien yang 1. Nama An.T umur 9 tahun Diagnosa medis
Diare keadaan umum pasien TTV klien yaitu TD: 110/60 mmhg Suhu:
36,5 C,Nadi:
95x/ menitRR 45x/ menit, GCS 5 klien masih sulit untuk disuruh makan
keperawatan yang ditemukan antara lain implementasi yang sudah

16
dilakukan, intervensi yang belum terlaksana evaluasi (SOAP)
pasien yang ke-2 Nama An.R umur 9 tahun, tingkat ketegantungan diagnosa
medis nyeri keadaan umum pasien TTV TD: 90/70 mmHg,
Suhu:38.5ºC Nadi:120x/ menit, RR: 35x/ menit GCS 4 pasien mengeluhkan
bagian abdomen kanan bahwa, pasien mengeluhkan nyeri keperawatan
yang ditemukan antara lain implementasi yang sudah dilakukan intervensi
yang belum terlaksana evaluasi (SOAP)
pasien yang ke-3 Nama An.S umur 12 Tahun, tingkat ketegantungan
diagnosa medis kekurangan volume cairan keadaan umum pasien TTV TD:
90/70 Suhu: 38,5ºC Nadi: 120X/ menit RR: 35x/ menit GCS 4 pasien
mengeluhkan dehidrasi berat memungkinkan mengalami penurunan
kesadaran.yang ditemukan antara lain implementasi yang sudah dilakukan.
intervensi yang belum terlaksana evaluasi (SOAP)
pasien yang ke-4 Nama An.A umur 10 tahun, tingkat ketegantungan
diagnosa medis Hipertermia keadaan umum pasien TTV TD: 90/70 Suhu
38,5 ºC Nadi 120x/ menitRR: 35x/ menit GCS 3 pasien mengeluhkan
dehidrasi dan hemokonsentrasi akibat penurunan volume cairan dan
peningkatan eritrosit keperawatan yang ditemukan antara lain
implementasi yang sudah dilakukan intervensi yang belum terlaksana
evaluasi (SOAP)

KARU :Terima kasih untuk perawat pelaksana yang telah menyampaikan kondisi
pasien saat ini, mungkin ada yang perlu ditambahkan dari masing-masing
ketua Tim untuk menvalidasi data. Kalau tidak ada tambahan mari kita
langsung saja menuju keruangan pasien.

17
K0NFERENS SAAT BERADA DIRUANGAN PASIEN

KARU : Assalamualaikum Wr.Wb, bagaimana keadaan ibu saat ini? Seperti


biasa ibu, kita disini akan melakukan kegiatan timbang terima yang rutin
setiap pergantian shift, tujuan dari timbang terima ini adalah
mengkomunikasikan keadaan ibu sekarang dan menyampaikan informasi
yang penting antara shif jaga. Perkenalkan pada perawat pelaksana sift pagi
ada mba.........dan mba.....yang akan bertugas menggantikan perawat
pelaksana malam. Masing-masing perawat pelaksana yang dinas pagi
melakukan validasi langsung ke pasien.

PP (pagi) : Bagaimana keadaan adek.... hari ini Bu.saat ini apakah sudah ada
perkembangan yang lebih baik dari sebelumnya ?
Ibu Pasien : Iya suster,anak saya masih lemas dan sakit pada bagian kepala

PP (pagi) : Iya ibu, lemas dan sakit pada bagian kepala yang dirasakan merupakan
efek dari proses penyakit, namun ibu jangan terlalu cemas karena sudah ada
terapi obat......yang diberikan dokter.......untuk mengatasi masalah yang
diderita anak ibu saat ini, (pasien memberikan posisi senyaman mungkin
pada pasien) baik ya ibu, tidak perlu sungkan bila memerlukan bantuan,
kami akan selalu siap memberikan pelayanan yang terbaik. Demikan
perawat pelaksana shif sore menanyakan secara bergantian keluhan dari
semua pasien yang ada dikamar perawatan anak untuk menvalidasi data
yang dilaporkan oleh perawat pelaksana shif pagi.

KARU : Sebelum saya akhiri mungkin ada tambahan atau koreksi yang perlu
didiskusikan kembali ? jika tidak ada mari kita kembali ke nurse station.

18
Post Konferrens
KARU :Kita tadi sudah bersama-sama melakukan kegiatan timbang terima. Saya
berharap dengan adanya kegiatan ini proses pendelegasian tugas antara shif
bisa jelas dan terstruktur. Mungkin dari pasien yang tadi ada yang harus di
diskusikan lagi?

Perawat pelaksana dinas pagi mengklasifikasikan hasil validasi kepada karu, katim,
serta perawat pelaksana yang dinas malam.

PP (pagi) : iya ada tambahan, dari pasien diruang perawatan anak kamar 2 atas
nama
......dengan diagnosa HIV yang telah berpulang kerahmatullah. Apakah dari
RM
sakit telah menyampaikan bela sungkawan?

PP( malam) : Iya kami telah menyampaikan kepada pihak keluarga pasien.

Ketua tim :Untuk selajutnya orang tua atau wali dari pasien tersebut dibimbing
untuk menyelesaikan administrasi Rumah sakit.

KARU : Terima kasih atas kerjasamanya dari ketua tim beserta perawat pelaksana
yang telah bekerja dengan baik. Demikian tadi timbang terima ini semoga
apa yang telah kita lakukan hari ini bernilai ibadah dihadapan Tuhan Yang
Maha Esa, dan kita diberikan kelancaran dalam melaksanakan tugas masing-
masing. Tetap semangat dan tunjukkan sikap profesionalisme kita sebagai
perawat. Demikian saya akhiri wassalamualaikum wr.wb( sambil berjabat
tangan dengan semua anggota timbang terima). ditemukan antara lain
implementasi yang sudah dilakukan intervensi yang belum terlaksana
evaluasi (SOAP)

19
20
21
BAB 4

PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Penerimaan pasien baru dilakukan oleh perawat ketika ada klien atau
pasien yang baru datang dari rumah sakit, baik rujukan dari rumah
maupun rujukan dari rumah sakit atau puskesmas sebelumnya yang menjadi
tempat berobat. Selain itu bahwa penerimaan pasien baru termasuk bagian utama
dari proses keperawatan sebab sebelum melakukan pemeriksaan awal, Perawat
terlebih dahulu mengetahui identitas pasien yang diperoleh ketika perawat
menerima pasien baru,baik rujukan dari rumah maupun rujukan dari
lembaga kesehatan sebelumnya seperti rumah sakit atau puskesmas.
4.2 Saran
1. Bagi Institusi
Diharapkan institusi dapat melaksanakan penerimaan pasien baru dalam
dunia keperawatan serta dalam memberikan asuhan keperawatan pada pasien
secara tepat.
2. Bagi Mahasiswa
Diharapkan mahasiswa dapat menambah pengetahuan tentang penerimaan
pasien baru secara tepat.

DAFTAR PUSTAKA
22
Nursalam. 2017. Manajemen Keperawatan: Aplikasi dalam Praktik Keperawatan
Profesional, Edisi 4. Jakarta: Salemba Medika
Swanburg, R, C. 2013. Pengantar Kepemimpinan &Manajemen Keperawatan untuk
Perawat Klinis. Jakarta: ECG

23

Anda mungkin juga menyukai